Handbook 2018 PDF
Handbook 2018 PDF
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
i
PETUNJUK PENGGUNAAN
BUKU PEGANGAN PENDAMPINGAN
KPKM 2018
Kementerian
PSDM KM ITK
ii
RANCANGAN TEKNIS KPKM 2018
iii
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
90% mahasiswa
Absensi
Konsolidasi angkatan 2018
Konsolidasi
PSDM HMP menghadiri konsolidasi
PSDM HMP
PSDM HMP
Mengenal
Mampu menghapal dan Absensi 90% mahasiswa
seluruh
mengenal teman Name Tag Konsolidasi angkatan 2018 memakai
mahasiswa
angkatan PSDM HMP name tag
angkatan 2018
70% mahasiswa
Mampu memiliki Absensi
Mahasiswa Komunal angkatan 2018
intensitas internalisasi Komunal
Angkatan Angkatan menghadiri komunal
angkatan 2018 Angkatan
2018 Koordinasi angkatan
mahasiswa Mampu memiliki
70% mahasiswa
angkatan 2018 perangkat angkatan yang Absensi
Komunal angkatan 2018
fungsional dan teknis Komunal
Angkatan menghadiri komunal
penyampaian informasi Angkatan
angkatan
yang sistematis
iv
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
100% mahasiswa
Mampu berkoordinasi Absensi
Bendera KM angkatan 2018
dan bekerja sama dalam Pembuatan
ITK menghadiri pembuatan
angkatan Bendera
bendera KM ITK
80% tiap mahasiswa
Mampu mengenal dan angkatan 2018
Absensi
memahami KM ITK Sosialisasi melakukan sosialisasi
Sosialisasi
secara keseluruhan dengan 5 kakak tingkat
per minggu
90% mahasiswa
Absensi Event
Memahami Event HMP angkatan 2018
HMP
KM ITK wawasan KM menghadiri event HMP
ITK 80% mahasiswa
Mampu berinteraksi Absensi Event angkatan 2018
Event KM ITK
dengan KM ITK KM ITK menghadiri event KM
ITK
90% mahasiswa
ETAM ITK Absensi ETAM
angkatan 2018
2018 ITK 2018
melakukan simulasi total
v
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
Mengenal 90% mahasiswa
Mampu mengenal Hapalan Civitas
civitas angkatan 2018 mengenal
struktur dan birokrasi Akademika ITK Setor Hapalan
akademika ITK struktur birokrasi
prodi Prodi
prodi masing-masing prodi
90% mahasiswa
Civitas
Absensi SPIN angkatan 2018
Akademika SPIN ITK 2018
Interaksi dengan ITK 2018 mengetahui tata
ITK Mampu berinteraksi
civitas kehidupan kampus ITK
dengan civitas akademika
akademika ITK 80% mahasiswa
ITK prodi
prodi Absensi Open angkatan 2018
Open Talk
Talk menghadiri kegiatan
open talk
100% mahasiswa
Mampu meningkatkan Pengumpulan
Data setoran per angkatan 2018 ikut serta
Peduli kondisi kepedulian terhadap Dana Bantuan
prodi mengumpulkan dana
dan kabar kondisi internal angkatan UKT
PEDULI Internal bantuan UKT
mahasiswa
Mampu mengetahui 100% mahasiswa
angkatan 2018
kabar teman di prodi Pendampingan Lembar PA angkatan 2018
masing-masing mengetahui kabar teman
vi
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
di kelompok
pendampingan masing-
masing
90% mahasiswa
Mampu melakukan
Pengabdian Green Absensi Green angkatan 2018
Sosial pengabdian kepada
masyarakat Campaign Campaign menghadiri kegiatan
masyarakat
Green Campaign
Mampu menyusun
Manajemen diri rencana kehidupan LKMM Pra TD Kelulusan PRA 100% peserta mampu
Manajerial
dan waktu perkuliahan secara IV TD menjalankan KPP
sistematis
50% mahasiswa
Mampu memahami dan
Nilai Test angkatan 2018
CERDAS Memahami ilmu mengimplementasikan Tutorial
Keprofesian Tutorial mendapatkan nilai
keprofesian ilmu keprofesian terkait Akademik
Akademik minimal C pada test
prodi masing-masing
tutorial akademik
60% mahasiswa
Minat Memahami Mampu mengetahui dan Absensi UKM
UKM Expo angkatan 2018 mengikuti
Bakat UKM dan memahami UKM dan Expo
UKM Expo
vii
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
komunitas yang komunitas yang ada di
ada di ITK ITK
80% mahasiswa
Ikut serta dalam ISC Absensi ISC angkatan 2018
event dan Mampu mengembangkan berpartisipasi dalam ISC
keanggotaan potensi diri melalui minat Minimal 5 orang
Daftar Nama
UKM/komunitas dan bakat Anggota UKM mahasiswa angkatan
Anggota UKM
yang ada di ITK dan komunitas 2018 menjadi anggota
dan Komunitas
UKM dan Komunitas
Mampu membuat karya 70% peserta
Pengumpulan
tulis ilmiah secara PKTI mengumpulkan karya
Karya Tulis
sistematis tulis ilmiah
Pembuatan 100% Kelompok
Literasi karya tulis Mampu menganalisis Absensi FGD & Pendampingan
FGD
ilmiah suatu permasalahan Karya Tulis mengumpulkan karya
tulis ilmiah
Mampu memberikan Absensi FGD & 100% Kelompok
FGD
solusi dari permasalahan Karya Tulis Pendampingan
viii
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
mengumpulkan karya
tulis ilmiah
Aktif dalam Mampu berperan aktif Absensi
Mentoring Minimal 3 orang mampu
kegiatan dalam setiap kegiatan Mentoring
Keagamaan menjadi pemateri
Mahasiswa keagamaan keagamaan tiap individu Keagamaan
BERIMAN &
Angkatan Mampu
BERTAQWA Implementasi Absensi
2018 mengimplementasikan Mentoring Minimal 3 orang mampu
nilai-nilai Mentoring
nilai-nilai keagamaan di Keagamaan menjadi pemateri
keagamaan Keagamaan
kehidupan kampus
80 % mahasiswa angktan
Pendampingan Lembar PA 2018 berpenampilan
Penampilan Mampu berpenampilan sesuai peraturan
Penampilan sesuai dengan sesuai dengan peraturan 80 % mahasiswa
peraturan yang berlaku di ITK Konsolidasi Kuisioner KM angkatan 2018
ATTITUDE
PSDM HMP ITK berpenampilan sesuai
peraturan
Mampu bertutur kata 80 % mahasiswa
Perilaku yang
Perilaku (lisan dan tulisan) dan Pendampingan Lembar PA angkatan 2018 memiliki
baik
bertingkah laku yang baik perilaku yang baik
ix
Nilai yang Metode
Lingkup Indikator Tujuan Tools Output
Ditanamkan Penilaian
80 % mahasiswa
Konsolidasi Kuisioner KM
angkatan 2018 memiliki
PSDM HMP ITK
perilaku yang baik
Semester 1
Semester 2
Semester 1-2
x
TIMELINE KPKM
xi
xii
TIMELINE PENDAMPINGAN
Pendampingan
Tanggal Materi Penugasan
ke
Perkenalan peserta kader
Perkenalan kakak pendamping
24 September - 30 September
1 Penjelasan singkat kegiatan KPKM
2018
Penjelasan 3S dan attitude
Penghimbauan untuk partisipasi dalam Ultah KM ITK
Penghimbauan ikut latihan UKM
Penghimbauan hapal nama teman prodi Hapalan nama teman prodi
2 1 Oktober - 7 Oktober 2018 Penjelasan PKM 5 Bidang
Penghimbauan untuk partisipasi dalam Ultah KM ITK &
Dies
Review hapalan nama teman prodi Buku Angkatan
Penghimbauan untuk buku angkatan
Penghimbauan hapal civitas akademika prodi
3 8 Oktober - 14 Oktober 2018
Penjelasan singkat HMP
Penjelasan perangkat angkatan
Penekanan esensi name tag
xiii
Pendampingan
Tanggal Materi Penugasan
ke
Setoran hapalan nama teman prodi dan civitas
akademika prodi
29 Oktober - 4 November Sharing perangkat angkatan dan sistem jarkom
4
2018 Cek progress buku angkatan
Penghimbauan untuk ikut tutor akademik HMP
Penekanan esensi name tag
UTS
Cek progress buku angkatan
5 November - 11 November
5 Penjelasan FGD
2018
Penekanan esensi name tag
Cek progress buku angkatan
12 November - 18 November Undang Fungsionaris KM
6 Wawasan KM ITK
2018 ITK
Penekanan esensi name tag
Cek progress buku angkatan
19 November - 25 November Wawasan HMP Undang Fungsionaris HMP
7
2018 Penekanan esensi name tag
Penjelasan esensi konsolidasi HMP
xiv
Pendampingan
Tanggal Materi Penugasan
ke
Pengumpulan buku angkatan
26 November - 2 Desember
8 Penghimbauan untuk mengikuti pelatihan LKMM Pra TD IV
2018
Penjelasan esensi name tag
Persiapan UAS
3 Desember - 9 Desember
9 Penjelasan SPIRIT
2018
Penghimbauan penugasan
Penekanan sosialisasi
10 4 Februari - 10 Februari 2019 Penekanan penugasan
Review SPIRIT
Penekanan sosialisasi
11 11 Februari - 17 Februari 2019 Penekanan penugasan
Review Wawasan KM ITK
Penekanan sosialisasi
12 18 Februari - 24 Februari 2019 Pengerjaan penugasan bendera KM ITK
Penekanan sosialisasi
13 25 Februari - 3 Maret 2019
xv
Pendampingan
Tanggal Materi Penugasan
ke
Penghimbauan untuk berpartisipasi dalam Wisuda ITK
Persiapan UTS
Penekanan sosialisasi
15 11 Maret - 17 Maret 2019 Penghimbauan untuk berpartisipasi dalam Wisuda ITK
Persiapan UTS
Semester 1
Semester 2
xvi
MATERI WAJIB PENDAMPINGAN
1
MATERI 1
SOLID INTERNAL ANGKATAN KESELURUHAN
2
Merujuk pada Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (HD PSDM),
KM ITK mengatur jenjang kaderisasi dan jenjang karir mahasiswa ITK selama berkuliah.
