Disusun oleh
AJI ZAHCWA GIANLUCHA Z
AHMAD WIRA’I
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEHNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
SMK CANDA BHIRAWA PARE
JL.PB Sudirman No.68 Pare-Kediri Telp. (0354)391187. Fak .(0354) 391187
Emil:info@smkcbpare.web.id
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN
Nama : AJI ZAHCWA GIANLUCHA Z
NIS : 25450
Progam keahlian : Tehnik Instalasi Tenag Listrik
Nama : AHMAD WIRA’I
NIS : 5446
Progam Keahlian : Tehnik Instalasi Tenag Listrik
Kepala
SMK CANDA BHIRAWA PARE
ii
LEMBGA PENGESAHAN
LEMBAGA PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Nama DU/DI
Disusun oleh:
AJI ZAHCWA GIANLUCHA Z
AHMADC WIRA’I
Pembimbing prakerin
XXXXXXXXXXXXXXXX
iii
SITKOM SURABAYA
JL.Raya kedung baruk 98 surabaya 60298
Telp. 031-8721731 Fax 031-8710218
Email : info@stikom.edu Website : http.//www.stikom.edu
Surat keterangan
Yang bertandatangan dibawah ini , menerangkan bahwa
Nama : AJI ZAHCWA GAINLUCHA Z
Tempat tgl lahir : Kediri, 23 DESEMBER 2000
Status : siswa SMK CANDA BHIRAWA Pare
Nomor induk siswa : 25450
Alamat : Dsn. Wonorejo ,Ds.Kampung Baru, kec. Kepung ,
Kab. Kediri
Telah melakuka praktek kerja industri di STIKOM SURABAYA mulai tanggal 8 januari 2018
s.d 10 maret 2018 dengan judul laporan praktek kerja industri di STIKOM SURABYA
Surat keterangan ini dibuatg dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya
Yohanes Gabriel
Iv
STIKOM SURABAYA
JL.Raya kedung baruk 98 surabaya 60298
Telp. 031-8721731 Fax 031-8710218
Email : info@stikom.edu Website : http.//www.stikom.edu
Surat keterangan
Yang bertandatangan dibawah ini , menerangkan bahwa
Nama : AHMAD WIRAI’I
Tempat tgl lahir : Kediri,26 AGUSTUS 2000
Status : Siswa SMK CANDA BHIRAWA Pare
Nomor induk siswa : 25446
Alamat : Dsn. Mulyorejo Ds. Krecek Kec. Badas Kab. Kediri
Telah melakuka praktek kerja industri di STIKOM SURABAYA mulai tanggal 8 januari 2018
s.d 10 maret 2018 dengan judul laporan praktek kerja industri di STIKOM SURABYA
Surat keterangan ini dibuatg dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya
Yohanes Gabriel
V
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah Rabbil’aalamin. segala puja dan puji hanya kepada ALLAH SWT. Atas
segala nikmat yang selalu dilimpahkan kepada hambanya, baik nikmat yang akan diminta
maupun yang sengaja diminta darinya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelsaikan
PRAKERIN
PRAKERIN yang dilaknsanakan di STIKOM Surabaya ini dilakukan untuk memenuhi
persyaratan pendidikan SMK CANDA BHIRAWA Pare jurusan Tehnik instalasi tenaga listrik
.sekaligus melatih siswa bekerja di lapangan. Namun sangat disadari bahwa progam progam
yang dilaksanakan dalam PRAKERIN ini tak lepas dari kesalahan dan kekurangan ,
diharapkan dapat diperbaiki dan disempurnakan oleh siswa PRAKERIN selanjutnya
Mudah mudahan laporan ini bermanfaat. mohon kritik dan saranya sehingga
dapat sempurna dalam pembuatan laporan/tulisan berikutnya.
DAFTAR ISI
BAB V PENUTUP
• Kesimpulan
• Saran
Daftar Lampiran
1.Berupa Foto Kegiatan Personil
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar belakang prakerin
Sesuai dengan kurikulum sekolah Menengah Kejuruan,
setiap siswa siswi lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu
keahlian, dan siap bekerja, kegiatan itu disebut dengan
PRAKERIN ( Praktek Kerja Industri) . PRAKERIN adalah suatu
kegiatan yang sangat diwajibkan untuk tingkatan SMK dan
sederajat, untuk dapat mengenal dunia industry yang
sebenarnya.
