Anda di halaman 1dari 26

Desain, Pembuatan dan Pengukur

Kualitas Media
Oleh :
Kelompok 3

Marjuni (22175015)
Rahmi Habibah (22175022)
Sintya Asiah (22175029)

Program Studi Magister Pendidikan Fisika


Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang
2023
Model-Model Desain

Model Assure
01
Model Rowntree
03
Model Borg – Gall
02
Model Desain Assure
Kelebihan Turut mengutamakan
partisipasi pembelajar
Lebih banyak dalam Poin Require learner
1 komponennnya 3 Perticipation, sehingga
dibandingkan dengan diadakan pengelompokkan
model lain kecil

Sering diadakan
Menyiratkan materi dan
2 pengulangana 4 mengelola kegiatan
kegiatan dengan
kelas.
tujuan Evaluate and
Review
Kelemahan

• Tidak mencakup suatu mata pelajaran tertentu


• Komponen relatif banyak, namun tidak semua
komponen desain pembelajaran termasuk di
dalamnya.
Model Borg – Gall
Kelebihan

• Mampu mengatasi kebutuhan nyata dan mendesak (real


needs in the here-and-now)
• Mampu menghasilkan suatu produk/model yang memiliki nilai
validasi tinggi
• Mendorong proses inovasi produk/model yang tiada henti
• Merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat
teoritis dan lapangan
Kelemahan

• Pada prinsipnya memerlukan waktu yang relatif


panjang,
• Tidak bisa digeneralisasikan secara utuh
• Model penelitian pengembangan R&D ini
memerlukan sumber dana dan sumber daya yang
cukup besar
Model Rowntree
Kelebihan

• Kejelasan pelaksanaan seluruh kegiatan dari Desain


• Terkonsentrasi atas produk tertentu
• Model dan Cara kerja Relatif Sederhana
Kelemahan

Adapun Kelemahannya yaitu keterbatasan


pelaksanaan kegiatan, tidak menjelaksan bagaimana
prosesbelajar terjadi
Contoh Pembuatan Desain Media Pembelajaran Fisika
berbasis ITC

Contoh desain Dalam Pengembangan Model


Pembelajaran Fisika Berbasis Ict Pada Implementasi
Kurikulum 2013, menggunakan metode Development
and Research dengan model pengembangan
Rowntree
Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis ICT

TAHAP PRAPRODUKSI

Pembuatan Identitas
• Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
• Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional
• Merumuskan butir-butir mater secara terperinci yang mendukung
tercapainya tujuan
• Mengembangakan alat pengukur keberhasilan
Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis ICT

TAHAP PRAPRODUKSI

Pembuatan Naskah
• Tahapan pertama, berawal dari adanya ide dan gagasan yang disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran.
• Tahapan kedua, selanjutnya pengumpulan data dan
informasi.
• Tahapan ketiga, penulisan sinopsis dan treatment,
Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis ICT

TAHAP PRODUKSI

Flowchart
• Merupakan diagram yang didalamnya berisi tentang seperti apa alur yang
ada pada suatu media pembelajaran. Alur harus di sesuaikan dengan
media dan tujuan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran bisa
berjalan secara runtut. Pada pengembangan media pembelajaran,
flowchart berfungsi untuk memberikan gambaran alur media pembelajaran
yang digunakan
Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis ICT

TAHAP PRODUKSI

Story Board
Storyboard adalah serangkaian sketsa yang mewakili pengambilan gambar
yang direncanakan untuk membuat video, film, atau media. Dalam story
board sering disertakan arah, transisi dan detail lengkap lainnya. Sama
seperti penulis yang baik, yang akan memulai artikel mereka dengan
membuat garis besar. Marketer yang baik, memulai media mereka dengan
membuat storyboard.
Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis ICT

TAHAP PASCA PRODUKSI

Hal yang perlu dilakukan pada tahap pasca produksi yaitu

Editing Validasi

Desiminasi Revisi
Mekanisme Produksi Media Pembelajaran Berdasarkan Klasifikasi Media
Pembelajaran

