Anda di halaman 1dari 13

HIV

1. Sebutkan jenis - jenis keracunan

2. Jelaskan penatalaksanaan keracunan cairan korosif dan non korosif yang tertelan

3. Jelaskan bagaimana penatalaksanaan pada kasus penyiraman air keras, (contoh kasus : Novel
Baswedan), pada saat anda ada disamping beliau

jenis - jenis keracunan

KERACUNAN MAKANAN

Spoiler for 1. Keracunan Botulinum: 

Spoiler for 2. Keracunan Makanan Laut: 

Spoiler for 3. Keracunan Jengkol: 

Spoiler for 4. Keracunan Jamur: 

Spoiler for 5. Keracunan Singkong: 

Spoiler for 6. Keracunan Tempe Bongkek: 

Spoiler for 7. Keracunan Makanan Basi: 

KERACUNAN ZAT-ZAT KIMIA DAN OBAT-OBATAN

Spoiler for 1. Keracunan Alkohol: 

Spoiler for 2. Keracunan Acetosal: 

Spoiler for 3. Keracunan Sedativa Psikotropika: 

Spoiler for 4. Keracunan Arsenicum: 

Spoiler for 5. Keracunan Senyawa Hidrokarbon: 

Spoiler for 6. Keracunan Monoksida (CO): 

Spoiler for 7. Keracunan H2S: 


KERACUNAN YANG ANE INGIN KAN

Spoiler for 1. Keracunan Cendol: 

Spoiler for 2. Kopi Susu ABG: 

Quote:

Sumber : buku basic trauma life support and basic cardiac life support. edisi kelima
oleh yayasan ambulance gawat darurat 118

Ke#a*unan Ca#a masuk melalui$en*e#naan ) Menelan #a*un

,%

Ke#a*unan K+#+si" 

-%

Ke#a*unan Inalasi

/%

Ke#a*unan Ka#b+n m+n+ksida

1%

Ke#a*unan K+ntaminasi Kulit : ;uka9aka# Kimiawi<

=%

Ke#a*unan makanan

>%

Ke#a*unan 5enyala!unaan ?at
Jenis – Jenis Keracunan

1) Keracunan Cara Masuk Melalui Pencernaan / Menelan Racun


2) Keracunan Korosif
3) Keracunan Inhalasi
4) Keracunan Karbon Monoksida
5) Keracunan Kontaminasi Kulit ( Luka Bakar Kimia)
6) Keracunan Makanan
7) Keracunan Penyalahgunaan Zat.

1). Kera#unan %ahan kimia+2;tiologia2!aygon

KERACUNAN MAKANAN
 1. Keracunan Botulinum: 
2. Keracunan Makanan Laut: 
3. Keracunan Jengkol: 
4. Keracunan Jamur: 
5. Keracunan Singkong: 
6. Keracunan Tempe Bongkek: 
7. Keracunan Makanan Basi: 

JENIS – JENIS KERACUNAN :

1. Keracunan Zat Padat : Obat-obatan, makanan / kemasan kadaluarsa.


2. Keracunan Zat Gas : CO
3. Keracunan Zat Cair : Alkohol, bensin, minyak tanah , kemasan minuman kadaluarsa dll
4. Keracunan Karena Gigitan Ular/ sengatan Serangga

A. Keracunan Zat Padat sebagai berikut :


1. Keracunan Makanan
Gejala :
 mual, muntah
 Diare.
 Nyeri perut
 Nyeri kepala, demam .
 Dehidrasi.
 Dapat menyerupai disentri
Pertolongan :
 Muntah buatan.
 Beri minuman yang banyak atau larutan norit.
 Obati seperti kasus gastroenteritis.
Keracunan Makanan antara lain :
a) KERACUNAN BOTOLINUM

Gejala :

 Masa laten
 Lemah
 Gangguan penglihatan
 Refleks pupil

Pertolongan :

1. Netralisasi dengan cairan

2. Upayakan muntah.

b) KERACUNAN MAKANAN LAUT


Gejala :
 Masa laten ½ - 4 jam
 Rasa panas disekitar mulut
 Rasa baal pada ekstremitas
 Lemah
 Mual, muntah
 Nyeri perut dan diare.

