Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN LENGKAP

SISTEM INSRUMENTASI DAN PENGUKURAN ALAT


LISTRIK

OLEH :

FACHRIL AGUSALIM

200205502011

TEKNIK ELEKTRONIKA/01

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
LEMBAR PENERIMAAN NASKAH

Diterima :

Paraf

NILAI SEMENTARA LAPORAN :

ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa mahasiswa dengan:


Nama : Fachril Agusalim
Nim : 2002055020211
Kelas : 01
Jurusan : Pendidikan Teknik Elektronika
Prodi : Teknik

Telah menyelesaikan praktikum mata kuliah Sistem Instrumentasi dan


Pengukuran Alat Listrik selama satu semester di Laboratorium Jurusan
Pendidikan Teknik Elektronika.

Makassar, 11 April 2021

Menyetujui,

Asisten Laboratorium

Arif Prasetyo

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab I Dosen Penaggung Jawab II

Dr. Edy Sabara, M.Si Firman, A.Md, S.Pd, M.Pd

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan modul ”Sistem Intrumentasi dan Pengukuran Alat Listrik”.
Pembahasan materi pada buku ajar ini dilakukan dengan cara memaparkan
landasan teori elektronika khususnya pengukuran listrik. Instrumen merupakan
sebuah alat untuk menentukan nilai atau besaran suatu kuantitas atau variabel.
Pengukuran merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan
nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kuantitatif). Alat ukur listrik adalah alat
yang digunakan untuk mengukur atau menghitung besaran-besaran listrik. Mata
kuliah sistem instrumentasi dan pengukuran alat listrik merupakan mata kuliah
yang memberikan ilmu dasar mengenai suatu nilai dari besaran listrik, jenis-jenis
alat ukur listrik serta interpretasi hasil pengukuran. Modul ini disusun sebagai
panduan untuk meningkatkan kemampuan pembaca dalam bidang pengukuran
listrik yang membahas mengenai Pengukuran dan Kesalahan, Sistem Satuan
dalam Pengukuran, Alat Ukur Listrik, Komponen Pasif, Komponen Aktif,
Pengukuran Listrik dan Magnet, Pengukuran pada Frekuensi Tinggi, serta
Osiloskop.
Dalam penulisan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik langsung
maupun tidak langsung, sehingga modul ini bisa tersusun dan dapat dipergunakan
oleh mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika.

Makassar, 11 April 2019

Fachril Agusalim

iv
DAFTAR ISI

SAMPUL LAPORAN LENGKAP………………………………………………...i


LEMBAR PENERIMAAN NASKAH……………………………………………ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN LENGKAP……………………………iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………………v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..vii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………….1
B. PETUNJUK PRAKTIKUM……………………………………………….1
C. TUJUAN PERCOBAAN………………………………………………….3
D. KESELAMATAN KERJA………………………………………………..3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
A. PERCOBAAN I…………………………………………………………...6
B. PERCOBAAN II…………………………………………………………12
C. PERCOBAAN III………………………………………………………...17
D. PERCOBAAN IV………………………………………………………..24
E. PERCOBAAN V…………………………………………………………30
F. PERCOBAAN VI………………………………………………………..36
BAB III PENUTUP……………………………………………………………
A. KESIMPULAN……………………………………………………………
LAMPIRAN……………………………………………………………
A. SAMPUL LAPORAN LENGKAP ( telah di ACC) ……………………….
B. FOTOCOPY JOBSHEET…………………………………………………
C. BIODATA……………………………………………………………

v
DAFTAR GAMBAR

NO. Judul Halaman


1.1 Gambar Resistor dengan 4 Gelang Warna dan Simbol………………………. 8
1.2 Gambar Multimeter Analog dengan panel…………………………………….7
1.3 Gambar Posisi Pengukuran Resistor…………………………………………..8
2.1 Gambar Simbol Transistor NPN dan PNP…………………………………...13
2.2 Gambar Pengukuran Transistor mencari kaki base…………………………..13
2.3 Gambar Pengukuran Transistor mencari kaki kolektor dan emitter ………...14
2.4 Gambar Rangkian Transistor sebagai saklar…………………………………15
3.1 Gambar Simbol dan struktur dioda…………………………………………..18
3.2 Gambar Dioda dengan bias maju…………………………………………….19
3.3 Gambar Dioda dengan bias mundur …………………………………………19
3.4 Gambar Pengukuran dioda…………………………………………………...20
3.5 Gambar Rangkaian dioda Bias Maju (mengukur arus) …………………….. 20
3.6 Gambar Rangkaian dioda Bias Maju (mengukur tegangan) ……………….. 21
3.7 Gambar Rangkaian dioda Bias mundur (mengukur arus) ………………….. 21
3.8 Gambar Rangkaian dioda Bias mundur (mengukur tegangan) …………….. 22
4.1 Gambar Kapasitor keramik (non polar……………………………………….26
4.2 Gambar Elco (electrolit condensator) ……………………………………… 26
4.3 Gambar Pengukuran kapasitor non polar…………………………………….27
4.4 Gambar Pengukuran kapasitor non polar…………………………………….28
5.1 Gambar Simbol Trafo Engkel………………………………………………..32
5.2 Gambar Simbol Trafo CT……………………………………………………32
5.3 Gambar trafo…………………………………………………………………33
6.1 Gambar Sumbu X dan Y Pada Display Osiloskop……………………………
6.2 Gambar Gelombang (Sinyal analog) ……………………………………….. 68
6.3 Gambar Ujung Probe Osiloskop dihubungkan pada Kalibrasi………………69

