Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA TN. H DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN ANAK


USIA TOODLER RT. 04/RW. 02 DUSUN KRAJAN 1 DESA TEGARON
KABUPATEN SEMARANG
JAWA TENGAH

STASE KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH:
ULYA NAFILAH
NIM : 1708134

OLEH:
JARWATI
NIM : 1808072

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
1. Nama KK : Tn “H”
2. Umur : 37 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Petani
5. Alamat : Rt. 04/Rw. 02 Dusun Rawakasem
6. Komposisi Kepala keluarga dan genogram

No Nama JK Hub dg KK Umur Pendidikan Riwayat Imunisasi

1 Ny. T P Istri 30 D1 Lengkap

HB, BCG, DPT,


2 An. T P Anak 3 -
Polio, Campak
2
3 An. I P Anak - HB, BCG
minggu

Genogram

3 thn
Keterangan:
: Laki-laki meninggal : Laki-Laki
: Perempuan meninggal : Perempuan
: Garis Perkawinan : Tinggal Dalam Satu Rumah
: Garis Keturunan : Klien
7. Tipe Keluarga :
Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang hanya terdiri dari ayah,
ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya.
8. Suku / Bangsa:
Keluarga Tn.“H” asli Suku Jawa
9. Agama
Semua keluarga Tn.”H” beragama Islam.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Menurut Tn.”H”, pendapatan perbulan sekitar Rp 2.000.000 dan merasa
cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
11. Aktifitas Rekreasi
Keluarga Tn. “H” kadang-kadang rekreasi hari libur mengajak keluarga dan
anaknya bermain.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga Tn. “H” saat ini termasuk dalam taraf perkembangan keluarga
dengan anak usia Toodler. Tugas perkembangan keluarga umumnya lebih
ditekankan pada pemenuuhan tugas perkembangan anak. Untuk mencapai
tugas perkembangan keluarga yang optimal, keluarga akan membutuhkan
bantuan dari pihak-pihak lain. Keluarga perlu membantu meletakkan dasar
penyesuaian diri anak dengan teman sebaya dan lingkungan.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga Tn. “H”
adalah kebutuhan anaknya untuk menyiapkan untuk masa sekolahnya nanti.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat ini
a. Tn. H
Keadaan umum baik, TD: 120/80 mmHg. Saat ini Tn.H tidak mengalami
keluhan kesehatan.
b. Ny. T
Keadaan umum baik, TD: 130/80 mmHg. Saat ini Ny.T tidak mengalami
keluhan kesehatan.
c. An. T
S: 370C, mempunyai riwayat demam tinggi. An. T saat ini sedang batuk
dan pilek.
d. An. I
S : 370C, saat ini tidak mengalami keluhan kesehatan.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumya
Ny.T mengatakan anaknya terkadang batuk pilek, tidak ada penyakit serius
ataupun menular yang pernah diderita keluarganya. An.T pernah
mengalami demam tinggi dengan suhu sampai 390C.

III. Pengkajian Lingkungan


1. Karakteristik Rumah
- Rumah tempat tinggal Tn. H merupakan rumah sendiri, tipe rumah
permanen, lantai rumah terbuat dari keramik. Terdapat 1 ruang tamu,
2 kamar tidur, 1 ruang gudang, 1 dapur. Keluarga Tn. H memiliki
kamar mandi dan toilet. Penerangan dan ventilasi cukup baik.
Bangunan rumah berbentuk segi empat dengan keadaan sedikit
berantakan karena kurang terurus.
2. Denah Rumah

Gudang
R. Tamu
V
T

Dapur

KT2 KT1 wc

3. Karakteristik tetangga dan komunitas


Rumah Tn. “H” terletak di dusun Bajang, Wijirejo, Pandak. Jarak antar
rumah satu dengan yang lain berdekatan, sebagian besar masyarakatnya
bermata pencaharian yaitu sebagai petani dan buruh. Biasanya interaksi
dilakukan antar warga pada waktu pagi dan sore hari, ada rutinitas
kegiatan di perkampungan tersebut seperti arisan, PKK, pengajian, ikut
kerja bakti di kampung. Komunitas mempunyai aturan-aturan tertentu
yang disepakati dan selalu dilaksanakan oleh warga.
4. Mobilitas dan geografis keluarga
Tn.H merupakan penduduk asli di Tegaron - Banyubiru, sedangkan Ny.
T berasal dari Sleman Yogyakarta. Setelah menikah Tn.H bersama
istrinya menetap di Banyubiru. Tn.H menempati rumah pribadi bersama
istri dan anaknya.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga biasanya kumpul pada sore sampai malam hari, terutama pada
saat makan malam. Keluarga Tn. “H” termasuk dalam anggota
masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan di masyarakat, jika
terdapat acara seperti acara pernikahan, lebaran, gotong royong, dll.
Kegiatan di masyarakat cukup banyak meliputi Arisan RT, pertemuan
PKK dll. Keluarga biasanya mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut
terutama arisan RT.
6. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga saling berinteraksi dengan baik, jika ada masalah
kesehatan yang menimpa salah satu anggota keluarga selalu dibicarakan
bersama untuk mencari jalan keluarnya, apabila ada anggota keluarga
yang sakit biasanya diperiksakan ke puskesmas terdekat. Tersedianya
fasilitas kesehatan seperti puskesmas tersebut sangat membantu
keluarga dalam menjangkau fasilitas kesehatan yang dekat dengan
tempat tinggal mereka.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik dan harmonis,
menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, dan bila ada
permasalahan dimusyawarahkan secara terbuka dengan seluruh anggota
keluarga.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan anak
yang satu sama lain saling meperhatikan. Pengendali keluarga adalah
Tn.H sebagai kepala keluarga. Dalam keluarga Tn.H antara istri dengan
suami memiliki kekuatan yang sama terutama dalam mengontrol anak
mereka. Selain itu adanya dukungan dan motivasi yang kuat dari
anggota keluarga dan ditanamkannya sikap saling menyayangi dan
saling membantu sangat menunjang keluarga dalam menyelesaikan
masalah keluarga.
3. Struktur Peran
Setiap anggota berperan sesuai posisinya. Tn H berperan sebagai
pencari nafkah, begitu juga dengan Ny H ikut membantu memenuhi
kebutuhan rumah tangga. Peran Ny H tetap sebagai ibu dan istri, anak
dari Tn. H belum bisa menunjukkan perannya secara mandiri karena
masih 3 tahun dan 2 minggu, segala sesuatu masih bergantung pada
ibunya. Setiap anggota keluarga menghormati dan menjalani perannya
masing-masing.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Dalam keluarga ini memiliki nilai-nilai dan norma menghormati orang
tua dan anak yang lebih kecil harus menghormati yang lebih tua.
Keluarga Tn.H juga menganut nilai dan norma Jawa dan menganut
agama islam. Di keluarga tersebut terdapat pula norma bahwa anaknya
harus patuh kepada nasehat orang tua.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. “H” hidup dengan rukun, dengan penuh kasih sayang dan
perhatian dalam membina hubungan rumah tangga dan keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis. hubungan
dengan tetangga-tetangga baik dan saling tegur sapa dan tolong menolong.
Jika ada kesempatan mereka berkumpul dengan tetangga untuk sekedar
ngobrol. Keluarga Tn. “H” sering mengikuti kegiatan di masyarakat cukup
banyak meliputi Arisan RT, pertemuan PKK dll. Keluarga biasanya
mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut terutama arisan RT.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a) Kemampuan mengenal masalah
Ny. T mengatakan memahami atau mengenal masalah kesehatan.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Ny. T dan Tn. H mengatakan memeriksa kesehatannya ke puskesmas
atau kalau tidak ke Rumah Sakit.
c) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Ny. T mengatakan apabila anak sakit, segera dibawa ke pelayanan
kesehatan.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mengetahui pentingnya kebersihan lingkungannya. Namun
rumah masih kurang tertata, karena kesibukan Ny. T merawat kedua
anaknya.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Ny. T jarang ke Puskesmas atau pustu untuk secara rutin memeriksa
keluarga anaknya kalau tidak sakit.
4. Fungsi Reproduksi
Ny. T berusia 30 tahun dimana telah mempunyai 2 orang anak. Saat ini
Ny. Masih masa nifas dan tidak menggunakan KB.
5. Fungsi Ekonomi
Tn. H merupakan tulang punggung utama keluarga dalam menopang
kebutuhan ekonomi.
VI. Stres dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stresor jangka panjang
Stresor yang dirasakan Tn. H bingung mempersiapkan masa depan
anaknya terutama untuk sekolahnya nanti.
b. Stresor jangka pendek
Tn. H dan Ny. T mengatakan bingung dengan jika sewaktu-waktu
anaknya sakit, dan perhatian untuknya anaknya sekarang kurang.
2) Kemampuan Keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Keluarga Tn.H mampu merespon dengan stresor tersebut dengan baik
terbukti keluarga bisa menerima kondisi keluarganya, namun untuk
stressor jangka pendek, keluarga khusunya Ny.T mengatakan
kurangnya informasi yang didapat tentang cara penanganan demam
tinggi pada anaknya.
3) Strategi koping yang digunakan
Tn. H dan keluarga mengatakan akan bersabar dan terus berusaha dan
berdo’a dan selalu saling menyemangati antara keluarga.
VII. Harapan keluarga
Keluarga Tn.H berharap anaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik sesuai dengan tahap perkembangannya. Keluarga merasa senang bisa
dikunjungi tenaga kesehatan dan berharap kegiatan ini bisa dilakukan
secara berkelanjutan. Ny.T juga berharap anggota keluarganya selalu
diberikan kesehatan oleh Allah SWT.
ANALISA DATA

