Jones (1998) found "students often had difficulty using APA style" (p. 199); what
implications does this have for teacher
Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata. Kutipan
langsung panjang ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari
margin kiri, dan tetap dalam jarak 1,5 spasi (seperti teks).
Mengutip dari beberapa karya dari penulis yang berbeda dan tahun penerbitan
dalam 1 kalimat (kutipan diambil dari sumber yang berbeda).
Studies of precautionary saving in response to earnings risk include Cantor (1985),
Skinner (1988), Kimbal (1990a, 1990b) and Caballero (1991), among others... atau
The hemispheric division of the human brain has been studied from many different
perspectives; however, not all researchers agree on the exact functions of each
hemisphere (Ellison, 1973; Jaynes, 1979; Mick, 1978).
Karya dengan nama belakang penulis sama
Jika mengutip dari karya dengan nama belakang penulis yang sama dengan kutipan
sebelumnya, nama depan penulis perlu dicantumkan pada kutipan berikutnya.
At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in Canada and the United
States (Kevin Hansen, 1980).
Terjemahan
Kotler, Philip. (1997). Manajemen pemasaran : Analisis, perencanaan, implementasi
(Hendra Teguh & Ronny Antonius Rusli, Penerjemah.). Jakarta: Prenhallindo.
Artikel Majalah
Greenberg, G. (2001, August 13). As good as dead: Is there really such a thing as brain
death? New Yorker, 36-41.
III. WAWANCARA
White, Donna. (1992, December 25). Personal interview.
Kaset Video/VCD
National Geographic Society (Producer). (1987). In the shadow of Vesuvius
. [Videotape]. Washington, DC: National Geographic Society.
Kaset Audio
McFerrin, Bobby (Vocalist). (1990). Medicine music [Audio Recording]. Hollywood, CA:
EMI-USA.
Dokumen lembaga
NAACP (1999, February 25). NAACP calls for Presidential order to halt police
brutality crisis. June 3, 2001.
http://www.naacp.org/president/releases/police_brutality.htm
Dokumen lembaga, tanpa nomor halaman, tanpa informasi tahun penerbitan Greater
Hattiesburg Civic Awareness Group, Task Force on Sheltered Programs.
(n.d.). Fund-raising efforts. November 10, 2001. http://www.hattiesburgcag.org
Email
Wilson, R.W. (1999, March 24). Pennsylvania reporting data. Child Maltreatment Research.
March 30, 1999. CHILD-MALTREATMENT-R-L@cornell.edu
CD-ROM
Ziegler, H. (1992). Aldehyde. The Software Toolworks multimedia encyclopedia (CD-ROM
version 1.5). Boston: Grolier. Januari 19, 1999. Software Toolworks.
Nickell, Stephen J. (August 1996). Competition and corporate performance. The Journal of
Political Economy, 104(4), 724-747. December 15, 2003. Proquest Database (CD-ROM).
B. TEKNIK PENULISAN VANCOUVER
“Daftar pustaka merupakan suatu bentuk kejujuran penulis dan penghargaan intelektual
terhadap penulis lainnya”.
Sebagai awal saya ingin memaparkan bahwa daftar pustaka merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sebuah karya tulis ilmiah. Ini berarti mau tidak mau atau suka tidak suka,
dalam menulis sebuah karya seorang penulis diwajibkan juga untuk menulis daftar pustaka
atau sitasi yang digunakannya. Dalam berbagai kompetisi karya tulis ilmiah pun
melampirkan daftar pustaka merupakan sebuah keharusan, bahkan memenuhi 5% – 10%
total penilaian. Namun sayangnya kesempatan untuk mendapatkan nilai penuh di 5% – 10%
ini belum bisa dimanfaatkan dengan baik karena penulisannya yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Tidak dapat dipungkiri memang, beberapa institusi memiliki
ketentuannya sendiri dalam menulis sebuah rujukan. Setidaknya ada dua sistem yang
diterima secara internasional dan umum digunakan dalam bidang kedokteran yaitu sistem
Harvard dan sistem Vancouver.
Mungkin bagi yang masih awam dengan istilah sitasi (rujukan) dengan gaya vancouver atau
harvard karena memang metode ini baru diperkenalkan dibangku perkuliahan. Orang-orang
seringkali membedakan harvard dan vancouver hanya pada aplikasinya di halaman isi,
– Sistem harvard: metode pengobatan penyakit ini saat ini lebih kepada penggunaan
antibiotika (Robert & Black, 2007)
– Sistem vancouver: metode pengobatan penyakit ini sebaiknya menggunakan kombinasi
bedah dan medikamentosa1-3
Tetapi lebih dari itu ada perbedaan yang mendasar pula pada penulisannya di daftar pustaka
(dan hal ini yang jarang diperhatikan oleh kebanyakan penulis)
Saat ini saya memperkenalkan sistem sitasi dengan gaya vancouver (harvard baru dibahas
pada artikel berikutnya). Sistem Vancouver merupakan sistem yang sering digunakan dalam
berbagai jurnal ilmiah atau publikasi akademik. Sistem ini umumnya disebut author-
number system karena sistemnya yang merujuk dengan menggunakan angka. Nama
Vancouver diambil karena sistem ini merupakan hasil dari pertemuan yang dilaksanakan di
Vancouver, British Columbia, Canada pada tahun 1979 yang merupakan cikal bakal
berdirinya ICMJE (International Comitee of Medical Journal Editors). Dibandingkan
harvard, vancouver lebih populer digunakan di jurnal kedokteran karena tidak terlalu banyak
memakan tempat (karena hanya perlu menuliskan angka tanpa nama dan tahun) sehingga
mengurangi jumlah halaman. Selain itu, vancouver juga memungkinkan penggunanya
merujuk lebih dari satu sumber untuk sebuah pernyataan (kalimat) tanpa perlu merusak
estetika penulisan.
Berikut ini akan saya jabarkan bagaimana konsep dasar menuliskan daftar pustaka dengan
sistem Vancouver ketika menyitasi sebuah jurnal, buku, dan aplikasinya.
Menyitasi Sebuah Jurnal
Secara umum sitasi jurnal dengan sistem Vancouver adalah sebagai berikut:
Banyak ketentuan yang digunakan dengan menggunakan sistem ini. Berikut adalah ketentuan
yang cukup penting untuk diperhatikan:
2. Taruhlah nama terakhir (last name) atau nama keluarga (family) pengarang dibagian depan
untuk setiap pengarang.
3. Ubah nama depan dan nama tengah yang tertera ke dalam inisial, maksimal dua inisial sesuai
urutan nama depan dan tengah.
4. Gunakan koma dan spasi untuk membedakan nama pengarang yang satu dengan lainnya.
6. Jika halaman merupakan suatu pertimbangan dan jumlah pengarang cukup banyak, maka
dapat menggunakan 3 pengarang pertama atau 6 pengarang pertama. Nama pengarang terakhir
diikuti dengan koma dan spasi kemudian berikan “et al.” atau “and others.”
7. Hilangkan jabatan, pangkat, titel, atau tanda kehormatan lainnya yang mengikuti nama
pengarang
8. Jika organisasi adalah pemilik dari artikel atau jurnal, maka ikuti ketentuan berikut
Hilangkan “the” dalam menggunakan nama organisasi
9. Jika dalam publikasi disertakan divisi organisasi yang bersangkutan, masukkan divisi tersebut
setelah nama organisasi dan dipisahkan dengan koma. Jika ada lebih dari 2 divisi pisahkan
dengan titik koma
10. Jika nama pengarang atau pemilik tidak ditemukan, maka ketentuan yang berlaku adalah
sebagai berikut
11. Jika ditemukan nama editor atau translator, mulailah sitasi dengan nama editor atau
translator, kemudian akhiri dengan koma dan berikan informasi tentang peranan orang tersebut.
12. Jika tidak ditemukan baik nama pengarang, pemilik, editor, ataupun translator, mulailah
dengan judul dari artikel tersebut. Jangan menggunakan anonymous.
Tanggal Publikasi
1. Tanggal publikasi diurut mulai dari tahun, bulan dan hari publikasi.
2. Bulan disingkat berdasarkan tiga huruf pertama.
3. Akhiri informasi tanggal publikasi dengan titik dua.
4. Terkadang beberapa jurnal memberikan suplemen (supplement), bagian (parts), atau
edisi/nomor khusus (special number). Ini semua diletakkan setelah tanggal. Gunakan
abreviasi berikut : Suppl, Pt, Spec No
5. Gunakan hanya nomor arab saja.
6. Terkadang suplemen diberikan nama daripada diberikan nomor. Jika demikian, gunakan
singkatan yang telah disepakati secara internasional.
7. Akhiri suplemen, bagian, atau nomor khusus dengan titik dua.
Nomor Volume dan Nomor Isu
1. Hindari penggunaan kata “volume” atau “vol”. Nomor saja sudah cukup untuk
menunjukan volume jurnal tersebut.
2. Gunakan angka arab untuk nomor volume dan nomor isu. Pisahkan multipel volume
dengan garis strip (-), misal 5-6, 10-11. Untuk nomor isu diletakkan di dalam kurung.
3. Jika tidak ditemukan nomor volume jurnal, berikan titik koma setelah tanggal publikasi
diikuti oleh nomor isu (yang diletakkan dalam kurung).
4. Hindari penggunaan “number”, “num”, “no” atau kata-kata lainnya yang ingin
menunjukkan nomor isu.
5. Akhiri nomor isu dengan titik dua.
Edisi Buku
Bagian ini penting untuk dicantumkan, sehingga pembaca tahu edisi berapa yang digunakan oleh
penulis (karena setiap edisi pasti ada beberapa perubahan di dalamnya!). Berikut ini adalah
ketentuan dalam mencantumkan edisi buku.
1. Cantumkan penerbit sesuai yang tertera dalam publikasinya. Gunakan kapitalisasi huruf
sesuai dengan yang tertera dalam buku.
2. Abreviasikan penerbit yang telah diketahui oleh umum jika diperlukan, tetapi tetap harus
dipertimbangkan ketika menyingkat nama penerbit untuk menghindari kebingungan
pembaca.
3. Apabila divisi dari penerbit tersebut dicantumkan dalam buku, maka nama penerbit
ditaruh di awal kemudian diikuti oleh nama divisi tersebut.
4. Jika ditemukan lebih dari satu penerbit, pilihlah penerbit yang ada diurutan paling atas
atau satu penerbit yang dicetak dengan huruf besar atau ditebalkan.
5. Jika tidak ditemukan nama penerbit, maka tulislah “publisher unknown” dalam kolom
kotak. Akhiri informasi penerbit dengan titik koma.
Lokasi / Halaman
Untuk mencantumkan lokasi halaman dalam sebuah buku sedikit berbeda dengan cara
mencantumkan halaman dalam sebuah jurnal.
Setelah kita mengetahui bagaimana cara menulis daftar pustaka ala Vancouver dengan benar,
sekarang akan dibahas bagaimana menuliskan rujukan dalam paragraf suatu karya. Berikut
adalah beberapa ketentuan dan penjelasan dalam menulis rujukan dalam sebuah
kalimat/paragraf.