Tindakan pertolongan :

1. Netralisasi dengan cairan.


2. Upayakan muntah.

c) KERACUNAN JENGKOL
Gejala :
 Nafas, mulut, dan air kemih penderita berbau jengkol.
 Sakit pinggang yang disertai sakit perut.
 Nyeri waktu buang air kecil.
 Buang air kecil kadang disertai darah.

Tindakan pertolongan :

1. Minum air putih yang banyak .


2. Obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk menghilangkan rasa
sakitnya.

d) KERACUNAN JAMUR

Gejala :
 Sakit perut
 Muntah
 Diare
 Berkeringat banyak

Tindakan pertolongan :

1. Netrlalisasi dengan cairan.


2. Upayakan pasien muntah

2.Keracunan Obat- obatan antara lain :

a) ACETOSAL

Aspirin, Naspro

Gejala :

 Nafas dan nadi cepat.


 Gelisah - Nyeri perut.
 Muntah (sering bercampur darah).
 Sakit kepala

Tindakan pertolongan :

 Upayakan muntah
 Bila sadar beri minum.
 Berikan vitamin K bila ada pendarahan

b) LUMINAL
Luminal dan obat tidur sejenisnya

Gejala :

 Refleks berkurang
 Depresi pernafasan
 Pupil kecil - akhirnya dilatasi -Shock - bisa koma

Tindakan pertolongan :

 Bila sadar, berikan minum air hangat atau norit serta upayakan agar penderita muntah.
 Bila penderita tak sadar, bersihkan saluran pernafasan.

c) ARSEN
Racun tikus (warangan)

Gejala :
 Perut dan tenggorokan terasa terbakar.
 Muntah, mulut kering.
 Buang air besar seperti air cucian beras.
 Nafas dan kotoran berbau bawang .
 Kejang -Shock

Tindakan pertolongan : -

 Usahakan agar dimuntahkan


 Beri minuman air hangat atau norit
 Segera kirim ke rumah sakit

B. Keracunan Zat Gas antara lain :


Karbon Monoksida (CO)
Gejala :
 Bibir dan kulit berwarna merah jambu .
 Sakit kepala dan pusing.
 Korban bingung-sesak nafas .
 Shock

Tindakan pertolongan :

 Upayalan mendapat udara segar.


 Usahakan mendapat oksigen murni .
 Bantu pernafasan sampai nafas adekuat

C. Keracunan Zat Cair antara lain :

1. ALKOHOL

Etil alkohol, alkohol pekat, metil alkohol

Gejala :

 Kekacauan mental
 Pupil mata dalatasi
 sering muntah-muntah .
 Bau alkohol

Tindakan pertolongan :

 Upayakan muntah bila pasien sadar .


 Pertahankan agar pernafasan baik .
 Bila sadar, beri minum kopi hitam .
 Pernafasan buatan bila perlu

2. SENYAWA HIDROKARBON
Bensin, minyak tanah

Gejala Inhalasi :

 Nyeri kepala.
 Mual.
 Lemah.
 Sesak nafas

Tindakan Pertolongan :

 Jangan lakukan muntah buatan .


 Beri minnum air hangat atau larutan norit

D. Keracunan Gigitan Ular dan Sengatan Serangga


1. Gigitan Ular :

Gejala Lokal :

Ada 2 lubang bekas gigitan yang sejajar,ada tanda-tanda %

 kemerahan di sekitar luka


 .bengkak dan nyeri
 Timbul dalam sepuluh menit

Gejala Umum :

 Demam
 Muntah
 Mual
 Kelemahan
 Mimisan
 Nadi cepat dan kecil
 Penurunan ras araba sampai dengan matirasa
 Kejang
 Pingsan
 Gangguan pernafasan
Tindakan Pertolongan:

 Amankan diri dan lingkungan sekitar
 nilai jalan nafas pernafasan
 nilai perdarahan
 Tenangkan penderita
 Beri kompres atau kompress blia ada di bagianluka bekas gigitan
 Lakukan tourniquet atau pengikatan selama 2 jam tanpa membukanya kecuali ada serum
anti bisaular
 Istirahatkan anggota badan yang digigit di bawah ketinggian jantung
 Berikan 02 bila ada
 Usahkan agar ular ditangkap untuk identifikasi jenis bisa ular dan bawa segera ke rumah
sakit

