Anda di halaman 1dari 82

BUKU PEGANGAN PENDAMPINGAN

KEGIATAN PENGEMBANGAN KARAKTER


MAHASISWA (KPKM)

KEMENTERIAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MAHASISWA KABINET KOLABORASI

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI


KALIMANTAN 2018

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... i

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU PEGANGAN PENDAMPINGAN KPKM 2018 .........ii

RANCANGAN TEKNIS KPKM 2018 ................................................................................... iii

TIMELINE KPKM ................................................................................................................... xi

TIMELINE PENDAMPINGAN ............................................................................................ xiii

MATERI WAJIB PENDAMPINGAN ...................................................................................... 1

MATERI 1 SOLID INTERNAL ANGKATAN KESELURUHAN ......................................... 2

MATERI 2 SOLID INTERNAL ANGKATAN PRODI ........................................................... 9

MATERI 3 WAWASAN KM ITK .......................................................................................... 14

MATERI 4 SOSIAL MASYARAKAT ................................................................................... 24

MATERI 5 WAWASAN MANAJERIAL .............................................................................. 30

MATERI 6 WAWASAN KEILMIAHAN ............................................................................. 32

MATERI 7 CERDAS MINAT BAKAT.................................................................................. 38

MATERI 8 SPIRITUAL .......................................................................................................... 46

MATERI 9 ATTITUDE .......................................................................................................... 48

MATERI 10 SIVITAS AKADEMIKA ................................................................................... 52

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ELEMEN PENGADER KPKM 2018 ............... 56

i
PETUNJUK PENGGUNAAN
BUKU PEGANGAN PENDAMPINGAN
KPKM 2018

Buku ini diperuntukkan bagi elemen pengader, terutama Koordinator Kakak


Pendamping dan Kakak Pendamping dalam menjalankan proses kaderisasi dalam rangkaian
Kegiatan Pengembangan Karakter Mahasiswa (KPKM) ITK. Tujuan dibuatnya buku ini adalah
untuk memudahkan dalam penyampaian materi dan penanaman nilai yang sesuai dengan
Rancangan Teknis KPKM (RTKPKM) berdasarkan arahan wajib Kementerian Pengembangan
Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) KM ITK.
Buku ini berisi beberapa kelengkapan yang akan digunakan selama proses kaderisasi
berlangsung untuk dapat digunakan sebaik-baiknya dalam membentuk regenerasi KM ITK
sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam pembuatan Term of Reference (TOR) Pendampingan, Departemen PSDM dan
Koordinator Kakak Pendamping wajib mengikuti arahan materi wajib berdasarkan timeline
pendampingan dengan merujuk kepada buku pegangan ini sebagai isi materi yang akan
disampaikan dalam kegiatan pendampingan. Penambahan materi pendampingan di luar materi
wajib perlu mempertimbangakan alur penanaman nilai dari GDK dan dikomunikasikan atas
persetujuan Kementerian PSDM KM ITK.

Kementerian
PSDM KM ITK

ii
RANCANGAN TEKNIS KPKM 2018

Nilai yang Metode


Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
Mengenal
seluruh Mampu menghapal 90% mahasiswa
mahasiswa seluruh nama dan daerah Buku Angkatan Hasil Penugasan angkatan 2018 mengenal
angkatan 2018 di asal teman prodi teman se prodi
tiap prodi
90% mahasiswa
Acara Absensi Acara angkatan 2018
Penyambutan Penyambutan menghadiri acara
Mahasiswa Mampu berinteraksi
SOLID penyambutan prodi
se Prodi dengan kakak tingkat
Koordinasi 70% mahasiswa
prodi
mahasiswa angkatan 2018
Pendampingan Lembar PA
angkatan 2018 di memperhatikan dan aktif
tiap prodi saat pendampingan
90% mahasiswa
Mampu memiliki
Absensi angkatan 2018
intensitas internalisasi Komunal Prodi
Komunal Prodi menghadiri komunal
angkatan prodi
prodi

iii
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
90% mahasiswa
Absensi
Konsolidasi angkatan 2018
Konsolidasi
PSDM HMP menghadiri konsolidasi
PSDM HMP
PSDM HMP
Mengenal
Mampu menghapal dan Absensi 90% mahasiswa
seluruh
mengenal teman Name Tag Konsolidasi angkatan 2018 memakai
mahasiswa
angkatan PSDM HMP name tag
angkatan 2018
70% mahasiswa
Mampu memiliki Absensi
Mahasiswa Komunal angkatan 2018
intensitas internalisasi Komunal
Angkatan Angkatan menghadiri komunal
angkatan 2018 Angkatan
2018 Koordinasi angkatan
mahasiswa Mampu memiliki
70% mahasiswa
angkatan 2018 perangkat angkatan yang Absensi
Komunal angkatan 2018
fungsional dan teknis Komunal
Angkatan menghadiri komunal
penyampaian informasi Angkatan
angkatan
yang sistematis

iv
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
100% mahasiswa
Mampu berkoordinasi Absensi
Bendera KM angkatan 2018
dan bekerja sama dalam Pembuatan
ITK menghadiri pembuatan
angkatan Bendera
bendera KM ITK
80% tiap mahasiswa
Mampu mengenal dan angkatan 2018
Absensi
memahami KM ITK Sosialisasi melakukan sosialisasi
Sosialisasi
secara keseluruhan dengan 5 kakak tingkat
per minggu
90% mahasiswa
Absensi Event
Memahami Event HMP angkatan 2018
HMP
KM ITK wawasan KM menghadiri event HMP
ITK 80% mahasiswa
Mampu berinteraksi Absensi Event angkatan 2018
Event KM ITK
dengan KM ITK KM ITK menghadiri event KM
ITK
90% mahasiswa
ETAM ITK Absensi ETAM
angkatan 2018
2018 ITK 2018
melakukan simulasi total

v
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
Mengenal 90% mahasiswa
Mampu mengenal Hapalan Civitas
civitas angkatan 2018 mengenal
struktur dan birokrasi Akademika ITK Setor Hapalan
akademika ITK struktur birokrasi
prodi Prodi
prodi masing-masing prodi
90% mahasiswa
Civitas
Absensi SPIN angkatan 2018
Akademika SPIN ITK 2018
Interaksi dengan ITK 2018 mengetahui tata
ITK Mampu berinteraksi
civitas kehidupan kampus ITK
dengan civitas akademika
akademika ITK 80% mahasiswa
ITK prodi
prodi Absensi Open angkatan 2018
Open Talk
Talk menghadiri kegiatan
open talk
100% mahasiswa
Mampu meningkatkan Pengumpulan
Data setoran per angkatan 2018 ikut serta
Peduli kondisi kepedulian terhadap Dana Bantuan
prodi mengumpulkan dana
dan kabar kondisi internal angkatan UKT
PEDULI Internal bantuan UKT
mahasiswa
Mampu mengetahui 100% mahasiswa
angkatan 2018
kabar teman di prodi Pendampingan Lembar PA angkatan 2018
masing-masing mengetahui kabar teman

vi
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
di kelompok
pendampingan masing-
masing
90% mahasiswa
Mampu melakukan
Pengabdian Green Absensi Green angkatan 2018
Sosial pengabdian kepada
masyarakat Campaign Campaign menghadiri kegiatan
masyarakat
Green Campaign
Mampu menyusun
Manajemen diri rencana kehidupan LKMM Pra TD Kelulusan PRA 100% peserta mampu
Manajerial
dan waktu perkuliahan secara IV TD menjalankan KPP
sistematis
50% mahasiswa
Mampu memahami dan
Nilai Test angkatan 2018
CERDAS Memahami ilmu mengimplementasikan Tutorial
Keprofesian Tutorial mendapatkan nilai
keprofesian ilmu keprofesian terkait Akademik
Akademik minimal C pada test
prodi masing-masing
tutorial akademik
60% mahasiswa
Minat Memahami Mampu mengetahui dan Absensi UKM
UKM Expo angkatan 2018 mengikuti
Bakat UKM dan memahami UKM dan Expo
UKM Expo

vii
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
komunitas yang komunitas yang ada di
ada di ITK ITK
80% mahasiswa
Ikut serta dalam ISC Absensi ISC angkatan 2018
event dan Mampu mengembangkan berpartisipasi dalam ISC
keanggotaan potensi diri melalui minat Minimal 5 orang
Daftar Nama
UKM/komunitas dan bakat Anggota UKM mahasiswa angkatan
Anggota UKM
yang ada di ITK dan komunitas 2018 menjadi anggota
dan Komunitas
UKM dan Komunitas
Mampu membuat karya 70% peserta
Pengumpulan
tulis ilmiah secara PKTI mengumpulkan karya
Karya Tulis
sistematis tulis ilmiah
Pembuatan 100% Kelompok
Literasi karya tulis Mampu menganalisis Absensi FGD & Pendampingan
FGD
ilmiah suatu permasalahan Karya Tulis mengumpulkan karya
tulis ilmiah
Mampu memberikan Absensi FGD & 100% Kelompok
FGD
solusi dari permasalahan Karya Tulis Pendampingan

viii
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
mengumpulkan karya
tulis ilmiah
Aktif dalam Mampu berperan aktif Absensi
Mentoring Minimal 3 orang mampu
kegiatan dalam setiap kegiatan Mentoring
Keagamaan menjadi pemateri
Mahasiswa keagamaan keagamaan tiap individu Keagamaan
BERIMAN &
Angkatan Mampu
BERTAQWA Implementasi Absensi
2018 mengimplementasikan Mentoring Minimal 3 orang mampu
nilai-nilai Mentoring
nilai-nilai keagamaan di Keagamaan menjadi pemateri
keagamaan Keagamaan
kehidupan kampus
80 % mahasiswa angktan
Pendampingan Lembar PA 2018 berpenampilan
Penampilan Mampu berpenampilan sesuai peraturan
Penampilan sesuai dengan sesuai dengan peraturan 80 % mahasiswa
peraturan yang berlaku di ITK Konsolidasi Kuisioner KM angkatan 2018
ATTITUDE
PSDM HMP ITK berpenampilan sesuai
peraturan
Mampu bertutur kata 80 % mahasiswa
Perilaku yang
Perilaku (lisan dan tulisan) dan Pendampingan Lembar PA angkatan 2018 memiliki
baik
bertingkah laku yang baik perilaku yang baik

ix
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
80 % mahasiswa
Konsolidasi Kuisioner KM
angkatan 2018 memiliki
PSDM HMP ITK
perilaku yang baik

Semester 1
Semester 2
Semester 1-2

x
TIMELINE KPKM

xi
xii
TIMELINE PENDAMPINGAN
Pendampingan
Tanggal Materi Penugasan
ke
Perkenalan peserta kader
Perkenalan kakak pendamping
24 September - 30 September
1 Penjelasan singkat kegiatan KPKM
2018
Penjelasan 3S dan attitude
Penghimbauan untuk partisipasi dalam Ultah KM ITK
Penghimbauan ikut latihan UKM
Penghimbauan hapal nama teman prodi Hapalan nama teman prodi
2 1 Oktober - 7 Oktober 2018 Penjelasan PKM 5 Bidang
Penghimbauan untuk partisipasi dalam Ultah KM ITK &
Dies
Review hapalan nama teman prodi Buku Angkatan
Penghimbauan untuk buku angkatan
Penghimbauan hapal civitas akademika prodi
3 8 Oktober - 14 Oktober 2018
Penjelasan singkat HMP
Penjelasan perangkat angkatan
Penekanan esensi name tag

xiii
Pendampingan
Tanggal Materi Penugasan
ke
Setoran hapalan nama teman prodi dan civitas
akademika prodi
29 Oktober - 4 November Sharing perangkat angkatan dan sistem jarkom
4
2018 Cek progress buku angkatan
Penghimbauan untuk ikut tutor akademik HMP
Penekanan esensi name tag
UTS
Cek progress buku angkatan
5 November - 11 November
5 Penjelasan FGD
2018
Penekanan esensi name tag
Cek progress buku angkatan
12 November - 18 November Undang Fungsionaris KM
6 Wawasan KM ITK
2018 ITK
Penekanan esensi name tag
Cek progress buku angkatan
19 November - 25 November Wawasan HMP Undang Fungsionaris HMP
7
2018 Penekanan esensi name tag
Penjelasan esensi konsolidasi HMP

xiv
Pendampingan
Tanggal Materi Penugasan
ke
Pengumpulan buku angkatan
26 November - 2 Desember
8 Penghimbauan untuk mengikuti pelatihan LKMM Pra TD IV
2018
Penjelasan esensi name tag
Persiapan UAS
3 Desember - 9 Desember
9 Penjelasan SPIRIT
2018
Penghimbauan penugasan
Penekanan sosialisasi
10 4 Februari - 10 Februari 2019 Penekanan penugasan
Review SPIRIT
Penekanan sosialisasi
11 11 Februari - 17 Februari 2019 Penekanan penugasan
Review Wawasan KM ITK
Penekanan sosialisasi
12 18 Februari - 24 Februari 2019 Pengerjaan penugasan bendera KM ITK

Penekanan sosialisasi
13 25 Februari - 3 Maret 2019

14 4 Maret - 10 Maret 2019 Penekanan sosialisasi

xv
Pendampingan
Tanggal Materi Penugasan
ke
Penghimbauan untuk berpartisipasi dalam Wisuda ITK
Persiapan UTS
Penekanan sosialisasi
15 11 Maret - 17 Maret 2019 Penghimbauan untuk berpartisipasi dalam Wisuda ITK
Persiapan UTS

Semester 1
Semester 2

xvi
MATERI WAJIB PENDAMPINGAN

1
MATERI 1
SOLID INTERNAL ANGKATAN KESELURUHAN

Makna Solidaritas & Konsep Angkatan 2018


Solid dalam SPECTA memiliki arti yang erat dengan nilai kolektif, yaitu nilai untuk
mencapai sebuah tujuan dengan usaha bersama-sama atau secara komunal. Nilai ini juga
berkaitan erat dengan sifat gotong royong dan bantu membantu, sebuah nilai yang sudah sangat
erat dengan karakter bangsa Indonesia. Sehingga dalam kaderisasi sudah seharusnya nilai
positif ini dilestarikan dengan cara mengeratkan peserta kader kepada sesama teman-teman
dalam angkatannya sendiri.
Solidaritas disini bertentangan dengan nilai individualis yang merugikan sembari
menghormati nilai individu yang merupakan hak setiap orang. Tentunya setiap peserta kader
masih memiliki hak untuk berekspresi secara individu, seperti mengejar passion, cita-cita, hak
privasi pribadi, atau minat bakat masing-masing. Individualitas yang sangat dihindari dalam
proses kaderisasi adalah sikap acuh tak acuh terhadap teman-teman seperjuangan dan
lingkungan. Sewajibnya setiap dari peserta kader memahami bahwa kita semua adalah mahluk
sosial yang tidak bisa hidup sendirian, khususnya dalam berkuliah.
Sehingga dalam proses kaderisasipun peserta kader dan pengader harus memahami
bahwa peserta kader bergerak sebagai sebuah angkatan. Berbagai kesalahan yang dilakukan
satu ataupun banyak peserta kader, maka itu merupakan evaluasi bagi seluruh peserta kader.
Dengan maksud bukan untuk menghukum seluruh orang karena satu orang melakukan salah.
Hal ini diperuntutkan agar seluruh peserta kader memahami mana yang baik dan mana yang
buruk, serta ikut bantu membantu dan memperbaiki kesalahan secara bersama-sama. Begitu
pula mengenai keberhasilan, sesuatu yang membanggakan atas nama angkatan harus mendapat
apresiasi yang pantas.
Solidaritas kepada teman sesama angkatan merupakan tahap kedua setelah solideritas
prodi dan sebelum mengeratkan hubungan dengan angkatan lain. Hal ini jelas karena teman
seangkatan merupakan orang-orang yang paling sering ditemui serta memiliki tahap kaderisasi
dan akademik yang sama. Mengingat lingkup ITK yang kini masih belum terlalu luas, untuk
mengenal teman seluruh angkatan masihlah sangat dibutuhkan. Kelak di masa depan peserta
kader akan berkecimpung dna bekerja sama dengan teman-teman yang berada di luar program
studinya. Selagi kondisi ITK masih memungkinkan sesama angkatan untuk mengenal, maka
kesempatan ini baiknya tidak dilewatkan untuk terus mewariskan budaya yang baik ini.

2
Merujuk pada Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (HD PSDM),
KM ITK mengatur jenjang kaderisasi dan jenjang karir mahasiswa ITK selama berkuliah.
Sehingga setiap angkatan akan memiliki peran masing-masing dan posisi yang harus dipenuhi
setiap tahunnya. Sebagai contoh tahun pertama seluruh angkatan tahun pertama akan
merasakan proses pengenalan yaitu proses kaderisasi, selanjutnya pada tahun kedua angkatan
tersebut akan merasakan untuk pertama kali menjadi staff di organisasi, lalu menjadi pengurus
di tahun sebelumnya dan seterusnya. Memang setiap individu setelah melewati proses
kaderisasi bisa memiliki jenjang yang berbeda-beda, tapi secara jenjang kaderisasi, setiap
angkatan harus bisa memenuhi peran angkatannya masing-masing dengan dasar solideritas
yang kuat.

