i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan praktakum ini disusun untuk memenuli syarat mata kuliah Elektronika
dan Sistem Kontrol pada Program Studi Diploma (D3) Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknology Industri Institut Sains& Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Disusun oleh
Mengatahui
Kepala Lab. CNC
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan karunia-
Nyasehingga maka penulis dapat menyusun laporan Elektronka dan sistem Kontrol
dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah diterntukan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum Elektronika
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
BAB III PERCOBAAN ( PRAKTIKUM )
3.1 Praktikum Resistor
3.1.1 Tujuan Percobaan
3.1.2 Teori Dasar
3.1.3 Alat dan Bahan
3.1.4 Langkah Kerja Percobaan
3.2 Praktikum Pengisisan dan Pengosongan Kapasitor
3.2.1 Tujuan Percobaan
3.2.2 Teori Dasar
3.2.3 Alat dan bahan
3.2.4 Langkah Kerja Praktikum Pengisisan dan Pengosongan
Kapasitor
3.3 Praktikum Karakteristik dan Aplikasi Dioda
3.3.1 Tujuan Percobaan
3.3.2 Teori Dasar
3.3.3 Alat dan bahan
3.3.4 Langkah Kerja Praktikum Karakteristik dan Aplikasi Dioda
3.4 Praktikum Pengukuran Karakteristik Transistor
3.4.1 Tujuan Percobaan
iv
3.4.2 Teori Dasar
3.4.3 Alat dan Bahan
3.44 Langkah kerja dalam praktikum karakteristik transistor
3.5 Praktikum Aplikasi Transistor sebagai Saklar
3.5.1 Tujuan Percobaan
3.5.2 Teori Dasar
3.5.3 Alat dan Bahan
3.5.4 Langkah Kerja Transistor sebagai Saklar
BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN
4.1 Analisis Perhitungan
4.1.1 Analisis Perhitungan Praktikum Resistor
4.1.2 Analisis Perhitungan Praktikum Pengukuran Karakteristik
Transistor
4.2 Tabel Hasil Perhitungan
4.2.1 Tabel hasil Perhitungan Praktikum Resistor
4.2.3 Tabel Praktiku Karakteristik dan Aplikasi Dioda
4.2.4 Tabel Hasil Perhitungan Praktikum Karakteristik Transistor
4.3 Grafik Hasil Perhitungan
4. 3. 1 Grafik Hasil Perhitungan Praktikum
4. 3. 2 Tabel Hasil Perhitungan Pengisian dan Pengosongan
4. 3. 3. Tabel Hasil Praktiku Karakteristik dan Aplikasi Dioda
4. 3. 4 Tabel Hasil Perhitungan Praktikum Karakteristik Transistor
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
elektronika. Perancangan masih ada pada taraf menggunakan komponen-komponen
elektronika yang tersedia dipasaran dan rangkaiannya pada PCB (Printed Circut
Board).
Untuk kedua hal diatas mutlak diperlukan kemampuan untuk berfikir dalam
bidang elektronika, sehingga dengan melihat rangkain elektronika yang baru dikenal
segera dapat memikirkan fungsi masing-masing komponen didalam rangkaian.
Dengan kemampuan ini kita akan dapat memperbaiki peralatan elektronik,
atau membuat perlatan berdasar pada gambar rangkaian, serta mengadakan
perubahan-perubalan untuk meningkatkan kemampuan yang ada.
2
2.1 Tinjauan Pustaka
Elektronika adalah cabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari
teori dan penggunaan kelas peralatan dimana terjadi penyaluran electron lewat
hampa, gas, atau semikonduktor Tabung-tabung hampa, tabung berisi gas, transistor
dan sebagainya merupakan contoh dari alat-alat tersebut dan dikenal sebagai
peralatan elektronika. Gerakan clectron dan alat-alat ini biasanya dikendalikan oleh
penggunaan medan listrik (Chattopadyay, 1989).
Bahan-bahan komponen elektronika yaitu bahan-bahan yang menentukan
kinerja performance) dari peralatan komponen listrik-elcktronika dan sistem
insulasinya, seperti dalam membangkitkan, mentransmisikan, menyearahkan,
memperkuat, dan memodulasi sinyal listrik. Dalam bekerjanya peralatan dan
komponen listrik/elektronika, bahan-bahan tersebut mengalami medan listrik/ medan
magnet (Basuki, 2009).
Barang-barang clektronik tersusun atas sebuah sistem rangkaian elektronika
yang dari beberapa komponen kecil contohnya seperti resistor, resistor variabel,
kondensator, dioda, transistor, IC, dan satu-kesatuan merupakan elektronika, lain-
lain. Komponen-komponen itu merupakan komponen pelengkap dari terciptanya
sebuah barang efektronik (Siregar, 2004).
Selama beberapa decade terakhir, kemajuan elektronika telah berkembang
pesat dan saat ini dapat dikelompokkan kedalam dua eabang yang sangatluas. Cabang
elektronika yang berhubungan dengan aliran electron dalam hampa, gas, atau benda
padat dinamakan elektronika fisika. Sebaliknya, cabang yang berkaitan dengan
perencanaan, pengembangan, dan penggunaan peralatan elektonika dinamakan teknik
elektronika (Blocher, 2004).
BAB III
3
PERCOBAAN (PRAKTIKUM)
3.1 Praktikum Resistor
Resistor yang disebut juga dengan mengendalikan arus listrik yang melewati
rangkaian, resistor juga dapat mengendalikan tegangan listrik Resistor merupakan
komponen elektronka yang selalu digunakan untuk menahan arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian tertutup. Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan
negative, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistansi, toleransi, tegangan kerja
maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperature,
kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan symbol ome ga (2)
merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif. Adapun fungsi
resistor secara lengkap adalah sebagai berikut:
1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan
4
1 Resistor statis
Adalah resistor yang nilainya berubah-ubah. Nilai dari resistor statis telah
ditentukan pada waktu pembuatannya dengan di
wakili oleh cincin warna yang berjumlah 4 atau 5 buah Cincin-cincin ini schagai
kode nilai resistansi hambatan, jadi warna cincin-cincin resistor akan berbeda pada
tiap ukurannya.
5
Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir didalam suatu
rangkaian listrik akan berbandingan lurus dengan tegangan listrik dan berbandingan
terbalik dengan hambatan listrik. Atau secara matematis dapat ditulis:
V=I.R
Dimana V adalah tegangan listrik (Volt), I adalah arus listrik (Ampere) dan R adalah
1. Resistor dengan nilai 1,5 kOhm, 680 Ohm, 3,3 KOhm, masing-masing
4. Sumber arus DC
C.Alat dan bahan percobaan Pembagi Arus dan Tegangan Listrik adalah
1. Resistor dengan nilai 1,5 kOhm, 680 Ohm, 3,3 KOhm, masing-masing I
buah
2. Papan rangkaian
6
4. Sumber arus DC 1 set
1.Buatlah rangkaian pada gambar 3.2 berikut ini pada papan rangkaian
2. Pasanglah alat ukur pada rangkaian pengujian yang sudah dibuat, pasang
voltmeter paralel dengan resistor dan ampere meter seri dengan resistor
3. Nyalakan sumber tegangan secara bertahap dan amatilah arus listrik dan
1. Untuk percobaan pertama, buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.3 berikut
ini.
7
Gambar 3.3 Rangkaian Percobaan Seri
2. Nyalakan sumber tegangan secara bertahap dan lakukan pengukuran arus dan
tegangan seperti pada percobaan A untuk mendapatkan harga hambatan total
rangkaian resistor seri.
3. Hitung dengan menggunakan regresi linier nilai hambatan total untuk gambar
3.2
8
7. Setelah rangkan dan alat ukur terpasang, nyalakan sumber tegangan secara
bertahap dan akeurlah anus fistrik dan tegangan listrik untuk mendapatkan harga
8. Hitung dengan menggunakan regresi linier milai hambatan total untuk gambar
3.4
10. Randingkan hasil pengujian dan hasil perhitungan dan buatlah analisa
2. Nyalakan sumber arus DC dan ukurlah tegangan di tiap tiap resistor dan catat
9
3. Untuk bagian yang kedua ,buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.6
Gambar 3.6 Rangkaian Resistor Sebagai Pembagi Arus Listrik Dan Tegangan
4. Nyalakan sumber arus DC dan ukurlah tegangan di tiap tiap resistor dan catat
5. Untuk bagian yang ketiga ini kita akan mengukur pembagian arus dan
muatan listrik pada kapasitor elektrolit. Beberapa hal yang akan dipelajari adalah
yang sebenarnya.
10
3.2.2 Teori Dasar
Tegangan lisirik pada kapasitor besarnya berbanding lurus dengan muata listrik yang
tersimpan didalam kapasitor, hubungan ini dapat dituliskan menjadi
V-
3. Sebuah Stopwatch
11
3.2.4 Langkah Kerja Praktikum Pengisisan dan Pengosongan Kapasitor
4. Setelah kapasitor terisi penuh ditndai dengan tidak ada kenaikkan tegangan
3. Mampu menganalisa rangkaian forward bias dan reserve bias pada dioda
12
semi konduktor
13
Dioda zener dibuat dengan tegangan breakdown yang relative rendah bila
dibandinkan dengan dioda silikon dan germanium. Bila pada dioda biasa (silikon dan
germanium) memiliki tegangan breakdown dalam orde ratusa volt, maka zener
biasanya dibuat dengan tegangan breakdown yang rendah yaitu: 1,5 V: 3,5 V, 6 V
dan seterusnya. Fungsi ini dapat digunakan untuk menstabilkan tegangan listrik yang
berubah-ubah. Pada dioda biasa, bila tegangan reserve melampaui tegangan 9 breakd,
maka diopda akan rusak tidak demikian untuk dioda zener, tegangan rOserve yang
melampaui tegangan breakdown akan dipotong sehingga tegangan pada dioda
besarnya tetap yaitu sebesar tegangan breakdown diada zener.
1. Dioda semikonduktor
2. Resistor
14
3. Papan rangkaian
5. Multimeter
15
g) Catat hasil percobaan pada table.
B. Dioda Dengan Forward Bias
a) Susunlah seperti gambar dibawah ini (Ri-1 KOhm)
16
Gambar 3.12 Rangkaian Dioda Untuk Menyalakan LED
b) Berikan tegan gan sumber sebesar S volt Ukur besar arus yang
c) mengalir pada rangkaian
d) Perhatikan yang terjadi pada LED
e) Ganti nilai R dengan yang lebih besar.
f) Perhatikan kembalinapa yang terjadi pada LED
fn Matikan catu daya Balikkan posisi kaki dioda D1.
g) Lakukan langkah b dan c
2. Langkah Kerja Praktikum Aplikasi Dioda
a) Buatlah rangkaian seperti gambar
17
b) Atur potensiometer beban hingga IB = 0, dan kemudian atur sumber
tegangan perlahan - lahan hingga arus dioda ID di 1Ma. Untuk tahap
berikutnya arus dioda akan ini harus dibuat konstan di 1 mA. Tuliskan
VS dan IB = 0 pada baris pertama kolom tabel.
c) Sekarang attur potensiometer pada kondisi maksimum (searah jarum
jam). Maka arus beban akan meningkat sehingga arus dioda turun.
d) Naikkan sumber tegangan hingga 12 V, maka arus dioda ( ID ) akan
naik, atur kembali potensiometer beban hingga arus beban kembali ke 1
mA. Bacalah VS dan IB, kemudian tulis dalam tabel
e) Ulangi untuk sumber tegangan VS 14V, 16V, 1SV, dan 20V
f) Ulangi kembali percobaan dengan mengatur potensiometer beban pada
kondisi minimum putar berlawanan arah jarum jam ) kemudian atur
tegangan sumber (VS ) dan atur potensiometer beban perlahan-lahan
hingga arus yang mengalir pada dioda ( ID ) sebesar 150 mA
g) Baca arus beban yang terukur dan catat dalam tabel.
h) Kurangi sumber tegangan sebesar IV atur kembali potensiometer beban
hingga arus dioda ( ID) menjadi konstan di 150 mA
I) Baca arus beban (IB) dan catat dalam tabel.
j) Ulangi percobaan hingga tegangan menjadi 15V
18
menjadi satu maka kita akan mendapatkan komponen baru yang tersusun atas s
lapisnsemikonduktor yang berbeda dengan 2 sambungan dan 3 buah terminal(kaki).
Komponen ini disebut bipolar juncion transistor atau sering disebut transistor saja.
19
karakteristik dapat dilihar dalam darah aktifinya, kenaikan arus kolcktor (lc) tidak
dipengaruhi kenakan tegangan Vce, tetapi lebih ditentakan oleh arus hasis (Ib)
Sedangkan anus amilor adalah penjumlahan dari arus kolcktor dan arus basis (Le-Lb-
le) Secars ideal, pads daerah aktif arus kolektor (IC) tidak akan naik seiring dengan
aknya tegangan kolektor-emitor (Vee). Namun dalam penguan anus kolcktor selalu
mengalams kenaikan apabila tegangan kolektor-emitor naik Efek im disebut cfek
Early Cara menentukan tegangan Farly adalah dengan cara melakukan esktra polasi
dua titik pengukuran pada arus basis yang konstan
20
6. Setelah mencapai maksimum, turunkan kembali sumber tegangan keposisi
awal
7. Naikan sumber arus S2 1 tingkat dan catat Ib
8. Ulang kembali percobaan ini hingga dicapai S1 maksimum
9. Ulang kembali untuk tingkat Ib yang lainnya hingga maksimum
10. Ulang percobaan ini dengan transistor tipe PNP, perlu diperhatikan untuk
transistor PNP kita mengukur arus semitor bukan arus kolektor.
