Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA & SISTEM KONTROL


Program Studi Diploma (D3)

GALYA ARYA VHANADHA


NIM 181331051
KELOMPOK 5

JURUSAN D-3 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2018/2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktakum ini disusun untuk memenuli syarat mata kuliah Elektronika
dan Sistem Kontrol pada Program Studi Diploma (D3) Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknology Industri Institut Sains& Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Disusun oleh

Nama : GALYA ARYA VHANADHA


Nim : 181331051
Kelompok :5
Jurusan : Teknik Mesin D-3
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing
Pada tanggal ......................................................

Dosen Pembimbing Asisten Lab.

Nur Hayati, S.Si.,M.Eng


Nik:

Mengatahui
Kepala Lab. CNC

Taufik Hidayat, S.T., M.Eng


Nik: 04.0974.578E

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan karunia-
Nyasehingga maka penulis dapat menyusun laporan Elektronka dan sistem Kontrol
dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah diterntukan.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan data yang doiperoleh


selama praktikum dilksanakan. Penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan
motivasi dari beberapa pihak sehingga laporan dapat terselesaikan,oleh karena itu
pada kesempatan ini penyus un mengucapkan banyak terimakasih kepada:

 Taufik Hidayat,ST.M.Eng, selaku Kepala Laboratorium CNC


 Taufik Hidayat,ST.M.Eng, selaku Doscn Pembemimbing
 Asisten laboratorrum CNC

Dalam penyusunan penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari segala pihak. Namun, besar harapan penulis semoga laporan ini
berguna bagi penulis dan segala pihak.

Yogyakarta, 25 Oktober 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum Elektronika
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
BAB III PERCOBAAN ( PRAKTIKUM )
3.1 Praktikum Resistor
3.1.1 Tujuan Percobaan
3.1.2 Teori Dasar
3.1.3 Alat dan Bahan
3.1.4 Langkah Kerja Percobaan
3.2 Praktikum Pengisisan dan Pengosongan Kapasitor
3.2.1 Tujuan Percobaan
3.2.2 Teori Dasar
3.2.3 Alat dan bahan
3.2.4 Langkah Kerja Praktikum Pengisisan dan Pengosongan
Kapasitor
3.3 Praktikum Karakteristik dan Aplikasi Dioda
3.3.1 Tujuan Percobaan
3.3.2 Teori Dasar
3.3.3 Alat dan bahan
3.3.4 Langkah Kerja Praktikum Karakteristik dan Aplikasi Dioda
3.4 Praktikum Pengukuran Karakteristik Transistor
3.4.1 Tujuan Percobaan

iv
3.4.2 Teori Dasar
3.4.3 Alat dan Bahan
3.44 Langkah kerja dalam praktikum karakteristik transistor
3.5 Praktikum Aplikasi Transistor sebagai Saklar
3.5.1 Tujuan Percobaan
3.5.2 Teori Dasar
3.5.3 Alat dan Bahan
3.5.4 Langkah Kerja Transistor sebagai Saklar
BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN
4.1 Analisis Perhitungan
4.1.1 Analisis Perhitungan Praktikum Resistor
4.1.2 Analisis Perhitungan Praktikum Pengukuran Karakteristik
Transistor
4.2 Tabel Hasil Perhitungan
4.2.1 Tabel hasil Perhitungan Praktikum Resistor
4.2.3 Tabel Praktiku Karakteristik dan Aplikasi Dioda
4.2.4 Tabel Hasil Perhitungan Praktikum Karakteristik Transistor
4.3 Grafik Hasil Perhitungan
4. 3. 1 Grafik Hasil Perhitungan Praktikum
4. 3. 2 Tabel Hasil Perhitungan Pengisian dan Pengosongan
4. 3. 3. Tabel Hasil Praktiku Karakteristik dan Aplikasi Dioda
4. 3. 4 Tabel Hasil Perhitungan Praktikum Karakteristik Transistor
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era teknologi seperti yang tengah kita alami, elcktronika memegang
peran yang amat penting. Didalam rumah tangga kita elektronika muncul dalam
bentuk alat-allat hiburan seperti perekam kaset audio dan video, radio dan pesawat
penerima televisi, telphon, penguat hi fi stereo, dan lain-lain. Radio, televisi, telphon,
memegang peranan amat penting dalam komunikasi massa, maupun komunikasi
perorangan. Adanya siaran radio dan televisi berarti ada peralatan pernancar yang
memerlukan elektronika yang lebih rumit lagi.
Elektronika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pengendalian
arus listrik yang dapat di operasikan dengan cara mengontrol aliran elektron,
pengendalian elektron ini terjadi dalam ruangan harmpa atau ruang yang berisi gas
bertekanan rendah seperti tabung gas dan bahan semikonduktor
Elektronika juga merupakan jantung pengerak alat-alat industri, seperti pada
mesin-mesin pengelola yang berjalan secara otomatik, mesin-mesin pengerak, kendali
pada sistem peralatan, seperti pada pesawat terbang mesin-mesin dalam pabrik, dan
lain sebagainya.
Dalam penelitian ilmu pengetahuan peranan elektronika telah memasyarakat
Peralatan-peralatan dalam kimia, fisika, dan biologi banyak sekali yang menggunakan
elektronika yang amat canggih. Demikian juga alat-alat uji dan ukur yang digunakan
dibengkel-bengkel elektronik dan laboratorium ilmu dan teknologi.
Perkembangan terakhir dalam dunia rangkalan terpadu memacu teknologi
mikrokomputer sehingga menjadi sarana yang canggih namun cukup murah. Kini
mikroprosesor digunakan dalam berbagai peralatan mulai dari mainan anak-anak
mesin cuci, photo copy, hingga peralatan penelitian, serta berbagai alat bantu
komputer, dan sudah barang tentu didalam komputer sendiri.
Dinegara kita kemampuan dalam bidang elektronika amat diperlukan untuk
melakukan reparasi peralatan yang rusak, maupun untuk merancang peralatan