Perangkat Angkatan
Berdasarkan KBBI, Perangkat memiliki arti; 1. Alat perlengkapan 2. Alat
kelengkapan pemerintah desa yang terdiri atas kesekretariatan desa dan kepala dusun. Dari
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perangkat prodi adalah suatu susunan
pelengkap pemerintahan. Pemerintahan yang dimaksud disini adalah pemerintahan prodi,
sehingga peran perangkat prodi tersebut sangat penting dalam membantu kinerja
komting prodi.
Sekumpulan orang yang ingin mencapai sebuah tujuan yang sama tentunya
memerlukan pemimpin untuk mengendalikan dan mengoordinasi orang-orang tersebut. Maka
sewajibnya angkatan harus memiliki perangkat angkatan yang fungsional. Perangkat angkatan
terdiri dari komandan tingkat (komting) sebagai pemimpin angkatan serta anggota-anggotanya
yang memiliki tugas masing-masing untuk membantu komting dan angkatan. Perangkat
angkatan ini terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu perangkatan angkatan keseluruhan dan
perangkat angkatan prodi.
Perangkat angkatan keseluruhan memiliki peran untuk mempersatukan setiap angkatan
prodi menjadi satu. Mengingat setiap prodi memiliki kondisi dan karakteristik yang berbeda-
beda. Untuk menghindari konflik dan memastikan angkatan tetap berjalan ke tujuan yang
sama, maka perangkat angkatan keseluruhan diperlukan. Dalam kesehariannya, tugas utama
komting prodi adalah menjembatani prodi antara satu dengan lain untuk tukar pikiran dalam
menyelasaikan permasalahan maupun saran-saran yang membangun. Utamanya agar tidak ada
program studi yang ketinggalan atau kesusahan dalam kaderisasi dan dapat saling membangun
dari ide-ide dan solusi bagus dari prodi.

3
Peserta kader wajib memahami pentingnya bagi mereka untuk memiliki perangkat angkatan
sebagai peimpin. Peserta kader juga wajib paham bagaimana cara setiap perangkat angkatan
bekerja dan kewajiban-kewajiban mereka. Sehingga pada pelaksanaannya, peserta kader tidak
apatis dan paham mengenai kebijakan pemimpin mereka. Setelah peserta kader memahami dan
mengikuti perangkat angkatan, peserta kader dapat mengembangkan diri lagi dengan siap
berfikir kritis terhadap perangkat angkatan. Berfikir kritis disini buka berarti menghakimi
perangkat angkatan. Berfikir kritis disini harus yang bersifat membangun dengan mendukung
perangkat angkatan sebaik mungkin dan memberikan masukan-masukan yang baik. Menjadi
pengikut yang baik tidak kalah penting dibanding menjadi pemimpin yang baik. Peserta kader
harus paham bahwa perangkat angkatan mereka bukanlah tumbal atau garda terdepan sebagai
orang yang salah bila angkatan melakukan kesalahan. Kesalahan komting ataupun kesalahan
anggota seyogiaanya menjadi evaluasi seluruh angkatan untuk melakukan lebih baik lagi,
bukan dibebankan kepada sedikit orang.
Dengan kondisi ITK pada tahun 2018 ini baru terdapat 14 program studi, dengan total
kurang lebih 1000 mahasiswa baru dan tingkat jurusan belum resmi memiliki organisasi dari
segi mahasiswa dan kampus. Pada kaderisasi selanjutnya, jika jumlah mahasiswa tidak
memungkinkan koordinasi sebesar ini, mungkin konsep angkatan seluruh prodi ini bisa
dihilangkan.

Perangkat Angkatan sebagai wadah belajar


Bagi peserta yang mendapat kesempatan untuk menjadi seorang perangkat angkatan,
ini adalah kesempatan bagi mereka untuk belajar lebih dari peserta lainnya. Disini mereka
mendapatkan ilmu kepemimpinan lebih, bagaimana memimpin sekumpulan orang. Di sisi lain,
menjadi seorang perangkat angkatan merupakan amanah yang lebih, mereka harus bisa
memberikan contoh yang baik bagi peserta kader selayaknya seorang pemimpin. Sehingga
mendapatkan kritikan serta disalahkan sudah menjadi hal yang biasa bagi perangkat angkatan.
Namun perlu diingat, bahwa kaderisasi merupakan wadah peserta kader untuk belajar.
Sehingga menjadi seorang perangkat angkatan bukan dilihat bagaimana kesempuranaan
mereka dalam kaderisasi, tetapi bagaimana kemampuan mereka untuk mengembangkan diri
menjadi lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang lalu. Sehingga dalam kaderisasi, kita
selalu menemukan perangkat angkatan bukanlah orang-orang yang sempurna, tetapi orang-
orang yang memiliki potensi untuk menjadi lebih hebat namun belum teruji. Sering pula
penanggung jawab adalah teman-teman yang dalam kaderisasi tertinggal atau tidak memiliki

4
track record yang baik. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendorong peserta
kader dengan memberikannya kewajiban yang berlingkup menaungi orang lain.

Pergantian Perangkat Angkatan


Dengan memahami posisi perangkat angkatan merupakan wadah belajar, maka wadah
untuk belajar ini sangat terbatas untuk hanya berberapa orang saja. Oleh karena itu, sebaiknya
posisi perangkat angkatan tidak dibebani kepada sekelompok orang terus-terusan. Posisi
perangkat angkatan bisa diberikan dan diganti sesuai kondisi dan/atau kebutuhan peserta kader.
Penting untuk dipahami, pergantian kepengurusan bukanlah sebuah wujud hukuman bagi
perangkat yang ada karena tidak bisa menjalankan amahan yang baik. Pergantian bisa
dilakukan dalam kondisi apapun, ketika progress angkatan dalam kondisi baik maupun buruk.
Bila angkatan dalam kondisi buruk, maka bisa jadi perangkat tersebut sudah jenuh atau dalam
titik lelahnya dan perlu diganti dengan mereka yang lebih segar. Dalam kondisi baik, maka
angkatan harus keluar dari kondisi nyaman dan merasakan bagaimana menyikapi terhadap
perubahan kepemimpinan dan memberikan peserta kader lain ruang untuk belajar.

Komponen-Komponen Perangkat Angkatan


A. Komandan Tingkat Angkatan
Berdasarkan KBBI, Komandan memiliki arti; 1. kepala (pemimpin) pasukan (di suatu
daerah, kota, atau benteng) 2. kepala (pemimpin) sekelompok pasukan. Komandan tingkat
merupakan seorang pemimpin angkatan. Sebagaimana peran pemimpin, ialah yang menjadi
wajah dan suara angkatan. Ia harus mampu mempersatukan angkatan dari seluruh prodi dan
mengoordinirnya dengan baik. Suara komting haruslah terdengar dari ujung perangkat hingga
anggota di tiap prodi. Sikap dan perilaku komting haruslah menjadi panutan utama bagi seluruh
angkatan. Sehingga tidak heran bila tugas dan komting tidak ringan.

B. Sekretaris
Sebagaimana kampus teknik, kita berpegang erat dengan data dan fakta, begitu juga
kaderisasi. Sekretaris bertanggung jawab utamanya untuk memegang dan merekap data di
dalam angkatan. Dimana data ini akan menjadi pembukti yang objektif dan krusial bagi
progress kaderisasi angkatannya. Untuk sekretaris tingkat angkatan, berfokus pada kegiatan-
kegiatan angkatan seperti kumpul angkatan atau penugasan acara angkatan. Tugas rutinnya
adalah merekap seluruh data yang dikumpulkan pada tingkat prodi oleh sekretaris prodi,

5
rekapan ini nanti bisa digunakan untuk membantu komting untuk mendapatkan data objektif
mengenai angkatannya.

C. Penanggung Jawab
Penanggung jawab (PJ) adalah seseorang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab atas
sebuah penugasan atau tugas yang diluar tugas dari perangkat angkatan lain. PJ ditunjuk antara
lain untuk memperingan kerja komting agar tidak terbebani pada satu orang saja. Untuk
memiliki kepala utama dalam sebuah penugasan pun penting, demi terkoordinirnya tugas
dengan baik. Sekali lagi, PJ bukanlah tumbal bagi satu jenis penugasan. Untuk tingkat
angkatan, penanggung jawab biasanya dipilih bagi peserta kader yang memiliki potensi lebih
untuk memegang penugasan yang menaungi seluruh angkatan. Sebagai contohnya adalah acara
angkatan, yang biasanya diamanahi kepada mereka yang memiliki potensi namun belum teruji.

D. Perangkat Lain/Tambahan
Pembentukan perangkat angkatan merupakan wewenang dari komting serta suara
angkatan. Sehingga perangkat angkatan tidak terpaku pada perangkat-perangkat utama yang
sudah umum. Posisi lain dapat dibentuk sesuai dengan ide dan kebutuhan dari angkatan
tersebut. Untuk perangkat angkatan, biasanya lebih terfokus untuk kebutuhan angkatan secara
menyeluruh yang mudah untuk dilakukan, contohnya media informasi utama angkatan contoh:
Portal 2016.

E. Koordinasi Angkatan
Komunikasi merupakan hal yang penting dalam membentuk suatu angkatan yang
terkoordinir, salah satunya adalah dari aspek penyebaran informasi. Dalam satu angkatan,
aspek penyebaran informasi perlu ditinjau secara spesifik agar seluruh anggota dari suatu
angkatan dapat mendapatkan informasi dalam waktu yang cepat, bersamaan, dan sama
jelasnya.
Salah satu bentuk penyebaran informasi adalah dengan membentuk tim-tim penyebaran
informasi atau yang dapat disebut jaringan komunikasi (jarkom). Jaringan komunikasi ini
terdiri dari orang-orang yang dipilih dalam angkatan tersebut untuk menyampaikan informasi,
dari segala sumber informasi bersifat non akademik (dari kakak tingkat atau dari perangkat
angkatan) maupun akademik (informasi dari birokrasi kampus).
Jaringan komunikasi dapat dibentuk menyesuaikan dengan bentuk penyampaian
informasi yang paling efisien dalam suatu angkatan. Contohnya : dibentuk berdasarkan kelas

6
TPB, yang mana dalam satu kelas TPB dipilih satu atau dua orang sebagai penyebaran
informasi. Atau dibentuk berdasarkan program studi. Pemilihan ini dilakukan atas
pertimbangan dalam satu angkatan.
Ada dua hal yang perlu dilakukan dalam melakukan penyampaian informasi dalam
suatu angkatan, yaitu media yang digunakan dan memastikan informasi tersampaikan. Media
dalam penyampaian informasi sebaiknya tidak hanya menggunakan satu jenis, misalnya Line.
Jaringan komunikasi perlu peka terhadap kondisi setiap orang dalam suatu angkatan, salah
satunya ketika mereka tidak memiliki smartphone atau akses media sosial yang rutin. Basis
data angkatan adalah hal yang menunjang penyampaian informasi ini. Karena nomor ponsel
dapat menjadi alternatif yang dipilih dalam penyampaian informasi. Selain itu, dapat pula
menggunakan media secara langsung, misalnya komunal angkatan prodi atau penyampaian
informasi setelah kelas prodi atau TPB dilakukan. Hal ini dapat dilakukan jika informasi
bersifat tidak terlalu mendesak.
Koordinasi antara perangkat angkatan dan jaringan komunikasi adalah kunci utama.
Hal ini dimaksutkan agar meminimalisir kesalahan dalam penyampaian informasi dan jangka
waktu antara penyebaran informasi dengan eksekusi tidak terlalu lama.

Komunal Angkatan Keseluruhan


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai nilai solidaritas yang harus dimiliki
oleh setiap angkatan, beberapa cara memupuk nilai tersebut ketika menjadi mahasiswa tahun
pertama atau mahasiswa baru adalah melalui kumpul angkatan atau dapat disebut sebagai
komunal angkatan. Komunal angkatan keseluruhan dapat bersifat eventual sehingga tidak
perlu bersifat rutin. Komunal angkatan dipilih atas berbagai pertimbangan ketika suatu bahasan
dirasa kurang tepat untuk disampaikan melalui komunal yanglebih kecil (komunal angkatan
prodi). Hal ini mengingat bahwa komunal angkatan keseluruhan melibatkan seluruh anggota
dalam suatu angkatan yang jumlahnya sangat besar, sehingga efisiensi dalam suatu komunal
angkatan keseluruhan perlu dipertimbangkan.
Dikarenakan komunal angkatan keseluruhan melibatkan seluruh anggota dari suatu
angkatan, maka kehadiran adalah hal yang harus diperhatikan. Absensi adalah sarana yang
digunakan untuk mengetahui kehadiran setiap individu dan melihat progres individu dari setiap
komunal angkatan yang diadakan. Absensi dapat pula digunakan sebagai parameter perangkat
angkatan untuk melihat setiap anggota dari suatu angkatan atas keaktifannya dalam angkatan
tersebut. Dari absensi ini dapat diketahui permasalahan di suatu angkatan dan solusi untuk
menyelesaikan angkatan tersebut.

7
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengadakan komunal
angkatan, antara lain waktu dan tempat pelaksanaan, penyampaian pengumuman, serta
bahasan yang disampaikan. Pertimbangan dalam memilih waktu dan tempat adalah penting
sehingga tidak menjadi hambatan dalam kehadiran anggota dalam angkatan tersebut karena
ketidakefisienan dalam memilih waktu dan tempat pelaksanaan. Selain itu, menyampaikan
pengumuman mengenai informasi akan diadakannya komunal angkatan dalam jangka waktu
yang tidak mendadak sehingga seluruh anggota dapat mempersiapkan jadwalnya. Serta
mempersiapkan bahasan yang jelas dan runtun, jika dirasa perlu dapat dibuat susunan acara
yang jelas beserta durasi dari masing-masing bahasan. Sebaiknya pokok bahasan dapat
disampaikan terlebih dahulu bersamaan dengan penyampaian pengumuman pelaksanaan
komunal angkatan, sehingga setiap individu mengetahui atau memahami terlebih dahulu
mengenai bahasan yang akan didiskusikan dalam komunal angkatan.
Selanjutnya adalah menjaga kondisi selama komunal angkatan berlangsung. Komunal
angkatan dipimpin oleh komandan tingkat (komting) angkatan sebagai yang menyampaikan
bahasan, membuat keputusan akhir, dan menerima pendapat dari peserta komunal. Oleh karena
itu, komting angkatan sebaiknya bersifat terbuka dengan segala pendapat yang diberikan dan
tidak menutup persetujuan keputusan yang disetujui oleh peserta namun bertentangan dengan
keputusannya. Menjaga kondisi komunal angkatan untuk tidak mengutamakan kepentingan
pribadi atau golongan tertentu diatas kepentingan angkatan, serta memastikan seluruh aspirasi
angkatan diterima dengan terbuka.

8
MATERI 2
SOLID INTERNAL ANGKATAN PRODI

Angkatan Prodi
Penjelasan mengenai makna, arti, solid serta susunan perangkat telah dijelaskan pada
bab sebelumnya (mohon membaca bab sebelumnya sebelum membaca bab ini). Solideritas
prodi merupakan ilmu dasar yang harus dimiliki dalam proses kaderisasi sebelum menempuh
tahap-tahap selanjutnya. Tanpa solideritas internal yang baik, maka untuk menempuh proses
selanjutnya akan penuh rintangan. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, peserta
kader akan menempuh pembelajaran secara bersama-sama. Tanpa solideritas yang baik selama
menempuh proses pembelajaran, tidak jarang kita menemui perbedaan pendapat yang justru
berujung destruktif, saling menyalahkan, atau membiarkan bahkan menolak membantu teman
yang tertinggal. Sehingga sebelum beranjak ke proses selanjutnya, peserta kader harus paham
benar bahwa kemanapun kita beranjak, solideritas harus tertanam baik dahulu untuk mencapai
tujuan apapun sebagai sebuah kesatuan.
Solideritas program studi dijadikan tahap pertama, karena jelas bahwa selama
menempuh kuliah di kampus, orang terdekat kita merupakan teman satu program studi.
Terdapat tiga tahap dalam solideritas, yaitu mengetahui, mengenal, dan akrab. Ketika pertama
kali peserta kader bertemu, maka kewajiban pertama peserta kader adalah mengetahui siapa-
siapa saja teman-teman seperjuangan mereka selama empat tahun nanti. Dengan mengetahui
hal yang sangat dasar, yaitu mengetahui wajah dan nama panggilan. Setelah tahap mengetahui
ini dilewati, tahap selanjutnya adalah megenal lebih dalam. Parameter mengukur mengenal
memang susah untuk diukur secara objektif, tetapi kita bisa menaruh standar rendah bahwa
peserta kader dianggap mengenal setelah lebih dari sekedar mengetahui dan pernah saling
berinteraksi. Peserta kader harus mengenali teman seprodinya lebih dari sekedar tahu, sebagai
contoh yaitu kenal bagaimana karakteristik dan sifat setiap temannya, apa saja kekurangan
kelebihannya, dimana tempat tinggalnya, dan lain-lain. Tahap terakhir adalah akrab, yaitu
tahap dimana peserta kader sudah tidak segan lagi untuk mengkritik, berinteraksi, serta
membantu teman seangkatannya. Tiga tahap ini harus dilakukan dengan runtut dan matang.
Jika salah satu tahap terlewati maka solideritas angkatan belumlah tertanam dengan baik.
Sebagai contoh, masalah akan terlihat jelas bilamana teman seangkatan mencoba mengkritisi
temannya bila baru mengetahui sementara belum mengenal. Akan rawan timbul perselisihan
karena kritik yang tidak cocok kepada karakter orang tersebut.