GIGITAN ARTHOPHODA / SERANGGA

Seperti laba laba, tawon, kelabang dankalajengking

Walaupun tidak selalu membahayakan jiwan amun dapat menimbulkan reaksi alergi yang gawat
dan bahkan kadang-kadang dapat berakibat fatal

Musibah ini dapat terjadi akibat dari gigitan, sengatan atau mungkin hanya bersentuhan pada
bagian tubuhnya

GEJALA :

 Bengkak
 Kemerahan di daerah gigitan
 Gatal
 Nyeri
 Terasa panas
 Demam
 Menggigil
 Kadang disertai sulit tidur

Tindakan Pertolongan :

 Amankan diri dan lingkungan sekitar


 Nilai keadaan jalan nafas dan pernafasan sertaperedaran darah
 Tenangkan penderita
 Ambil sengat nya kalau nampak.
 Hati hati ketika mencabutnya, jangan sampai menekan kantungbisa/kelenjar bisa.
 Cuci daerah gigitan dengan air sabun atau alkohol 70 % atau antiseptik
 Kompres dingin.
 Istirahatkan daerah yang tergigit
 Dapat diberikan penawar sakit
 Bawa segera ke rumah sakit

Keracunan korosif, yaitu keracunan yang disebabkan oleh zat korosif yang meliputi produk alkalin
(Lye, pembersih kering, pembersih toilet, deterjen non pospat, pembersih oven, tablet klinitest, dan
baterai yang digunakan untuk jam, kalkulator, dan kamera) dan produk asam (pembersih toilet,
pembersih kolam renang, pembersih logam, penghilang karat, dan asam baterai) (Brunner &
Suddarth, 2001).Keracunan non korosif yaitu keracunan yang disebabkan oleh zat non korosif yang
meliputi makanan, obat-obatan, gas (CO)

Senyawa Korosif:

 Sodium Hidroxide, larutan asam (pemutih , desinfektan)

Penanganan :

1.     Jangan rangsang anak untuk muntah, atau memberi arang aktif


2.     minumkan air segera

3.     Jika keracunan dengan gejala klinis berat, jangan berikan apapun ke mulut.

Parasetamol: Jika masih dalam waktu 1 jam tertelan, berikan rangsang muntah atau arang aktif

A. PENATALAKSANAAN KERACUNAN KOROSIF

1. Stabilisasi

- Jalan nafas (A)

- Pernafasan (B)

- Sirkulasi (C)

2. Dekomentaminasi

a) Mata

Irigasi dengan air bersih suam-suam kuku / larutan NaCl 0,9 % selama 15-20 menit, jika belum yakin
bersih cuci kembali

b) Kulit, cuci (scrubbing) bagian kulit yang terkena larutan dengan air mengalir dingin atau
hangat selama 10 menit

c) Gastroinstestinal

Segera beri minum air atau susu secepat mungkin untuk pengenceran.

Dewasa maksimal 250cc untuk sekali minum, anak-anak maksimal 100cc untuk sesekali minum.

Pasang NGT setelah pengenceran jika diperlukan.

3. Eliminasi

Indikasi melakukan eliminasi:

- Tingkat keracuan berat

- Terganggu rute elimiunasi normal (gagal ginjal)

- Menelan zat dengan dodsis letal

- Pasien dengan klinkis yang dapat memperpanjang koma

Tindakan eliminasi:

a) Dieresis paksa:
Furosemida 250 mg dalam 100cc D5% habis dalam 30 menit.

b) Alkalinisasi urine:

Na-Bic 50-100meq dalam !liter D5% atau NaCl 2,25%, dengan infuse continue 2-3cc/kg/jam

c) Hemodialisa

Dilakukan di RS yang memiliki fasilitas Hemodialisa. Obat-obat yang dapat dieleminasi dengan tehnik
ini berukuran kecil dengan berat molekul kurang dari 500 dalton, larut dalam air dan berikatan
lemah dengan protein.

B. PENATALAKSANAAN KERACUNAN NON KOROSIF

 Keracunan non korosif meliputi makanan, obat-obatan, gas (CO)

1. Keracunan Makanan :
Tindakan Pertolongan :

 Muntah buatan.