NO TGL/ JAM DATA MASALAH ETIOLOGI


1. Selasa, DS : Potensial peningkatan Kemampuan
09/04/2019  Tn.H mengatakan status kesehatan keluarga Tn.H dalam
14.00 WIB dikeluarganya tidak ada keluarga Tn.H . mengenal masalah
anggota keluarga yang kesehatan.
mengidap penyakit serius
atau keturunan.
 Tn.H mengatakan
keluarganya sehat,
perkembangan An.T dan
An. I juga baik.
 Tn.H mengatakan
mampu mengenal
masalah kesehatan
didalam keluarganya
 Tn.H mengatakan jika
ada anggota keluarga
yang sakit maka keluarga
akan segera memberi
pengobatan awal kepada
anggota keluarga yang
sakit. Jika sakitnya tidak
kunjung sembuh maka
Tn.H akan segera
memeriksakan anggota
keluarganya ke
Pelayanan kesehatan.

DO :
 Keluarga tampak sehat,
tugas masing-masing
peran dapat dijalankan
dengan baik
 Keluarga tampak
harmonis antara
hubungan kepala
keluarga, istri, dan anak.
 Adanya fasilitas
kesehatan seperti
puskesmas di Pandak I.

2. Selasa, DS : Kurang pengetahuan Ketidakmampuan


09/04/2019  Ny.T mengatakan keluarga Tn.T tentang keluarga Tn.H dalam
14.30 WIB bahwa sebenarnya penyakit demam yang mengambil
belum benar-benar diderita oleh An.T. keputusan yang tepat
memahami tentang cara terhadap masalah
menangani demam kesehatan pada An.T
tinggi. dengan demam
 Tn.H mengatakan tinggi.
khawatir akan kesehatan
anak.

DO :
 Keluarga Tn.H terlihat
binggung.
 Keluarga Tn.H tidak
dapat menjelaskan cara
menangani demam
tinggi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Potensial peningkatan status kesehatan keluarga Tn.H berhubungan dengan
kemampuan keluarga Tn.H dalam mengenal masalah kesehatan.
2. Kurang pengetahuan keluarga Tn.H tentang demam tinggi yang diderita oleh
An.T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam
mengambil keputusan yang tepat terhadap masalah kesehatan pada An.T
dengan demam tinggi.
VIII. Pemeriksaan Fisik
Jenis
No Pemeriksaaan Tn.H Ny.T An. T An. I
1 Keadaan Umum Baik Baik Baik Baik
Kesadaran Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis
Status Gizi TB : 175 cm TB 160 cm TB : 17 cm TB : 50 cm
BB : 55 kg BB : 74 kg BB : 30 kg BB : 3000 gram
TD : 130/ 80 mmHg
Tanda-Tanda TD : 120/80 mmHg Nadi : 80x/menit S : 37,50C S : 370C
Vital Nadi : 84x/menit Respirasi : 20x/menit Nadi : 86x/menit Nadi : 108x/menit
Respirasi : 20x/menit Respirasi : 20x/menit Respirasi : 42x/menit
2 Kepala Bentuk kepala simetris,Bentuk kepala simetris, kulitBentuk kepala simetris, kulitBentuk kepala simetris, kulit
kulit kepala bersih,kepala bersih, pertumbuhankepala bersih, pertumbuhankepala bersih, pertumbuhan
pertumbuhan rambutrambut merata, rambut hitamrambut merata, rambutrambut merata, rambut
merata, rambut berwarnadan bersih. berwarna hitam dan bersih. berwarna hitam dan bersih.
hitam dan bersih.
3 Mata dan wajah Bentuk wajah simetris,Bentuk wajah simetris, tidakBentuk wajah simetris, tidakBentuk wajah simetris, tidak ada
tidak ada oedema, tidakada oedema, tidak ada lecet,ada oedema, tidak ada lecet,oedema, tidak ada lecet, wajah
ada lecet, wajah bersih,bentuk mata simetris, ukuranwajah bersih, bentuk matabersih, bentuk mata simetris,
bentuk mata simetris,pupil normal, refleks cahayasimetris, ukuran pupilukuran pupil normal 2 mm,
ukuran pupil normal 2Å, konjungtiva tidak anemis,normal 2 mm, refleksrefleks cahaya Å, conjungtiva
mm, refleks cahaya Å,fungsi penglihatan baik,cahaya Å, conjungtivamerah muda, fungsi penglihatan
conjungtiva merah muda,sklera tidak ikterik dan tidakmerah muda, fungsibaik, sklera tidak ikterik dan
fungsi penglihatan baik,menggunakan alat bantupenglihatan baik, skleratidak menggunakan alat bantu
sklera tidak ikterik danpenglihatan. tidak ikterik dan tidakpenglihatan..
tidak menggunakan alat menggunakan alat bantu
bantu penglihatan. penglihatan..
4 Hidung Bentuk simetris, keadaanBentuk simetris, keadaanBentuk simetris, keadaanBentuk simetris, keadaan lubang
No Jenis Tn.H Ny.T An. T An. I
Pemeriksaaan
lubang hidung bersihlubang hidung bersih tidaklubang hidung bersih tidakhidung bersih tidak ada sekresi.
tidak ada sekresi, fungsiada sekresi, fungsi penciumanada sekresi, fungsi
penciuman baik. baik. penciuman baik.
5 Mulut danBentuk mulut simetris,Bentuk mulut simetris, bibirBentuk mulut simetris, bibirBentuk mulut simetris, bibir
Tenggorokan bibir lembab, gigilembab, gigi tidak lengkap,lembab, gigi bersih danlembab, gigi bersih dan lengkap,
lengkap, stomatitis (-),stomatitis (-), lidah bersih lengkap, stomatitis (-), lidahstomatitis (-), lidah bersih.
lidah bersih. bersih.
6 Telinga Bentuk telinga simetris,Bentuk telinga simetris,Bentuk telinga simetris,Bentuk telinga simetris, telinga
telinga bersih, tidaktelinga bersih, tidak tampaktelinga bersih, tidak tampakbersih, tidak tampak kelainan
tampak kelainan bentuk,kelainan bentuk, fungsikelainan bentuk, fungsibentuk, fungsi pendengaran
fungsi pendengaran baik. pendengaran baik. pendengaran baik. baik.
7 Leher Bentuk simetris, tidakBentuk simetris, tidakBentuk simetris, tidakBentuk simetris, tidak terdapat
terdapat pembesaranterdapat pembesaran kelenjarterdapat pembesaranpembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar tiroid dantiroid dan kelenjar getahkelenjar tiroid dan kelenjarkelenjar getah bening, JVP
kelenjar getah bening,bening, JVP normal getah bening, JVP normal normal
JVP normal
8 Dada Bentuk normal, warnaBentuk dada normal, warnaBentuk normal, warna kulitBentuk normal, warna kulit
kulit sawo matang, turgorkulit kuning langsat, bentuksawo matang, turgor kulitsawo matang, turgor kulit baik,
kulit baik, bunyi napaspayudara simetris, bunyibaik, payudara simetris,dada simetris, bunyi napas
vesikuler, pola nafasnafas vesikuler, pola nafasbunyi napas vesikuler, polavesikuler, pola nafas teratur,
teratur, suara sonor,teratur, pengembangan parunafas teratur, suara sonor,suara sonor, suara paru
suara paru vesikuler,simetris, perkusi sonor,suara paru vesikuler, nyerivesikuler, nyeri tekan (-), jejas
nyeri tekan (-), jejas (-),pembengkakan (-), nyeritekan (-), jejas (-), bengkak(-), bengkak (-).
bengkak (-) tekan (-) (-)
9 Perut Bentuk perut simetris,Bentuk perut simetris, kulitBentuk perut simetris, kulitBentuk perut simetris, kulit
kulit perut bersih, tidakperut bersih, tidak terdapatperut bersih, tidak terdapatperut bersih, tidak ada tanda-
No Jenis Tn.H Ny.T An. T An. I
Pemeriksaaan
terdapat oedema, tidakoedema, tidak ada nyeri tekanoedema, tidak ada nyeritanda infeksi pada tali pusat,
ada nyeri tekan dan nyeridan nyeri lepas, bising usustekan dan nyeri lepas, bisingtidak terdapat oedema, tidak ada
lepas, bising usus15x/menit, tympani (+) usus 19x/menit, tympani (+) nyeri tekan dan, bising usus
15x/menit, tympani (+) 19x/menit, tympani (+)
10 Genetalia dantidak ada kelainan daritidak ada kelainan dari segitidak ada kelainan dari segitidak ada kelainan dari segi
Rektum segi bentuk maupunbentuk maupun fungsi. bentuk maupun fungsi bentuk maupun fungsi
fungsi

11 Ekstremitas Ekstremitas Atas : Ekstremitas Atas : Ekstremitas Atas : Ekstremitas Atas :


Bentuk tangan simetris,Bentuk tangan simetris,Bentuk tangan simetris,Bentuk tangan simetris, jumlah
jumlah jari lengkap,jumlah jari lengkap, refleksjumlah jari lengkap, refleksjari lengkap, refleks bisep dan
refleks bisep dan trisepbisep dan trisep positif, ROMbisep dan trisep positif,trisep positif, ROM dapat
positif, ROM dapatdapat bergerak ke segala arah,ROM dapat bergerak kebergerak ke segala arah, tidak
bergerak ke segala arah,tidak ada oedema, kulitsegala arah, tidak adaada oedema, kulit lembab,
tidak ada oedema, kulitlembab, kehangatan merata,oedema, kulit lembab,kehangatan merata, tidak ada
lembab, kehangatantidak ada nyeri, CRT < 2kehangatan merata, tidaknyeri, CRT < 2 detik.
merata, tidak ada nyeri,detik. ada nyeri, CRT < 2 detik.
CRT < 2 detik. Ekstremitas Bawah :
Ekstremitas Bawah : Ekstremitas Bawah : Bentuk kaki simetris, jumlah
Ekstremitas Bawah : Bentuk kaki simetris, jumlahBentuk kaki simetris,kaki lengkap, refleks pateila
Bentuk kaki simetris,kaki lengkap, refleks pateilajumlah kaki lengkap, reflekspositif, tidak terdapat clubing
jumlah kaki lengkap,positif , ROM dapatpateila positif, tidak terdapatfinger, ROM dapat digerakan ke
refleks pateila positif,digerakan ke segala arah,clubing finger, ROM dapatsegala arah, kulit lembab,
ROM dapat digerakan kekulit lembab, kehangatandigerakan ke segala arah,kehangatan merata, tidak ada
segala arah, kulit lembab,merata, tidak ada nyeri tekan,kulit lembab, kehangatannyeri tekan, tidak ada oedema.
kehangatan merata, tidaktidak ada oedema. merata, tidak ada nyeriKekuatan Otot :
No Jenis Tn.H Ny.T An. T An. I
Pemeriksaaan
ada nyeri tekan, tidak adaKekuatan Otot : tekan, tidak ada oedema.
oedema. Kekuatan Otot : 5/5
Kekuatan Otot : 5/5 5/5
5/5 5/5
5/5 5/5
5/5

PENAPISAN MASALAH

1. Diagnosa: Potensial peningkatan status kesehatan keluarga Tn.H berhubungan dengan kemampuan keluarga Tn.H dalam
mengenal masalah kesehatan.
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat masalah
a. Aktual (tidak/kurang 1 1 1/3 x 1  Dikeluarga Tn.H tidak ada anggota keluarga yang
sejahtera) : 3 = 1/3 mengidap penyakit serius atau keturunan.
b. Ancaman kesehatan/  Saat ini anggota keluarga Tn.H dalam keadaan sehat.
resiko : 2
c. Keadaan sejahtera/
potensial : 1
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah 2 2 2/2 x 2  Keluarga siap menerima informasi.
a. Mudah : 2 =2  Keluarga mau untuk mempertahankan kondisi
b. Sebagian : 1 kesehatan keluarga.
c. Tidak dapat : 0  Tn.H mengatakan mampu mengenal masalah kesehatan
di dalam keluarganya.
 Kesiapan perawat menyiapkan, memahami materi, dan
menyampaikan materi penyuluhan.
3. Potensi masalah untuk
dicegah 3 1 3/3 x 1  Keluarga Tn.H sudah memahami cara merawat anggota
a. Tinggi : 3 =1 keluarga yang sakit dan hal-hal yang harus dilakukan
b. Cukup : 2 dan dihindari dalam menunjang kesehatan.
c. Rendah : 1  Jarak fasilitas kesehatan seperti puskesmas Pandak I
yang mudah terjangkau.
4. Menonjolnya masalah
a. Masalah berat dan harus 0 1 0/2 x 1 Saat ini keluarga dalam keadaan sehat dan harmonis. Tidak
segera ditangani : 2 =0 ada masalah yang berat dalam keluarga yang perlu di
b. Ada masalah, tidak perlu khawatirkan.
segera ditangani : 1
c. Masalah tidak dirasakan :
0
Total skor 31/3

2. Diagnosa: Kurang pengetahuan keluarga Tn.H tentang demam tinggi yang diderita oleh An.T berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam mengambil keputusan yang tepat terhadap masalah kesehatan pada An.T dengan penyakit
demam tinggi.
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat masalah
a. Aktual (tidak/kurang 2 1 2/3 x 1 Keluarga Tn.H khawatir akan kekambuhan penyakit
sejahtera) : 3 = 2/3 demam tinggi yang diderita anaknya.
b. Ancaman kesehatan/
resiko : 2
c. Keadaan sejahtera/
potensial : 1
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah 1 2 1/2 x 2  Ny.T dan Tn. H siap menerima informasi.
a. Mudah : 2 =1  Kemauan keluarga dan An. T dalam mendengarkan
b. Sebagian : 1 informasi kesehatan keluarga.
c. Tidak dapat : 0  Kesiapan perawat dalam menyiapkan, menguasai materi
penyuluhan yang akan disampaikan.
 Keluarga mengetahui penyakit demam tinggi, tetapi
belum mengenal pengertian, etiologi, komplikasi, dan
perawatan demam tinggi.
3. Potensi masalah untuk
dicegah 3 1 3/3 x 1  Kemauan keluarga dan An.T dalam mendengarkan
a. Tinggi : 3 =1 informasi kesehatan keluarga.
b. Cukup : 2  Kesiapan perawat dalam menyiapkan, memahami, dan
c. Rendah : 1 menyampaikan materi penyuluhan.
 Jarak fasilitas kesehatan seperti puskesmas Pandak I yang
mudah terjangkau.
4. Menonjolnya masalah
a. Masalah berat dan harus 1 1 1/2 x 1 Ada masalah terkait dengan pengetahuan tentang demam
segera ditangani : 2 = 1/2 tinggi, keluarga mengetahui ada penyakit tersebut, namun
b. Ada masalah, tidak perlu tidak segera ditangani.
segera ditangani : 1
c. Masalah tidak dirasakan :
0
Total skor 31/6

INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1 Potensial peningkatan status Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Bina hubungan saling percaya antara perawat dengan
kesehatan keluarga Tn.H selama 3 kali kunjungan diharapkan anggota keluarga Tn.H dalam rangka perencanaan tindak
berhubungan dengan keluarga Tn.H dapat mempertahankan atau lanjut.
kemampuan keluarga Tn.H meningkatkan status kesehatan keluarga 2. Tanyakan kondisi kesehatan keluarga Tn.H secara umum.
dalam mengenal masalah dengan kriteria : 3. Ukur tanda-tanda vital.
kesehatan. 1. Keluarga Tn.H mengetahui tentang cara 4. Kaji pengetahuan atau pemahaman awal keluarga Tn.H
yang benar untuk penanganan awal mengenai fungsi perawatan kesehatan keluarga.
pada anggota keluarga yang sakit. 5. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga Tn.H
2. Keluarga Tn.H mampu mengenal dan khususnya pada An.T tentang cara menggosok gigi dan cara
menggunakan fasilitas kesehatan yang mencuci tangan menggunakan sabun dan air.
ada di masyarakat sebagai bagian dari 6. Kaji ulang pemahaman keluarga Tn.H khusnya pada An.T
upaya kesehatan keluarga. setelah pendidikan kesehatan tentang cara menggosok gigi
3. Keluarga Tn.H dapat menjaga PHBS dan cara mencuci tangan menggunakan sabun dan air.
salah satunya dengan cara menggosok 7. Motivasi keluarga Tn.H dalam meningkatkan PHBS salah
gigi dan mencuci tangan menggunakan satunya dengan cara menggosok gigi dan mencuci tangan
sabun khususnya pada An.T. menggunakan sabun dan air khususnya pada An.T .
8. Motivasi keluarga Tn.H untuk selalu menjaga kesehatan.
9. Anjurkan kepada keluarga Tn.H untuk segera membawa ke
pusat pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang
kurang sehat.
10.Berikan reinforcement positif atas keaktifan keluarga Tn.H
dalam kegiatan pendidikan kesehatan.