Sehingga setiap angkatan akan memiliki peran masing-masing dan posisi yang harus dipenuhi
setiap tahunnya. Sebagai contoh tahun pertama seluruh angkatan tahun pertama akan
merasakan proses pengenalan yaitu proses kaderisasi, selanjutnya pada tahun kedua angkatan
tersebut akan merasakan untuk pertama kali menjadi staff di organisasi, lalu menjadi pengurus
di tahun sebelumnya dan seterusnya. Memang setiap individu setelah melewati proses
kaderisasi bisa memiliki jenjang yang berbeda-beda, tapi secara jenjang kaderisasi, setiap
angkatan harus bisa memenuhi peran angkatannya masing-masing dengan dasar solideritas
yang kuat.
Perangkat Angkatan
Berdasarkan KBBI, Perangkat memiliki arti; 1. Alat perlengkapan 2. Alat
kelengkapan pemerintah desa yang terdiri atas kesekretariatan desa dan kepala dusun. Dari
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perangkat prodi adalah suatu susunan
pelengkap pemerintahan. Pemerintahan yang dimaksud disini adalah pemerintahan prodi,
sehingga peran perangkat prodi tersebut sangat penting dalam membantu kinerja
komting prodi.
Sekumpulan orang yang ingin mencapai sebuah tujuan yang sama tentunya
memerlukan pemimpin untuk mengendalikan dan mengoordinasi orang-orang tersebut. Maka
sewajibnya angkatan harus memiliki perangkat angkatan yang fungsional. Perangkat angkatan
terdiri dari komandan tingkat (komting) sebagai pemimpin angkatan serta anggota-anggotanya
yang memiliki tugas masing-masing untuk membantu komting dan angkatan. Perangkat
angkatan ini terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu perangkatan angkatan keseluruhan dan
perangkat angkatan prodi.
Perangkat angkatan keseluruhan memiliki peran untuk mempersatukan setiap angkatan
prodi menjadi satu. Mengingat setiap prodi memiliki kondisi dan karakteristik yang berbeda-
beda. Untuk menghindari konflik dan memastikan angkatan tetap berjalan ke tujuan yang
sama, maka perangkat angkatan keseluruhan diperlukan. Dalam kesehariannya, tugas utama
komting prodi adalah menjembatani prodi antara satu dengan lain untuk tukar pikiran dalam
menyelasaikan permasalahan maupun saran-saran yang membangun. Utamanya agar tidak ada
program studi yang ketinggalan atau kesusahan dalam kaderisasi dan dapat saling membangun
dari ide-ide dan solusi bagus dari prodi.
3
Peserta kader wajib memahami pentingnya bagi mereka untuk memiliki perangkat angkatan
sebagai peimpin. Peserta kader juga wajib paham bagaimana cara setiap perangkat angkatan
bekerja dan kewajiban-kewajiban mereka. Sehingga pada pelaksanaannya, peserta kader tidak
apatis dan paham mengenai kebijakan pemimpin mereka. Setelah peserta kader memahami dan
mengikuti perangkat angkatan, peserta kader dapat mengembangkan diri lagi dengan siap
berfikir kritis terhadap perangkat angkatan. Berfikir kritis disini buka berarti menghakimi
perangkat angkatan. Berfikir kritis disini harus yang bersifat membangun dengan mendukung
perangkat angkatan sebaik mungkin dan memberikan masukan-masukan yang baik. Menjadi
pengikut yang baik tidak kalah penting dibanding menjadi pemimpin yang baik. Peserta kader
harus paham bahwa perangkat angkatan mereka bukanlah tumbal atau garda terdepan sebagai
orang yang salah bila angkatan melakukan kesalahan. Kesalahan komting ataupun kesalahan
anggota seyogiaanya menjadi evaluasi seluruh angkatan untuk melakukan lebih baik lagi,
bukan dibebankan kepada sedikit orang.
Dengan kondisi ITK pada tahun 2018 ini baru terdapat 14 program studi, dengan total
kurang lebih 1000 mahasiswa baru dan tingkat jurusan belum resmi memiliki organisasi dari
segi mahasiswa dan kampus. Pada kaderisasi selanjutnya, jika jumlah mahasiswa tidak
memungkinkan koordinasi sebesar ini, mungkin konsep angkatan seluruh prodi ini bisa
dihilangkan.
4
track record yang baik. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendorong peserta
kader dengan memberikannya kewajiban yang berlingkup menaungi orang lain.
B. Sekretaris
Sebagaimana kampus teknik, kita berpegang erat dengan data dan fakta, begitu juga
kaderisasi. Sekretaris bertanggung jawab utamanya untuk memegang dan merekap data di
dalam angkatan. Dimana data ini akan menjadi pembukti yang objektif dan krusial bagi
progress kaderisasi angkatannya. Untuk sekretaris tingkat angkatan, berfokus pada kegiatan-
kegiatan angkatan seperti kumpul angkatan atau penugasan acara angkatan. Tugas rutinnya
adalah merekap seluruh data yang dikumpulkan pada tingkat prodi oleh sekretaris prodi,
5
rekapan ini nanti bisa digunakan untuk membantu komting untuk mendapatkan data objektif
mengenai angkatannya.
C. Penanggung Jawab
Penanggung jawab (PJ) adalah seseorang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab atas
sebuah penugasan atau tugas yang diluar tugas dari perangkat angkatan lain. PJ ditunjuk antara
lain untuk memperingan kerja komting agar tidak terbebani pada satu orang saja. Untuk
memiliki kepala utama dalam sebuah penugasan pun penting, demi terkoordinirnya tugas
dengan baik. Sekali lagi, PJ bukanlah tumbal bagi satu jenis penugasan. Untuk tingkat
angkatan, penanggung jawab biasanya dipilih bagi peserta kader yang memiliki potensi lebih
untuk memegang penugasan yang menaungi seluruh angkatan. Sebagai contohnya adalah acara
angkatan, yang biasanya diamanahi kepada mereka yang memiliki potensi namun belum teruji.
D. Perangkat Lain/Tambahan
Pembentukan perangkat angkatan merupakan wewenang dari komting serta suara
angkatan. Sehingga perangkat angkatan tidak terpaku pada perangkat-perangkat utama yang
sudah umum. Posisi lain dapat dibentuk sesuai dengan ide dan kebutuhan dari angkatan
tersebut. Untuk perangkat angkatan, biasanya lebih terfokus untuk kebutuhan angkatan secara
menyeluruh yang mudah untuk dilakukan, contohnya media informasi utama angkatan contoh:
Portal 2016.
E. Koordinasi Angkatan
Komunikasi merupakan hal yang penting dalam membentuk suatu angkatan yang
terkoordinir, salah satunya adalah dari aspek penyebaran informasi. Dalam satu angkatan,
aspek penyebaran informasi perlu ditinjau secara spesifik agar seluruh anggota dari suatu
angkatan dapat mendapatkan informasi dalam waktu yang cepat, bersamaan, dan sama
jelasnya.
Salah satu bentuk penyebaran informasi adalah dengan membentuk tim-tim penyebaran
informasi atau yang dapat disebut jaringan komunikasi (jarkom). Jaringan komunikasi ini
terdiri dari orang-orang yang dipilih dalam angkatan tersebut untuk menyampaikan informasi,
dari segala sumber informasi bersifat non akademik (dari kakak tingkat atau dari perangkat
angkatan) maupun akademik (informasi dari birokrasi kampus).
Jaringan komunikasi dapat dibentuk menyesuaikan dengan bentuk penyampaian
informasi yang paling efisien dalam suatu angkatan. Contohnya : dibentuk berdasarkan kelas
6
TPB, yang mana dalam satu kelas TPB dipilih satu atau dua orang sebagai penyebaran
informasi. Atau dibentuk berdasarkan program studi. Pemilihan ini dilakukan atas
pertimbangan dalam satu angkatan.
Ada dua hal yang perlu dilakukan dalam melakukan penyampaian informasi dalam
suatu angkatan, yaitu media yang digunakan dan memastikan informasi tersampaikan. Media
dalam penyampaian informasi sebaiknya tidak hanya menggunakan satu jenis, misalnya Line.
Jaringan komunikasi perlu peka terhadap kondisi setiap orang dalam suatu angkatan, salah
satunya ketika mereka tidak memiliki smartphone atau akses media sosial yang rutin. Basis
data angkatan adalah hal yang menunjang penyampaian informasi ini. Karena nomor ponsel
dapat menjadi alternatif yang dipilih dalam penyampaian informasi. Selain itu, dapat pula
menggunakan media secara langsung, misalnya komunal angkatan prodi atau penyampaian
informasi setelah kelas prodi atau TPB dilakukan. Hal ini dapat dilakukan jika informasi
bersifat tidak terlalu mendesak.
Koordinasi antara perangkat angkatan dan jaringan komunikasi adalah kunci utama.
Hal ini dimaksutkan agar meminimalisir kesalahan dalam penyampaian informasi dan jangka
waktu antara penyebaran informasi dengan eksekusi tidak terlalu lama.
7
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengadakan komunal
angkatan, antara lain waktu dan tempat pelaksanaan, penyampaian pengumuman, serta
bahasan yang disampaikan. Pertimbangan dalam memilih waktu dan tempat adalah penting
sehingga tidak menjadi hambatan dalam kehadiran anggota dalam angkatan tersebut karena
ketidakefisienan dalam memilih waktu dan tempat pelaksanaan. Selain itu, menyampaikan
pengumuman mengenai informasi akan diadakannya komunal angkatan dalam jangka waktu
yang tidak mendadak sehingga seluruh anggota dapat mempersiapkan jadwalnya. Serta
mempersiapkan bahasan yang jelas dan runtun, jika dirasa perlu dapat dibuat susunan acara
yang jelas beserta durasi dari masing-masing bahasan. Sebaiknya pokok bahasan dapat
disampaikan terlebih dahulu bersamaan dengan penyampaian pengumuman pelaksanaan
komunal angkatan, sehingga setiap individu mengetahui atau memahami terlebih dahulu
mengenai bahasan yang akan didiskusikan dalam komunal angkatan.
Selanjutnya adalah menjaga kondisi selama komunal angkatan berlangsung. Komunal
angkatan dipimpin oleh komandan tingkat (komting) angkatan sebagai yang menyampaikan
bahasan, membuat keputusan akhir, dan menerima pendapat dari peserta komunal. Oleh karena
itu, komting angkatan sebaiknya bersifat terbuka dengan segala pendapat yang diberikan dan
tidak menutup persetujuan keputusan yang disetujui oleh peserta namun bertentangan dengan
keputusannya. Menjaga kondisi komunal angkatan untuk tidak mengutamakan kepentingan
pribadi atau golongan tertentu diatas kepentingan angkatan, serta memastikan seluruh aspirasi
angkatan diterima dengan terbuka.
8
MATERI 2
SOLID INTERNAL ANGKATAN PRODI
Angkatan Prodi
Penjelasan mengenai makna, arti, solid serta susunan perangkat telah dijelaskan pada
bab sebelumnya (mohon membaca bab sebelumnya sebelum membaca bab ini). Solideritas
prodi merupakan ilmu dasar yang harus dimiliki dalam proses kaderisasi sebelum menempuh
tahap-tahap selanjutnya. Tanpa solideritas internal yang baik, maka untuk menempuh proses
selanjutnya akan penuh rintangan. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, peserta
kader akan menempuh pembelajaran secara bersama-sama. Tanpa solideritas yang baik selama
menempuh proses pembelajaran, tidak jarang kita menemui perbedaan pendapat yang justru
berujung destruktif, saling menyalahkan, atau membiarkan bahkan menolak membantu teman
yang tertinggal. Sehingga sebelum beranjak ke proses selanjutnya, peserta kader harus paham
benar bahwa kemanapun kita beranjak, solideritas harus tertanam baik dahulu untuk mencapai
tujuan apapun sebagai sebuah kesatuan.
Solideritas program studi dijadikan tahap pertama, karena jelas bahwa selama
menempuh kuliah di kampus, orang terdekat kita merupakan teman satu program studi.
Terdapat tiga tahap dalam solideritas, yaitu mengetahui, mengenal, dan akrab. Ketika pertama
kali peserta kader bertemu, maka kewajiban pertama peserta kader adalah mengetahui siapa-
siapa saja teman-teman seperjuangan mereka selama empat tahun nanti. Dengan mengetahui
hal yang sangat dasar, yaitu mengetahui wajah dan nama panggilan. Setelah tahap mengetahui
ini dilewati, tahap selanjutnya adalah megenal lebih dalam. Parameter mengukur mengenal
memang susah untuk diukur secara objektif, tetapi kita bisa menaruh standar rendah bahwa
peserta kader dianggap mengenal setelah lebih dari sekedar mengetahui dan pernah saling
berinteraksi. Peserta kader harus mengenali teman seprodinya lebih dari sekedar tahu, sebagai
contoh yaitu kenal bagaimana karakteristik dan sifat setiap temannya, apa saja kekurangan
kelebihannya, dimana tempat tinggalnya, dan lain-lain. Tahap terakhir adalah akrab, yaitu
tahap dimana peserta kader sudah tidak segan lagi untuk mengkritik, berinteraksi, serta
membantu teman seangkatannya. Tiga tahap ini harus dilakukan dengan runtut dan matang.
Jika salah satu tahap terlewati maka solideritas angkatan belumlah tertanam dengan baik.
Sebagai contoh, masalah akan terlihat jelas bilamana teman seangkatan mencoba mengkritisi
temannya bila baru mengetahui sementara belum mengenal. Akan rawan timbul perselisihan
karena kritik yang tidak cocok kepada karakter orang tersebut.
9
Bila solideritas dalam program studi telah tertanam, maka pengader akan lebih mudah
untuk menanamkan nilai-nilai lain. Karena dengan solideritas, peserta kader akan secara
bersama-sama berusaha untuk menanamkan nilai-nilai tersebut kepada dirinya sendiri serta
teman-temannya. Sehingga pengader tidak akan repot untuk bekerja sendirian dan tidak harus
bersusah payah mengatasi konflik internal peserta kader.
B. Sekretaris
Pada tingkat prodi, tugas utama sekretaris adalah mendata penugasan rutin yang
dilakukan pada tingkat prodi. Sebagai contoh adalah kehadiran kumpul angkatan yang
dilakukan rutin. Perlu diingat kumpul angkatan ini merupakan penugasan yang cukup penting
dan harus dimonitor setiap minggunya. Kelengkapan dan kejuuran data yang didapat oleh
pengader harus dikontrol dengan baik.
C. Penanggung Jawab
Penangung jawab (PJ) pada tingkat prodi biasanya ditunjuk kepada mereka yang masih
kurang aktif atau belum terlihat keaktifan dan potensinya selama kaderisasi. Hal ini digunakan
10
sebagai tools untuk mendorong mereka yang masih tertinggal, dengan tujuan untuk mendorong
dan memotivasi serta meningkatkan kepekaan teman angkatan untuk membantu.
D. Perangkat Lain/Tambahan
Pembentukan perangkat angkatan merupakan wewenang dari komting serta suara
angkatan. Sehingga perangkat angkatan tidak terpaku pada perangkat-perangkat utama yang
sudah umuan. Posisi lain dapat dibentuk sesuai dengan ide dan kebutuhan dari angkatan
tersebut. Sebagai contoh sie akademik, untuk memberi bantuan tutorial bagi teman-teman yang
kesusahan akademik, kesejahteraan mahasiswa baru untuk membantu teman-teman yang
sedang dalam kesusahan finansial atau mengalami musibah.
Komunal Prodi
Dalam kaderisasi, komunal merupakan salah satu alat untuk menumbuhkan sifat solid
didalam diri peserta kader. Komunal adalah kegiatan kumpul satu angkatan, dalam hal ini
adalah angkatan prodi. Dalam komunal, bahasan bebas diatur oleh penyelenggara. Dapat
berupa kondisi prodi masing – masing, membahas permasalahan prodi seperti misalnya salah
satu dari angkatan ada yang jarang masuk kelas. Hal tersebut merupakan permasalahan yang
solusinya dapat dipikirkan bersama dalam komunal. Oleh karena itu dalam komunal dapat
meningkatkan rasa solid, hingga peduli karena rasa kebersamaan. Peserta komunal diminta
peka terhadap suatu permasalahan yang tejadi di prodi sendiri sehingga dapat dicarikan
solusinya secara bersama dalam komunal tersebut.
Banyak manfaat yang akan didapat oleh suatu angkatan prodi ketika rutin melakukan
komunal prodi, diantaranya lebih mudah dan cepat mengenal satu sama lain, menguatkan
internal angkatan prodi, memahami kondisi perangkat angkatan yang sedang memimpin, dan
menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, kehadiran dalam komunal
prodi merupakan parameter cukup penting dalam KPKM ini. Karena dengan seseorang telah
hadir dalam komunal prodi, maka ia telah menganggap angkatannya dan penyelesaian
permasalahan angkatannya adalah hal yang penting. Serta ia telah memilih untuk
mengesampingkan kepentingan individu (istirahat, mengerjakan tugas, bermain) untuk
kepentingan angkatan. Dengan absensi pula, pihak internal dan eksternal angkatan dapat
melihat tingkat keaktifan dan perkembangan masing-masing individu terhadap kontribusi
kepada angkatannya sendiri.
Permasalahan yang sering menyebabkan komunal tidak berfungsi secara maksimal
dalam men-solid-kan sebuah angkatan prodi adalah kurangnya informasi yang mencapai
11
kesemua anggota prodi sehingga menyebabkan kehadiran yang tidak 100%. Oleh karena itu
penyampaian informasi terkait pelaksanaan komunal angkatan sebaiknya tidak mendadak dan
memaparkan pokok bahasan terlebih dahulu. Bahasan yang disampaikan runut dan teratur
dengan kondisi komunal yang terbuka, bebas berpendapat, dan tidak ricuh. Seluruh keputusan
merupakan atas pertimbangan bersama dan mengutamakan kepentingan angkatan di atas
kepentingan individu atau golongan tertentu. Keputusan yang diambil merupakan kesepakatan
angkatan yang menjadi tanggung jawab bersama untuk diikuti.
12
Penugasan : Menghapal Angkatan Prodi dan Buku Angkatan Prodi
Salah satu media untuk dapat mengenal teman satu angkatan dalam lingkup satu prodi
adalah menghapal teman angkatan di prodinya masing-masing. Beberapa hal yang menjadi
penghambat tidak mengenalnya individu satu samalain dalam satu angkatan prodi adalah tidak
berada dalam satu kelas dan jumlah individu dalam satu angkatan prodi yang besar.
Oleh karena itu dengan penugasan ini diharapkan angkatan 2017 di masing-masing
prodi dapat saling mengenal satu sama lain dan mengetahui informasi (seperti asal daerah,
kontak pribadi, alamat tempat tinggal di Balikpapan) antara satu individu dengan individu lain
untuk menunjang nilai solidaritas angkatan dan memudahkan untuk memahami antar individu.
Penugasan ini bersifat komunal, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama tim yang tinggi
untuk saling membantu dan mengingatkan. Hal ini agar penugasan yang diberikan dapat
diselesaikan oleh sluruh individu, sesuai dengan kriteria, dan memenuhi tujuan yang
diinginkan.
13
MATERI 3
WAWASAN KM ITK
14
Adapun organisasi mahasiswa (ormawa) yang terdapat di KM ITK adalah :
a. Kabinet KM ITK selaku eksekutif terbesar dari KM ITK.
b. Dewan Perwakilan Mahasiswa KM ITK sebagai legislatif KM ITK.
c. Lembaga Eksekutif Mahasiswa Prodi sebagai eksekutif dari masing – masing program
studi di ITK.
d. Kelembagaan lainnya seperti kerohanian dan UKM/Komunitas.
Dalam Anggaran Dasar KM ITK dijelaskan pula bahwa KM ITK berasaskan
kekeluargaan dalam menjalankan kehidupan organisasinya, dengan berdasarkan sifat – sifat
profesionalisme, demokratis, terbuka, akuntabel dan mandiri. Dengan harapan, kita, sebagai
anggota KM ITK lah yang melakukan pergerakan serta perubahan dengan menjadi poros
penggerak organisasi mahasiswa di KM ITK untuk melakukan perubahan kebaikan untuk KM
ITK dan juga Indonesia.
15
a. Mahakam ITK diselenggarakan oleh Kabinet KM ITK;
b. Status kepesertaan Mahakam ITK terdiri dari peserta penuh, peserta peninjau, dan
peserta undangan; dan
c. Mahakam ITK dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya dua pertiga dari
jumlah ketua organisasi mahasiswa di KM ITK dan dua pertiga dari delegasi
Program Studi yang telah ditentukan.
16
c. Mengesahkan anggota Komisi Pemilihan Umum KM ITK;
d. Mengesahkan ketetapan Komisi Pemilihan Umum KM ITK;
e. Membahas laporan pertanggungjawaban Kabinet KM ITK dan DPM ITK selama satu
tahun;
f. Mengesahkan Garis-garis Besar Haluan Kerja Kabinet KM ITK;
g. Menetapkan hasil pemilihan umum Presiden KM ITK dan DPM ITK;
h. Mengevaluasi kinerja Komisi Pemilihan Umum KM ITK; dan
i. Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.
