Anda di halaman 1dari 43

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA

Nama: ..............................................
NIM : ..............................................

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JEMBER
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

Buku Petunjuk Praktikum Elektronika disusun sebagai perangkat pembelajaran mata


praktikum bagi mahasiswa praktikan
praktikum Elektronika serta pegangan pelaksanaan prak4ikum
maupun dosen pengampu di Laboratorium Elektronika
EleLuronika Terapan, Jurusan Teknik Elektro
Universitas Jember.

Jember,30
Jeinber, 30Agustus
Agustus 2020
2021

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik Kepala Laboratorium


Universitas Jember Elektronika Terapan

Dr. Ir. Triwahju Hardianto, S.T., M.T., Ir. Ike Fibriani, S.T., M.T.
NIP. 19700826 199702 1 001 NIP. 19800207 201504 2 001
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pertemuan 1 Kontrak Kuliah


BAB 1 BIAS MAJU DAN BIAS MUNDUR
Pertemuan 2 Pre Test + Pengambilan data Bias Maju dan Bias Mundur
Pertemuan 3 Asistensi + Post Test Bias Maju dan Bias Mundur
BAB 2 RANGKAIAN CLIPPER CLAMPPER
Pertemuan 4 Pre Test + Pengambilan data Clipper Clampper
Pertemuan 5 Asistensi + Post Test Clipper Clampper
BAB 3 FULL WAVE DAN HALF WAVE
Pertemuan 6 Pre Test + Pengambilan data Full Wave dan Half Wave
Pertemuan 7 Asistensi + Post Test Full Wave dan Half Wave
BAB 4 TRANSISTOR BIPOLAR
Pertemuan 8 Pre Test + Pengambilan data Transistor Bipolar
Pertemuan 9 Asistensi + Post Test Transistor Bipolar
BAB 5 BIAS BASIS TRANSISTOR NPN
Pertemuan 10 Pre Test + Pengambilan data Bias Basis Transistor NPN
Pertemuan 11 Asistensi + Post Test Bias Basis Transistor NPN
BAB 6 FIELD EFFECT TRANSISTOR
Pertemuan 12 Pre Test + Pengambilan data Fiel Effect Transistor
Pertemuan 13 Asistensi + Post Test Field Effect Transistor
Pertemuan 14 UJIAN PRAKTIKUM

iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Praktikum dilaksanakan 14 kali pertemuan ditambah ujian praktikum dengan jadwal
sesuai SISTER
2. Dosen hadir pada pelaksanaan praktikum
3. Teknisi dan asisten laboratorium mengecek jadwal dan menyiapkan alat maupun bahan
praktikum
4. Pelaksanaan praktikum harus mengacu pada SOP & Tata Tertib Praktikum,
penjadwalan serta buku petunjuk praktikum
5. Tidak ada laporan resmi, laporan praktikum diganti dengan buku praktikum yang
berbentuk jobsheet/ LKS
6. Data praktikum yang berupa angka atapun huruf dapat ditulis pada buku petunjuk
praktikum
7. Data praktikum yang berupa gambar dapat dicetak kemudian ditempel pada buku
petunjuk praktikum
8. Satu kali kegiatan praktikum sama dengan satu SKS sama dengan 150 menit dengan
kapasitas 20 mahasiswa
9. Kegiatan praktikum terdiri dari beberapa percobaan dengan jenis kegiatan antara lain
Pre-Test, Pengambilan Data, Post-Test, dan Asistensi
10. Tidak ada kegiatan praktikum yang diperbolehkan diluar jadwal praktikum
11. Berhasil atau tidak, selesai atau tidak, sebuah kegiatan praktikum tidak boleh diganti ke
jadwal lain atau diperpanjang dari waktu yang telah disediakan. Hal ini merujuk pada
poin (A.10) yakni tidak boleh ada kegiatan di luar jadwal serta agar tidak mengganggu
proses belajar mengajar yang lain.
12. Praktikum yang tidak terlaksana pengambilan datanya karena suatu hal seperti cuaca,
pemadaman listrik, kerusakan alat, tidak dapat diganti jadwal lain (A.10). Dosen
pengampu akan memberikan solusi lain mengenai pelaksanaan praktikum tersebut.
13. Jika terdapat tanggal merah, maka percobaan bisa dimampatkan dan presensi bisa diisi
dua kali

B. ASISTEN LABORATORIUM
1. Asisten laboratorium diperbolehkan memandu jalannya praktikum namun tetap dalam
pengawasan dosen
2. Asisten laboratorium tidak diperkenankan memberi hukuman/ sanksi
3. Asisten laboratorium tidak diperkenankan melakukan penilaian, kecuali ada pemberian
amanah dari dosen dengan standard penilaian yang jelas
4. Asisten laboratorium diperbolehkan melakukan pengecekan data-data hasil praktikum

C. MAHASISWA
1. Mahasiswa wajib memakai jas lab saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Bagi mahasiswa
yang tidak menggunakan jas lab dilarang mengikuti kegiatan praktikum
2. Toleransi keterlambatan 15 menit bagi mahasiswa, terlambat lebih dari itu mahasiswa
dilarang mengikuti kegiatan praktikum
3. Jika dalam suatu percobaan mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari kegiatan tersebut,
maka tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan lain
4. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang melewatkan pre-test, pengambilan data maupun
post-test. Hal ini berkaitan dengan tidak diperbolehkannya kegiatan praktikum diluar
jadwal praktikum. Namun, dosen diperbolehkan (tidak wajib) memberikan tugas
pengganti/ tambahan kepada mahasiswa untuk mengganti kegiatan yang dilewatkan.
5. Sama seperti perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian praktikum jika
memenuhi 75% kehadiran
6. Mahasiswa WAJIB mengikuti setiap instruksi dosen pengampu. Setiap tindakan
mahasiswa dalam laboratorium yang diluar instruksi atau tanpa seizin dosen pengampu
dapat disanksi nilai nol.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM .................................................................. iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM ........................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................................... v

BAB 1 BIAS MAJU DAN BIAS MUNDUR ............................................................... 1

BAB 2 RANGKAIAN CLIPPER DAN CLAMPPER ................................................. 7

BAB 3 GELOMBANG PENUH DAN SETENGAH GELOMBANG ...................... 14

BAB 4 TRANSISTOR BIPOLAR .............................................................................. 21

BAB 5 BIAS BASIS TRANSISTOR .......................................................................... 28

BAB 6 PENGUAT TRANSISTOR KELAS A .......................................................... 34

BAB 7 FIELD EFFECT TRANSISTOR .................................................................... 40

v
BIAS MAJU DAN BIAS
1
MUNDUR

1.1 Tujuan Praktikum


a. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan bagaimana prinsip kerja dari dioda.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan diode bias maju dan mundur.

1.2 Landasan Teori


Sebuah dioda dibangun dari 2 macam semikonduktor ekstrinsik ( yaitu tipe N dan
tipe P ). Kedua macam tipe semikonduktor tersebut digabungkan dengan teknik tertentu
sehingga menjadi komponen elektronika yang sering disebut sebagai dioda. Dari namanya “
di “ menunjukkan dua dan elektroda. Gambar dua daerah semikonduktor pada dioda dan
simbol dioda pada gambar dibawah ini :

Gambar 1.1. Simbol dan Bentuk Fisik Dioda

Gambar 1.1 menunjukkan simbol dan gambar fisik dari dioda, satu sisi dari dioda
disebut anoda, yang lain katoda. Katoda ada pada ujung depan dari segitiga. Komponen dioda
sering berbentuk siloinder kecil dan biasa diberi lingkaran pada katoda untuk menunjukkan
posisi garis dalam lambang.

1 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
Ketika anoda mendapatkan voltase yang lebih positif daripada katoda, maka arus bisa
mengalir dengan bebas. Dalam situasi ini dikatakan dioda dibias maju (forward bias
). Kalau voltase dibalikkan, berarti katoda positif terhadap anoda, arus tidak bisa mengalir
kecuali suatu arus yang sangat kecil. Dalam situasi ini dikatakan dioda dibias mundur (
reverse bias ).
Arus yang mengalir ketika dioda dibias mundur disebut arus balik atu arus bocor dari
dioda dan arus itu begitu kecil sehingga dalam kebanyakan rangkaian bisa diabaikan. Supaya
arus bisa mengalir ke arah maju, voltase harus sebesar ≈ 0,7 V pada dioda Silikon dan ≈ 0,3
V pada dioda germanium.
Dioda banyak jenisnya antara lain : dioda penyearah, Light Emitting Diode, Photo
Diode, Dioda Zener, Dioda Varactor dan Dioda Scotchy. Yang masing-masing mempunyai
karakteristik tertentu.

1.3. Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
a. Power supply
b. Resistor
c. AVO
d. Jumper
e. Dioda

1.4 Prosedur Percobaan


A. Menentukan karakteristik dioda bias maju :
a. Merakit rangkaian dioda dibias maju pada project board seperti Gambar berikut

b. Menghubungkan catu daya DC dengan rangkaian yang telah dirakit.


c. Mengatur tegangan masukan seperti tabel.
d. Mengukur nilai VD dan ID.
2 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika
e. Mencatat hasil pengukuran.
f. Membuat grafik tegangan VD fungsi dari arus ID dari dioda yang dibias maju.
B. Menentukan karakteristik dioda bias mundur :
a. Merakit rangkaian dioda dibias mundur pada project board seperti dalam
Gambar berikut

b. Menghubungkan catu daya DC dengan rangkaian yang telah dirakit.


c. Mengatur tegangan masukan dengan nilai seperti Tabel.
d. Mengukur nilai VD dan ID.
e. Mencatat hasil pengukuran.
f. Membuat grafik 1.1 tegangan VD fungsi dari arus ID dari dioda yang dibias
mundur.

1.5 Data Hasil Percobaan


Tabel 1.1 Data Hasil Percobaan
1. Bias Maju 2. Bias Mundur
No VD( V ) ID ( mA ) No VD(V) ID(mA)
1 0.0 0 1 0 0
2 0.1 0.03 2 0.2 0
3 0.2 0.05 3 0.4 0
4 0.3 0.09 4 0.6 0
5 0.4 0.25 5 0.8 0
6 0.5 0.35 6 1.0 0
7 0.6 0.67 7 1.2 0
8 0.7 0.75 8 1.4 0
9 0,8 0.95 9 1.6 0
10 0,9 1.35 10 1.8 0
11 1 1.5 11 2 0

3 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
1.6 Analisis Data dan Pembahasan

4 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
5 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika
1.7 Kesimpulan

1.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

6 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
RANGKAIAN CLIPPER
2
DAN CLAMPPER

2.1 Tujuan Praktikum


a. Mahasiswa mampu memahami fungsi dioda dalam suatu rangkaian
b. Mahasiswa mampu menerapakan dioda pada rangkaian clipper dan clampper

2.2 Landasan Teori


Rangkaian dioda pemotong (Clipper) juga dikenal sebagai Pembatas tegangan
(voltage limiter). Rangkaian ini digunakan untuk membatasi tegangan sinyal input pada suatu
level tegangan tertentu. Rangkaian ini berguna untuk pembentukan sinyal dan juga untuk
melindungi rangkaian dari sinyal-sinyal yang tidak diinginkan. Beberapa aplikasi dari
pembatas tegangan adalah noise limiter dan audio limiter. Rangkaian pembatas tegangan ada
2 jenis berdasarkan pada level tegangan yg dibatasi. Pembatas tegangan yang membatasi
tegangan sinyal input pada bagian positifnya disebut pembatas tegangan positif (positive
limiter) sedangkan yang membatasi tegangan sinyal input pada bagian negatifnya disebut
pembatas tegangan negatif (negative limiter). Contoh sederhana dari rangkaian clipper
adalah penyearah setengah gelombang. Rangkaian ini memotong atau menghilangkan
sebagian sinyal masukan di atas atau di bawah level nol (Gambar 2.1)

Vi

Vi Vo

Vo

Gambar 2.1 Rangkaian Clipper Dan Grafik Outputnya

7 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
➢ Pada setengah cycle positif dari input Vi , dioda menjadi reverse bias (open), tegangan
Vo = 0
➢ Pada setengah cycle negatif dari input Vi , dioda menjadi forward bias (close), tegangan
Vo = Vi dst.

Rangkaian clamper adalah rangkaian yang akan melempar sinyal ke level DC yang
berbeda. Clamper tersusun atas kapasitor, dioda, dan komponen resistif. Sumber DC juga
dapat ditambahkan untuk memperoleh pergeseran tegangan tambahan. Nilai R dan C harus
dipilih sedemikian rupa agar kontanta waktu τ=RC cukup besar. Hal ini berguna agar
kapasitor tidak membuang tegangan (discharge) pada saat dioda mengalami perioda non
konduksi (OFF).
Penjepit DC ini mempunyai 2 jenis, yaitu penjepit DC positif dan penjepit DC
negatif. Kedua jenis penjepit DC ini dibedakan dengan posisi pemasangan dioda pada
rangkaian penjepit dimana arah panah dioda menunjukkan pergeseran sinyal outputnya.
Pada clamper ini terdapat rangkaian clamping yang dipergunakan untuk menjga nilai
tertinggi dari suatu signal agar tetap berharga sama. Secara umum, pada saat melewati
amplifier signal acuan DC tersebut akan berayun maka diperlukan rangkaian clamper untuk
mengembalikan signal DC aslinya kembali (Gambar 2.2).

Gambar 2.2. Rangkaian Clampper dan grafik outputnya

8 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
➢ Pada setengah cycle (+), dioda D forward bias(short) kapasitor diisi muatan, sehingga
tegangan kapasitor = 5 V, tegangan Vo = 0 Volt.
➢ Pada setengah cycle (-), dioda D reverse bias (open) kapasitor membuang muatan melalui
resistor, kapasitor memerlukan waktu =10 ms untuk membuang muatannya.
➢ Pada setengah cycle (-) hanya tersedia waktu T/2 = 0,5 ms utk membuang muatan, karena
itu dikatakan kapasitor sukar membuang muatan 0,5 ms, yg dapat singkat itu. Jadi teg
kapasitor praktis 5 Volt, maka Vo=-10-5=-15 Volt.

2.3. Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
a. Power supply
b. Resistor
c. AVO
d. Jumper
e. Osiloscope
f. Dioda
g. Kapasitor

2.4 Prosedur Percobaan


A. Rangkaian Clipper :
a. Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar.

b. Memberikan input tegangan pada rangkaian


c. Meletakkan probe 1 di Vin dan probe 2 di Vout

9 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
d. Mengukur besarnya tegangan keluaran dan besarnya arus keluaran
B. Rangkaian Clampper :
a. Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar.

b. Memberikan input tegangan pada rangkaian


c. Meletakkan probe 1 di Vin dan probe 2 di Vout
d. Mengukur besarnya tegangan keluaran dan besarnya arus keluaran

2.5 Data Hasil Percobaan


Tabel 2.1 Data Hasil Percobaan Rangkain Clipper
V out
No. Vin T/div V/div t l
Praktikum
1
2
3
4

Tabel 2.2 Data Hasil Percobaan Rangkain Clampper


V out
No. Vin T/div V/div t l
Praktikum
1
2
3
4

10 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
2.6 Analisis Data dan Pembahasan

11 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
12 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika
2.7 Kesimpulan

2.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

13 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
GELOMBANG PENUH
3 DAN SETENGAH
GELOMBANG

3.1 Tujuan Praktikum


Mahasiswa mampu menerapkan dioda sebagai penyearah setengah gelombang dan
gelombang penuh

3.2 Landasan Teori


Penyearah setengah gelombang adalah merupakan suatu rangkaian yang
merubah tegangan AC menjadi tegangan DC, yang hasil penyearahan hanya pada bagian
positif, yaitu setengah panjang gelombang. Pada saat arus bolak-balik mengalir positif
pada setengah panjang gelombang pertama, diode akan mengalirkan arus ( forward bias
). Pada saat arus bolak-balik mengalir negatif pada setengah panjang gelombang
berikutnya, berlawanan dengan arah diode, diode tidak melewatkan arus ( reverse bias ).
Ini sebabnya tegangan pada RL merupakan pembentuk sinyal setengah gelombang
(Gambar 3.1).
Penyearah gelombang penuh dilaksanakan dengan menggunakan susunan empat
buah diode berbentuk “ jembatan “. Pada setengah gelombang pertama ( arus bolak ),
tegangan relatif positif dapat mengalirkan arus melewati diode-diode D2, tahanan RL, dan
diode D3. Arus bolak tidak melewati D1 dan D4, karena terhadap diode-diode tersebut
tegangan relative negatif. Sebaliknya, pada setengah gelombang berikutnya ( arus balik
), tegangan relatif positif dapat mengalirkan arus melewati diode-diode D4, tahanan RL,
dan diode D1. arus balik tersebut tidak melewati D3 dan D2, karena terhadap diode-diode
tersebut tegangannya relatif negatif. Kedua arus searah hasil penyearahan tersebut
bergiliran melewati tahanan RL. Sehingga arus searah total IRL merupakan hasil
penyerahan gelombang penuh (Gambar 3.2).

14 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
Gambar 3.1 Rangkaian penyearah setengah gelombang dan Grafik outputnya

Gambar 3.2 Rangkaian penyearah gelombang penuh dan grafik outputnya

3.3. Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
a. Osciloskope
b. Jumper
c. Resistor
d. Dioda
e. Avo
f. Power Supply

3.4 Prosedur Percobaan


A. Penyearah setengah gelombang :
a. Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar.

15 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
b. Memberikan input tegangan pada rangkaian
c. Meletakkan probe 1 di Vin dan probe 2 di RL
d. Mengukur besarnya tegangan keluaran dan besarnya arus keluaran
B. Penyerah gelombang penuh :
a. Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar.

b. Memberikan input tegangan pada rangkaian


c. Meletakkan probe 1 pada anoda D1 dan probe 2 pada VRL
d. Mengukur besarnya tegangan keluaran dan besarnya arus keluaran

16 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
3.5 Data Hasil Percobaan
Tabel 3.1 Penyearah Setengah Gelombang
Vdc Idc
No. Vin T/div V/div t l
Praktikum Praktikum
1
2
3
4
5

Tabel 3.2 Penyearah Gelombang Penuh


Vdc Idc
No. Vin T/div V/div t l
Praktikum Praktikum
1
2
3
4
5

17 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
3.6 Analisis Data dan Pembahasan

18 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
19 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika
3.7 Kesimpulan

3.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

20 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
4 TRANSISTOR BIPOLAR

4.1 Tujuan Praktikum


a. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor penguatan common base transistor bipolar
b. Mahasiswa memahami dan menjelaskan karakteristik common base transistor
bipolar.

4.2 Landasan Teori


Transistor adalah suatau komponen aktif semikonduktor yang bekerjanya
menggunakan pengolahan aliran arus elektron. Transistor terdiri dari 3 elemen yaitu
basis B, kolektor C, emitor E.
Transistor mempunyai dua junction, pertama batas pertemuan antara emitor-
basis dan yang kedua pertemuan antara basis-kolektor.
Transistor ada 2 jenis : 1. jenis NPN 2. jenis PNP
C C

B B

E
E

Transistor NPN emitornya di-dop sangat banyak, kerjanya adalah


menginjeksikan elektron ke dalam basis. Basis di-dop sangat sedikit, ia melakukan
sebagian besar elektron yang diinjeksikan emitor kedalamnya menuju kolektor.
Sedangkan banyaknya doping pada kolektor adalah diantara banyaknya doping pada
emitor dan basis. Kolektor merupakan yang terbesar dari ketiga daerah tersebut, ia harus
menghamburkan lebih banyak panas dari emitor atau basis.
Hampir pada semua transistor, dari elektron yang diinjeksikan ke dalam basis,
kurang dari 5 %-nya berkombinasi dengan hole basis untuk menghasilkan IB. Oleh

21 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
karena itu dc ( disebut juga penguatan arus dc ) hampir semuanya selalu lebih besar dari
20. Dan biasanya berkisar antara 50 sampai 200. Tepatnya dc dapat dicari dari
persamaan 4.1.
Ic
dc = (4.1)
Ib

Ragam atau mode kerja transistor tergantung pada terminal umum antara
rangkaian masukan dan keluaran dari transistor, transistor dapat berkerja menurut alah
satu dari tiga ragam berikut ini:
1. Ragam basis umum (common basis CB): Dalam hal ini terminal emitor umum baik
ke rangkaian masukan ataupun keluaran, Ragam ini juga dinamakan konfigurasi basis
dikebumikan.
2. Ragam emitor umum (common emitor CE): Dalam hal ini terminal emitor umum baik
kedalam rangkaian masukan ataupun keluaran, ragam ini juga dinamakan ragam
umum, common emitor atau konfigurasi emitor dikebumikan dari transistor.
3. Ragam kolektor umum (common kolektor CC): Kalau terminal kolektor dari
transistor dibuat umum baik kedalam rangkaian masukan ataupun keluaran, ragam
ini juga dinamakan ragam kolektor umum atau kofigurasi kolektor dikebumikan.
Berbagai komponen arus yang dialirkan kalau hubungan emitor basis atau JEB
dicatu maju dan hubungan kolektor basis atau JCB dicatu balik.

4.3. Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
a. Power Supply
b. Project Board
c. Transistor
d. Resistor
e. Jumper
f. Multimeter

22 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
4.4 Prosedur Percobaan
A. Karakteristik Input :
1. Menghubungkan rangkaian seperti pada gambar
R1 R2

E1 E2

2. Mengatur Vcc sehingga VCB = 0 V.


3. Mengubah IE dengan mengatur VEE sesuai tabel dan catat hasil pada tabel.
4. Mengubah VCB = 1 V, ulang ukur VBE untuk perbedaan harga dari IE. Ulangi ukur
harga VCB sesuai table. Catat harga-harga VBE pada tabel dengan perubahan IE.
B. Karakteristik Output :
1. Rangkailah seperti pada gambar

E1 E2

2. Mengatur IE dengan mengubah tegangan VEE. Mengubah VBC sesuai dengan


tabel dibawah. Mengukur IC untuk tiap-tiap harga VCB dan catat hasilnya pada
tabel.
3. Mengulangi pengukuran untuk harga IE yang lain sesuai dengan tabel yang ada
dan merubah harga VCB (saat IE konstan ) catat harga IC pada tabel.

23 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
4.5 Data Hasil Percobaan
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Karakter Input
IE(mA)
1 2 3 4 5 6 7
VCB(v)
0
1
2
3
4
5
6
7
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Karakter Output

VCB(V)
0,2 0,6 1 2 3 4 5
IE(mA)
0.6
1
2
3
4
5
6

24 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
4.6 Analisis Data dan Pembahasan

25 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
4.7 Kesimpulan

26 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
4.8 Lembar Evaluasi
No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

27 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
BIAS BASIS
5
TRANSISTOR

5.1 Tujuan Praktikum


a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip kerja bias basis transistor.
b. Mahasiswa mampu mengaplikasikan transistor.

5.2 Landasan Teori


Transistor hubungan merupakan versi benda padat dari trioda tabung hampa
.Transistor terdiri dari semikonduktor kristal tunggal yaitu : germaniun atau silikon
,yang mana lapisan tipis jenis p,di selipkan diantara dua lapisan jenis n .Struktur yang
terbentuk disebut transistor NPN ,dan juga sebaliknya.Bagian tengah dari transistor
disebut basis ,sedangkan 2 ujungnya dinamakan emitor dan kolektor.Hubungan antara
emitor dan basis dinamakan emitor basis (JEB) .dan hubungan antara kolektor basis
disebut hubungan emitor basis (JCB) . Seluruh bahan semikonduktor ditutup rapat kedap
terhadap kelembaban didalam paket (kemasan logam) atau plastik dengan sambungan
logam menonjol keluar untuk sambungan ke emitor basis dan kolektor.
Dalam transistor hubungan baik pembawa mayoritas maupun minoritas ikut serta
dalam proses karena itu transistor transistor hubungan dinamakan alat bipolarDalam
operasi normal transistor, hubungan emitor basis dicatu maju sedangkan hubungan
kolektor basis dicaatu balik.Tanda panah pada terminal emitor menunjukkan arah aliran
arus kalau hubungan emitor basis dicatu maju.Jadi,arus masuk ke transistor melalui
terminal emitor dalam transistor pnp,sedangkan dalan tramsistor npn arus keluar
transistor lewat terminal emitor.Dalam kedua jenis transistor tresebut ,arus- arus
emitor,basisdan kolektor ,berturut turut diberi tanda dengan simbol IC,IbdanIE, ,yang
diambil positif kalau arus mengalir dalam trsnsistor.Penurunan tegangan dari emitor ke
basis,kolektor ke basis,ddan kolektor ke emitor ditunjukkan

28 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
berturut-turut oleh simbol VEB,VCB,dan VCE.Tegangan –tegangan ini diambil positif
kalau terminal yang ditunjukkan oleh subkrib pertama positif dibandingkan dengan
terminal yang ditunjukkan oleh subkrip kedua.Dalam keadaan normal,karena hubungan
emiter basis di catu maju ,IE negatif untuk transistor npn dan positif untuk transistor
pnpterhadap acuan yang dipilih .Kalau hubungan kolektor basis dicatu balik ,tegangan
VCB positif untuk transistor npn dan negatif untuk transistor pnp terhadaap acuan.

5.3. Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
a. Volt meter
b. Ampere Meter
c. Dioda
d. Resistor
e. Project board
f. Power Supply
g. Jumper

5.4 Prosedur Percobaan


a. Merakit rangkaian transistor common basis pada project board

b. Menghubungkan catu daya DC dengan rangkaian yang telah dirakit.


c. Mengatur tegangan masukan dengan nilai seperti Tabel.
d. Mengukur nilai IB dan VBE
e. Mencatat hasil pengukuran.
f. Membuat grafik tegangan VBE dan arus IB fungsi dari transistor arus cammon basis

29 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
5.5 Data Hasil Percobaan

Tabel 5.1 Data Hasil Percobaan Karakter Input


VCC(v)
2 4 6 8 10
VBB(v)
2
3
4
5
6
7
7.5

Tabel 5.2 Data Hasil Percobaan Karakter Output

IB(A)
0 3 6 10 15
VBE(v)
2
3
4
5
6
7
7.5

30 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
5.6 Analisis Data dan Pembahasan

31 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
5.7 Kesimpulan

5.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

32 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
PENGUAT TRANSISTOR
6
KELAS A

6.1 Tujuan Praktikum


Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan rangkaian penguatan pada transistor
kelas A.

6.2 Landasan Teori


FET (Field Effect Trasistor) merupakan komponen aktif elektronika yang biasa
dipergunakan sebagai penguat dan juga sebagai rangkaian switching. FET merupakan
jenis transistor yang memakai efek medan listrik dalam aplikasinya sebagai amplifier
ataupun sebagai switching dan merupakan komponen unipolar.
Berdasarkan konstruksinya, ada beberapa jenis FET, di antaranya JFET (Junction –
FET) dan MOSFET (Metal Oxide Semicondutor – FET), di mana MOSFET sendiri
terbagi lagi ke dalam dua jenis, yaitu depletion-type dan enhancement-type. Kedua
tipe/jenis MOSFET ini ditentukan saat akan melakukan fabrikasi (Gambar 7.1).
Seperti jenis transistor pada umunya, ada juga beberapa jenis JFET maupun
MOSFET (depletion-type) berdasarkan substratnya, yaitu n-channel JFET/D-MOSFET
(p-substrate) dan p- channel JFET/D-MOSFET (n-substrate).

Gambar 7.1 Struktur JFET

33 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
6.3 Alat-alat dan Komponen
Alat yang diperlukan antara lain;
• Function Generator
• Oscilloscope
• Multimeter
• bread board
• resistor
• kapasitor
• BS170
h. 2N5457.

6.4 Prosedur Percobaan


• Merangkai rangkaian seperti pada gambar.

• Mengukur Vgs, Vds, Id, dengan Vin = -3 V – 0 V.


• Mengukur Vout (Vds) saat Vin -3 mV- 0 V.
• Membuat tabel dari hasil praktikum.
• Membuat kesimpulan.

34 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
6.5 Data Hasil Percobaan
Tabel 7.1 Data Hasil Percobaan
No VGS (v) Vin (V) IG (mA) VD (V) ID (mA) VDS (V)
-3
-2
-1
0

35 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
6.6 Analisis Data dan Pembahasan

36 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
6.7 Kesimpulan

6.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

37 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
38 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika

Anda mungkin juga menyukai