Anda di halaman 1dari 28

EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

“Variabel Epidemiologi”

Disusun oleh :

KELOMPOK 8
Ibnu Nugroho Saputro
Indah Nur Abidah
Larasati Wijayanti
Latri Hidayah
Nurmala ruth Naomi
DIV TINGKAT 2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


KESEHATAN LINGKUNGAN
2013
PENGERTIAN VARIABEL

• Variabel  suatu besaran yang dapat diubah atau


berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil
penelitian.

• Variabel  membandingkan kelompok-kelompok


menurut waktu, tempat dan orang.

• Variabel objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus


di dalam suatu penelitian.

Indah
PENGERTIAN VARIABEL MENURUT PARA AHLI

• Sutrisno Hadi  Objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis

kelamin yaitu variasi laki-laki dan perempuan.

• Sugiarto  Karakter yg akan diobservasi dari unit amatan yg

merupakan suatu atribut dari sekelompok objek dgn ciri adanya

variasi antara satu objek dgn objek yang lain dlm kelompok

tertentu.

• Tia Mutiara  Sesuatu yg menjadi pusat atau fokus perhatian, yg

memberikan pengaruh & memiliki nilai sehingga dapat berubah.

• Bagja Waluya  Konsep yg tidak pernah ketinggalan dlm setiap

penelitian. Variabel didefinisikan sbg gejala yang bervariasi.


PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI & VARIABEL EPIDEMIOLOGI

PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI

• Epidemiologi  ilmu yg mempelajari pola kesehatan & penyakit


serta fakor yg terkait di tingkat populasi.

• Menurut WHO  ilmu yang mempelajari distribusi & determinan


dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan
dengan kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat dan
menerapkan ilmu tsb untuk mencegah masalah-masalah kesehatan.

VARIABEL EPIDEMIOLOGI  ilmu yg mempelajari pola kesehatan,


penyakit & fakor yang terkait terkait dgn objek penelitian / apa yg
menjadi fokus di dlm suatu penelitian dgn membandingkan kelompok-
kelompok menurut waktu, tempat & orang.
KARAKTERISTIK
VARIABEL PENYAKIT
(AGENT, HOST DAN
ENVIRONMENT)
Host
 Manusia / makhluk hidup lainnya, termasuk burung &
antropoda yg menjadi tempat terjadinya proses alamiah
perkembangan pernyakit. Yg termasuk dlm faktor penjamu :
usia, jenis kelamin, ras/etnik, anatomi tubuh, status gizi, sosial
ekonomi, status perkawinan, penyakit terdahulu, life style,
hereditas, nutrisi & imunitas. Faktor ini mempengaruhi risiko
untuk terpapar sumber infeksi serta kerentanan dan resistensi
manusia terhadap suatu penyakit atau infeksi.
Lanjutan..
Karateristik Host dlm menghadapi ancaman
penyakit, antara lain:
• Imunitas  Kesanggupan host untuk mengembangkan
suatu respon immunologis sehingga tubuh kebal thd suatu
penyakit tertentu. Misalnya campak, manusia mempunyai
kekebalan seumur hidup, mendapat immunitas yang tinggi
setelah terserang campak, sehingga seusai kena campak
sekali maka akan kebal seumur hidup.
Lanjutan..
• Resistensi  Kemampuan dari host untuk bertahan
terhadap suatu infeksi. Thd suatu infeksi kuman tertentu,
manusia mempunyai mekanisme pertahanan tersendiri
dalam menghadapinya.

• Infektifnes (infectiousness) Potensi host yang terinfeksi


untuk menularkan penyakit kepada orang lain. Pada
keadaan sakit maupun sehat, kuman yang berada dalam
tubuh manusia dapat berpindah kepada manusia dan
sekitarnya. mala
Agent
Agent  suatu unsur, organisme hidup / infektif yg dapat menyebabkan
terjadinya suatu penyakit

Agen tsb meliputi agen biologis, kimia, nutrisi, mekanik, dan fisika.

 Agen biologis : seperti metazoan, protozoa, jamur, bakteri, ricketsia


&virus.

 Agen kimia : pestisida, asbes, CO, zat allergen, obat-obatan, limbah


industri, dll.

