Anda di halaman 1dari 63

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.

id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

SUSUNAN PENGURUS LABORATORIUM RANGKAIAN LISTRIK SEMESTER GANJIL 2013/2014


1. Dekan Fakultas Elektro dan Komunikasi 2. Dosen Mata Praktikum 3. Koordinator Asisten 4. Sekretaris-Bendahara : : : : A. Ali Muayyadi, Ir., MSc., Phd. Achmad Rizal, S.T., M.T. Indra Lesmana Shita Fitria Nurjihan Vinda Sulvitri Giashinta Larashati Merghita Zahrah Yuliandari Zahra Nur Azizah Hasri Ihsan Budi Saputro Meilissa Pratiwi Hartono Suci Monica Sari Rizki Aditia Irawan Rama Diat Pragmatik Citra Zaskia Pratiwi Muhamad Nanda Pratama Pratiwi Widhi Maya Sari Nur Aeni Vinsensius Sigit Widhi Prabowo Pramesti Festa Perdananti Yudi Hartawan Zaki Aminudin Rachmadyan Dhion Azrya Dea Aghnia Mufida Muhammad Yaser Noveramadya Alfi M. Akbar Baria Arif Firmansyah Erza Yoga Pamungkas Teguh Setiawan Anastasia Clara Yauri Mahaputra

5. Administrasi

6. Praktikum

7. Hardware

8. Research and Development

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

TATA TERTIB PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM RANGKAIAN LISTRIK INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM TUGAS PENDAHULUAN
1.1. Praktikan wajib mengerjakan Tugas Pendahuluan sebelum praktikum. Dan dikerjakan sesuai aturan yang dicantumkan pada setiap soal tugas pendahuluan. 1.2. Tugas Pendahuluan ditulis tangan di buku khusus tugas pendahuluan (bersampul biru dongker dan bersampul plastik, dengan format cover seperti dibawah) dan dikumpul serentak pada saat yang ditentukan. 1.3. Penulisan Tugas Pendahuluan menggunakan alat tulis bolpoint (pensil tidak boleh), termasuk gambar dan hitungan. 1.4. Tidak mengerjakan Tugas Pendahuluan tetap diperbolehkan mengikuti praktikum tetapi nilai tugas pendahuluan = 0. 1.5. Tugas Pendahuluan dikumpulan setiap hari Sabtu setelah TP dikeluarkan jam 08.0010.00 WLRL. 1.6. Pengumpulan Tugas Pendahuluan boleh diwakilkan. Jika TP dititipkan dan ternyata tidak ada pada saat pengecekan oleh asisten, maka asisten tidak bertanggung jawab atas kehilangan TP tersebut. Dan praktikan yang kehilangan TP tersebut mendapatkan nilai TP = 0. 1.7. Tugas Pendahuluan yang dikumpul harus menggunakan cover yang diketik dan di- print. Contoh Terlampir.

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Berikut contoh format cover buku TP:

BUKU KHUSUS TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK


FOTO DIRI 3x4

Nama NIM Kelompok Waktu Praktikum Rekan Praktikum

: : : : :

Gylfi Siggurdsson 115080000 TE-14 Rabu II / Shift IV 1. Aaron Lennon 2. Michael Dawson

LABORATORIUM RANGKAIAN LISTRIK DEPARTEMEN ELEKTRO DAN KOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK TELKOM UNIVERSITY BANDUNG 2013

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

TEST AWAL
2.1. Test awal dilaksanakan pada saat awal praktikum dalam waktu maksimal 20 menit. 2.2. Apabila dalam pelaksanaan tes awal merupakan tes lisan dan praktikan tidak dapat menjawab pertanyaan asisten maka praktikan dapat mempelajari dan mempersiapkan diri kembali di luar laboratorium. Bila praktikan masih tidak dapat menjawab setelah diberikan kesempatan lagi, maka tes awal sama dengan nol , dan tetap boleh melanjutkan praktikum.

KELENGKAPAN
3.1. Selama berhubungan dengan praktikum, praktikan wajib mengenakan seragam resmi IT Telkom yaitu kemeja putih berkerah dimasukan, celana biru untuk putra, rok biru untuk putri, dan memakai sepatu serta berpenampilan rapi dan sopan. Tidak diperkenankan mengenakan jeans atau celana/rok hitam dan tidak memakai jaket. 3.2. Putra tidak diperkenankan berambut panjang (mengenai kerah, melebihi telinga, menutupi mata, dikuncir, atau menggunakan bando). Pria berambut panjang akan dikenai sanksi tidak boleh mengikuti praktikum. Bila praktikan memaksa untuk ikut praktikum, maka praktikan diperbolehkan memotong rambutnya terlebih dahulu. 3.2. Setiap pelaksanaan praktikum diwajibkan membawa kartu praktikum yang telah diberi photo ukuran 2x3, modul dan buku khusus tugas pendahuluan yang telah di cap dengan cap laboratorium. 3.3. Pelanggaran akan hal ini maka akan dikenakan sanksi pulang untuk mengambil kelengkapan praktikum tersebut lalu kembali melanjutkan praktikum apabila kelengkapan sudah dipenuhi (jika masih dalam batas waktu keterlambatan / 20 menit).

PELAKSANAAN
4.1. Praktikan dianjurkan untuk hadir 10 menit lebih awal sebelum praktikum dimulai. 4.2. Keterlambatan praktikum akan menyebabkan pengurangan terhadap nilai praktikum. Keterlambatan lebih daril 20 menit maka praktikan tidak dapat mengikuti praktikum. 4.3. Praktikan hanya boleh membawa modul, jurnal, alat tulis, kalkulator, 2 lembar kertas dan buku referensi rangkaian listrik ke area praktikum. Perlengkapan pribadi seperti dompet dan telepon genggam harap disimpan didalam tas. Tas wajib diletakkan ditempat yang telah disediakan. 4.4.Praktikan wajib mengumpulkan kartu praktikum yang akan ditandatangani oleh assisten. 4.5. Selama praktikum praktikan dilarang : Merokok, makan, minum dalam ruangan laboratorium Bercanda, bergurau selama praktikum Membuang sampah di ruangan lab Mengoperasikan alat-alat sebelum mendapat instruksi dari asisten Meninggalkan ruangan tanpa seijin asisten Memindahkan peralatan dan mencabut probe tanpa seijin asisten Berlaku tidak sopan terhadap sesama praktikan maupun asisten Melakukan kegiatan yang dapat mengganggu jalannya kegiatan praktikum

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

4.6. Praktikan yang telah menyelesaikan praktikum dapat meninggalkan laboratorium setelah assisten memastikan bahwa seluruh peralatan beserta komponennya telah dalam keadaan rapi, bersih, dan lengkap. 4.7. Pada saat memasuki waktu shalat maka kegiatan praktikum dihentikan. Praktikum dimulai kembali setelah 15 menit kemudian.

JURNAL PRAKTIKUM
5.1. Jurnal harus dikerjakan seluruhnya sesuai dengan data praktikum dan dikumpulkan tepat paling lambat pada waktu shift praktikum yang bersangkutan berakhir. 5.2. Praktikan yang tidak mengumpulkan jurnal akan diberi nilai nol.