9
Bila solideritas dalam program studi telah tertanam, maka pengader akan lebih mudah
untuk menanamkan nilai-nilai lain. Karena dengan solideritas, peserta kader akan secara
bersama-sama berusaha untuk menanamkan nilai-nilai tersebut kepada dirinya sendiri serta
teman-temannya. Sehingga pengader tidak akan repot untuk bekerja sendirian dan tidak harus
bersusah payah mengatasi konflik internal peserta kader.

Perangkat Program Studi


Dasar pemikiran mengenai perangkat angkatan dengan perangkat prodi sesungguhnya
tidak memiliki perbedaan jauh (mohon baca bab sebelumnya mengenai perangkat untuk
pemahaman dasar). Perbedaan perangkat prodi dan angkatan terdapat pada tugas dan
lingkupnya. Dimana perangkat angkatan lebih berfokus pada penyatuan seluruh prodi,
perangkat prodi tentunya berfokus pada program studi yang dinaunginya.

A. Komandan Tingkat Angkatan


Berdasarkan KBBI, Komandan memiliki arti; 1. kepala (pemimpin) pasukan (di suatu
daerah, kota, atau benteng) 2. kepala (pemimpin) sekelompok pasukan. Tugas komting pada
tingkat prodi haruslah terfokus pada solideritas teman-teman prodi yang ia naungi. Komting
harus memiliki pemahaman atas seluruh karakteristik teman-teman seprodinya. Pada tahap
awal biasanya angkatan masih terbagi atas berbagai kelompok, sehingga tugas utama komting
adalah menyatukan teman-temannya. Ia juga harus paham betul bagaimana karakteristik
teman-teman yang masih tertinggal dan bagaimana menunjangnya. Tugas utama komting
seperti pada pemimpin manapun adalah memberikan contoh yang baik sebagai wajah prodi.

B. Sekretaris
Pada tingkat prodi, tugas utama sekretaris adalah mendata penugasan rutin yang
dilakukan pada tingkat prodi. Sebagai contoh adalah kehadiran kumpul angkatan yang
dilakukan rutin. Perlu diingat kumpul angkatan ini merupakan penugasan yang cukup penting
dan harus dimonitor setiap minggunya. Kelengkapan dan kejuuran data yang didapat oleh
pengader harus dikontrol dengan baik.

C. Penanggung Jawab
Penangung jawab (PJ) pada tingkat prodi biasanya ditunjuk kepada mereka yang masih
kurang aktif atau belum terlihat keaktifan dan potensinya selama kaderisasi. Hal ini digunakan

10
sebagai tools untuk mendorong mereka yang masih tertinggal, dengan tujuan untuk mendorong
dan memotivasi serta meningkatkan kepekaan teman angkatan untuk membantu.

D. Perangkat Lain/Tambahan
Pembentukan perangkat angkatan merupakan wewenang dari komting serta suara
angkatan. Sehingga perangkat angkatan tidak terpaku pada perangkat-perangkat utama yang
sudah umuan. Posisi lain dapat dibentuk sesuai dengan ide dan kebutuhan dari angkatan
tersebut. Sebagai contoh sie akademik, untuk memberi bantuan tutorial bagi teman-teman yang
kesusahan akademik, kesejahteraan mahasiswa baru untuk membantu teman-teman yang
sedang dalam kesusahan finansial atau mengalami musibah.

Komunal Prodi
Dalam kaderisasi, komunal merupakan salah satu alat untuk menumbuhkan sifat solid
didalam diri peserta kader. Komunal adalah kegiatan kumpul satu angkatan, dalam hal ini
adalah angkatan prodi. Dalam komunal, bahasan bebas diatur oleh penyelenggara. Dapat
berupa kondisi prodi masing – masing, membahas permasalahan prodi seperti misalnya salah
satu dari angkatan ada yang jarang masuk kelas. Hal tersebut merupakan permasalahan yang
solusinya dapat dipikirkan bersama dalam komunal. Oleh karena itu dalam komunal dapat
meningkatkan rasa solid, hingga peduli karena rasa kebersamaan. Peserta komunal diminta
peka terhadap suatu permasalahan yang tejadi di prodi sendiri sehingga dapat dicarikan
solusinya secara bersama dalam komunal tersebut.
Banyak manfaat yang akan didapat oleh suatu angkatan prodi ketika rutin melakukan
komunal prodi, diantaranya lebih mudah dan cepat mengenal satu sama lain, menguatkan
internal angkatan prodi, memahami kondisi perangkat angkatan yang sedang memimpin, dan
menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, kehadiran dalam komunal
prodi merupakan parameter cukup penting dalam KPKM ini. Karena dengan seseorang telah
hadir dalam komunal prodi, maka ia telah menganggap angkatannya dan penyelesaian
permasalahan angkatannya adalah hal yang penting. Serta ia telah memilih untuk
mengesampingkan kepentingan individu (istirahat, mengerjakan tugas, bermain) untuk
kepentingan angkatan. Dengan absensi pula, pihak internal dan eksternal angkatan dapat
melihat tingkat keaktifan dan perkembangan masing-masing individu terhadap kontribusi
kepada angkatannya sendiri.
Permasalahan yang sering menyebabkan komunal tidak berfungsi secara maksimal
dalam men-solid-kan sebuah angkatan prodi adalah kurangnya informasi yang mencapai

11
kesemua anggota prodi sehingga menyebabkan kehadiran yang tidak 100%. Oleh karena itu
penyampaian informasi terkait pelaksanaan komunal angkatan sebaiknya tidak mendadak dan
memaparkan pokok bahasan terlebih dahulu. Bahasan yang disampaikan runut dan teratur
dengan kondisi komunal yang terbuka, bebas berpendapat, dan tidak ricuh. Seluruh keputusan
merupakan atas pertimbangan bersama dan mengutamakan kepentingan angkatan di atas
kepentingan individu atau golongan tertentu. Keputusan yang diambil merupakan kesepakatan
angkatan yang menjadi tanggung jawab bersama untuk diikuti.

Koordinasi Angkatan Prodi


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai koordinasi angkatan keseluruhan
dalam Materi 1, jaringan komunikasi dalam prodi adalah hal yang menunjang komunikasi yang
baik dalam angkatan secara keseluruhan. Jaringan komunikasi dalam masing-masing prodi
dibuat untuk menyampaikan informasi yang bersifat diperuntukkan bagi angkatan di masing-
masing prodi, sehingga waktu penyampaian lebih cepat dan lebih efektif. Jaringan komunikasi
untuk angkatan prodi wajib memastikan seluruh anggota di prodi tersebut telah menerima
informasi yang telah disebarkan.
Sistematika dalam penyampaian informasi sebaiknya jelas agar tidak terjadi kesalahan
dalam penyampaian informasi. Salah satunya adalah dengan menentukan orang yang terlibat
dalam jaringan komunikasi angkatan keseluruhan dan angkatan prodi harus relevan agar
penyampaian informasi runtun dan terstruktur. Selain itu, jaringan komunikasi di tingkat prodi
harus menyentuh seluruh individu di dalamnya. Jaringan komunikasi hendaknya memiliki
basis data yang selalu diperbarui mengenai informasi umum seputar individu, khususnya
kontak. Hal ini bertujuan ketika penyampaian informasi tidak hanya dilakukan untuk satu
media yang belum dipastikan seluruh individu aktif di dalamnya.
Koordinasi angkatan prodi tidak hanya mengenai penyebaran informasi, namun juga
pengetahuan seputar absensi dalam suatu kegiatan. Banyak kegiatan yang diikuti oleh angkatan
prodi dan bersifat menyeluruh, baik akademik (kegiatan perkuliahan) dan non akademik
(komunal angkatan, seluruh rangkaian KPKM maupun kegiatan yang diadakan oleh KM ITK).
Mengetahui kehadiran dan ketidakhadiran (dengan keterangan ataupun tidak) satu sama lain
adalah hal yang penting karena kegiatan tersebut bersifat yang memperhitungkan kehadiran
dari peserta kegiatan. Koordinasi angkatan dalam hal ini juga membantu dari aspek sosial,
misalnya dapat mengetahui teman yang sedang kesusahan atau tertimpa musibah sehingga
pemberian batuan dapat cepat dilakukan.

12
Penugasan : Menghapal Angkatan Prodi dan Buku Angkatan Prodi
Salah satu media untuk dapat mengenal teman satu angkatan dalam lingkup satu prodi
adalah menghapal teman angkatan di prodinya masing-masing. Beberapa hal yang menjadi
penghambat tidak mengenalnya individu satu samalain dalam satu angkatan prodi adalah tidak
berada dalam satu kelas dan jumlah individu dalam satu angkatan prodi yang besar.
Oleh karena itu dengan penugasan ini diharapkan angkatan 2017 di masing-masing
prodi dapat saling mengenal satu sama lain dan mengetahui informasi (seperti asal daerah,
kontak pribadi, alamat tempat tinggal di Balikpapan) antara satu individu dengan individu lain
untuk menunjang nilai solidaritas angkatan dan memudahkan untuk memahami antar individu.
Penugasan ini bersifat komunal, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama tim yang tinggi
untuk saling membantu dan mengingatkan. Hal ini agar penugasan yang diberikan dapat
diselesaikan oleh sluruh individu, sesuai dengan kriteria, dan memenuhi tujuan yang
diinginkan.

13
MATERI 3
WAWASAN KM ITK

Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan


Menurut Anggaran Dasar KM ITK 2018 pada Bab I Pasal 1, Keluarga Mahasiswa
Institut Teknologi Kalimantan yang selanjutnya disebut KM ITK adalah Organisasi yang
melingkupi seluruh kegiatan kemahasiswaan di Institut Teknologi Kalimantan. KM ITK adalah
sebuah semesta dalam kehidupan organisasi yang melingkupi seluruh kegiatan kemahasiswaan
di ITK. KM ITK juga memiliki visi yaitu menjadikan KM ITK sebagai poros organisasi
mahasiswa yang mampu berperan aktif dalam pembangunan Indonesia melalui peran fungsi
mahasiswa. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka terdapat misi yang dilakukan, diantaranya
ialah:
a. Menigkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Membentuk karakter mahasiswa ITK yang SPECTA (Solid, Peduli, Cerdas, Beriman
dan Bertakwa);
c. Mewujudkan suasana professional dan kekeluargaan dalam lingkup KM ITK;
d. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang akademik dan/atau non akademik
sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki;
e. Membangun sikap kepemimpinan dan kemampuan manajerial bagi seluruh mahasiswa;
f. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat; dan
g. Menumbuhkan dan mengembangkan kepedulian terhadap kondisi sosial melalui
kegiatan pengabdian masyarakat.

KM ITK memiliki tiga pengelompokkan anggota yang melingkupi :


a. Anggota Muda, yaitu mahasiswa baru ITK yang belum dinyatakan lulus sebagai
anggota biasa secara tertulis oleh Presiden Mahasiwa. Hak anggota muda yaitu
mendapatkan pembelajaran, ilmu, dan pengalaman dari anggota biasa.
b. Anggota Biasa, yaitu anggota yang telah dinyatakan lulus secara tertulis oleh Presiden
Mahasiswa. Hak anggota biasa yaitu bebas dalam berusaha untuk pengembangan
potensi diri.
c. Anggota fungsionaris, yaitu anggota biasa yang ikut serta dalam kepengurusan dalam
KM ITK.

14
Adapun organisasi mahasiswa (ormawa) yang terdapat di KM ITK adalah :
a. Kabinet KM ITK selaku eksekutif terbesar dari KM ITK.
b. Dewan Perwakilan Mahasiswa KM ITK sebagai legislatif KM ITK.
c. Lembaga Eksekutif Mahasiswa Prodi sebagai eksekutif dari masing – masing program
studi di ITK.
d. Kelembagaan lainnya seperti kerohanian dan UKM/Komunitas.
Dalam Anggaran Dasar KM ITK dijelaskan pula bahwa KM ITK berasaskan
kekeluargaan dalam menjalankan kehidupan organisasinya, dengan berdasarkan sifat – sifat
profesionalisme, demokratis, terbuka, akuntabel dan mandiri. Dengan harapan, kita, sebagai
anggota KM ITK lah yang melakukan pergerakan serta perubahan dengan menjadi poros
penggerak organisasi mahasiswa di KM ITK untuk melakukan perubahan kebaikan untuk KM
ITK dan juga Indonesia.

Forum Pengambilan Keputusan


Menurut Anggaran Dasar KM ITK 2018, forum pengambilan keputusan yang berlaku
di KM ITK adalah antara lain:
a. Musyawarah Akbar KM ITK yang selanjutnya disebut Mahakam ITK;
b. Musyawarah Istimewa KM ITK yang selanjutnya disebut Musi KM ITK; dan
c. Sidang Antar Mahasiswa dan Pengurus KM ITK yang selanjutnya disebut Sampit.

A. Musyawarah Akbar KM ITK atau Mahakam ITK


Mahakam ITK merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan di KM ITK untuk
membahas pengubahan dan penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM ITK
atau pembubaran KM ITK. Delegasi dari setiap program studi minimal berjumlah 9 orang.

Fungsi Mahakam ITK antara lain:


a. Menetapkan agenda Mahakam ITK;
b. Menetapkan tata tertib Mahakam ITK;
c. Merumuskan dan menetapkan amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga KM ITK; dan
d. Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Mahakam ITK diselenggarakan dengan ketentuan:

15
a. Mahakam ITK diselenggarakan oleh Kabinet KM ITK;
b. Status kepesertaan Mahakam ITK terdiri dari peserta penuh, peserta peninjau, dan
peserta undangan; dan
c. Mahakam ITK dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya dua pertiga dari
jumlah ketua organisasi mahasiswa di KM ITK dan dua pertiga dari delegasi
Program Studi yang telah ditentukan.

B. Musyawarah Istimewa KM ITK atau MUSI KM ITK


Musi KM ITK merupakan Forum Pengambilan Keputusan di KM ITK untuk
membahas hal - hal penting yang istimewa dan tidak dibahas di Sampit. Delegasi dari setiap
program studi minimal berjumlah 6 orang.

Fungsi Musi KM ITK antara lain:


a. Menetapkan agenda Musi KM ITK;
b. Menetapkan tata tertib Musi KM ITK;
c. Membahas dan menetapkan hal-hal penting yang istimewa dan tidak dibahas di Sampit;
dan
d. Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Musi KM ITK diselenggarakan dengan ketentuan:


a. Musi KM ITK diselenggarakan oleh Kabinet KM ITK;
b. Status kepesertaan Musi KM ITK terdiri dari peserta penuh, peserta peninjau, dan
peserta undangan; dan
c. Musi KM ITK dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah dari jumlah
ketua organisasi mahasiswa di KM ITK dan setengah dari delegasi Program Studi yang
telah ditentukan.

C. Sidang antar Mahasiswa dan Pengurus atau Sampit


Sampit merupakan forum tahunan antara pengurus KM ITK dan anggota KM ITK.
Delegasi dari setiap program studi minimal berjumlah 6 orang.

Fungsi Sampit antara lain:


a. Menetapkan agenda Sampit;
b. Menetapkan tata tertib Sampit;

16
c. Mengesahkan anggota Komisi Pemilihan Umum KM ITK;
d. Mengesahkan ketetapan Komisi Pemilihan Umum KM ITK;
e. Membahas laporan pertanggungjawaban Kabinet KM ITK dan DPM ITK selama satu
tahun;
f. Mengesahkan Garis-garis Besar Haluan Kerja Kabinet KM ITK;
g. Menetapkan hasil pemilihan umum Presiden KM ITK dan DPM ITK;
h. Mengevaluasi kinerja Komisi Pemilihan Umum KM ITK; dan
i. Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Sampit diselenggarakan dengan ketentuan:


a. Sampit diselenggarakan oleh Kabinet KM ITK;
b. Status kepesertaan Sampit terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau; dan
c. Sampit dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah dari jumlah ketua
organisasi mahasiswa di KM ITK dan setengah dari delegasi Program Studi yang telah
ditentukan.

Status kepesertaan dalam forum pengambilan keputusan ialah:


a. Peserta penuh merupakan anggota KM ITK. Peserta penuh memiliki hak suara dan hak
bicara.
b. Peserta peninjau merupakan anggota KM ITK yang menjadi pemateri dalam forum
pengambilan keputusan. Peserta peninjau memiliki hak bicara.
c. Peserta undangan merupakan peserta yang tidak berstatus sebagai mahasiswa ITK.
Peserta undangan telah diundang sebelum forum pengambilan keputusan dilaksanakan
untuk membahas agenda forum pengambilan keputusan. Peserta undangan memiliki
hak bicara

Trias Politika dalam KM ITK


Saat itu, angkatan pertama mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan merasa
membutuhkan wadah untuk menaungi mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan yang berada
di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh karena itu, dibentuklah KM ITK yang
diresmikan di Gedung SCC ITS pada tanggal 28 September 2013.
Layaknya negara, KM ITK memiliki lembaga yang menaungi jalannya fungsi eksekutif
yang diperankan oleh Kabinet KM ITK dan fungsi legislatif yang dijalankan oleh DPM KM
ITK. Sementara untuk fungsi yudikatif, KM ITK belum memilikinya.

17
Kabinet KM ITK adalah organisasi kampus yang menaungi peran eksekutif didalam
KM ITK, dengan dikepalai oleh Presiden Mahasiswa KM ITK dan dibawahi oleh jajaran –
jajarannya untuk mencapai visi misi KM ITK.
Hingga tahun 2018, Kabinet KM ITK telah berganti masa kepengurusan sebanyak 5
(lima) kali, yaitu :
Kabinet Metamorphosis (2014)
Presiden Mahasiswa : Satria Jaya Negara (T. Perkapalan)
Sekretaris Jenderal : Hamid (T. Elektro)
Sekretaris : Andan (T. Sipil) & Poppy (T. Elektro)
Bendahara : Oriza (T. Sipil)
Kabinet Khatulistiwa (2015)
Presiden Mahasiswa : Riko (T. Sipil) – Hamid (T. Elektro)
Sekretaris Jenderal : Hamid (T. Elektro)
Sekretaris : Ruri (T. Sipil) & Rima (T. Sipil)
Bendahara : Nisa (T. Kimia) – Intan (T. Sipil) & Mia (T. Kimia)
Kabinet ITK Emas (2016)
Presiden Mahasiswa : Rijal Surya Rahmany (T. Mesin)
Sekretaris Jenderal : Deri Saputra (S. Informasi)
Sekretaris : Linta A. R. (T. Mesin)
Bendahara : Azmis R. N. (T. Kimia)
Kabinet Integrasi (2017)
Presiden Mahasiswa : Iqbal Noverio Praditya (T. Sipil)
Sekretaris Jenderal : Roy Krisna Aji (T. Kimia)
Sekretaris : Putri Rahajeng Utami (T. Material Metalurgi)
Bendahara : Novianna Ully (T. Sipil)
Kabinet Kolaborasi (2018)
Saat ini, KM ITK berada dalam Kabinet Kolaborasi yang memiliki susunan kepengurusan
sebagai berikut :
Presiden Mahasiswa : Arman Fauzi (T. Perkapalan)
Sekretaris Jenderal : Ananda Sylvano (T. Material Metalurgi)
Sekretaris Kabinet : Siti Maulida Hasanah (Matematika)
Bendahara Kabinet : Latu Anggary Putri Sukandar (T. Kimia)
Kementerian Dalam Negeri : Haposan Siahaan (T. Kimia)
Kementerian Hubungan Luar : Ade Maulina Syafindra (T. Kimia)

18
Kementerian Pengembangan SDM : Rizky Edytya (T. Mesin)
Kementerian Kesejahteraan Mhs : Malik Abdul Azis (T. Elektro)
Kementerian Kominfo : Keyflinn Silaban (T. Elektro)
Kementerian Riset & Teknologi : Faisol Risal Jarkasih (T. Kimia)
Kementerian Sosial & Masyarakat : Aidil Kurnia (S. Informasi)
Kementerian Kewirausahaan : Revi Mu’alam Nurcahyadi (T. Kimia)
Kementerian Kajian Strategis : Dean Nugraha Sipahutar (S. Informasi)
Badan Semi Otonom Minat Bakat : Muhammad Faisyal (T. Material Matelurgi)
Badan Semi Otonom Manajerial : Gianda Almyra Lois (S. Informasi)

Adapun fungsi dari masing-masing pengurus tersebut ialah sebagai berikut.


Badah Pengurus Harian atau yang biasa disingkat BPH ini terdiri dari Presiden Mahasiswa,
Sekretari Jenderal, Sekretaris Kabinet, dan Bendahara Kabinet merupakan salah satu badan
yang melakukan fungsi kontrol, koordinasi, pengembangan, dan peningkatan sistem
manajemen administrasi dan keuangan serta komunikasi dalam membangun hubungan internal
dan eksternal Kabinet Harmoni Kolaborasi.
a. Kementerian Dalam Negeri (Dagri) berfungsi dalam bidang internal yaitu menaungi
dan menjaga kebijakan serta menjaga harmonisasi di dalam Keluarga Mahasiswa
Institut Teknologi Kalimantan.
b. Kementerian Hubungan Luar (Hublu) berfungsi sebagai garda terdepan dalam
meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan pihak eksternal Keluarga Mahasiswa
Institut Teknologi Kalimantan dan membangun citra positif terhadap masyarakat serta
mewadahi kegiatan kepanitiaan secara terpusat.
c. Kementerian Pengembangan SDM (Sumber Daya Mahasiswa) berfungsi sebagai
pemegang tanggung jawab terhadap pengembangan karakter mahasiswa Institut
Teknologi Kalimantan berdasarkan SPECTA dan menanamkan nilai-nilai peran fungsi
mahasiswa melalui sistem kaderisasi yang sistematis dan terpadu.
d. Kementerian Kesejahteraan Mahasiswa berfungsi sebagai fasilitator pelayanan dan
bantuan bagi seluruh mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan pada bidang akademik
dan advokasi.
e. Kementerian Komunikasi dan Media Informasi (Kominfo) berfungsi sebagai pusat
pengolahan dan penyebaran informasi melalui seluruh media massa Keluarga
Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan baik dalam bentuk media cetak maupun
online, serta mencakup pers yang mewadahi aktifitas jurnalistik.

19
f. Kementerian Riset dan Teknologi berfungsi sebagai jembatan untuk meningkatkan
budaya keilmiahan yang prestatif dan inovatif serta semangat berkarya dalam lingkup
Institut Teknologi Kalimantan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
g. Kementerian Sosial dan Masyarakat berfungsi sebagai wadah yang membangun sinergi
positif civitas akademika Institut Teknologi Kalimantan dan masyarakat guna
menyalurkan semangat pengabdian, peduli, dan responsif sebagai bentuk
pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi.
h. Kementerian Kewirausahaan berfungsi sebagai pelaksana bentuk usaha-usaha untuk
pendanaan operasional Kabinet Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan
dan peningkatan wawasan wirausaha untuk Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi
Kalimantan.
i. Kementerian Kajian Strategis (Kastrat) berfungsi sebagai fasilitator yang memberikan
edukasi terhadap mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan terhadap isu-isu eksternal
kampus non pasca sarjana dan menjadikan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan
peka dan tanggap terhadap budaya mahasiswa yang semakin lama terkikis untuk
mengkaji.
j. Badan Semi Otonom Minat Bakat berfungsi sebagai wadah bagi para mahasiswa aktif
Institut Teknologi Kalimantan dalam mengembangkan minat dan bakat.
k. Badan Semi Otonom Manajerial berfungsi sebagai pelaksana pelatihan manajerial di
lingkup Institut Teknologi Kalimantan.

Pada kepengurusan sekarang, Kabinet KM ITK terdiri dari 9 Kementerian dan 2 Badan
Semi Otonom (BSO). Adapun yang membedakan keduanya ialah apabila ingin mengajukan
surat atau kegiatan, maka setiap Kementerian harus melewati Bendahara Kabinet, Sekretaris
Kabinet, lalu ke Presiden Mahasiswa. Sementara untuk BSO dapat langsung mengajukan surat
ataupun kegiatan ke Presiden Mahasiswa hal ini dikarenakan BSO merupakan organisasi yang
mandiri.

Dewan Perwakilan Mahasiswa KM ITK


DPM KM ITK adalah organisasi kampus yang menaungi peran legislatif di dalam KM
ITK dengan dipimpin oleh seorang koordinator DPM KM ITK untuk menjalankan fungsi
legislasi, aspirasi dan pengawasan. DPM KM ITK merupakan tim yang terdiri dari perwakilan
setiap program studi yaitu maksimal 2 orang anggota dari setiap program studi dan tidak
menjabat sebagai pengurus kabinet. DPM KM ITK memiliki visi yaitu, terwujudnya DPM KM

20
ITK sebagai lembaga perwakilan yang terpercaya, aspiratif dan transparan dalam
mengemban tanggung jawab mewujudkan KM ITK yang SPECTA yang didukung dengan misi-
misi sebagai berikut.
a. Menjalankan fungsi legislasi KM ITK berlandaskan dengan AD/ART KM ITK dan
aspirasi KM ITK.
b. Menjaring, mengolah, dan menyampaikan aspirasi KM ITK yang bersifat ke dalam
maupun ke luar KM ITK.
c. Mengawasi kebijakan Kabinet KM ITK agar sesuai dengan AD/ART KM ITK dan
GBHK.

DPM KM ITK terdiri dari 3 komisi, yaitu bagian dari struktur kelembagaan yang
dibentuk untuk memudahkan tugas dan fungsi DPM KM ITK yang jumlah dan bidang tugasnya
disesuaikan dengan kebutuhan, antara lain:
a. Komisi Produk Hukum, merupakan komisi yang membuat aturan dan/atau undang-
undang serta meninjau AD/ART KM ITK.
b. Komisi Aspirasi, merupakan komisi yang menjadi wadah internal KM ITK dalam hal
penjaringan dan penyampaian aspirasi KM ITK yang akan digunakan untuk arah
kebijakan DPM KM ITK.
c. Komisi Pengawasan, merupakan komisi yang mengawal dan mengawasi kinerja
Kabinet KM ITK agar berjalan sesuai dengan aturan, undang-undang, GBHK dan
AD/ART KM ITK yang berlaku.

Saat ini, DPM KM ITK memiliki susunan kepengurusan sebagai berikut :


Koordinator : Linda Rahmadayanti (Fisika)
Sekretaris : Ummi Usrotus (Matematika)
Bendahara : Ayu Azmi Zulfarina (T. Sipil)
Ketua Komisi Produk Hukum : Muhammad Rizwan K. (T. Kimia)
Ketua Komisi Aspirasi : Muhammad Aqil M. (S. Informasi)
Ketua Komisi Pengawasan : Risdianto Ardani (T. Mesin)

Logo KM ITK
Penemu logo KM ITK ialah Asful Hariadi (Teknik Kimia 2012) dan Hendyt Mugi
Wijayanto (Teknik Mesin 2012) melalui sayembara logo. Setelah mempresentasikan desain
yang telah dibuat, lalu diadakan voting.

21
Makna Logo KM ITK :
a. Logo KM ITK secara empiris terdiri atas nilai cita-cita, kebanggaan dan kekeluargaan.
b. Logo KM ITK berbentuk dua panah simetris yang menuju kearah atas menunjukkan
karakter visioner.
c. Warna hijau pada logo KM ITK secara filosofis menggambarkan dari pulau Kalimantan
dengan pohon sebagai ikonnya.

SPIRIT ITK
Spectacular Integrated Roadshow of ITK atau SPIRIT ITK merupakan kegiatan
yang dilaksanakan oleh mahasiswa ITK dengan tujuan untuk memperkenalkan kampus ITK ke
seluruh Indonesia. SPIRIT biasanya dilakukan di SMA/SMK dalam bentuk sosialisasi. Perintis
SPIRIT ITK ialah Ghinadhia Putri Andiya (Teknik Mesin 2012).

Lagu Mars KM ITK


Lagu mars KM ITK diciptakan oleh Satria Jaya Negara (Teknik Perkapalan 2012) dan
Riko Riswanda (Teknik Sipil 2012).

Pemilihan Umum KM ITK


Berdasarkan Anggaran Rumah Tangga KM ITK 2017 Bab XI Pasal 33, Pemilihan
Umum KM ITK yang selanjutnya disebut Pemilu KM ITK merupakan serangkaian proses
pemilihan Presiden KM ITK dan anggota DPM ITK. Dalam penyelenggaraannya, pemilu
menjadi tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum ITK.

22
Prinsip dasar yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam pelaksanaan Pemilu KM
ITK antara lain:
a. Langsung, artinya setiap pemilih menggunakan haknya secara langsung;
b. Umum, artinya pemilu KM ITK dapat diikuti oleh seluruh anggota KM ITK yang
memenuhi persyaratan;
c. Bebas, artinya pemilih berhak menentukan pilihannya tanpa tekanan dari pihak
manapun;
d. Rahasia, artinya suara pemilih dijamin kerahasiaannya dalam proses pengambilan
suara;
e. Jujur, artinya pemilu KM ITK dilakukan tanpa adanya kecurangan;
f. Adil, artinya tidak ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap calon presiden
KM ITK dan anggota DPM ITK serta pemilih tertentu; dan
g. Transparan, artinya proses dan hasilnya dapat diketahui oleh semua pihak.

Anggota KM ITK berhak dipilih dan memilih sebagai calon Presiden KM ITK atau
anggota DPM ITK dalam proses Pemilu KM ITK sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Surat Keputusan Presiden Mahasiswa KM ITK


Surat Keputusan Presiden Mahasiswa KM ITK atau yang selanjutnya disebut dengan
SK Presma KM ITK tidak berlaku apabila jabatan sebagai Presiden Mahasiswa KM ITK telah
berakhir dan digantikan dengan SK Presma KM ITK yang baru.

23
MATERI 4
SOSIAL MASYARAKAT

Sosial Masyarakat adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi dalam suatu kelompok
yang menggambarkan atau menciptakan norma – norma yang berkembang di masyarakat.

Sosial Masyarakat Menurut Tri Dharma Perguruan Tinggi


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mahasiswa adalah “orang yang belajar di
perguruan tinggi”. Proses pembelajaran sudah sewajibnya harus diawali oleh visi dan misi. Tri
Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu visi dari seluruh perguruan tinggi yang ada di
Indonesia. Tri Dharma Perguruan Tingi merupakan salah satu tujuan pencapain yang harus
dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal
1, disebutkan bahwa “Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma
adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian kepada masyarakat”. Dari pasal 1 tersebut dapat disimpulkan bahwa Tri Dharma
Perguruan Tinggi terdiri dari 3 poin,yaitu :
a. Pendidikan dan Pengajaran
Pendidikan dan pengajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu proses
pembelajaran.Undang – undang tentang pendidikan tinggi menyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
b. Penelitian dan Pengembangan
Tujuan dari penelitian dan pengembangan ialah mahasiswa dalam menuntut ilmu
diharapkan tidak hanya sebatas tahu, namun mengerti dan mampu menjadi konseptor
perkembangan zaman di masa depan. Perguruan tinggi tanpa adanya penelitian akan dianggap
sebagai perguruan tinggi yang tidak produktif. Selain itu, perguruan tinggi tanpa adanya
penelitian akan dianggap sebagai perguruan tinggi yang tertinggal.
c. Pengabdian kepada Masyarakat
Menurut undang – undang tentang pendidikan tinggi, pengabdian kepada masyarakat
adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

24
Yang perlu digaris bawahi ialah selain melakukan pembelajaran maupun researh,
sangat diwajibkan bagi mahasiswa untuk melakukan pengabdian diri kepada masyarakat.
Menurut undang – undang tentang pendidikan tinggi, “pengabdian kepada masyarakat adalah
kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa”. Pengabdian
kepada masyarakan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan positif. Pada hal ini mahasiswa
harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu berkontribusi nyata.
Unsur-unsur di dalam Tridharma saling berkaitan dan jika salah satu unsur tidak
dijalankan, maka unsur-unsur lain mungkin juga tidak bisa berjalan dengan lancar. Ilmu yang
didapat melalui proses pendidikan digunakan untuk kebutuhan penelitian. Ilmu yang
dikembangkan melalui penelitian kemudian digunakan untuk kebutuhan pengabdian kepada
masyarakat sehingga ilmu-ilmu tersebut dapat membawa masyarakat menjadi lebih sejahtera,
maju, dan modern. Pola pikir yang kritis diperlukan bagi mahasiswa untuk melakukan
pengabdian masyarakat.

