1. Basket
Bola basket adalah olahraga bola yang menggunakan keranjang atau ring sebagai tempat untuk
mencetak angka. Olahraga ini dilakukan oleh dua tim yang masing-masingnya terdiri dari 5 orang
sehingga disebut sebagai olahraga bola berkelompok
Teknik dasar permainan bola basket
1. Cara Memegang Bola
- Pegang bola basket dengan kedua tangan
- Untuk memegang bola kedua telapak tangan harus dibuka lebar seperti halnya
memegang mangkok besar
- Kedua telapak tangan berada di sisi kanan dan kiri bola serta berada agak di belakang
- Jari-jari tangan direntangkan semua dan melekat di bagian tengah sisi kanan dan kiri
bola
- Kedua kaki dibuka lebar, posisi salah satu kaki agak ke depan
- Badan sedikit condong ke depan dan lutut tidak kaku (rileks)
2. Passing dan Catching (Melempar dan Menangkap Bola)
Melempar dan menangkap bola (passing and catching) adalah suatu gerakan yang merujuk
pada memberi dan menerima umpan antar pemain dalam satu tim.
Cara menangkap bola (catching) :
- Raih bola dengan telapak tangan yang terbuka lebar dan jari-jari terentang
- Begitu bola berada di telapak tangan, genggam bola tersebut dengan merentangkan jari
tangan selebar mungkin ke sisi bola sambil ditarik ke belakang mendekat ke badan
Sementara itu, untuk roll depan dengan awalah jongkok, langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
- Posisi awal adalah jongkok dengan kedua tangan dilebarkan sebahu dan telapak tangan
diletakkan di atas matras.
- Luruskan kedua kaki lalu tekuk sedikit siku tangan.
- Gerakkan kepala ke arah dagu hingga menyentuk dada.
- Bergulinglah ke depan.
- Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
- Posisi akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
2. Guling Belakang (Backward Roll)
Guling belakang atau biasa disebut roll ke belakang adalah kebalikan dari roll depan.
Langkah-langkah guling ke belakang adalah sebagai berikut:
Posisi awal adalah jongkok dengan kedua kaki rapat dan tumit sedikit diangkat.
Sementara itu, kepala menunduk ke bawah dan dagu dirapatkan ke dada.
Tangan berada di samping telinga dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Bergulinglah ke belakang dengan menjatuhkan bokong ke belakang.
Pastikan Anda memberikan gaya tolak yang cukup untuk mendorong tubuh ke belakang.
Tarik lutut ke belakang kepala saat punggung sudah menyentuk matras.
Ketika kaki sudah menyentuk matras, gunakan telapak tangan di atas matras untuk
menyeimbangkan tubuh.
Angkat kepala untuk kembali ke posisi akhir jongkok lalu berdiri.
3. Lompat Harimau
Sesuai namanya, lompat harimau adalah gerakan melompat yang menyerupai harimau yang
sedang menerkam. Secara prinsip, teknik yang digunakan pada lompat harimau kurang lebih
sama dengan teknik guling depan. Yang membedakan hanya awalannya saja. Berikut
langkah-langkahnya:
- Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping.
- Menggunakan papan tolakan, melompatlah ke depan dengan lengan diayunkan ke atas.
- Saat tubuh melayang di udara, lentingkan badan dan lipat lutut di depan dada.
- Luruskan tungkai sesaat sebelum mendarat.
- Posisi akhir adalah jongkok lalu berdiri.
4. Guling Lenting (Lenting Tengkuk)
Berikut langkah-langkahnya:
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.
Angkat kedua tangan ke depan dan bungkukkan badan, lalu letakkan telapak tangan di
atas matras.
Tekuk kedua siku agak ke samping, lalu masukkan kepala di antara dua tangan.
Sentuhkan bahu ke matras.
Bergulinglah ke depan.
Saat tubuh sudah berada di atas kepala, lesatkan kedua kaki ke depan dibantu oleh
kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan matras.
Kombinasi gerakan ini akan membuat tubuh melenting ke depan.
Saat mendarat, lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan
merangkul lutut.
Posisi akhir adalah berdiri kembali.
5. Lompat Jongkok
Gerakan ini pada dasarnya adalah kombinasi 2 gerakan dasar, yaitu lompat dan jongkok.
Berikut langkah-langkahnya:
- Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.
- Mulailah berlari dengan posisi badan condong ke depan.
- Lakukan tolakan sekuat-kuatnya pada papan tolakan menggunakan kedua kaki.
- Ayunkan lengan ke arah depan sementara posisi tubuh tetap diluruskan dan tungkai
dibuka.
- Mendaratlah dengan kaki dan tubuh menuju posisi jongkok sementara tangan
direntangkan ke atas.