Pelaksanaan PRAKERIN dilaksanakan selama 2(dua) bulan.
untuk progam keahlian khususnya pihak sekolah bekerja sama
dengan STIKOM Surabaya sebagai salah satu tempat dilaksanakn
PRAKERIN . hal ini dilaksanak dalam rangka meningkatakan mutu
dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai
tujuan yang releven antara dunia pendidikan denga kebutuhan
tenaga kerja.
B. Tujuan PRAKERIN
Tujuan PRAKERIN adalah sebagai berikut :
• Meningkatkan dan mengembangkan hubungan antara sekolah
dan dunia usaha/ dunia industri
• Menghasilkan tenaga kerja yang professional
• Mengasah ketrampilan yang telah diberikan oleh sekolah ke
dunia industri
• Meningkatakn efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan
pelatihan kerja yang berkualitas
• Menambahkan ketrampilan serta wawasan dalam dunia usaha
• Mewujudkan visi dan misi sekolah
• Sebagai sarat mengikuti ujian nasional
C. Maksud PRAKERIN
PRAKERIN adalah suatu kegiatan intrakulikuler yang
dilaksanakan oleh para siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan,
melalui penerjunan langsung di lingkungan sosial masyarakat
untuk belajar di tempat prakerin. Diharapkan siswa siswi dapat
merealisasikan hasil yang didapat di bangku sekolah. lingkungan
tempat PRAKERIN berlangsung serta bersama sama
melaksanakan kegiatan masyarakat yang direncanakan oleh
pemerintah. siswa siswi dapat memecahkan masalah yang
dihadapi ditempat siswa siswi melaksanakan PRAKERIN, sehingga
dapat dengan mudah mereka mendapatakan pengalaman
dilapangan.
D. Manfaat Prakerin
Adapun manfaat dari Prakerin yaitu
• Dapat mengenali seperti apa pekerjaan industri di lapangan,
sehingga setelah tidak asing lagi dengan dunia kerja
• Dapat menambah ketrampilan serta wawasan dalam dunia
usaha
• Untuk mengasah ketrampilan yang telah diberikan oleh
sekolah, siswa siswi juga dapat melatih berani bertanggung
jawab , serya displin
• Meningkatkan kedisiplinan serta rasa tanggung jawab
• Memperoleh link and match antar perusahaan dengan
sekolah
E. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan PRAKERIN yang telah dilaksanakan oleh
kami di STIKOM SURABAYA , yang dimulai pada tanggal 8 januari
s/d 10 maret 2018. Dengan itu, maka kami telah menyelasaikan
PRAKERIN selama 2 bulan di STIKOM Surabaya. Jadwal masuknya
setiap hari senin s/d jum’at , pukul 07.30 s/d 16.30 WIB
BAB II
TEORI DASAR LISTRIK
1. Arus Listrik
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan
aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari
terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan
dengan arah gerakan elektron.
I = Q/t (ampere)
Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik
Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang
pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.
Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118
milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik”.
Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:
Q=Ixt
I = Q/t
t = Q/I
Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.
“muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa
oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan ”coulomb (C)”,
muatan proton +1,6 x 10^-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10^-19C. Muatan
yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik
menarik”
3. Rapat Arus
Difinisi :
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”.
Gambar 2. Kerapatan arus listrik.
Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas
penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka
kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil
1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²).
Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm²,
2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus
berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang
penghantar kerapatan arusnya mengecil.
Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan
penampang kawat:
J = I/A
I=JxA
A = I/J
Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]
4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar
Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan
aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom,
setiap atom terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron.
Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom
sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan
penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi
pada setiap bahan.
“1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm
dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C"
“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau
isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga
tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit
dialiri arus listrik”.
Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:
R = 1/G
G = 1/R
Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]
R = ρ x l/q
Dimana :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]
faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu
jenis material sangat tergantung pada :
• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.
potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang
berbeda potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan
potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau perbedaan potensial”.
satuan dari potential difference adalah Volt.
“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule
untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”
V = W/Q [volt]
Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb
RANGKAIAN LISTRIK
Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban
Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban .
Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter
akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus
tertutup.
“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter”
2. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan
tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan
dengan Rumus :
I = V/R
V=RxI
R = V/I
Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm
3. HUKUM KIRCHOFF
Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik
adalah nol (ΣI=0).
Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5
BAB III
INSTALASI LISTRIK RUMAH
SEDERHANA
Listrik merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan
manusia setiap hari, baik di sekolah, pabrik, kantor maupun
rumah-rumah tinggal yang mempergunakan peralaan listrik.
Berdasarkan pemakaian tenaga listrik, jenis instalasi listrik
dibedakan menjadi instalasi penerangan dan tenaga.
Menurut rida Ismu, A. (1979: 22), instalasi penerangan adalah
instalasi listrik
yang memberikan tenaga listrik untuk keperluan penerangan
(lampu) dan alat-alat rumah tangga.
Menurut PUIL 1987 instalasi rumah / domestik adalah
instalasi listrik dengan tegangan 300 volt untuk rumah tinggal,
toko, ruang kantor, hotel dan sebagainya serta digunakan
untuk penerangan dan keperluan rumah tangga.
Alat-alat rumah tangga yang dimaksud adalah peralatan atau
perabot rumah
tangga yang bekerjanya memerlukan tenaga listrik. Misalnya:
setrika listrik,
kompor listrik, radio, televisi, alat pemanggang roti dan lain
sebagainya.
Selanjutnya akan diuraikan beberapa bahasan mengenai
perlengkapan instalasi,
yaitu:
C. Kabel NYA
Kabel NYA adalah penghantar dari tembaga yang berinti
tunggal
berbentuk pejal dan menggunakan isolasi PVC. Kabel ini
merupakan
kabel rumah yang paling banyak digunakan.
Kabel NYA dimaksudkan untuk dipergunakan didalam ruangan
yang kering, untuk instalasi tetap dalam pipa dan sebagai kabel
penghubung dalam lemari distribusi. Isolasi kabel NYA diberi
warna
hijau-kuning, biru muda, hitam, kuning atau merah.
Contoh penandaan kabel NYA dapat dilihat pada gambar 1.1
1. Kode pengenal
Tanda Pengenal
Standar Kode Pengenal
Jenis Kabel
Tegagan
Pengenal
Selubung Isolator
PVC
Tanda Pengenal
Badan Penguji
Jumlah inti dan luas
penampang kabel
Tanda Pengenal
Produsen
Lapisan
Isolator
Inti Kabel
Penandaan kabel NYM.
Kemampuan hantar arus kabel NYM adalah seperti tercantum
dalam tabel 4, yang berlaku untuk suhu keliling 300 C dan 400
C, dengan
suhu penghantar maksimum 700 C (PLN, SPLN 42-2: 1992).
2.1.2 Persyaratan Penghantar Instalasi
a. Besar penampang penghantar
` Menurut PUIL 1987, penghantar untuk pemasangan tetap
harus dari
bahan tembaga dengan penampang sekurang-kurangnya 1,5
mm2 atau
dari bahan lain dengan bahan yang ekivalen (LIPI, 1987; Pasal
840. B1)
b) Elektroda Batang.
Elektroda batang ialah elektroda dari pita atau besi baja
profil yang dipasang tegak lurus (vertikal) ke dalam tanah.
Umumnya digunakan batang tembaga dengan diameter 5/8 inc
sampai ¾ inc, panjang 4 m. Atau pipa galvanis dengan
diameter 1
inc sampai 2 inc, panjang 6 m.
Elektroda batang harus dipasang secara tegak lurus kedalam
tanah, dengan bagian atas batang terletak 30 cm di bawah
permukaan tanah. Panjang elektroda harus disesuaikan dengan
hambatan pentanahan yang diperlukan. Untuk memperoleh
nilai
hambatan pentanahan yang kecil, harus diperlukan beberapa
elektroda batang yang pemasangannya jarak antara elektroda
tersebut minimum harus dua kali panjangnya.
c) Elektroda Pelat.
Elektroda pelat adalah elektroda dari bahan pelat logam
(utuh atau berhubung) atau dari kawat kasa. Elektroda pelat
ditanam tegak lurus di dalam tanah dan umumnya cukup
dengan
plat ukuran 4 m x 0,5 m. Untuk memperoleh tahanan yang
lebih
rendah, maka beberapa plat dapat digunakan secara bersama
dengan rangkaian paralel.
d) Pipa Air.
Jaringan pipa air minum dapat juga digunakan sebagai
elektroda pentanahan, dengan syarat ujung pipa di kedua sisi
meter air harus dihubungkan dengan baik. Untuk hubungan
tersebut digunakan kawat baja berlapis seng, kawat tembaga
berlapis timah putih atau pita baja berlapis seng.
2) Penghantar Pentanahan.
Penghantar pentanahan adalah penghantar pengaman
yang
digunakan pada sistem pentanahan, yaitu untuk
menghubungkan
sistem pentanahan dari elektroda pentanahan ke terminal
utama
pentanahan dan dari terminal utama pentanahan sampai ke
peralatan
listrik yang ditanahkan. Penghantar tanah harus dibuat dari
bahan
tembaga atau aluminium atau baja atau perpaduan dari bahan
tersebut.
Berdasarkan kekuatan mekanisnya, luas penampang minimum
penghantar bumi yaitu:
a) Untuk penghantar yang terlindung kokoh secara mekanis 1,5
mm2
tembaga atau 2,5 mm2 aluminium.
b) Untuk penghantar yang tidak terlindungi kokoh secara
mekanis 4
mm2 tembaga atau pita baja yang tebalnya 2,5 mm2 dan luas
penampang 50 mm2.
Ukuran penampamg penghantar pentanahan pada rangkaian
cabang instalasi, berbeda dengan penampang penghantar
pentanahan
pada saluran utama. Untuk ukuran penampang penghantar
pentanahan
pada saluran utama akan lebih besar dari saluran cabang. Hal
ini
disesuaikan dengan luas penampang penghantar fasanya.
Menurut PUIL 1987, luas penampang nominal penghantar
pengaman harus sekurang-kurangnya sesuai dengan tabel 5
(LIPI,
1987: Pasal 312. B. 4).
Sambungan antara hantaran pentanahan dan elektroda
pentanahan harus mekanis kuat dan membuat kontak listrik
yang
baik, sambungan ini dapat berupa sambungan las atau baut,
yang
tidak mudah lepas sendiri. Diameter baut yang digunaka
sekurangkurangnya
10 mm. Hantaran pentanahan yang dipasang di atas tanah
harus mudah terlihat dan jika tertutup harus mudah tercapai.
Jika
perlu hantaran ini harus dilindungi terhadap bahaya kerusakan
mekanis ataupun kimiawi.
Dalam penggunaan pada rumah tinggal sebaiknya tidak
digunakan penghantar pentanahan telanjang. Penghantar
pentanahan
berisolasi harus memiliki isolasi setaraf dengan isolasi dari
penghantar fasa dan netral.
Umtuk keperluan pengujian, dalam penghantar pentanahan
harus
ada sambungan yang dapat dilepas untuk memisahkan bagian
di atas
tanah dari bagian yang ditanam. Sambungan ini harus dibuat
ditempat
yang mudah dicapai dan sedapat mungkin ditempat yang harus
ada sambunga
2.1.4 Pengujian Instalasi
Semua instalasi baik yang baru maupunyang sementara,
harus diuji
dengan seksama sebelum siap untuk dipergunakan. Pengujian
juga
berlaku untuk tambahan dan perubahan. Pengujian dengan
instrumen
listrik harus diikuti oleh pemeriksaan visual yang teliti terhadap
kesempurnaan mekanik sambungan dan hubungan.
Menurut PUIL 1987 pasal 910 C.2, pemeriksaan dan pengujian
instalasi listrik dilakukan antara lain mengenai hal-hal sebagai
berikut:
(a) Berbagai macam tanda pengenal dan papan peringatan.
(b) Perlengkapan listrik yang dipasang.
(c) Cara memasang perlengkapan listrik.
(d) Polaritas
(e) Pembumian
(f) Reistansi isolasi
(g) Kesinambungan sirkit
(h) Fungsi pengaman sistem instalasi listrik.
Pemeriksaan pengujian tersebut diatas kemudian disusul
dengan
uji coba.
2.2 MENGUJI INSTALASI LISTRIK
2.2.1 Penampang Penghantar.
1. PENGANTAR
Untuk pemasangan suatu instalasi listrik, terlebih
dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya
berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan
dipasang. Gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan
dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya
disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan
garis tunggal agak tipis. Saluran-saluran listriknya, karena
lebih penting, digambar lebih tebal.
Supaya gambarnya rapi,
harus dipilih tebal garis yang tepat.
(Lihat Lampiran)
4. GAMBAR INSTALASI
Gambar 1
Gambar 4b.
* Hubungan Sakelar Seri
Gambar 5a.
Gambar 5b.
Gambar 6a
Gambar simbol
BAB IV
PENGERTIAN AC
1) AC Split
Di lihat dari segi bentuknya AC Split ini memiliki dua bagian yaitu indoor dan uotdoor,
compressor pada AC Split in terletak pada bagian outdoornya dan memiliki kipas sebagai
alat untuk mengurangi panas yang ada pada pipa kondensornya.
Sedangkan pada bagian indoornya terdapat pipa evaporator dan motor listrik yang
berfungsi memutar blower dan kemudian di keluarkan pada ruangan yang telah di tentukan
sehingga ruangan tersebut menjadi dingin
Prinsip kerja pada AC Split adalah dimulai dari kompresor. Kompresor memompa gas
yang bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melalui pipa tekan (Discharge) ke kondensor. Di
dalam kondensor suhu gas yang tinggi dibuang oleh Fan yang terletak pada Outdoor unit,
sehingga suhu gas refrigerant menjadi dingin. Setelah melalui Condensor gas refrigerant
masuk ke Filter Dryer untuk disaring, agar gas yang mengalir tidak terdapat kotoran. Setelah
disaring gas (Freon) masuk ke pipa kapiler yang lubangnya begitu kecil, di dalam pipa ini
freon saling bertubrukan dan berdesak-desakan disini freon telah berubah wujud menjadi
cair yang sebelumnya berupa gas. Setelah melewati pipa kapiler freon akan menguap dan
mengambil panas didalam Evaporator yang hampa udara. Sehingga pipa-pipa di evaporator
menjadi dingin dan dihembuskan oleh fan motor yang ada dalam Indoor unit.
Setelah melakukan proses pendinginan freon di dalam evaporator, freon kembali
disedot masuk kembali melalui pipa hisap (suction) ke dalam Kompresor. Begitulah cara
kerja AC, singkatnya freon dipompa oleh kompresor keluar melalui pipa tekan lalu masuk ke
condensor lalu ke filter dryer kemudian masuk melalui pipa kapiler menuju evaporator dan
kembali ke kompresor melalui pipa hisap (Suction). Proses ini terus berulang ketika AC
digunakan.
2) AC Window
1. Pengertian
Pada AC Window ini memiliki bentuk yang berbeda dengan bentuk lainnya, yaitu antara
indoor dan outdoornya memiliki tempat yang sama (menyatu), sehingga tidak memerlukan
tambahan pipa antara indoor dan outdoor AC tersebut.
Didalam pemasangan AC Window ini, kita harus melubangi tembok ruangan yang akan di
pasang tersebut. Letak indoornya berada di dalam ruangan dan letak outdoornya berada di
luar ruangan, tembok pembatas ini sangat di perlukan agar udara panas yang berada di luar
ruangan tidak masuk ke dalam ruangan yang bersuhu rendah, yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada compressor AC Window tersebut.
2. Bagian-bagian AC Window
a) Compressor (kompersi)
Yaitu berfungsi untuk memompa gas freon atau gas Refrigerant ke seluruh sistem AC
panas yang diserap dari evaporator dan dikeluarkan melalui kondensor.
b) Condensor (penguapan)
Yaitu berfungsi untuk membuang temperatur panas pada outdoor.
c) Recervoir
Berfungsi untuk menyimpan gas dari condensor sebelum dialirkan ke
compressor.
d) Evaporator
Berfungsi untuk menyerap udara panas menjadi dingin.
e) Filter Dryer
Berfungsi untuk menyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli.
f) Motor Fan dan Blower
Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower.
Blower berfungsi untuk mensirkulasikan udara yang berada di sekitar
evaporator.
g) HPS (High Pressure Switch)
Yaitu berfungsi untuk megukur tekanan tinggi atau kuatnya gas.
h) LPS (Low Pressure Switch)
Yaitu berfungsi untuk mengukur tekanan lemah atau rendahnya gas.
3) AC Floor Standing
AC Floor standing ini memiliki bentuk yang besar baik pada indoornya maupun pada
outdoornya, peletakan AC Floor standing ini yaitu pada bagian indoornya di letakkan pada
dasar lantai ruangan yang di lengkapi dengan dudukannya, daerah pada bagian depan
indoornya harus lapang hal ini di sebabkan agar sirkulasi udara pada AC Floor standing
tersebut tidak terganggu.