Peran Fungsi Mahasiswa (PFM) Dalam Sosial Masyarakat


Selain sebagai “orang yang belajar”, mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam
tatanan masyarakat yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial,
harus mampu mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam akselerasi perubahan
keumatan ke arah berkeadaban. Mahasiswa memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi rakyat
kepada pemerintah, mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil
terhadap rakyat, dan membela kepentingan rakyat dengan menjunjung tinggi moral, etika, dan
nilai-nilai luhur pendidikan.
Didalam peran fungsi mahasiswa (PFM) disebutkan 4 peran fungsi penting yang harus
dimiliki oleh seorang mahasiswa:
a. Mahasiswa sebagai ‘iron stock” atau “generasi penerus”
Mahasiswa sebagai tulang punggung bangsa di masa depan, mahasiswa diharapkan
menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya
dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya di pemerintahan kelak. Dalam dunia
kampus dari kemahasiswaanya menjadi momentum yang sangat bagus untuk mengkaderisasi
penerus-penerus bangsa sebagai bekal mempersiapkan “generasi penerus” di masyarakat
Hal-hal yang menunjang :

25
- Kemandirian (bersifat keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain)
- Tanggung jawab pembelajaran diaman keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb
- Penguasaan Iptek

b. Mahasiswa sebagai “agent of change” atau “agen perubahan”


Mahasiswa diwajibkan untuk memiliki kepekaan tinggi terhadap lingkungan
sekitarnya. Sebagai salah satu “insan yang berintelektual” dalam tatanan kemasyarakatan
diharapkan mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkannya untuk
perubahan yang baik bagi masyarakat dan lingkungan.
Hal-hal yang menunjang :
- Kesadaran Sosial (kepekaan serta kesadaran tentang kehidupan masyarakat, mengerti
keadaan yang berkenaan dengan masyarakat, perlu diadakan komunikasi)
- Kematangan Berpikir (sudah dipikirkan (dipertimbangkan) baik-baik)
- Sikap Intelektual

c. Mahasiswa sebagai “moral force” atau “gerakan moral”


Mahasiswa sebagai penjaga stabilitas lingkungan masyarakat, diwajibkan untuk
menjaga moral-moral yang ada. Acuan yang harus dimiliki mahasiswa adalah tingkah laku,
perkataan, cara berpakaian, cara bersikap, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan moral
yang baik. Semua acuan itu harus kita perbaiki agar kita memiliki moral yang baik, bukanya
moral yang buruk. Disinilah kita dituntut untuk keintelektualan kita dalam kekuatan moral kita
didalam masyarakat.
Hal-hal yang menunjang :
- Mampu terjun dalam lingkungan apapun
- Tanggung jawab (keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa
boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb)
- Tanggap dan kritis (segera mengetahui keadaan dan memperhatikan sungguh-
sungguh,cepat dapat mengetahui dan menyadari gejala yg timbul)

d. Mahasiswa sebagai “social control” atau “kontrol sosial”


Mahasiswa sebagai generasi pengontrol diharapkan mampu mengendalikan keadaan
sosial yang ada di lingkungan sekitar. Selain pintar dalam bidang akademis, mahasiswa juga
harus pintar dalam bersosialisasi dan memiliki kepekaan dengan lingkungan. Dalam hal ini kita

26
bisa mengontrol kehidupan masyarakat, dengan cara kita sebagai mahasiswa menjadi jembatan
antara masyarakat dengan pemerintah. Menyampaikan aspirasi yang telah dikeluarkan oleh
masyarakat kepada pemerintah. Mahasiswa juga sebagai gerakan yang mengkritisi kebutuhan
politik ketika ada kebijakan diberikan oleh pemerintah yang tidak baik atau tidak bijak bagi
masyarakat.
Hal-hal yang menunjang :
- Kemantapan Spiritual yang stabil, aman, teguh hati, tetap tidak berubah yang
berhubungan dengan kejiwaan (rohani/batin)
- Integritas Pribadi
- Ketauladanan

Kegiatan Pengabdian Masyarakat


1. SAFE
SAFE adalah kegiatan belajar-mengajar untuk anak usia sekolah yang kurang
mendapatkan pendidikan. Disertai dengan sosial lainnya seperti penyuluhan dan bersih-bersih.
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan minat belajar dan pengetahuan anak-anak sekolah.
Kegiatan ini melibatkan anak-anak usia sekolah di daerah Sanggar Berkilap KM.7 Karang
Joang dan Volunteer dari seluruh civitas akademika Institut Teknologi Kalimantan.

2. SAYA
SAYA adalah kegiatan belajar-mengajar untuk anak usia sekolah yang kurang
mendapatkan pendidikan dibidang seni budaya. Tujuan kegiatan ini ialah melestarikan dan
mengenalkan budaya kepada anak-anak sekolah. Kegiatan ini melibatkan anak-anak usia
sekolah di daerah Sanggar Berkilap KM.7 Karang Joang dan Volunteer dari seluruh civitas
akademika Institut Teknologi Kalimantan.

3. Green Campaign (GC)


Green Campaign ITK adalah sebuah aksi mengkampanyekan pengurangan penggunaan
kantong plastik dan konsumsi sampah plastik di Kota Balikpapan.
a. Kegiatan besar Green Campaign : kampanye hijau dengan bersih-bersih pantai atau
lingkungan, membagikan reusable bag atau tas yang bisa digunakan kembali (goodie
bag atau tas hand made buatan mahasiswa ITK) kepada masyarakat Balikpapan serta
memberikan pengetahuan tentang dampak apabila menggunakan plastik secara terus-
menerus.

27
b. Agenda berkelanjutan Green Campaign : kampanye hijau dilingkungan kampus dengan
memberikan reward kepada civitas akademika ITK yang telah menggunakan reusable
bag maupun tempat minum dan tempat makan yang tidak sekali pakai. Agenda ini
dilakukan sebanyak minimal dua kali setelah event besar Green Campaign.

4. Green Action (GA)


Green Action ITK adalah kegiatan reboisasi atau penanaman kembali hutan yang telah
gundul akibat ditebang untuk kegiatan pembangunan. Disertai juga dengan seminar kecil
mensosialisasikan pentingnya pohon/hutan dalam kehidupan kepada civitas akademika dan
elemen masyarakat sekitar kampus. Lokasi Green Action ini yaitu di lingkungan sekitar
Kampus ITK.

5. Program Hibah Bina Desa (PHBD)


Program Hibah Bina Desa adalah salah satu program dari Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang ditawarkan setiap tahun kepada organisasi mahasiswa
baik Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), maupun
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk berperan serta dalam memberdayakan masyarakat.
PHBD Kampung Tapai
Kegiatan yang dilaksanakan yaitu melalui branding kampung dengan konsep one
village one product yang bertujuan agar para pengrajin tapai Singkong Kuning di Kelurahan
Karang Joang dapat memahami pentingnya sistem pemasaran yang baik serta dapat
mengaplikasikannya dalam penjualannya sehari-hari. Selain itu agar para pengrajin dapat
meningkatkan kualitas dan citra produk tapai beserta mempromosikan Kelurahan Karang
Joang sebagai Kampung Usaha Unggulan di Kota Balikpapan.

6. PHBD 21 POINTS
PHBD 21 POINTS (Pusat Oleh-oleh dan Inovasi Terpadu Salak) adalah program
peningkatan nilai jual dan variasi produk buah salak di KM 21 Kelurahan Karang Joang
Balikpapan. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat KM 21
dan menjadi salah satu pusat oleh-oleh yang khas serta menjadi ikon ekonomi kreatif di
Balikpapan.

7. TAMPAN (Taman Pendidikan Al-qur’an)

28
TAMPAN adalah salah satu program kerja oleh departemen jaringan sosial LDK Al-
Fatih ITK yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai agama islam dengan
metode pembelajaran bermain dan belajar untuk anak berumur 3 tahun sampai dengan anak
usia sekolah menengah pertama. Kegiatan ini dilaksanakan di Mushalla Al-Falah Pondok
Karang Joang PJI KM 11 Balikpapan setiap hari Sabtu.

29
MATERI 5
WAWASAN MANAJERIAL

Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)


LKMM adalah pemberian bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap berencana,
teratur, terarah, dan bertanggung jawab untuk mengembangkan sikap, kepribadian, untuk
mencapai tujuan pengembangan karakter dan kualitas mahasiswa yang baik.

Ranah Keterampilan Manajemen


A. LKMM Pra-TD ( Pra Tingkat Dasar) : Pelatihan yang bertujuan membekali
mahasiswa baru dengan keterampilan dasar dalam berkomunikasi, mengenal potensi
diri, mengembangkan sifat (Manajemen Diri)
B. LKMM TD (Tingkat Dasar) : Pelatihan yang bertujuan membekali
mahasiswa dengan keterampilan dasar Manjemen Event/Acara seperti ranah fungsi
kepanitian dan tata penyusunan pra-acara.
C. LKMM TM (Tingkat Menengah) : keterampilan dasar Manjemen Organisasi.
Pelatihan yang bertujuan membekali mahasiswa dengan seperti Hakikaet Oragnisasi
dan rencana pengembangan
D. LKMM TM (Tingkat Menengah) : Pelatihan yang bertujuan membekali mahasiswa
dengan keterampilan dasar Manjemen Organisasi seperti Hakikat Oragnisasi dan
rencana pengembangan Organisassi
E. LKMM TL (Tingkat Lanjut) : Pelatihan yang bertujuan membekali mahasiswa
dengan keterampilan dasar Manjemen Opini publik seperti pengembangan nilai visi
masa depan dan diagnosa situasi.
F. LKMM PP (Pelatihan Pemanduan) : keterampilan dasar Manjemen kepemanduan
instruksi. Pelatihan yang bertujuan membekali mahasiswa dengan seperti Sistematika
menjadi pemandu dan dasar pemberian

Ranah Keilmiahan
A. TFT (Pelatihan Pemanduan Keilmiahan) : Pelatihan yang bertujuan membekali
mahasiswa dengan keterampilan dasar Manjemen kepemanduan keilmiahan, seperti
dasar Public Speaking dan Arahan Kader-kader keilmiahan.

30
B. PKTI (Pelatihan Karya Tulis Ilmiah ) : Pelatihan yang bertujuan membekali
mahasiswa dengan seperti Sistematika PKM dan Rancangan Umum Gagasan.

Seputar LKMM Pra-TD


LKMM Pra-TD merupakan pelatihan manajerial tahap paling dasar yang diadakan oleh
KM ITK. Materi yang disampaikan seputar manajemen diri sebagai seorang mahasiswa dan
bagaimana membuat perencanaan perkuliahan dari aspek akademik dan non akademik selama
empat tahun perkuliahan.

AKU (Ambisi,Kenyataan, Dan usaha)


a. Ambisi adalah sesuatu yang diinginkan atau hal yang menjadi prioritas dalam tujuan
pencapaian
b. Kenyataan adalah sesuatu yang menjelaskan kondisi yang terjadi saat ini
c. Usaha adalah sesuau yang dilakukan untuk mencapai ambisi dan hal lain yang
diingankan

SRK (Sasaran,Resiko, Dan Konsekuensi)


a. Sasaran adalah suatu tujuan yang ingin dicapai atau dipercaya dapat dicapai. Mengapa
harus dipercaya? Karena kita sendiri yang akan mencapainya maka kita juga harus tahu
kemampuan kita dan hendaknya sasaran kita tidak mengada-ada. Cara yang dapat kita
lakukan dalam mencapai sasaran, diantaranya:
b. Resiko adalah suatu kejadian yang bersifat atau berdampak negatif yang mungkin
terjadi ketika berusaha mencapai sasaran,
c. Konsekuensi adalah akibat atau hasil yang harus kita terim a dai perbuatan yang kita
lakukan. Konsekuensi ada yang pra kejadian maupun pasca kejadian. Yang pra kejadian
contohnya jika kita ingin mendapat IP tinggi maka konsekuensinya kita harus rajin
belajar untuk mencapai hal tersebut.

31
MATERI 6
WAWASAN KEILMIAHAN

PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa)


Wawasan keilmiahan merupakan salah satu aspek penting yang wajib ditanamkan pada
diri mahasiswa. Hal ini bertujuan guna membiasakan mahasiswa untuk dapat aktif tidak hanya
dalam kegiatan membaca, tatap muka langsung dengan civitas akademika diruang kelas,
ataupun di dalam organisasi, tetapi juga dapat ikut berperan aktif dalam kegiatan kepenulisan,
sehingga diharapkan akan timbul regenarasi-regenerasi kepenulisan dari kalangan mahasiswa
yang lebih baik kedepannya.
Adapun kegiatan keilmiahan tersebut diantaranya meliputi lomba Essay, pembuatan
Prototype, Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional, Lomba Penelitian, Cipta Puisi, PHBD, X idea
Competition, dan PKM. Berkaitan dengan jenis kegiatan ilmiah tersebut untuk lebih jelasnya
yaitu diantaranya sebagai berikut sebagai berikut :
A. Lomba Essay
Essay merupakan ekspresi tertulis dari opini penulisnya, sehingga sering
diperlombakan guna menumbuhkan pemikiran kritis bagi mahasiswa. Lomba menulis essay
merupakan salah satu jenis kegiatan ilmiah yang umumnya diselenggarakan oleh pihak swasta,
instansi ataupun universitas.. lomba essay terbesar se indonesia ialah NEC ( National Essay
Competition) yang diselenggarakan setiap tahunnya.

B. Pembuatan Prototype
Pembuatan prototype adalah pendekatan ke desain system yang mengembangkan model
kerja yang disederhanakan dari system. Sehingga umumnya lomba ini diselenggarakan
berfungsi untuk meningkatkan ide, kreativitas, serta inovasi dari mahasiswa dengan
berlandaskan ilmu sains dan teknologi.

C. Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional


Karya tulis ilmiah adalah kegiatan penuangan data lapangan atau gagasan pemikiran
dalam bentuk karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu pengetahuan, sehingga
menghasilka informasi ilmiah yang dapat disebarluaskan kemasyarakat. Lomba Karya Tulis
Ilmiah ialah lomba yang umumnya sering diikuti oleh mahasiswa baik dalam bentuk
paper,thesis, makalah, disertasi, jurnal ataupun jenis karya tulis ilmiah yang lainnya. Karya

32
tulis ilmiah berfungsi untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam embaca dan
menulis.

D. Lomba Penelitian
Salah satu lomba keilmiahan ialah lomba penelitian dimana umumnya kegiatan ini
mencakup pembuatan essay ataupun proposal dengan tema tertentu, yang berfungsi untuk
menciptakan kreativitas serta inovasi mahasiswa. Umunya kegitan ini diselenggarakan oleh
universitas atau kampus laiinya, pada beberapa lomba terbuka untuk khalayak umum dan
sebagian besar diselenggarakan untuk siswa dan juga mahasiswa.

E. Cipta Puisi
Lomba Cipta Puisi merupakan salah satu jenis lomba keilmiahan yang umumnya
diselenggarakan oleh penerbit buku atau penulis yang bertujuan untuk meningkatkan minat
bahasa serta kepenulisan bagi mahasiswa. Umumnya lomba ini tidak hanya berupa pembuatan
puisi, tetapi juga terdapat lomba pembuatan sajak, syair, dan juga cerpen.

F. Program Hibah Bina Desa (PHBD)


Merupakan salah satu jenis perlombaan keilmiahan yang merupakan salah satu program
dari Dirjen Dikti Menendikbud yang umumnya diselenggarakan setiap tahun. Perlombaan ini
bertujuan guna memberikan kesempatan bagi mahasiswauntuk terlibat aktif dalam
pembangunan, yaitu pengabdian kepada masyarakat dengan membantu meningkatkan taraf
ekonomi dan ilmu pengetahuannya serta menerapkan nilai kepedulian kepada mahasiswa.
Umumnya kegiatan PHBD menghasilkan sebuah produk yang nantinya akan dapat
dikembangkan oleh masyarakat

G. X Idea Competition
Merupakan salah satu perlombaan ilmiah yang bertujuan untuk menghsilkan suatu ide
yang nantinya akan menghasilkan suatu produk baru. Kegiatan perlombaan ini bertujuan untuk
meningkat inovasi serta kreativitas mahasiswa dalam menciptakan suatu produk yang baru.
Umumnya kegiatan ini diselenggarakan oleh universitas ataupun instansi lainnya.

PKM
Kegiatan keilmiahan berupa PKM yaitu merupakan salah satu kegiatan yang di
selenggarakan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian masyarakat (semula Direktorat Penelitian

33
dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti), Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan, Kementerian Ristek Dikti untuk meningkatkan mutu serta menyalurkan bakat
kepenulisan peserta didik (mahasiswa) di Perguruan Tinggi yang di harapkan nantinya akan
dapat menerapkan, mengembangkan, memberikan suatu inovasi baru, serta
mengimplementasikan ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi ataupun kesenian sehingga dapat
lebih menanamkan dan mempertahankan nilai dari budaya lokal dan nasional, baik didalam
lingkungan kampus ataupun di lingkungan masyarakat.
Awal mulanya, PKM dilaksanakan pertama kali yaitu pada tahun 2001, tepat setelah
dilaksanakannya suatu program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Sehingga PKM
tidak hanya sebagai wadah guna menampung aspirasi serta bakat mahasiswa, tetapi juga
merupakan kegiatan impelementasi dari pembelajaran peserta didik (mahasiswa) yaitu meliputi
pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
PKM dilaksanakan dan dikembangkan guna memberikan suatu ilmu, kesempatan serta
pengalaman sehingga mahasiswa dapat menciptakan suatu kreativitas dan inovasi yang
berlandaskan penguasaan sains, teknologi, keimanan, serta implementasi nya dimasyarakat.
Selain itu, PKM juga memberikan suatu pembelajaran yang berkaitan dengan tanggung jawab,
membangun kerjasama tim serta mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif
serta positif sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.
Secara garis besar PKM dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu PKM Proposal
kegiatan yang diantaranya meliputi PKM-P, PKM-M, PKM-K, PKM-T dan PKM-KC yang
selanjutnya disebut PKM 5 bidang, selain itu juga terdapat PKM Proposal karya tulis yang
selanjutnya disebut PKM-KT. Adapun penjelasan lebih lanjut jenis-jenis PKM tersebut yaitu
diantaranya seperti berikut :

A. PKM-P (Penelitian)
Pada PKM jenis pertama yaitu PKM-P (Penelitian) yang merupakan suatu
program/kegiatan penelitian yang bertujuan sebagai solusi dari berbagai macam permasalahan
yang berkaitan dengan isu terkini, ataupun isu masa lampau yang belum dapat ditemukan solusi
nya. Yaitu seperti mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, pengembangan metode
pembelajaran, inventarisasi atau eksplorasi sumber daya, modifikasi produk, identifikasi dan
pengujian khasiat senyawa kimia bahan alam, atau merumuskan teknik pemasaran.
PKM-P umumnya berbentuk upaya ataupun solusi pemecahan masalah humaniora,
yaitu misalnya, seperti survei kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran aksara daerah di
siswa sekolah dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra kerajinan, atau faktor penyebab

34
tahayul yang mewarnai perilaku masyarakat daerah dan hal -hal yang berkaitan dengan
kearifan lokal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PKM-P lebih mengkaji kepada
permasalahan ataupun isu guna dapat memberikan solusi yang tepat bagi masyarakat.

B. PKM-K (Kewirausahaan)
PKM-K merupakan salah program/kegiatan yang berupa pengembangan keterampilan
mahasiswa dalam berwirausaha serta, bekerjasama, bertanggung jawab, dan berorientasi pada
profit(keuntungan). Adapun komoditas usaha yang dihasilkan, yaitu dapat berupa barang atau
jasa yang selanjutnya dapat digunakan sebagai modal dasar mahasiswa dalam berwirausaha
dan mengembangkan usahanya dalam ingkup yang lebih luas, misalnya seperti pasar. Sehingga
pemegang kendali utama dalam berwirausaha pada hal ini adalah mahasiswa, bukan
masyarakat, ataupun mitra lainnya. Sehingga dapat disimpulkan PKM-K lebih mengarahkan
serta mengembangkan jiwa-jiwa berwirausaha yang ada pada diri mahasiswa.

C. PKM-M (Pengabdan Kepada Masyarakat)


Pada PKM jenis ketiga yaitu PKM-M (Pengandian Kepada Masyarakat) ialah
merupakan suatu program ataupun kegiatan yang berupa penerapan/implementasi ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan
usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi
penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan pemahaman aspek hukum adat, upaya
penyembuhan buta aksara dan lain-lain bagi masyarakat baik formal maupun non-formal, yang
sementara ini dinilai kurang produktif. Sehingga diharapkan dengan adanya PKM ini, dapat
membantu masyarakat dalam mengatasi serta mengurangi permasalahan yang ada dilingungan
msyarakat, baik meliputi permasalahan di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, ataupun
lingkungan. yang nantinya akan mempermudah mahasiswa dalam menanamkan tri dharma
perguruan tinggi serta menjalin regulasi yang baik antara mahasiswa dan masyarakat.

D. PKM-T (Penerapan Teknologi)


Selanjutnya yaitu PKM-T (Penerapan Tekhnologi) ialah merupakan suatu
program/kegiatan bantuan teknologi (mutu bahan baku, prototipe, model, peralatan atau proses
produksi, pengolahan limbah, sistem jaminan mutu dan lain-lain) atau manajemen (pemasaran,
pembukuan, status usaha dan lain-lain) atau lainnya bagi industri berskala mikro atau kecil
(industri rumahan, pedagang kecil atau koperasi), menengah atau bahkan berskala besar, yang
menyangkut kepentingan masyarakat luas dan sesuai dengan kebutuhan calon mitra program.

35
Sehingga diharapkan mahasiswa dapat memberikan suatu inovasi yang nantinya akan
menjamin regulasi yang baik dengan mitra program. Adapun mitra program yang dimaksud
dalam hal ini yaitu ialah kelompok masyarakat yang dinilai produktif, yaitu seperti masyarakat
dengan mata pencaharian sebagai pedagang, penjual jasa ataupun sebagainya. Dengan
diselenggarakan nya PKM-T ini bertujuan agar mahasiswa lebih dapat menemukan cara untuk
dapat mengimplementasikan ilmu-ilmu yang teah didapat guna menjadi acuan ataupun
pertimbangan dalam penentuan solusi terhdap suatu permasalahan di massyarakat.

E. PKM-KC (Karsa Cipta)


PKM-KC ( Karsa Cipta) merupakan suatu program/ kegiatan penciptaan/pencetusan
suatu ide guna menghasilkan suatu sistem, desain, model/barang ataupun prototipe yang secara
langsung ataupun tidak langsung dapat memberikan nilai kemanfaatan bagi pihak lain ataupun
masyarakat. Sehingga diharapkan dengan dicetuskan nya PKM-KC ini, dapat memberikan
serta mengembangkan inovasi, ide, ataupun gagasan kreatif dari mahasiswa.

F. PKM-AI (Penulisan Artikel Ilmiah)


Selanjutnya yaitu PKM-AI (Penulisan Artikel Ilmiah) yaitu merupakan suatu program
ataupun kegiatan penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan baik individu
ataupun kelompok yang meliputi bidang pendidikan, penelitian ataupun dalam pengabdian
kepada masyarakat (yaitu misalnya misalnya seperti studi kasus, praktik lapang, KKN, PKM,
ataupun magang).

G. PKM-GT (Gagasan Tertulis)


PKM-GT (Gagasan Tertulis) ialah suatu program/kegiatan penulisan artikel ilmiah
yang bersumber dari ide atau gagasan visioner dari beberapa kelompok mahasiswa. Adapun
gagasan yang dituliskan dapat mengacu dan berpedoman kepada isu aktual yang ada di
masyarakat serta memberikan solusi dengan jangka panjang yang berdasarkan hasil karya
pikir mahasiswa yang kritis, cerdas dan implementatif. Sehingga pada PKM ii, mahasiswa
dituntut untuk lebih berfikir kritis dan menemukan suatu implementasi yang baik guna
mendeskripsikan nya dalam bentuk tulisan.

Pentingnya PKM di lingkungan ITK


Wawasan keilmiahan berupa PKM memiliki banyak tujuan serta pembelajaran yang
penting, dimana PKM merupakan suatu ajang kompetisi cukup bergengsi di Indonesia yang

36
diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Adapun PKM ini
diselenggarakan bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia dengan tujuan untuk menggali,
mengeksplor, inovasi, ide, ataupun gagasan dari mahasiswa Indonesia untuk lebih
mengembangkan teknologi yang dipergunakan di Indonesia agar lebih baik kedepan nya.
Sehingga PKM merupakan suatu ciri khas, karakteristik serta si budaya di kampus ITK, sebagai
bentuk partisipasi positif untuk lebih menggali dan mewadahi potensi serta minat bakat
mahasiswa ITK dibidang kepenulisan.
Sehingga diharapkan dapat menambah ketertarikan dan kontribusi mahasiswa di
kepenulisan keilmiahan. Selain itu, PKM berfungsi guna membantu membangun serta
mengembangkan teknologi serta ilmu-ilmu yang tertanam di Indonesia yaitu dengan
pencetusan ide-ide kreatif, yang diberikan oleh mahasiswa. Melalui PKM juga mahasiswa
mendapatkan berbagai manfaat serta pengalaman, yaitu diantaranya seperti prestasi, dan
regulasi ataupun koneksi. Untuk ITK sendiri, adapun keuntungan yang diperoleh dengan
semakin banyak mahasiswa yang aktif mengikuti PKM, akan meningkatkan mutu lulusan dari
ITK sehingga dapat memberikan suatu pembelajaran bagi masyarakat, selain itu agar
mahasiswa ITK memiliki kemampuan akademis yang baik, sehingga diharapkan dapat
mengembangkan, menerapkan, serta mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang didapatkan selama kegiatan perkuliahan. Kemudian dengan bertambah banyak
mahasiswa ITK yang mengikuti kompetensi PKM, akan menciptakan suatu budaya baru yang
dapat memajukan pendidikan di Kalimantan, yaitu dengan mengajak secara tidak langsung
Universitas lain untuk dapat mengajak mahasiswanya berkontribusi dalam PKM, hal-hal
seperti inilah yang nantinya diharapkan dapat menjadi suatu budaya baru, sehingga pendidikan
di Indonesia tidak lagi terlihat berpusat hanya di pulau Jawa, tetapi tersebar merata di seluruh
kepulauan yang ada di Indonesia.

37
MATERI 7
CERDAS MINAT BAKAT

Unit Kegiatan Mahasiswa


Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah salah satu organisasi mahasiswa yang ada di
setiap kampus. UKM merupakan tempat berhimpunnya para mahasiswa yang memiliki
kesamaan minat, kegemaran, kreativitas, dan orientasi aktivitas penyaluran kegiatan non
akademik di dalam kampus. UKM mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, dan
mengembangkan kegiatan non akademik yang bersifat penalaran, minat dan kegemaran,
kesejahteraan, dan minat khusus sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan komunitas ITK ada 11, yaitu :
A. UKM Koperasi Mahasiswa (KOPMA) ITK
KOPMA ITK menjadi laboratorium kewirausahaan bagi mahasiswa, tempat berbagi
wawasan tentang kewirausahaan dan perkoperasian. Dengan adanya Kopma ITK harapannya
bisa menciptakan mahasiswa ITK yang mandiri dan kreatif yang nantinya bisa memberi
dampak untuk ITK sendiri di sector Industri Kreatif. KOPMA ITK bertujuan meningkatkan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan
makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Visi dan misi dari KOPMA ITK, yaitu sebagai
berikut.
Visi :
Mewujudkan KOPMA ITK sebagai poros pengembangan berdasarkan nilai-nilai
koperasi demi terwujudnya kemanfaatan yang optimal bagi anggota.

Misi :
a. Membentuk anggota KOPMA ITK sebagai kader-kader unggul dengan menerapkan
budaya etos kerja yang profesional
b. Membentuk anggota KOPMA ITK yang loyal dengan memenuhi hak-hak anggota serta
menciptakan suasana organisasi yang nyaman
c. Menanamkan nilai-nilai koperasi dengan kegiatan pengembangan ilmu perkoperasian
d. Pengoptimalan fungsi unit usaha sebagai pemenuhan kebutuhan anggota
e. Mewujudkan tata kelola yang tertib administrasi secara berkala dengan teknologi
informasi.

38
f. Membangun sistem keuangan yang transparan, teratur, secara terpusat.

B. UKM Tenis Lapangan ITK


UKM Tenis Lapangan ITK merupakan salah satu wadah yang menaungi mahasiswa
Institut Teknologi Kalimantan yang mempunyai minat dan bakat dalam bidang olahraga tenis
lapangan. UKM Tenis Lapangan ITK memiliki tujuan serta visi dan misi sebagai berikut

Tujuan :
a. Menjadi organisasi yang mampu menampung dan menyalurkan minat bakat kepada
mahasiswa ITK dalam bidang olahraga Tenis Lapangan.
b. Menjadi organisasi yang dapat menambah wawasan pengetahuan kepada mahasiswa
ITK dalam bidang olahraga Tenis Lapangan.
c. Mendorong prestasi mahasiswa ITK dalam bidang olahraga Tenis Lapangan.

Visi :
Mewujudkan UKM Tenis Lapangan ITK yang bertaraf Internasional, Mandiri dan
Sinergi dengan dilandasi asas Kekeluargaan, Profesionalitas dan Ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa demi terciptanya UKM Lapangan ITK yang inspiratif dan
prestatif.

Misi :
a. Menjadi wadah atau sarana dalam mengembangkan potensi mahasiswa dalam bidang
olahraga Tenis Lapangan
b. Menciptakan suasana kekeluargaan dalam internal UKM Tenis Lapangan ITK
c. Menumbuhkan semangat juang untuk mencapai prestasi bagi UKM dan almamater ITK
d. Membentuk karakter anggota UKM Tenis Lapangan ITK
e. Membentuk sumber daya UKM Tenis Lapangan ITK yang berkualitas

C. UKM Basket ITK


UKM Basket ITK merupakan wadah untuk mengembangkan minat mahasiswa
terhadap olahraga bola basket dan dapat mengharumkan nama ITK di bidang olahraga. Adapun
tujuan dari UKM Basket ITK sebagai berikut

Tujuan :

39
a. Mengkoordinasikan, membina setiap bentuk kegiatan setiap pemain. Dalam rasa
membangkitkan dan mengembangkan rasa sportivitas.
b. Melalui kegiatan Bola Basket secara tidak langsung membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang kuat jasmani maupun rohani, ulet, tangkas, dan cerdas, agar mampu
berpartisipasi serta berkarya didalam pembangunan nasional dan daerah.
c. Membina dan mengusahakan agar pemain dan anggota Bola Basket mampu berprestasi
secara berjenjang ditingkat Daerah, Nasional dan Regional.
d. Memupuk serta membina persahabatan dan persaudaraan melalui kegiatan Bola Basket
yang diwujudkan dengan mengadakan hubungan dan menjadi anggota dari organisasi
Daerah antara lain melalui lomba/kompetensi Bola Basket.

D. UKM Futsal ITK


UKM Futsal ITK bertujuan untuk mewadahi penyaluran minat dan bakat mahasiswa di
ITK terutama di bidang olahraga futsal. Selain itu UKM ini ingin dapat membentuk sebuah
kesatuan tim yang dapat bersaing dengan komunitas futsal lainnya yang ada di Balikpapan.
Terbentuknya UKM ini juga dapat mempererat rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar
mahasiswa ITK, mempererat tali persaudaraan dengan seluruh civitas akademika ITK dan
universitas lain di daerah Balikpapan serta dapat menorehkan prestasi di bidang olahraga atas
nama ITK di tingkat kota, provinsi maupun nasional. Adapun visi dan misi dari UKM Futsal
ITK sebagai berikut

Visi :
Menjadi wadah penyaluran minat dan bakat mahasiswa yang profesional dan
kontributif dalam mengembangkan potensi olahraga futsal mahasiswa Institut
Teknologi Kalimantan serta dapat menjadi UKM yang berkualitas dan menorehkan
prestasi di kancah kota maupun nasional.

Misi :
a. Mewadahi minat bakat mahasiswa ITK dalam olahraga futsal
b. Mengembangkan minat bakat mahasiswa ITK dalam olahraga futsal
c. Mengadakan kerjasama dengan UKM atau komunitas futsal universitas lainnya
d. Menciptakan suasana kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama anggota UKM atau
komunitas

40
E. UKM Badminton ITK
Badminton ITK adalah suatu unit kegiatan mahasiswa di bidang olahraga khususnya
bulutangkis yang berada di Institut Teknologi Kalimantan. Mahasiswa yang menjadi anggota
Badminton ITK mempunyai kegemaran dan tujuan yang sama. Adapun tujuan serta visi dan
misi dari UKM Badminton ITK sebagai berikut

Tujuan :
a. Menampung mahasiswa yang memiliki kegemaan bulu tangkis
b. Mengembangkan bakat dan kegemaran di bidang bulu tangkis serta pengembangan
softskill keorganisasian
c. Menumbuhkan dan mengembangkan bakat serta sportifitas mahasiswa dalam bidang
bulu tangkis
d. Menciptakan mahasiswa yang berkompeten dalam organisasi dengan softskill yang
profesional
e. Membawa, memajukan, dan mengharumkan nama baik ITK ke luar kampus

Visi :
Mengembangkan generasi baru dengan berlandaskan asas SPECTAKULER (Sportif,
Prestatif, Cemerlang, Bersemangat, Kuat, dan Populer).

Misi :
a. Menanamkan sikap sportif melalui pembinaan sikap saat latihan
b. Menghasilkan keluaran yang dapat mengikuti dan memenangkan perlombaan
c. Melatih pola pikir yang cemerlang saat latihan dalam hal penempatan cock
d. Menumbuhkan sikap bersemangat dalam konteks laihan
e. Membangun jiwa yang kuat melalui latihan fisik
f. Mengembangkan sikap mengenal banyak orang melalui pemasang pasangan latihan
dengan pemain yang belum di kenal agar saling bersosialisasi

F. UKM FOLKS (Foreign Language ITK Society)


FOLKS adalah wadah yang terbentuk karena mahasiswa ITK menyadari potensi,
posisi, dan tugasnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa ITK dalam bidang
minat bakat bahasa dan budaya asing. FOLKS mewadahi segala kegiatan yang berorientasi
pada bahasa dan budaya asing dengan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. FOLKS akan

41
menciptakan iklim berbahasa asing yang baik dan benar di lingkungan kampus serta
menciptakan kegiatan rutin yang akan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal bahasa
dan budaya asing.