- Posisi akhir adalah jongkok lalu berdiri.
6. Lompat Kangkang
Latihan yang satu ini membutuhkan alat bantu berupa peti atau kotak kayu yang nantinya
akan dilompati saat melakukan gerakan ini. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.
Mulailah berlari dengan posisi badan condong ke depan.
Lakukan tolakan sekuat-kuatnya pada papan tolakan menggunakan kedua kaki.
Ayunkan lengan ke arah depan sementara posisi tubuh tetap diluruskan dan tungkai
dibuka.
Tolakkan kedua tangan sekuat-kuatnya ke peti dengan tubuh tetap lurus.
Mendaratlah dengan kaki dan tubuh menuju posisi jongkok sementara tangan
direntangkan ke atas.
Posisi akhir adalah jongkok lalu berdiri.
7. Sikap Kayang
Kayang adalah salah satu gerakan senam lantai yang cukup popular. Berguna untuk
meningkatkan kelenturan tubuh, berikut ini adalah langkah-langkah gerakan kayang:
- Posisi awal adalah berdiri dengan tegak dan kedua tangan bertumpu pada pinggul.
- Kemudian tekuklah sedikit kedua kaki (lutut) dan siku, sementara kepala dilipat ke
belakang (seperti mendongak).
- Putar kedua tangan ke arah belakang hingga mencapai matras sebagai tumpuan.
- Kemudian posisi akhir adalah badan melengkung menyerupai busur (seperti posisi
setengah lingkaran), yang mana posisi inilah yang kita sebut sebagai posisi kayang.
8. Sikap Lilin
Sikap lilin mirip dengan sikap kayang dalam hal kegunaannya untuk meningkatkan
kelenturan tubuh. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Posisi awal adalah tidur terlentang di atas matras dengan kedua tangan lurus di samping
badan dan arah pandangan ke atas.
Kemudian angkat kedua kaki ke atas dalam posisi rapat dan lurus tegak hingga
membentuk sudut 90 derajat dengan di bantu oleh kedua tangan untuk menopang
tubuh.
Dan posisi akhir dari sikap lilin ini adalah dengan posisi pundak menjadi tumpuan untuk
badan dan kedua tangan menjadi tumpuan untuk pinggang dan kaki.
9. Handstand
Berikut langkah-langkahnya:
- Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.
- Kemudian perlahan gerakan salah satu kaki lebih maju dari kaki yang lainnya.
- Bungkukkan badan dengan kedua telapak tangan bertumpu pada matras atau lantai.
- Angkat tungkai kaki secara perlahan dengan cara satu persatu.
- Dorong bokong setinggi-tingginya hingga terangkat.
- Bengkokkan tungkai depan sementara tungkai belakang diluruskan.
- Kencangkan otot perut lalu ayunkan tungkai belakang ke atas.
- Posisi akhir adalah badan dalam posisi terbalik 180 derajat dan dalam keseimbangan
dengan kedua tungkai rapat dan lurus.
- Untuk pemula, jika belum mahir melakukannya dapat menggunakan dinding atau
tembok sebagai bantuan untuk sandaran atau tumpuan kedua kaki.
10. Headstand
Headstand adalah modifikasi dari hand stand dan membutuhkan konsentrasi dan koordinasi
yang lebih tinggi sehingga mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi pula. Berikut
langkah-langkahnya:
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan posisi kedua tangan lurus di samping badan.
Bungkukkan badan dengan dahi dan kedua tangan bertumpu pada lantai.
Pastikan dahi dan kedua tangan membentuk segitiga sama sisi.
Angkat tungkai ke atas satu per satu.
Untuk menjaga keseimbangan, busurkan panggul dan punggung ke depan.
Dan posisi terakhir adalah badan atau tubuh dalam keadaan posisi terbalik 180 derajat
dan dalam keseimbangan dengan kedua tungkai rapat dan lurus ke atas.
11. Meroda (Cart Wheel)
Cart wheel adalah gerakan memutar tubuh ke arah samping menggunakan teknik hand
stand. Berikut langkah-langkahnya:
- Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.
- Lebarkan kaki sedikit sementara kedua tangan lurus ke atas membentuk huruf V.
- Jatuhkan badan ke arah kiri seraya meletakkan telapak tangan kiri ke atas matras.
- Angkat kaki kiri lurus ke atas.
- Selanjutnya, letakkan tangan kanan di samping tangan kiri.
- Angkat kaki kanan lurus ke atas sementara kaki kiri mulai turun kembali.
- Angkat tangan kiri disusul oleh kaki kiri.
- Kembali ke posisi awal berdiri tegak.