 Agen nutrisi : karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air yg


jika kekurangan / kelebihan zat-zat tersebut, maka dpt menimbulkan
penyakit.

 Agen mekanik : kecelakaan, trauma organ yg menyebabkan timbulnya


sakit, dislokasi (patah tulang), dll.
Seperti halnya dengan host, agen juga memiliki karakteristik,
yaitu:

• Infekstivitas  Kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi


sendiri terhadap lingkungan dari penjamu untuk mampu tinggal
dan berkembang biak (multiply) dalam jaringan pejamu

• Patogenesitas Kesanggupan organisme untuk menimbulkan


suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya
infeksi pada penjamu yang diserang.

• Virulensi  Kesanggupan organisme tertentu untuk


menghasilkan reaksi patologis yang berat yang selanjutnya
mungkin menyebabkan kematian. Virulensi kuman menunjukkan
beratnya (severity) penyakit.
Lanjutan..
• Toksisitas Kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi
kimia yang toksis dari substansi kimia yang dibuatnya. Dalam
upaya merusak jaringan untuk menyebabkan penyakit berbagai
kuman mengeluarkan zat toksis.
• Invasitas  Kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi
dan menyebar setelah memasuki jaringan.
• Antigenisitas  Kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi
immunologis dalam penjamu. Beberapa organisma mempunyai
antigenisitas lebih kuat dibanding yang lain. Jika menyerang pada
aliran darah (misalnya virus measles) akan lebih merangsang
immunoresponse dari yang hanya menyerang permukaan
membrane (misalnya gonococcus)
Environment
• Merupakan bagian dari trias epidemiologi. Faktor ini memiliki
peranan yang sama pentingnya dengan dua faktor yang lain. Faktor
lingkungan meliputi lingkungan fisik, biologi, sosial-ekonomi,
topografi dan georafis.

• Lingkungan fisik : kondisi udara, musim, cuaca, kandungan air &


mineral, bencana alam, dll.

• Lingkungan biologi : hewan, tumbuhan, mikroorganisme saprofit,


dsb.

• Lingkungan sosial-ekonomi : kepadatan penduduk, kehidupan sosial,


norma & budaya, kemiskinan, ketersediaan & keterjangkauan fasilitas
kesehatan, dll.
• Karakteristik Environment

Topografi  Situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik


alamiah maupun buatan manusia, yang mempengaruhi
terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (danau, sungai,
hutan, sawah).

Geografis  Keadaan yang berhubungan dengan permukaan


bumi (struktur geologi, iklim, penduduk, flora, fauna) yang
mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu
(tanah pasir atau tanah liat)

latri
KARAKTERISTIK VARIABEL
EPIDEMIOLOGI
(ORANG, TEMPAT, WAKTU)
Faktor Waktu (Time)
Faktor waktu perlu mendapat perhatian oleh karena banyak peristiwa
kesehatan/ penyakit yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu,
akibat pengaruh dari:
Keberadaan faktor penyebab penyakit pada waktu tertentu, dengan
perkataan lain faktor penyebab tidak sepanjang waktu ada.

• Perubahan lingkungan  Lingkungan dari waktu ke waktu selalu


mengalami perubahan, hal ini akan berakibat terjadinya perbedaan
masalah kesehatan/penyakit dari waktu ke waktu pula.

• Perubahan komposisi penduduk  Komposisi penduduk dari waktu


ke waktu juga berubah, sehingga masalah kesehatan juga berubah
sesuai dengan perubahan komposisi penduduk.
Lanjutan..
• Perubahan kriteria dan alat diagnosis serta kemajuan IPTEK

bidang kesehatan/kedokteran  Perubahan kriteria diagnosis

juga akan mempengaruhi perubahan catatan/rekaman kejadian

peristiwa kesehatan khususnya peristiwa.