1
elektronika. Perancangan masih ada pada taraf menggunakan komponen-komponen
elektronika yang tersedia dipasaran dan rangkaiannya pada PCB (Printed Circut
Board).
Untuk kedua hal diatas mutlak diperlukan kemampuan untuk berfikir dalam
bidang elektronika, sehingga dengan melihat rangkain elektronika yang baru dikenal
segera dapat memikirkan fungsi masing-masing komponen didalam rangkaian.
Dengan kemampuan ini kita akan dapat memperbaiki peralatan elektronik,
atau membuat perlatan berdasar pada gambar rangkaian, serta mengadakan
perubahan-perubalan untuk meningkatkan kemampuan yang ada.

Dalam praktikum elektronika ini akan dibahas beberapa komponen dan


rangkaian listrik diantaranya:
1. Resistor
2 Pengisisan dan Pengosongan Kapasitor
3. Karakteristik dan Aplikasi Dioda
4. Pengukuran Karakteristik Transistor
5. Aplikasi Transistar Sebagai Saklar

1.2 Tujuan Praktikum Elektronika


1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang berbagai
komponen elektronika
2. Agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui berbagai rangkaian
listrik.
3. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja rangkaian listrik
4. Mahasiswa mengetahui bentuk dan manfaat dari komponen elektromika
yang terdapat pada sebuah rangkaian listrik
5. Mahasiswa dapat mengetahui cara membaca suatu alat ukur seperti
6. Galvanometer, Multimeter, Voltmeter, dan Amperemeter
BAB II
LANDASAN TEORI

2
2.1 Tinjauan Pustaka
Elektronika adalah cabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari
teori dan penggunaan kelas peralatan dimana terjadi penyaluran electron lewat
hampa, gas, atau semikonduktor Tabung-tabung hampa, tabung berisi gas, transistor
dan sebagainya merupakan contoh dari alat-alat tersebut dan dikenal sebagai
peralatan elektronika. Gerakan clectron dan alat-alat ini biasanya dikendalikan oleh
penggunaan medan listrik (Chattopadyay, 1989).
Bahan-bahan komponen elektronika yaitu bahan-bahan yang menentukan
kinerja performance) dari peralatan komponen listrik-elcktronika dan sistem
insulasinya, seperti dalam membangkitkan, mentransmisikan, menyearahkan,
memperkuat, dan memodulasi sinyal listrik. Dalam bekerjanya peralatan dan
komponen listrik/elektronika, bahan-bahan tersebut mengalami medan listrik/ medan
magnet (Basuki, 2009).
Barang-barang clektronik tersusun atas sebuah sistem rangkaian elektronika
yang dari beberapa komponen kecil contohnya seperti resistor, resistor variabel,
kondensator, dioda, transistor, IC, dan satu-kesatuan merupakan elektronika, lain-
lain. Komponen-komponen itu merupakan komponen pelengkap dari terciptanya
sebuah barang efektronik (Siregar, 2004).
Selama beberapa decade terakhir, kemajuan elektronika telah berkembang
pesat dan saat ini dapat dikelompokkan kedalam dua eabang yang sangatluas. Cabang
elektronika yang berhubungan dengan aliran electron dalam hampa, gas, atau benda
padat dinamakan elektronika fisika. Sebaliknya, cabang yang berkaitan dengan
perencanaan, pengembangan, dan penggunaan peralatan elektonika dinamakan teknik
elektronika (Blocher, 2004).

BAB III

3
PERCOBAAN (PRAKTIKUM)
3.1 Praktikum Resistor

3.1.1 Tujuan Percobaan

Tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari bubungan arus listrik,


Iegangan listrik dan hambatan listrik yang lebih dikenal dengan hukum Ohm, untuk
mempelajari rangkaian seri dan paralel, serta untuk mempelajari fungsi
resistorsebagai permbagi tegangan dan aris listrik.

3.1.2 Teori Dasar

Resistor yang disebut juga dengan mengendalikan arus listrik yang melewati
rangkaian, resistor juga dapat mengendalikan tegangan listrik Resistor merupakan
komponen elektronka yang selalu digunakan untuk menahan arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian tertutup. Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan
negative, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistansi, toleransi, tegangan kerja
maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperature,
kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan symbol ome ga (2)
merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif. Adapun fungsi
resistor secara lengkap adalah sebagai berikut:

1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan

suatu rangkaian elektronika

2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh

rangkaian elektronika untuk membagi tegangan

3. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah

dengan bantuan transistor dan kondensator (kapasitor).

Resistor dibagi menjadi dua yaitu:

4
1 Resistor statis

Adalah resistor yang nilainya berubah-ubah. Nilai dari resistor statis telah
ditentukan pada waktu pembuatannya dengan di
wakili oleh cincin warna yang berjumlah 4 atau 5 buah Cincin-cincin ini schagai

kode nilai resistansi hambatan, jadi warna cincin-cincin resistor akan berbeda pada

tiap ukurannya.

2. Resistor Variabel (Variable Resistor)

Adalah jenis resistor yang nilainya berubah-ubah sesuai rentang/range


jangkauan kemampuan resistor tersebut. tetap, resistor tetap adalah resistor yang
nilainya tidak berubah-ubah sesuai tentang jangkauan kemampuan resistor tersebut.

Gambar 3.1 Komponen Resistor

5
Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir didalam suatu
rangkaian listrik akan berbandingan lurus dengan tegangan listrik dan berbandingan
terbalik dengan hambatan listrik. Atau secara matematis dapat ditulis:

V=I.R

Dimana V adalah tegangan listrik (Volt), I adalah arus listrik (Ampere) dan R adalah

hambat listrik (Ohm).

3.1.3 Alat dan Bahan

A. Alat dan Bahan Percobaan Pembuktian Hukum Ohm adalah:

1. Resistor I Kohm sebanyak I buah

2. Digital multi meter 2 buah

3. Papan rangkaian 1 set

4. Sumber tegangan DC I set

5. Kabel - kabel penghubung secukupnya

B. Alat dan bahan percobaan Resistor Seri dan Pararel adalah:

1. Resistor dengan nilai 1,5 kOhm, 680 Ohm, 3,3 KOhm, masing-masing

2. 1 buah papan rangkaian

3. Digital multimeter sebanyak 2 buah

4. Sumber arus DC

5. 1 set kabel-kabel penghubung secukupnya.

C.Alat dan bahan percobaan Pembagi Arus dan Tegangan Listrik adalah

1. Resistor dengan nilai 1,5 kOhm, 680 Ohm, 3,3 KOhm, masing-masing I
buah

2. Papan rangkaian

3. Digital multimeter sebanyak 2 buah

6
4. Sumber arus DC 1 set

5. Kabel-kabel penghubung secukupnya

3.1.4 Langkah Kerja Percobaan

A. Langkah Pereobaan Pembuktian Hukum Ohm

1.Buatlah rangkaian pada gambar 3.2 berikut ini pada papan rangkaian

Gambar 3.2 Skema Pengujian

2. Pasanglah alat ukur pada rangkaian pengujian yang sudah dibuat, pasang

voltmeter paralel dengan resistor dan ampere meter seri dengan resistor

3. Nyalakan sumber tegangan secara bertahap dan amatilah arus listrik dan

legangan listrik yang terukur

4. Catatlah hasil pengamatan anda dalam table

B. Langkah Percobaan Resistor Seri dan Pararel

1. Untuk percobaan pertama, buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.3 berikut

ini.

7
Gambar 3.3 Rangkaian Percobaan Seri

2. Nyalakan sumber tegangan secara bertahap dan lakukan pengukuran arus dan
tegangan seperti pada percobaan A untuk mendapatkan harga hambatan total
rangkaian resistor seri.

3. Hitung dengan menggunakan regresi linier nilai hambatan total untuk gambar

3.2

4. Hitung hambatan total resistor seri dengan menggunakan persamaan

5. Bandingkan hasil pengujian dan hasil perhitungan,buatlah analisanya

6. Untuk selanjutnya ganti rangkaian dengan rangkaian pada gambar 3.4

Gambar 3.4 Rangkaian Percobaan Paralel

8
7. Setelah rangkan dan alat ukur terpasang, nyalakan sumber tegangan secara

bertahap dan akeurlah anus fistrik dan tegangan listrik untuk mendapatkan harga

hambatan total rangkaan resistor pararel

8. Hitung dengan menggunakan regresi linier milai hambatan total untuk gambar

3.4

9 Hitung hambatan total resistor pararel dengan menggunakan persamaan 34

10. Randingkan hasil pengujian dan hasil perhitungan dan buatlah analisa

C. Langkah Percobaan Pembagi arus dan Tegangan listrik

1. Untuk bagian pertama, buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.5

Gambar 3 5 Rangkaian Resistor Sebagai Pembagi Arus Listrik

2. Nyalakan sumber arus DC dan ukurlah tegangan di tiap tiap resistor dan catat

dalam tabel berikut ini

9
3. Untuk bagian yang kedua ,buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.6

Gambar 3.6 Rangkaian Resistor Sebagai Pembagi Arus Listrik Dan Tegangan

4. Nyalakan sumber arus DC dan ukurlah tegangan di tiap tiap resistor dan catat

dalam tabel berikut.

5. Untuk bagian yang ketiga ini kita akan mengukur pembagian arus dan

tegangan listrik pada rangkaian kombinasi seri pararel resistor.

6. Bualah rangkaian seperti pada gambar berikut ini

7. Nyalakan sumber tegangan pada tegangan 9 volt. Dan ukurlah 11,

12,13,V1,V2.V3,1 total dan catatlah ke dalam tabel berikut ini.

3.2 Praktikum Pengisisan dan Pengosongan Kapasitor

3.2.1 Tujuan Percobaan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari proses pengisian dan pengosongan

muatan listrik pada kapasitor elektrolit. Beberapa hal yang akan dipelajari adalah

1. Pengukur tegangan kapasitor pada saat diisi dan dikosongkan

2 Menghitung nilai RC secara eksperimen dan membandingkan hasilnya RC

yang sebenarnya.

10
3.2.2 Teori Dasar

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat digunakan untuk


menyimpan muatan listrik dalam waktu tertentu Kapasitor umumnya terbuat dari 2
buah lempeng konduktor yang ditengah-tengahnya disisipkan lempengan isolator
yang disebut diclckirika Apabila kapasitor dilubungkan dengan arus searah maka
dalam beberapa saat akan ada arus listrik yang mengalir ke dalam kapasitor, kondisi
ini disebut proses pengisian kapasitor, apabila muatan listrik didalam kapasitor sudah
penuh, maka aliran listrik akan berhenti Bila hubungan ke kapasitor polaritasnya,
amaka maatan listrik akan kembali mengalir keluar dari kapasitor.

Tegangan lisirik pada kapasitor besarnya berbanding lurus dengan muata listrik yang
tersimpan didalam kapasitor, hubungan ini dapat dituliskan menjadi

V-

Dimana : V = Tegangan listrik


Q = Muatan listrik
C = Kapasitas kapasitor (F)

3.2.3 Alat dan bahan

Alat dan bahan dalam percobaan kapasitor adalah

1. Sebuah kapasitor dengan kapasitas 2200 uF 16 V

2. Sebuah voltueter digital

3. Sebuah Stopwatch

4. Sebuah sumber arus DC 12

5. Sebuah resistor 30 Kohm I Watt

11
3.2.4 Langkah Kerja Praktikum Pengisisan dan Pengosongan Kapasitor

1. Buatlah rangkaian sederhana seperti pada gambar

Gambar 3.7 Rangkaian Pengisian Dan Pengosongan Kapasitor

2. Aktifkan vsumber arus bersamaan dengan stopwatch

3. Kemudian isi tabel pengisian kapasitor.

4. Setelah kapasitor terisi penuh ditndai dengan tidak ada kenaikkan tegangan

lagi, reset stopwatch

5. Matikan sumber arus bersamaan dengan mengaktifkan kembali stopwatch.

6. Baca dan isi tabet 2

7. Lakukan pengukuiran hingga muatan listrik habis keluar.

3.3 Praktikum Karakteristik dan Aplikasi Dioda

3.3.1 Tujuan Percobaan

1. Mengenal komponen elektronika dioda semikonduktor

2. Mengetahui karakteristik dioda semikonduktor

3. Mampu menganalisa rangkaian forward bias dan reserve bias pada dioda

12
semi konduktor

4. Mempelajari dioda zener yang digunakan sebagai pengaturan sederhana

3.3.2 Teori Dasar

Dioda adalah komponen elektranika yang terbuat dari bahan semikonduktor


Dioda memiliki fungsi hanya bisa dilewati arus satu arah saja. Struktur diode
semikonduktor adalah sambungan semikonduktor P dan N Satu sisi adalah
semikonduktor tipe P dan satu sisi lainnya adalah tipe N. Dengan struktur yang
demikian arus hanva dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N

Gambar 3.8 Simbol & Struktur Dioda

Gambar 3.9 Karakteristik Dioda

13
Dioda zener dibuat dengan tegangan breakdown yang relative rendah bila
dibandinkan dengan dioda silikon dan germanium. Bila pada dioda biasa (silikon dan
germanium) memiliki tegangan breakdown dalam orde ratusa volt, maka zener
biasanya dibuat dengan tegangan breakdown yang rendah yaitu: 1,5 V: 3,5 V, 6 V
dan seterusnya. Fungsi ini dapat digunakan untuk menstabilkan tegangan listrik yang
berubah-ubah. Pada dioda biasa, bila tegangan reserve melampaui tegangan 9 breakd,
maka diopda akan rusak tidak demikian untuk dioda zener, tegangan rOserve yang
melampaui tegangan breakdown akan dipotong sehingga tegangan pada dioda
besarnya tetap yaitu sebesar tegangan breakdown diada zener.

Gambar 3.10 Daerah Pengaturan Dioda Zener

3.3.3 Alat dan bahan

A. Alat dan balhan percobaan karakteristik dioda adalah

1. Dioda semikonduktor

2. Resistor

14
3. Papan rangkaian

4. Sumber tegangan DC I set

5. Multimeter

6. Kabel-kabel penghubung secukupnya

B Alat dan bahan percobaan aplikasi dioda adalah:

1. Digital multimeter 3 buah

2. Sumber arus DC dengan variable tegangan I set

3. Resistor 33 Ohm I Watt I bualh

4. Resistor 27 COhm I Watt 1 buah

5. Variable resistor 220 Ohm I buah

6. Papan rangkaian I buah.

7. Beberapa kabel penghubung

8. Dioda zener type BZY887V5 masing-masing I buah.

3.3.4 Langkah Kerja Praktikum Karakteristik dan Aplikasi Dioda


I. Langkah Kerja Praktikum Karakteriatik Dioda
A. Mengukur Dioda dengan multimeter.
a) Atur posisi selektor multimeter pada pengukuran Ohm.
b) Pasangkan probe meral (+) pada kaki anoda dioda dan probe
hitam (-) pada kaki katoda diode.
c) Perhatikan resistansi dioda yang terbaca pada Ohmmeter.
d) Tukarkan probe Ohmmeter, probe merah () pada kaki katoda
dioda dan probe hitam (-) pada kaki anoda diode.
e) Baca nilai resistansi dioda yang terukur pada Ohmmeter.
f) Lakukan percobaan diatas pada dioda yang lain.

15
g) Catat hasil percobaan pada table.
B. Dioda Dengan Forward Bias
a) Susunlah seperti gambar dibawah ini (Ri-1 KOhm)

Gambar 3.11 Rangkaian Forward Bias


b) Berikan tegangan dan mulai 0, 0.1, 0.3, 0.5, 0.7, 0.9, 1, 2, 4
6, 8, dan 10 volt
c) Tuliskan data hasil percobaan pada tabel
C. Dioda Reserve Bias
a) Balikkan arah pemasangan dioda pada gambar diatas.
b) Berikan tegangan mular dari 0, 5, 8, 10, 12, 15, 20, 22, 24 ukur besar
tegangan dan arus pada dioda untuk setiap tegangan sumber yang
diberikan.
c) Tuliskan data hasil percobaan.
D. Light Emitting Diode (LED).
a) Susunlah rangkaian dibawah ini dengan ( R1 Kohm ).

16
Gambar 3.12 Rangkaian Dioda Untuk Menyalakan LED
b) Berikan tegan gan sumber sebesar S volt Ukur besar arus yang
c) mengalir pada rangkaian
d) Perhatikan yang terjadi pada LED
e) Ganti nilai R dengan yang lebih besar.
f) Perhatikan kembalinapa yang terjadi pada LED
fn Matikan catu daya Balikkan posisi kaki dioda D1.
g) Lakukan langkah b dan c
2. Langkah Kerja Praktikum Aplikasi Dioda
a) Buatlah rangkaian seperti gambar

Gambar 3.13 Rangkain Aplikasi Dioda

17
b) Atur potensiometer beban hingga IB = 0, dan kemudian atur sumber
tegangan perlahan - lahan hingga arus dioda ID di 1Ma. Untuk tahap
berikutnya arus dioda akan ini harus dibuat konstan di 1 mA. Tuliskan
VS dan IB = 0 pada baris pertama kolom tabel.
c) Sekarang attur potensiometer pada kondisi maksimum (searah jarum
jam). Maka arus beban akan meningkat sehingga arus dioda turun.
d) Naikkan sumber tegangan hingga 12 V, maka arus dioda ( ID ) akan
naik, atur kembali potensiometer beban hingga arus beban kembali ke 1
mA. Bacalah VS dan IB, kemudian tulis dalam tabel
e) Ulangi untuk sumber tegangan VS 14V, 16V, 1SV, dan 20V
f) Ulangi kembali percobaan dengan mengatur potensiometer beban pada
kondisi minimum putar berlawanan arah jarum jam ) kemudian atur
tegangan sumber (VS ) dan atur potensiometer beban perlahan-lahan
hingga arus yang mengalir pada dioda ( ID ) sebesar 150 mA
g) Baca arus beban yang terukur dan catat dalam tabel.
h) Kurangi sumber tegangan sebesar IV atur kembali potensiometer beban
hingga arus dioda ( ID) menjadi konstan di 150 mA
I) Baca arus beban (IB) dan catat dalam tabel.
j) Ulangi percobaan hingga tegangan menjadi 15V

3.4 Praktikum Pengukuran Karakteristik Transistor


3.4.1 Tujuan Pericobaan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajani karakteristik bipolar
junetion ransistor atau lebih dikenal dengan sebutan transistor

3.4.2 Teori Dasar


Dioda terbuat dani penggabungan 2 jenis semikonduktor yang berbeda
Penggabungan ini menyebabkan terjadinya 1 sambungan dengan 2 buah terminal
sehingga dioda mempunyai 2 buah terminal (kaki) yaitu kaki positif( anoda) dan kaki
negatif katoda)Jika kita menggabungkan 2 buah dioda dengan kutub yang sam saling

18
menjadi satu maka kita akan mendapatkan komponen baru yang tersusun atas s
lapisnsemikonduktor yang berbeda dengan 2 sambungan dan 3 buah terminal(kaki).
Komponen ini disebut bipolar juncion transistor atau sering disebut transistor saja.

Gambar 3.14 Penggabungan 2 Buah Dioda Menjadi Transistor


Kurva karakteristik transistor dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 3.15 Kurva Karakteristik Transistor

Faktor yang paling penting dalam menentukan karakteristik sebuah transistor


adalal tegangan antars kolektoremitor (Vce) dan arus kolektor (le) Dari karva

19
karakteristik dapat dilihar dalam darah aktifinya, kenaikan arus kolcktor (lc) tidak
dipengaruhi kenakan tegangan Vce, tetapi lebih ditentakan oleh arus hasis (Ib)
Sedangkan anus amilor adalah penjumlahan dari arus kolcktor dan arus basis (Le-Lb-
le) Secars ideal, pads daerah aktif arus kolektor (IC) tidak akan naik seiring dengan
aknya tegangan kolektor-emitor (Vee). Namun dalam penguan anus kolcktor selalu
mengalams kenaikan apabila tegangan kolektor-emitor naik Efek im disebut cfek
Early Cara menentukan tegangan Farly adalah dengan cara melakukan esktra polasi
dua titik pengukuran pada arus basis yang konstan

3.4.3 Alat dan Bahan


Alat yang dibutuhkan dalam percobaan im adalah
1. Transistor NPN tipe BD139 dan PNP tipe BD 140 masing-masing I buah
2. Digital multimeter 3 buah
3. Sumber tegangan (S1) 1 buah
4. Sumber arus (S2) 1 buah
5. Papan rangkaian 1 buah
6. Kabel-kabel penghubung secukupnya

3.44 Langkah kerja dalam praktikum karakteristik transistor


1. Untuk percobaan pertama buat lah rangkaian seperti pada transistor NPN
Gambar 3.16 Skema Pengukuran Karakteristik Transistor
2. Atur sumber arus S2 pada posisi nol, kemdian variasıkan sumber tegangan
(SI), amatilah pengukuran arus kolektor (le) dan tegangan kolektor-emitor
(Vce)
3. Atur sumber arus (S2) pada posisi paling minimum, kemudian naikan sumber
tegangan (S1) 1 tingkat (3 volt), baca dan catatlah lc dan Vce, (lb harus dałam
kondisi konstan)
4. Naikkan sumber tegangan S1 dan jaga sumber arus S2 tetap konstan, baca
kembali Ic dan Vce.
5. Lakukan percobaan ini hingga sumber tegangan maksimum.

20
6. Setelah mencapai maksimum, turunkan kembali sumber tegangan keposisi
awal
7. Naikan sumber arus S2 1 tingkat dan catat Ib
8. Ulang kembali percobaan ini hingga dicapai S1 maksimum
9. Ulang kembali untuk tingkat Ib yang lainnya hingga maksimum
10. Ulang percobaan ini dengan transistor tipe PNP, perlu diperhatikan untuk
transistor PNP kita mengukur arus semitor bukan arus kolektor.
11. Catat semua hasil anda ke dalam table