TUKAR JADWAL
6.1. Penukaran jadwal praktikum dapat dilaksanakan paling lambat 1 hari sebelum praktikum yang bersangkutan dan dilaksanakan atas persetujuan asisten. 6.2. Tukar jadwal hanya diperkenankan 1 x per modul. 6.3. Praktikan yang hendak menukar jadwal harus mencari sendiri rekan yang akan diajak untuk bertukar jadwal. 6.4. Kedua Praktikan yang bertukar jadwal wajib mengisi buku tukar jadwal dan form tukar jadwal harus dibawa pada saat melaksanakan praktikum dengan jadwal yang baru dan diserahkan kepada asisten yang menjaga pada saat tersebut. 6.5. Praktikan tidak diperkenankan menyusup pada jadwal praktikum yang lain, jika hal tersebut terjadi maka praktikan dianggap tidak mengikuti modul tersebut.

PENILAIAN
7.1 Prosentase Penilaian Praktikum RL : a. Tugas Pendahuluan : 20 % b. Tes Awal : 20 % c. Praktikum : 35 % d. Jurnal : 25 % 7.2. Nilai akhir praktikum berdasarkan nilai rata-rata semua modul. 7.3. Praktikan wajib mengikuti seluruh modul praktikum 7.4. Tidak ada praktikum susulan untuk praktikan yang tidak mengikuti salah satu modul.

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

LAIN- LAIN
8.1. Kerusakan dan kehilangan alat, komponen dan peralatan laboratorium akibat kecerobohan praktikan menjadi tanggung jawab praktikan dan dapat dituntut penggantian / perbaikan alat / komponen tersebut. 8.3. Segala pelanggaran terhadap point-point diatas, maupun segala kealpaan karena kesalahan praktikan maka asisten berhak untuk mengeluarkan praktikan tersebut. 8.4. Hal-hal yang belum diatur dalam tata laksana ini akan ditetapkan kemudian. Ditetapkan di Laboratorium Rangkaian Listrik Agustus, 2013 Dosen Mata Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik

Ahmad Rizal, ST., MT.

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

MODUL I PENGENALAN ALAT UKUR DAN RANGKAIAN ARUS SEARAH


I. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui cara mengukur arus, tegangan serta resistansi menggunakan multimeter 2. Dapat menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan, frekuensi dan beda phase dari berbagai bentuk gelombang.
3. Dapat mengukur serta menghitung arus dan tegangan pada suat beban dalam

rangkaian yang bersifat linier dengan menerapkan teorema superposisi dan subtitusi .
II. Komponen Dan Alat Yang Digunakan

1. Multimeter 2. Osiloskop 3. Sumber tegangan DC 4. Function Generator 5. Project board 6. Resistor 7. Kapasitor 8. Kabel Jumper III. Dasar Teori 1. Alat Ukur A. Multimeter Multimeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui nilai besaran-besaran listrik seperti tegangan, arus, hambatan, frekuensi, dan lain-lain.

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Mode pada multmeter : 1) Voltmeter Untuk mengukur tegangan dari terminal atau ujung dari suatu rangkaian dapat digunakan voltmeter yang ditempatkan paralel terhadap beban/ rangkaian yang hendak diketahui tegangannya. Sesuai sifat dari rangkaian parallel, merangkai rangkaian secara parallel akan membuat tegangan yang ada di voltmeter akan sama dengan tegangan komponen yang akan diukur. Voltmeter yang baik adalah voltmeter yang mempunyai hambatan dalam (Rv) yang besar, semakin besar semakin baik. Karena hambatan dalam voltmeter harus sebesar mungkin adalah untuk menghindari adanya arus yang terbagi dalam rangkaian yang menyebabkan tegangan yang diukur bukanlah tegangan sebenarnya sebelum voltmeter dirangkaian pada rangkaian. 2) Amperemeter Amperemeter digunakan ntuk mengukur arus dari suatu rangkaian. Amperemeter harus dirangkaikan secara seri dengan rangkaian yang akan diukur arusnya. Merangkai secara seri akan membuat arus yang melalui amperemeter akan sama dengan arus yang diukur (sifat rangkaian seri). Amperemeter yang baik adalah amperemeter yang memiliki hambatan dalam (Ra) yang kecil, semakin kecil semakin baik. Karena Ra harus sekecil mungkin adalah untuk menghindari droop tegangan pada rangkaian (ada tegangan yang terbagi) sehingga arus yang diukur bukanlah arus yang mau diukur sebenarnya sebelum amperemeter dirangkaikan pada rangkaian. 3) Ohmmeter Ohmeter merupakan alat ukur hambatan listrik. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm. Prinsip kerjanya adalah benda dialiri listrik dan diukur tahanan/hambatan listriknya. Tahanan/ hamabatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. B. Oiloskop Osiloskop merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layar Cathode Ray Tube (CRT) berupa grafik amplitudo dalam domain waktu. Beberapa pengukuran pada osiloskop : Pengukuran tegangan bolak-balik

Vpp

Keterangan :

Ketika Nilai puncak =

Bila memakai x10 probe Nilai puncak = 9

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Pengukuran frekuensi dapat dilakukan dengan pengukuran langsung yaitu Frekuensi = ( ) [ ]

dan dengan osiloskop dual trace yaitu dengan cara sinyal yang akan diukur dihubungkan ke CH1, generator dengan frekuensi yang diketahui ke CH2.Frekuensi generator diubah sampai periode sinyal yang diukur sama dengan periode sinyal generator. Pada saat ini frekuensi generator sama dengan frekuensi yang diukur. Pengukuran beda phasa dapat pula dilakukan dengan menggunakan osiloskop dual trace yaitu dengan Sinyal pertama dihubungkan ke CH1, sinyal kedua ke kanal CH2. Pada osiloskop akan terlihat bentuk tegangan kedua sinyal tersebut, dimana beda phase dapat diketahui.

2. Komponen 1) Resistor Merupakan komponen pasif yang berfungsi pokok untuk membagi tegangan dan membagi arus dalam rangkaian listrik. Nilai atau besar hambatan pada resistor bermacam-macam dapat diketahui melalui gelang - gelang kode-kode warna pada resistor.Salah satu cara untuk mengetahui harga resistansi suatu resistor adalah dengan membaca kode warnanya.

10

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Warna Hitam Coklat Merah Jingga Kuning Hijau Biru Ungu Abu- abu Putih Warna emas Warna perak Tanpa warna

Angka pertama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 -

Angka ke dua 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 -

Faktor pengali 1 10 102 103 104 105 106 10-1 10-2 -

Toleransi 1% 2% 4% 5% 10% 20%

Dari kode warna suatu resistor dengan resistansi R ohm dan toleransi 10% akan berarti bahwa resistor tersebut mempunyai resistansi antara (R - 10% x R) dan (R + 10% x R). Nilai resistor tergantung dari hambatan jenis bahan resistor itu sendiri (tergantung dari bahan pembuatnya), panjang dari resistor itu sendiri dan luas penampang dari resistor itu sendiri. Secara matematis :

11

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

dimana : = hambatan jenis, l = panjang dari resistor, = luas penampang Satuan dari resistor : Ohm () Hubungan seri paralel resistor Hubungan Seri Hubungan paralel

V1+V2+V3 = 0 V= (R1+R2+R3)

1-

2-

3=

1-

2-

2) Induktor Merupakan komponen yang terbentuk dari lilitan kawat atau tembaga yang dapat menyimpan energi listrik berupa arus. Arus yang mengalir pada induktor akan menghasilkan fluksi magnetik ( ) yang membentuk loop yang melingkupi kumparan. Jika ada N lilitan, maka total fluksi adalah :