• Terjadinya perubahan pola penyakit akibat upaya pencegahan

dan penanggulangan  Kemajuan upaya pencegahan dan

penanggulangan peristiwa kesehatan/kesakitan akan menurunkan

atau bahkan menghilangkan kejadian peristiwa

kesehatan/penyakit tertentu.
Fluktuasi insiden penyakit yang diketahui terdiri dari:
1. Variasi Jangka Pendek
a. Sporadis
Kejadian ini relatif berlangsung singkat, umumnya berlangsung di beberpa
tempat, dan pada waktu pengamatan masing-masing kejadian tidak saling
berhubungan, misalnya dalam proses penyebarannya. Contoh:
penyebaran penyakit DHF

b. Endemis
Penyakit menular yang terus menerus terjadi di suatu tempat atau
prevalensi suatu penyakit yang biasanya terdapat di suau tempat.

c. Pandemis
Penyakit yang berjangkit/menjalar ke beberapa negara atau seluruh
benua. Misalnya: Flu (1914), Kholera (1940), AIDS (1980), SARS (2003).

d. Epidemis
Kenaikan kejadian suatu penyakit yang berlangsung secara cepat dan
dalam jumlah yang secara bermakna melebihi insidens yang diperkirakan.
2. Variasi Berkala

a. Kecendrungan sekuler (secular trend)


Kecendrungan sekuler ialah terjadinya perubahan penyakit atau KLB
dalam waktu yang lama. Lamanya waktu dapat bertahun-tahun sampai
beberapa dasawarsa. Kecendrungan sekuler dapat terjadi pada penyakit
menular maupun penyakit infeksi nonmenular. Misalnya, terjadinya
pergeseran pola penyakit menular ke penyakit yang tidak menular yang
terjadi di negara maju pada beberapa dasawarsa terakhir.

b. Variasi siklik
Variasi siklik ialah terulangnya kejadian penyakit setelah beberapa tahun,
tergantung dari jenis penyakitnya, misalnya epidemi campak biasanya
berulang setelah 2-3 tahun kemudian. Variasi siklik biasanya terjadi pada
penyakit menular karena penyakit noninfeksi tidak mempunyai variasi
siklik.

c. Variasi musim
Variasi musim ialah terulangnya perubahan frekuensi insidensi dan
prevalensi penyakit yang terjadi dalam 1 tahun. Dalam mempelajari
morbiditas dan mortalitas, variasi musim merupakan salah satu hal yang
sangat penting karena siklus penyakit terjadi sesuai dengan perubahan
musim dan berulang setiap tahun.
Faktor Tempat (Place)
Faktor tempat perlu mendapat perhatian karena sangat dipengaruhi
oleh :

Iklim  Kejadian penyakit/peristiwa kesehatan berbeda frekuensinya


pada setiap musim, suhu udara, curah hujan, dll. Contoh : Angka
penyakit Malaria akan tinggi bila hujan diselingi panas.

Sifat tanah/geologi  Sifat atau keadaan tanah/geologi juga


berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kejadian penyakit/peristiwa
kesehatan tertentu. Contoh : Penyakit GAKY (Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium) banyak terjadi di daerah yang tanahnya sedikit
mengandung Yodium.
Laras
Lanjutan..
Flora dan fauna  Keberadaan atau ketidak-beradaan suatu jenis
fauna atau flora tertentu juga mempengaruhi terjadi atu tidak
terjadinya suatu penyakit/peristiwa kesehatan. Contoh : Di daerah
yang banyak Aedes aegypti akan banyak kasus Demam Berdarah,
Chikungunya, dll. Kasus penyakit Cacing Pita (Taeniasis) lebih banyak
terjadi di daerah yang banyak terdapat ternak babi. Di daerah yang
banyak tanaman kangkung atau kelor, kasus Anemia kurang.
Penyebaran dan kepadatan penduduk  Faktor ini juga sangat
berpengaruh terhadap kejadian penyakit khususnya pada penyakit
menular. Contoh: Di daerah yang penduduknya padat biasanya kasus Diare
dan TBC akan tinggi.
Lanjutan..
Sistem pelayanan kesehatan Di daerah yang system pelayanan
kesehatannya bagus, maka kasus-kasus penyakit/peristiwa
kesehatan lain biasanya rendah, karena penanganan kasusnya
cepat.