vi
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
1.1 Gambar Resistor dengan 4 Gelang Warna dan Simbol………………………..6
1.2 Gambar Multimeter Analog dengan panel…………………………………….7
1.3 Gambar Posisi Pengukuran Resistor…………………………………………..8
2.1 Gambar Simbol Transistor NPN dan PNP…………………………………...13
2.2 Gambar Pengukuran Transistor mencari kaki base ………………………….13
2.3 Gambar Pengukuran Transistor mencari kaki kolektor dan emitter…………14
2.4 Gambar Rangkian Transistor sebagai saklar…………………………………15
3.1 Gambar Simbol dan struktur dioda…………………………………………..18
3.2 Gambar Dioda dengan bias maju…………………………………………….19
3.3 Gambar Dioda dengan bias mundur …………………………………………19
3.4 Gambar Pengukuran dioda…………………………………………………...20
3.5 Gambar Rangkaian dioda Bias Maju (mengukur arus) …………………….. 20
3.6 Gambar Rangkaian dioda Bias Maju (mengukur tegangan) ……………….. 21
3.7 Gambar Rangkaian dioda Bias mundur (mengukur arus) …………………...21
3.8 Gambar Rangkaian dioda Bias mundur (mengukur tegangan) …………….. 22
4.1 Gambar Kapasitor keramik (non polar) ……………………………………..26
4.2 Gambar Elco (electrolit condensator) ……………………………………… 26
4.3 Gambar Pengukuran kapasitor non polar…………………………………….27
4.4 Gambar Pengukuran kapasitor non polar…………………………………….28
5.1 Gambar Simbol Trafo Engkel………………………………………………..32
5.2 Gambar Simbol Trafo CT…………………………………………………... 32
5.3 Gambar trafo…………………………………………………………………33
6.1 Gambar Sumbu X dan Y Pada Display Osiloskop…………………………...68
6.2 Gambar Gelombang (Sinyal analog) ……………………………………….. 68
6.3 Gambar Ujung Probe Osiloskop dihubungkan pada Kalibrasi ……………...69

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengukur adalah perbandingan sesuatu yang diukur denagn sesuatu yang
lain yang sejenis yang telah ditetapkan sebagai satuan. Dalam mengukur
suatu besaran harus memiliki ketelitian, ketelitian diartikan sebagai ukuran
tetatapan yang dapat dihasil dalm suatu pengukuran dan ini berhubungan
dengan skala terkecil dari alat ukur yang digunakan. Ketelitian pengukuran
bergntung pada alat ukur yang digunakan, kesalahan pengukuran yang
disebabkan oleh alat ukur disebut kesalahan mutlah dan kesalahan yang
disebabkan oleh manusia disebut kesalahan paralaks.
Pengukuran adalah proses membandingkan dengan memilih alat ukur yang
sesuai dengan besaran yang akan diukur. Dalam praktek elektronika, alat ukur
memegang peran yang sangat penting sebab hanya dengan pengukuran kita
dapat mengetahui harga besaran listrik didalam suatu rangkaian. Untuk itu,
sekarang ini telah banyak sekali dikembangkan alat – alat untuk mengukur
besaran – besaran seperti Amperemeter, Voltmeter, Ohmmeter, LCR Meter,
dan Osiloskop.

B. PETUNJUK PRATIKUM
1. Praktikum diampu oleh Dosen Mata Kuliah Praktikum dan dibantu oleh
Asisten Laboratorium dan Asisten Praktikum.
2. Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Telekomunikasi sesuai jadwal
yang ditentukan.
3. Praktikan wajib membawa modul praktikum, kartu praktikum, dan alat
tulis.
4. Praktikan wajib mengisi daftar hadir dan BAP praktikum dengan bolpoin
bertinta hitam.
5. Durasi kegiatan praktikum = 2,5 jam (150 menit).
a. 15 menit untuk pengerjaan Tes Awal atau wawancara Tugas
Pendahuluan

viii
b. 60 menit untuk penyampaian materi
c. 45 menit untuk pengerjaan jurnal dan tes akhir
6. Praktikan wajib hadir minimal 75% dari seluruh pertemuan praktikum di
lab. Jika total kehadiran kurang dari 75% maka nilai Mata Praktikum = 0.
7. Praktikan yang datang terlambat :
a. <= 30 menit : diperbolehkan mengikuti praktikum tanpa tambahan
waktu Tes Awal
b. > 30 menit : tidak diperbolehkan mengikuti praktikum
8. Saat praktikum berlangsung, asisten praktikum dan praktikan:
a. Wajib menggunakan seragam sesuai aturan Institusi.
b. Wajib mematikan/ men-silent semua alat komunikasi(smartphone, tab,
iPad, dsb).
c. Dilarang membuka aplikasi yang tidak berhubungan dengan
praktikum yang berlangsung.
d. Dilarang mengubah setting software maupun hardware komputer
tanpa ijin.
e. Dilarang membawa makanan maupun minuman di ruang praktikum.
f. Dilarang memberikan jawaban ke praktikan lain (pre-test, TP, jurnal,
dan post-test).
g. Dilarang menyebarkan soal pre-test, jurnal, dan post-test.
h. Dilarang membuang sampah/sesuatu apapun di ruangan praktikum.
9. Setiap praktikan dapat mengikuti praktikum susulan maksimal 1 modul
untuk satu
praktikum.
a. Praktikan yang dapat mengikuti praktikum susulan hanyalah praktikan
yang memenuhi syarat sesuai ketentuan Institusi, yaitu rawat inap di
Rumah Sakit (menunjukkan bukti rawat inap dan resep obat dari RS),
tugas dari Institusi (menunjukkan surat dinas dari Institusi), atau
mendapat musibah (menunjukkan surat keterangan dari orangtua/ wali
mahasiswa).

ix
b. Persyaratan untuk praktikum susulan diserahkan sesegera mungkin ke
Laboran Fakultas Teknik Elektronika untuk keperluan administrasi.
10. Pelanggaran terhadap peraturan praktikum ini akan ditindak secara tegas
secara berjenjang di lingkup Kelas, Laboratorium, Program Studi,
Fakultas, hingga Institusi.

C. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan yang harus dicapai, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami peraturan kegiatan praktikum.
2. Memahami Hak dan Kewajiban dalam kegiatan praktikum.
3. Memahami komponen penilaian kegiatan praktikum.

D. KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja yang dimaksudkan untuk menjaga manusia,
lingkungan, dan peralatan yang digunakan dari kecelakaan kerja yang
mungkin terjadi. Keselamatan kerja adalah tindakan yang dilakukan untuk
menghindari kecelakaan kerja terhadap semua yang berada didalam lokasi
kerja, baik itu terdapat peralatan yang digunakan dan terutama bagi manusia
yang berperan maupun yang tidak berperan aktif dalam kegiatan tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk dapat menghindari hal tersebut
diantaranya sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan praktikum seorang praktikan haruslah menggunakan
pakaian praktek.
2. Memahami urutan maupun langkah kerja dalam pelaksanaan praktikum.
3. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan selama mengikuti
praktikum. Seorang praktikum haruslah berkonsentrasi terhadap apa yang
telah dilakukan.
4. Seorang praktikan harus dapat menjaga alat dan bahan yang ia gunakan
dan mengembalikannya ke tempat semula setelah usai menggunakannya.
5. Dalam bekerja,seorang praktikan haru mendengarkan instruksi dari
pembimbing

x
6. Membersihkan tempat praktikum setelah digunakan.

xi
BAB II
PEMBAHASAN

12
PERCOBAAN I
PENGUKURAN RESISTOR

13
14

A. PERCOBAAN I PENGUKURAN RESISTOR


I. Tujuan Praktikum
1) Mengetahui nilai resistor berdasarkan hasil pengamatan (pembacaan
gelang warna)
2) Mengetahui nilai resistor berdasarkan hasil pengukuran

II. Alat dan Bahan


1) Multimeter Analog 1 buah
2) Resistor 4 gelang 2 macam
3) Resistor 5 gelang 2 macam

III. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2) Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper
meter dan ohm meter), mulailah dari batas ukur yang besar!
3) Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!

IV. Teori Dasar


1) Pengertian Resistor
Resistor adalah komponen elektronik yang digunakan untuk
membatasi aliran listrik. Besarnya nilai tahanan dinyatakan dengan
satuan ohm dilambangkan dengan Ω. Nilai tahanan resistor
dilambangkan dengan rangkaian warna yang terdapat pada badan
resistor.

2) Menentukan Nilai Resistor dengan Kode Warna


Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan
toleransinya. Semakin kecil harga toleransi suatu resistor adalah
semakin baik, karena harga sebenarnya adalah harga yang tertera ±
Sistem instrumentasi dan pengukuran alat listrik 6 harga
8

toleransinya. Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan


5 gelang warna seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 1. 1 Resistor dengan 4 Gelang Warna dan Simbol


(Sumber : https://www.instructables.com/lesson/Resistors/)

Tabel 1. 1 Nilai Warna Gelang Resistor

Contoh :
Sebuah resistor dengan 4 gelang. Gelang pertama cokelat, gelang
kedua cokelat, gelang ketiga orange dan gelang keempat emas.
Tentukan nilai tahanan resistor ! Nilai Resistor tersebut :
9

Gelang 1 (cokelat) =1; Gelang 2(cokelat)=0; Gelang 3(orange)=


103 ; Gelang 4 (emas) = 5 %
Sehingga nilai tahanan resistor adalah 10 x 103 Ω ± 5 % (dari
Harga Tahanan) atau 10 KΩ dengan toleransi 5 % (± 500 Ω)
berarti nilai tahanan antara 9500 Ω sampai 10500 Ω.

3) Menentukan Nilai Resistor dengan Multimeter


Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai
AVO (Ampere / Volt / Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan
(voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (ampermeter). Ada
dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital
multi- meter) (untuk yang baru dan lebih akurat hasil
pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori
dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
Sebagai penunjuk besaran, avometer ada yang menggunakan jarum
dan ada yang menggunakan display angka. Alat ini dilengkapi
dengan dua kabel penyidik yang berwarna masing-masing merah dan
hitam. Untuk dapat bekerja, avometer memerlukan sumber listrik
berupa battery. Dalam penyimpanan yang cukup lama, battery ini
harus dilepaskan. Umumya pada avometer terdapat tombol-tombol
sebagai berikut ini.

Gambar 1. 2 Multimeter Analog dengan panel


(Sumber : https://abisabrina.wordpress.com/2010/07/29/mengenal
multimeter/)
9

a) Saklar jangkah digunakan untuk memilih jenis besaran yang


diukur dan jangkah pengukuran.
b) Sekerup Kontrol NOL, Sebelum pengukuran, jarum harus
menunjukkan tepat angka NOL, bila tidak sekerup kontrol NOL
diatur ulang.
c) Tombol NOL, Setiap pengukuran resistansi, tombol NOL diatur
sehingga jarum menjukkan tepat pada angka NOL.
d) Kabel Penyidik, Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan
kabel hitam dipasang pada lubang MINUS atau COMMON. Pada
penggunaan alat ini perlu selalu diperhatikan pemilihan jangkah
yang tepat. Kesalahan pemilihan jangkah dapat mengakibatkan
kerusakan avometer misalnya pengukuran voltage dengan
jangkah pada OHM, maka akibatnya akan fatal. Bila besaran yang
diukur tidak dapat diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan
memilih jangkah tertinggi. Setiap selesai pengukuran, dibiasakan
meletakkan jangkah pada posisi OFF atau VDC angka tertinggi.

Adapun gambar posisi Multimeter/AVO meter dalam pengukuran


Resistor adalah sebagai berikut :

Gambar 1. 3 Posisi Pengukuran Resistor


(Sumber : http://www.test-and
measurementworld.com/Terminology/Advantages-and-Disadvantages-of-
AnalogMultimeter.html)
10

V. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2) Amatilah kode warna pada masing resistor 4 gelang dan 5 gelang!
3) Catatlah harga resistor tersebut pada kolom Hasil Pengamatan Warna
Tabel 1.2 !
4) Ukurlah resistansi resistor satu-persatu dengan Ohm meter !
5) Catatlah harga resistor tersebut pada kolom hasil pengukuran tabel di
bawah ini!
6) Bandingkan hasil pengamatan dengan hasil pengukuran!
7) Buatlah kesimpulan !
8) Kembalikan semua alat dan bahan!
PERCOBAAN II
PENGUKURAN TRANISTOR

30
15

B. PERCOBAAN II PENGUKURAN TRANSISTOR

I. Tujuan Pratikum

1) Mengetahui cara menentukan kaki-kaki transistor menggunakan Ohm


meter.
2) Mampu merancang rangkaian sederhana menggunakan transistor
bipolar.
3) Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor.

II. Alat dan Bahan

1) Power Supply 1 unit


2) Multimeter Analog 1 unit
3) Transistor 2 unit
4) Resistor 1.5 Kilo Ohm 1 unit
5) Lampu 6 Volt 1 unit
6) Kabel penghubung secukupnya

III. Kesehatan dan Keselematan Kerja

1) Hati-hatilah dalam pemakaian alat ukur!


2) Jangan menghidupkan catu daya sebelum rangkaian diperiksa secara
cermat.
3) Segera kembaikan saklar pemilih alat ukur multimeter dari posisi
4) Ohm ke posisi Vac setelah melakukan pengukuran dengan besaran
Ohm meter.

IV. Teori Dasar

Transistor adalah salah satu komponen elektronika aktif. Transistor

dapat berfungsi sebagai penguat arus maupun tegangan. Dibawah ini

adalah simbol transistor NPN dan PNP.


16

Gambar 2. 1 Simbol Transistor NPN dan PNP


(Sumber : http://elecshare.blogspot.com/2016/12/teori-dasar-transistor-BJT.html)

Transistor memiliki tiga buah kaki, yaitu base, kolektor dan emitter.
Ketiga kaki tersebut dapat ditentukan menggunakan Ohmmeter.

1) Mencari kaki base


a) Atur multimeter pada pengukuran ohmmeter x100.
b) Lakukan pengukuran seperti gambar dibawah ini.
c) Perhatikan penunjukkan pergerakan jarum. Apabila jarum
bergerak ke kanan dengan posisi probe yang satu tetap pada kaki
3 dan probe lainnya pada kaki 1 atau kaki 2 berarti kaki 3 adalah
base transistor. Jika probe positif yang berada pada kaki 3 berarti
transistor tersebut berjenis PNP, sebaliknya jika probe negatif
berada pada kaki 3 berarti transistor tersebut berjenis NPN.
2) Mencari Kaki Kolektor dan Emitter
a) Misal : transistor berjenis NPN
b) Lakukan pengukuran seperti gambar dibawah ini
c) Perhatikan penunjukan jarum, apabila jarum bergerak ke kanan
maka kaki 1 (pada probe positif) adalah emitter dan kaki 2 (pada
posisi probe negative) adalah koektor. Atau jika dipasang
kebalikannya (probe positif pada kaki 2 dan probe negative pada
17

kaki 1) dan jarum tidak bergerak, maka kaki 1 adalah emitter dan
kaki 2 adalah kolektor.

Gambar 2. 3 Pengukuran Transistor mencari kaki kolektor dan emitter

(Sumber : Joobsheet, Praktek dasar dan alat ukur listrik)

V. Langkah Kerja
1) Tentukan tipe dan jenis transistor yang telah disediakan dengan cara
mengamati dan mengukur transistor tersebut. Isi hasilnya pada tabel
pengamatan 1!
2) On-kan Power Suply dan atur tegangan output hingga 6 Volt. Setelah
itu Off-kan kembali power supply.
3) Rakitlah rangkaian transistor sebagai sakelar seperti pada Gambar
diagram di bawah ini !
18

Gambar 2. 4 Rangkian Transistor sebagai saklar


(Sumber : https://www.elektronikabersama.web.id/2011/06/rangkaian
saklartransistor-atau.html)

4) Setelah rangkaian diperiksa secara cermat dan tidak ada kesalahan


pada rangkaian, hubungkanlah Power Suply kerangkaian dan On-kan
Power Suply !
5) On-kan saklar dan amati kondisi lampu. Catat hasilnya pada tabel
pengamatan 2
6) Off-kan saklar dan amati kondisi lampu. Catat hasilnya pada tabel
pengamatan 2
7) Selesai percobaan, kembalikanlah alat dan bahan ke tempatnya
semula!
PERCOBAAN III
PENGUKURAN DIODA
C.

30
22

D. PERCOBAAN III PENGUKURAN DIODA

I. Tujuan Praktikum
1) Mahasiswa dapat mempelajari karakteristik dan prilaku dioda
2) Mahasiswa dapat mengetahui cara mengukur diode

II. Alat dan Bahan


1) Diode 1N 4002 1 buah
2) Sumber Daya 3 V DC 1 Unit
3) Lampu 1 buah
4) Voltmeter dan Amperemeter DC 1 unit

III. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1) Periksalah terlebih dahulu semua komponen aktif maupun pasif
sebelum digunakan !
2) Bacalah dan pahami petunjuk pratikum pada lembar kegiatan belajar!
3) Hati-hati dalam penggunaan peralatan pratikum!

IV. Teori Dasar


Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus
satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan
semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P
dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus
hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.