17
Kabinet KM ITK adalah organisasi kampus yang menaungi peran eksekutif didalam
KM ITK, dengan dikepalai oleh Presiden Mahasiswa KM ITK dan dibawahi oleh jajaran –
jajarannya untuk mencapai visi misi KM ITK.
Hingga tahun 2018, Kabinet KM ITK telah berganti masa kepengurusan sebanyak 5
(lima) kali, yaitu :
Kabinet Metamorphosis (2014)
Presiden Mahasiswa : Satria Jaya Negara (T. Perkapalan)
Sekretaris Jenderal : Hamid (T. Elektro)
Sekretaris : Andan (T. Sipil) & Poppy (T. Elektro)
Bendahara : Oriza (T. Sipil)
Kabinet Khatulistiwa (2015)
Presiden Mahasiswa : Riko (T. Sipil) – Hamid (T. Elektro)
Sekretaris Jenderal : Hamid (T. Elektro)
Sekretaris : Ruri (T. Sipil) & Rima (T. Sipil)
Bendahara : Nisa (T. Kimia) – Intan (T. Sipil) & Mia (T. Kimia)
Kabinet ITK Emas (2016)
Presiden Mahasiswa : Rijal Surya Rahmany (T. Mesin)
Sekretaris Jenderal : Deri Saputra (S. Informasi)
Sekretaris : Linta A. R. (T. Mesin)
Bendahara : Azmis R. N. (T. Kimia)
Kabinet Integrasi (2017)
Presiden Mahasiswa : Iqbal Noverio Praditya (T. Sipil)
Sekretaris Jenderal : Roy Krisna Aji (T. Kimia)
Sekretaris : Putri Rahajeng Utami (T. Material Metalurgi)
Bendahara : Novianna Ully (T. Sipil)
Kabinet Kolaborasi (2018)
Saat ini, KM ITK berada dalam Kabinet Kolaborasi yang memiliki susunan kepengurusan
sebagai berikut :
Presiden Mahasiswa : Arman Fauzi (T. Perkapalan)
Sekretaris Jenderal : Ananda Sylvano (T. Material Metalurgi)
Sekretaris Kabinet : Siti Maulida Hasanah (Matematika)
Bendahara Kabinet : Latu Anggary Putri Sukandar (T. Kimia)
Kementerian Dalam Negeri : Haposan Siahaan (T. Kimia)
Kementerian Hubungan Luar : Ade Maulina Syafindra (T. Kimia)
18
Kementerian Pengembangan SDM : Rizky Edytya (T. Mesin)
Kementerian Kesejahteraan Mhs : Malik Abdul Azis (T. Elektro)
Kementerian Kominfo : Keyflinn Silaban (T. Elektro)
Kementerian Riset & Teknologi : Faisol Risal Jarkasih (T. Kimia)
Kementerian Sosial & Masyarakat : Aidil Kurnia (S. Informasi)
Kementerian Kewirausahaan : Revi Mu’alam Nurcahyadi (T. Kimia)
Kementerian Kajian Strategis : Dean Nugraha Sipahutar (S. Informasi)
Badan Semi Otonom Minat Bakat : Muhammad Faisyal (T. Material Matelurgi)
Badan Semi Otonom Manajerial : Gianda Almyra Lois (S. Informasi)
19
f. Kementerian Riset dan Teknologi berfungsi sebagai jembatan untuk meningkatkan
budaya keilmiahan yang prestatif dan inovatif serta semangat berkarya dalam lingkup
Institut Teknologi Kalimantan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
g. Kementerian Sosial dan Masyarakat berfungsi sebagai wadah yang membangun sinergi
positif civitas akademika Institut Teknologi Kalimantan dan masyarakat guna
menyalurkan semangat pengabdian, peduli, dan responsif sebagai bentuk
pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi.
h. Kementerian Kewirausahaan berfungsi sebagai pelaksana bentuk usaha-usaha untuk
pendanaan operasional Kabinet Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan
dan peningkatan wawasan wirausaha untuk Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi
Kalimantan.
i. Kementerian Kajian Strategis (Kastrat) berfungsi sebagai fasilitator yang memberikan
edukasi terhadap mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan terhadap isu-isu eksternal
kampus non pasca sarjana dan menjadikan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan
peka dan tanggap terhadap budaya mahasiswa yang semakin lama terkikis untuk
mengkaji.
j. Badan Semi Otonom Minat Bakat berfungsi sebagai wadah bagi para mahasiswa aktif
Institut Teknologi Kalimantan dalam mengembangkan minat dan bakat.
k. Badan Semi Otonom Manajerial berfungsi sebagai pelaksana pelatihan manajerial di
lingkup Institut Teknologi Kalimantan.
Pada kepengurusan sekarang, Kabinet KM ITK terdiri dari 9 Kementerian dan 2 Badan
Semi Otonom (BSO). Adapun yang membedakan keduanya ialah apabila ingin mengajukan
surat atau kegiatan, maka setiap Kementerian harus melewati Bendahara Kabinet, Sekretaris
Kabinet, lalu ke Presiden Mahasiswa. Sementara untuk BSO dapat langsung mengajukan surat
ataupun kegiatan ke Presiden Mahasiswa hal ini dikarenakan BSO merupakan organisasi yang
mandiri.
20
ITK sebagai lembaga perwakilan yang terpercaya, aspiratif dan transparan dalam
mengemban tanggung jawab mewujudkan KM ITK yang SPECTA yang didukung dengan misi-
misi sebagai berikut.
a. Menjalankan fungsi legislasi KM ITK berlandaskan dengan AD/ART KM ITK dan
aspirasi KM ITK.
b. Menjaring, mengolah, dan menyampaikan aspirasi KM ITK yang bersifat ke dalam
maupun ke luar KM ITK.
c. Mengawasi kebijakan Kabinet KM ITK agar sesuai dengan AD/ART KM ITK dan
GBHK.
DPM KM ITK terdiri dari 3 komisi, yaitu bagian dari struktur kelembagaan yang
dibentuk untuk memudahkan tugas dan fungsi DPM KM ITK yang jumlah dan bidang tugasnya
disesuaikan dengan kebutuhan, antara lain:
a. Komisi Produk Hukum, merupakan komisi yang membuat aturan dan/atau undang-
undang serta meninjau AD/ART KM ITK.
b. Komisi Aspirasi, merupakan komisi yang menjadi wadah internal KM ITK dalam hal
penjaringan dan penyampaian aspirasi KM ITK yang akan digunakan untuk arah
kebijakan DPM KM ITK.
c. Komisi Pengawasan, merupakan komisi yang mengawal dan mengawasi kinerja
Kabinet KM ITK agar berjalan sesuai dengan aturan, undang-undang, GBHK dan
AD/ART KM ITK yang berlaku.
Logo KM ITK
Penemu logo KM ITK ialah Asful Hariadi (Teknik Kimia 2012) dan Hendyt Mugi
Wijayanto (Teknik Mesin 2012) melalui sayembara logo. Setelah mempresentasikan desain
yang telah dibuat, lalu diadakan voting.
21
Makna Logo KM ITK :
a. Logo KM ITK secara empiris terdiri atas nilai cita-cita, kebanggaan dan kekeluargaan.
b. Logo KM ITK berbentuk dua panah simetris yang menuju kearah atas menunjukkan
karakter visioner.
c. Warna hijau pada logo KM ITK secara filosofis menggambarkan dari pulau Kalimantan
dengan pohon sebagai ikonnya.
SPIRIT ITK
Spectacular Integrated Roadshow of ITK atau SPIRIT ITK merupakan kegiatan
yang dilaksanakan oleh mahasiswa ITK dengan tujuan untuk memperkenalkan kampus ITK ke
seluruh Indonesia. SPIRIT biasanya dilakukan di SMA/SMK dalam bentuk sosialisasi. Perintis
SPIRIT ITK ialah Ghinadhia Putri Andiya (Teknik Mesin 2012).
22
Prinsip dasar yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam pelaksanaan Pemilu KM
ITK antara lain:
a. Langsung, artinya setiap pemilih menggunakan haknya secara langsung;
b. Umum, artinya pemilu KM ITK dapat diikuti oleh seluruh anggota KM ITK yang
memenuhi persyaratan;
c. Bebas, artinya pemilih berhak menentukan pilihannya tanpa tekanan dari pihak
manapun;
d. Rahasia, artinya suara pemilih dijamin kerahasiaannya dalam proses pengambilan
suara;
e. Jujur, artinya pemilu KM ITK dilakukan tanpa adanya kecurangan;
f. Adil, artinya tidak ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap calon presiden
KM ITK dan anggota DPM ITK serta pemilih tertentu; dan
g. Transparan, artinya proses dan hasilnya dapat diketahui oleh semua pihak.
Anggota KM ITK berhak dipilih dan memilih sebagai calon Presiden KM ITK atau
anggota DPM ITK dalam proses Pemilu KM ITK sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
23
MATERI 4
SOSIAL MASYARAKAT
Sosial Masyarakat adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi dalam suatu kelompok
yang menggambarkan atau menciptakan norma – norma yang berkembang di masyarakat.
24
Yang perlu digaris bawahi ialah selain melakukan pembelajaran maupun researh,
sangat diwajibkan bagi mahasiswa untuk melakukan pengabdian diri kepada masyarakat.
Menurut undang – undang tentang pendidikan tinggi, “pengabdian kepada masyarakat adalah
kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa”. Pengabdian
kepada masyarakan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan positif. Pada hal ini mahasiswa
harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu berkontribusi nyata.
Unsur-unsur di dalam Tridharma saling berkaitan dan jika salah satu unsur tidak
dijalankan, maka unsur-unsur lain mungkin juga tidak bisa berjalan dengan lancar. Ilmu yang
didapat melalui proses pendidikan digunakan untuk kebutuhan penelitian. Ilmu yang
dikembangkan melalui penelitian kemudian digunakan untuk kebutuhan pengabdian kepada
masyarakat sehingga ilmu-ilmu tersebut dapat membawa masyarakat menjadi lebih sejahtera,
maju, dan modern. Pola pikir yang kritis diperlukan bagi mahasiswa untuk melakukan
pengabdian masyarakat.