AC Floor standing ini mampu mencapai temperatur terendah hingga kurang lebih 10
derajat celcius sedangkan pemasangan pada bagian indoornya disebelah atas dibuat suatu
corong/dakting udara, yang dapat di tempatkan hingga ketinggian 3,5 meter.
AC Floor standing ini sangat banyak di gunakan pada setiap industri, karena memiliki
kapasitas ruangan yang cukup besar dibandingkan dengan AC lainnya dan AC ini biasanya di
letakkan dalam suatu ruangan produksi.
4) AC Central
Ukuran pada AC ini hampir sama dengan AC Floor standing yang memiliki bentuk dan
ukuran cukup besar. Perbedaannya ialah ukurannya dan tempatnya peletakkan pada bagian
indoornya. AC Central ini di pasang (di letakkan) pada bagian atas dekat ceilings (plafon),
dan AC ini lebih banyak di pasang dalam keadan tergantung.
AC Central ini memiliki dua buah blower yang di gunakan untuk menghisap suhu dingin
pada bagian evaporatornya dan mengeluarkannya keruangan yang telah di tentukan. AC ini
biasanya diberi corong udara/dakting pada depan blowernya, sebagai tempat penyalur
udara dari blower menuju ruangan. AC ini memiliki filter, yang dipasang pada bagian
belakang blower.
Rotor adalah bagian yang bergerak/berputar yang terdiri dari kumpulan platlogam
yangmembentuk slinder dan di bagian tengahnya terdapat AS/shaft untuk menggerakan
komponen kompresor.Pada unit kompresor biasanya terdapat 3 buah terminal yaitu:
Starting2.
Common3.
Running
Untuk mengetahui letak ketiganya sangat mudah karena pada tutup terminal kompresor
biasanya tertulis kode SCR. Tetapi tidak semuanya unit kompresor di beri kode SCR ada juga
yang belum dikasih kode dan di tabung kompresor di label
WARNING
kira-kira begini bunyinya "Pastikan dengan benar letak terminal SCR sebelum memasang
kompresor", karena bila salah dalam memasang socket pada terminalSCR mengakibatkan
putaran motor kompresor menjadi terbalik dan dapat membuat kompresor macet/rusak.Jika
pada penutup kompresor tidak terdapat kode Terminal SCR terpaksa kita harus mencarinya
sendiri.Berikut adalah tips untuk mencari letak Terminal SCR pada kompresor mudah-
mudahan bisa membantu.
1.Siapkan alat ukur Multi tester atau tang ampere (beserta pin pengukurnya)
hasil tahanan terbesar adalah kombinasi lilitan primer dan lilitan sekunder, dan Tahanan
terkecilmerupakan kombinasi lilitan primer dan terminal penghubung
• Nyalakan unit AC
• Buka penutup service valve pada pipa besar menggunakan kunci inggris atau
kunci pas.
• Pasang selang manifold (low preassure) warna biru pada service valve (posisi
sebelah kiri pada manifold anda) dan warna kuning pada tabung refrigrant
(posisi sebelah tengah pada manifold anda). Usahakan kran manifold pada posisi
tertutup semua.
• Untuk deteksi dini, cek tekanan freon AC. Standard tekanan freon R22 adalah
57.6 – 84.1 psig.
• Jika tidak ada tekanan freon sama sekali, berarti sistem pendingin/ac split ada
kebocoran. Cari sampai ketemu dimana letak kebocorannya dengan kuas kecil
yg diberi air sabun, bila tidak diperbaiki/dilas kebocorannya freon akan
berkurang kembali walaupun telah diisi sampai ac split menjadi dingin kembali.
Bila ruang kebocorannya harus diperbaiki dengan cara mengelas dan pada
sistem pendingin/ac split masih terdapat sisa freon, maka yg harus anda lakukan
sebelum melakukan perbaikan/pengelasan adalah membuang sisa freon tersebut
agar tidak membahayakan diri anda.
1. Pasang selang warna biru pada pentil pengisian freon dan selang warna kuning pada
tabung Freon (posisi kran ditabung freon dalam keadaan terbuka penuh dan kedua kran
pada manifold tertutup penuh).
