Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat
KONSEP DASAR
1. Pengertian
kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
Cedera pada kulit dan jaringan sekitarnya akibat suhu, bahan kimia, listrik
Luka bakar adalah luka yang terjadi karena terbakar api langsung maupun
tidak langsung, juga pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan
kimia. Luka bakar karena api atau akibat tidak langsung dari api, misalnya tersiram
air panas banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga. (Sjamsuhidajat, 2004).
2. Penyebab/factor predisposisi
Trauma Termal
Disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api, cairan panas atau
Trauma Elektrik
Disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi listrik yang dihantarkan
melalui tubuh.
Berat ringannya luka dipengaruhi oleh lamanya kontak, tingginya voltage dan
Trauma Kimia
Disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa kuat.
Trauma Radiasi
Terbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan
a. Fase akut
Pada fase ini problema yang ada berkisar pada gangguan saluran nafas karena
adanya cedera inhalasi dan gangguan sirkulasi. Pada fase ini terjadi gangguan
sistemik.
Fase ini berlangsung setelah shock berakhir. Luka terbuka akibat kerusakan
c. Fase lanjut
Fase ini berlangsung setelah terjadi penutupan luka sampai terjadi maturasi.
Masalah pada fase ini adalah timbulnya penyakit dari luka bakar berupa parut
Palmar
Rule of nine
Genetalia/perineum : 1%
Total : 100%
Metode ini digunakan untuk estimasi besarnya luas permukaan pada anak.
Apabila tidak tersedia tabel tersebut, perkiraan luas permukaan tubuh pada
Pada anak di bawah usia 1 tahun: kepala 18% dan tiap tungkai 14%.
dewasa.
Kemerahan, Kering
Nyeri
Basah
Adanya bula
Sangat Nyeri
Merah
Basah
Nyeri
Meluas ke seluruh lapisan kulit, dan ke dalam lapisan lemak, otot dan
tulang di bawahnya
Hitam
Tidak nyeri
Perlu Eksisi
a. Voltase rendah.
b. Voltase tinggi.
c. Tersambar petir.
Rendah
(< 1000 V) Luka masuk dan Cardiac arrest
Jarang
Listrik rumah keluar local mungkin
tangga
5. Penatalaksanaan Medis
a. Pre hospital
Segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) orang itu
agar api segera padam/gunakan handuk basah untuk memadamkan api pada
tubuhnya.
bahan kimia tersebut terlebih dahulu dan mematikan apinya dengan cara
pakaikan selimut basah pada daerah luka bakar. Lalu baru bisa dibawa ke
b. Hospital
Airway
dilindungi kecuali yakin tidak terdapat jejas servikal. Inhalasi gas panas
dapat menyebabkan edema pita suara beberapa saat kemudian, oleh karena
itu jaga jalan nafas tetap paten. Bila diperlukan dapat dilakukan intubasi.
1. Riwayat luka bakar karena api atau luka bakar di ruangan tertutup.
2. Luka bakar yang luas dan dalam di area wajah, leher atau upper torso.
laringoskop.
Breathing
Circulation
edema. pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik
luka bakar, ada 2 cara yang lazim dapat diberikan yaitu dengan Formula
Resusitasi cairan :
1. Cara Evan
Separuh dari jumlah (1). (2), (3) diberikan dalam 8 jam pertama.
2. Cara Baxter
pertama
Disability
1. AVPU
merespon).
4. Hati-hati pada pasien dengan hipoksemia dan syok karena dapat terjadi
Exposure
a. Melepas semua pakaian dan asesoris yang melekat pada tubuh pasien.
c. Perawatan Luka
1. Terbuka
luka setelah aplikasi dariagen luka dua kali atau tiga kali sehari.
2. Tertutup
d. Eschariotomy
perfusi jaringan yang tidak adekuat karena adanya eschar yang menekan
Tindakan yang dilakukan hanya berupa insisi dan bukan membuang eschar.
Indikasi : pada luka bakar yang mengenai seluruh ketebalan dermis sehingga
timbul edema yang dapat menjepit pembuluh darah, misalnya luka bakar
1. Kasus Triger
letak kebakaran di lantai 2 yang bertepatan dengan ruang kantor Tn. R. pada saat
kebakaran Tn. R berada di titik api, Tn. R berhasil keluar dari gedung namun sesaat
setelah keluar Tn. R mengalami syncope dan segera dilarikan ke RS. Pada saat di
UDG didapatkan bahwa wajah klien terlihat merah, bagian alis dan bulu hidung
takipnea, pada saat dibuka jalan napas terdpat karbon dan adanya tanda-tanda
inflamasi di orofaring. Terdapat luka bakar dibagian abdomen dan tangan sebelah
kiri. TD: 80/60 mmHg, N: 140 x/menit, RR: 38 x/menit terpasang aliran oksigen
100%.
Pengkajian primer
1) Airway
a. Lihat (look)
Lihat jalan napas klien. Pada saat dibuka jalan napas, terdapat karbon dan
adanya tanda-tanda inflamasi orofaring. Pasien mengalami agitasi atau
penurunan kesadaran. Agitasi menunjukkan kesan adanya hipoksemia
yang mungkin disebabkan oleh karena sumbatan jalan napas, sedangkan
Pengkajian sekunder
1. Bersihan jalan tidak efektif b.d. faktor lingkungan, menghirup asap (karbon).
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d. faktor lingkungan, menghirup asap
(karbon)
Perencanaan
Mandiri :
Kolaborasi :
- Berikan O2
Perencanaan
Mandiri :
Kolaborasi :
- Pemasangan oro-pharingeal
5. Evaluasi
dilaksanakan ketika klien masuk di UGD, dari proses triage dan tindakan
- Pantau TTV klien dan observasi kesadaran klien. (Dalam batas normal)
- Pantau kebutuhan napas klien. Hal yang dapat dilihat antara lain napas klien
tampak tenang dan baik, dan tampak retraksi dada klien dalam bernapas dalam
keadaan normal.
oleh klien.
- Lakukan perawatan luka pada abdomen klien yang mengalami luka bakar dan
Treatment Strategies”. Scand J Trauma Resusc Emerg Med. 2013; 21: 31.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3653783
Gill, Preea & Rebecca V Martin. “Smoke Inhalation Injury”. BJA Education, 15 (3):
diunduh melalui
Oman, Kathleen S, Jane Koziol-McLain & Linda J. Scheetz. 2012. Panduan Belajar
Paramita, D dkk. 2013. “Luka Bakar Disertai Truma Inhalasi”. Jambi: Fakultas
Ronald P Micak, P. M. (2017, 9 24). Inhalation Injury from Heat, Smoke, or Chemical
Smeltzer, Suzanna C, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner &
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4624587