25
- Kemandirian (bersifat keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain)
- Tanggung jawab pembelajaran diaman keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb
- Penguasaan Iptek
26
bisa mengontrol kehidupan masyarakat, dengan cara kita sebagai mahasiswa menjadi jembatan
antara masyarakat dengan pemerintah. Menyampaikan aspirasi yang telah dikeluarkan oleh
masyarakat kepada pemerintah. Mahasiswa juga sebagai gerakan yang mengkritisi kebutuhan
politik ketika ada kebijakan diberikan oleh pemerintah yang tidak baik atau tidak bijak bagi
masyarakat.
Hal-hal yang menunjang :
- Kemantapan Spiritual yang stabil, aman, teguh hati, tetap tidak berubah yang
berhubungan dengan kejiwaan (rohani/batin)
- Integritas Pribadi
- Ketauladanan
2. SAYA
SAYA adalah kegiatan belajar-mengajar untuk anak usia sekolah yang kurang
mendapatkan pendidikan dibidang seni budaya. Tujuan kegiatan ini ialah melestarikan dan
mengenalkan budaya kepada anak-anak sekolah. Kegiatan ini melibatkan anak-anak usia
sekolah di daerah Sanggar Berkilap KM.7 Karang Joang dan Volunteer dari seluruh civitas
akademika Institut Teknologi Kalimantan.
27
b. Agenda berkelanjutan Green Campaign : kampanye hijau dilingkungan kampus dengan
memberikan reward kepada civitas akademika ITK yang telah menggunakan reusable
bag maupun tempat minum dan tempat makan yang tidak sekali pakai. Agenda ini
dilakukan sebanyak minimal dua kali setelah event besar Green Campaign.
6. PHBD 21 POINTS
PHBD 21 POINTS (Pusat Oleh-oleh dan Inovasi Terpadu Salak) adalah program
peningkatan nilai jual dan variasi produk buah salak di KM 21 Kelurahan Karang Joang
Balikpapan. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat KM 21
dan menjadi salah satu pusat oleh-oleh yang khas serta menjadi ikon ekonomi kreatif di
Balikpapan.
28
TAMPAN adalah salah satu program kerja oleh departemen jaringan sosial LDK Al-
Fatih ITK yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai agama islam dengan
metode pembelajaran bermain dan belajar untuk anak berumur 3 tahun sampai dengan anak
usia sekolah menengah pertama. Kegiatan ini dilaksanakan di Mushalla Al-Falah Pondok
Karang Joang PJI KM 11 Balikpapan setiap hari Sabtu.
29
MATERI 5
WAWASAN MANAJERIAL
Ranah Keilmiahan
A. TFT (Pelatihan Pemanduan Keilmiahan) : Pelatihan yang bertujuan membekali
mahasiswa dengan keterampilan dasar Manjemen kepemanduan keilmiahan, seperti
dasar Public Speaking dan Arahan Kader-kader keilmiahan.
30
B. PKTI (Pelatihan Karya Tulis Ilmiah ) : Pelatihan yang bertujuan membekali
mahasiswa dengan seperti Sistematika PKM dan Rancangan Umum Gagasan.
31
MATERI 6
WAWASAN KEILMIAHAN
B. Pembuatan Prototype
Pembuatan prototype adalah pendekatan ke desain system yang mengembangkan model
kerja yang disederhanakan dari system. Sehingga umumnya lomba ini diselenggarakan
berfungsi untuk meningkatkan ide, kreativitas, serta inovasi dari mahasiswa dengan
berlandaskan ilmu sains dan teknologi.
32
tulis ilmiah berfungsi untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam embaca dan
menulis.
D. Lomba Penelitian
Salah satu lomba keilmiahan ialah lomba penelitian dimana umumnya kegiatan ini
mencakup pembuatan essay ataupun proposal dengan tema tertentu, yang berfungsi untuk
menciptakan kreativitas serta inovasi mahasiswa. Umunya kegitan ini diselenggarakan oleh
universitas atau kampus laiinya, pada beberapa lomba terbuka untuk khalayak umum dan
sebagian besar diselenggarakan untuk siswa dan juga mahasiswa.
E. Cipta Puisi
Lomba Cipta Puisi merupakan salah satu jenis lomba keilmiahan yang umumnya
diselenggarakan oleh penerbit buku atau penulis yang bertujuan untuk meningkatkan minat
bahasa serta kepenulisan bagi mahasiswa. Umumnya lomba ini tidak hanya berupa pembuatan
puisi, tetapi juga terdapat lomba pembuatan sajak, syair, dan juga cerpen.
G. X Idea Competition
Merupakan salah satu perlombaan ilmiah yang bertujuan untuk menghsilkan suatu ide
yang nantinya akan menghasilkan suatu produk baru. Kegiatan perlombaan ini bertujuan untuk
meningkat inovasi serta kreativitas mahasiswa dalam menciptakan suatu produk yang baru.
Umumnya kegiatan ini diselenggarakan oleh universitas ataupun instansi lainnya.
PKM
Kegiatan keilmiahan berupa PKM yaitu merupakan salah satu kegiatan yang di
selenggarakan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian masyarakat (semula Direktorat Penelitian
33
dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti), Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan, Kementerian Ristek Dikti untuk meningkatkan mutu serta menyalurkan bakat
kepenulisan peserta didik (mahasiswa) di Perguruan Tinggi yang di harapkan nantinya akan
dapat menerapkan, mengembangkan, memberikan suatu inovasi baru, serta
mengimplementasikan ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi ataupun kesenian sehingga dapat
lebih menanamkan dan mempertahankan nilai dari budaya lokal dan nasional, baik didalam
lingkungan kampus ataupun di lingkungan masyarakat.
Awal mulanya, PKM dilaksanakan pertama kali yaitu pada tahun 2001, tepat setelah
dilaksanakannya suatu program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Sehingga PKM
tidak hanya sebagai wadah guna menampung aspirasi serta bakat mahasiswa, tetapi juga
merupakan kegiatan impelementasi dari pembelajaran peserta didik (mahasiswa) yaitu meliputi
pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
PKM dilaksanakan dan dikembangkan guna memberikan suatu ilmu, kesempatan serta
pengalaman sehingga mahasiswa dapat menciptakan suatu kreativitas dan inovasi yang
berlandaskan penguasaan sains, teknologi, keimanan, serta implementasi nya dimasyarakat.
Selain itu, PKM juga memberikan suatu pembelajaran yang berkaitan dengan tanggung jawab,
membangun kerjasama tim serta mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif
serta positif sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.
Secara garis besar PKM dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu PKM Proposal
kegiatan yang diantaranya meliputi PKM-P, PKM-M, PKM-K, PKM-T dan PKM-KC yang
selanjutnya disebut PKM 5 bidang, selain itu juga terdapat PKM Proposal karya tulis yang
selanjutnya disebut PKM-KT. Adapun penjelasan lebih lanjut jenis-jenis PKM tersebut yaitu
diantaranya seperti berikut :
A. PKM-P (Penelitian)
Pada PKM jenis pertama yaitu PKM-P (Penelitian) yang merupakan suatu
program/kegiatan penelitian yang bertujuan sebagai solusi dari berbagai macam permasalahan
yang berkaitan dengan isu terkini, ataupun isu masa lampau yang belum dapat ditemukan solusi
nya. Yaitu seperti mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, pengembangan metode
pembelajaran, inventarisasi atau eksplorasi sumber daya, modifikasi produk, identifikasi dan
pengujian khasiat senyawa kimia bahan alam, atau merumuskan teknik pemasaran.
PKM-P umumnya berbentuk upaya ataupun solusi pemecahan masalah humaniora,
yaitu misalnya, seperti survei kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran aksara daerah di
siswa sekolah dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra kerajinan, atau faktor penyebab
34
tahayul yang mewarnai perilaku masyarakat daerah dan hal -hal yang berkaitan dengan
kearifan lokal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PKM-P lebih mengkaji kepada
permasalahan ataupun isu guna dapat memberikan solusi yang tepat bagi masyarakat.
B. PKM-K (Kewirausahaan)
PKM-K merupakan salah program/kegiatan yang berupa pengembangan keterampilan
mahasiswa dalam berwirausaha serta, bekerjasama, bertanggung jawab, dan berorientasi pada
profit(keuntungan). Adapun komoditas usaha yang dihasilkan, yaitu dapat berupa barang atau
jasa yang selanjutnya dapat digunakan sebagai modal dasar mahasiswa dalam berwirausaha
dan mengembangkan usahanya dalam ingkup yang lebih luas, misalnya seperti pasar. Sehingga
pemegang kendali utama dalam berwirausaha pada hal ini adalah mahasiswa, bukan
masyarakat, ataupun mitra lainnya. Sehingga dapat disimpulkan PKM-K lebih mengarahkan
serta mengembangkan jiwa-jiwa berwirausaha yang ada pada diri mahasiswa.
35
Sehingga diharapkan mahasiswa dapat memberikan suatu inovasi yang nantinya akan
menjamin regulasi yang baik dengan mitra program. Adapun mitra program yang dimaksud
dalam hal ini yaitu ialah kelompok masyarakat yang dinilai produktif, yaitu seperti masyarakat
dengan mata pencaharian sebagai pedagang, penjual jasa ataupun sebagainya. Dengan
diselenggarakan nya PKM-T ini bertujuan agar mahasiswa lebih dapat menemukan cara untuk
dapat mengimplementasikan ilmu-ilmu yang teah didapat guna menjadi acuan ataupun
pertimbangan dalam penentuan solusi terhdap suatu permasalahan di massyarakat.
36
diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Adapun PKM ini
diselenggarakan bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia dengan tujuan untuk menggali,
mengeksplor, inovasi, ide, ataupun gagasan dari mahasiswa Indonesia untuk lebih
mengembangkan teknologi yang dipergunakan di Indonesia agar lebih baik kedepan nya.
Sehingga PKM merupakan suatu ciri khas, karakteristik serta si budaya di kampus ITK, sebagai
bentuk partisipasi positif untuk lebih menggali dan mewadahi potensi serta minat bakat
mahasiswa ITK dibidang kepenulisan.