Gambar 3. 1 Simbol dan struktur diode


(Sumber : https://teknikelektronika.com/fungsi-dioda-cara-mengukur-dioda/)
23

Lalu jika diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan
potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan
serta merta akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau
elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N
karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau
mengunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik
dari sisi P ke sisi N.

Gambar 3. 2 Dioda dengan bias maju


(Sumber : http://giesia.blogspot.com/2012/03/dioda.html)

Jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan memberikan bias


negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan
lebih besar dari sisi P.

Gambar 3. 3 Gambar dioda dengan bias mundur


(Sumber : http://giesia.blogspot.com/2012/03/dioda.html)
24

Cara Mengukur Dioda

1) Probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum
bergerak bukan nol. kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda, Jarum tidak
bergerak berarti dioda dalam kondisi baik
2) Probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum
bergerak atau menunjuk nol. kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum
bergerak atau menunjuk nol berarti dioda dalam kondisi rusak /
konslet / putus

V. Langkah Kerja
1) Amati kode pada bodi dioda. Catat hasil pengamatan pada tebel 1.
2) Lakukan pengukuran seperti gambar 1 kemudian balik prob (+)
pada anoda dan prob (-) pada katoda. Amati kondisi dioda
(rusak/tidak). Catat hasil pengamatan pada tabel 1.

Gambar 3. 4 Pengukuran dioda


(Sumber : http://www.uniksharianja.com/2016/02/cara-mengukur-dioda-
menggunakan-multimeter.html)

3) Ulangi langkah kerja 1 dan 2 untuk dioda lainnya.


25

4) Rangkailah rangkaian seperti gambar 2. Arahkan batas ukur


multimeter DIGITAL pada posisi 20m DCA. catatlah hasil
pengamatan pada tabel 2.

Gambar 3. 5 Rangkaian dioda Bias Maju (mengukur arus)


(Sumber : http://www.uniksharianja.com/2016/02/cara-mengukur-dioda-
menggunakan-multimeter.html)

5) Posisikan probe multimeter seperti gambar 3.5 Arahkan batas ukur


multimeter ANALOG pada posisi 10 DCV. catatlah hasil
pengamatan pada Tabel 3.1

Gambar 3. 6 Rangkaian dioda Bias Maju (mengukur tegangan)


(Sumber : http://www.uniksharianja.com/2016/02/cara-mengukur-dioda-
menggunakan-multimeter.html)
26

6) Rangkailah rangkaian seperti gambar 4. Arahkan batas ukur


multimeter DIGITAL pada posisi 20m DCA. catatlah hasil
pengamatan pada tabel 3.1.

Gambar 3. 7 Rangkaian dioda Bias mundur (mengukur arus)


(Sumber : http://www.uniksharianja.com/2016/02/cara-mengukur-dioda-
menggunakan-multimeter.html)

7) Posisikan prob multimeter seperti gambar 5. Arahkan batas ukur


multimeter ANALOG pada posisi 10 DCV. catatlah hasil
pengamatan pada tabel 3.2.

Gambar 3. 8 Rangkaian dioda Bias mundur (mengukur tegangan)


(Sumber : http://www.uniksharianja.com/2016/02/cara-mengukur-dioda-
menggunakan-multimeter.html)
27

8) Jika telah selesai semua maka lepaskan sumber DC dari rangkaian

dan kembalikan semua alat dan bahan ke tempat semula.


PERCOBAAN IV
PENGUKURAN KAPASITOR

30
4

D. PERCOBAAN IV PENGUKURAN KAPASITOR


I. Tujuan Praktikum
1) Mahasiswa dapat membedakan jenis kapasitor non polar dan polar
2) Mahasiswa dapat membaca nilai kapasitor non polar dan polar
3) Mahasiswa dapat menentukan baik dan rusaknya kapasitor non polar
dan polar

II. Alat dan Bahan


1) Multimeter 1 Unit
2) Kapasitor Non Polar 2 Macam
3) Kapasitor Polar 2 Macam

III. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2) Dalam menggunakan batas ukur (volt meter, amper meter dan ohm
meter), mulailah dari batas ukur yang besar!
3) Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!

IV. Teori Dasar


1) Cara membaca nilai kapasitor keramik (non polar)
KETERANGAN :
Angka 1 = menunjukan angka
Angka 2 = menunjukan angka
Angka 3 = menunjukan banyaknya nol / sebagai pengali
Contoh :
1 =1
0 =0
4 = 0000 atau 10 x 10.000
= 10 0000
= 100.000pF= 100nF = 0,1 UF
4

Contoh :
104 = 100000 pF = 100 nF = 0,1 uF
473 = 47000 pF = 47 nF = 0,047 uF
682 = 6800 pF = 6,8 nF = 0,006 uF

Gambar 4. 1 Kapasitor keramik (non polar)


(Sumber : https://teknikelektronika.com/cara-membaca-menghitung-nilai-
kapasitor-berdasarkan-kode-angka/)

Tabel 4. 1 Pengali multimeter kapasitor keramik (non polar)

Pengali/Multimeter (dun digital pertama


Angka Ke- 3
memberi Anda nilai di Pico-Farads
0 1
1 10
2 100
3 1.000
4 10.000
5 100.000
6 not used
7 not used
8 .01
9 .1
4

2) Cara membaca nilai ELCO (electrolit condensator)


Misalnya dibadan ELCO tertera tulisan 4700uF/25v berarti ELCO
tersebut memiliki ukuran 4700 mikro farad dan tegangan kerjanya
maksimal 25V. Jika tegangan yang diberikan lebih besar dari tegangan
kerja maka ELCO akan rusak. Sisi ELCO yang terdapat tanda panah
menunjukkan kaki disisi tersebut adalah kaki negatif.

Gambar 4. 2 Elco (electrolit condensator)


(Sumber : http://blog.unnes.ac.id/antosupri/kapasitor-elektrolit-atau-elco/)

3) Cara menentukan baik dan rusaknya kapasitor non polar


a) Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K
b) Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik
sama saja)
c) Lihat penunjukan jarum pada papan skala

Gambar 4. 3 Pengukuran kapasitor non polar


(Sumber : https://mysimplework.wordpress.com/2010/10/18/pengukuran-
kapasitor/)
4

Kesimpulan Hasil Pengukuran

a) Jarum menunjuk angka kemudian & ke tempat semula : kapasitor


baik
b) Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula : kapasitor
bocor
c) Jarum tidak bergerak : kapasitor putus
d) Jarum menunjuk angka nol : kapasitor short
4) Cara menentukan baik dan rusaknya kapasitor polar
a) Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang
ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil.
b) Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama
saja)
c) Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Gambar 4. 4 Pengukuran kapasitor non polar


(Sumber : https://mysimplework.wordpress.com/2010/10/18/pengukuran-
kapasitor/)

Kesimpulan Hasil Pengukuran

a) Jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula : elco baik


b) Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : elco
bocor
4

c) Jarum tidak bergerak sama sekali : elco putus


d) Jarum menunjuk angka nol : elco short
V. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2) Amatilah kode kapasitor berupa angka/huruf satu persatu dan catatlah
hasil pengamatan pada Tabel 4.2.
3) Uji kondisi kondensator menggunakan Multimeter satu persatu dan
catatlah hasil pengamatan pada Tabel 4.2.
4) Kembalikan alat dan bahan setelah melakukan praktek!
PERCOBAAN V
PENGUKURAN TRANSFORMATOR

30
4

E. PERCOBAAN V PENGUKURAN TRANSFORMATOR


I. Tujuan Praktikum
1) Mahasiswa dapat membedakan jenis transformator daya
2) Mahasiswa dapat memahami arus yang dimiliki transformator daya
3) Mahasiswa dapat menentukan baik dan rusaknya transformator daya

II. Alat dan Bahan


1) Multimeter 1 Unit
2) Tranformator Engkel 1 Buah
3) Tranformator Center tap (CT) 1 Buah

III. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
3) Dalam menggunakan batas ukur (volt meter, amper meter dan ohm
meter), mulailah dari batas ukur yang besar!
4) Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!

IV. Teori Dasar


Transformator umumnya disebut trafo. Trafo adalah sebuah
komponen elektronika yang digunakan untuk menurunkan tegangan
listrik alternative curent (AC) 220V ke tegangan listrik alternative curent
(AC) yang kita inginkan. Sesuai fungsinya trafo terbagi menjadi 2 jenis
yaitu:
1) TRAFO STEP DOWN (untuk menurunkan tegangan)
Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri: jumlah lilitan
primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder, tegangan primer
lebih besar daripada tegangan sekunder, kuat arus primer lebih kecil
daripada kuat arus sekunder.
2) TRAFO STEP UP (untuk menaikkan tegangan)
4

Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan


tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri: jumlah lilitan primer lebih
sedikit daripada jumlah lilitan sekunder, tegangan primer lebih kecil
daripada tegangan sekunder, kuat arus primer lebih besar daripada
kuat arus sekunder.
Sebagai catatan dalam praktek ini hanya menggunakan TRAFO STEP
DOWN (untuk menurunkan tegangan) saja. TRAFO STEP DOWN
memiliki 2 tipe yaitu :
a. Trafo Engkel
Trafo engkel adalah trafo tunggal. Trafo ini hanya memiliki 1
jalur lilitan sekunder saja. Lambang trafo engkel adalah sebagai
berikut:

Gambar 5. 1 Simbol Trafo Engkel


(Sumber : http://kreativitas-elektronika.blogspot.com/2013/04/trafo29.html)

b. Transformator Center tap (CT)


Trafo ganda atau sering disebut trafo CT adalah trafo yang
memiliki 2 lilitan sekunder, titik tengah lilitan ini disebut center
tap (CT) merupakan titik 0 trafo. Lambang trafo CT adalah
sebagai berikut:
4

Gambar 5. 2 Simbol Trafo CT

Adapun cara mengukur untuk mengetahui rusak atau tidaknya sebuah


trafo.
Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K.
Misal kaki primer A, B, C
Misal kaki sekunder D, E, F.

Gambar 5. 3 Trafo
(Sumber : https://teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-

trafo/)
4

Tabel 5. 1 Pengukuran trafo normal atau rusak

No Penempatan Probe Kondisi

1 Prob merah = kaki A Jarum Jarum bergerak


Prob hitam = kaki bergerak menujuk ke nol
B/C bukan nol
2 Prob merah = kaki D Jarum Jarum bergerak
Prob hitam = kaki bergerak menujuk ke nol
E/F bukan nol
Baik Rusak
3 Prob merah = kaki A Jarum tidak Jarum bergerak
Prob hitam = kaki D bergerak menujuk ke nol
4 Prob merah = kaki Jarum tidak Jarum bergerak
A/D bergerak menujuk ke nol
Prob hitam = inti
besi

b) Langkah Kerja
1) Amati jenis dan tipe tranformator step down. Catat hasil pengamatan
pada tabel.
2) Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K.
3) Tempatkan prob merah dan prob hitam pada kaki primer. Amati jarum
penunjuk pada multimeter. Catat kondisi trafo (baik/tidak) pada tabel
pengamatan.
4) Tempatkan prob merah dan prob hitam pada kaki sekunder. Amati
jarum penunjuk pada multimeter. Catat kondisi trafo (baik/tidak) pada
tabel pengamatan.
5) Tempatkan prob merah pada kaki primer dan prob hitam pada kaki
sekunder bisa juga sebaliknya. Amati jarum penunjuk pada
multimeter. Catat kondisi trafo (baik/tidak) pada tabel pengamatan.
4

6) Tempatkan prob merah pada kaki primer atau sekunder dan prob
hitam pada inti besi . Amati jarum penunjuk pada multimeter. Catat
kondisi trafo (baik/tidak) pada tabel pengamatan.
PERCOBAAN VI
PENGUKURAN OSILOSKOP

4
4

F. PERCOBAAN 11 OSILOSKOP
I. Tujuan Praktikum
1) Mahasiswa mampu memahami cara kerja Osiloskop.
2) Mahasiswa mampu memahami Kalibrasi Osiloskop.

II. Alat dan Bahan


1) Osiloskop
2) Kabel prob osiloskop
3) Kabel penghubung
4) Function Generator

III. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1) Hati-hatilah dalam pemakaian alat ukur (osiloskop).


2) Jangan menghidupkan catu daya sebelum rangkaian diperiksa secara
cermat.

IV. Teori Dasar


Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan
sinyal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan
memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Osiloskop
berfungsi untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan
Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan
tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa
mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel
kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak
berwarna warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan.
Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan
horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut DIV. Arah
horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu
4

tegangan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk


menyesuaikan tampilan di layar.

Function Generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan,


atau membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi
empat, dan bentuk gelombang pulsa. Function generator terdiri dari
generator utama dan generator modulasi. Generator Utama menyediakan
gelombang output sinus, kotak, atau gelombang segitiga dengan
rangkuman frekwensi 0,01 Hz sampai 13 MHz. Osiloskop terdiri dari dua
kanal yang digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai
contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk
melihat sinyal keluaran.

Gambar 11. 1 Sumbu X dan Y Pada Display Osiloskop


(Sumber :
https://tipsntrik88.wordpress.com/2009/07/0
7/mengenal-lebih-dalam- osciloskop/)

Gelombang yang paling dasar ditampilkan oleh osiloskop adalah bentuk


sinusoida. seperti gambar dibawah ini:
4

Gambar Bentuk Gelombang sinusoida

Gambar 11. 2 Gelombang (Sinyal analog)


(Sumber :
https://tipsntrik88.wordpress.com/2009/07/0
7/mengenal-lebih-dalam- osciloskop/)

V. Langka Kerja

1) Hubungkan kabel power pada socket input 220 V yang terdapat


pada bagian belakang Osiloskop.

2) Hubungkan socket probe Osiloskop pada chanel 1 (X) atau chanel


2 (Y).

3) Hubungkan kabel power ( Steker ) pada stop kontak.

4) Nyalakan Osiloskop dengan menekan tombol power kemudian


tunggu sampai loading selesai.

5) Apabila layar osiloskop belum tampil horizontal maka


atur “POSITION” sampai garis horizontal muncul.

6) Hubungkan Ujung Probe Osiloskop pada Calibrasi (CAL) seperti


gambar 11.3 dibawah ini:
4

Gambar 11. 3 Ujung Probe Osiloskop


dihubungkan pada Kalibrasi (Sumber
https://tipsntrik88.wordpress.com/2009/07/07/me
ngenal-lebih-dalam-osciloskop/)

7) Atur Volt/Div pada posisi “2 Volt/Div” dan Time/Div pada satuan


“0,5ms/Div”. Catat hasil pada lampilan layar osiloskop dan tulis
pada tabel 11.1 point pertama.

8) Siapkan Audio Function Generator dan tentukan 3 gelombang yang


ingin diukur.

9) Hubungkan probe pada Output Audio Function Generator.

10) Untuk gelombang yang pertama atur pada frequensi 100Hz dan catat
hasilnya pada tabel 11.1 point 2. (Dokumentasikan hasil pada
osiloskop).

11) Untuk gelombang yang kedua atur pada frequensi 100Hz dan catat
4

hasilnya pada tabel 11.1 point 3. (Dokumentasikan hasil pada


osiloskop).

12) Untuk gelombang yang ketiga atur pada frequensi 100Hz dan catat
hasilnya pada tabel 11.1 point 4. (Dokumentasikan hasil pada
osiloskop).

13) Apabila gelombang tampil pada layar sulit dibaca maka aturlah
Volt/Div dan Time/Div sampai gelombang dapat dibaca.

14) Untuk menghitung Periode menggunakan rumus : T = Div


Horisontal x Time/Div = …. S

15) Untuk menghitung Frekuensi menggunakan rumus: F = 1/T = … Hz

16) Untuk menghitung Volt Peak to Peak menggunakan rumus: Vpp =


Div Vertikal x Volt/Div = … Vpp

17) Untuk menghitung Volt Peak menggunakan rumus: Vp = Vpp / 2=


… Vp

BAB III

PENUTUP
4

BAB III

PENUTUP
30
A. KESIMPULAN
Untuk percobaan I Pengukuran Resistor
 Resistor memiliki gelang warna yang memiliki nilai berbeda pada setiap
warnanya. Untuk mengukur hambatan resistor menggunakan AVO terlebih
dahulu melakukan kalibrasi.

Untuk percobaan II Pengukuran Transistor


 Cara menentukan kaki; base, emitter, colector dan sekaligus mengetahui
jenis transistor tersebut menggunakan AVO, dengan cara probe (-) pada
kaki 3 dan probe (+) pada kaki 1 atau 2 jika jarum penunjuk bergerak
kekanan maka kaki 3 base dan jenis NPN sedangkan PNP penempatan
probe harus berbeda dengan NPN dan jarum penunjuk harus bergerak
kekanan dan untuk menentukan emitter dan collector pada NPN kaki 1
pada probe(+) adalah emitter & kaki 2 probe(-) adalah collector dan jarum
bergerak kekanan sedangkan PNP penempatan probe harus berbeda
dengan NPN dan jarum penunjuk harus bergerak kekanan.

Untuk percobaan III Pengukuran Dioda


 Kareteristik dioda ada 2 yaitu bias maju dan bias mundur. Perilaku dioda
ketika bias maju yaitu arus mengalir dari anoda ke katoda sedangkan bias
mundur sebaliknya. Untuk mengukur tegangan diode menggunakan
multimeter digital.

Untuk percobaan pengukuran IV Pengukuran Kapasitor


 Kapasitor dibedakan menjadi dua yaitu kapasitor polar dan non-polar.
Kapasitor polar yang memiliki 2 kutub yang berbeda pada kaki-kakinya,
contohnya kapasitor elektrolitt dan tantalum sedangkan kapasitor non-
4
polar adalah kapasitor yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas,
contohnya kapasitor mika, keramik, polystore, dan filem. Nilai pada
kapasitor dapat dilihat pada bodynya dan untuk mengetahui baik atau
tidaknya kapasitor menggunakan multimeter analog dengan pengkali dan
probe harus sesui dengan ketetntuan yang ada.

Untuk percobaan percobaan pengukuran V Pengukuran Transformator


 Jenis trafo ada 2 yaitu trafo step down ( untuk menurunkan tegangan) dan
trafo step up (untuk menaikkan tegangan). Untuk melihat arus kerja pada
trafo dapat dilihat pada body trafo atau menggunakan catu daya ( power
supply) kemudian menggunakan multimeter digital atau analog.
 Pengukuran trafo normal atau rusak :
 Probe merah = kaki A dan probe hitam = kaki B/C, kondisi jarum ke
kanan jika rusak menunjuk ke nol.
 Probe merah = kaki D dan probe hitam = kaki E/F, kondisi jarum ke
kanan jika rusak menunjuk ke nol.
 Probe merah = kaki A dan probe hitam = kaki D, kondisi jarum ke
kanan jika rusak menunjuk ke nol.
 Probe merah = kaki A/D dan probe hitam = inti besi, kondisi jarum
tidak bergerak.

Untuk percobaan pengukuran VI Pengukuran Osiloskop


 Untuk kalibrasi osiloskop sebagai berikut :
 On-kan osiloskop.
 Atur saklar time/div putar ke 0,5 ms.
 Atur saklar volt/div diputar ke 220 V.
 Pasangkan terminal cal pada osiloskop.
 Atur gelombang untuk center pada bagian tengah layar dengan
memuat sketsa volt/div.
 Mengetahui langkah kerja osiloskop sebagai berikut :
 Hubungkan kabel power pada socket input 220 V yang terdapat pada
4
bagian osiloskop.
 Hubungkan socket pada osiloskop chanel 1(X) atau 2(Y).
 Hubungkan kabel power (steker) pada stop kontak.
 Nyalakan osiloskop dan tunggu loading sampai selesai.
 Apabila pada layar osiloskop belum tampil horizontal maka atur
menuju horizontal.
 Hunungkan ujung osiloskop pada calibrasi (cal).
 Aturlah volt dan time div pada posisi yang diinginkan.
4

DAFTAR PUSTAKA

Andokristi, 2007 , Alat Ukur Listrik Dan Elektronika. URL


http://www.geocities.ws/nerdi/index. html
Arkaze, 2016, Teori Dasar Transistor. URL
http://elecshare.blogspot.com/2016/12/teori-dasar-transistor-
BJT.html
Dickson Kho. 2018, pengertian osiloskop spesifikasi penentu- inerjanya, URL
https://teknikelektronika.com/pengertian-osiloskop-spesifikasi-
penentukinerjanya/
Dickson Kho, 2019. Fungsi Dioda dan Cara Mengukurnya. URL
https://teknikelektronika.com/fungsi-dioda-cara-mengukur-dioda/
Fudin, F.: 2014, Pengenalan Osiloskop. URL:
https://faiksmk1.wordpress.com/2014/11/10/pengenalanosiloskop/
Hari, 2016. Cara Mengukur Dioda Menggunakan Multimeter. URL
http://www.uniksharianja.com/2016/02/cara-mengukur-
diodamenggunakan-multimeter.html
Kang Caang, 2011. Rangkaian Saklar Transistor atau Transistor Sebagai Saklar,
URL https://www.elektronikabersama.web.id/2011/06/rangkaian-
saklartransistor-atau.html
Mudiah,2016, Fungsi Osiloskop. URL
http://www.fungsiklopedia.com/fungsiosiloskop/
Randofo, 2019, Electronics Class. URL:
https://www.instructables.com/lesson/Resistors/
Sabrina, Abi, 2010, Mengenal Multimeter. URL
https://abisabrina.wordpress.com/2010/07/29/mengenal-
multimeter/
4
Suprianto, 2015. Kapasitor Elektrolit Atau Elco. URL
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/kapasitor-elektrolit-atau-elco/
PTC Indonesia, 2009. Mengenal lebih dalam Osciloskop. URL
https://tipsntrik88.wordpress.com/2009/07/07/mengenal-lebih-
dalamosciloskop
Mysimplework, 2010. Mengenal dan Mengukur Kapasitor. URL
https://mysimplework.wordpress.com/2010/10/18/pengukurankapa
sitor/)
Sabara, Subaeb, Ralin, 2014. Penuntun praktikum praktek dasar dan alat ukur
listrik. Makassar
LAMPIRAN
BIODATA DIRI

NIM : 200205502011
Nama Lengkap : Fachril Agusalim
Tempat, tanggal lahir : Maros, 17-08-2002
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan saat ini : Mahasiswa
Alamat : Jl. Poros sodding pakalli no.18
Asal sekolah : SMAN 1 MAROS
Tahun lulus : 2020

Anda mungkin juga menyukai