BAB 23 Auditing 2
BAB 23 Auditing 2
Menyelesaikan Audit
Dosen : Rony Wardana, S.E., M.Ak., CPA
Disusun Oleh :
1. Resky Ifah Wulan R (01117002)
2. Kresensia Fatima (01117020)
3. Firda Ayu (01117032)
4. Erik Budiawan (01118109)
Akuntansi
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Narotama
Surabaya
2019
LAPORAN AUDIT
STANDAR LAPORAN AUDIT TANPA PENGECUALIAN
BAGIAN DARI STANDAR LAPORAN AUDIT TANPA PENGECUALIAN
Standar laporan audit tanpa pengecualian terdiri atas tujuh bagian :
1. Judul laporan
2. Alamat laporan audit
3. Paragraph pembuka
4. Paragraph ruang lingkup
5. Paragraph opini
6. Tanda tangan, nama kuntan public, nomor lisensi akuntan public, dan nomor
lisensi kantor akuntan public
7. Tanggal laporan audit
Kondisi untuk Laporan Standar Audit Tanpa Pengecualian
Laporan standar audit tanpa pengecualian diterbitkan saat kondisi berikut ini dipenuhi :
1. Seluruh laporan-neraca, laporan laba/rugi, laporan saldo laba, dan laporan aliran kas-
dimasukkan dalam laporan keuangan
2. Tiga standar umum diikuti dalam seluruh penugasan
3. Bukti yang tepat dan memadai telah diakumulasi dan auditor melakukan penugasan
sesuai dengan cara yang membuat ia dapat memastikan bahwa ketiga standar
pekerjaan lapangan sudah dipenuhi
4. Laporan keuangan dinyatakan sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum di
Indonesia. Hal ini juga berarti pengungkapan yang dimasukkan dalam penjelasan
tambahan dan bagian lain dalam laporan keuangan sudah memadai
5. Tidak ada keadaan yang memerlukan paragraph penjelasan tambahan atas modifikasi
dalam laporan
LAPORAN AUDIT TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN ATAU
MODIFIKASI KATA
Laporan audit tanpa pengecualian dengan paragraph penjelasan atau modifikais kata telah
memenuhi kriteria audit hasil yang memadai dan laporan keuangan yang disajikan dengan
wajar, tetapi auditor yakin perlunya menyediakan informasi tambahan. Dalam laporan dengan
pengecualian, laporan tidak wajar, dan laporan tanpa memberikan opini, auditor tidak
mendapatkan kepuasan dalam audit, tidak memperoleh laporan keuangan yang disajikan
dengan wajar, atau tidak independen.
Berikut ini adalah penyebab utama dari adanya paragraph penjelasan atau modifikasi kata
dalam laporan standar tanpa pengecualian :
MATERIALITAS
Tingkat Materialitas
Definisi umum dari materialitas adalah suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat
dianggap material bila diketahuinya salah sjai ini akan memengaruhi pengambilan keputusan
dari pengguna laporan yang rasional. Terdapat tiga tingkatan materialitas yang digunakan
untuk menentukan jenis opini yang diterbitkan
Jumlahnya tidak material jika salah saji dalam laporan keuanagna muncul, tetpai tampaknya
tidak akan memengaruhi keputusan pengguna informais yang rasional, maka salah sjai
tersebut dianggap tidak material
Jumlahnya material tetapi tidak menutupi laporan keuangan secara keseluruhan Tingkatan
materialitas yang kedua muncul bila salah saji yang terjadi dalam laporan keuangan
mememngaruhi keputusan pengguna tetapi lapran keuangan secara keseluruhan tetap
dinyatakan wajar dan masih berguna .
Laporan Sesuai Dengan Peraturan 203. Laporan dalam kode etik IAPI mengizinkan
perbedaan dengan prinsip akuntansi berlaku umum saat auditor yakin bahwa jika perubahan
dilakukan justru akan mengakibatkan laporan tersebut menyesatkan penggunanya. Jika
Auditor memutuskan bahwa perbedaan dengan GAAP akan mengakibatkan laporan yang
menyesatkan, maka harus ada penjelasan lengkap dalam paragraf ketiga. Paragraf harus
menjelaskan sepenuhnya atas perbedaan tersebut dan alasan GAAP akan mengakibatkan
laporan yang menyesatkan.