3.5 Praktikum Aplikasi Transistor sebagai Saklar


3.5.1 Tujuan Percobaan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari transistor bekerja sebagai
sebuah saklar

3.5.2 Teori Dasar


Transistor baik yang NPN atau PNP dapat digunakan sebagai saklar on/off
Dalam rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar untuk
mengendalikan berbagai alat-alat seperti, motor DC atau AC, lampu, solenoid dan
sebagainya. Selain itu transistor ini juga digunakan sebagai rangkaian input logic
pada sistem digital. Bila transistor digunakan sebagai saklar, maka transistor harus
dioperasikan daerah seturasi kondisi ON dan pada daerah pada untuk kondisi OFF
didalam kurva karakteristik 1-V diagram Pada kondisi OFF, maka basis transistor
harus diberikan potensial negative (digroundkan). Pada kondisi ini maka transistor
akan berada pada kondisi cut off. Pada kondisi ON, maka kaki basis harus diberi
tegangan positif. Pada kondisi ini arus mengalir dari kolektor ke emitor sehingga
transistor dapat mengalirkan anus ke beba atau kondisi transistor ON untuk cut off

3.5.3 Alat dan Bahan


a. Transistor NPN tipe BD 139 2 buah
b. Transistor PNP tipe BD 140 2 buah
c. Resistor 1 Kohm 4 buah

21
d. LED 2 buah
e. Motor listrik DC I buah
f. Papan rangkaian 1 buah
g. Kabel penghubung secukupnya
h. Power suplay DC I buah

3.5.4 Langkah Kerja Transistor sebagai Saklar


a Buatlah rangkaian

Gambar 3.17 Skema Transistor Sebagai Saklar


b. perisa kembali, kemudian nyalakan power supply dan amat lampu LED.
c. Hubungkan ujung resistor (a) Ke tegangan lampu LED.
d. Hubungkan ujung resistor (a) Ke tegangan negative (ground) dan amati
lampu LED

BAB IV

ANALISIS PERHITUNGAN

22
4.1 Analisis Perhitungan

4.1.1 Analisis Perhitungan Praktikum Resistor

R1 = 1,41 kOhm

R2 = 7,16 kOhm

R3 = 7,44 kOhm

R Total seri = R1 + R2 + R3

= 1,41 + 7,16 + 7,44

= 16,01 kOhm

R Total parallel = + +

=1/1,41 + 1/7,17 + 1/7,44

= 684675/696446

= o,98 kOhm

4.1.2 Analisis Perhitungan Praktikum Pengukuran Karakteristik Transistor

A. NPN

Ie = Ib + Ic

Vcc =

Vcc =

Ie = Ib + Ic

= 0 mA + 134,5 Ma

= 134,5 mA

23
Ie = Ib + Ic

= 0.11 mA + 0.89 Ma

= 1 mA

Ie = Ib + Ic

= 0.42 mA + 0.90 Ma

= 1.32 mA

Ie = Ib + Ic

= 0.69 mA + 0.89 Ma

= 1.58 mA

Vcc =

= 134,8+0/2

=67.4 v

Vcc =

= o,89+0,11/2

= 0.5 V

Vcc =

= 0,90+0,42/2

= 0.66 V

Vcc =

= 0,89+0,69

24
= 0.79 V

B. PNP

Ie = Ib + Ic

Vcc =

Vcc =

Ie = Ib + Ic

= 0 mA + 0.26 Ma

= 0.26 mA

Ie = Ib + Ic

= 0.11 mA + 0.98 Ma

= 1,09 Ma

Ie = Ib + Ic

= 0.42 mA + 0.52 Ma

= 0,94 mA

Ie = Ib + Ic

= 0.69 mA + 0.13 Ma

= 0,82 mA

Vcc =

25
= 0,26+0/2

= 0.13 V

Vcc =

= 0,98+0,11/2

= 0.47 V

Vcc =

= 0,52+0,42/2

= 0.47 V

Vcc =

= 0,13+0,69/2

= 0.41 V

4.2 Tabel Hasil Perhitungan

4.2.1 Tabel hasil Perhitungan Praktikum Resistor

4. 2 Hasil Pengukuran Pembagi Tegangan


Arus Listrik Arus Listrik R2 Arus Listrik R3 Arus Listrik Total
Tegangan (V)
R1 (Ma) (Ma) (Ma) (Ma)
2,06 2,14 10,86 14,96 15,80
1,52 1,58 7,96 11,03 11,62
1,50 1,57 7,94 10,95 11,58
0,44 1,03 5,21 7,26 7,65
0,72 0,76 3,81 5,28 5,56

26
4. 3 Hasil Pengukuran Pembagi Tegangan

Tegangan R1 Tegangan R2 Tegangan R3 Tegangan Sumber


Arus Listrik (V)
(1 KOhm) (0,56 KOhm) (57 KOhm) (V)
1,41 7,16 7,44 16,09 0,95
1,04 5,27 5,48 11,88 0,75
0,86 4,53 4,53 9,75 0,59
0,67 3,56 3,56 7,69 0,46
0,49 2,61 2,61 5,61 0,34