Adat istiadat  Sering kali adat istiadat mempengaruhi kejadian


suatu penyakit. Di daerah yang memiliki pesta adat yang
menghidangkan makanan berupa daging setengah matang,
sering kali ditemukan penyakit Cacing Pita.
Faktor Orang (Person)

Faktor orang sangat mempengaruhi kejadian suatu penyakit/peristiwa

kesehatan pada kelompok penduduk tertentu. Faktor-faktor ini adalah :

• Faktor Genetik yang bersifat tetap (jenis kelamin, ras, dll)  Penyakit

tertentu hanya diderita atau cenderung diderita oleh jenis kelamin

tertentu. Contoh : kanker payudara lebih banyak diderita oleh wanita.

• Faktor Biologik (umur, status gizi, kehamilan, dll)  Penyakit tertentu

hanya atau banyak diderita oleh kelompok umur tertentu, status gizi

yang buruk, pada wanita hamil, dll. Contoh : Penyakit infeksi banyak

terjadi pada kelompok penduduk dengan gizi buruk.


Lanjutan..
• Faktor Perilaku  Faktor perilaku yg berpengaruh terhadap penyakit

antara lain : kebiasaan makan, mobilitas, kebiasaan tidur, dll. Contoh :

di daerah Malaria kebiasaan tidur di luar rumah akan meningkatkan

angka kejadian Penyakit Malaria.

• Faktor Sosial-Ekonomi-Budaya  Faktor sosial ekonomi seperti

pekerjaan, mata pencaharian, status perkawinan, pendidikan, adat

istiadat, dll berpengaruh terhadap kejadian suatu penyakit atau

peristiwa kesehatan. Contoh : Penyakit katarak lebih banyak

ditemukan pada nelayan dan petani, dibandingkan pada pegawai

yang bekerja di kantor.


• Contoh : KASUS
Seorang perawat sedang mengadakan
penyelidikan tentang kasus chingkungunya yang
sedang terjadi di daerah binaannya, dari hasil
survey terdapat 5 orang yang memiliki gejala
sama seperti chikungunya.
Data yang diperoleh sebagai berikut :

Ibnu
Orang Waktu Tempat
Tn. A , 40 thn, petani, Terjadi saat musim hujan Di sebelah rumah Tn. A,
Jenis kelamin : laki-laki dalam suatu waktu terdapat empang.
Keluhan :
- Demam
- Nyeri sendi pada
pergelangan
- Timbul bercak
kemerahan.

Ny. S , 35 thn, ibu rumah Lingkungan sekitar rumah


tangga, jenis kelamin : tampak kotor, dan terdapat
perempuan. kolam yang sudah tidak
Keluhan : terpakai.
- Demam tinggi
- Muka kemerahan
- Menggigil.
Lanjutan…
Orang Waktu Tempat
An. B , 10 thn, pelajar Terjadi saat musim hujan Jarak rumah An. B ± 200
Jenis kelamin : laki-laki dalam suatu waktu meter dari rumah Ny. S
Keluhan :
- Demam tinggi
- Kejang
- Tidak bisa menggerakan
pergelangan kaki.

Tn. D , 70 thn, petani Rumah Tn. D tidak jauh


Jenis kelamin : laki-laki dari TPS, ± 200 meter.
Keluhan :
- Nyeri pada tulang belakang
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Demam
Lanjutan…
Orang Waktu Tempat

Nn. N , 25 thn, Karyawati Terjadi saat musim Lingkungan sekitar


Jenis kelamin : perempuan hujan dalam suatu tempat bekerja tidak
Keluhan : waktu terjaga kebersihannya.
- Demam
- Bercak kemerahan
pada muka
- Perdarahan gusi
Referensi :
• Budiarto, Eko. 2002. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : EGC
• http://therizkikeperawatan.blogspot.com/2008/11/teori-
penuaan.html
• http://carapedia.com/pengertian_definisi_variabel_info2017.ht
ml
• http://mustafamura.com/index.php?option=com_content&vie
w=article&id=206:dasar-dasar-
epidemiologi&catid=97:surveilans-epidemiologi&Itemid=112
• http://id.wikipedia.org/wiki/Variabel
• http://softnesslight.blogspot.com/2011/07/trias-epidemiologi-
dan-variabel.html
• http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/03/konsep-dasar-
epidemiologi-penyakit.html
• biartambahtahu.files.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai