Anda di halaman 1dari 2

LAMPIRAN

Persyaratan untuk material timbunan/urugan diberikan pada Tabel 1


Tabel 1. Persyaratan untuk material urugan.
Klasifikasi timbunan Jenis timbunan CBR soaked (%) PI (%) Keterangan

Timbunan standard Timbunan pilihan > 10 <6


(selected fill material)

Timbunan biasa (common >6 < 10


fill material)

Timbunan non Timbunan lain selain ke >6 - )*


standard dua jenis timbunan di atas (CBR unsoaked)

Dilarang dipakai Material timbunan yang Tanah A-7-6 Memiliki sifat


tidak boleh dipakai sama menurut kembang-susut
sekali untuk timbunan AASHTO yang besar.

Catatan : *) tidak termasuk dalam ketegori tanah yang memiliki sifat kembang susut yang besar.

SISTIM KLASIFIKASI TANAH <15% pass #200


<30% pass # 40
A-1-a
MENURUT AASHTO <50%
<50% pass #10
PI is less than 6 urugan pilihan
Pass #40
Run LL and PL <25% pass #200
(selected material)
<25%
on material
passing # 40
<50% pass # 40 A-1-b & CBRsoaked ≥ 10%
#200 PI is less than 6
>51%
≤ 35% Pass #40
pass #200 <10% pass #200 A-3
implies
granular
urugan biasa
LL<40 A-2-4
(common material)
PI<10
≤ 35%
Run LL and PL
on material LL>41 A-2-5 & CBRsoaked ≥ 6%
pass passing # 40
Run sieve #200 LL<40 A-2-6
analysis PI>11 Urugan non-standard
LL>41 A-2-7
& CBRunsoaked ≥ 6%
LL<40 A-4
> 36% pass Run LL and PL PI<10
#200 implies on material LL>41 A-5
silt-clay passing # 40

LL<40 A-6
PI>11
PI ≤ LL-30 or
PL ≥ 30 A-7-5
LL>41
PI > LL-30 or
A-7-6
dilarang digunakan
PL < 30
sama sekali

Keterangan tambahan untuk tanah timbunan/urugan :


1. Perencanaan perkerasan jalan harus didasarkan pada CBR tanah subgrade dalam
kondisi terburuk, yaitu di musim hujan, sehingga tanah menjadi saturated. Harga
CBR design = CBR soaked.
2. Persyaratan kepadatan tanah mutlak harus dilakukan untuk semua tanah urugan.
3. Tanah urugan dapat digunakan pada tempat tempat tertentu seperti pada Tabel 2
berikut ini
Tabel 2 persyaratan penggunaan material urugan (Indrasurya Mochtar, 2019)
Jenis timbunan Lokasi penggunaan Persyaratak pemadatan Keterangan

Timbunan pilihan a. Pada lapisan subgrade teratas s/d ≥95% Modified Proctor.
1.00 m di bawah Base & subbase
course

b. Di bawah pondasi yang ≥95% Modified Proctor


bergetar
Timbunan Standard Bina Marga

c. Di mana saja, bila dikehendaki ≥90% Modified Proctor,


selain lokasi di a & b di atas
atau ≥95% Standard
Proctor. (mana yg lebih
tinggi)

Timbunan biasa - Di mana saja yang bukan untuk jalan ≥90% Standard Proctor
atau juga bukan di bawah pondasi

- Lebih dalam dari pada 1.00 meter di ≥95% Standard Proctor


bawah perkerasan jalan
- Untuk timbunan tanggul ≥100% Standard Proctor
- Sebagai urugan di bawah pondasi ≥95% Standard Proctor
biasa
Timbunan Hanya bila dilaksanakan pada musim
lain/non standard kemarau, untuk lokasi tertentu ≥ 90% Standard Proctor

4. Semua tanah urugan harus dipadatkan sesuai persyaratan.


5. Persyaratan minimal harga CBR hanya berlaku untuk lapisan tanah di bawah
perkerasan jalan, yaitu base course (lapisan pondasi atas) dan subbase course
(lapisan pondasi bawah). Persyaratan harga CBR tidak boleh diterapkan untuk jenis
timbunan lainnya, kecuali untuk menentukan jenis urugan pilihan atau urugan biasa
seperti pada Tabel 1, pada baris 1 dan 2.
6. Persyaratan CBR tidak boleh dilakukan untuk urugan timbunan di mana saja di luar
ketentuan di atas.

Surabaya, 19 Maret 2020

Prof. Ir. Indrasurya B. Mochtar, M.Sc, P.hD


Kepala Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan
Departemen Teknik Sipil
Institut Teknologi Sepuluh Nopember - ITS

Anda mungkin juga menyukai