Tabel 4.4 Pengisian Kapasitor

Waktu (s) Tegangan (V)


5 0,63
10 1,31
15 1,99
20 2,56
30 3,69
40 4,74
50 5,71
60 6,62
70 7,49
80 8,10
90 8,73
100 9,20
120 10,14
130 10,49
140 10,73
150 10,91
160 11,03
170 11,10
180 11,18
190 11,29
200 11,34
300 12,09
400 12,69

Tabel 4. 5 Pengosongan Kapasitor

27
Waktu (s) Tegangan (V)
5 12,31
10 11,71
15 11,19
20 10,57
30 9,97
40 8,97
50 8,17
60 7,49
70 6,74
80 6,12
90 5,69
100 5,07
120 4,19
130 3,81
140 3,45
150 3,12
160 2,87
170 2,61
180 2,37
190 2,17
200 1,97
300 0,77
400 0,32

4. 2. 3 Tabel Praktiku Karakteristik dan Aplikasi Dioda

Tabel 4. 6 Forward Bias

VS (V) IB (Ma) VD (V)


1,68 0 0,71
1,68 0,16 0,71
3,61 0,18 0,75
5,44 0,19 0,77
7,44 0,19 0,78
9,44 0,20 0,80

Tabel 4. 7 Reserve Bias

VS (V) IB (mA) VD (V)

28
15,56 3,04 5,60
11,55 3,08 5,58
9,55 3,07 5,56
7,59 3,06 5,52
5,53 2,30 4,22
9,44 1,50 2,80

4. 2. 4 Tabel Hasil Perhitungan Praktikum Karakteristik Transistor


Tabel 4. 8 NPN

Ie
SI (v) Ib (mA) Ic (mA)
(mA) Vce (v)
0 0 134,8 0,21 3,86
0,11 0,11 0,89 0,27 0,45
0,42 0,42 0,90 0,45 0,51
0,69 0,69 0,89 0,59 0,52

Tabel 4. 9 PNP

Ie
SI (v) Ib (mA) Ic (mA)
(mA) Vce (v)
0 0 0,26 0,42 1,86
0.11 0,11 0,98 0,52 0,92
0,42 0,42 0,52 0,62 0,71
0,69 0,69 0,13 0,72 0,47

4.3 Grafik Hasil Perhitungan


4. 3. 1 Grafik Hasil Perhitungan Praktikum

29
4. 1. Pembagi Tegangan Rangkaian Seri

4. 2. Pembagi Tegangan Rangkaian Paralel

30
4. 3. 2 Tabel Hasil Perhitungan Pengisian dan Pengosongan

Grafik 4.3 Pengisian Kapasitor

Grafik 4. 4 Pengosongan Kapasitor

31
4. 3. 3. Tabel Hasil Praktiku Karakteristik dan Aplikasi Dioda

Grafik 4. 5 Dioda dengan Forward Bias

Grafik 4. 6 Dioda dengan Reserve Bias

4. 3. 4 Tabel Hasil Perhitungan Praktikum Karakteristik Transistor

32
Grafik 4. 7 Karakteristik Transistor NPN

Grafik 4. 8 Karakteristik Transistor PNP


BAB V

33
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Kegunaan mengukur resistensi adalah untuk mengetahui kondisi suatu
komponen dalam keadaan rusak atau baik serta untuk menentukan dan
resistensinya.
2. Kapasitor terdiri dari dua kutub yaitu anoda dan katoda
3. Dioda yang baik yaitu diode yang apabila diukur secara bolak balik
mempunyai nilai yang berbeda
4. Sumber referensi dalam transistor ialah pin Basis, dinsana hasil pengukuran
antara pin Basis-Kolektor dan pin Basis-Emitor haruslah sama
5. LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya jika
elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita dapat
mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, seperti infrared
hijau biru merah dan ultraviolet.

5.2 Saran
1. Sebelum memulai praktikum alangkah baiknya asisten laboratorium
menjelaskan secara detail cara kerja alat tersebut dan cara penggunaan
alat di aplikasikan kemana
2. Perlengkapan praktikum lebih dilengkapi dan diperbanyak agar mahasiswa
dapat praktikum dengan jam yang lebih panjang sehingga lebih banyak
mendapat ilmunya
3 Jadwal praktikum lebih diperhatikan lagi agar tidak banyak yang
bertabrakan dengan mata kuliah sehingga praktikum ataupun mata kuliah
dapat berjalan lancar
4. Praktikum harus sesuai dengan jam harus sesuai dengan jam yang ada di
jadwal agar praktikan ataupun ansama-sama tidak menunggu atau
dirugikan karena praktikum yang berjalan tidak sesuai jamya

34
5. Untuk tempat praktikum agar lebih leluasa dalam praktikum

LAMPIRAN

35
36

Anda mungkin juga menyukai