12. Round Off
Round off adalah gerakan lanjutan dari senam lantai yang membutuhkan latihan berulang-
ulang untuk dikuasai. Selain itu, Anda juga harus sudah menguasai teknik hand stand agar
dapat melakukan gerakan ini. Seorang partner mungkin dibutuhkan untuk memberi bantuan.
Pada dasarnya, round off adalah hand stand yang memutar badan dan melakukan tolakan
untuk kembali ke posisi awal dalam satu gerakan. Berikut langkah-langkahnya:
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan dan salah
satu kaki lebih maju dari yang lainnya.
Bungkukkan badan dengan kedua tangan bertumpu pada lantai.
Dorong bokong setinggi-tingginya hingga terangkat.
Bengkokkan tungkai depan sementara tungkai belakang diluruskan.
Kencangkan otot perut lalu ayunkan tungkai belakang ke atas.
Lanjutkan ayunan tungkai sejauh mungkin ke depan.
Di saat yang bersamaan, lakukan tolakan dengan kedua tangan untuk memberi
dorongan tambahan.
Posisi akhir adalah badan kembali ke posisi awal berdiri tegak.
13. Salto (Somersault)
Salto mungkin adalah gerakan senam lantai tersulit untuk dilakukan. Pada gerakan ini, tubuh
akan berputar 360 derajat saat melayang sebelum kembali ke posisi awal. Bisa dilakukan ke
depan, ke belakang atau ke samping, berikut adalah langkah-langkah salto ke depan:
- Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.
- Melangkahlah beberapa kali atau jika perlu berlarilah, sebelum melakukan tolakan
sekuat tenaga.
- Ayunkan tangan ke bawah saat melakukan tolakan untuk memberikan dorongan
tambahan.
- Saat badan melayang di udara, lipat tangan ke arah lutut dan tundukkan kepala.
- Setelah badan berputar 360 derajat, luruskan tungkai untuk pendaratan.
- Tangan diangkat ke atas.
- Posisi akhir adalah berdiri tegak kembali. Gunakan tangan untuk keseimbangan.
4. Rounders
Peraturan
1. Dalam bermain rounders dibutuhkan 24 orang pemain dan 12 orang pemain cadangan
yang nantinya akan dibagi menjadi dua tim. Jadi satu tim terdiri dari 12 orang pemain dan 6
orang pemain cadangan. Namun ada juga yang dalam satu timnya hanya ada 9 orang
pemain.
2. Untuk menentukan tim mana yang akan menjadi tim pemukul atau tim jaga ditentukan
dengan cara mengadakan undian atau pemilihan secara acak.
3. Para pemukul bola memiliki nomor urutan untuk memukul bola sehingga mereka bisa
bersiap sebelum mendapat gilirannya.
4. Dalam permainan ini pemukul bola tidak boleh mendahului nomor pemukul di depannya
sebelum gilirannya tiba. Jika melanggar tentu ada sanksi untuk si pemukul ini.
5. Kesempatan bagi si pemukul untuk memukul bola dengan baik ada 3 kali agar ia bisa berlari
menuju base selanjutnya.
6. Ketika pemain dalam tim pemukul akan berpindah base, maka tim jaga dibolehkan
mematikan base dengan cara mengetik atau membakar base tersebut.
7. Pada setiap base dalam lapangan permainan rounders hanya berisi satu orang pemain saja.
8. Lama permainan ditentukan dalam hitungan inning. Dalam satu inning, satu tim akan
mendapat giliran satu kali menjadi tim pemukul dan satu kali menjadi tim jaga. Pertukaran
dari menjadi tim pemukul ke tim jaga atau sebaliknya dilakukan apabila tim penjaga
berhasil menangkap bola dari tim pemukul sebanyak 5 kali atau ketika tim penjaga berhasil
mematikan tim pemukul sebanyak 6 kali.
9. Kemenangan dalam bermain rounders ini ditentukan dari jumlah poin yang dikumpulkan
oleh masing-masing tim dan tim yang paling banyak mengelilingi lapangan. Dalam
penilaian, tim akan mendapatkan nilai 1 poin ketika berhasil melewati satu base dan akan
mendapat nilai 6 poin ketika berhasil melewati semua base hingga kembali ke ruang
tunggu (Home base) dengan pukulan sendiri. Namun tim tidak akan mendapatkan nilai atau
poin ketika terkena tik atau dibakar oleh regu penjaga.
Istilah dalam rounders
a) Home base, yakni tempat bagi si pemukul bola.
b) Base, merupakan tempat singgah bagi pemain yang berhasil memukul bola.
c) Strike, apabila pelambung bisa melemparkan bola dengan benar.
d) Ball, istilah ini digunakan ketika pelambung salah dalam melemparkan bola.
e) Pitcher, merupakan panggilan untuk si pelambung bola.
f) Catcher, adalah seseorang yang bertugas sebagai penangkap bola.
g) Out, apabila bola keluar dari lapangan.
h) Membakar, artinya seorang tim penjaga berhasil menangkap bola yang akan mematikan
lawan sebelum pemain dari tim pemukul sampai pada base.
i) Mengetik, artinya mematikan lawan dengan cara menyentuh bola.
j) Home Run, artinya pemukul dengan pukulannya sendiri dapat kembali ke ruang bebas
secara langsung.
