PENDAHULUAN
Saluran air kemih adalah sesusunan alat tubuh yang berperan untuk
membentuk dan menyalurkan air kemih, terdiri dari ginjal, piala, ureter, kandung
kemih dan uretra. Air kemih adalah cairan hasil produksi ginjal dari darah,
mengandung bahan sisa hasil pertukaran zat yang larut di dalam air untuk dibuang
keluar dari tubuh. Kaitan lintasan dan gerak alir air kemih sebagai berikut
Cairan darah yang dialirkan ke dalam ginjal mengalami sederetan proses: filtasi,
resorpsi, sekresi dan homeostatis pada pembentukan air kemih ini, kemudian produksi
ini dilimpahkan ke dalam piala buat mengatur pengaliran selanjutnya. Bertolak dari
piala dengan dorongan gerakan peristaltik disertai pengaruh gaya berat yang berkala,
air kemih disalurkan melalui penyalur ureter buat selanjutnya dipercikkan masuk ke
dalam kandung kemih (efflux). Pada kesempatan ini kandung kemih terisi oleh
kandung kemih, yang setelah itu kandung kemih mengerrut memompa air kemih
sampai habis ke uretra (afflux) untuk dibuang ke alam bebas sebagai siraman
pancaran buang air kecil. Pada persambungan ureter-kandung kemih, ureter berjalan
katub yang melewatkan aliran air kemih dari ureter ke kandung kemih saja
uretra terdapat otot sfingkter yang hanya terbuka sewaktu kandung kemih menge-
rut memompakan isinya keluar. Sewaktu kandung kemih menampung, air kemih
persambungan ureter kandung kemih tertutup, air kemih dialirkan dari kandung kemih
C. Bagaimana patogenisnya
Dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi open book. Metode
studi open book yaitu suatu metode dengan membaca telaah buku tentang
patofisiologi. Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
Obstruksi lintas air kemih menyebabkan gerak alir air kemih tertahan (retensi). Hal ini
dapat teijadi di sepanjang lintasan dari hulu pada piala sampai ke muara pada uretra.
Gangguan penyumbatan ini bisa disebabkan olelr kelainan mekanik di dalam liang,
pada dinding atau tindisan dari luar terhadap dinding lintasan atau disebabkan
alir tertahan sehingga air kemih pada hulu sumbatan terbendung dan
sebagian lain yang berangsur angsur menumpuk. Tumpukan air kemih ini
Obstruksi yang lebih ke hulu dekat kepada ginjal, harnbatan yang lebih sempurna dan
2.3 PATOLOGI
Obstruksi pada saluran kemih menyebabkan gangguan gerak alir. Pada bahagian hulu
pendorong untuk menyalurkan air kemih dengan memperkuat kontraksi otot dinding
saluran untuk mengungguli rintangan. Semakin jauh ke hulu dari tempat penyumbatan
semakin berkurang pengaruh-pengaruh akibatnya, akan tetapi lama-kelamaan secara
alir air kemih yang dimulai dari piala ginjal ke-ureter, kandung kemih dan uretra,
maka dapatlah terjadi sebagai berikut : obstruksi di uretra melibatkan kandung kemih,
dan bila timbul "gangguan kompetensi katub ureter -- kandung kemih" hingga
menyebabkan berbalik alir (reflux) dari kandung kemih ke ureter, hal ini melibatkan
ureter dan piala yang berlanjut terus merusak ginjal. Hal yang sama dapat berlangsung
sedemikian rupa bila ada penyumbatan pada ureter atau piala ginjal. Bagaimana
kelanjutannya kejadian yang timbul pada hulu saluran kemih akibat dari suatu
1. KULUP
2. URETRA
divertikel dan bisa pecah yang mengalirkan air kemih di sekitamya. Pipa
semprot manipun bisa melebar. Pada setempat bisa terjadi batu dan infeksi
sebagai penyulit-penyulitnya
3. KANDUNG KEMIH
Penyumbatan atau penyempitan saluran kemih pada leher kandung kemih dan
ataulebih. Keadaan ini biasanya terdapat pada penyempitan uretra pada anak
laki-laki pada pangkal dan pada anak perempuan pada ujung dan pada laki-laki
tua oleh karena pembesaran prostat atau pada sindroma prostatismus sans
prostate. Pada waktu dini kandung kemih masih dapat memenuhi faalnya
larut berlangsung ototnya menjadi tipis dan lemah hingga tak dapat memenuhi
dekompensasi.
balok, demikian juga halnya dengan segitiga kandung kemih, keadaan mana
B. Sellula
lekukan kantong-kantongkecil.
C. Divertikula
D. Bisa tekanan yang tinggi ini lebih mendorong mukosa se-hingga menyembul
huat memompa isinya, karena itu mudah terkena infeksi. Bila divertifikula
Bila terjadi infeksi yang akut terjadi hiperemi dan edema yang menyebabkan reflux.