  Pra-Produksi Produksi Pasca Produksi

Rembus
Penulisan
naskah
naskah
Pemilihan Editing mixing
Studio
Media Audio pemain Preview
rekaman
Latihan Mastering
Pembagian tugas dalam
kering
produksi
Rekaman

Digitalisasi media
Menentukan
Penilaian dan
konsep visual
Media Visual revisi Akhir produksi media
Sketsa manual
Produksi
media
sementara
Plaining
Capturing
Budgetin
Cutting
g Script
Composting
Media Audio-Visual writing Shooting
Audio/visual
Casting
effect
Storyboar
Distribution
ding
Validitas

Validasi adalah proses permintaan persetujuan atau


pengesahan terhadap kesesuaian media dengan kebutuhan.
Untuk mendapatkan pengakuan kesesuaian tersebut, maka
validasi perlu dilakukan dengan melibatkan pihak praktisi yang
ahli sesuai dengan bidang-bidang terkait dalam media. Validasi
media bertujuan untuk memperoleh pengakuan atau
pengesahan kesesuaian media dengan kebutuhan sehingga
media tersebut layak dan cocok digunakan dalam
pembelajaran. Validasi dapat dimintakan dari beberapa pihak
sesuai dengan keahliannya masing-masing antara lain: ahli
materi dan ahli media.
Validitas

Dalam membuat media pembelajaran dibutuhkan evaluasi


media yang baik untuk mengukur kelayakan media dari
segi materi, media, dan pengguna dengan
mempertimbangkan berbagai aspek penilaian di
antaranya yaitu; (1) aspek isi, (2) aspek kebahasaan, (3)
aspek penyajian, (4) aspek tampilan, dan (5) aspek
kegrafikan. Berdasarkan aspek penilain tersebut dapat
dijadikan sebagai acuan dalam menentukan instrumen
penilaian kelayakan media pembelajaran.
Validitas

Instrumen Uji Kelayakan Ahli Materi


Angket yang dibuat dan digunakan untuk ahli materi
ditinjau dari 3 aspek yaitu aspek isi, aspek kebahasaan,
dan aspek sajian.
Validitas

Instrumen Uji Kelayakan Ahli Media


Angket yang dibuat dan dikembangkan untuk mengetahui
kualitas media pembelajaran dari segi multimedia. Angket
yang dibuat dan digunakan untuk ahli materi ditinjau dari
5 aspek yaitu aspek tampilan layar, aspek kemudahan
penggunaan, aspek konsistensi, aspek kemanfaatan, dan
aspek kegrafikan.
Klik contoh instrumen
Praktikalitas

Uji Praktikalitas bertujuan untuk mengetahui tingkat


kepraktisan media saat digunakan dalam proses
pembelajaran. Uji praktikalitas dilakukan dengan
memberikan angket kepada guru dan peserta didik.
Angket yang dibuat dan digunakan untuk siswa ditinjau
dari 4 aspek yaitu aspek penyajian materi, aspek
kebahasaan, aspek kemanfaatan, dan aspek kegrafikan.
Klik contoh instrumen
Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata dasar efektif, kata efektif


mempunyai arti efek, pengaruh, akibat atau dapat
membawa hasil. Jadi efektivitas adalah keaktifan, daya
guna, adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan orang
yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju.
Aspek yang paling penting dalam keefektifan adalah
mengetahui tingkat atau derajat penerapan media.
Efektivitas
Indikator efektivitas bahan ajar dapat dilihat pada pengetahuan dan
pemahaman siswa. Pengujian efektivitas dilakukan dengan metode
quasi eksperimen. Eksperimen dapat dilakukan dengan
membandingkan keadaan sebelum dan sesudah menggunakan
bahan ajar. Metode eksperimen lainnya dapat dilakukan dengan
desain pretest posttest control group desain. desain ini dilakukan
dengan memilih kelompok eksperimen dan kelompok kotrol.
kelompok eksperimen diberi diberi bahan ajar non cetak dalam
pembelajaran sedangkan kelas kontrol tidak diberi bahan ajar non
cetak. Kedua kelompok tersebut diberi pretest, bila kedua
kelompok tidak berbeda secara signifikan maka kedua kelompok
bisa digunakan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai