Anda di halaman 1dari 35




A
merican Psychological Association (APA) style merupakan gaya atau model pengutipan dan
perujukan (citation style atau referencing style) dalam penulisan ilmiah yang dikembangkan
oleh American Psychological Association (APA). APA menerbitkan secara resmi style ini
pertama kalinya pada 1929. Saat ini, edisi terbaru APA style adalah 6th edition, yang diterbitkan
pada 2010 dengan judul Publication Manual of the American Psychological Association. Kemudian
pada 2012, APA secara khusus juga menerbitkan APA Style Guide to Electronic References yang
secara rinci menguraikan standard pembuatan sitasi dan referensi untuk berbagai jenis bahan
pustaka dalam bentuk electronic, yang umumnya dipublikasikan melalui media World Wide Web
(WWW).

APA Style ini termasuk yang banyak digunakan di dunia akademik. Banyak universitas dan jurnal
ilmiah mengadopsinya sebagai standard pengutipan. Pada perkembangann selanjutnya, APA Style
ini tidak hanya digunakan oleh bidang psikologi, namun juga bidang-bidang keilmuan lainnya,
terutama ilmu-ilmu sosial dan humaniora.

Pembahasan bab ini sepenuhnya merujuk kepada kedua buku di atas. Bab ini merupakan ikhtisar
dari bab-bab buku tersebut yang membahas tentang citation atau referencing style. Sistematika
pembahasan bab ini tidak sepenuhnya merefleksikan buku-buku tersebut. Untuk pengkajian lebih
dalam, sangat disarankan untuk merujuk langsung kedua buku tersebut di atas.
APA Style dapat dikelompokkan ke dalam kategori author-date atau in-text-name referencing style.
Dalam model ini, ada dua bagian yang wajib ada, yaitu
• In-text citations (kutipan di dalam teks)
• List of references (daftar rujukan di bagian akhir naskah)


Dalam APA Style, in-text citations (kutipan dalam teks) terdiri dari 3 elemen, yaitu:
• Nama akhir (last name) pengarang (author)
• Tahun terbitan
• Halaman atau paragraf dokumen atau sumber kutipan

Dua elemen pertama harus selalu ada, sedangkan yang terakhir ditambahkan hanya bila dipandang
perlu, yaitu ketika sebuah kutipan bersifat spesifik sehingga perlu ditunjukkan juga lokasi informasi
yang dikutip (halaman, paragraf, section, dan semacamnya) kepada pembaca.

Bagian ini, in-text citations, membahas ketentuan cara menampilkan ketiga elemen di atas (nama
pengarang, tahun terbit, dan juga halaman) sebagai kutipan dalam sebuah teks atau naskah.
Beberapa ketentuan tersebut dibahas di bawah ini.

Bila nama pengarang disebut dalam atau menjadi bagian dari kalimat, ikuti nama pengarang
dengan tahun terbit dan diletakkan dalam tanda kurung. Contoh:

Dalam salah satu studinya, Pabottingi (1982) menguraikan peran intelektual Indonesia pada masa
sebelum Revolusi Kemerdekaan 1945.

Menurut Latif (2005, p. 674), pada awal 1970an, pembedaan antara kategori ulama dan intelektuil
mulai kabur seiring diperkenalkannya banyak pelajaran umum di sekolah/universitas agama.

Bila pengarang tidak disebut dalam atau tidak menjadi bagian dari kalimat, cantumkam dalam

tanda kurung nama pengarang, diikuti tahun terbit, dan halaman (ketiga elemen tersebut dipisah
dengan tanda koma). Pencantuman halaman diperlukan jika kutipan Anda memuat informasi yang
sangat spesifik yang terletak dalam suatu halaman tertentu. Contoh:

Penasehat pemerintah Belanda untuk urusan kesiswaan memperkirakan bahwa jumlah


mahasiswa Hindia di negeri Belanda pada akhir 1924 sekitar 673 (Ingleson, 1979, p. 3)

Bila sumber referensi mempunyai dua sampai lima pengarang, cantumkan semua nama akhir
pengarangnya. Gunakan tanda & sebagai pengganti kata ‘and.’ Contoh:
Dalam sebuah penelitian diungkapkan bahwa sebagian besar anak (72%) melakukan kegitan
membaca rata-rata kurang dari tujuh jam perminggu atau tidak sampai satu jam per hari
(Susilowati, Muniroch, Budianto, & Sari, 2011)

Jika nama pengarang diletakkan dalam parenthesis, maka gunakan tanda & sebagai pengganti ‘and.’
Contoh:

Tentang pemanfaatan waktu luang untuk membaca anak-anak perkotaan, studi yang dilakukan
oleh Susilowati, Muniroch, Budianto, dan Sari (2011) menemukan sebagian besar anak (72%)
melakukan kegitan membaca rata-rata kurang dari tujuh jam perminggu atau tidak sampai satu
jam per hari.

Setelah mencantumkan satu kutipan pertama dari sumber yang terdiri dari tiga, empat atau lima
pengarang, maka kutipan kedua dan selanjutnya cukup mencantumkan nama akhir pengarang
pertama diikuti dengan kata ‘et al’. Contoh:

Di mata anak-anak, kehadiran berbagai permainan elektronik dianggap lebih menyenangkan dan
menghibur disbanding kegiatan membaca buku atau majalah (Susilowati et al., 2011)

Namun kalau hanya mempunyai dua pengarang, maka kedua pengarangnya harus selalu
dicantumkan.

Bila sumber rujukannya ditulis oleh enam orang atau lebih, maka cantumkan hanya nama akhir
pengarang pertama diikuti dengan kata ‘et al’. Contoh:

Di saat penjualan buku stagnan, penjualan novel dan komik justru mengalami lonjakan besar dari
pertumbuhan 30% menjadi 200% (Davies et al., 2010).


Organisasi atau institusi disebut sebagai pengarang (author) dalam arti sebagai penanggung-jawab
intelektual atas suatu karya ilmiah, sastra atau seni. Cantumkan nama lengkap organisasi atau
institusi diikuti tahun terbit dalam tanda kurung. Contoh:

Tingkat kepuasan publik pada Presiden SBY terus menurun sejak bulan Juli 2009 (yang mencapai
tingkat tertinggi) sampai bulan Oktober 2010 (titik terendah) (Lembaga Survei Indonesia, 2010, p.
40)

Jika organisasi itu sangat terkenal dan mempunyai nama singkatan resmi dan terkenal, maka untuk
kutipan kedua dan selanjutnya dapat menggunakan nama singkatan tersebut sepanjang Anda yakin
pembaca akan mengetahuinya.
Jika nama pengarang atau editor tidak bisa diidentifikasi, maka gunakan satu atau dua kata yang
penting dari judul sumber rujukan dan berikan tanda kutip atau quotation mark (“…”). Contoh:

Homeschooling merupakan pendidikan eksklusif, elitis, dan asosial (“Education Reform”, 2007).

Bila Anda mempunyai dua sumber rujukan atau lebih yang ditulis dua pengarang atau lebih yang
berbeda dan mempunyai kesamaan nama akhir, ikutkan selalu inisial nama pertama mereka.

Sebagai contoh, dalam bagian atau paragraf tertentu paper Anda mengutip bukunya Rizal
Mallarangeng. Kemudian, di bagian lain dalam paper Anda juga mengutip buku lain yang ditulis oleh
Andi Mallarangeng. Maka dalam pengutipannya harus diikutkan inisial nama pertama mereka:
tulislah selalu R. Mallarangeng untuk Rizal Mallarangeng dan A. Mallarangeng untuk Andi
Mallarangeng.

Menurut R. Mallarangeng (1999, p.10), negara yang lemah dan gagal akan mudah tergelincir
kepada anarki, kekacauan, dan pada akhirnya akan semakin merendahkan tingkat kesejahteraan
rakyat.

Bila Anda mendapatkan sebuah inspirasi atau ide dari suatu sumber dan ingin mencantumkan
dalam sebuah kutipan secara bersamaan, atau mendapatkan data atau informasi dari sumber yang
berbeda tapi menyatakan hal yang sama, maka tampilkan secara berurutan dalam tanda kurung
dan masing-masing dipisah tanda semicolon (;). Contoh:

Budi Utomo bersikap sangat konservatif dan tidak memiliki maksud untuk mendirikan sebuah
bangsa dalam artian luas, tetapi hanya dalam artian nasionalisme Jawa yang dangkal (Van Niel,
1970, p. 56; Furnival, 1940, p. 243)

Sumber semacam ini tidak dicantumkan dalam list of reference (daftar bahan pustaka) di akhir
tulisan karena pembaca biasanya tidak bisa mengakses secara langsung sumber-sumber seperti ini.
Namun Anda tetap harus mencatumkan kutipannya. Contoh:

UIN Maliki Malang mempunyai ‘pohon ilmu’ yang merupakan refleksi integrasi ilmu dan agama...
(Professor I. Suprayogo, personal communication, April 16, 2011)
Jika Anda merujuk kepada suatu sumber yang Anda ketahui dari membaca karya orang lain dan
tidak dapat mengaksesnya secara langsung, maka gunakan frase ‘as cited in’ (artinya ‘sebagaimana
dikutip dalam’), kemudian diikuti dengan nama pengarang sumber yang Anda baca dan tahun
terbit, serta halaman. Contoh:

... (Farrow, 1968, as cited in Ward & Decan, 1988, p.65)

Mengutip informasi dari sumber-sumber elektronik (non-cetak) sama prinsipnya dengan mengutip
sumber-sumber tercetak (printed). Bila sumber rujukan berupa file pdf dan mempunyai halaman,
maka cantumkan halaman bila perlu. Bila sumber rujukan mempunyai nomor paragraf, maka
gunakan istilah ‘para’ (singakatan dari paragraf) atau tanda ¶ sebagai pengganti halaman. Contoh:

… (Bernes-Lee, 2010, para. 5) atau … (Bernes-Lee, 2010, ¶ 5)


Elemen-elemen data dalam setiap item referensi harus dituliskan dan ditampilkan secara benar,
tepat dan lengkap sesuai prinsip dan ketentuan yang digariskan oleh APA style.

Di bawah ini,

Pengarang atau author dapat didefinisikan sebagai pihak-pihak yang mempunyai tanggung-jawab
intelektual atas suatu karya ilmiah, sastra atau seni.

Berikut adalah beberapa ketentuan utama penulisan nama pengarang dalam daftar pustaka.
Adapun ketentuan penulisan nama pengarang dalam kutipan (paragraph) akan dibahas dalam bab
selanjutnya.

Nama pengarang: harus dibalik

Dalam daftar pustaka, nama pengarang harus ditampilkan secara terbalik (inverted).1 Cara
membalik nama pengarang adalah dengan meletakkan nama akhir di depan, diikuti dengan inisial
nama depan dan nama tengah, bila ada. Contoh:

Yudi Latif → Latif, Y.


Susilo Bambang Yudhoyono → Yudhoyono, S. B.
Marshall Goodwin Simms Hodgson → Hodgson, M. G. S.

Penerapan dalam Zotero.

Nama lembaga (sebagai pengarang): tidak perlu dibalik 

Author tidak mesti seorang individu, tetapi juga bisa berupa sebuah lembaga, asosiasi, organisasi,
dan semacamnya. APA menyebut author seperti ini sebagai group author. Apabila pengarang suatu
karya berupa lembaga atau organisasi, maka tulis lengkap nama lembaga, asosiasi, organisasi, dan
semacamnya dan tidak diperlukan pembalikan nama.2 Contoh:

Majelis Ulama Indonesia


American Psychological Association

1
Bagian 6.27
2
Bagian 6.27
Pengarang lebih dari satu: gunakan coma dan ampersand

Apabila pengarang lebih dari satu, maka gunakan tanda coma (,) untuk pemisah antara satu
pengarang dengan yang lain dan diberi tanda ampersand (&) sebagai pengganti ‘and’ di antara dua
pengarang terakhir.3 Contoh:

Arumingtyas, E. L., Basuki, N., Sumitro, S. B., & Sudjindro. (2012). Identification of DNA photolyase
gene of a drought tolerance branching line of kenaf (Hibiscus Cannabinus l.). American
Journal of Plant Sciences, 3(6), 810–815. doi:10.4236/ajps.2012.36098

Pengarang lebih dari enam: gunakan ellipsis

Apabila pengarang berjumlah lebih dari enam, cantumkan enam pertama nama pengarang
kemudian beri tanda ellipsis berupa … (three ellipsis points) dan diikuti pencantuman pengarang
terakhir.4 Contoh:

Davies, Y., Mishima, T., Yokomuro, S., Arima, Y., Kawahigashi, Y., Shigehara, K., … Takizawa, T.
(2011). Developing health information literacy: A needs analysis from the perspective of
preprofessional health students. Journal of the Medical Library Association. 100(4), 277–
283.

Editor yang dimaksud di sini adalah editor dalam konteks penyusunan sebuah buku anthology atau
edited book (buku bunga rampai). Editor yang biasanya bisa seorang atau lebih bertugas
menyunting dan menyelaraskan bab-bab buku yang ditulis oleh banyak author sesuai dengan topik
dan gaya selingkung yang telah ditetapkan.

Nama editor: tidak perlu dibalik

Nama editor ditampilkan dengan tanpa membalik nama, tapi dengan menginisialkan nama depan,
nama tengah (bila ada), diikuti dengan nama akhir secara lengkap. Kemudian, ikuti nama editor
tersebut dengan “(Ed.)” atau “(Eds.)” yang untuk menunjukkan posisi nama tersebut sebagai
editor.5 

(Ed.) : bila editor hanya seorang


(Eds.) : bila editor lebih dari satu orang

Posisi nama editor: setelah judul bab buku

Letak nama editor adalah setelah judul bab buku (book section atau book chapter) dan awali dengan
kata “In”.6 Contoh:

3
Bagian 6.27
4
Bagian 6.27
5
Bagian 6.27
6
Bagian 6.27
Melucci, M. (2012). Search engines and rank correlation. In D. Lewandowski (Ed.), Web search
engine research (pp. 203–224). Bingley, UK: Emerald.

APA style mengharuskan penulisan judul referensi dengan format sentence case,7 sebagaimana
pada contoh-contoh berikut. Menulis dalam format sentence case adalah menulis sebagaimana
mestinya menulis kalimat, yaitu dengan mengkapitalkan huruf pertama pada kata pertama sebagai
tanda awal atau pembuka kalimat. Selebihnya, kapitalisasi huruf pertama hanya diberlakukan pada
kata proper name (bila ada).

Judul utama dan sub judul: gunakan sentence case dan colon (:)

Pada umumnya, judul suatu karya ilmiah diformulasikan dalam bentuk judul utama (main title) saja
atau, ditambah dengan judul tambahan (sub-title). Gunakan tanda colon (:) untuk memisahkan
antara main title dengan sub-title. Adapun tanda colon (:) diletakkan tepat setelah kata terakhir
pada kalimat judul utama. Setelah tanda colon (:) ikuti spasi dan kalimat judul tambahan dengan
mengkapitalkan huruf pada kata paling awal. Contoh:

Muslims and Islam in US education: Reconsidering multiculturalism

Judul buku, tesis, disertasi dan report: gunakan sentence case dan italic

Judul buku, tesis, disertasi dan sumber referensi lain (seperti report) ditulis dalam format sentence
case. Kemudian, semua bagian judul diformat italic (miring).8 Contoh:

Judul artikel dan bab buku: gunakan sentence case dan tidak italic

Judul artikel dan bab buku menggunakan sentence case tetapi tidak italic (miring). Judul artikel
yang dimaksud di sini meliputi artikel jurnal ilmiah, artikel ensiklopedi, artikel pada surat kabar atau
majalah. Sedangkan bab buku adalah bab-bab dari buku anthology.

Publication title atau nama penerbitan yang dimaksud di sini adalah nama jurnal ilmiah, newsletter,
majalah, dan koran.

7
Bagian 6.29
8
Bagian 6.29
Publication title ditulis secara lengkap, tanpa disingkat

Dalam ketentuan yang digariskan oleh APA style, nama jurnal ilmiah harus dituliskan secara lengkap
(full).9 Beberapa citation style menerapkan penggunaan journal abbreviation atau singkatan nama
jurnal.

Publication title ditulis secara title case dan italic

Publication title ditulis secara title case, yaitu ditulis dengan mengkapitalkan huruf pertama setiap
kata pada nama (title) publikasi.

Edition digunakan pada buku dan pada umumnya dinyatakan dengan angka. Volume digunakan
untuk buku (untuk menunjukkan jilid) dan jurnal ilmiah (untuk menunjukkan terbitan tahun ke
berapa). Untuk jurnal ilmiah, satu volume (umumnya satu tahun) terdiri dari beberapa issue (nomor
terbitan).

Edition: ditulis dengan angka Arab

Apabila edition dinyatakan dalam angak, maka tuliskan edition dengan angka Arab (bukan angka
Romawi) dan letakkan dalam parenthesis. Contoh format penulisan edition untuk buku:

(1st ed.) (3 rd ed.)


(2nd ed.) (4th ed.)

Kemudian, letakkan informasi edition tersebut tepat setelah judul buku.

Volume untuk buku: ditulis dengan angka Arab

Volume pada buku juga ditulis dengan angka Arab, dalam parenthesis dan diletakkan setelah judul
buku. Contoh:


Hodgson, M. G. S. (1974). The venture of Islam: Conscience and history in a world civilization (Vols.
1-3). Chicago: University of Chicago Press.

Penulisan “(Vols. 1-3)” tersebut untuk menunjukkan jumlah volume suatu buku yang dikutip.
Apabila yang dikutip hanya buku volume pertama saja, maka ditulis “(Vol. 1).”

Volume dan issue pada jurnal ilmiah: ditulis dengan angka Arab

Volume dan issue pada sebuah artikel jurnal ilmiah harus ditulis dengan angka Arab. Baik volume dan
issue ditulis secara bergandengan dengan format seperti contoh berikut,

9
Bagian 6.29
Ganzach, Y., Ellis, S., & Gotlibovski, C. (2013). On intelligence education and religious beliefs. Intelligence,
41(2), 121–128. https://doi.org/10.1016/j.intell.2013.01.001

Dalam contoh tersebut volume dan issue ditampilkan “41(2)” artinya artikel jurnal tersebut dimuat
pada volume 41 (angkanya italic) dan issue 2.

Page

Data tentang page atau halaman berfungsi untuk menunjukkan lokasi suatu artikel atau bab buku
tertentu dimuat, pada halaman sekian sampai dengan halaman sekian. Tulis informasi halaman
sebagaimana halaman itu ditulis pada sumber referensi. Pada umumnya, halaman sebuah sumber
referensi ditulis dengan angka Arab.

Saat ini, hampir semua penerbitan ilmiah terkemuka di dunia menggunakan DOI untuk setiap item
penerbitan ilmiahnya, baik dalam jenis artikel jurnal ilmiah maupun monograf (buku). Sesuai
dengan namanya, DOI berfungsi sebagai identifier unik untuk setiap item penerbitan ilmiah yang
mesti tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Selain itu, DOI juga berfungsi menjadi permanent
link yang diharapkan dapat ditelusur dengan mudah bila diperlukan.

APA style memandang penting fungsi DOI ini sehingga memasukkannya sebagai elemen data
penting yang harus diterakan pada item-item referensi tertentu yang berformat electronic atau
digital.

DOI: prefix dan suffix

DOI terdiri dari nomor prefix dan ditambah suffix. Pemberian nomor prefix kepada suatu penerbit
yang telah melakukan registrasi ke agen internasional yang telah ditetapkan, misalnya CrossRef.
Adapun suffix merupakan kode yang dibuat sendiri oleh internal suatu penerbit. Antara prefix dan
suffix dipisah dengan garis miring. Contoh:

10.1016/j.accpm.2017.10.008
10.1080/09500790308668292 

DOI: format penulisannya

Dalam penulisan DOI untuk referensi, APA style pernah menerapkan beberapa format yang
berbeda, seperti berikut,

doi:10.1016/j.hpe.2018.04.002
http://dx.doi.org/10.1037/a0024996
https://doi.org/10.1016/j.intell.2013.01.001
Dalam Manual Publication of American Psychological Association (6th ed.), format pertama tersebut
(yaitu dengan membubuhkan “doi:”) yang digunakan.10 Chicago Manual of Publication (16th ed.)
juga menggunakan format yang sama, yaitu yang pertama. Namun dalam perkembangannya,
CrossRef merekomendasikan perubahan format penulisan DOI menjadi seperti pada nomor dua
(dengan menambahkan http://dx.doi.org) dengan pertimbangan untuk lebih memudahkan akses.
APA style kemudian juga mengikuti format ini, sebagaimana ditegaskan dalam APA Style Guide to
Electronic References (6th ed.).11 Antara format kedua dan ketiga sebenarnya sama, hanya ada
perbedaan sedikit pada kata “dx”. Dengan atau tanpa kata “dx”, format penulisan DOI tetap dapat
berfungsi sebagai persistent link. Saat ini, CrosRef lebih menyarankan untuk menggunakan format
yang ketiga. APA style dan Chicago Manual of Publication (17th ed.) juga mengikuti format ketiga
tersebut.

DOI: letakkan pada bagian akhir

APA style meletakkan DOI di bagian paling akhir di antara elemen-elemen data lainnya. Citation
style lainnya (yang menggunakan DOI) juga demikian. Contoh:

Ganzach, Y., Ellis, S., & Gotlibovski, C. (2013). On intelligence education and religious beliefs. Intelligence,
41(2), 121–128. https://doi.org/10.1016/j.intell.2013.01.001

URL merupakan link (pranala atau tautan) yang menunjukkan lokasi atau alamat suatu sumber
referensi di World Wide Web. Apabila suatu sumber referensi mempunyai DOI, maka gunakan DOI.
Namun, apabila suatu sumber referensi electronic yang tersaji di Web tidak mempunyai DOI, maka
gunakan URL.

URL: letakkan pada bagian akhir

Sebagaimana DOI, APA style meletakkan URL di bagian paling akhir di antara elemen-elemen data
lainnya.

Frasa “Retrieved from”


APA style menggunakan frasa “Retrieved from” sebelum URL, yang artinya kurang lebih bahwa
referensi yang dikutip didapat atau ditemukan dari (retrieved from) sumber di Web yang beralamat
di URL dimaksud. Contoh:

APA Style menggunakan beberapa frase baku yang dimunculkan dalam bagian tertentu dalam item
daftar pustaka. Frase-frase tersebut antara lain: retrieved from (untuk menunjukkan asal sebuah

10
Bagian 7.01 dan lihat juga halaman 191
11
Halaman 7
sumber rujukan online), presented at (untuk menunjukkan sumber rujukan pernah disajikan pada
suatu pertemuan ilmiah), master’s thesis, doctoral dissertation, unpublished master’s thesis,
unpublished doctoral dissertation.


Daftar rujukan (list of references) memuat daftar berbagai sumber yang dijadikan rujukan dalam
berbagai jenisnya (jurnal ilmiah, buku, ensiklopedi, makalah konferensi, kamus, wawancara, dan
lain-lain). Dalam penulisan ilmiah di Indonesia, bagian ini biasanya diistilahkan dengan ‘daftar
rujukan’ atau ‘daftar pustaka’. Sedangkan dalam teks-teks berbahasa Inggris, paling tidak, ada tiga
istilah yang biasa digunakan, yaitu references, bibliography, atau works cited. APA Style
menggunakan istilah references.

APA Style mempunyai prinsip-prinsip dan ketentuan-ketentuan dalam pembuatan daftar rujukan
(references). Setiap jenis referensi mempunyai model penulisan yang berbeda. Hal itu salah satunya
disebabkan setiap jenis referensi mempunyai elemen informasi yang berbeda sehingga berbeda
pula ketentuan-ketentuan struktur penulisannya dalam daftar rujukan.

Bagian ini juga membahas tentang penerapan prinsip-prinsip dan ketentuan yang telah dibahas di
atas ke dalam Zotero. Poin ini berfokus membahas ruas-ruas (field) apa saja yang harus diisi dan
cara menuliskannya dalam Zotero. Dalam Zotero, masing-masing jenis referensi mempunyai ruas-
ruas data yang berbeda. Ruas data yang diperlukan untuk jenis referensi berupa buku berbeda
dengan ruas data untuk artikel jurnal ilmiah. Pengetahuan tentang ruas-ruas data inilah yang juga
menjadi salah satu poin pembahasan bagian ini.

Seperti halnya Chicago Manual of Style, APA Style juga memperlakukan beberapa jenis buku secara
berbeda dalam cara menampilkan elemen-elemen datanya pada daftar rujukan (references atau
bibliography). Berikut ini beberapa jenis buku dan perbedaan yang dimaksud.

Buku tercetak

Elemen-elemen data yang harus ada dalam buku tercetak (printed) terdiri dari: Pengarang, judul

buku, tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit. Contoh:

Borgman, C. L. (2010). Scholarship in the digital age: Information, infrastructure, and the Internet.
Cambridge, Mass.: MIT Press.

Jackson, L. (2014). Muslims and Islam in U.S. education: Reconsidering multiculturalism. New York:
Routledge.
Buku yang berversi elektronik saja

Apabila Anda merujuk ebook yang tersedia secara online, maka informasikan identifiernya (URL).
Letakkan identifier setelah judul ebook dengan diawali frase ‘Retrieved from’. Contoh:

Casey, M., & Stephens, M. (2014). The transparent library. Retrieved from
http://tametheweb.com/wp-content/uploads/2014/03/TheTransparentLibrary2.pdf

Hou, H. T. (Ed.). (2012). New research on knowledge management models and methods. Retrieved
from http://www.intechopen.com/books/new-research-on-knowledge-management-
models-and-methods

Buku multivolume

Untuk buku yang terdiri dari beberapa volume, informasikan jumlah volume dengan meletakkanya
setelah kalimat judul dan diberi tanda kurung. Contoh:

Hodgson, M. G. S. (1974). The venture of Islam: Conscience and history in a world civilization (Vols.
1-3). Chicago: University of Chicago Press.

Ruas-ruas Zotero yang dibutuhkan

Untuk jenis buku yang telah diuraikan di atas, gunakan ruas-ruas berikut yang sesuai. Zotero dapat
memunculkan frase ‘Retrieved from’ secara otomatis untuk sumber rujukan yang dikenalinya
sebagai ebook yang berasal dari sumber online. Jangan lupa berikan identifier berupa URL pada ruas
URL untuk buku jenis ini.

1. Item type : Book


2. Title : diisi judul buku dalam format sentence case tanpa tanda kutip.
3. Author : diisi dengan pengarang.
4. Editor : diisi dengan nama editor (bila ada).
5. Translator : diisi dengan nama penerjemah (bila ada).
6. Series : diisi dengan judul seri (bila ada dan bila perlu). 
7. Volume : diisi dengan nomor volume (dengan angka Arab), untuk buku
multivolume.
8. #of Volume : diisi dengan jumlah volume (dengan angka Arab) untuk buku multivolume.
9. Edition : diisi dengan pernyataan edisi.
10. Place : diisi dengan kota tempat terbit (disertai state atau province, bila perlu).
11. Publisher : diisi dengan nama penerbit.
12. Date : diisi dengan tahun terbit (contoh: 2014)
13. Short title : diisi dengan judul pendek dalam format sentence case tanpa tanda kutip.
14. URL : diisi dengan identifier (URL) untuk ebook yang diakses secara online.
Sebagaimana Chicago Style, APA Style juga menawarkan dua pendekatan dalam pengutipan buku
jenis ini, yaitu;

Mengutip buku anthology secara utuh

Tunjukkan nama penyuntingnya dengan memberi kata Ed. dalam tanda kurung untuk menunjukkan
posisi sebagai editor. Contoh:

Lewandowski, D. (Ed.). (2012). Web search engine research. Bingley, UK: Emerald.

Mengutip bab dari buku anthology

Adapun struktur penulisan rujukan jenis ini terdiri dari: [1] nama pengarang, [2] tahun terbit, [3]
judul bab yang dikutip, [4] nama editor, [5] judul buku anthology, [6] halaman yang menunjukkan
lokasi bab yang dikutip, dan [7] tempat terbit dan penerbit. Contoh:

Melucci, M. (2012). Search engines and rank correlation. In D. Lewandowski (Ed.), Web search
engine research (pp. 203–224). Bingley, UK: Emerald.

Ruas-ruas Zotero yang dibutuhkan

Untuk cara pengutipan kedua, gunakan item type berupa book section. Sedangkan cara pengutipan
pertama, tetap gunakan item type buku atau book. Ruas-ruas Zotero yang harus diisi dalam jenis
referensi book section adalah:

1. Item type : Book section


2. Title : diisi judul bab dari buku anthology yang dikutip dalam format sentence case
tanpa tanda kutip.
3. Book title : diisi dengan judul buku anthology dalam format sentence case.
4. Author : diisi dengan pengarang.
5. Editor : diisi dengan nama editor (bila ada). 
6. Translator : diisi dengan nama penerjemah (bila ada).
7. Series : diisi dengan judul seri (bila ada dan bila perlu).
8. Edition : diisi dengan pernyataan edisi.
9. Place : diisi dengan kota tempat terbit (disertai state atau province, bila perlu).
10. Publisher : diisi dengan nama penerbit.
11. Date : diisi dengan tahun terbit (contoh: 2014)
12. Pages : diisi dengan halaman awal dan akhir bab yang dikutip (contoh: 203–224)
13. Short title : diisi dengan judul pendek dalam format sentence case tanpa tanda kutip.
14. URL : diisi dengan identifier (URL atau DOI) atau nama format ebook.
Conference paper yang dikodifikasikan dan dipublikasikan secara resmi dalam bentuk buku
dianggap sama dengan buku anthology. Adapun conference paper yang tidak dipublikasikan secara
resmi (termasuk yang diunggah dalam website) oleh Zotero dikategorikan dalam item type (jenis
referensi) presentation.

Jenis referensi ini diperlakukan sama dengan jenis buku anthology dalam hal cara pengutipannya
(ada dua pendekatan). Dalam Zotero, gunakan book section sebagai item type apabila Anda ingin
mengutip salah satau atau beberapa entri ensiklopedia.

Wang, J. (2013). Ontology analysis of biological networks. In W. Dubitzky, O. Wolkenhauer, K. H.


Cho, & H. Yokota (Eds.), Encyclopedia of Systems Biology (pp. 1561–1562). New York:
Springer. http://doi.org/10.1007/978-1-4419-9863-7

Ruas-ruas Zotero yang dibutuhkan

Untuk cara pengutipan kedua, gunakan item type berupa book section. Pada ruas title diisi judul entri
dalam ensiklopedia dan pada ruas book title diisi dengan judul ensiklopedia.

1. Item type : Book section


2. Title : diisi judul entri dalam ensiklopedia yang dikutip dalam format sentence case
tanpa tanda kutip.
3. Book title : diisi dengan judul ensiklopedia dalam format sentence case.
4. Author : diisi dengan pengarang.
5. Editor : diisi dengan nama editor (bila ada).
6. Translator : diisi dengan nama penerjemah (bila ada).
7. Series : diisi dengan judul seri (bila ada dan bila perlu).
8. Edition : diisi dengan pernyataan edisi.
9. Place : diisi dengan kota tempat terbit (disertai state atau province, bila perlu).
10. Publisher : diisi dengan nama penerbit.

11. Date : diisi dengan tahun terbit (contoh: 2014)
12. Pages : diisi dengan halaman awal dan akhir bab yang dikutip (contoh: 203–224)
13. Short title : diisi dengan judul pendek dalam format sentence case tanpa tanda kutip.
14. URL : diisi dengan identifier (URL) bila ada.

Artikel jurnal tercetak

Strukturnya terdiri dari: [1] nama penulis, [2] tahun terbit, [3] judul artikel jurnal, [4] nama jurnal
ilmiah, [5] volume, nomor terbitan (issue), [6] halaman
Suparta, M. (2014). Pendidikan transformatif menuju masyarakat demokratis. Islamica: Jurnal
Studi Keislaman, 7(2), 406–425.

Artikel ejournal

Strukturnya sama dengan versi tercetak, hanya saja ditambahkan identifier (DOI atau URL) di bagian
akhirnya.

Arumingtyas, E. L., Basuki, N., Sumitro, S. B., & Sudjindro. (2012). Identification of DNA photolyase
gene of a drought tolerance branching line of kenaf (Hibiscus Cannabinus l.). American
Journal of Plant Sciences, 3(6), 810–815. http://doi.org/10.4236/ajps.2012.36098

Wulandari, D. (2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi attitudinal loyalty dan behavioral
loyalty pada nasabah perbankan syariah. Iqtishoduna: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam,
8(2), 15-30. Retrieved from http://ejournal.uin-
malang.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/2125/pdf

Ruas-ruas Zotero yang dibutuhkan

1. Item type : Journal article


2. Title : diisi dengan judul artikel jurnal yang dikutip dalam format sentence case
tanpa tanda kutip.
3. Author : diisi dengan penulis artikel jurnal.
4. Publication : diisi dengan nama jurnal ilmiah.
5. Volume : diisi dengan nomor volume (dengan angka Arab).
6. Issue : diisi dengan nomor terbitan (dengan angka Arab).
7. Pages : diisi dengan halaman artikel jurnal (misalnya: 406-425).
8. Date : diisi dengan tahun terbit (contoh: 2014).
9. Short title : diisi dengan judul pendek dalam format sentence case tanpa tanda kutip.
10. URL : diisi dengan identifier berupa URL.
11. DOI : diisi dengan identifier berupa DOI.

Artikel majalah tercetak dan online

Berikut contoh rujukan berupa artikel majalah tercetak dan online. Perbedaan keduanya terletak
pada perlunya informasi halaman untuk majalah tercetak dan URL untuk majalah online.

Hidayat, K. (2011, June). Awas, kampus semakin radikal. Campus Indonesia, 1(3), 98–99.

Lemonick, M. D. (2013, January). Weather patterns on a cosmic oddball. Time, 55(3). Retrieved
from http://science.time.com/2013/01/16/weather-patterns-on-a-cosmic-oddball
Ruas-ruas Zotero yang dibutuhkan

Item type yang sesuai untuk jenis rujukan ini adalah magazine article.

1. Item type : Magazine article


2. Title : diisi dengan judul artikel majalah
3. Author : diisi dengan pengarang artikel
4. Publication : diisi dengan nama majalah
5. Date : diisi dengan tahun dan bulan terbit (contoh: 2013, January)
6. Page : diisi dengan halaman artikel tersebut dimuat (contoh: 21-30)
7. URL : diisi dengan identifier berupa URL.

Artikel surat kabar tercetak dan online

Karena surat kabar terbitnya bersifat harian (daily), maka diperlukan informasi date secara lengkap
(tahun, bulan dan tanggal). Informasi halaman diperlukan untuk versi cetak dan URL untuk versi
online.

Tjandra, R. (2013, January 16). Menuju era politik postmodern. Kompas, p. 6.

Kershner, I. (2013, January 14). Documents Illuminate Jewish Life in Ancient Muslim Empire.
The New York Times. Retrieved from http://www.nytimes.com/2013/01/15/world/
middleeast/documents-illuminate-jewish-life-in-ancient-muslim-empire.html

Ruas-ruas Zotero yang dibutuhkan

Item type yang sesuai untuk jenis rujukan ini adalah newspaper article.

1. Item type : Newspaper article


2. Title : diisi dengan judul artikel surat kabar 
3. Author : diisi dengan pengarang artikel
4. Publication : diisi dengan nama surat kabar
5. Date : diisi dengan tahun, bulan dan tanggal terbit (contoh: 2012,
December 25 atau 2012-12-25)
6. Pages : diisi dengan halaman posisi artikel dimuat. Bila artikel dimuat dalam
halaman yang terpisah, tulis semua halaman dengan dipisah tanda
koma (contoh: 1, 15)
7. URL : diisi dengan dengan identifier berupa URL.
Tesis atau disertasi tercetak

Tesis atau disertasi tercetak yang diakses melalui arsip atau koleksi perpustakaan perguruan tinggi
oleh APA Style dikategorikan sebagai unpublished sehingga harus dimunculkan keterangan sebagai
unpublished doctoral dissertation atau unpublished master’s thesis setelah kalimat judul. Perhatikan
contoh di bawah ini.

Budiwiranto, B. (2011). Pesantren and participatory development in Indonesia (Unpublished


master’s thesis). Australian National University, Canberra.

Dalam penerapannya di Zotero, keterangan sebagai unpublished doctoral dissertation atau


unpublished master’s thesis diisikan pada ruas type.

Electronic theses & dissertations yang diakses dari repository

Untuk tesis atau disertasi dari sumber semacam ini, hilangkan kata unpublished dan berikan
identifier (URL) lengkap. Contoh:

Hady, A. (2012). Pesantren Gontor: Its educational reform and contribution to the creation of a
prominent santri network (Mastes’s thesis). University of New South Wales. Retrieved
from http://handle.unsw.edu.au/1959.4/52337

Electronic theses & dissertations dari database komersial

Salah satu database komersial yang menyediakan akses kepada electronic theses/dissertations
adalah ProQuest (ProQuest Dissertations & Theses Database). Untuk tesis atau disertasi dari
sumber semacam ini, tampilkan nama database tersebut dan identification number dalam tanda
kurung

Riono, P. (2001). Sexual network among men and STDs/HIV epidemic in Indonesia (Doctoral
dissertation). University of California, California. Retrieved from ProQuest Dissertations
and Theses. (UMI No. 275776339)

Ruas-ruas Zotero yang dibutuhkan

Nama item type yang digunakan Zotero adalah thesis. Semua jenis tesis dan disertasi memerlukan
ruas nomor 2 sampai 7. Ruas URL diperlukan untuk ETD yang berasal dari repository. Sedangkan
ruas Archive dan Loc. in Archive diperlukan untuk ETD yang berasal dari database komersial.

1. Item type : Thesis


2. Title : diisi dengan judul tesis atau disertasi dalam format sentence case tanpa
tanda kutip.
3. Author : diisi dengan penulis tesis atau disertasi.
4. Type : diisi dengan frase: Master’s thesis (untuk tesis), Doctoral dissertation
(untuk disertasi) dan Unpublished master’s thesis atau Unpublished
doctoral dissertation (bila diakses dari sebuah repository).
5. University : diisi dengan nama perguruan tinggi.
6. Date : diisi dengan tahun karya tersebut disyahkan (contoh: 2014)
7. Short title : diisi judul pendek dalam format sentence case tanpa tanda kutip.
8. URL : diisi URL bila berasal dari repository.
9. Archive : diisi nama database komersial (misalnya ProQuest Dissertations and
Theses ).
10. Loc. in archive : diisi identification number dari database komersial tersebut.

Dalam konteks APA Style, jenis referensi yang masuk dalam kategori ini antara lain: conference
paper yang tidak dipublikasikan secara resmi; makalah seminar; materi perkuliahan; dan poster.
Secara umum, struktur penulisan jenis referensi dalam daftar pustaka terdiri dari [1] nama
pengarang (presenter, penyaji), [2] tahun dan bulan dipresentasikan, [3] judul makalah, [4] jenis
materi yang dipresentasikan, misalnya paper, poster, [5] nama pertemuan ilmiah atau meeting
name.

Chen, H. (2011, October). Building a social media digital library: Collection, management, and
analytics. Paper presented at the 13th International Conference on Asia-Pacific Digital
Libraries (ICADL), Beijing, China.

Ruas-ruas Zotero yang dibutuhkan

Dalam Zotero, jenis referensi kategori ini disarankan untuk menggunakan item type: presentation.

1. Item type : Presentation


2. Title : diisi dengan judul paper atau poster dalam format sentence case tanpa
tanda kutip.
3. Presenter : diisi dengan pengarang dan penyaji paper, poster atau lecture.
4. Type : diisi dengan paper, poster atau lecture dengan huruf kecil.

5. Date : diisi dengan tahun dan bulan (contoh: 2014, August).
6. Meeting name : diisi dengan nama pertemuan ilmiah.
7. Short title : diisi judul pendek dalam format sentence case tanpa tanda kutip.
8. URL : diisi URL bila materi tersebut didapat secara online.

Struktur penulisannya hampir sama dengan buku, hanya perlu ditambahkan jenis report atau gray
literature dimaksud setelah kalimat judul dengan parenthesis. Contoh:
Partridge, H. (2011). Library and information science education 2.0: Guiding principles and models
of best practice (Research report). Syndey: Australian Learning and Teaching Council.
Retrieved from http://www.altc.edu.au

Ruas-ruas Zotero yang dibutuhkan

Nama item type yang digunakan Zotero untuk jenis referensi di atas adalah Report dengan ruas-ruas
yang dibutuhkan antara lain,

1. Item type : Report


2. Title : diisi dengan judul report dalam format sentence case tanpa tanda kutip.
3. Author : diisi dengan penulis report.
4. Report number : diisi dengan nomor atau kode report, bila ada.
5. Report type : diisi dengan jenis report (misalnya, Research report).
6. Place : diisi kota institusi berlokasi.
7. Institution : diisi dengan nama institusi tempat report dibuat.
8. Date : diisi dengan tahun report tersebut dikeluarkan (contoh: 2014).
9. Short title : diisi judul pendek dalam format sentence case tanpa tanda kutip.
10. URL : diisi URL bila report tersebut diakses dari sumber online.


Cite while you write (CWYW) merupakan fitur yang memfasilitasi penulis menyisipkan kutipan dan
referensi pada saat menulis di word processor (Microsoft Word, Mac Word, LibreOffice, OpenOffice
dan lain-lain). Zotero menyediakan software kecil yang bisa diinstal ke dalam Microsoft Word,
namanya Zotero Plugin.

Bila Zotero Plugin sudah terinstal dengan sempurna, maka dalam Microsoft Word akan tampil
dalam menu utama seperti di bawah ini.

Menu-menu inilah yang memfasilitasi penulis menyisipkan kutipan (citation) dan membuat daftar
pustaka (bibliography) serta memilih berbagai referencing style. Terdapat tujuh menu yang diwakili
dengan ikon-ikon tersebut di atas. Berikut ini nama dan fungsinya, secara urut dari ikon paling kiri.

• Add/Edit Citation : Untuk menyisipkan kutipan dalam teks naskah dan, bila
diperlukan, mengedit kutipan. Untuk mengedit kutipan yang
sudah ada. Letakkan kursor pada kutipan yang ingin diedit
sebelum mengklik ikon ini.
• Add/Edit Bibliography : Untuk menyisipkan daftar pustaka (bibliography) dan untuk
mengedit daftar pustaka (bibliography) yang sudah ada.
• Zotero Refresh : Untuk merefresh atau mengupdate semua kutipan dan daftar
pustaka. Ini diperlukan bila terjadi perubahan data dalam item
referensi yang dikutip.
• Document Preferences : Untuk mengganti citation style. Misalnya dari APA menjadi 
MLA.
• Refresh : Untuk memperbaharui elemen data referensi, bila terjadi
perubahan atau pembetulan.
• Unlink Citations : Untuk menghilangkan kode-kode Zotero dari naskah atau
dokumen.

Fitur CWYW dalam Zotero dapat membantu Anda menyisipkan kutipan sesuai dengan citation style
yang diinginkan. Berikut ini langkah-langkah dalam menyisipkan kutipan.
• Pastikan Firefox dan Zotero dalam keadaan terbuka.
• Posisikan cursor dalam teks naskah di mana Anda ingin meletakkan kutipan.
• Buka menu Zotero dan kemudian klik ikon Add/Edit Citation.

• Kotak dialog ‘Document Preferences’ akan muncul ketika Anda baru pertama kali
menyisipkan kutipan dalam suatu naskah tulisan. Secara default, Zotero menawarkan
pilihan citation style (model kutipan) American Psychological Association 6th Edition. Anda
dapat memilih model kutipan lain dengan menyorot citation style yang diinginkan dan
kemudian klik tombol OK.

Catatan:
1. Pada ‘Format Using’ terdapat tiga pilihan, yaitu
- Field. Pilih Field bila Anda menggunakan Micorsoft Word
- Bookmarks. Pilih Bookmark bila Anda menggunakan LibreOffice
- Store references in document. Memilih ini akan memudahkan Anda untuk berbagi
dokumen dengan orang lain yang tidak menggunakan Zotero. Dokumen yang
Anda lengkapi dengan kutipan dan referensi dapat dibuka dengan sempurna pada
komputer lain yang tidak terdapat program Zotero. Jadi untuk pengguna
Microsoft Word, pilih Field dan Store references in document.

2. ‘Display Citation As’ ini berlaku hanya untuk beberapa citation style yang in-text
numerical. Misalnya Chicago Manual of Style (full notes), Modern Humanities Research
Association (note with bibliography), dan Turabian 8th edition (full note). Anda diminta
untuk memilih:
- Footnotes, bila ingin meletakkan kutipan pada bagian bawah halaman.
- Endnotes, bila Anda ingin meletakkan kutipan pada akhir naskah.

• Selanjutnya, Zotero akan menyodori Anda kotak ‘Quick Format’ berisi search field (ruas
pencarian) yang berfungsi untuk mencari referensi yang akan disisipkan. Masukkan kata
carian (search term) berupa pengarang, tahun, keyword untuk memudahkan Zotero
mengidentifikasi dan menemukan referensi yang Anda inginkan.

Pada gambar contoh di bawah ini, Cooke (nama akhir dari Alison Cooke) sebagai pengarang
dijadikan kata carian. Dengan kata carian Cooke, Zotero kemudian menampilkan item
referensi yang ditulis oleh Cooke yang terdapat dalam Zotero library Anda. Pilih item
referensi tersebut, dengan menyorot dan mengkliknya.


Selanjutnya akan tampil gambar berikut.

Kemudian tekan Enter, maka kutipan akan secara otomatis disisipkan pada lokasi yang
telah Anda tentukan. Bila Anda tadi memilih model American Psychological Association 6th
Edition, maka Zotero akan menyisipkan kutipan dalam bentuk nama akhir pengarang dan
tahun terbit dalam tanda kurung. Contoh: (Cooke, 2001)
Pada konteks tertentu, suatu informasi atau argumen dalam paper merujuk kepada lebih dari satu
sumber. Maka kita perlu menyisipkan kutipan lebih dari satu sumber. Multiple citation banyak
diterapkan pada gaya author-date.

Caranya menyisipkan lebih dari satu kutipan pada dasarnya sama dengan yang diuraikan di atas.
Namun, Anda perlu memasukkan kata carian untuk setiap item referensi yang akan disisipkan.

Gambar contoh di atas menunjukkan terdapat empat kutipan (referensi) yang akan disisipkan
sekaligus dalam suatu paper. Secara default, Zotero akan mengurutkan item kutipan berdasarkan
nama pengarang secara alfabetis. Beberapa citation style mensyaratkan urutan item kutipan secara
kronologis atau berdasar tahun terbit. Untuk itu, maka Anda perlu mematikan fitur pengurutan
alfabetis tersebut. Cara menon-aktifkannya dapat ditempuh dengan langkah berikut.

• Tampilkan kotak ‘Quick Format’.


• Sebelum memasukkan kutipan satupun, klik tanda panah kecil di tepi kiri kotak Quick
Format.
• Hilangkan tanda cek pada kalimat ‘Keep Sources Sorted’ untuk mematikan fitur pengurutan
item kutipan.

• Kemudian baru lakukan penyisipan item kutipan secara kronologis, berdasar tahun terbit.

Dalam konteks tertentu, sebuah kutipan harus di-supply informasi halaman (page) atau locator

lainnya (seperti paragraph, chapter, dan lain-lain). Kutipan yang merujuk kepada sebuah informasi
yang spesifik yang pada halaman tertentu dalam sebuah sumber, umumnya dibubuhi informasi
halaman. Hampir semua citation style mempunyai ketentuan demikian.

Contoh kutipan dalam APA Style yang disertai informasi halaman: (Cooke, 2001, p. 21). Kutipan ini
menunjukkan bahwa informasi yang dirujuk berada di halaman 21. Bila halamannya lebih dari satu,
ditampilkan seperti ini: (Cooke, 2001, pp. 21-25). Cara menambahkan informasi halaman (page)
tersebut adalah sebagai berikut.

• Klik kanan pada kutipan terpilih, maka akan muncul dialog seperti pada gambar di bawah
ini.
• Pada kolom ‘Page’, tuliskan nomor halaman yang ingin dibubuhkan. Nomor halaman
ditulis dengan angka Arab. Bila terdiri dari beberapa halaman, tuliskan awal dan akhir
halaman yang dirujuk, contoh, 21-25.

Melalui fitur ini, Anda tidak hanya dapat membubuhkan informasi page (halaman), namun juga
informasi lain, seperti paragraf (paragraph), bab (chapter), baris (line), kolom (column), dan lain-lain.
Informasi tersebut oleh Zotero diistilahkan sebagai locator. Secara default, Zotero menampilkan
‘Page’ saja, namun Anda dapat menampilkan dan memilih yang lainnya dengan mengklik tanda 
(panah kecil) di samping tulisan ‘Page’ tersebut.

Prefix atau suffix merupakan kata atau frase tertentu yang terletak di awal atau di akhir suatu
kutipan. Pada umumnya, citation style telah menetapkan kata atau frase tertentu, misalnya, see, Cf.,
as cited in, qtd in., dan lain-lain. Anda dapat menambahkan prefix atau suffix melalui kotak Quick
Format, dengan cara seperti menambahkan informasi nomor halaman (page) seperti diatas.

Kutipan berikut merupakan contoh APA Style yang memasukkan nama pengarang ke dalam
kalimat.

Dalam salah satu studinya, Pabottingi (1982) menguraikan peran intelektual Indonesia pada 
masa sebelum Revolusi Kemerdekaan 1945.

Pada contoh di atas, Pabottingi menjadi bagian dari kalimat dan berada di luar tanda kurung. Hanya
tahun terbit saja yang masih tertinggal dalam kutipan atau tanda kurung. Anda harus
menghilangkan nama pengarang yang secara default muncul dalam kutipan dalam tanda kurung.
Caranya,
• Klik kanan pada kutipan terpilih, maka akan muncul dialog seperti pada gambar di atas.
• Beri tanda cek di depan ‘Suppress Author’ untuk menghilangkan nama pengarang.
Kemudian yang tertinggal hanya tahun terbit dalam tanda kurung.
• Anda dapat menuliskan nama pengarang secara manual.
Selain dapat menampilkan kutipan secara otomastis, Zotero juga dapat menghasilkan daftar
pustaka secara cepat dan akurat sesuai dengan citation style yang Anda iniginkan. Berikut langkah
menyisipkan daftar pustaka.

• Posisikan cursor di bagian paling bawah, di mana Anda ingin meletakkan daftar pustaka.
• Pada menu Zotero, klik ikon Add/Edit Bibliography.

• Daftar pustaka akan tampil secara otomatis, secara urut berdasarkan alfabet nama akhir
pengarang.

Langkah penyisipan ini dilakukan hanya sekali saja dalam suatu naskah (file). Berapapun jumlah item
daftar pustaka, hanya perlu sekali tekan klik pada ikon tersebut.

Citation style yang telah Anda pilih dan ikuti untuk suatu naskah tulisan dapat diganti-ganti sesuai
dengan keinginan. Misalnya, Anda telah menetapkan APA 6th edition untuk suatu paper, namun
ternyata Anda berubah fikiran untuk merubahnya dan mengikuti model Harvard. Bahkan merubah
model author-date menjadi model footnote pun juga difasilitasi oleh Zotero. Perubahan ini dapat
dilakukan dengan mudah dengan langkah-langkah berikut.

• Buka naskah yang akan dirubah citation style-nya dan pastikan Zotero/Firefox dalam
keadaan terbuka juga.
• Pada menu Zotero di Microsoft Word, klik Document Preferences

• Anda kemudian akan disodori kotak dialog ‘Document Preferences’. Di sini Anda dapat
memilih citation style yang diinginkan.
• Pilih citation style, klik OK. Citation style akan berubah sesuai dengan model yang Anda
pilih.

Terdapat ribuan citation style yang telah dikembangkan oleh universitas, lembaga riset, asosiasi
ilmuwan, jurnal ilmiah dan lain-lain di seluruh dunia. Namun, secara default, Zotero hanya

memasang belasan citation style, antara lain,
- American Anthropological Association
- American Psychological Association 6th Edition
- Cell
- Chicago Manual of Style (author-date)
- Chicago Manual of Style (full note)
- Chicago Manual of Style (note)
- Elsevier’s Harvard Style (with titles)
- IEEE
- Modern Humanities Research Association (note with bibliography)
- Modern Language Association
- Nature
- Vancouver
Pada umumnya jurnal ilmiah internasional mensyaratkan penulis artikel untuk mengikuti citation
style yang telah ditetapkannya. Untuk keperluan seperti ini, Anda dapat mencari citation style jurnal
tersebut dalam Zotero Style Repository dan kemudian menginstalnya dalam Zotero. Untuk
menginstal citation style baru di luar yang belasan tersebut, Anda dapat melakukan langkah berikut.

• Buka Zotero Style Repository (zotero.org/styles) dan pilih citation style yang Anda
inginkan.

• Klik nama citation style, lalu akan muncul konfirmasi seperti ini.

• Tekan tombol install, maka citation style akan tampil di Zotero.

Anda mungkin juga menyukai