2 Kurang pengetahuan keluarga Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji pemahaman awal keluarga Tn.H tentang penyakit
Tn.H tentang demam tinggi selama 3 kali kunjungan diharapkan demam tinggi.
yang diderita oleh An.T pengetahuan keluarga Tn.H tentang 2. Lakukan kontrak waktu pada keluarga Tn.H untuk
berhubungan dengan penyakit demam tinggi dapat bertambah pendidikan kesehatan tentang penyakit demam tinggi.
ketidakmampuan keluarga dengan kriteria hasil : 3. Beri pendikan kesehatan ulang pada keluarga Tn.H tentang
Tn.H dalam mengambil 1. Pengetahuan keluarga Tn.H dapat penyakit demam tinggi dan cara penanganannya.
keputusan yang tepat bertambah tentang demam tinggi. 4. Kaji ulang pemahaman keluarga Tn.H tentang penyakit
terhadap masalah kesehatan 2. Keluarga Tn.H dapat mengambil demam tinggi setelah diberikan pendidikan kesehatan.
pada An.T dengan penyakit keputusan yang tepat apabila terjadi 5. Motivasi keluarga Tn.H untuk mencegah kambuhnya
demam tinggi. kekambuhan demam tinggi pada An.T penyakit demam tinggi dan melakukan tindakan yang tepat
saat terjadi demam tinggi pada An.T.
6. Berikan reinforcement positif atas keberhasilan keluarga
Tn.H dalam memahami pendidikan kesehatan tentang
penyakit demam tinggi.
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Tanggal/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


1 Jumat,
11/04/2019 Potensial peningkatan status 1. Membina hubungan saling S : Jarwati
kesehatan keluarga Tn.H percaya antara perawat dengan  Keluarga Tn.H mengucapkan terima kasih
14.00 WIB berhubungan dengan anggota keluarga Tn.H dalam karena telah bersedia memberikan perhatian
kemampuan keluarga Tn.H rangka perencanaan tindak kepada mereka.
dalam mengenal masalah lanjut.  Keluarga Tn.H mengatakan kondisi kesehatan
kesehatan. 2. Menanyakan kondisi secara umum baik.
kesehatan keluarga Tn.H  Keluarga Tn.H mengatakan peduli tentang
secara umum. kesehatan keluarga.
 Keluarga Tn.H mengatakan jika ada anggota
keluarganya sakit, keluarga akan berusaha
14.10 WIB 3. Mengukur tanda-tanda untuk memberikan pengobatan maupun
vital. perawatan.
4. Mengkaji pengetahuan
atau pemahaman awal O :
keluarga Tn.H mengenai  TD Tn.H : 130/90 mmHg
fungsi perawatan kesehatan  TD Ny.T : 120/80 mmHg
keluarga.  Keluarga Tn.H terlihat kooperatif selama
5. Menganjurkan kepada interaksi.
keluarga Tn.H untuk segera  Keluarga Tn.H telihat santai dalam
membawa ke pusat pelayanan menjelaskan pengetahuannya mengenai
kesehatan jika ada anggota kesehatan keluarga secara umum.
keluarga yang kurang sehat.
A:
 Tujuan tercapai sebagian.
P : Lanjutkan intervensi :
 Pererat hubungan saling percaya dengan
keluarga Tn.H dengan menggunakan
komunikasi terapeutik.
 Berikan pendidikan kesehatan tentang cara
menggosok gigi dan mencuci tangan
menggunakan sabun pada keluarga Tn.H
khususnya An.T.
 Motivasi keluarga Tn.H dalam meningkatkan
PHBS salah satunya dengan cara menggosok
gigi dan mencuci tangan menggunakan sabun
khususnya pada An.T.
 Motivasi keluarga Tn.H untuk selalu menjaga
kesehatan.
2 Selasa,
07/06/2016 Kurang pengetahuan keluarga 1. Mengkaji pemahaman S : Sofia
Tn.H tentang penyakit awal keluarga Tn.H tentang  Ny.T mengucapkan terimakasih dan
14.40 WIB demam tinggi yang diderita penyakit demam tinggi. mengatakan merasa senang dikunjungi oleh
oleh An.T berhubungan 2. Melakukan kontrak waktu perawat.
dengan ketidakmampuan pada keluarga Tn.H untuk  Ny.T mengatakan tidak mengetahui cara
keluarga Tn.H dalam pendidikan kesehatan tentang penanganan demam tinggi pada An.T
mengambil keputusan yang penyakit demam tinggi.
tepat terhadap masalah
kesehatan pada An.T dengan
penyakit demam tinggi. O:
 Ny.T terlihat kooperatif dan terbuka selama
interaksi.
 Ny.T tampak terlihat antusias dengan topik
yang sedang dibicarakan.

A:
 Tujuan tercapai sebagian.

P:
 Beri pendikan kesehatan ulang pada keluarga
Tn.H tentang penyakit demam tinggi dan cara
penanganannya.
 Kaji ulang pemahaman keluarga Tn.H tentang
penyakit demam tinggi setelah diberikan
pendidikan kesehatan.
 Motivasi keluarga Tn.H untuk mencegah
kambuhnya penyakit demam tinggi dan
melakukan tindakan yang tepat saat terjadi demam
tinggi pada An.T.
 Berikan reinforcement positif atas keberhasilan
keluarga Tn.H dalam memahami pendidikan
kesehatan tentang penyakit demam tinggi.
1 Rabu, Sofia
08/06/2016 Potensial peningkatan status 1. Memberikan pendidikan S :
kesehatan keluarga Tn.H kesehatan pada keluarga Tn.H  Keluarga Tn.H mengatakan akan lebih
15.00 WIB berhubungan dengan khususnya pada An.T tentang memperhatikan kondisi kesehatan keluarganya.
kemampuan keluarga Tn.H cara menggosok gigi dan cara  Keluarga mengatakan akan meningkatkan
dalam mengenal masalah mencuci tangan menggunakan PHBS salah satunya dengan cara mengosok
kesehatan. sabun dan air. gigi dalam menunjang kesehatan keluarga
khususnya An.T.
15.15 WIB 2. Mengkaji ulang pemahaman
keluarga Tn.H khususnya O :
pada An.T setelah pendidikan  Keluarga Tn. H menerima informasi dengan
kesehatan tentang cara baik (tampak tersenyum dan mengangguk-
menggosok gigi dan cara anggukkan kepala).
mencuci tangan menggunakan  Keluarga Tn. H terlihat kooperatif selama
sabun dan air. interaksi dan terjadi saling tanya jawab.
3.Memotivasi keluarga Tn.H
dalam meningkatkan PHBS A :
salah satunya dengan cara  Tujuan tercapai yaitu keluarga Tn.H dapat
menggosok gigi dan mencuci menerima informasi dengan baik.
tangan menggunakan sabun
dan air khususnya pada An.T . P : -

2. Memotivasi keluarga Tn.H


15.30 WIB untuk selalu menjaga
kesehatan.
3. Memberikan reinforcement
positif atas keaktifan keluarga
Tn.H dalam kegiatan
pendidikan kesehatan.
2 Rabu,
08/06/2016 Kurang pengetahuan keluarga 1.Memberikan pendidikan S : Sofia
Tn.H tentang penyakit kesehatan ulang pada keluarga  Keluarga Tn.H mengatakan baru pertama kali
16.00 WIB demam tinggi yang diderita Tn.H tentang penyakit demam ini mendapatkan pendidikan kesehatan tentang
oleh An.H berhubungan tinggi dan cara penanganannya. cara menangani demam tinggi dengan kompres
dengan ketidak mampuan 2.Mengkaji ulang pemahaman hangat.
keluarga Tn.H dalam keluarga Tn.H tentang penyakit  Keluarga Tn.H mengucapkan terimakasih atas
mengambil keputusan yang demam tinggi setelah diberikan pendidikan kesehatan yang telah diberikan.
tepat terhadap masalah pendidikan kesehatan.
kesehatan pada An.T dengan O:
penyakit demam tinggi.  Keluarga Tn.H tampak antusias dalam
3.Memotivasi keluarga Tn.H mendengarkan pendidikan kesehatan yang
16.20 WIB untuk mencegah kambuhnya dilakukan.
penyakit demam tinggi dan  Keluarga Tn.H kooperatif pada saat dilakukan
melakukan tindakan yang tepat pendidikan kesehatan dan terjadi tanya jawab.
saat terjadi demam tinggi pada  Keluarga Tn.H dapat menjawab dengan baik
An.T. beberapa pertanyaan yang diajukan untuk
4.Memberikan reinforcement mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan.
positif atas keberhasilan
keluarga Tn.H dalam memahami A :
pendidikan kesehatan tentang  Tujuan tercapai yaitu keluarga Tn.H dapat
penyakit demam tinggi. menjawab dengan baik beberapa pertanyaan
yang diajukan untuk mengevaluasi hasil
pendidikan kesehatan dan dapat mempraktikan
bagaimana cara kompres hangat pada demam
tinggi.

P:-

Anda mungkin juga menyukai