BOLA VOLI
A. Teknik Dasar Bola Voli:
1. Servis.
Servis sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar menyajikan bola, tetapi
sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis terdiri dari servis bawah dan
servis atas. Servis atas dibedakan lagi atas top spin, floating dan cekis.
Macam-macam servis
1. Servis bawah
Cara melakukan servis bawah adalah dengan berdiri di belakang garis belakang lapangan. Bola
dipegang dengan tangan kiri. Saat bola pada ketinggian pinggang lalu pukul. Setelah memukul bola
langsung masuk lapangan.
2. Servis Atas
a. Servis Mengapung (Floating overhand service)
Adalah jenis servis dimana jalannya bola dari hasil pukulan servis itu tidak mengandung putaran
(bola berjalan mengapung atau mengambang)
cara melakukannya adalah dengan berdiri di daerah servis menghadap ke lapangan. kaki kiri di
depan dan kaki kanan di belakang. Bola dilambungkan di depan atas lebih tinggi dari kepala,
tangan kanan segera memukul bola pada bagian tengah belakang.
b. Overhand round-house service
Cara melakukannya dengan berdiri menyampingi net, posisi kedua kaki sejajar, tangan kiri
memegang bola di depan badan, tangan kanan yang akan memukul bola menggenggam.
Langkahkan kaki kiri ke samping, lambungkan bola di depan pundak kiri. kemudian ayunkan
lengan kanan dengan gerakan melingkar ke arah bola sambil memindahkan berat badan ke kaki kiri.
c. Jumping service
cara melakukannya dengan berdiri di daerah servis dekat garis belakang menghadap ke net. Kedua
tangan memegang bola. Lambungkan bola setinggi lebih kurang 3 meter agak di depan badan.
Kemudian badan merendah dengan menekuk lutut untuk awalan melompat setinggi mungkin, lalu
bola dipukul setinggi mungkin seperti gerakan smash. lecutkan pergelangan tangan secepat-cepatnya,
sehingga menghasilkan pukulan topspin yang tinggi agar boal secepat mungkin turun ke daerah
lapangan lawan.
2. Passing/ mengoper (pass bawah, dan pass atas).
a. Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan ke bawah)
o Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
o Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
o Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
b. Passing Ke atas (Pukulan/pengambilan tangan ke atas)
o Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
o Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah
bola.
o Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
o Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
o Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power
3. Smash/ Spike/ memukul bola serangan(normal, pull, semi).
Smash adalah suatu pukulan yang kuat di saat tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian
atas, sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi
berada di atas net, maka bola dapat dipukul tajam ke bawah. Smash merupakan pukulan keras yang
biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan. Spike adalah bentuk serangan yang
paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan
voli.
4. Block/ membendung bola serangan (tunggal, dan berkawan).
Blok adalah sebuah usaha membendung serangan lawan yang berupa smash agar tidak menghasilkan
poin. Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari
daerah lawan.
Sikap memblok yang benar adalah
- Jongkok, bersiap untuk melompat.
- Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
- Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu
untuk bergantian melakukan blok.
Blok ada dua macam
- Blok tunggal adalah membendung bola yang dilakukan oleh satu orang pemain.
- Blok ganda adalah membendung bola yang dilakukan oleh dua orang pemain atau lebih. Hal yang
harus diperhatikan dalam melakukan block ganda antara lain adalah memadukan langkah kaki dan
kerjasama antar bloker dalam menentukan waktu lompatan dan arah pergerakan bola.
B. Jenis-jenis Pemain Bola Voli:
1. Smasher : pemain melakukan pukulan serangan di atas net pada lawan.
2. Blocker : pemain melakukan bendungan bola serangan dari lawan.
3. Tosser/ Setupper: pemain pemberi umpan untuk melakukan serangan/ smash.
4. Cover : pemain yang mengisi daerah kosong.
5. Libero : pemain belakang yang bertugas sebagai pemain bertahan.
6. Universal : pemain serba bisa (memiliki semua kemampuan pemain.
C. Peraturan Permainan Bola Voli.
1. Penskoran/ penghitungan angka menggunakan system "Rally Point". Regu yang lebih dulu
memperoleh angka 25 sebagai pemenang, apabila terjasi angka sama 24-24 maka harus
selisih 2 angka sebagai pemenang.
