Anda di halaman 1dari 9

TOKSISITAS

MAKANAN
KELOMPOK 4
PENGERTIAN KERACUNAN MAKANAN

Keracunan makanan adalah gejala yang


disebabkankarena mengkonsumsi makanan yang
beracun atau terkontaminasi bakteri atau
mikroorganisme.

Gaman dan Sherington (1996)


PENYEBAB KERACUNAN MAKANAN

Penyebab keracunan makanan adalah cemaran yang terdapat


dalam makanan, yang termakan bersama makanan yang
bersangkutan hingga menimbulkan gangguan kesehatan.

Penyakit yang ditularkan melalui makanan dapat digolongkan


sebagai:
1. keracunan makanan (foodborne intoxications),
2. infeksi (foodborne infections), termasuk di dalamnya
penyakit yang disebabkan oleh zat kimia seperti logam dan
zat-zat organik.
Kelainan yang ditimbulkan dapat digolongkan menjadi:

Keracunan karena makan makanan yang mengandung zat-zat


kimia beracun atau toksin yang dihasilkan oleh organisme
mikro patogen. Contoh: Clostridium botulinum, Stapolococus
aureus, Bacillius cereus.

Infeksi karena bakteri, virus atau infeksi parasitik. Contoh:


Brucellosis, diare yang disebabkan oleh E. Coli, Salmonellosis,
Hepatitis A.

Toksin yang dihasilkan oleh spesies alga yang berbahaya.


Contoh: Ciguatera fish poisoning paralitic silfish poisoning,
neurotoxic selfish poisoning.
GEJALA KERACUNAN MAKANAN
Gejala kllinis yang timbul akibat keracunan makanan dapat bervariasi
mulai dari yang sangat ringan sampai reaksi yang sangat berat
sehingga menyebabkan kematian. Gejala keracunan makanan
biasanya timbul secara mendadak dengan gejala-gejala:

A Pusing D Kejang otot

B Mual dan muntah E Keram perut

dan tanda lain yang khas


C Kesadaran menurun F
sesuai jenis racunnya
PENATALAKSAAN
1. Terapi Farmakologi

A Suportif B Dekontaminasi
Setelah penilaian kondisi penderita, 1. Mata/kulit
langkah ABC resusitas harus segera Basuh dengan air mengalir
dilaksanakan untuk mempertahankan Jangan menggunakan antidotum kimia
pernafasan dan sirkulasi yang adekuat,
sebelum dilakukan penanganan lain. 2. Terinhalasi
Jika sumber racun tidak diketahui, atasi Jauhkan segera dari sumber racun, O2, dan
gejala yang timbul : bila perlu pernafasan buatan

1. Depresi pernafasan 3.Suntikan/gigitan ular


Bebaskan jalan nafas Pasang tourniquet dibagian proksimal,
Bantuan nafas dan berikan O2 kompres dingin, dan penderita diimobilisasi
.. LANJUTAN PENATALAKSAAN

3. Syok 4. Tertelan
Posisi kaki lebih tinggi dari tempat tidur Perangsangan muntah
Beri cairan untuk menambah volume
intravaskular: monitor CVP (bila ada) dan Indikasi :
output urin. Obat-obat yang dapat Racun sangat toksik dalam jumlah membahayakan
meningkatkan tekanan darah hanya Menelan racun < 4 jam
digunakan pada keadaan khusus. Anak sadar dan kooperatif

4.Keseimbangan air dan elektrolit Kontraindikasi :


Monitor dan koreksi secara hati-hati Keracunan zat korosif, hidrokarbon
Periksa AGD Penderita tidak sadar, kejang
Diuresis paksa menggunakan furosemid Tidak ada refleks muntah

5.Hipotermia Cara :
Rangsang mekanik
Selimuti penderita dengan selimut untuk
Sirup ipecac : dosis 15 mL (anak< 1 th: 10 mL) (onset 20 mnt,
mencegah kehilangan panas. Selimut plastik
kurang disukai karena bau)
mungkin lebih efektif tetapi ini dapat
Bilas lambung
membahayakan anak menjadi sulit bernafas
Tidak sebaik rangsang muntah , pemasangan NGT
menimbulkan trauma
PENATALAKSAAN
2. Terapi Non Farmakologi
Air kelapa sebagai penawar racun
Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan salah satu tumbuhan yang mudah
dijumpai di daerah tropis, terutama Indonesia. Masyarakat seringkali
menggunakan air kelapa untuk menangani keracunan akut. Salah satu
kandungan dalam air kelapa adalah tanin, yaitu bioenzim yang dapat menjadi
zat anti racun, yang dapat menguraikan dan mengeluarkan racun dari tubuh,
tanin dalam air kelapa dapat membantu proses detoksifikasi untuk membuang
racun dalam saluran pencernaan makanan akibat keracunan makanan.
(Sanctawati, 2016).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai