Di SusunOleh:
Muhammad Riza Fachruddin ( 3119097 )
KELAS IAT C
Kiai Haji Ahmad Rifai dilahirkan pada 9 Muharam 1200 H atau 1786 di desa Tempuran
Kabupaten Kendal dari pasangan suami isteri K.H. Muhammad Marhum Bin Abi Sujak Seorang Penghulu
Landerad di Kendal dan Siti Rahmah, pada waktu usia Dia sekitar 6 tahun ayah Dia wafat (Semoga Allah
Mengasihinya), sehingga Dia mendapat sentuhan kasih sayang dari seorang ayah dalam waktu yang singkat,
yaitu selama 6 tahun. pada usianya yang begitu muda itu (6 tahun) itu dia (Ki Ahmad) sudah diasuh oleh
kakaknya yang bernama Nyai Rajiyah istri Kiai As'ari seoarang ulama pendiri dan pengasuh Pondok
Pesantren Kaliwungu.
Di sinilah Syekhina belajar ilmu agama kepada kiai As'ari dan diamalkan melalui dakwah lisan dan
tulisan kepada rakyat sekitarnya, sebelum sampai kesuksesannya menelurkan banyak karya ilmiah yang
sarat ilmu dan patriotisme serta cita-cita kemerdekaan yang justru menghadirkannya pada suatu keadaan
yang tidak menguntungkan baginya dan bagi kita (dampaknya sampai sekarang) yaitu: berpisah dengan
keluarga dan menikmati masa masa terakhir hidup dalam pengasingan meski sempat ada komunikasi lewat
surat-menyurat dengan Maufuro tetapi setelah ketahuan Belanda hubungan benar-benar putus dan para
murid semakin terpojok oleh isolasi Belanda, kitab-kitab banyak disita Belanda dan sekarang cerita ini
hanya diketahui oleh beberapa orang saja bahkan keturunan syeikhina dijawa tidak diketahui, tanah wakaf
dijarah penduduk meski sebagian telah dibeli / dimerdekakan oleh para Saudara Rifaiyah yang semoga
dimuliakan Allah serta isu klasik yang menyerang para muridnya ditambah tidak adanya regenarasi
menjadikan kita minoritas kalah kuantitas bahkan mungkin kualitas.
Dia hidup dipengasingan sampai ajalnya menjemputnya di Ambon pada Kamis 25 Robiul Akhir
1286 H (usia 86 tahun), ada riwayat lain yang mengatakan dia wafat pada 1292 H (92 tahun, semoga yang
ini benar, karena itu berarti dia panjang umur) di kampung Jawa Tondano
Kabupaten Minahasa, Manado Sulawesi Utara dan dimakamkan di komplek makam pahlawan Kiai
Modjo di sebuah bukit yang terletak kurang lebih 1 km dari kampung Jawa Tondano (Jaton) .
1. Kitab Kitab karangan nya yang di susun di pulau jawa berjumlah 62 sebagai berikut :