Pada infeksi khronis mukosa menjadi tipis dan pucat. Masa kompensasi ini dapat
yaitu :
Pancaran dan besar aliran air kemih masih seperti biasanyakarena daya pompa
masih sanggup mengatasi rintangan yang ada, hanya saja otot detrusor menjadi
berlebih peka. Dengan regangan yang sedikit saja pada waktu menampung air
kemih dari ureter telah merangsang hajat untuk buang air kecil sedang bagi
demikian gejala dini dari penyum-batan atau penyempitan pada leher kandung
kemih dan uretra ialah hajat buang air kecil yang bolak-balik dan mendesak
2. Tahap kompensasi
buang air kecil yang bolak-balik dan mendesak, mengedan sejenak, memulai
buang air kecil harus menunggu sejenak sampai kuat kontraksi otot cukup kuat
mengatasi rintangan. Pancaran dan besar aliran air kemih semakin berkurang
Pada rintangan yang meningkat atau berlarut-larut dan lagi diperberat oleh infeksi
bisa menimbulkan terjadinyaair kemih sisa sampai 500 mililiter atau lebih. Hal ini
disebabkan oleh kontraksi otot detrusor yang jadi lebih singkat untuk
memompakan air kemih dengan sempurna sehingga bersisa (residu). Masa
1. Dekompensasi akut
Dapat terjadi dengan mendadak otot detrusor tak kuasa lagi mengkompenser,
karena pengisian tiba-tiba yang banyak dari ureter ke dalam kandung kemih
atau otot ini teregang sekali. Akibatnya, terganggu pengaliran kemih, secara
meninggalkan air kemih sisa. Penghambatan aliran kemih dalam keadaan ini
2. Dekompensasi khronis
air kemih bisa semakin bertambah banyak dan daya tampung menjadi
berkurang. Hajat buang air kecil semakin bertambah sering dan sesewaktu bisa
4, URETER
Lintasan ureter yang miring melalui dinding kandung kemih untuk bermuara ke
dalam rongga kandung kemih, berperan seakan-akan katub yang melalukan kemih
tidak disalurkan berbalik ke dalam ureter, piala dan seterusnya ke ginjal, hal ini
kandung kemih menjadi inkompeten, tekanan ini disalurkan ke dalam ureter, piala dan
seterusnya ke ginjal. Juga pada kandung kemih yang berbalok-balok, edema dan
meradang dapat mengakibatkan peran katub tak kompeten lagi. Rentetan akibat-akibat
dari berbalik alir ini terjadi dengan hal yang sama dijumpai seperti pada penyumbatan
ureter atau piala ginjal. Pada hulu penyumbatan atau penghalangan alir air kemih otot
mendorong air kemih. Berpapasan dengan sumbatan di bagian hulu ureter melebar
(dilatasi) karena pelonggokan air kemih. Gerakan peristaltik yang meninggi ini
kelamaan di sekitar ureter terbentuk jaringan ikat dan kerutan jaringan ini
Bila pengaliran air kemih ini sedemikian terus berkelanjutan maka otot dinding ureter
dan piala menjadi lemah dan terjadi dekompensasi. Pelebaran ureter (ureteriksasi,
saluran yang tidak menyumbat sempurna (sub-total), di mana sebagian air kemih
masih lewat dan selainnya tertahan. Pada penyumbatan yang sempurna (total)
terjadi atrofi primer ginjal. Penyumbatan semakin ke hulu dengan menyumbat hamper
5. GINJAL
Dalam keadaan normal tekanan di dalam rongga piala kecil sekali mendekati nol.
Pada penyumbatan disaluran ureter atau berbalik alir dari kandung kemih ke ureter
(reflux) mengakibatkan piala dengan kalises melebar disebabkan te- kanan hidrostatis
yang meninggi. Terjadinya kerusakan ginjal atrofi hidronefrosis, tergantung kepada
letak, sifat dan lamanya sumbatan saluran aliran kemih. Disamping itu tergantung
juga kepada bentuk piala yang berada di dalam atau di luar ginjal. Piala yang berada
di dalam rangkulan ginjal lebih dini mengakibatkan kerusakan ginjal daripada piala
yang diluar ginjal, karena tekanan hidrostatis yang tinggi. Pada penyum- batan atau
berbalik alir air kemih pada ureter yang seterusnya melibatkan piala ginjal, mula-mula
otot dinding piala menjadihipertofis dalam usaha mendorong air kemih. Bila kejadian
ini berlarut-larut otot ini menadi lemah dan berakhir dengan kelumpuhan
dekompensasi. Perobahan yang pertama terjadi pada kalises. Bentuk kaliks yang
normal cekung oleh penon- jolan papil ginjal ke piala. Papil ini terdiri dari pipa-pipa
hidrostatis yang meninggi di dalam rongga piala, bentuk cekung kalises ini berobah
jadi ceper dan bila lebih lanjut menjadi cembung. Perobahan ini disebabkan oleh
iskhemi, nekrosis dan absorpsi jaringan, sedang jaringan di antara papil adalah bagian
akhir yang rusak. Tekanan hidrostatis yang tinggi bila terus berlangsung menye-
babkan ginjal tertinggal merupakan suatu kantong berdinding tipis berisi cairan yang
terdiri dari air dan elektrolit atau cairan nanah karena infeksi. Dengan peningkatan
pemekatan. Hidronefrosis adalah suatu jenis atrofi ginjal dengan mengandung penum-
pukan cairan yang terjadi karena desakan oleh tingginya tekanan hidrostatis.
Sungguhpun hambatan pengaliran air kemih secara total, namun ginjal masih
membentuk air kemih terus. Air kemih ini pada piala diresorbir oleh tubuli, pembuluh
limfatis, pembuluh darah balik atau merembes ke dalam antar jaringan ginjal.
Hidronefrosis yang sebelah berakibat faalnya terganggu, untuk memenuhi kebutuhan
karena gangguan ini,ginjal yang normal di sebelah lain menjadi hipertrofi kompen-
satoris. Bila kedua buah ginjal hidronefrotis, maka kedua buah ginjal mengusahakan
faalnya maksimal.
gangguan buang air kecil dan kelainan air kemih . Ketiga keluhan utama ini disertai
juga dengan keluhan lain apakah kelainan system antara lain gangguan saluran
penyakit yang diderita apakah timbulnya mendadak, menahun atau berulang kambuh,
sebab penampilan mendadak bisa terjadi dari penyakit yang menahun. Dari kesan-
kesan anamnesa yang diperoleh dapat memberi tuntunan (pesan) buat pemeriksaan
berturut-turut dari gejala dan tanda, laboratoria, sinar-x dan pemakaian alat periksa.
kandung kemih).Gejala utama dari bagian saluran kemih ini ialah hajat buang
air kecil yang bolak-balik dan mendesak, mengeluarkan air nkemih dengan
naliran yang kecil dan pancaran tidak jauh dan akhir buang air kecil menetes-
netes, pada keadaan yang telah lama meninggalkan air kemih sisa (residu).
Melihat dan meraba uretra dan daerah kemaluan apakah ada sesuatu kelaina
vaginal.
2. Gangguan pada pipa penyalur, pengatur alir dan pembentuk(Ureter, piala dan
ginjal). Gejala utama dari saluran ini ialah perasaan sakit pada daerah
pinggang atau pada sepanjang lintasan ureter, kadang air kemih berdarah dan
adanya berbalik alir kandung kemih ke ureter (refluks). Jika ada hidronefrosis
adanya gejala dan tanda uremia. Melakukan raba rektal dan vaginal akan
memberi kesan tentang kelenjar prostat, leher rahim dan kandung kemih yang
dung kemih ke uretra seperti pembesaran prostat, penyempitan uretra dan batu
hajat buang air kecil yang bolak-balik dengan aliran kemih yang kecil dan
pancaran tidak jauh pada siang dan malam hari. Air kemih berdarah yang
disebabkan penyebab obstruksi seperti batu kemih dan tumbuhan pada saluran.
Bengkakan pada perut disertai dengan senak pada ulu hati pada hidronefrosis.
Gejala dan tanda yang timbul sebagai penyulit obstruksi dengan tidak ada atau
pinggang.
II. Laboratorium
Pada perlangsungan penyakit yang menahun dijumpai anemi. Pada infeksi yang
menahun lekosit meninggi atau hanya sedikit saja. Kegagalan ginjal memberikan
kalsium menurun demikian juga kalsium. Air kemih mengandung zat putih telor,
darah atau sel-sel nanah dan bakteri pada bakteriuri dan pyuri.
III. Sinar X.
Foto ikhtisar kesan besar ginjal, keadaan tulang belulang, setiap pengapuran atau batu.
Urogram ekskretoris buat melihat funksi dan lintasan air kemih, seperti pelebaran
Terlintas dugaan adanya refluks kandung kemih -- ureter bila gambar menunjukkan
pelebaran ureter yang bertahan pada bagian bawah, bagian yang melebar pada ureter,
menipis. Pada kandung kemih tampak divertikula atau permukaan yang tidak rata.
yang menggambarkan ureter dan piala karena refluks atau bila disuruh buang air kecil
lebih jelas. Urografi retrograde dapat memberikan gambaran yang lebih baik dari
ekskretoris, tetapi banyaknya bahan yang dimasuk- kan memberikan penilaian yang
bisa keliru.