Kurangnya Laporan Aliran Kas. Klien yang tidak mau menyajikan laporan aliran kas khusus
dibahas dalam PSA 29 (SA 508).
Menentukan Matrealitas Untuk Setiap Kondisi. Jika terdapat situasi yang mensyaratkan
perbedaaan dari opini standar tanpa pengecualian, maka auditor harus megevaluasi potensi
dampaknya atas laporan keuangan. Pada perbedaan dengan GAAP atau pembatasan ruang
lingkup, auditor harus memutuskan antara tidak material, material, dan sangat material.
Seluruh kondisi lainnya, kecuali tidak adanya independensi auditor, mensyaratkan perbedaan
antara material dan tidak material.
Menentukan Jenis Laporan Yang Tepat Untuk Kondisi Tertentu, Pada Tingkat
Marealitas Tertentu. Laporan audit yang tepat adalah opini dengan pengecualian yang
disertai paragraf tambahan yang membahas perbedaan tersebut.
Menulis Laporan Audit. Sebagaian besar KAP memliliki bentuk baku terkomputerisasi yang
memasukkan kata-kata tepat untuk kondisi yang berbeda-beda agar dapat membantu auditor
dalam menulis laporan audit. Seorang rekanan atau lebih dalam sebagian besar KAP
memeliki keahlian khusus dalam menulis laporan audit. Rekanan ini biasanya menelaah
seluruh laporan audit sebelum diterbitkan.
Terdapat Lebih Dari Satu Kondisi Yang Mensyaratkan Perbedaan Atau Modifikasi.
Contoh situasi dimana terjadi lebih dari satu modifikasi yang harus dimasukkan dalam
laporan:
Auditor tidak independen dan auditor tahu bahwa perusahaan tidak mengikuti prinsip
akuntansi berlaku umum.
Terdapat pembatasan ruang lingkup dan keraguan substansial mengenai kemampuan
perusahaan atas kelangsungan usahanya.
Terdapat keraguan substansial mengenai kemampuan perusahaan dalam kelangsungan
usahanya dan informasi mengenai penyebab ketidakpastian yang diungkapkan secara
tidak memadai dalam penjelasan tambahan.
Terdapat selisih antara pembuatan laporan sesuai dengan GAAP dan prinsip akuntansi
lainnya yang diaplikasikan dengan basisi yang tidak konsisten dengan tahun sebelumnya.
Jumlah Paragraf Dalam Laporan. Laporan tiga paragraf biasanya menunjukkan tidak ada
pengecualian dalam audit. Akan tetapi laporan tiga paragraf juga diterbitkan ketika auditor
tidak memberikan opini karena pembatasan ruang lingkup atau untuk laporan tanpa
pengecualian gabungan yang melibatkan auditor lain. Lebih dari tiga paragraf
mengindikasikan adanya beberapa jenis pengecualian atau penjelasan yang diperlukan.
Paragraf tambahan dimasukkan sebelum opini untuk opini dengan pengecualian, opini
tidak wajar, atau tidak memberikan opini untuk pembatasan ruang lingkup. Hal tersebut
menghasilkan laporan empat paragraf, kecuali untuk tidak memberikan opini atas pembatasan
ruang lingkup. Tidak memberikan opini karena adanya pembatasab ruang lingkup
menghasilkan laporan tiga paragraf karena paragraf ruang lingkup tidak dimasukkan. Tidak
memberikan opini karena kurangnya independensi merupakan laporan satu paragraf.
Saat opini tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan di terbitkan, paragraf
penjelasan biasanya ditambahkan pada opini. Paragraf penjelasan tidak diperlukan dalam
laporan tanpa pengecualian gabungan yang melibatkan auditor lain, tetapi kata-kata dalam
ketiga paragraf harus dimodifikasi.