 Beri minuman yang banyak atau larutan norit.

 Obati seperti kasus gastroenteritis.

2. Obat- obatan
Tindakan pertolongan :
 Usahakan agar dimuntahkan
 Beri minuman air hangat atau norit
 Segera kirim ke rumah sakit

3.Karbon Monoksida (CO)

Tindakan pertolongan :

 Upayakan mendapat udara segar.

 Usahakan mendapat oksigen murni .

 Bantu pernafasan sampai nafas adekuat

Jenis-jenis keracunan berdasarkan Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia

1. Melalui mulut/alat pencernaan.


a. Obat-obatan terutama obat tidur/penenang, biasanya dalam jumlah besar atau diminum dengan
bahan lain sehingga terjadi reaksi keracunan
b. Makanan yang mengandung racun misalnya: singkong, jengkol, tempe bongkrek, oncom, makanan
kaleng yang kadaluarsa.
c. Baygon, minyak tanah, zat pembunuh serangga lainnya.
d. Makanan atau minuman yang mengandung alkohol (bir, minuman keras)
a. Perhatikan sekitar penderita mungkin ditemukan petunjuk mengenai sebab keracunannya,
misalnya botol obat, pembungkus, sisa makanan, sisa muntahan.

2. Melalui pernapasan.
a. Menghirup gas beracun/udara beracun (mis. gas mobil dalam kendaraan yang tertutup).
b. Kebocoran gas industri.

3. Melalui kulit atau absorbsi (kontak)


Zat kimia/tanaman beracun yang terpapar melalui permukaan kulit dan dapat meresap ke dalam
kulit tersebut.
Keracunan ini dapat juga terjadi akibat tersentuh binatang yang memiliki racun pada kulit atau
bagian tubuh lainnya.

PermalinkShow parentReply

4.Melalui suntikan atau gigitan


a. Gigitan / sengatan binatang berbisa (ular, kalajengking, dll.).
b. Gigitan binatang laut (ubur-abur, anemon, ketimun laut, gurita, tiram dll).
c. Obat suntik

 Bagaimana

Penatalaksanaan pada kasus penyiraman air keras, (contoh kasus : Novel Baswedan), pada saat Saya
ada disamping beliau

Penatalaksanaan pada kasus penyiraman air keras:


1. Membasuh luka dengan air mengalir
segeralah basuh area yang terkena air keras tersebut dengan air mengalir selama 10 sampai 20
menit sebelum mencari perawatan ke rumah sakit, hal yang sama juga dilakukan jika air keras
terkena mata.
Tujuannya untuk mendinginkan jaringan di sekitar kulit agar konsentrasi cairan yang menempel di
kulit bisa berkurang. Pastikan juga jika air yang mengalir tidak terlalu deras dan area yang tersiram
air keras tidak menyebar pada bagian tubuh lain.
Namun harus diperhatikan, ada beberapa jenis air keras yang TIDAK boleh bersinggungan langsung
dengan air yaitu, cairan fenol, dan unsur logam seperti natrium, kalium, kalsium oksida, magnesium,
fosfor.

PermalinkShow parentReply

2. Lepaskan pakaian dan perhiasan


Tujuannya, agar memudahkan mengalirkan air ke area yang terpapar air keras tersebut.

3. Jangan gunakan es batu


Pemberian es justru akan membuat kerusakan kulit yang terkena paparan air keras semakin parah.
Itu sebabnya sangat penting untuk menghindari penggunaan bahan penyebab luka semakin parah,
salah satunya menggunakan salep antibiotik, krim, atupun zat berminyak seperti mentega ke area
yang mengalami luka bakar.

PermalinkShow parentReply

4. Tutup luka dengan kasa steril


Bungkus daerah yang terpapar air keras dengan kasa steril ataupun kain bersih secara longgar – tidak
dalam keadaan tertutup rapat. Gunanya agar meminimalisir luka terkontaminasi dengan zat lainnya
yang menyebabkan luka semakin parah saat perjalanan menuju rumah sakit.

5. Segera cari bantuan medis


Tergantung dari jenis cairan bahan kimianya, namun ketika kulit terpapar air keras tak jarang akan
membuat kerusakan pada kulit yang menyebabkan bekas luka permanen.

Anda mungkin juga menyukai