Digital Society
Universitas Udayana
Outline
• Apa itu Cloud Computing?
• Sejarah Cloud Computing
• Evolusi Model Computing
• Cloud Computing Services
• Deployment Model
• Arsitektur Cloud Computing
• Teknologi Virtualisasi
Apa itu Cloud Computing?
Apa itu Cloud Computing?
• Cloud computing menurut National Institute of Standards and
Technology (NIST) :
• Cloud computing is a model for enabling ubiquitous, convenient,
on-demand network access to a shared pool of configurable
computing resources (e.g., networks, servers, storage,
applications, and services) that can be rapidly provisioned and
released with minimal management effort or service provider
interaction.
• Keuntungan dari IaaS ini adalah user tidak perlu membeli komputer
fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa dirubah (scale
up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer
virtual tersebut sudah kelebihan beban, user bisa menambahkan
CPU, RAM, Storage dan lainnya dengan segera.
Perbandingan IaaS, PaaS, SaaS
Service & Control
Deployment Model
Cloud Provider
Public
External
Mission critical
Inexpensive and easy to Dynamic and highly
workload, security,
setup changeable workload
uptime, etc
Private Private
(Service Provider)
On-
premise
(Customer)
Deployment Model
Deployment Model : Public Cloud
• Layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum.
User tinggal mendaftar ataupun bisa langsung memakai layanan
yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga
yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanan-nya.
• Kerugian:
• Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet yang
digunakan, jika koneksi internet mati, pengguna tidak bisa
memakai layanan-nya. Untuk itu perlu dipikirkan secara matang
infrastruktur internet-nya.
• Tidak semua penyedia layanan, menjamin keamanan data
user. Untuk itu pengguna perlu berhati-hati untuk memilih
provider Public Cloud ini. Pelajari dengan seksama profil dan
Service Level Agreement (SLA) dari penyedia layanan.
Deployment Model : Private Cloud
• Layanan Cloud Computing yang disediakan untuk memenuhi
kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasa-nya
departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia
layanan) dan departemen lain menjadi user (pemakai).
• Kerugian:
• Investasi besar, karena organisasi/perusahaan sendiri yang harus
menyiapkan infrastruktur-nya.
• Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan
dengan baik.
Deployment Model : Hybrid Cloud
• Merupakan gabungan dari layanan Public Cloud dan Private
Cloud yang di-implementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan.
Dalam Hybrid Cloud ini, organisasi/perusahaan bisa memilih proses
bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis
mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
Deployment Model : Hybrid Cloud
• Contohnya:
• Perusahaan A, menyewa layanan dari Windows Azure (Public
Cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka
buat, tapi karena aturan undang-udang yang berlaku, data nasabah
dari perusahaan A tidak boleh ditaruh di pihak ketiga, karena
perusahaan A taat pada aturan yang ada, maka data dari nasabah
tetap disimpan di database mereka sendiri (Private Cloud), dan
aplikasi akan melakukan koneksi ke database internal tersebut.
• Kerugian:
• Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public
cloud dan private cloud, maka infrastruktur internet harus dipikirkan
secara matang.
Arsitektur Cloud Computing
Arsitektur Cloud Computing
• Layer physical hardware divirtualisasi untuk memberikan platform
yang fleksibel dan meningkatakn utilisasi resources. Kunci dari new
enterprise data center adalah bagaimana mengkombinasikan layer
virtualiasi dan layer management agar dapat mengelola data center
secara efisien, men-deploy dan meng-configure layanan dengan
cepat.
Teknologi Virtualisasi
• Virtualisasi merupakan upaya untuk menghasilkan suatu bentuk
virtual dari sesuatu yang bersifat fisik. Hal ini bisa berupa perangkat
penyimpanan data maupun sistem operasi, termasuk juga pembuatan
sumber daya tunggal seperti server.
• Virtualisasi Jaringan
• Virtualisasi jaringan memproduksi ulang jaringan fisik dan
memungkinkan aplikasi berjalan pada jaringan virtual seperti
berjalan di jaringan fisik. Virtualisasi jaringan merepresentasikan
layanan dan device jaringan seperti logical port, switch, router,
firewall, load balancer, VPN, dan sebagainya dalam workload yang
terkoneksi.
Tipe Virtualisasi
• Virtualisasi Dekstop
• Memanajemen desktop sebagai layanan memungkinkan organisasi
merespon lebih cepat terhadap perubahan lingkungan kerja dan
kebutuhan darurat. Virtualisasi desktop dapat dilakukan dengan
cepat di cabang, karyawan outsourced & offshore, dan karyawan
yang menggunakan iPad dan tablet Android.
Teknologi Virtualisasi
Teknologi Virtualisasi
• Secara ringkas virtualisasi di komputer adalah cara bagaimana
dengan sebuah komputer fisik dapat menjalankan beberapa
komputer atau sistem operasi (secara virtual) di atasnya. Komputer
fisik ini disebut dengan host, dan mesin virtual (virtual machine) yang
berjalan di atasnya disebut dengan guest. Sebuah Komputer host
mempunyai sumberdaya yang nanti akan dapat digunakan
oleh guest, misalnya: CPU (processor), RAM, hardisk, DVD driver,
network, dsb.
Teknologi Virtualisasi : Hypervisor
• Hypervisor adalah program yang ada di dalam komputer yang mana
dengan program ini memungkinkan untuk menjalankan beberapa
mesin virtual dengan sistem operasinya (Bisa Linux, Windows,
FreeBSD, MacOS atau lainnya tergantung dari kemampuan
hypervisor) dalam sebuah server fisik (host).
• Mengurangi Panas
• Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data
center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada
akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik
• Standarisasi Hardware
• Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses
pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi
masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana
instalasi pada sistem/komputer fisik
• Kemudahan Replacement
• Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika
server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa
dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine
ke server lain yang lebih powerful
Kelemahan Virtualisasi
• Satu Pusat Masalah
• Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam 1
keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine
didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan
fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail
over/clustering.
• Spesifikasi Hardware
• Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan
server induk dan mesin virtual didalamnya