2. Buka penutup kran nepel ukuran 3/8 yg ada pada samping kanan kran nepel outdoor
unit.
3. Masukan kunci L pada kran nepel 3/8 dan putar kekanan(posisi klep nepel ditutup).
4. Operasikan ac split dan tunggu sampai indoor unit mensupply listrik kebagian
outdoor unit.
5. Setelah outdoor unit beroperasi, lepaskan selang warna biru dari manifold, angin
akan keluar dari ujung selang warna biru dan tunggu sampai angin tidak keluar lagi dari
ujung selang warna biru.
6. Setelah tidak ada angin yg keluar lagi dari ujung selang warna biru, pasang kembali
ujung selang warna biru ke manifold lalu putar ke kiri kunci L yg berada pada kran
nepel 3/8(posisi kran nepel terbuka penuh).
7. Isi freon dengan memutar kran manifold warna biru kearah kiri sambil melihat jarum
manifold untuk memastikan berapa freon yg sudah masuk kedalam sistem pendingin/ac
split.Pada waktu pengisian freon lakukan secara bertahap jangan sekaligus dalam waktu
singkat.
8. Buka kran manifold tunggu beberapa saat, lalu tutup kembali. Lakukan berulang-ulang
dan lihat berapa freon yg sudah masuk pada jarum penunjuk yg ada dimanifold, sampai
pipa instalasi ac yg berukuran 3/8 yg berada pada outdoor unit basah berembun atau
evaporator yg ada pada indoor unit anda pegang, apabila dinginnya sudah merata berarti
proses pengisian freon sudah cukup, tidak harus 75 psi.
Bila unit ac kelebihan freon akan membuat ac menjadi tidak dingin bukan menjadikan
lebih dingin. Perhatikan juga ampere compressor pada waktu pengisian freon, jangan
sampai melebihi batas ampere (current) yg dapat anda lihat pada sisi indoor unit.
9. Tutup kembali kran pada tabung freon.
10. Lepas selang manifold pada tabung freon dan unit AC.
11. Tunggu beberapa saat check kembali tekanan freon AC, chek Ampere meter (currency)
apabila melebihi kapasitas kurangi tekanan dengan sedikit membuangnya.
12. Buka dan lepas selang manifold pada Unit AC, tutup kembali penutup valve service.
panas pada refrigeran. Jika panas tidak bekerja maksimal atau berputar pelan, menyebabkan
Panas yang berlebih (over heat) akan menyebabkan overload motor protector kompresor
memutus arus listrik ke kompresor. Akibatnya, kompresor tidak bekerja. Jika kondisi ini
terus dibiarkan, akan memperpendek usia pakai overload motor protector dan kompresor itu
sendiri.rusak.
bermasalah).
Selain itu, sirip evaporator , filter, dan kondensor dalam keadaan bersih, tidak tersumbat,
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Saran yang dapat saya sampaikan kepada pihak sekolah adalah sebagai
berikut :
Kedisiplinan siswa-siswi lebih ditingkatkan lagi,karena supaya saatdiperusahaan
siswa-siswi sudah terbiasa dengan sikap disiplin.
Kedisiplinan dalam kebersihan dilingkungan sekolah juga harus lebih
diperhatikan lagi,karena dalam perusahaan-perusahaan besar sikap ini sangat
dibutuhkan demi menunjang kelancaran dan kerapian dalam bekerja.
Pengetahuan siswa-siswi dalam mata pelajaran,menjadikan siswa-siswi yang
cerdas.Enggan begitu sisw-siswi jadi lebih percaya dri untuk mengadapi dunia
kerja.karena selain siswa-siswi unggul dalam mental,fisik,juga kedisiplinan,ilmu
pengetahuan juga sangat diperlukan.
Keahlian dalam penguasaan dalam Bahasa asing harus lebihditingkatkan
lagi.karena,hal ini juga sangat diperlukan untuk kelancaran berkomunikasi di
lingkungan perusahaan.Terutama untuk kelancaran dengan atasan yang berasal
dari luar negeri.dan jika bias,sekolah mengadakan bimbingan belajar Bahasa asing
lebih atau lebih lama.Selain itu juga,saat berkomunikasi di dalam kelas ada baiknya
menggunakan sedikit Bahasa asing pemiasaan dan kelacaran dalam pengucapan.
LAPIRAN-LAPIRAN Kegiatan