G. UKM Bola Volly ITK


UKM Bola Volly ITK merupakan salah satu wadah yang menaungi mahasiswa Institut
Teknologi Kalimantan yang mempunyai minat dan bakat dalam bidang olahraga Bola Volly.
Seluruh mahasiswa yang tergabung dalam UKM Bola Volly ITK dapat mengekspresikan peran
dan fungsi mahasiswa serta minat, bakat dan kreativitasnya dengan meyakini bahwa tujuan
tersebut dapat dicapai dengan usahausaha yang teratur, terencana dan bijaksana. Adapun visi
dan misi dari UKM Bola Volly ITK, yaitu sebagai berikut

Visi :
Mengembangkan minat bakat mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan yang dilandasi
asas kekeluargaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam bidang
olahraga bola voli, dan menorehkan prestasi cabang bola voli atas nama Institut
Teknologi Kalimantan di kancah daerah maupun Nasional.

Misi :
a. Mewujudkan anggota UKM Bola Volly ITK yang mandiri dan bersinergi, dengan
dilandasi asas kekeluargaan dan ketaqwaan terhadapTuhan Yang Maha Esa.
b. Meningkatkan dan menciptakan suasana kekeluargaan dalam kegiatan UKM.
c. Menumbuhkan semangat juang untuk mencapai prestasi bagi UKM dan almamater
ITK.
d. Membentuk karakter anggota UKM yang mengayomi dan mengabdi bagi
keberlangsungan UKM.

H. UKM Focus Point


Focus Point merupakan organisasi yang menampung minat dan bakat mahasiswa ITK
di bidang fotografi. Focus Point menjadi sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan
minat bakat fotografi mahasiswa ITK. Adapun tujuan serta visi dan misi dari UKM Fokus Point
yaitu sebagai berikut

Tujuan :

42
a. Menjadi media penyalur minat bakat fotografi
b. Terciptanya citra positif pada stake holder
c. Sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan minat bakat fotografi
d. Menempa dan mendidik pribadi mandiri yang berdisiplin tinggi dan bertanggungjawab

Visi :
Membentuk kader Focus Point ITK yang profesional, kreatif dan bermanfaat bagi
almamater dan bumi etam.

Misi :
a. Menyalurkan minat fotografi civitas akademika ITK
b. Membentuk citra positif pada stake holder
c. Melaksanakan segala kegiatan dalam organisasi secara konsisten

I. UKM Choir dan Musik ITK


UKM Choir dan Musik ITK merupakan salah satu komunitas yang berada di ITK yang
menaungi minat dan bakat mahasiswa ITK khususnya dalam bidang bermusik dan olah vokal
Choir dan Musik ITK ini tidak hanya menjadi wadah berkumpulnya mahasiswa yang memiliki
hobi di bidang musik dan vokal, namun mahasiswa juga dapat belajar berorganisasi serta
menyalurkan minat dan bakatnya di bidang musik dan olah vokal. Adapun visi dan misi dari
UKM Choir dan Musik ITK yaitu sebagai

Visi :
Paduan suara mahasiswa ITK yang berkarakter seni dan unggul dalam prestasi

Misi :
a. Aktif, tegas, dan disiplin sebagai proses dalam latihan secara rutin menggukan metode
dan pendekatan yang intensif
b. Mempersiapkan inkubator suara PSM ITK yang berkualitas guna menciptakan
hubungan internal yang erat antar sesama aanggota PSM ITK
c. Ikut serta dalam mengisi acara formal dan non-formal yang melibatkan pihak internal
dan eksternal PSM ITK
d. Mengikuti kompetisi paduan suara tingkat nasional maupun daerah

43
J. UKM Roroboat Learning Centre (RLC) ITK
UKM Roboboat Learning Centre (RLC) ITK bertujuan sebagai tempat pengembangan,
pembelajaran dan penelitian riset mahasiswa dalam bidang robot kapal autonomus. Adapun
visi dan misi dari UKM RLC ITK yaitu sebagai berikut

Visi :
Mewujudkan UKM Roboboat Learning Centre (RLC) ITK sebagai wadah penelitian
dan pengembangan IPTEK di bidang kapal autonomus dan sebagai langkah
pmbaharuan inovasi untuk memberi fondasi yang kuat dalam pengembangan riset
kapal autonomus di Institut Teknologi Kalimantan.

Misi :
a. Mewadahi dan memfasilitasi mahasiswa Roboboat Learning Centre (RLC) ITK
dibidang penelitian kapal autonomus dengan kreatif, inovatif, dan kompetitif secara
mandiri dan bersinergi, dengan dilandasi asas kekeluargaan
b. Mempersiapkan dan mengirim delegasi anggota Roboboat Learning Centre (RLC) ITK
untuk mengikuti kompetisi dibidang kapal autonomus baik tingkat regional, nasional,
maupun internasional
c. Membuat branding kampus Institut Teknologi Kalimantan di kancah Institut, regional,
nasional, internasional dan apresiasi karya kapal autonomus Roboboat Learning Centre
(RLC) ITK.
d. Menjadikan ORMAWA yang mandiri financial.

K. UKM AERO ITK


UKM AERO ITK merupakan tempat untuk penelitian dan pengembangan di bidang
Dirgantara. Adapun visi dan misi dari UKM AERO ITK yaitu sebagai berikut
Visi :
Mewujudkan UKM AERO ITK sebagai wadah penelitian dan pengembangan IPTEK di
bidang Dirgantara di Institut Teknlogi Kalimantan.
Misi :
a. Mewujudkan anggota AERO ITK yang mandiri dan bersinergi, dengan dilandasi asas
kekeluargaan dan ketaqwaan Tuhan yang Maha Esa
b. Menumbuhkan semangat juang untuk mencapai prestasi bagi UKM dan almamater
ITK

44
c. Membentuk anggota AERO ITK sebagai mahasiswa yang kreatif dan inovatif
d. Menanamkan nilai-nilai SPECTA dalam kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

45
MATERI 8
SPIRITUAL

Spiritual yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang mahasiswa lakukan yang
berhubungan dengan agama mereka masing-masing. Selain kecerdasan intelektual,mahasiswa
juga perlu meningkatkan kesadaran spiritual mereka dalam menjalani kehidupan mereka, baik
sebagai mahasiswa maupun sebagai individual yang kelak terjun ke dalam masyarakat.
Kecerdasan intelektual dan kesadaran spiritual yang dimiliki mahasiswa harus
seimbang untuk saling melengkapi. Tidak bisa salah satunya berdiri sendiri dikarenakan
mereka saling mempengaruhi satu sama lain. Kemampuan intelektual tanpa disertai dengan
kemampuan spiritual akan menghasilkan mahasiswa yang hanya mengandalkan otak dalam
mengambil keputusan, dan bahkan ditemukan beberapa kasus dimana mereka menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan meskipun bisa jadi cara yang ditempuh
melanggar norma yang ada. Hal ini disebabkan karena agama memberikan batasan dan aturan
atas segala kehidupan manusia. Karena batasan dan aturan tersebut dating dari Tuhan, tentunya
tidak akan membawa mudharat bagi yang mematuhinya.
Sebagai calon-calon pemimpin, pembagian merupakan dasar yang dibutuhkan dalam
kehidupan spiritual yang baik dari lingkungan yang akan memberikan dampak yang baik bagi
pengaplikasian dari pengetahuan yang diperoleh selama menjadi mahasiswa. Apakah
kenyataannya kehidupan spiritual mahasiswa sudah baik?, ketika mahasiswa sudah memiliki
penetahuan yang benar akan Tuhan, atau justru mahasiswa terperangkap didalam rutinitas
sehari-hari?, sehingga mereka melakukan disiplin bukan untuk kepentingan kerohaniannya
tetapi justru karena keterpaksaan oleh disiplin tersebut, sehingga kehidupannya penuh dengan
kobohongan pada diri sendiri atau kemunafikan.
Kita bisa mengambil ilustrasi bagi hubungan ketergantungan antara kemampuan
intelektual dan spiritual ini dari kasus mahhasiswa yang terbebani banyaknya tugas yang harus
dikerjakan dengan deadline singkat, sementara mereka juga harus membagi waktunya untuk
berbagai kegiatan lain diluar pembelajaran. Jika mereka tidak membekali diri dengan ilmu
agama yang memadai, mereka akan mudah merasa tertekan dan depresi. Ilustrasilainnya adalah
ketika mahasiswa program sarjana menghadapi proses akhir dan paling penting dalam proses
kurang lebih empat tahun dibangku kuliah, yaitu dalam penyusunan sikripsi. Bisa jadi
mahasiswa tersebut mendapat kesulitan dalam penyusunan materi atau kesulitan dalam
memperoleh persetujuan dari dosen mereka dalam pengajuan judul sikripsi. Jika mereka tidak

46
membekali diri dengan pemahaman agama yang baik, mereka bisa terjerumus menggunakan
cara tidak bertanggung jawab seperti membeli ijazah instant.
Mengingat begitu pentingnya kemampuan spiritual dalam kehidupan mahasiswa, pihak
kampus ITK pun memfasilitasi mahasiswa dengan berbagai organisasi kerohanian serta adanya
mata kuliah wajib Agama meskipun hanya 2 SKS selama kurang lebih empat tahun mahasiswa
tersebut berkuliah. Selain itu, kegiatan agama ditunjang dengan mentoring wajib bagi
mahasiswa semester satu yang difasilitasi oleh organisasi kerohanian di ITK. Mentoring wajib
ini bersifat rutin selama satu semester oleh mahasiswa ITK sebagai pemateri. Mentoring wajib
adalah hal yang menunjang spiritualitas individu, oleh karena itu kegiatan ini menjadi salah
satu penilaian dalam KPKM.

Organisasi Kerohanian ITK


A. LDK Al-Fatih ITK : Merupakan organisasi kerohanian yang menaungi Mahasiswa
beragama Islam
Ketua : Achmad Ilham Ghozali ( 05151001 )

B. Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) : Merupakan organisasi kerohanian yang


menaungi Mahasiswa beragama Kristen
Ketua : Dalo All Sandre Barahama ( 10151010 )

C. Keluarga Mahasiswa Hindu Institut Teknologi Kalimantan (KMH ITK) :


Merupakan organisasi kerohanian yang menaungi Mahasiswa beragama Hindu
Ketua: I Dewa Gede Anugrah Senna ( 09161033 )

D. Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) : Merupakan organisasi kerohanian yang


menaungi Mahasiswa beragama Katolik
Ketua : Epifanus Eza C. P. ( 04161021 )

47
MATERI 9
ATTITUDE

Pengertian
Attitude adalah sikap pada aspek afektif merupakan aspek yang menentukan seseorang
bertindak, karena kemauan atau kerelaan bertindaklah yang menentukan seseorang berbuat
sesuai dengan sikap yang dimilikinya. Namun demikian aspek yang lainnya ikut
mempengaruhinya. Sikap dapat didefinisikan sebagai kesiapan sesorang untuk bertindak secara
tertentu terhadap hal – hal tertentu.
Attitude adalah kesiapan mental individu yang mempengaruhi, mewarnai bahkan
menentukan kegiatan individu yang bersangkutan dalam memberikan respon terhadap obyek
atau situasi yang mempunyai arti baginya. Kesediaan ini mungkin dinyatakan alam kegiatan
atau merupakan kekuatan laten (pandangan) yang kadang-kadang tersalurkan.
Attitude selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek disertai dengan
perasaan positif atau negatif. Orang yang mempunyai sikap positif terhadap suatu obyek yang
bernilai dari pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap obyek yang dianggap tidak
bernilai baginya. Sikap ini kemudian mendasari dan mendorong ke dalam tindakan yang satu
sama lainnya berhubungan.

Atitude Berpakaian
Seharusnya dalam lingkungan kampus mahasiswa menggunakkan pakaian yang sopan
dan tertutup. Beberapa aturan pakaian yang digunakkan antara lain:
a. Pada saat jam perkuliahan diwajibkan menggunakkan pakaian berkerah (kemeja dan
polo), celana yang tidak terbuka, ketat dan transparan.
b. Saat praktikum (prodi) diluar jam perkuliahan tidak harus menggunakkan pakaian
berkerah (kemeja ataupun polo) dan rok, tetapi pakaian yang tidak terbuka
(memamerkan bagian tubuh yang sensitif) dan tidak transparan (tipis).
c. Jika ke kampus alas kaki yang digunakkan adalah sepatu, bukan sendal jepit ataupun
sepatu sendal dan sejenisnya. Selain sopan, menggunakkan sepatu juga lebih aman
daripada menggunakkan sendal jepit.

Atitude pada Dosen dan Civitas Akademika

48
Dosen merupakan guru dan orang tua kita dikampus, perlakukanlah mereka seperti kita
kepada orang tua kita. Guru dikenal sebagai pahlawan tanda jasa, tapi ingat guru pun manusia,
punya hati dan perasaan. Bila kita lukai hati dan perasaan mereka sama saja dengan kita
melukai hati orang tua kita sendiri. Sopanlah dan hargailah dosen kita, mereka telah
memberikan yang terbaik untuk kita, kita pun berikan yang terbaik untuk mereka.
Bagaimana caranya? Nah,seperti ini caranya “Berkomunikasi dengan kata-kata yang
sopan, sms dengan kata sopan, menaati perintahnya dan tuluslah menjalani perintahnya”.
Apabila berpapasan sambutlah dengan senyum, salam dan sapa serta tanyakan kabarnya.
Karena dengan tangan-tangan mereka kita bisa sukses. Ingat, mereka adalah orang tua kita di
kampus.
Berkomunikasi dengan dosen ataupun civitas akademika melalui pesan singkat, email,
dan media sosial harus menggunakkan bahasa yang sopan. Berikut adalah tahapan-tahapan
bagaimana cara berkomunikasi dengan dosen ataupun civitas akademika :
a. Memulai dengan menggunakkan salam
Salam merupakan sesuatu yang harus di sertakan setiap menghubungi dosen ataupun
civitas akademika. Awali dengan ucapan “Assalamualaikum” untuk dosen ataupun civitas yang
beragama islam, “Selamat pagi/siang/sore” untuk dosen ataupun civitas akademika yang non
muslim ataupun kita tidak mengetahui agama dari dosen ataupun civitas akademika tersebut.
b. Memperkenalkan diri
Setiap mahasiswa wajib menyertakan identitas seperti nama, nim, program studi,
angkatan ataupun kelas TPB mereka agar dosen dapat mengenali mahasiswa tersebut. Karena
dosen tidak menghadapi satu mahasiswa saja tetapi ratusan bahkan lebih mahasiswa. Contoh
“Nama saya bayu (00000000) dari Teknik sipil 2016”
c. Menjelaskan maksud menghubungi
Jelaskan maksud menghubungi dosen ataupun civitas akademika dengan kata-kata
yang baku, padat, jelas, dan sopan. Agar maksud dari menghubungi bisa dengan jelas dibaca
dan dipahami sehingga tidak ada salah paham antar kedua pihak. Contoh “Maksud saya
menghubungi bapak/ibu untuk …”
d. Ucapkan kata maaf
Setelah menjelaskan maksud menguhubungi, sebelum mengakhiri komunikasi baiknya
sertakan kata maaf untuk menunjukkan sopan santun dan juga maaf karena menggangu waktu
dari dosen ataupun civitas akademika. Contoh “Mohon maaf telah menggangu waktu
bapak/ibu”
e. Memperhatikan waktu saat menghubungi

49
Perhatikan waktu dan hari saat ingin menghubungi dosen atau civitas akademika.
Waktu yang tepat adalah saat hari kerja yaitu hari senin-jumat dan juga pada jam kerja antara
jam 07.00-21.00

Berikut contoh menghubungi dosen atau civitas akademika :


“Assalamualaikum/Selamat pagi/siang/sore/malam bapak/ibu. Saya (Nama) (NIM) dari
program studi (prodi) (angkatan). Maksud saya menghubungi bapak/ibu adalah untuk
(sebutkan keperluan). Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf telah menggangu
waktu bapak/ibu.”

50
Atitude Bersosialisasi
Hiruk pikuk kampus pasti akan
kalian alami, komunikasi pun tak terelakan
baik dengan kaka tingkat, adik tingkat
ataupun mahasiswa lainya di luar kampus
yang memiliki ras, suku, jabatan, gender
dan bahkan dari segi ekonomi. Semua itu
akan kalian temukan, akan kalian alami
dan kalian hadapi. Janganlah kalian
mengklasifikasikan tua, muda, miskin,
kaya, ganteng, cantik sebagai penghalang
untuk berlaku sopan, ingat yang dinilai
oleh Sang Pencipta adalah nilai ketaqwaan
kita. Sopanlah pada siapa pun yang kalian
temui. Karena apabila kalian sopan pada
orang lain, orang lain pun akan sopan pada
kalian. Terapkan 5S (Senyum, Salam,
Sapa, Sopan, Santun)

Atitude pada Lingkungan


Bersifat sopan terhadap lingkungan kampus kita yaitu dengan menumbuhkan kesadaran
untuk membuang sampah pada tempat sampah, tidak merokok di area kampus dan banyak lagi
yang berhubungan dengan cinta lingkungan. Saya yakin semua orang mencintai kebersihan
namun kita sulit melaksanakannya. Tanamkan dalam diri sendiri bahwa menjaga kebersihan
dan ketertiban lingkungan merupakan sesuatu yang wajib.

51
MATERI 10
SIVITAS AKADEMIKA

Sivitas Akademika
Dalam UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pada Pasal 1 ayat 13
dikatakan bahwa Sivitas Akademika adalah masyarakat akademik yang terdiri atas dosen dan
mahasiswa. Jadi Sivitas Akademika bukan warga kampus tetapi terbatas pada Dosen dan
Mahasiswa.

Dosen
Dalam UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pada Pasal 1 ayat 14
dikatakan bahwa Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dosen sendiri
memiliki hak dan kewajiban yang harus ia dapatkan dan jalankan. Dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, dosen berhak:
1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan
social.
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual.
4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar,
informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
5. Memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;
6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta
didik.
7. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi profesi
keilmuan.

Sedangkan dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban:


1. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

52
2. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran.
3. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik
dalam pembelajaran.
5. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-
nilai agama dan etika.
6. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Masa kerja dosen sendiri adalah dosen yang diangkat oleh Pemerintah maupun yang
diangkat pada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat
ditempatkan pada jabatan struktural sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
1. Dosen dapat diberhentikan dengan hormat dari jabatan sebagai dosen karena:
a. Meninggal dunia.
b. Mencapai batas usia pensiun, pada usia 65 (enam puluh lima) tahun,
namun Profesor yang berprestasi dapat diperpanjang batas usia pensiunnya sampai
70 (tujuh puluh) tahun.
c. Atas permintaan sendiri.
d. Tidak dapat melaksanakan tugas secara terus-menerus selama 12 (dua belas) bulan
karena sakit jasmani dan/atau rohani.
e. Berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama antara dosen dan
penyelenggara pendidikan.
2. Dosen dapat diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatan sebagai dosen karena:
a. Melanggar sumpah dan janji jabatan.
b. Melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
c. Melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1 (satu) bulan atau lebih
secara terus-menerus.

Mahasiswa

53
Dalam UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pada Pasal 1 ayat 15
dikatakan bahwa Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi. Ciri-ciri
mahasiswa menurut Kartono adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan dan juga kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi, sehingga
dapat digolongkan dalam golongan intelegensia.
2. Dengan memiliki kesempatan yang ada, mahasiswa diharapkan kelak bisa bertindak
sebagai pemimpin yang mampu serta terampil, baik sebagai pemimpin masyarakat
maupun dalam dunia kerja nantinnya.
3. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis bagi proses
modernisasi dalam kehidupan mayarakat.
4. Mahasiswa diharapkan mampu memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang berkualitas
serta profesional.

Mahasiswa juga memiliki peran dan fungsinya masing-masing, seperti :


1. Menurut Guardian Of Value
pelajar tingkat tinggi memiliki peran sebagai penjaga nilai-nilai masyarakat yang
kebenarannya mutlak, yakni menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, gotong royong,
integritas, empati dan sifat yang dibutuhkan dalam kehidupan dalam masyarakat
lainnya. Selain itu juga, dituntut pula untuk mampu berpikir secara ilmiah tentang nilai-
nilai yang mereka jaga. Bukan hanya itu saja, Anda juga sebagai pembawa, penyampai,
dan penyebar nilai-nilai serta ilmu-ilmu yang telahmereka pelajari.
2. Menurut Agent Of Change
Mahasiswa juga bertindak sebagai penggerak yang mengajak seluruh masyarakat untuk
dapat bergerak dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi, dengan
pertimbangan berbagai ilmu, gagasan, serta pengetahuan yang mereka miliki. Bukan
waktunnya lagi sebagai mahasiswa hanya diam dan juga tidak peduli dengan
permasalahan banggsa dan juga negarannya, karena dipundak merekalah (mahasiswa)
titik kebangkitan suatu negara atau bangsa diletakan.
3. Menurut Moral force
Mahasiswa memiliki tingkat pendidikan yang paling tinggi, sehingga ‘diwajibkan’
untuk mereka memiliki moral yang baik pula. Tingkat intelektual seorang mahasiswa
akan disejajarkan dengan tingkat moralitasnya dalam kehidupannya. Hail ini yang
menyebabkan mengapa mahasiswa dijadikan kekuatan dari moral bangsa yang

54
diharapkan mampu menjadi contoh dan juga penggerak perbaikan moral pada
masyarakat.
4. Menurut Social Control
Mahasiswa dengan pendidikannya sehingga memiliki kemampuan intelektual,
kepekaan sisoal serta sikap kritisnya, kelak diharapkan mahasiswa mampu menjadi
pengontrol sebuah kehidupan sosial dalam masyarakat dengan cara memberikan saran,
kritik dan juga solusi untuk permasalahan sosial masyarakat maupun permasalahan
bangsa. Mahasiswa memang sudah seharusnya menumbuhkan jiwa kepedulian
socialnya, dimana mahasiswa harus peduli terhadap masyrakat sebab mahasiswa adalah
bagian dari masyarakat. Kepedulian tersebut bukan hanya diwujudkan dalam bentuk
demo ataupun turun kejalan saja, tetapi dengan pemikiran-pemikiran cemerlangnya,
diskusi-diskusi, atau memberikan bantuan moril dan juga materil kepada masyarakat
serta bangsa.
5. Menurut Iron Stock
Pelajar tingkat tinggi juga memiliki peran sebagai generasi penerus bangsa sangat
diharapkan mempunyai kemampuan, ketrampilan, serta akhlak mulia untuk dapat
menjadi calon pemimpin yang siap pakai. Mahasiswa itu merupakan sebuah asset,
cadangan, dan juga harapan bangsa untuk masa depan. Mahasiswa sebagai iron stock
yakni merupakan seorang calon pemimpin bangsa masa depan yang kelak akan
menggantikan generasi yang telah ada, jadi tidak cukup jika hanya dengan memupuk
ilmu yang spesifik saja. Perlu pula adanya soft skill seperti leadership, kemampuan
memposisikan diri, serta sensitivitas yang tinggi.

55
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ELEMEN PENGADER KPKM 2018

56
PSDM KABINET INTEGRASI

Kewajiban :
1. Membuat konsep dan alur dalam proses kaderisasi baik sebelum hingga setelah proses
kaderisasi
2. Mengkomunikasikan konsep dan alur dalam proses kaderisasi baik sebelum hingga
setelah proses kaderisasi
3. Mengkoordinasikan materi dan alur kaderisasi dengan PSDM HMP
4. Memantau perkembangan kader bersama PSDM HMP

Hak :
1. Memberikan arahan kepada elemen pengader lainnya.
2. Berkoordinasi penuh dengan PSDM Pusat dalam proses kaderisasi baik sebelum hingga
setelah proses kaderisasi
3. Mendapatkan laporan data dan kondisi peserta kader secara berkala dari PSDM HMP

57
PSDM HIMPUNAN MAHASISWA PRODI ( PSDM HMP)

Kewajiban :
1. Mematuhi SOP dan melaksanakan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di
Kampus ITK
2. Menjaga nama baik KM ITK dan elemen pengader
3. Memahami dan mengikuti alur GDK yang telah ditetapkan
4. Menjaga profesionalitas sebagai seorang elemen pengader
5. Melaksanakan arahan kerja berdasarkan arahan PSDM pusat
6. Memantau perkembangan kader bersama PSDM Pusat
7. Memberikan penugasan yang sesuai untuk membantu proses pembelajaran dan
pengembangan peserta kader yang dikomunikasikan dengan PSDM pusat
8. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil
9. Memberikan bantuan kepada koordinator kakak pendamping dalam penyusunan TOR
Pendampingan
10. Mengkoordinasikan alur kaderisasi dengan PSDM Pusat dan elemen pengader lainnya
11. Memberikan data-data pelaporan peserta kader prodi kepada PSDM Pusat
12. Mengadakan forum kaderisasi dengan KM ITK di prodi masing-masing

Hak :
1. Berkoordinasi penuh dengan PSDM Pusat dalam proses kaderisasi baik sebelum hingga
setelah proses kaderisasi
2. PSDM HMP berhak memberikan pendapat dan masukan kepada elemen pengader
lainnya
3. Mendapatkan laporan data dan kondisi peserta kader secara berkala dari
INSTRUCTOR COMMITTEE dan KOOR KAPEM

Larangan :
1. Menjaga profesionalitas dengan tidak menjalin hubungan special dengan peserta kader
2. Dilarang memberi tau alur dan konsep Kaderisasi 2017 yang bersifat rahasia kepada
peserta kader
3. Dilarang mengucapkan kata kasar, menghina, menyinggung sara, dan bertindak asusila
pada saat pendampingan
4. Dilarang melakukan kekerasan fisik

58
5. Dilarang membawa dan menggunakan obat-obatan terlarang dan senjata tajam pada
saat pendampingan
6. Dilarang merokok saat pendampingan
7. Dilarang menanamkan dan memberikaan nilai-nilai yang berkaitan dengan arogansi
prodi tanpa persetujuan dari psdm pusat.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR :


1. PSDM HMP wajib mengikuti rapat dan evaluasi yang diadakan oleh PSDM Pusat
sesuai ketentuan dari PSDM Pusat.
2. PSDM HMP wajib memberikan laporan kepada PSDM Pusat di prodinya berupa
laporan tertulis setiap minggunya.
3. Mengadakan forum kaderisasi dengan KM ITK di prodi masing-masing minimal
sebulan sekali
4. Mengadakan forum dengan peserta kader untuk membahas penugasan dan
permasalahan lain dengan persetujuan PSDM Pusat sesuai dengan waktu yang telah
disepakati dengan PSDM Pusat.
5. Mengadakan rapat bersama dengan koordinator kakak pendamping dan koordinator
instructor committee terkait perkembangan peserta kader, TOR pendampingan, dan
kegiatan pendisiplinan minimal sekali dalam seminggu
6. Perijinan untuk melakukan pendisiplinan maksimal seminggu sebelum dilakukan
pendisiplinan
7. Membentuk panitia pendisiplinan dengan teknis diatur oleh Instructor committee
8. Menerima hasil laporan pendisiplinan secara tertulis dari Instructor committee setiap
selesai melakukan pendisiplinan

59
KOORDINATOR KAKAK PENDAMPING

Kewajiban :
1. Mematuhi SOP dan melaksanakan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di
Kampus ITK
2. Menjaga nama baik KM ITK dan elemen pengader
3. Memahami dan mengikuti alur GDK yang telah ditetapkan
4. Menjaga profesionalitas sebagai seorang elemen pengader
5. Memberikan pencerdasan kepada kakak pendamping sebelum proses pendampingan
dilaksanakan
6. Merumuskan TOR berdasarkan materi wajib dari PSDM pusat
7. Menyampaikan TOR kepada kakak pendamping
8. Mengawasi kinerja kakak pendamping yang dipegangnya
9. Merekap data dari kakak pendampingan yang dipegangnya
10. Menggantikan kakak pendamping yang berhalangan melakukan pendampingan
11. Mengevaluasi kinerja kakak pendamping yang dipegangnya
12. Bertanggung jawab terhadap kakak pendamping yang dipegangnya

Hak :
1. Koordinator kakak pendamping berhak memberikan pendapat dan masukan kepada
elemen pengader
2. Menerima arahan dan bantuan dari PSDM HMP terkait pengerjaan TOR dan proses
pendampingan

Larangan :
1. Menjaga profesionalitas dengan tidak menjalin hubungan spesial dengan peserta kader
selama proses kaderisasi
2. Dilarang membawa dan menggunakan obat-obatan terlarang dan senjata tajam pada
saat menggantikan kakak pendamping di pendampingan
3. Dilarang merokok saat menggantikan kakak pendamping di pendampingan
4. Dilarang mengucapkan kata kasar, menghina, menyinggung sara, dan bertindak asusila
pada saat menggantikan kakak pendamping di pendampingan
5. Dilarang melakukan kekerasan fisik

60
6. Dilarang memberi tau alur dan konsep Kaderisasi 2018 yang bersifat rahasia kepada
peserta kader
7. Koordinator Kakak pendamping harus bersifat professional dan mengesampingkan
urusan dan perasaan pribadi
8. Dilarang menyampaikan, berdiskusi, dan merekomendasikan organisasi ekstra kampus
dan ideologi luar pada saat pendampingan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR :


1. Aturan pendampingan koordinator kakak pendamping sama dengan aturan
pendampingan kakak pendamping yang telah ditentukan
2. Koordinator kakak pendamping wajib langsung mengumpulkan hasil rekap PA H+1
setelah menerima dari anggota kakak pendampingnya dan menyerahkan kepada PSDM
HMP
3. Koordinator kakak pendamping wajib menyelenggarakan evaluasi bersama koordinator
kakak pendampingnya setiap bulan
4. Koordinator kakak pendamping menyampaikan TOR kepada kakak pendamping
maksimal hari senin tiap minggunya sesuai timeline pendampingan

61
KAKAK PENDAMPING

Kewajiban :
1. Mematuhi SOP dan melaksanakan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di
Kampus ITK
2. Menjaga nama baik KM ITK dan elemen pengader
3. Memahami dan mengikuti alur GDK yang telah ditetapkan
4. Menjaga profesionalitas sebagai seorang elemen pengader
5. Mengadakan pendampingan sesuai timeline yang telah ditentukan
6. Menyampaikan materi dan memberikan penugasan yang sesuai arahan KOOR KAPEM
7. Melakukan pengawasan dan bimbingan kepada peserta kader baik saat pendampingan
maupun diluar pendampingan
8. Mengawasi jalannya proses pengerjaan penugasan mulai dari penugasan diberikan
sampai pengumpulan
9. Melakukan penilaian kepada peserta kader melalui lembar PA dan form penilaian
10. Meluruskan pemahaman peserta kader terhadap penugasan yang diberikan atau
peristiwa lain terkait proses kaderisasi

Hak :
1. Kakak pendamping berhak memberikan pendapat dan masukan kepada elemen
pengader lainnya
2. Mendapatkan pencerdasan dari koordinator kakak pendamping sebelum pendampingan
dilaksanakan
3. Digantikan oleh koordinator kakak pendamping apabila berhalangan melakukan
pendampingan

Larangan :
1. Dilarang menjalin hubungan spesial dengan peserta kader selama proses kaderisasi
berlangsung
2. Dilarang membawa dan menggunakan obat-obatan terlarang dan senjata tajam pada
saat pendampingan
3. Dilarang merokok saat pendampingan
4. Dilarang mengucapkan kata kasar, menghina, menyinggung sara, dan bertindak asusila
pada saat pendampingan

62
5. Dilarang melakukan kekerasan fisik
6. Dilarang memberi tau alur dan konsep Kaderisasi 2017 yang bersifat rahasia kepada
peserta kader
7. Kakak pendamping harus bersifat professional dan mengesampingkan urusan dan
perasaan pribadi
8. Dilarang menyampaikan, berdiskusi, dan merekomendasikan organisasi ekstra kampus
dan ideologi luar pada saat pendampingan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR :


1. Kakak pendamping wajib melakukan pendampingan minimal sekali dalam seminggu
sesuai timeline pendampingan
2. Jumlah pendampingan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan ketentuan
Koordinator Kakak Pendamping
3. Waktu dan tempat pendampingan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sesuai
dengan kesepakatan bersama antara kakak pendamping dan peserta kader tanpa ada
unsur paksaan
4. Pendampingan minimal dihadiri 50% peserta kader dalam kelompok pendampingan
tersebut
5. Pendampingan tidak dapat dilaksanakan secara online
6. Kakak pendamping wajib menyampaikan materi yang telah ditentukan Koordinator
Kakak Pendamping
7. Kakak pendamping wajib melakukan konfirmasi kepada koordinator kakak
pendamping ketika berhalangan melakukan pendampingan
8. Kakak pendamping wajib mengisi lembar PA dan mengumpulkannya kepada
koordinator kakak pendamping setiap minggunya
9. Kakak pendamping wajib melakukan evaluasi bersama dengan koordinator kakak
pendamping setiap bulannya

63
INSTRUCTOR COMMITTEE

Standar Operasional Prosedur:


1. Pendisiplinan dilakukan atas arahan PSDM HMP
2. Pendisiplinan dapat dilakukan tanpa arahan PSDM HMP, namun dengan sasaran dan
alasan yang jelas, serta diketahui oleh PSDM HMP
3. Dilarang melakukan pendisiplinan pada malam hari dan di luar kampus
4. Dilarang membawa dan menggunakan obat-obatan terlarang dan senjata tajam pada
saat pendisiplinan
5. Dilarang merokok saat pendisiplinan
6. Dilarang mengucapkan kata kasar, menghina, menyinggung sara, dan bertindak asusila
pada saat pendisiplinan
7. Dilarang melakukan kekerasan fisik
8. Materi, penugasan tambahan, konsekuensi, dan segala hal diluar arahan PSDM HMP
harus dikomunikasikan terlebih dahulu
9. Instructor committee harus bersifat professional dan mengesampingkan urusan dan
perasaan pribadi
10. Teknis pendisiplinan dirancang oleh Instructor committee dengan persetujuan PSDM
HMP
11. Pendisiplinan harus mengikuti leveling yang telah ditentukan

1
Kementerian PSDM
Kabinet

Deprtemen PSDM
HMP

Koodinator Kakak
Organizing Committee Instructor Committee
Pendamping

Kakak Pendamping Kakak Pendamping Kakak Pendamping

Anda mungkin juga menyukai