11. Catat semua hasil anda ke dalam table
21
d. LED 2 buah
e. Motor listrik DC I buah
f. Papan rangkaian 1 buah
g. Kabel penghubung secukupnya
h. Power suplay DC I buah
BAB IV
ANALISIS PERHITUNGAN
22
4.1 Analisis Perhitungan
R1 = 1,41 kOhm
R2 = 7,16 kOhm
R3 = 7,44 kOhm
R Total seri = R1 + R2 + R3
= 16,01 kOhm
R Total parallel = + +
= 684675/696446
= o,98 kOhm
A. NPN
Ie = Ib + Ic
Vcc =
Vcc =
Ie = Ib + Ic
= 0 mA + 134,5 Ma
= 134,5 mA
23
Ie = Ib + Ic
= 0.11 mA + 0.89 Ma
= 1 mA
Ie = Ib + Ic
= 0.42 mA + 0.90 Ma
= 1.32 mA
Ie = Ib + Ic
= 0.69 mA + 0.89 Ma
= 1.58 mA
Vcc =
= 134,8+0/2
=67.4 v
Vcc =
= o,89+0,11/2
= 0.5 V
Vcc =
= 0,90+0,42/2
= 0.66 V
Vcc =
= 0,89+0,69
24
= 0.79 V
B. PNP
Ie = Ib + Ic
Vcc =
Vcc =
Ie = Ib + Ic
= 0 mA + 0.26 Ma
= 0.26 mA
Ie = Ib + Ic
= 0.11 mA + 0.98 Ma
= 1,09 Ma
Ie = Ib + Ic
= 0.42 mA + 0.52 Ma
= 0,94 mA
Ie = Ib + Ic
= 0.69 mA + 0.13 Ma
= 0,82 mA
Vcc =
25
= 0,26+0/2
= 0.13 V
Vcc =
= 0,98+0,11/2
= 0.47 V
Vcc =
= 0,52+0,42/2
= 0.47 V
Vcc =
= 0,13+0,69/2
= 0.41 V
26
4. 3 Hasil Pengukuran Pembagi Tegangan
27
Waktu (s) Tegangan (V)
5 12,31
10 11,71
15 11,19
20 10,57
30 9,97
40 8,97
50 8,17
60 7,49
70 6,74
80 6,12
90 5,69
100 5,07
120 4,19
130 3,81
140 3,45
150 3,12
160 2,87
170 2,61
180 2,37
190 2,17
200 1,97
300 0,77
400 0,32
28
15,56 3,04 5,60
11,55 3,08 5,58
9,55 3,07 5,56
7,59 3,06 5,52
5,53 2,30 4,22
9,44 1,50 2,80
Ie
SI (v) Ib (mA) Ic (mA)
(mA) Vce (v)
0 0 134,8 0,21 3,86
0,11 0,11 0,89 0,27 0,45
0,42 0,42 0,90 0,45 0,51
0,69 0,69 0,89 0,59 0,52
Tabel 4. 9 PNP
Ie
SI (v) Ib (mA) Ic (mA)
(mA) Vce (v)
0 0 0,26 0,42 1,86
0.11 0,11 0,98 0,52 0,92
0,42 0,42 0,52 0,62 0,71
0,69 0,69 0,13 0,72 0,47
29
4. 1. Pembagi Tegangan Rangkaian Seri
30
4. 3. 2 Tabel Hasil Perhitungan Pengisian dan Pengosongan
31
4. 3. 3. Tabel Hasil Praktiku Karakteristik dan Aplikasi Dioda
32
Grafik 4. 7 Karakteristik Transistor NPN
33
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Kegunaan mengukur resistensi adalah untuk mengetahui kondisi suatu
komponen dalam keadaan rusak atau baik serta untuk menentukan dan
resistensinya.
2. Kapasitor terdiri dari dua kutub yaitu anoda dan katoda
3. Dioda yang baik yaitu diode yang apabila diukur secara bolak balik
mempunyai nilai yang berbeda
4. Sumber referensi dalam transistor ialah pin Basis, dinsana hasil pengukuran
antara pin Basis-Kolektor dan pin Basis-Emitor haruslah sama
5. LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya jika
elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita dapat
mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, seperti infrared
hijau biru merah dan ultraviolet.
5.2 Saran
1. Sebelum memulai praktikum alangkah baiknya asisten laboratorium
menjelaskan secara detail cara kerja alat tersebut dan cara penggunaan
alat di aplikasikan kemana
2. Perlengkapan praktikum lebih dilengkapi dan diperbanyak agar mahasiswa
dapat praktikum dengan jam yang lebih panjang sehingga lebih banyak
mendapat ilmunya
3 Jadwal praktikum lebih diperhatikan lagi agar tidak banyak yang
bertabrakan dengan mata kuliah sehingga praktikum ataupun mata kuliah
dapat berjalan lancar
4. Praktikum harus sesuai dengan jam harus sesuai dengan jam yang ada di
jadwal agar praktikan ataupun ansama-sama tidak menunggu atau
dirugikan karena praktikum yang berjalan tidak sesuai jamya
34
5. Untuk tempat praktikum agar lebih leluasa dalam praktikum
LAMPIRAN
35
36