Sehingga diharapkan dapat menambah ketertarikan dan kontribusi mahasiswa di
kepenulisan keilmiahan. Selain itu, PKM berfungsi guna membantu membangun serta
mengembangkan teknologi serta ilmu-ilmu yang tertanam di Indonesia yaitu dengan
pencetusan ide-ide kreatif, yang diberikan oleh mahasiswa. Melalui PKM juga mahasiswa
mendapatkan berbagai manfaat serta pengalaman, yaitu diantaranya seperti prestasi, dan
regulasi ataupun koneksi. Untuk ITK sendiri, adapun keuntungan yang diperoleh dengan
semakin banyak mahasiswa yang aktif mengikuti PKM, akan meningkatkan mutu lulusan dari
ITK sehingga dapat memberikan suatu pembelajaran bagi masyarakat, selain itu agar
mahasiswa ITK memiliki kemampuan akademis yang baik, sehingga diharapkan dapat
mengembangkan, menerapkan, serta mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang didapatkan selama kegiatan perkuliahan. Kemudian dengan bertambah banyak
mahasiswa ITK yang mengikuti kompetensi PKM, akan menciptakan suatu budaya baru yang
dapat memajukan pendidikan di Kalimantan, yaitu dengan mengajak secara tidak langsung
Universitas lain untuk dapat mengajak mahasiswanya berkontribusi dalam PKM, hal-hal
seperti inilah yang nantinya diharapkan dapat menjadi suatu budaya baru, sehingga pendidikan
di Indonesia tidak lagi terlihat berpusat hanya di pulau Jawa, tetapi tersebar merata di seluruh
kepulauan yang ada di Indonesia.
37
MATERI 7
CERDAS MINAT BAKAT
Misi :
a. Membentuk anggota KOPMA ITK sebagai kader-kader unggul dengan menerapkan
budaya etos kerja yang profesional
b. Membentuk anggota KOPMA ITK yang loyal dengan memenuhi hak-hak anggota serta
menciptakan suasana organisasi yang nyaman
c. Menanamkan nilai-nilai koperasi dengan kegiatan pengembangan ilmu perkoperasian
d. Pengoptimalan fungsi unit usaha sebagai pemenuhan kebutuhan anggota
e. Mewujudkan tata kelola yang tertib administrasi secara berkala dengan teknologi
informasi.
38
f. Membangun sistem keuangan yang transparan, teratur, secara terpusat.
Tujuan :
a. Menjadi organisasi yang mampu menampung dan menyalurkan minat bakat kepada
mahasiswa ITK dalam bidang olahraga Tenis Lapangan.
b. Menjadi organisasi yang dapat menambah wawasan pengetahuan kepada mahasiswa
ITK dalam bidang olahraga Tenis Lapangan.
c. Mendorong prestasi mahasiswa ITK dalam bidang olahraga Tenis Lapangan.
Visi :
Mewujudkan UKM Tenis Lapangan ITK yang bertaraf Internasional, Mandiri dan
Sinergi dengan dilandasi asas Kekeluargaan, Profesionalitas dan Ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa demi terciptanya UKM Lapangan ITK yang inspiratif dan
prestatif.
Misi :
a. Menjadi wadah atau sarana dalam mengembangkan potensi mahasiswa dalam bidang
olahraga Tenis Lapangan
b. Menciptakan suasana kekeluargaan dalam internal UKM Tenis Lapangan ITK
c. Menumbuhkan semangat juang untuk mencapai prestasi bagi UKM dan almamater ITK
d. Membentuk karakter anggota UKM Tenis Lapangan ITK
e. Membentuk sumber daya UKM Tenis Lapangan ITK yang berkualitas
Tujuan :
39
a. Mengkoordinasikan, membina setiap bentuk kegiatan setiap pemain. Dalam rasa
membangkitkan dan mengembangkan rasa sportivitas.
b. Melalui kegiatan Bola Basket secara tidak langsung membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang kuat jasmani maupun rohani, ulet, tangkas, dan cerdas, agar mampu
berpartisipasi serta berkarya didalam pembangunan nasional dan daerah.
c. Membina dan mengusahakan agar pemain dan anggota Bola Basket mampu berprestasi
secara berjenjang ditingkat Daerah, Nasional dan Regional.
d. Memupuk serta membina persahabatan dan persaudaraan melalui kegiatan Bola Basket
yang diwujudkan dengan mengadakan hubungan dan menjadi anggota dari organisasi
Daerah antara lain melalui lomba/kompetensi Bola Basket.
Visi :
Menjadi wadah penyaluran minat dan bakat mahasiswa yang profesional dan
kontributif dalam mengembangkan potensi olahraga futsal mahasiswa Institut
Teknologi Kalimantan serta dapat menjadi UKM yang berkualitas dan menorehkan
prestasi di kancah kota maupun nasional.
Misi :
a. Mewadahi minat bakat mahasiswa ITK dalam olahraga futsal
b. Mengembangkan minat bakat mahasiswa ITK dalam olahraga futsal
c. Mengadakan kerjasama dengan UKM atau komunitas futsal universitas lainnya
d. Menciptakan suasana kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama anggota UKM atau
komunitas
40
E. UKM Badminton ITK
Badminton ITK adalah suatu unit kegiatan mahasiswa di bidang olahraga khususnya
bulutangkis yang berada di Institut Teknologi Kalimantan. Mahasiswa yang menjadi anggota
Badminton ITK mempunyai kegemaran dan tujuan yang sama. Adapun tujuan serta visi dan
misi dari UKM Badminton ITK sebagai berikut
Tujuan :
a. Menampung mahasiswa yang memiliki kegemaan bulu tangkis
b. Mengembangkan bakat dan kegemaran di bidang bulu tangkis serta pengembangan
softskill keorganisasian
c. Menumbuhkan dan mengembangkan bakat serta sportifitas mahasiswa dalam bidang
bulu tangkis
d. Menciptakan mahasiswa yang berkompeten dalam organisasi dengan softskill yang
profesional
e. Membawa, memajukan, dan mengharumkan nama baik ITK ke luar kampus
Visi :
Mengembangkan generasi baru dengan berlandaskan asas SPECTAKULER (Sportif,
Prestatif, Cemerlang, Bersemangat, Kuat, dan Populer).
Misi :
a. Menanamkan sikap sportif melalui pembinaan sikap saat latihan
b. Menghasilkan keluaran yang dapat mengikuti dan memenangkan perlombaan
c. Melatih pola pikir yang cemerlang saat latihan dalam hal penempatan cock
d. Menumbuhkan sikap bersemangat dalam konteks laihan
e. Membangun jiwa yang kuat melalui latihan fisik
f. Mengembangkan sikap mengenal banyak orang melalui pemasang pasangan latihan
dengan pemain yang belum di kenal agar saling bersosialisasi
41
menciptakan iklim berbahasa asing yang baik dan benar di lingkungan kampus serta
menciptakan kegiatan rutin yang akan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal bahasa
dan budaya asing.
Visi :
Mengembangkan minat bakat mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan yang dilandasi
asas kekeluargaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam bidang
olahraga bola voli, dan menorehkan prestasi cabang bola voli atas nama Institut
Teknologi Kalimantan di kancah daerah maupun Nasional.
Misi :
a. Mewujudkan anggota UKM Bola Volly ITK yang mandiri dan bersinergi, dengan
dilandasi asas kekeluargaan dan ketaqwaan terhadapTuhan Yang Maha Esa.
b. Meningkatkan dan menciptakan suasana kekeluargaan dalam kegiatan UKM.
c. Menumbuhkan semangat juang untuk mencapai prestasi bagi UKM dan almamater
ITK.
d. Membentuk karakter anggota UKM yang mengayomi dan mengabdi bagi
keberlangsungan UKM.
Tujuan :
42
a. Menjadi media penyalur minat bakat fotografi
b. Terciptanya citra positif pada stake holder
c. Sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan minat bakat fotografi
d. Menempa dan mendidik pribadi mandiri yang berdisiplin tinggi dan bertanggungjawab
Visi :
Membentuk kader Focus Point ITK yang profesional, kreatif dan bermanfaat bagi
almamater dan bumi etam.
Misi :
a. Menyalurkan minat fotografi civitas akademika ITK
b. Membentuk citra positif pada stake holder
c. Melaksanakan segala kegiatan dalam organisasi secara konsisten
Visi :
Paduan suara mahasiswa ITK yang berkarakter seni dan unggul dalam prestasi
Misi :
a. Aktif, tegas, dan disiplin sebagai proses dalam latihan secara rutin menggukan metode
dan pendekatan yang intensif
b. Mempersiapkan inkubator suara PSM ITK yang berkualitas guna menciptakan
hubungan internal yang erat antar sesama aanggota PSM ITK
c. Ikut serta dalam mengisi acara formal dan non-formal yang melibatkan pihak internal
dan eksternal PSM ITK
d. Mengikuti kompetisi paduan suara tingkat nasional maupun daerah
43
J. UKM Roroboat Learning Centre (RLC) ITK
UKM Roboboat Learning Centre (RLC) ITK bertujuan sebagai tempat pengembangan,
pembelajaran dan penelitian riset mahasiswa dalam bidang robot kapal autonomus. Adapun
visi dan misi dari UKM RLC ITK yaitu sebagai berikut
Visi :
Mewujudkan UKM Roboboat Learning Centre (RLC) ITK sebagai wadah penelitian
dan pengembangan IPTEK di bidang kapal autonomus dan sebagai langkah
pmbaharuan inovasi untuk memberi fondasi yang kuat dalam pengembangan riset
kapal autonomus di Institut Teknologi Kalimantan.
Misi :
a. Mewadahi dan memfasilitasi mahasiswa Roboboat Learning Centre (RLC) ITK
dibidang penelitian kapal autonomus dengan kreatif, inovatif, dan kompetitif secara
mandiri dan bersinergi, dengan dilandasi asas kekeluargaan
b. Mempersiapkan dan mengirim delegasi anggota Roboboat Learning Centre (RLC) ITK
untuk mengikuti kompetisi dibidang kapal autonomus baik tingkat regional, nasional,
maupun internasional
c. Membuat branding kampus Institut Teknologi Kalimantan di kancah Institut, regional,
nasional, internasional dan apresiasi karya kapal autonomus Roboboat Learning Centre
(RLC) ITK.
d. Menjadikan ORMAWA yang mandiri financial.
44
c. Membentuk anggota AERO ITK sebagai mahasiswa yang kreatif dan inovatif
d. Menanamkan nilai-nilai SPECTA dalam kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
45
MATERI 8
SPIRITUAL
Spiritual yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang mahasiswa lakukan yang
berhubungan dengan agama mereka masing-masing. Selain kecerdasan intelektual,mahasiswa
juga perlu meningkatkan kesadaran spiritual mereka dalam menjalani kehidupan mereka, baik
sebagai mahasiswa maupun sebagai individual yang kelak terjun ke dalam masyarakat.