Cara pencegahan
Penggunaan kondom dengan benar dan konsisten saat "berhubungan" yang penuh
dengan resiko.
Setia dengan pasangan, hindari berganti ganti partner.
Bagi tenaga medis, gunakan alat pelindung diri saat menolong pasien contohnya
menggunakan sarung tangan.
Minum obat ARV segera setelah 'berhubungan' ketika diketahui bahwa pasangan positif
HIV, atau seorang tenaga medis yang terluka oleh alat-alat medis yang dicurigai
terkontaminasi. Obat antiretroviral digunakan dalam waktu 72 jam setelah paparan HIV
untuk mencegah infeksi.
Penularan Ibu ke Bayi selama kehamilan, persalinan atau menyusui dapat sepenuhnya
dicegah jika ibu dan anak diberikan obat antiretroviral
Sunat atau khitan pada laki-laki dapat mengurangi risiko infeksi HIV pada pria sekitar 60%.
Penggunaan alat-alat steril yang menimbulkan perlukaan pada tubuh, misalnya jarum
suntik, pisau bedah, dan sebagainya.
Langkah Pengobatan
Ada dua tujuan utama dari pengobatan HIV, yaitu mencegah virus merusak sistem kekebalan
tubuh dan menunda atau menghentikan perkembangan infeksi. Hal ini dapat dicapai melalui:
a) Obat Antiretroviral (ARV) yang digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi HIV
bekerja dengan cara menghentikan atau mengganggu reproduksi virus dalam tubuh. ARV
tidak menyembuhkan infeksi HIV melainkan untuk mencegah replikasi virus lebih lanjut
sehingga dengan demikian dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan
infeksi.
b) Obat ini harus diminum secara teratur pada waktu yang tepat setiap hari. Jika tidak, akan
membuat virus bermutasi dan menyebabkan resistensi terhadap pengobatan.
c) Di samping pengobatan dengan antiretroviral, orang dengan HIV sangat membutuhkan
konseling dan dukungan psikososial. Kualitas hidup juga yang tinggi juga perlu
dipertahankan dengan kebersihan dasar, nutrisi yang cukup dan air bersih.
Beberapa jenis infeksi dan penyakit berikut ini sering menyerang orang dengan HIV/AIDS:
A. Tuberkulosis (TBC)
B. Herpes Simplex
C. Sarkoma Kaposi
D. Limfoma
E. Pneumonia Pneumocystis (PCP)
F. Sariawan
G. Infeksi cytomegalovirus (CMV)
H. Toksoplasmosis
Gejala HIV dan AIDS
- Demam hingga menggigil.
- Muncul ruam di kulit.
- Muntah.
- Nyeri pada sendi dan otot.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Sakit kepala.
- Sakit perut.
- Sakit tenggorokan dan sariawan.
6. Kebugaran Jasmani
Daya tahan (Endurance)
Daya tahan merupakan kemampuan seseorang menggerakkan seluruh tubuhnya dalam waktu
yang cukup lama dan tempo yang berbeda (antara sedang dan cepat) secara efektif dan efisien
serta tanpa merasakan sakit dan lelah yang berarti.Latihan untuk melatih daya tahan adalah
kebalikan dari latihan kekuatan. Daya tahan dapat dilatih dengan beban rendah atau kecil,
namun dengan frekuensi yang banyak dan dalam durasi waktu yang lama. Contoh latihan untuk
daya tahan:
- Lari 2,4 km.
- Lari 12 menit.
- Lari multistage.
- Angkat beban dengan berat yang ringan namun dengan repetisi dan set yang banyak.
- Lari naik turun bukit.
- Pull Up
Daya Otot (Muscular Power)
Daya otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang
dikerahkan dalam waktu sepemdek-pendeknya. Dengan kata lain berhubungan dengan sistem
anaerobik dalam proses pemenuhan energinya. Daya otot dapat disebut juga daya ledak otot
(explosive power).Latihan yang dapat melatih daya ledak otot adalah latihan yang bersifat cepat
atau berlangsung secepat mungkin. Contohnya:
- Vertical jump (meloncat ke atas), melatih daya ledak otot tungkai.
- Front jump (meloncat ke depan), melatih daya ledak otot tungkai.
- Side jump (meloncat ke samping), melatih daya ledak otot tungkai.