2. Perputaran posisi pemain searah jarum jam.
3. Perkenaan bola dengan badan adalah dari kepala sampai kaki boleh menyentuh bola ,
asalkan hasil pantulan bola sempurna.
4. Setiap regu maksimak 3 kali sentuhan bola.
D. Macam-macam Kesalahan Pemain:
1. Pemain tidak boleh menyentuh net (pita net atas).
2. Pemain tidak boleh pindah posisi sebelum bola dalam permainan.
3. Kaki pemain tidak bolah melewati garis tengah.
4. Bola tertahan, sentuhan bola tidak sempurna.
5. Double, pemain melakukan passing 2 kali berturut-turut.
6. Bola menyangkut net dan jatuh di lapangan sendiri.
7. Outball, pemain menyentuh bola dan keluar/melewati garis samping/ belakang lapangan lawan.
8. Pemain melakukan smash/ menyentuh bola di atas net daerah lawan.
ATLETIK/ LARI
A. Lari Jarak Pendek (100m, 200m, dan 400m)
a. Start Jongkok
Start jongkok adalah start lari dengan menggunakan gaya jongkok. Cara melakukan start jongkok adalah
sebagai berikut:
1. Pada aba-aba "Bersedia":
-Ambil posisi jongkok. Letakkan tangan di tanah/ tempat melakukan lari. Ibu jari dan jari yang lain
membentuk huruf V terbalik. Bahu condong ke depan sedikit di depan tangan, dan lengan lurus.
-Kepala rileks agar leher tidak tegang dan pandangan ke depan kira-kira 2,5 meter dimuka garis sart
-Letakkan kaki menghadap garis start dari bentuk start yang digunakan.
2. Pada aba-aba "siap":
-Angkat panggul ke atas sedikit lebih tinggi dari bahu, garis punggung sedikit menurun ke depan dan
badan lebih condong ke depan. Kepala rendah, leher tetap rileks, pandangan ke bawah 1- 1.5 meter
di muka garis start.
-Lengan tetap lurus jangan bengkok.
-Pada waktu mengangkat panggul . ambil napasdalam-dalam.
3. Pada waktu aba-aba "ya".
-Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat
-Kaki kiri menolak kuat-kuat, kaki kanan melangkah secepat mungkin, langkah pertama kira-kira 45
cm sampai 75 cm di depan start.
-Berat badan harus bertumpu ke depan.
-Langkah kaki lari makin lama makin lebar, enam sampai Sembilan langkah pertama merupakan
langkah peralihan dari langkah-langkah start ke langkah lari dengan kecepatan penuh.
-Bernapaslah seperti biasa. Kekuatan nafas seseorang merupakan kunci kemenangan perlombaan.
Start jongkok dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Start jongkok pendek
b. Start jongkok menengah
c. Start jongkok panjang
Yang membedakan ketiga start adalah posisi kaki pada saat berjongkok, yaitu:
• Pada start pendek, 14 – 28 cm
• Pada start sedang, 35 – 42 cm
• Pada start panjang, 50 – 70 cm
b. Gerakan Lari
Gerakan sprint, dibagi menjadi tiga gerakan, yaitu:
• Posisi tubuh pada saat lari
• Ayunan kedua lengan
• Gerakan langkah kaki
Gerakan langkah kaki:
- Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin, pendaratan kaki tumpuan selalu pad ujung
telapak kaki, lutut sedikit dibengkokkan.
- Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara bergantian dengan siku sedikit bengkokkkan.
- Posisi badan condong ke depan secara wajar. Otot sekitar leher dan rahang tetap rileks, dengan kepala
dan punggung dlam posisi satu garis.
c. Gerakan memauki garis finis.
Memasuki garis finish merupakan satu hal yang penting untuk mencapai kemenangan. Keterlambatan
dalam memasuki garis finish dapat mengakibatkan kekalahan dalam perlombaan. Dalam perlombaan
lari sprint, Cara memasuki garis finish adalah:
- Membusungkan dada ke depan, saat menjelang garis finish
- Menjatuhkan salah satu bahu ke depan bawah. Saat masih dalam posisi lari.
B. Lari Estafet
1. Lari estafet atau sering disebut lari sambung adalah salah salah satu nomor lari jarak pendek yang
dilaksanakan secara beregu, tiap regu terdiri dari empat pelari yaitu pelari pertama, pelari kedua, pelari
ketiga dan pelari keempat. Star yang digunakan adalah start jongkok dan start melayang, dikatakan
melayang karena saat start dilakukan dengan lari, ada saatnya kedua kaki melayang. Kekhususan dari lari
estafet adalah adanya pemindahan tongkat estafet dari pelari pertama kepada pelari kedua dan seterusnya.
Perpindahan atau pergantian tongkat estafet dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya dilakukan sambil
terus berlari dan perpindahan tersebut harus dilaksanakan di daerah khusus pergantian tongkat (wesel zone).
Apabila pergantian tongkat di luar wesel zone maka pelari dan anggota timnya dinyatakan diskwalifikasi.
Nomor lari estafet yang dilombakan adalah nomor 4x100 meter, dan 4x400 meter.
2. Teknik Pergantian Tongkat Estafet
Teknik pergantian tongkat estafet dari pelari pertama kepada pelari kedua dan seterusnya dibedakan
menjadi 2 macam yaitu: 1. Teknik pergantian tongkat cara visual adalah pergantian tongkat dengan cara
penerima melihat kepada pemberi tongkat atau dengan kata lain pelari yang akan menerima tongkat menoleh
kepada si pemberi tongkat sambil menjulurkan tangannya, hal ini dilakukan sambil berlari. Teknik
pergantian tongkat cara visual ini biasanya digunakan untuk nomor lari jarak 4x400 meter. 2. Teknik
pergantian tongkat cara non visual adalah pergantian tongkat estafet dengan cara penerima tanpa melihat
kepada pemberi tongkat. Jadi sambil terus berlari sipenerima hanya menjulurkan tangan ke belakang untuk
mengambil tongkat dari pelari sebelumnya. Teknik pergantian tongkat non visual biasa digunakan untuk
nomor lari estafet jarak 4x100 meter.
3. Teknik Penempatan Pelari Estafet
Agar memperoleh hasil yang optimal maka strategi penempatan urutan pelari harus dilakukan,
seorang pelatih dapat menerapkan urutan pelari berdasarkan kemampuan masin-masing pelari. Teknik
penempatan pelari berdasarkan kemampuan adalah sebagai berikut:
Pelari pertama adalah pelari dengan kemampuan start yang baik, karena start merupakan awal kesuksesan
dalam lomba lari. Starter yang baik akan melakukan start dengan cepat, benar dan tepat waktu.
Pelari kedua adalah pelari dengan kemampuan lari di tikungan yanga baik, karena pelari ini akan berlari
pada lintasan yang menikung dan tidak semua pelari dapat berlari cepat pada lintasan yang menikung.
Pelari ketiga adalah pelari dengan kemampuan berlari pada lintasan lurus yang baik.
Pelari keempat adalah pelari dengan kemampuan berlari pada lintasan tikungan dan kemampuan melakukan
finish dengan cepat dan benar. Jika urutan didasarkan pada kecepatan lari maka pelari yang tercepat
ditempatkan pada urutan pertama, hal ini agar pelari kedua mempunyai motivasi dan semangat yang tinggi
karena dengan melihat teman posisi di depan, dilanjutkan dengan pelari tercepat ketiga, pelari tercepat
keempat dan untuk pelari tercepat kedua ditempatkan pada urutan keempat. Faktor yang juga penting
diperhatikan adalah kekompakan dan perpindahan tongkat antar pelari dilakukan dengan cepat, tepat tanpa
mengurangi kecepatan berlari.
C. Lari Jarak Menengahn (800m, 1.500m, dan 3.000m)
a. Start
Start lari jarak menengah adalah menggunakan start berdiri. Caranya adalah pelari berdiri di belakang
garis start, salah satu kaki di depan, dan kaki yang satunya di belakang dengan sedikit ditekuk. Badan
sedikit condong ke depan dan kedua lengan dalam posisi yang wajar.
b. Gerakan kaki
Yang penting untuk diperhatikan oleh atlit pelari jarak menengah adalah:
1. Langkah kaki
Gerakan langkah kai dilakukan lebih santai atau lebih lambat dari pelari sprint dan dengan langkah
konstan dan terkoordinasi dengan baik.
2.Posisi tubuh
Kecondongan posisi tubuh dalam lari jarak pendek tidak seconding lari sprint, sedikit lebih rileks, dan
pandangan ke depan.
3.Ayunan Lengan
Lengan mengyun ke depan dan ke belakang dalam ayunan terkoordinasi dengan gerakan kaki tangan
depan yang ayunannya hamper pada ketinggian bahu.
c. Cara memasuki garis finish
Untuk memasuki garis finish dalam lari jarak menegah juga harus dengan teknik yang benar. Ini akan
membantu bagi pelari untuk dapat menyentuh pita finish terlebih awal dari yang lain. Cara memasuki
garish finis adalah:
a. Membusungkan dada ke depan, saat menjelang garis finish
b.Menjatuhkan salah satu bahu ke depan bawah. Saat masih dalam posisi lari.
D. Lari Jarak Jauh (5.000m, 10.000m, dan Marathon 42, 195 km).
1. Teknik start yang biasa digunakan oleh pelari jarak jauh hampir sama dengan teknik start lari jarak
menengah, yaitu start berdiri.
2. Teknik Dasar Lari
Pada lari jarak jauh diupayakan supaya pelari mampu berlari dengan cepat dan lebih lama. Teknik lari
jarak jauh adalah sebagai berikut:
- Proses kaki menapak tanah dimulai dari tumit lalu ke ujung kaki.
- Lutut diangkat tidak terlalu tinggi.
- Lengan diayunkan dengan santai.
- Badan dalam keadaan santai dan agak condong ke depan + 10 – 15 derajat.
- Bernapas dengan wajar dan disesuaikan dengan irama langkah kaki
3. Teknik Melewati Garis Finish
Biasanya sebelum mencapai garis finish, pelari berlari lebih cepat untuk memperebutkan posisi
terdepan. Ketika mencapai garis finish pelari menjatuhkan salah satu bahu ke depan, membungkukkan
badan atau membusungkan dada.
E. Lompat Tinggi.
1. Empat tahapan Lompat Tinggi.
a. Awalan
1.Berlari dengan kecepatan yang disesuaikan.
2.Arah lari sedikit menyerong dari permukaan dengan matras.
3.Sudut awalan berkisar 35-40 derajat dari garis mistar
b. Tolakan
1. Menolak dengan kaki yang paling dekat dengan mistar
2.Sikap badan sedikit condong ke belakang.
3.Kedua tangan diayunkan ke atas untuk membantu mengangkat berat badan
c. Sikap badan di atas mistar
1.Kaki diayunkan dengan kuat, lurus ke depan mata.
2.Kaki tumpu menolak ke atas sehingga lutut lurus dan kedua lengan diayun ke depan atas.
3.Posisi badan pada waktu di atas mistar, tidur telungkup terus berguling serta badan dan kepala
diturunkan.
4.Saat badan mulai turun, lutut segera diluruskan
d. Pendaratan
Ada dua macam teknik pendaratan.
1.Jika tempat mendarat berupa pasir, pendaratan dilakukan dengan kaki kanan terlebih dahulu dibantu
dengan kedua tangan.
2.Jika tempat mendarat berupa busa (matras tebal), pendaratan dapat menggunakan bahu terlebih dahulu
atau langsung jatuh pada punggung.
2. Jenis-jenis Lompat Tinggi
a. Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih
digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya dari
gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis. Cara melakukan: Si
pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai
kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di udara
badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan
tadi.
b. Gaya Guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki
kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.
c. Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang
penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil. Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka
ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan,
hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala
nunduk. Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan
kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan
dan berakhir pada bahu.
d. Gaya Fosbury Flop
Cara melakukanya:
Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan langkah untuk
awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah. Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat
tinggi yang lainya.Yakni, harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu
mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus
dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas
disamping kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan
bersama-sama.
Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung
lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar dengan busur
melintang.Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi 60
cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali yang mendarat
punggung dan bagian belakang kepala.
SENAM LANTAI
Jenis-jenis Senam Lantai :
A. Guling Ke depan.
Berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian
belakang).
B. Guling Ke belakang.
Menggulingkan badan ke belakang, posisi badan harus tetap membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap
melekat di dada, kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada.
C. Sikap Lilin.
Sikap yang dibuat dari sikap semula tidur telentang, kemudian mengangkat kedua kaku (rapat) lurus ke atas
dengan kedua tangan menopang pinggang.
D. Kayang.
Sikap badan telentang yang membusur, bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki dengan siku-siku dan
lutut lurus.
E. Lenting.
a. Lenting Tengkuk: suatu gerakan melentingkan badan ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan
kedua kaki dan tolakan kedua tangan, dari sikap setengan guling ke belakang atau setengah guling ke depan
dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.
b. Lenting Tangan: suatu gerakan dengan bertumpu kedua tangan di lantai disertai tolakan atau lemparan
satu kaki dari belakang ke arah depan atas dan mendarat atas dua kaki hingga berdiri tegak.
c. Lenting Kepala: suatu gerakan dengan bertumpu kedua tangan dan kepala di lantai disertai tolakan atau
lemparan satu kaki dari belakang ke arah depan atas dan mendarat atas dua kaki hingga berdiri tegak.
F. Meroda.
Suatu gerakan ke samping, pada satu saat bertumpu atas kedua tangan dengan kaki terbuka lebar yang dapat
dilakukan ke kiri dan ke kanan.
G. Lomcat Harimau.
Gerakan lompat harimau sama dengan berguling ke depan yang didahului gerakan melomcat ke atas depan.
H. Salto.
Suatu gerakan latihan yang bila dilihat kejadiannya adalah gerakan guling di udara, yang dapat dilakukan ke
depan maupun ke belakang.
I. Flik-flak.
Suatu gerakan yang diawali dari sikap berdiri, dengan tolakan kedua kaki dan melemparkan kedua tangan
ke belakang hingga mendarat di lantai dan bertumpu, diikuti sikap badan membusurdan lemparan kedua
kaki ke belakang, hingga berdiri tegak kembali.
KEBUGARAN JASMANI
1. Pengertian Kebugaran Jasmani.
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap
pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan
kelelahan yang berlebihan.
2. Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran Jasmani.
Unsur-unsur kebugaran jasmani antara lain: kekuatan, kecepatan, daya tahan (otot, jantung dan paru-paru),
kelincahan, kelentukan, daya ledak (power) dan keseimbangan. Unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut dapat
dilatih dalam bentuk seperti: circuit training, interval training, kalestenik, jogging, dan aerobik.
a. Latihan Kekuatan.
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan keterangan terhadap
suatu tahanan.
