Anda di halaman 1dari 16

POPOSAL TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG DAN PENGUKUR BALOK


KAYU DENGAN SISTEM KONTROL OTOMATIS

Disusun Oleh :
Tri wiji lestari 18.01.04.020/2018

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI CILACAP
Tahun 2020
LEMBAR PENGESAHAN

SIDANG PROPOSAL TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ...............................................
NIDN/NPAK : ...............................................
menyatakan bahwa mahasiswa:
Nama : Tri wiji Lestari
NIM : 18.01.01.020
Prodi : Teknik Listrik
Judul TA : Rancang Bangun Mesin Pemotong dan Pengukur kayu Otomatis
dengan Sistem Kontrol Otomatis
(Studi Kasus: Industri mabel dan tukang pembuat figura)
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................

Telah melaksanakan Sidang Proposal Tugas Akhir dengan hasil terlampir.

Cilacap, ...................................
Dosen Penguji 1

(.................................................)
NIDN/NPAK.
Revisi Uji Proposal Tugas Akhir :

Hasil Uji Proposal Tugas Akhir

Dosen Penguji 1 Tgl. Ujian Dosen Penguji 2 Tgl. Revisi

(.........................................................) (.........................................................)
NIDN/NPAK. NIDN/NPAK.

LULUS / TIDAK LULUS (*) SUDAH / BELUM REVISI (**)

Keterangan:
* ) Diisi oleh dosen penguji ketika sidang/seminar proposal.
** ) Diisi oleh dosen penguji ketika mahasiswa sudah menyelesaikan revisi.
PROPOSAL TUGAS AKHIR

NPM* : 18.01.04.020

Nama* : Tri wiji lestari

Program Studi* : Teknik Listrik

Judul TA* : RancangBangun Mesin Pemotong dan Pengukur kayu Otomatis


dengan Sistem Kontrol Otomatis

Tentukan 3 matakuliah yang berkaitan dengan tugas akhir Anda ! Berikan cetak tebal !
Matakuliah* : a) BENGKEL LISTRIK
b) INSTALASI LISTRIK
c) RANGKAIAN LISTRIK
d) ELEKTRONIKA DIGITAL
e) ENERGI TERBARUKAN
f) SISTEM KONTROL
g) MESIN LISTRIK
h) SISTEM PROTEKSI
i) PERAWATAN DAN PERBAIKAN
j) INSTALASI TEGANGAN MENENGAH
k) MIKROKONTROLER
l) TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
m) ANALISA SISTEM TENAGA
n) PLC

Keterangan :
*) Diisi oleh mahasiswa

Cilacap, ...................................
Calon Dosen Pembimbing

Artdhita fajar pratiwi, S.T., M.Eng


NIDN/NPAK. 198506242019032013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang tentunya membuat


masyarakat berlomba-lomba untuk mempelajarinya agar lebih mudah dalam mencari
pekerjaan, khususnya di negara Indonesia. Penggunaan teknologi mesin telah merambah
diberbagai sektor kehidupan, antara lain adalah sektor industri mebel yang tidak
ketinggalan dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi mesin yang sudah ada. Saat ini
perkembangan teknik-teknik pertukangan kayu diharapkan menghasilkan suatu produk
yang berkualitas, maka perlu suatu proses kerja yang efektif. Pada awalnya pemotongan
kayu dilakukan secara manual dengan memanfaatkan tenaga manusia kemudian berubah
menggunakan gergaji tangan. Dengan perkembangan zaman yang semakin maju,
penggunaan gergaji tangan sudah mulai jarang digunakan dan beralih menggunakan mesin
gergaji. Ukuran mesin gergaji sangat besar, sehingga akan menyulitkan dalam pemotongan
kayu berukuran kecil. Selain itu, pemotongan di lakukakan satu persatu sesuai dengan
ukuran yang di tentukan[1]. Permasalahan itu disebabkan karena pemotongan sangat sulit
untuk dikontrol pada saat melakukan pemotongan sesuai kebutuhan[2]. Ukuran mesin
pemotong yang besar akan menyulitkan pekerja untuk memindah mesin ke suatu tempat
tertentu. Dengan adanya pembuatan mesin pemotong singkong dengan sistem kontrol
otomatis. Maka dapat mengembangkan penelitrian tersebut dengan judul mesin pemotong
balok kayu dengan sistem kontrol otomatis dengan menentukan panjang dan lebar serta
besaran pada kayu yang akan dipotong[1].
Semakin bertambahnya variasi pekerjaan yang ada di suatu industri mebel dan
khususnya industri mebel, pekerjaan pemotongan balok kayu dituntut adanya perbaikan
mutu produksi, kepresisian dan masih terbatasnya mesin potong yang efisien, maka inovasi
dan modifikasi alat yang ada menjadi suatu perhatian untuk kemajuan ke depannya. Selain
itu, keterbatasan alat potong manual dan mesin-mesin yang telah ada dalam memproduksi
barang serta hasil produksi yang kurang maksimal menjadi salah satu landasan pendukung
untuk memodifikasi mesin yang telah ada. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada saat ini
sangat berkembang pesat seiring dengan kemajuan zaman. Hampir semua pekerjaan
manusia dapat dikerjakan dengan cepat dan mudah. Hal ini dikarenakan adanya mesin-
mesin yang sengaja diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Selain
mempermudah pekerjaan manusia, penggunaan mesin sangat membantu dalam
meningkatkan produktifitas dengan waktu yang relatif lebih cepat. Salah satunya adalah
mesin pemotong dan pengukur balok kayu dengan menggunakan kontrol otomatis[1].
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas. Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1) Bagaimana pembuatan rancang pemotong balok kayu dengan kontrol otomatis?
2) Bagaimana pengukuran pada saat pemotongan bisa secara otomatis terukur?
3) Bagaimana pemotongan balok kayu bisa secara otomatis memotong?

1.3. Tujuan dan Manfaat


1.3.1. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat memberikan
tujuan sebagai berikut :
1) Untuk mempermudah kinerja manusia untuk memotong balok kayu sesuai
dengan ukuran yang sudah ditentukan[1].
2) Agar Mahasiswa mengetahui pembuatan rancang bangun mesin pemotong balok
kayu dengan kontrol otomatis[1].
3) Agar memberikan kontribusi terhadap masyarakat.

1.3.2. Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam pmbuatan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1) Bagi Mahasiswa
a. Meninkatkan kreativitas dalam pengembangan teknologi.
b. Menerapkan ilmu kuliah mata kuliah seperti Mikrokontroler dan PLC.
2) Bagi Masyarakat
a. Memberi kontribusi ilmu teknologi kepada masyarakat.
b. Memperkenalkan dan penerapan pemotong dan pengukur balok kayu dengan
kontrol otomatis sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan. Dan
mempersingkat waktu dalam pemotongan dan pengukuran balok kayu yang
dibutuhkan.

1.4. Batasan Masalah


Agar dalam tugas akhir tidak menyimpang dari permasalahan yang dianggkat, maka
dalam pembahasan karya tulis akhir, maka memberikan batasan-batasan masalah sebagai
berikut:
1) Pengukuran menggunakan Encoder.
2) Pemotongan kayu pada saat berjalan pada konveyor.
3) Pergerakan gergaji menggunakan motor servo.

1.5. Metodologi
Metode yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir yaitu:
1) Studi literatur
Mencari kumpulan referensi serta dasar teori mengenai pemotongan kayu yang
secara otomatis baik dari buku-buku maupun Jurnal penelitian ilmiah dari Internet.
2) Perancangan perangkat keras dan perangkat lunak
Perangkat keras yang di rancang meliputi bagian kerangka meja trainer untuk
tempat meletakan Kayu, Motor Servo, Encoder sebagai kontrol dan pemrograman
perangkat lunak menggunakan PLC.
3) Uji coba sistem dan analisis
Menguji sistem yang telah dibuat dan menganalisa hasil.
4) Pembuatan laporan.
Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan proses
yang sedang dikerjakan dari awal hingga akhir.
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Study Literatur


Pada bab ini dijelaskan beberapa penelitian dahulu sebagai acuan dan perbandingan.
Penulisan Tugas Akhir ini memuat studi literatur dari beberapa jurnal ilmiah terkait seperti
jurnal yang dilakukan oleh Aristyo Ardi dengan judul “Rancang Bangun Mesin Pemotong
Balok Kayu Serbaguna Dengan Sistem Kontrol Otomatis”. Dimana jurnal ini membahas
tentang perencanaan mesin pemotong balok kayu serbaguna dengan menggunakan kontrol
otomatis yang bertujuan Untuk mempermudah kinerja manusia untuk memotong balok
kayu. Selain itu, penulis juga memuat studi literatur jurnal yang dilakukan oleh Sulistyono
(2013) dengan berjudul “Rancang Bangun Mesin Pemotong Singkong dengan Sistem
Kontrol otomatis”. Dimana jurnal ini membahas tentang pembuatan mesin pemotong
singkong dengan kontrol otomatis sehingga pada saat dioperasikan lebih praktis dan
efisien.
Berdasarkan studi literatur tersebut, maka penulisan Tugas Akhir ini memiliki inovasi
berbeda yaitu membuat rancang mesin pemotong dan pengukur balok kayu. Adapun
penulisan ini bertujuan untuk merancang mesin pemotong dan pengukur balok kayu secara
otomatis. Dimana sistem pemotongan dan pengukuran balok kayu secara otomatis agar
kayu otomatis terukur sesuai dengan yang diinginkan dan dapat dipotong dengan cara
otomatis. Luaran penulisan Tugas Akhir ini yaitu diharapkan dapat memudahkan
masyarakat dalam pemotongan dan pengukuran dengan cepat dan efisien.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Motor DC Geared 12 V

Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk
diubah menjadi energi mekanik. Dalam motor dc terdapat dua kumparan yaitu
kumparan medan yang berfungsi untuk menghasilkan megan magnet dan kumparan
jangkar yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya gaya gerak listrik (ggl E). Jika
arus dalam kumparan jangkar berinteraksi dengan medan magnet, akan timbul torsi (T)
yang akan memutar motor[5].
Motor DC dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1) Motor Arus Searah Berpenguat Sendiri

Motor DC dengan penguat sendiri (self excited) didefinisikan sebagai motor DC


dimana arus kumparan medan diperoleh dari sumber arus DC yang sama dengan arus
yang digunakan pada kumparan jangkar. Berdasarkan cara menghubungkan kumparan
medan dan kumparan jangkar, secara umum motor dc diklasifikasi dalam 3 macam,
yaitu :
a. Motor Arus Searah berpenguat shunt (paralel)
b. Motor arus searah berpenguat seri
c. Motor arus searah berpenguat kompon

Gambar 2.2. 1 Rangkaian ekivalen motor dc shunt[5]

2.2.2. Motor Servo


2.2.3. .Sensor Photoelectric

Sensor photoelectric merupakan suatu sensor yang digunakan untuk mendeteksi


keberadaan suatu obyek dengan menggunakan emitter (sumber cahaya) cahaya dan
receiver cahaya.Penggunaan sensor photoelectric sangat luas baik di dunia industri
maupun kehidupan sehari-hari. Contoh paling sederhana di sekitar kita yaitu
penggunaan sensor photoelectric pada pintu toko untuk mendeteksi pelanggan yang
masuk[4].
Berikut ini beberapa teknikphotoelectric sensor untuk mendeteksi obyek, yaitu:
1) Retroreflective

Teknik ini di terdiri dari emitter dan receiver yang dipasang pada satu unit seperti
Gambar 1. Pada Gambar 1 (a) terlihat cahaya infrared dari emitter dipancarkan ke
reflektor dan dipantulkan kembali ke receiver. Sebaliknya seperti yang terlihat pada
Gambar1 (b), jika ada target yang menghalangi maka outputreceiverakan berubah.
Demikian sebaliknya, jika tidak ada yang menghalangi maka outputreceiverakan
kembali ke keadaan awal. Jarak maksimum pendeteksian dengan teknik ini sekitar 10
m[4].

Gambar 2.2. 2 Retroreflective photoelectricsensor[4].

2) Through-beam

Teknik ini di terdiri dari emitter dan receiver yang dipasang terpisah seperti
Gambar 2. Pada Gambar 2 (a) terlihat emitter memacarkan infrared dan kemudian
diterima oleh receiver di seberangnya. Sebaliknya seperti yang terlihat pada Gambar
2(b), jika ada target yang melewati tengah-tengah maka cahaya yang dipancarkan
emitter ke receiverakan terhalang sehingga outputreceiver akan berubah. Demikian
sebaliknya, jika tidak ada yang menghalangi maka outputreceiverakan kembali ke
keadaan awal. Jarak maksimum pendeteksian dengan teknik ini sekitar 90 m[4].

Gambar 2.2. 3 Through-beam photoelectric sensor[4].

3) Diffuse
Teknik ini di terdiri dari emiter dan receiver yang dipasang pada satu unit seperti
Gambar 3. Pada Gambar 3 terlihat cahaya infrared dari emiter dipancarkan secara
langsung ke target dan cahaya tersebut akan terpantul ke segala arah (diffuse). Jika
receiver menerima cahaya pantul yang cukup maka output receiver akan berubah.
Demikian sebaliknya, jika tidak ada cahaya yang mengenai receiver maka
outputreceiverakan kembali ke keadaan awal. Jarak efektif pendeteksian dengan teknik
ini sekitar 1 m.

Gambar 2.2. 4 Diffuse photoelectric sensor[4]

2.2.4. Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi[3].

Gambar 2.2. 5 Bentuk Relay dan Simbol Relay[3]

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :


1) Electromagnet (Coil)
2) Armature
3) Switch Contact Point (Saklar)
4) Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay:
Gambar 2.2. 6 Struktur Sederhana Relay[3]
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

a. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
b. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka).

Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan
Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah
penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw :

a. Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay.


b. Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact).

Gambar 2.2. 7 Jenis Relay Berdasarkan Pole dan Throw[3]

Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan


Elektronika diantaranya adalah :
1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay
Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan
bantuan dari Signal Tegangan rendah.
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen
lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).

2.2.4. Encoder
2.2.5. Arduino Mega 2560
Arduino adalah kit elektronik atau board rangkaian elektronik yang berbasis
mikrokontroler yang bersifat opensource dimana di dalamnya terdapat komponen
utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR buatan Atmel
(Atmega328). Arduino merupakan opensource electronic platform yang bersifat easy
to use untuk membuat berbagai proyek elektronika. Arduino dapat menerima sinyal
dari berbagai macam sensor dan dapat mengendalikan berbagai perangkat seperti
motor, LED, dan lain-lain. Selain itu, karena arduino adalah sistem berbasis
microcontroller maka perlu dituliskan perintah atau program ke dalam arduino tersebut
agar dapat berfungsi sesuai yang diinginkan. Arduino Mega 2560 adalah board atau
papan pengembangan mikrokontroller yang berbasis Arduino dengan menggunakan
chip Atmega 2560. Sesuai dengan Gambar 2.1, Arduino Mega 2560 memiliki pin I/O
yang cukup banyak, sejumlah 54 buah digital I/O pin (15 pin diantaranya adalah
PWM), 16 pin analog input, 4 pin UART (serial port hardware). Arduino Mega 2560
dilengkapi dengan sebuah oscillator 16 Mhz, sebuah port USB, power jack DC, dan
tombol reset[7] .

Gambar 2.2. 8 Arduino Mega 2560[7]


BAB III
METODOLOGI

3.1. Tahapan Penelitian


Tahapan penelitian digambarkan dalam diagram alir pada gambar 3.1. Penelitian
diawali dengan studi literatur tentang pengertian dan cara merancang motor DC, PLC
OMRON, sensor Photoelectric, relay dan limit switch dan lain-lain. Dari hasil studi ini
didapatkan rumusan tujuan penulisan. Kemudian diambil data-data yang diperlukan motor
agar motor dapat berputar dan pada sensor Photoelectric bekerja atau tidak. Berdasarkan
data-data tersebut maka dapat dilakukan pengujian seperti cara kerja Motor dengan
Encoder. Selanjutnya dilakukan analisis tehadap pengujian. Kemudian diambil kesimpulan
dan saran

3.2. Blok Diagram

Gambar 3. 1 Diagram alur rancang bangun mesin pemotong[1]

3.3. Perancangan Mekanik


Berikit ini adalah perancangan mekanik dariMesin pemotong dan pengukur balok
kayu dengan sistem kontrol otomatis:
////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

3.4. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan produk yang berjudul
“mesin pemotong dan pengukur balok kayu dengan sistem kontrol otomatis” alat dan bahan
yang dibutuhkan.
Alat yang dibutuhkan terdiri dari :
a. batu gerinda potong
b. batu gerinda biasa
c. besi siku
d. mata mesin pemotong
e. dan baut panjang
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. motor DC
b. PLC OMRON
c. sensor Photoelectric
d. relay
e. dan limit switch
DAFTAR PUSTAKA

[1] Midi. H.,( 2016). “Rancangan dan Pembuatan Mesin Potong Kayu”. sjme
KINEMATIKA VOL.1 NO.2. Kalimantan Selatan.
[2] Ardi Aristyo. (2019). “Rancang Bangun Mesin Pemotong Balok Kayu Serbaguna
Dengan Sistem Kontrol Otomatis”. Majamecha VOL. 1 NO. 2.
[3] Saleh Muhamad. (2017). “Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Menggunakan
Relay”. ISSN: 2086Ê9479 VOL.2. NO.8.
[4] Tehuayo Rofieko. (2014). “Lampu Tangga Otomatis”. Jurnal Ilmiah Widya Teknik
Vol.13 No.02. ISSN1412-7350.
[5] Nugroho Nalaprana. (2015). “Analisa Motor DC (Direct Current) Sebagai Penggerak
Mobil Listrik”. Mikrotiga, Vol 2, No. 1. ISSN : 2355 – 0457.
[6] Yuhendri Dedek. (2018). “Penggunaan PLC Sebagai Pengontrol Peralatan Building
Automatis”. Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No.3.
[7] Wahyudien Abid. 2019. Mesin Terapung Pemisah Limbah Minyak. Laporan Tugas
Akhir 2019.

Anda mungkin juga menyukai