Hubungan seri paralel induktor Hubungan Seri Hubungan Paralel

12

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014 rl.lab.ittelkom.ac.id

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

3) kapasitor Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Nilai suatu kapasitor tergantung dari nilai permitivitas bahan pembuat kapasitor, luas penampang dari kapsitor tersebut dan jarak antara dua keping penyusun dari kapasitor tersebut. Secara matematis :

= permitivitas bahan A = luas penampang bahan d = jarak dua kepingan Hubungan seri pararel kapasitor

Hubungan Seri

Hubungan Paralel

V1+V2+V3-V = 0 V =V1+V2+V3

1-

2-

3=

1-

2-

13

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis dengan angka yang jelas. Lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya. Misalnya pada kapasitor elektrolit dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar 22uF/25V. Kapasitor yang ukuran fisiknya mungil dan kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3 (tiga) angka saja. Jika hanya ada dua angka satuannya adalah pF (piko farads). contoh, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi kapasitor tersebut adalah 47 pF. Jika ada 3 digit : angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal angka ke-3 adalah faktor pengali. Faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya berturut-turut 1 = 10, 2 = 100, 3 = 1.000, 4 = 10.000 dan seterusnya. Misalnya pada kapasitor keramik tertulis 104, maka kapasitansinya adalah 10 x 10.000 = 100.000pF atau = 100nF. Contoh lain misalnya tertulis 222, artinya kapasitansi kapasitor tersebut adalah 22 x 100 = 2200 pF = 2.2 nF Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic danelectrochemical. Kapasitor Electrostatic Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya.Mylar, MKM, MKT adalah beberapa

14

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non-polar. Kapasitor Electrolytic Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknyaadalah lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan - di badannya. Kapasitor ini dapat memiliki polaritas karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup negatif katoda. Kapasitor Electrochemical Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis iniadalah batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang sangatkecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkankapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dantelepon selular. 3. Rangkaian Arus Searah A. Rangkaian Linier Rangkaian linier adalah rangkaian yang terbentuk oleh sumber sumber linier dan persamaan arus atau dan tegangan dari rangkaian tersebut memenuhi persamaan linier. Suatu persamaan dikatan linier apabila memenuhi sifat superposisi, yaitu ( B. ) ( ), dimana k adalah suatu konstanta

Rangkaian Superposisi Suatu respon total/tegangan pada setiap titik dalam rangkaian linier yang memiliki banyak sumber bebas dapat dipandang sebagai jumlah respon yang disebabkan oleh masing-masing sumber secara independent dan sumber lain diganti dengan resistansi dalamnya. berikut ilustrasinya

15

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

C.

Rangkaian Substitusi Suatu komponen pasif yang dilalui oleh arus I dapat diganti dengan sumber tegangan , dengan resistansi dalamnya sama dengan nol i. Ilustrasi

16

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

IV. Prosedur Praktikum Pengukuran Resistansi 1. Ukurlah menggunakan multimeter resitor dengan nilai 2K, 2K2, 4k7, 10K 2. Catat hasil pengukuran 3. Bandingkan hasilnya dengan nilai sebenarnya Pengukuran Tegangan DC 1. Rangkailah Rangkaian dibawah ini

2. Beri Tegangan input sumber DC 5 Volt 3. Ukur tegangan pada R3 dengan multimeter, ubah nilai R1 dari 2K2, 4K7, dan 1K 4. Catat hasil pengukuran Pengukuran Arus DC 1. Buatlah Rangkaian seperti gambar :

2. Ukur arus pada B-C dengan multimeter. Ubah nilai R1 dari 4K7, 10K, 100K 3. Catat hasil pengukuran

17

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Kalibrasi 1. Pasang probe osiloskop pada salah satu channel 2. Jika menggunakan probe aktif, set attenuator pada posisi x1 dan 1K 3. Pasang kutub positif probe ke titik kalibrasi 4. Tekan auto/measure. Pastikan nilai tegangan yang terukur sama dengan nilai standar kalibrasi osiloskop yang digunakan. Pengukuran Tegangan Bolak Balik

1. Atur output function generator pada frekuensi 5KHz, amplitudo : 2Vrms dan 3Vrms 2. Ukur menggunakan multimeter kemudian ukur menggunakan osiloskop 3. Masukkan nilai tegangan,frekuensi,periode yang terukur dalam jurnal Pengukuran Beda Fasa 1. Buat rangkaian dibawah

2. Atur generator sinyal pada gelombang sinusoidal 5 Vpp dan frekuensi 1KHz 3. Hubungkan probe osiloskop Ch1 pada input rangkaian 4. Hubungkan probe osiloskop Ch2 pada output rangkaian

18

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

5. Tampilkan kedua sinyal tersebut 6. Ukur T dan dengan nilai R = 10K

7. Catat hasil perhitungan pada jurnal dan hitung beda fasanya 8. Lakukan kembali percobaan di atas dengan merubah komponen C menjadi L

Pengukuran Frekuensi 1. Pasang kabel probe pada function generator 2. Sambungkan function generator dengan channel 1 osiloskop 3. Atur frekuensi pada function generator 20 Hz, 20 KHz, dan 200 KHz 4. Amati nilai pada osiloskop dan catat hasilnya

Theorema Superposisi Buatlah rangkaian dibawah

Saat tegangan V1 aktif 1. Beri tegangan DC pada V1 sebesar 12V 2. Hubungsingkatkan V2 3. Ukurlah I4 menggunakan multimeter 4. Catat hasil pengukuran 5. Ukur tegangan Vab dengan multimeter 6. Catat hasil pengukuran

19

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Saat tegangan V2 aktif 1. Beri tegangan DC pada V2 sebesar 6V 2. Hubungsingkatkan V1 3. Ukurlah I4 menggunakan multimeter 4. Catat hasil pengukuran 5. Ukur tegangan Vab menggunakan multimeter 6. Catat hasil pengukuran Saat tegangan V1 dan V2 aktif 1. Beri tegangan DC pada V1 sebesar 12V 2. Beri tegangan DC pada V2 sebesar 6V 3. Ukurlah I4 menggunakan multimeter 4. Catat hasil pengukuran 5. Ukur tegangan Vab menggunakan multimeter 6. Catat hasil pengukuran

Teorema Substitusi Langkah pertama A. Buatlah rangkaian dibawah

B. Beri tegangan DC pada V1 sebesar 12V C. Ukurlah besar nilai I2 dengan multimeter 20

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

D. Ukurlah nilai I4 dengan multimeter E. Ukurlah nilai Vab dengan multimeter F. Catat hasil pengukuran Langkah Kedua 1. Buatlah rangkaian dibawah ini

2. Beri tegangan DC pada V1 sebesar 12V 3. Tegangan DC pada V2 sebesar I4xR4 V 4. Ukurlah besar nilai I2 dengan multimeter 5. Ukurlah besar Vab dengan multimeter 6. Catat hasil pengukuran.

V. Referensi Ramdhani, Mohamad. 2008. Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.

21

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

MODUL II TEOREMA THEVENIN DAN NORTON


I. Tujuan Praktikum 1. Dapat membuktikan teorema Thevenin dan Norton dengan percobaan 2. Dapat menentukan rangkaian pengganti Thevenin dan Norton dari suatu rangkaian melalui suatu percobaan 3. Dapat menentukan tegangan maupun arus pada suatu beban melalui rangkaian pengganti Thevenin dan Norton 4. Dapat membuktikan teorema Transfer Daya Maksimum melalui suatu percobaan II. Komponen Dan Alat Yang Digunakan 1. Power Supply DC 2. Multimeter Digital 3. Resistor (100, 220, 4K7) 4. Variable Resistor 5. Project Board 6. Jumper III. Dasar Teori 1. Teorema Thevenin Teorema Thevenin menyatakan bahwa sembarang jaringan linier yang terdiri atas sumber tegangan dan resistansi, jika dipandang dari sembarang 2 simpul dalam jaringan tersebut dapat digantikan oleh resistansi ekivalen Rth yang diserikan dengan sumber tegangan ekivalen Vth.

22

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Langkah langkah penyelesaian teorema thevenin : Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter ditanyakan. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut dan jadikan Open Circuit (OC), lalu hitung tegangan di titik a-b tersebut (Vab = Vth). Tentukan nilai resistansi ekivalen (Rab) dengan cara me-nonaktifkan semua sumber aktif dan mengganti dengan tahanan dalamnya (OC untuk sumber arus dan SC untuk sumber tegangan). Gambarkan rangkaian pengganti Thevenin. Tentukan parameter yang ditanyakan. 2. Teorema Norton Teorema Norton menyatakan bahwa sembarang rangkaian yang dihubungkan ke terminal a dan b dapat digantikan dengan sumber arus tunggal IN yang dipasang parallel dengan resistansi tunggal RN.

IN
. Langkah-langkah penyelesaian teorema Norton : Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter ditanyakan. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut dan jadikan Short Circuit (SC), lalu hitung arus di titik a-b tersebut (Iab = IN). Tentukan nilai resistansi ekivalen (Rab) dengan cara me-nonaktifkan semua sumber aktif dan mengganti dengan tahanan dalamnya (OC untuk sumber arus dan SC untuk sumber tegangan). Gambarkan rangkaian pengganti Norton. Tentukan parameter yang ditanyakan.

23

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

3. Transfer Daya Maksimum Transfer daya maksimum terjadi jika nilai resistansi beban sama dengan nilai resistansi sumber, baik dipasang seri dengan sumber tegangan ataupun dipasang paralel dengan sumber arus.

Penurunan rumus :

Dengan asumsi Vg dan Rg tetap, dan PL merupakan fungsi RL, maka untuk mencari nilai maksimum PL adalah : ( ) ( )

[(

[ (

[ (

24

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

IV. Prosedur Praktikum Pengukuran Secara Langsung 1. Pasang sumber tegangan DC 5 V pada titik a-b untuk rangkain berikut dan pasang amperemeter pada titik c-d seri dengan beban R.

2. Ukur arus pada R dengan nilai berveriasi seperti pada jurnal. 3. Catat hasil percobaan pada jurnal

Mencari rangkaian pengganti Thevenin & Norton Teorema Thevenin 1. Mencari Vth Ukur tegangan open circuit terminal c-d dengan terlebih dahulu melepas beban dan amperemeter, kita dapatkan Vth . Catat nilai Vth pada jurnal

2. Mencari Rth Matikan sumber tegangan dengan melepas sumber tegangan dan gantikan dengan tahanan dalamnya, caranya dengan menghubungkan singkat antara terminal a-b (karena menggunakan sumber tegangan) 25

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Ukur resistansi pada terminal c-d dengan Ohmmeter, maka didapatkan Rth 3. Rangkaian Pengganti Thevenin Rangkai rangkaian pengganti thevenin seperti berikut :

Atur tegangan DC sedemikian rupa sehingga nilainya sama dengan Vth

yang

telah didapat pada percobaan sebelumnya. Ukur arus ( I ) pada R yang bervariasi seperti yang ada pada jurnal ( perhatikan mode amperemeter DC). Cari arus pada R dengan menggunakan amperemeter Teorema Norton 1. Mencari IN : Pasang sumber tegangan pada a-b, ukur arus hubung singkat pada c-d dengan memasang amperemeter pada terminal c-d secara langsung (perhatikan mode amperemeter DC) . Lakukan langkah di atas untuk sumber DC Catat nilai IN pada table yang tersedia pada jurnal

2. Mencari RN : Nilai RN = Rth Matikan sumber tegangan dengan melepas sumber tegangan dan gantikan dengan tahanan dalamnya, caranya dengan menghubungkan singkat antara terminal a-b Ukur resistansi pada terminal c-d dengan Ohmmeter, maka didapatkan Rth

26

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

3. Pengukuran I pada rangkaian dengan menggunakan rangkaian Pengganti Norton

Berikan tegangan V sehingga akan didapatkan arus i1 sebesar IN (arus Norton). Selanjutnya ukur arus i2 Catat arus i2 yang ditunjukkan multimeter pada beban

Membuktikan teorema Transfer Daya Maksimum 1. Buatlah rangkaian pengganti Thevenin dengan sumber Vth (DC)

2. Hubungkan RL yang berupa potensiometer ke rangkaian pengganti thevenin 3. Ukur I untuk nilai-nilai RL yang bervariasi.

V. Referensi Ramdhani, Mohamad. 2008. Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.

27

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

MODUL III IMPEDANSI DAN FUNGSI TRANSFER


I. Tujuan Praktikum 1. Memahami definisi Fungsi Transfer. 2. Mengetahui perbedaan rangkaian differensiator dan integrator, serta beda fasa yang terjadi pada rangkaian seri RC atau RL. 3. Mempelajari respon frekuensi dan dapat mengetahui jenis-jenis filter yang terjadi pada rangkaian RL atau RC. 4. Mempelajari fungsi Cut-off Low Pass Filter dan High Pass Filter pada rangkaian RC atau RL.

II. Komponen dan Alat yang Digunakan 1. Osiloskop 2. Project Board 3. Function Generator 4. Multimeter Digital 5. Resistor 4,7Kohm 6. Induktor 10 mH dan 10 H 7. Kapasitor 22nF dan 10nF 8. Kabel Jumper

III. Dasar Teori Pada analisis sebuah rangkaian AC, istilah impedansi sering kita jumpai. Impedansi pada dasarnya adalah total hambatan suatu rangkaian apabila diberi sinyal input AC dan mempunyai satuan Ohm. Cara menghitung impedansi sama seperti menghitung resistansi, hanya saja komponen kapasitor dan induktor diganti menjadi bentuk tahanannya, yaitu : Kapasitor Induktor : : 28

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Resistor

:R .

dengan s adalah transformasi Laplace dari Adapun rumus umum impedansi yaitu: , dimana ( Fungsi Transfer , dapat berupa

ataupun )

Fungsi transfer merupakan perbandingan antara besaran output dan input, bisa tegangan terhadap tegangan, arus terhadap arus, tegangan terhadap arus dan sebaliknya. Manfaat mengetahui fungsi transfer adalah untuk mencari penguatan tegangan, penguatan arus, impedansi input dan output. Bentuk umum fungsi transfer adalah : ( ) ( ) ( )

Dalam percobaan ini, fungsi transfer adalah perbandingan antara tegangan output dan input dalam kawasan(/domain) frekuensi. Respon Frekuensi Respon frekuensi merupakan respon rangkaian kutub empat terhadap perubahan frekuensi. Dengan mengetahui respon frekuensi, kita dapat mengetahui rentang frekuensi mana yang dilewati oleh rangkaian. Respon frekuensi diperoleh dari magnitudo fungsi | ( )| ( ( ( ))) ( ( ( ( ) yaitu : )))

Dari respon frekuensi dapat diketahui jenis filter suatu rangkaian. Hal yang paling menentukan jenis filter tersebut adalah frekuensi cut-off. Frekuensi cut-off adalah frekuensi yang mengakibatkan magnitudo fungsi ( ) bernilai

. Nilai frekuensi cut29

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

off dapat menjadi acuan parameter range frekuensi mana yang akan diredam dan frekuensi mana yang akan dilewatkan.

Gambar Respon Frekuensi (fo = frekuensi cut off, Bandwidth = fo H fo L )

Rangkaian RL Jika komponen R sebagai output tegangan Fungsi transfer dalam domain S:

H(s) =

( ) ( )

Fungsi transfer jika s = jw H(jw)

= =

Sehingga respon frekuensi : |H(jw)|

Jika komponen L sebagai output tegangan Fungsi transfer dalam domain S :

H(s) =

( ) ( )

Fungsi transfer jika s = jw :

H(jw) =

30

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Sehingga respon frekuensi: |H(jw)|

=
( )

Rangkaian RC Jika komponen R sebagai output tegangan Fungsi transfer dalam domain S :

H(s) =

( ) ( )

Fungsi transfer jika s = jw :

H(jw) =

Sehingga respon frekuensi: |H(jw)|

=
( )

Jika komponen C sebagai output tegangan Fungsi transfer dalam domain S :

H(s) =

( ) ( )

= H(jw) = =
( )

Fungsi transfer jika s = jw

Sehingga respon frekuensi: |H(jw)| Filter

Filter merupakan rangkaian gabungan antara kapasitor, induktor, dan resistor yang berdasarkan frekuensi cut-offnya dapat melewatkan atau meredam kawasan frekuensi tertentu. Ada beberapa jenis filter, yaitu : 1. Bandstop Filter (BSF) digunakan untuk meredam satu frekuensi atau pita frekuensi tertentu dan melewatkan frekuensi lainnya. Lebar pita frekuensi dipengaruhi nilai frekuensi cut-off bawah dan nilai frekuensi cut-off atas. 31

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

2. Bandpass Filter (BPF) digunakan untuk melewatkan kawasam frekuensi tertentu dan meredam frekuensi lainnya diluar kawasan tersebut. Lebar pita frekuensi juga dipengaruhi oleh nilai frekuensi cut off atas dan frekuensi cut-off bawah.

3. Low-pass Filter (LPF) digunakan untuk melewatkan semua frekuensi rendah sampai dengan frekuensi cut-off dan meredam frekuensi lainnya. Contoh : a. Untuk rangkaian RL dengan output di R respon frekuensi : |H(jw)|

=
( )

kemudian kita bisa menggambar frekuensi magnitudo, saat: | ( | ( | ( | | |

b. Untuk rangkaian RC dengan output di C respon frekuensi: |H(jw)|

kemudian kita bisa menggambar frekuensi magnitudo,saat: | ( | ( | ( | | |

4. High-pass Filter (HPF) digunakan untuk melewatkan semua frekuensi dimulai dari frekuensi cut-off hingga frekuensi tinggi dan meredam frekuensi lainnya. Contoh: a. Untuk rangkaian RL dengan output di L respon frekuensi: |H(jw)|

=
( )

32

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

kemudian kita bisa menggambar frekuensi magnitudo, saat: | ( | ( | ( | | |

b. Untuk rangkaian RC dengan output di R respon frekuensi: |H(jw)|

=
( )

kemudian kita bisa menggambar frekuensi magnitudo, saat:

| ( | ( | (

| | |

Respon Fasa
Respon fasa merupakan respon rangkaian terhadap perubahan fasa. Respon fasa diperoleh dari : ( ( ( ( )) ))

Rangkaian RC

Menurut hukum Kirchoff II(KVL), dapat ditulis 33

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Penurunan rumus integrator dan differensiator pada rangkaian RC: Differensiator Saat Vo = VR = I . R , R dibuat sekecil mungkin Vc >> VR Maka didapat Vi = Vc = Sehingga Vo = VR = Integrator Saat Vo = Vc = , C dibuat sekecil mungkin VR >> Vc , dimana

Maka didapat Vi = VR = I . R , dimana Sehingga Vo = Vc =

Bentuk rangkaian

Kondisi

Komponen Output

Jenis Sinyal Input output

Differensiator

Integrator

34

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Rangkaian RL Analisis rangkaian RL seperti pada gambar di bawah ini

Menurut hukum Kirchoff II (KVL), maka :

Penurunan rumus integrator dan differensiator pada rangkaian RL: Differensiator Saat Vo = VL =
,L

di buat sekecil mungkin VR >> VL

Maka didapat Vi = Vr = I . R , dimana I = Sehingga Vo = VL = Integrator Saat Vo = VR = I . R, R dibuat sekecil mungkin VL >> VR Maka didapat Vi = VL = Sehingga Vo = VR = , dimana I =

35

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Bentuk rangkaian

Kondisi

Komponen Output

Jenis Sinyal Input output

Differensiator

Integrator

IV. Prosedur Praktikum Gambar rangkaian

Pengamatan beda phasa 1. Rangkailah rangkaian di atas dengan menggunakan projectboard dengan ketentuan: Vin = 6 Vpp ( sinus ) dan Frekuensi = 15 KHz 2. Pasang channel 1 yang Osiloskop pada Vin , yaitu titik 1 dan 4, Lalu baca tegangan yang terukur di Osiloskop (masukkan dalam tabel) 3. Pasang channel 2 osiloskop pada komponen C, yaitu titik 2 dan 3 4. ukur beda phasa antara Vin dan Vc menggunakan osiloskop. Untuk masing-masing nilai R dan C berbeda, nilai komponen R= 4,7K, C = 22nF, dan C = 10nF (pasang secara bergantian) 5. Masukkan hasil pengamatan dalam tabel.

36

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Pengamatan bentuk gelombang

1. Rangkailah rangkaian di atas dengan menggunakan projectboard dengan ketentuan: Vin = 6 Vpp dan Frekuensi = 15 KHz ( sinyal input diubah-ubah sesuai dengan ketentuan dalam tabel jurnal, lalu gambar) 2. Pasang channel 1 Osiloskop pada Vin , yaitu titik 1 dan 4, Lalu baca tegangan yang terukur dan catat, serta gambar bentuk gelombang yang terlihat. (masukkan dalam tabel) 3. Pasang channel 2 osiloskop pada titik 2 dan 3 lalu catat tegangan yang keluar yang terbaca, serta amati dan gambar bentuk sinyal keluaran. Dengan nilai C = 22nF (masukkan dalam tabel), lalu ganti nilai C = 10 nF (masukkan dalam tabel). 4. Ulangi langkah diatas dengan mengganti komponen C dengan L seperti pada gambar

Pasang osiloskop channel 2 pada titik2 dan 3. Catat tegangan yang keluar, serta amati dan gambar bentuk sinyal keluaran. Dengan nilai L = 10mH dan catat dalam tabel. Lalu ganti nilai L = 10H dan masukkan dalam tabel.

37

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Pengamatan respon frekuensi

1. Rangkailah rangkaian di atas dengan menggunakan projectboard dengan ketentuan: Vin = 6 Vpp dan Frekuensi = 15 KHz (baca tegangan yang terukur di osiloskop) 2. pasang osiloskop channel 2 pada titik 2 dan 3, dengan nilai C = 22nF. Hitung Fco pada R = 4.7K dengan rumus. 3. Pasang posisi awal Function generator AC pada frekuensi = 0 Hz 4. Perlahan-lahan naikkan frekuensinya hingga gambar bentuk gelombang mulai berubah. 5. Catat frekuensi saat terjadi frekuensi Cut-off. 6. Ulangi percobaan diatas dengan mengganti bentuk gelombang input menjadi persegi 7. Ganti komponen C dengan L seperti pada gambar

kemudian pasang osiloskop channel 2 pada titik 2 dan 3, dengan nilai L = 10mH, Hitung Fco pada R = 4.7K dengan rumus. 8. Langkah selanjutnya sama seperti no.3 s/d no.4 dengan mengganti bentuk gelombang input menjadi segitiga. V. Referensi Ramdhani, Mohamad. 2008. Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.

38

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

MODUL IV RESONANSI
I. Tujuan Praktikum 1. Mempelajari resonansi seri, paralel, dan seri parallel 2. Mempelajari bandwidth, frekuensi cut-off, dan faktor kualitas II. Komponen Dan Alat Yang Digunakan 1. Generator sinyal 2. Resistor 10 K, 100 K, dan 1 K 3. Kapasitor 10 nF dan 22 nF 4. Induktor 10 mH dan 220 mH III. Dasar Teori 1. Resonansi merupakan kondisi di mana nilai | ( minimum. 2. Resonansi terjadi pada rangkaian arus bolak-balik yang memiliki komponen resistor, induktor, dan kapasitor. 3. Frekuensi yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi disebut dengan frekuensi resonansi ( ). 4. Salah satu aplikasi dari efek resonansi ini adalah pada tuning radio analog yang memanfaatkan rangkaian filter yang memiliki frekuensi resonansi sama dengan frekuensi yang ingin diterima. 5. Ciri umum resonansi: 1. Rangkaian bersifat resistif (tahanan imajiner bernilai nol) 2. Fasa arus sama dengan fasa tegangan 6. Terdapat 3 jenis rangkaian resonansi : 1. Resonansi seri 2. Resonansi parallel 3. Resonansi seri parallel )| mencapai nilai maksimum atau

39

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

7. Faktor kualitas (Q) merupakan ukuran selektivitas rangkaian resonator. Rangkaian resonator merupakan rangkaian filter BPF dengan lebar pita sempit. Semakin besar nilai Q, semakin sempit lebar pita.

Q=

Resonansi Seri Resonansi seri terjadi bila reaktansi induktif sama dengan reaktansi kapasitif XL= XC Impedansi total untuk rangkaian disamping
A R1 100k Vs C1

L1 100mH

adalah Ztot = R + j(XL - XC) Bila XL = XC Maka Ztot = R XL = XC dimana dan Maka didapat persamaan : L= fr Resonansi

22nF

120 Vrms 60 Hz 0

Faktor kualitas, Q =

Impedansi (Z) minimum sehingga arus (I) maksimum Jika output berada pada R (titik A-B), maka rangkaian akan berfungsi sebagai BPF. Band Pass Filter (BPF) adalah Filter yang meloloskan sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut off bawah dan dibawah frekuensi cutoff atas.

40

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Jika output berada pada L dan C (titik B-C), maka rangkaian akan berfungsi sebagai BSF. Band Stop Filter adalah Filter yang menghambat sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut off bawah dan dibawah frekuensi cutoff atas.

Resonansi Paralel Resonansi paralel terjadi bila suseptansi induktif sama dengan suseptansi kapasitif Konduktansi Ytot = G + j(BC BL) admitansi
suseptansi
Vs R 100k C 1F L 1mH

Jika BL = BC BL = 1/( L) dan BC = C Maka : C= fr

41

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Faktor kualitas, Q =

Impedansi (Z) maksimum sehingga arus (I) minimum

Resonansi Seri dan Paralel Resonansi yang terjadi pada rangkaian RLC yang merupakan kombinasi antara hubungan seri dan paralel.
L1 R1 100k 100mH C1

Vs

22nF

120 Vrms 60 Hz 0

42

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

IV. Prosedur Praktikum


C1

L1 10mH

R1 100k

22nF

Vs

Resonansi Seri RLC

120 Vrms 60 Hz 0

1. Buat rangkaian seperti pada gambar 2. Atur Vs sehingga didapat kira-kira 4 Vpp menggunakan function generator 3. Pasang kanal 1 osiloskop pada sumber, yaitu titik 1(+) dan 6(-) 4. Pasang kanal 2 osiloskop pada R, yaitu titik 1(+) dan 2(-) 5. Cari kondisi resonansi dengan mengatur frekuensi function generator sampai didapat amplitude sinyal tertinggi pada kanal 2 osiloskop. 6. Frekuensi yang menghasilkan V maksimum pada R adalah frekuensi resonansi 7. Cari lebar bandwidth dengan mencari frekuensi cut-off nya (sudah dijelaskan pada modul III) 8. Hitung faktor kualitasnya

Resonansi Paralel RLC


1 R1 1k Vs R2 100k C 22nF L 10mH 2

1. Buat rangkaian seperti pada gambar 2. Atur Vs sehingga didapat kira-kira 4 Vpp 3. Pasang kanal 1 osiloskop pada sumber, yaiyu titik 1(+) dan 4 (-) 43

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

4. Pasang kanal 2 osiloskop pada R = 100K, yaitu titik2(+) dan 3(-) 5. Cari kondisi resonansi dengan mengatur frekuensi function generator sampai didapat amplitude sinyal tertinggi pada kanal 2 osiloskop 6. Frekuensi yang menghasilkan V maksimum pada R = 100K adalah frekuensi resonansi 7. Cari lebar bandwidth dengan mencari frekuensi cut-off nya 8. Hitung faktor kualitasnya

Resonansi Seri-Paralel RLC


C2 C1 10nF 1 22nF L1 220mH Vs R1 100k 2

120 Vrms

1. Buat rangkaian seperti pada gambar 60 Hz 2. Atur Vs sehingga didapat kira-kira 4 Vpp 3. Pasang kanal 1 osiloskop pada sumber, yaitu titik 1(+) dan 4(-) 4. Pasang kanal 2 osiloskop pada R = 10K, yaitu titik 2(+) dan 3(-) 5. Amati tegangan pada R = 10K
0

V. Referensi Ramdhani, Mohamad. 2008. Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.

44

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

MODUL V TEOREMA KUTUB EMPAT


I. Tujuan Praktikum 1. Dapat menghitung parameter-parameter kutub empat. 2. Dapat mengukur parameter-parameter dari suatu kutub empat yang tidak diketahui isi rangkaiannya. 3. Dapat menentukan sifat-sifat kutub empat berdasarkan parameternya.

II. Komponen Dan Alat Yang Digunakan 1. Multimeter 2. Sumber tegangan DC 3. Breadboard & jumper 4. Resistor 220 ohm, 100 ohm, 4K7

III. Dasar Teori Rangakaian kutub empat (K-4) adalah suatu rangkaian yang memiliki sepasang terminal pada sisi input dan sepasang terminal pada sisi output (transistor, op amp, transformator dan lainnya).

Gambar 5.1 Rangkaian Kutub Empat Pada rangkaian kutub empat ini diperlukan hubungan antara V1, V2 , I1 dan I2 yang saling independent, dimana berbagai macam hubungan antara tegangan dan arus disebut sebagai parameter.

45

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Pada teori rangkaian listrik kutub empat ini, ada beberapa macam analisis parameter yang dapat digunakan, yaitu : 1. Parameter Z (Impedansi) 2. Parameter Y (Admitansi) 3. Parameter h&g (Hybrid) 4. Parameter ABCD (Transmisi) Namun pada praktikum kali ini yang diperkenalkan adalah parameter Z dan parameter Y. 1. Parameter Z Parameter Z biasanya digunakan dalam sintesa filter, penganalisis jaringan impedance matching, ataupun distribusi sistem tenaga. Gambar blok sederhana rangkaian kutub empat dengan parameter Z :

Untuk persamaan kutub 4 dalam parameter Z adalah V1 = Z11I1 + Z12 I2 V2 =Z21 I1 + Z22 I2 Untuk analisis K-4 dengan parameter Z berarti dengan memandang dari dua sisi yaitu sisi primer (V1) dan sisi sekunder (V2). Analisisnya adalah sebagai berikut :

46

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Jika port 2 open circuit (I2 = 0), sehingga :

Jika port 1 open circuit (I1 = 0), sehingga :

Z11 Z22

= impedansi port primer ketika port sekunder open circuit (OC) = impedansi port sekunder ketika port primer open circuit (OC)

Z12 = Z21 = impedansi transfer dimana perbandingan tegangan di satu port dibandingkanarus di port lain. Pada kasus kutub empat, analisis yang digunakan adalah dengan melihat kedua sisi saat salah satu sisi dalam keadaan open circuit (OC), berarti bisa dikatakan bahwa parameter Z adalah parameter OC. Parameter Y Parameter admintasi Y pada umumnya digunakan dalam sintesa fi lter, perencanaan penganalisaan matching network, dan distribusi sistem tenaga. Gambar blok sederhana rangkaian kutub empat dengan parameter Y :

Parameter Y memperlihatkan arus-arus yang dinyatakan oleh tegangan dengan persamaan:

47

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

I1 = Y11V1 + Y12V2 I2 =Y21V1 + Y22V2 Y adalah admitansi, dimana Y = 1/Z ; Z = impedansi. Dalam menganalisis rangkaian K-4 dengan menggunakan parameter Y prinsipnya sama dengan analisis rangkaian dengan menggunakan parameter Z yaitu dengan memandang kedua, sisi primer dan sisi sekunder. Analisisnya adalah sebagai berikut : Jika port 2 short circuit (V2 = 0), sehingga :
Y11
=

Y21
=

Jika port 1 short circuit (V1 = 0), sehingga :


Y22
=

Y12
=

Admitansi yang dihasilkan merupakan admitansi short circuit (SC) atau parameter short circuit atau parameter Y.

48

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

IV. Prosedur Praktikum Buatlah rangkaian seperti gambar berikut pada project board

R1 R2

Pengukuran Parameter Z 1. Berikan tegangan V2 = 5 volt dan biarkan V1 terbuka.


I1 + V1 -

R1 R2 R2 R1 100
220

I2 R3 4.7k

V2

Ini berarti I1 = 0, kemudian ukur I2 (perhatikan arahnya). Isikan pada tabel data!
XMM1

R1 220 R2 100 R3 4.7k V2 5V

Kemudian ukur V1. Isikan pada tabel data!

49

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014


XMM1

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

R1 220 R2 100 R3 4.7k V2 5V

2. Berikan tegangan V1= 5 volt dan biarkan V2 terbuka.


I1

R1 R2 R2 R1 100
220

I2 + R3 4.7k V2 -

V1

Ini berarti I2 = 0, kemudian ukur I1 (perhatikan arahnya). Isikan pada tabel data!
XMM1 R1 220 V1 5V

R2 100

R3 4.7k

50

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Kemudian ukur V2. Isikan pada tabel data !


XMM1

R1 220 V1 5V R2 100 R3 4.7k

Pengukuran Parameter Y (admitansi). 1. Berikan tegangan V2 = 5 volt dan biarkan V1 tertutup.


I1 + V1 -

R1 R2 R2 R1 100
220

I2 R3 4.7k

V2

Ini berarti V1 = 0, kemudian ukur I1 (perhatikan arahnya). Isikan pada tabel data!
XMM1

R1 220 R2 100 R3 4.7k V2 5V

Kemudian ukur I2. Isikan pada tabel data !

51

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014


XMM1

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

R1 220 V2 5V

R2 100

R3 4.7k

2. Berikan tegangan V1 = 5 volt dan biarkan V2 tertutup.


I1

R1 R2 R2 R1 100
220

I2 R3 4.7k + V2 -

V1

Ini berarti V2 = 0, kemudian ukur I2 (perhatikan arahnya). Isikan pada tabel data!
XMM1

R1 220 V1 5V

R2 100

R3 4.7k

Kemudian ukur I1. Isikan pada tabel data!

52

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014


XMM1 R1 220 V1 5V

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

R2 100

R3 4.7k

V.

Referensi Ramdhani, Mohamad. 2008. Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.

53

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

MODUL VI PENGENALAN DAN APLIKASI MULTISIM 11

I. Tujuan Praktikum 1. Mengenalkan software untuk menganalisa rangkaian listrik 2. Praktikan mampu menganalisa rangkaian sederhana menggunakan Multisim.

II. Komponen dan Alat Yang Digunakan 1. PC 2. Software NI Circuit Design Suite 11.

III. Dasar Teori Multisim merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk mensimulasikan suatu rangkaian elektronik. Multisim dirancang untuk melakukan schematic, simulasi, dan mempersiapkan untuk tahap lanjutan rangkaian, misalnya untuk merancang layout PCB untuk merealisasikan rangkaian. Dalam multisim dikenal dua tipe komponen, yaitu: 1. Komponen virtual Komponen virtual adalah semua komponen yang dapat diatur nilainya dan dianggap bersifat ideal (missal : function generator, osiloskop, DC power supply, dll) 2. Komponen Real / Non Virtual Komponen real adalah komponen yang nilainya sudah tetap atau tidak dapat diubah seperti komponen elektronika pada dunia nyata (missal : resistor, kapasitor, inductor, dll)

54

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Memulai lembar kerja baru 1. Pastikan PC sudah terinstal Multisim & Ultiboard 11 2. Klik start pada taskbar, kemudian pilih All Program > National Instrument > Circuit Design Suite 11.0 > Multisim 11.0 3. Tampilan sirkuit multisim sudah bisa digunakan atau tekan Ctrl + N untuk memulai lembar kerja baru

Memasang komponen pada lembar kerja 1. Ada tiga cara untuk memasang komponen pada lembar kerja A. Langsung dengan memanfaatkan tombol-tombol palette pada component toolbar, atau

B. Pilih Place > Component, atau C. Ketik Ctrl + W untuk membuka jendela component 2. Setelah jendela Select a Component terbuka, pastikan textbox Database ada pada pilihan Master Database 3. Untuk memilih komponen, pilih pada textbox Group sesuai dengan komponen yang dimaksud kemudian pilih kategori komponen pada pilihan Family. Pilih komponen pada component lalu klik Ok 4. Klik Close untuk menutup jendela component 5. Untuk menghubungkan satu komponen dengan lainnya, ada tiga cara yang bisa digunakan A. Langsung dari komponen. klik pada kaki komponen dan tarik sampai kaki komponen yang selanjutnya, kemudian klik dobel B. Pilih Place > wire C. Ketik Ctrl + Q

55

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

6. Setelah semua komponen terhubung, letakkan titik ground sebagai simpul referensi (node 0). Rangkaian tidak akan bisa di-Run apabila tidak ada titik Ground. 7. Ketik Ctrl + W hingga muncul jendela Select a Component, pilih Group pada Sources, Family pada POWER_SOURCES, dan Component pada GROUND. 8. Untuk mengubah nilai dari setiap komponen, klik ganda pada label value pada komponen agar muncul kotak dialog sesuai nama komponen yang di-klik, kemudian nilai dan properties komponen dapat diubah-ubah. Klik OK. 9. Setelah semua lengkap, tekan atau Ctrl+S pada keyboard untuk menyimpan file anda.

Menjalankan program : 1. Untuk menunjukkan hasil dari simulasi, anda membutuhkan virtual komponen untuk menampilkan output simulasi. 2. Simulasi dengan bantuan virtual komponen yaitu dengan cara menambahkan komponen output ke rangkaian, misal oscilloscope, dengan cara memilih pallete di sebelah kanan, atau pilih tab Simulate pilih Instrument>Osciloscope. 3. Hubungkan oscilloscope tersebut ke titik ukur selayaknya praktikum dalam keadaan nyata, kemudian klik tombol play atau pilih tab Simulate pilih Run, atau dengan menekan F5 pada keyboard.

4. Kemudian klik ganda pada icon oscilloscope, maka akan muncul tampilan grafis osciloscop beserta pengaturan-pengaturannya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. 5. Hasil simulasi juga bisa ditampilkan dengan bantuan Analysis yaitu dengan cara memilih tab Simulate>Analysis>DC Sweep (contoh). Kemudian isikan data-data yang diperlukan sesuai kebutuhan. Klik Simulate. Maka akan muncul gambar grafik rangkaian yang diinginkan.

56

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

IV. Prosedur Praktikum 1. Analisis DC Nilai Buatlah rangkain berikut pada lembar kerja skematik :

XMM1

R2 I1 5A R1 2k 2k R3 1k V1 12 V

Kemudian ikuti langkah-langkah berikut:

a. Untuk analisis nilai komponen, dapat menggunakan virtual komponen multimeter sebagai alat ukur. Klik pallete (multimeter) di sisi kanan. b. Letakkan multimeter dengan kabel probe terpasang parallel dengan R2. c. Klik ganda pada icon multimeter, pilih icon V seperti dibawah ini

57

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

d. Klik icon Run , maka akan tampil hasil pengukuran seperti dibawah ini.

e. Coba dengan cara yang sama namun untuk menghitung IR2, namun pemasangan probe multimeter harus secara seri dengan R2 dan pada dialog box aktifkan icon A (amperemeter). f. Lanjutkan pengukuran tegangan dan arus untuk setiap komponen.

Grafik Buat rangkaian berikut pada lembar kerja skematik

R1 1k I1 1A

R2 1k C1 1F R4 1k R5 1k

R3 1k R7 1k L1 1mH

V1 12 V R6 1k

58

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

a. Dari tab Simulate, pilih Analyses, pilih DC Sweep. Akan muncul kotak dialog DC Sweep Anaysis, pada tab Analysis Parameter isikan Source dengan v1 (sumber tegangan dalam rangkaian disesuaikan dengan label komponen yang digunakan dalam rangkaian) Isikan Start value dengan -1, Stopvalue dengan 1, dan Increament dengan 0.5 (disesuaikan dengan kebutuhan analisis). b. Untuk mengetahui nilai arus yang mengalir pada setiap komponen atau sumber, nilai tegangan pada setiap node, dan daya disipasi pada setiap komponen atau sumber, pilih tab Output (masih pada kotak dialog DC Sweep Analysis), pilih variable yang ingin diukur di kotak sebelah kiri, klik Add.

c. Jika variable yang kita inginkan tidak ada, misalnya I pada R1, pilih Add device/model parameter. Akan muncul kotak dialog :

59

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Pilih Parameter Type : Device Parameter, Device Type : Resistor, Name : R1, Parameter : i (arus), klik OK. d. Kembali ke kotak dialog DC Sweep Analysis seperti pada point 3, pada Variable in Circuit pilih Device/Model Parameter, pilih I(R1) klik Add, klik Simulate. e. Kemudian pada Grapher View akan ditampilkan grafik perubahan nilai I pada R1 sesuai nilai v1 yang variable dari -1V-1V dengan kenaikan 0.5 V.

f. Ulangi Pengukuran untuk R2 dan R3

2. Analisis AC Buatlah rangkaian berikut pada lembar kerja schematic :


XSA1 V1 120 Vrms 60 Hz 0 R1 50 L1 20mH
IN T

A
C1 150nF

60

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Kemudian ikuti langkah-langkah berikut :

a. Klik ganda pada sumber AC. Untuk mengubah Property dari sumber. Set AC Analysis Magnitude = 1 V dan AC Analysis Phase = 0. b. Tambahkan spectrum analyzer. Hubungan node A dengan ujung IN pada Spectrum Analyzer dan sambungkan ujung T Spectrum Analyzer dengan titik ground c. Dari menu Multisim pilih Run d. Langkah terakhir , klik ganda pada gambar Spectrum Analyzer. Jika skematik benar maka akan muncul probe window sebagai berikut :

e. Add trace untuk I(R), bagaimana responnya? 3. Analisis Transient Buatlah rangkaian berikut pada lembar kerja schematic : 1. Rangkaian RL

61

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

Kemudian ikuti langkah-langkah berikut : a. Untuk sumber , dari menu Multisim pilih Place untuk menampilkan kotak dialog Select a Componen. Pada Group pilih Sources. Pada Family pilih SIGNAL_VOLTAGE_SOURCE. Kemudian pada Component pilih EXPONENTIAL_VOLTAGE. b. Klik ganda pada sumber untuk menampilkan kotak dialog EXPONENTIAL_VOLTAGE. Pada Value, isi Rise Delay Time dengan 10 usec dan Fall Delay Time dengan 10 msec. c. Dari menu Multisim, pilih Simulate > Analyse type > Transient Analysis untuk memunculkan kotak dialog Transient Analysis. Pada Analysis Parameters, isi Start time dengan 0 sec, dan End time dengan 0.01 sec. Pada Output masukkan variable yang akan dianalisis klik I(I1) pada Variables in circuit, kemudian klik Add. Klik Simulate d. Add Trace untuk V(1) Kerjakan rangkaian berikut dengan langkah yang sama dengan sebelumnya : 2. Rangkaian RC

Cari respon untuk I(R) dan V(1)-V(2) untuk nilai komponen diatas.

62

Modul Praktikum Rangkaian Listrik 2013/2014

Laboratorium Rangkaian Listrik Telkom University Gedung N307

3. Rangkaian untuk soal berikut sama dengan rangkaian no.1. Ganti niali C1 dengan 796pF, setting Exponential_Voltage (Rise Delay Time: 0.5us, Rise Time Constant: 50us, Fall Delay Time: 50.5us). Setting Transient Analysis (Analysis Parameters: Start time(0sec) dan End Time (0.01sec)). Kemudian plot respon V(1)V(2).

63

Anda mungkin juga menyukai