Bentuk-bentuk latihan kekuatan:
- Push-up, latihan untuk kekuatan otot tangan.
- Sit-up, latihan untuk kekuatan otot perut.
- Back-up, latihan untuk kekuatan otot punggung.
- Pull-up, latihan untuk kekuatan otot tangan dan perut.
- Squatjump, latihan untuk kekuatan otot kaki.
b. Latihan Kecepatan.
Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan sejenis secara berurutan dalam waktu yang
sangat singkat.
Bentuk-bentuk latihan kecepatan:
- Lari cepat, lari dengan jarak 40-60 meter.
- Lari akselerasi, lari dimulai dari lambat makin lama makin cepat dengan jarak 50 meter.
- Lari naik bukit.
- Lari tururn bukit.
c. Latihan Daya tahan otot, jantung dan paru-paru.
Daya tahan adalah kemampuan ketahanan untuk melakukan aktivitas yang lebih lama.
Bentuk-bentuk latihan daya tahan otot: weight training (latihan beban).
Bentuk-bentuk latihan daya tahan jantung dan paru-paru: interval training dan aerobik.
d. Latihan Kelincahan.
Kelincahan adalah kemampuan melakukan gerakan dengan cepat dan mengubah arah dengan tangkas.
Bentuk-bentuk latihan kelincahan:
- Shuttle Run, lari bolak balik beberapa kali dalam jarak tertentu.
- Lari Zig-zag, lari belok-belok dengan jarak tertentu.
- Squat Trust, gerakan berdiri tegak-jongkok-push up-jungkok-kembali berdiri.
- Lari Rintangan.
e. Latihan Daya Ledak.
Tenaga daya ledak otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot melakukan kerja secara eksplosif.
Dalam kehidupan sehari-hari, daya ledak ini diperlukan untuk memindahkan suatu benda dari satu tempat ke
tempat lain yang dilakukan secara tiba-tiba.
f. Latihan Kelentukan.
Kelentukan adalah kekeluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot persendihan.
Bentuk-bentuk latihan kelentukan:
- Perenggangan Dinamis, menggerak-gerakkan tubuh atau anggota tubuh secara berirama
dengan gerakan-gerakan memutar atau memantul-mantulkan anggota-anggota tubuh.
- Perenggangan Statis, merenggangkan suatu kelompok otot tertentu seperti biasa dilakukan
oleh penggemar Yoga.
g. Latihan Keseimbangan.
Latihan keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam memeliharan posisi tubuh yang statis (tidak
bergerak) atau dalam keadaan posisi badan yang dinamis (bergerak).
Bentuk-bentuk latihan keseimbangan:
- Beridiri satu kaki.
- Sikap berdiri kemudian jongkok dengan satu kaki.
- Sikap duduk dengan mengangkat kedua kaki lurus ke depan atas.
SISTEM PERTANDINGAN
• 1 BYE
• 2
28 PESERTA •
•
3
4
• 5
DI ANTARA 2 ANGKA RUMUS •
•
6
7
• 8
YAITU 16 DAN 32 •
•
9
10
16, SELISIHNYA 12 •
•
11
12
• 13
SEDANGKAN •
•
14
15 BYE
• 16
32, SELISIHNYA 4 •
•
17
18
BYE
•
DENGAN DEMIKIAN LEBIH DEKAT KE 32 •
•
19
20
21
(DI ATASNYA) DENGAN SELISIH 4 •
•
22
23
• 24
DST..........
DST..........
C B A M MG SR KL MM KM SL N RK
• CONTOH : ADA 9 PESERTA, 2 3
MASING MASING PESERTA AKAN BERTANDING SEBANYAK 8 A 2 0 1 1 4 5 -1 1 II
(DELAPAN) KALI DG RUMUS N-1 2 2
1
B 2 2 0 0 6 3 3 6 I
TERDAPAT 9 RONDE DENGAN RUMUS N 3