Kecerdasan intelektual dan kesadaran spiritual yang dimiliki mahasiswa harus
seimbang untuk saling melengkapi. Tidak bisa salah satunya berdiri sendiri dikarenakan
mereka saling mempengaruhi satu sama lain. Kemampuan intelektual tanpa disertai dengan
kemampuan spiritual akan menghasilkan mahasiswa yang hanya mengandalkan otak dalam
mengambil keputusan, dan bahkan ditemukan beberapa kasus dimana mereka menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan meskipun bisa jadi cara yang ditempuh
melanggar norma yang ada. Hal ini disebabkan karena agama memberikan batasan dan aturan
atas segala kehidupan manusia. Karena batasan dan aturan tersebut dating dari Tuhan, tentunya
tidak akan membawa mudharat bagi yang mematuhinya.
Sebagai calon-calon pemimpin, pembagian merupakan dasar yang dibutuhkan dalam
kehidupan spiritual yang baik dari lingkungan yang akan memberikan dampak yang baik bagi
pengaplikasian dari pengetahuan yang diperoleh selama menjadi mahasiswa. Apakah
kenyataannya kehidupan spiritual mahasiswa sudah baik?, ketika mahasiswa sudah memiliki
penetahuan yang benar akan Tuhan, atau justru mahasiswa terperangkap didalam rutinitas
sehari-hari?, sehingga mereka melakukan disiplin bukan untuk kepentingan kerohaniannya
tetapi justru karena keterpaksaan oleh disiplin tersebut, sehingga kehidupannya penuh dengan
kobohongan pada diri sendiri atau kemunafikan.
Kita bisa mengambil ilustrasi bagi hubungan ketergantungan antara kemampuan
intelektual dan spiritual ini dari kasus mahhasiswa yang terbebani banyaknya tugas yang harus
dikerjakan dengan deadline singkat, sementara mereka juga harus membagi waktunya untuk
berbagai kegiatan lain diluar pembelajaran. Jika mereka tidak membekali diri dengan ilmu
agama yang memadai, mereka akan mudah merasa tertekan dan depresi. Ilustrasilainnya adalah
ketika mahasiswa program sarjana menghadapi proses akhir dan paling penting dalam proses
kurang lebih empat tahun dibangku kuliah, yaitu dalam penyusunan sikripsi. Bisa jadi
mahasiswa tersebut mendapat kesulitan dalam penyusunan materi atau kesulitan dalam
memperoleh persetujuan dari dosen mereka dalam pengajuan judul sikripsi. Jika mereka tidak
46
membekali diri dengan pemahaman agama yang baik, mereka bisa terjerumus menggunakan
cara tidak bertanggung jawab seperti membeli ijazah instant.
Mengingat begitu pentingnya kemampuan spiritual dalam kehidupan mahasiswa, pihak
kampus ITK pun memfasilitasi mahasiswa dengan berbagai organisasi kerohanian serta adanya
mata kuliah wajib Agama meskipun hanya 2 SKS selama kurang lebih empat tahun mahasiswa
tersebut berkuliah. Selain itu, kegiatan agama ditunjang dengan mentoring wajib bagi
mahasiswa semester satu yang difasilitasi oleh organisasi kerohanian di ITK. Mentoring wajib
ini bersifat rutin selama satu semester oleh mahasiswa ITK sebagai pemateri. Mentoring wajib
adalah hal yang menunjang spiritualitas individu, oleh karena itu kegiatan ini menjadi salah
satu penilaian dalam KPKM.
47
MATERI 9
ATTITUDE
Pengertian
Attitude adalah sikap pada aspek afektif merupakan aspek yang menentukan seseorang
bertindak, karena kemauan atau kerelaan bertindaklah yang menentukan seseorang berbuat
sesuai dengan sikap yang dimilikinya. Namun demikian aspek yang lainnya ikut
mempengaruhinya. Sikap dapat didefinisikan sebagai kesiapan sesorang untuk bertindak secara
tertentu terhadap hal – hal tertentu.
Attitude adalah kesiapan mental individu yang mempengaruhi, mewarnai bahkan
menentukan kegiatan individu yang bersangkutan dalam memberikan respon terhadap obyek
atau situasi yang mempunyai arti baginya. Kesediaan ini mungkin dinyatakan alam kegiatan
atau merupakan kekuatan laten (pandangan) yang kadang-kadang tersalurkan.
Attitude selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek disertai dengan
perasaan positif atau negatif. Orang yang mempunyai sikap positif terhadap suatu obyek yang
bernilai dari pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap obyek yang dianggap tidak
bernilai baginya. Sikap ini kemudian mendasari dan mendorong ke dalam tindakan yang satu
sama lainnya berhubungan.
Atitude Berpakaian
Seharusnya dalam lingkungan kampus mahasiswa menggunakkan pakaian yang sopan
dan tertutup. Beberapa aturan pakaian yang digunakkan antara lain:
a. Pada saat jam perkuliahan diwajibkan menggunakkan pakaian berkerah (kemeja dan
polo), celana yang tidak terbuka, ketat dan transparan.
b. Saat praktikum (prodi) diluar jam perkuliahan tidak harus menggunakkan pakaian
berkerah (kemeja ataupun polo) dan rok, tetapi pakaian yang tidak terbuka
(memamerkan bagian tubuh yang sensitif) dan tidak transparan (tipis).
c. Jika ke kampus alas kaki yang digunakkan adalah sepatu, bukan sendal jepit ataupun
sepatu sendal dan sejenisnya. Selain sopan, menggunakkan sepatu juga lebih aman
daripada menggunakkan sendal jepit.
48
Dosen merupakan guru dan orang tua kita dikampus, perlakukanlah mereka seperti kita
kepada orang tua kita. Guru dikenal sebagai pahlawan tanda jasa, tapi ingat guru pun manusia,
punya hati dan perasaan. Bila kita lukai hati dan perasaan mereka sama saja dengan kita
melukai hati orang tua kita sendiri. Sopanlah dan hargailah dosen kita, mereka telah
memberikan yang terbaik untuk kita, kita pun berikan yang terbaik untuk mereka.
Bagaimana caranya? Nah,seperti ini caranya “Berkomunikasi dengan kata-kata yang
sopan, sms dengan kata sopan, menaati perintahnya dan tuluslah menjalani perintahnya”.
Apabila berpapasan sambutlah dengan senyum, salam dan sapa serta tanyakan kabarnya.
Karena dengan tangan-tangan mereka kita bisa sukses. Ingat, mereka adalah orang tua kita di
kampus.
Berkomunikasi dengan dosen ataupun civitas akademika melalui pesan singkat, email,
dan media sosial harus menggunakkan bahasa yang sopan. Berikut adalah tahapan-tahapan
bagaimana cara berkomunikasi dengan dosen ataupun civitas akademika :
a. Memulai dengan menggunakkan salam
Salam merupakan sesuatu yang harus di sertakan setiap menghubungi dosen ataupun
civitas akademika. Awali dengan ucapan “Assalamualaikum” untuk dosen ataupun civitas yang
beragama islam, “Selamat pagi/siang/sore” untuk dosen ataupun civitas akademika yang non
muslim ataupun kita tidak mengetahui agama dari dosen ataupun civitas akademika tersebut.
b. Memperkenalkan diri
Setiap mahasiswa wajib menyertakan identitas seperti nama, nim, program studi,
angkatan ataupun kelas TPB mereka agar dosen dapat mengenali mahasiswa tersebut. Karena
dosen tidak menghadapi satu mahasiswa saja tetapi ratusan bahkan lebih mahasiswa. Contoh
“Nama saya bayu (00000000) dari Teknik sipil 2016”
c. Menjelaskan maksud menghubungi
Jelaskan maksud menghubungi dosen ataupun civitas akademika dengan kata-kata
yang baku, padat, jelas, dan sopan. Agar maksud dari menghubungi bisa dengan jelas dibaca
dan dipahami sehingga tidak ada salah paham antar kedua pihak. Contoh “Maksud saya
menghubungi bapak/ibu untuk …”
d. Ucapkan kata maaf
Setelah menjelaskan maksud menguhubungi, sebelum mengakhiri komunikasi baiknya
sertakan kata maaf untuk menunjukkan sopan santun dan juga maaf karena menggangu waktu
dari dosen ataupun civitas akademika. Contoh “Mohon maaf telah menggangu waktu
bapak/ibu”
e. Memperhatikan waktu saat menghubungi
49
Perhatikan waktu dan hari saat ingin menghubungi dosen atau civitas akademika.
Waktu yang tepat adalah saat hari kerja yaitu hari senin-jumat dan juga pada jam kerja antara
jam 07.00-21.00
50
Atitude Bersosialisasi
Hiruk pikuk kampus pasti akan
kalian alami, komunikasi pun tak terelakan
baik dengan kaka tingkat, adik tingkat
ataupun mahasiswa lainya di luar kampus
yang memiliki ras, suku, jabatan, gender
dan bahkan dari segi ekonomi. Semua itu
akan kalian temukan, akan kalian alami
dan kalian hadapi. Janganlah kalian
mengklasifikasikan tua, muda, miskin,
kaya, ganteng, cantik sebagai penghalang
untuk berlaku sopan, ingat yang dinilai
oleh Sang Pencipta adalah nilai ketaqwaan
kita. Sopanlah pada siapa pun yang kalian
temui. Karena apabila kalian sopan pada
orang lain, orang lain pun akan sopan pada
kalian. Terapkan 5S (Senyum, Salam,
Sapa, Sopan, Santun)
51
MATERI 10
SIVITAS AKADEMIKA
Sivitas Akademika
Dalam UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pada Pasal 1 ayat 13
dikatakan bahwa Sivitas Akademika adalah masyarakat akademik yang terdiri atas dosen dan
mahasiswa. Jadi Sivitas Akademika bukan warga kampus tetapi terbatas pada Dosen dan
Mahasiswa.
Dosen
Dalam UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pada Pasal 1 ayat 14
dikatakan bahwa Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dosen sendiri
memiliki hak dan kewajiban yang harus ia dapatkan dan jalankan. Dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, dosen berhak:
1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan
social.
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual.
4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar,
informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
5. Memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;
6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta
didik.
7. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi profesi
keilmuan.
52
2. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran.
3. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik
dalam pembelajaran.
5. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-
nilai agama dan etika.
6. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Masa kerja dosen sendiri adalah dosen yang diangkat oleh Pemerintah maupun yang
diangkat pada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat
ditempatkan pada jabatan struktural sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
1. Dosen dapat diberhentikan dengan hormat dari jabatan sebagai dosen karena:
a. Meninggal dunia.
b. Mencapai batas usia pensiun, pada usia 65 (enam puluh lima) tahun,
namun Profesor yang berprestasi dapat diperpanjang batas usia pensiunnya sampai
70 (tujuh puluh) tahun.
c. Atas permintaan sendiri.
d. Tidak dapat melaksanakan tugas secara terus-menerus selama 12 (dua belas) bulan
karena sakit jasmani dan/atau rohani.
e. Berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama antara dosen dan
penyelenggara pendidikan.
2. Dosen dapat diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatan sebagai dosen karena:
a. Melanggar sumpah dan janji jabatan.
b. Melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
c. Melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1 (satu) bulan atau lebih
secara terus-menerus.
Mahasiswa
53
Dalam UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pada Pasal 1 ayat 15
dikatakan bahwa Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi. Ciri-ciri
mahasiswa menurut Kartono adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan dan juga kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi, sehingga
dapat digolongkan dalam golongan intelegensia.
2. Dengan memiliki kesempatan yang ada, mahasiswa diharapkan kelak bisa bertindak
sebagai pemimpin yang mampu serta terampil, baik sebagai pemimpin masyarakat
maupun dalam dunia kerja nantinnya.
3. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis bagi proses
modernisasi dalam kehidupan mayarakat.
4. Mahasiswa diharapkan mampu memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang berkualitas
serta profesional.
54
diharapkan mampu menjadi contoh dan juga penggerak perbaikan moral pada
masyarakat.
4. Menurut Social Control
Mahasiswa dengan pendidikannya sehingga memiliki kemampuan intelektual,
kepekaan sisoal serta sikap kritisnya, kelak diharapkan mahasiswa mampu menjadi
pengontrol sebuah kehidupan sosial dalam masyarakat dengan cara memberikan saran,
kritik dan juga solusi untuk permasalahan sosial masyarakat maupun permasalahan
bangsa. Mahasiswa memang sudah seharusnya menumbuhkan jiwa kepedulian
socialnya, dimana mahasiswa harus peduli terhadap masyrakat sebab mahasiswa adalah
bagian dari masyarakat. Kepedulian tersebut bukan hanya diwujudkan dalam bentuk
demo ataupun turun kejalan saja, tetapi dengan pemikiran-pemikiran cemerlangnya,
diskusi-diskusi, atau memberikan bantuan moril dan juga materil kepada masyarakat
serta bangsa.
5. Menurut Iron Stock
Pelajar tingkat tinggi juga memiliki peran sebagai generasi penerus bangsa sangat
diharapkan mempunyai kemampuan, ketrampilan, serta akhlak mulia untuk dapat
menjadi calon pemimpin yang siap pakai. Mahasiswa itu merupakan sebuah asset,
cadangan, dan juga harapan bangsa untuk masa depan. Mahasiswa sebagai iron stock
yakni merupakan seorang calon pemimpin bangsa masa depan yang kelak akan
menggantikan generasi yang telah ada, jadi tidak cukup jika hanya dengan memupuk
ilmu yang spesifik saja. Perlu pula adanya soft skill seperti leadership, kemampuan
memposisikan diri, serta sensitivitas yang tinggi.
55
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ELEMEN PENGADER KPKM 2018
56
PSDM KABINET INTEGRASI
Kewajiban :
1. Membuat konsep dan alur dalam proses kaderisasi baik sebelum hingga setelah proses
kaderisasi
2. Mengkomunikasikan konsep dan alur dalam proses kaderisasi baik sebelum hingga
setelah proses kaderisasi
3. Mengkoordinasikan materi dan alur kaderisasi dengan PSDM HMP
4. Memantau perkembangan kader bersama PSDM HMP
Hak :
1. Memberikan arahan kepada elemen pengader lainnya.
2. Berkoordinasi penuh dengan PSDM Pusat dalam proses kaderisasi baik sebelum hingga
setelah proses kaderisasi
3. Mendapatkan laporan data dan kondisi peserta kader secara berkala dari PSDM HMP
57
PSDM HIMPUNAN MAHASISWA PRODI ( PSDM HMP)
Kewajiban :
1. Mematuhi SOP dan melaksanakan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di
Kampus ITK
2. Menjaga nama baik KM ITK dan elemen pengader
3. Memahami dan mengikuti alur GDK yang telah ditetapkan
4. Menjaga profesionalitas sebagai seorang elemen pengader
5. Melaksanakan arahan kerja berdasarkan arahan PSDM pusat
6. Memantau perkembangan kader bersama PSDM Pusat
7. Memberikan penugasan yang sesuai untuk membantu proses pembelajaran dan
pengembangan peserta kader yang dikomunikasikan dengan PSDM pusat
8. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil
9. Memberikan bantuan kepada koordinator kakak pendamping dalam penyusunan TOR
Pendampingan
10. Mengkoordinasikan alur kaderisasi dengan PSDM Pusat dan elemen pengader lainnya
11. Memberikan data-data pelaporan peserta kader prodi kepada PSDM Pusat
12. Mengadakan forum kaderisasi dengan KM ITK di prodi masing-masing
Hak :
1. Berkoordinasi penuh dengan PSDM Pusat dalam proses kaderisasi baik sebelum hingga
setelah proses kaderisasi
2. PSDM HMP berhak memberikan pendapat dan masukan kepada elemen pengader
lainnya
3. Mendapatkan laporan data dan kondisi peserta kader secara berkala dari
INSTRUCTOR COMMITTEE dan KOOR KAPEM
Larangan :
1. Menjaga profesionalitas dengan tidak menjalin hubungan special dengan peserta kader
2. Dilarang memberi tau alur dan konsep Kaderisasi 2017 yang bersifat rahasia kepada
peserta kader
3. Dilarang mengucapkan kata kasar, menghina, menyinggung sara, dan bertindak asusila
pada saat pendampingan
4. Dilarang melakukan kekerasan fisik
58
5. Dilarang membawa dan menggunakan obat-obatan terlarang dan senjata tajam pada
saat pendampingan
6. Dilarang merokok saat pendampingan
7. Dilarang menanamkan dan memberikaan nilai-nilai yang berkaitan dengan arogansi
prodi tanpa persetujuan dari psdm pusat.
59
KOORDINATOR KAKAK PENDAMPING
Kewajiban :
1. Mematuhi SOP dan melaksanakan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di
Kampus ITK
2. Menjaga nama baik KM ITK dan elemen pengader
3. Memahami dan mengikuti alur GDK yang telah ditetapkan
4. Menjaga profesionalitas sebagai seorang elemen pengader
5. Memberikan pencerdasan kepada kakak pendamping sebelum proses pendampingan
dilaksanakan
6. Merumuskan TOR berdasarkan materi wajib dari PSDM pusat
7. Menyampaikan TOR kepada kakak pendamping
8. Mengawasi kinerja kakak pendamping yang dipegangnya
9. Merekap data dari kakak pendampingan yang dipegangnya
10. Menggantikan kakak pendamping yang berhalangan melakukan pendampingan
11. Mengevaluasi kinerja kakak pendamping yang dipegangnya
12. Bertanggung jawab terhadap kakak pendamping yang dipegangnya
Hak :
1. Koordinator kakak pendamping berhak memberikan pendapat dan masukan kepada
elemen pengader
2. Menerima arahan dan bantuan dari PSDM HMP terkait pengerjaan TOR dan proses
pendampingan
Larangan :
1. Menjaga profesionalitas dengan tidak menjalin hubungan spesial dengan peserta kader
selama proses kaderisasi
2. Dilarang membawa dan menggunakan obat-obatan terlarang dan senjata tajam pada
saat menggantikan kakak pendamping di pendampingan
3. Dilarang merokok saat menggantikan kakak pendamping di pendampingan
4. Dilarang mengucapkan kata kasar, menghina, menyinggung sara, dan bertindak asusila
pada saat menggantikan kakak pendamping di pendampingan
5. Dilarang melakukan kekerasan fisik
60
6. Dilarang memberi tau alur dan konsep Kaderisasi 2018 yang bersifat rahasia kepada
peserta kader
7. Koordinator Kakak pendamping harus bersifat professional dan mengesampingkan
urusan dan perasaan pribadi
8. Dilarang menyampaikan, berdiskusi, dan merekomendasikan organisasi ekstra kampus
dan ideologi luar pada saat pendampingan
61
KAKAK PENDAMPING
Kewajiban :
1. Mematuhi SOP dan melaksanakan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di
Kampus ITK
2. Menjaga nama baik KM ITK dan elemen pengader
3. Memahami dan mengikuti alur GDK yang telah ditetapkan
4. Menjaga profesionalitas sebagai seorang elemen pengader
5. Mengadakan pendampingan sesuai timeline yang telah ditentukan
6. Menyampaikan materi dan memberikan penugasan yang sesuai arahan KOOR KAPEM
7. Melakukan pengawasan dan bimbingan kepada peserta kader baik saat pendampingan
maupun diluar pendampingan
8. Mengawasi jalannya proses pengerjaan penugasan mulai dari penugasan diberikan
sampai pengumpulan
9. Melakukan penilaian kepada peserta kader melalui lembar PA dan form penilaian
10. Meluruskan pemahaman peserta kader terhadap penugasan yang diberikan atau
peristiwa lain terkait proses kaderisasi
Hak :
1. Kakak pendamping berhak memberikan pendapat dan masukan kepada elemen
pengader lainnya
2. Mendapatkan pencerdasan dari koordinator kakak pendamping sebelum pendampingan
dilaksanakan
3. Digantikan oleh koordinator kakak pendamping apabila berhalangan melakukan
pendampingan
Larangan :
1. Dilarang menjalin hubungan spesial dengan peserta kader selama proses kaderisasi
berlangsung
2. Dilarang membawa dan menggunakan obat-obatan terlarang dan senjata tajam pada
saat pendampingan
3. Dilarang merokok saat pendampingan
4. Dilarang mengucapkan kata kasar, menghina, menyinggung sara, dan bertindak asusila
pada saat pendampingan
62
5. Dilarang melakukan kekerasan fisik
6. Dilarang memberi tau alur dan konsep Kaderisasi 2017 yang bersifat rahasia kepada
peserta kader
7. Kakak pendamping harus bersifat professional dan mengesampingkan urusan dan
perasaan pribadi
8. Dilarang menyampaikan, berdiskusi, dan merekomendasikan organisasi ekstra kampus
dan ideologi luar pada saat pendampingan
63
INSTRUCTOR COMMITTEE
1
Kementerian PSDM
Kabinet
Deprtemen PSDM
HMP
Koodinator Kakak
Organizing Committee Instructor Committee
Pendamping