IN FINISHER PHASE
The purpose of this study to determine the effect of steer Brahman crosses red and white
on performan finisher phase. The materials used 39 steers red Brahman crosses and 39 steers
white Brahman cross 2-2.5 year old (436.82 ± 34.71 vs 449.92 ± 34.28 kg). The feed forage
(grass and rice straw) and concentrate. The method was used by case study. The variables
measured were daily Dry Matter Intake (DMI), Average Daily Gain (ADG), Feed Convertion
Ratio (FCR), Feed Cost Per Gain (FCG) dan Income Over Feed Cost (IOFC). Data was analyzed
using t test (unpaired). Result found that (ADG) steer red and white Brahman cross (1.03 ± 0.07
vs 1.08 ± 0.15 kg/head/day), (DMI) (10.02 ± 0.79 vs 10.14 ± 0.83 kg/head/day), (FCR) (9.74 ±
0.66 vs 9.58 ± 1.28), (FCG) (IDR 24835 vs IDR 24136/kg), (IOFC) (IDR 12.684 vs IDR 14.329
head/day) respectively were not significanly different (P>0.05). Steer white Brahman cross was
suggested for feedlot farming because more efficient and gainful.
Keywords: Average Daily Gain, Dry Matter Intake, Feed Consumtion Ratio, Feed Cost per Gain,
Income Over Feed Cost.
Kata kunci: Pertambahan bobot badan harian, Konsumsi, Konversi, Feed Cost per Gain, Income
Over Feed Cost.
Feed Cost Per Gain dan Income Over Variabel Brahman Brahman
Feed Cost (IOFC) Cross Merah Cross Putih
Rata-rata hasil analisis feed cost per
gain (FCG) dan Income Over Feed Cost FCG 24.835 24.136
(IOFC) pada sapi Brahman cross steer IOFC 12.684 14.329
merah dan putih dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rata-rata feed cost per gain (Rp/kg)
dan Income Over Feed Cost (IOFC) Feed cost per gain (FCG)
(Rp/ekor/hari). merupakan jumlah biaya pakan yang
dikeluarkan untuk menghasilkan satu
kilogram pertambahan bobot badan. Feed
cost per gain pada sapi Brahman cross steer yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan
merah Rp. 24.835 dan sapi Brahman cross bila bobot awalnya lebih tinggi.
steer putih Rp. 24.136. Hasil analisis data Income Over Feed Cost (IOFC)
menunjukkan bahwa Feed cost per gain merupakan jumlah pendapatan yang
(FCG) sapi Brahman cross steer merah dan dihasilkan setelah dikurangi dengan biaya
putih berbeda tidak nyata (P>0,05), artinya pakan. Income Over Feed Cost (IOFC) pada
perbedaan warna kulit antara sapi Brahman sapi Brahman cross steer merah Rp.12.684
cross steer merah dan putih tidak dan sapi Brahman cross steer putih Rp.
memberikan pengaruh terhadap Feed cost 14.329. Hasil analisis data menunjukkan
per gain (FCG). Hal ini disebabkan biaya bahwa Income Over Feed Cost (IOFC) sapi
pakan sapi Brahman cross steer merah dan Brahman cross steer merah dan putih
putih relatif sama. Menurut Suparman berbeda tidak nyata (P>0,05), artinya
(2004), Soeharsono, Saptati dan Dwiyanto perbedaan warna kulit antara sapi Brahman
(2011) bahwa Feed cost per gain (FCG) cross steer merah dan putih tidak
dihitung dari biaya pakan dibagi dengan memberikan pengaruh terhadap Income
pertambahan bobot badan harian, Feed cost Over Feed Cost (IOFC). Hal ini disebabkan
per gain dinilai baik apabila angka yang pertambahan bobot badan harian, harga jual
diperoleh serendah mungkin, yang berarti per kilogram bobot hidup dan biaya pakan
dari segi ekonomi penggunaan pakan yang dikeluarkan pada sapi Brahman cross
efisien. Untuk mendapatkan Feed cost per steer merah dan putih relatif sama. Menurut
gain rendah maka pertambahan bobot badan Soeharsono, Saptati dan Dwiyanto (2011)
harian harus semaksimal mungkin. menyatakan Income over feed cost (IOFC)
Sapi yang digunakan pada penelitian merupakan pendapatan atas besarnya biaya
ini pada fase finisher. Menurut Suparman pakan untuk menghasilkan bobot badan
(2004) bahwa Feed cost per gain apabila selama masa pemeliharaan. Sehubungan
dikaitkan dengan kurva pertumbuhan akan dengan itu Mayulu, Suryanto, Sunarso,
diperoleh angka feed cost per gain yang Cristiyanto, Ballo dan Refai (2009) serta
semakin tidak efisien. Hal ini disebabkan Setyono (2006) menyatakan Income Over
dengan bertambahnya umur ternak, dan Feed Cost (IOFC) merupakan pendapatan
setelah ternak dewasa maka pertambahan yang dihasilkan setelah dikurangi biaya
bobot badan menurun, padahal konsumsi pakan, untuk meningkatkan nilai Income
pakan relatif tetap. Sehubungan dengan itu Over Feed Cost (IOFC) yang tinggi maka
Soeharsono, Saptati dan Dwiyanto (2011) pertambahan bobot badan harian harus
menyatakan bahwa bobot awal kurang dari semaksimal mungkin.
400 kg akan membutuhkan biaya pakan
Kesimpulan
Sapi Brahman cross steer merah dan
putih menunjukkan performan
pertambahan bobot badan harian,
konsumsi BK, konversi pakan, feed
cost per gain dan income over feed Beatty, D.T., Barnes, A., Taylor, E., Pethick,
cost relatif sama. D.W., McCarthy, M and Maloney,
Sapi Brahman cross steer putih S.K. 2006, Physiological
secara ekonomis cenderung lebih responses of Bos Taurus and Bos
Efisien dan menguntungkan Indicus cattle to prolonged,
continuous heat and humidity, J.
Anim Sci, vol. 84 : 972-85
Saran
Saran dari penelitian ini sebaiknya Blackshaw, J.K and Blackshaw, A.W .1994.
memilih bakalan sapi Brahman cross steer Heat stress in cattle and the
putih karena cenderung lebih efisien dan effect of shade on production
menguntungkan dalam pemeliharaanya. and behaviour: a review,
Australian Journal of Experimental
Agriculture, vol. 34 :285-95
Daftar Pustaka
Diki, R. 2008. Pengaruh Heat Stress
Aberle, D. E., Forrest, J. C., Gerrard, D. E Terhadap Performa Sapi Potong.
and Mills, E. W. 2001. Principles of Prosiding Seminar Nasional Sapi
Meat Science. Fourth Edition. Potong:Palu
W.H. Freeman and Company. San
Francisco, United States of America. Direktorat Jenderal Peternakan. 2014.
Populasi Sapi Potong. Direktorat
Affandy.2007.Petunjuk Teknis Teknologi Jenderal Peternakan: Jakarta.
Inovasi Pakan Murah untuk
Usaha Pembibitan Sapi Potong. Field, T. G. 2007. Beef Production and
Pusat Penelitian dan Pengembangan Management Decisions-Fifth
Peternakan. Pasuruan. Edition. J. Anim Sc. Vol. 27,
suppl . 3/f, pp. 5-9.
Agus, A., Suwignyo, B dan Utomo, R. 2005.
Penggunaan Complete Feed Hafid, H. H., Gurnadi, R. E., Priyanto, R
Berbasis Jerami Padi Fermentasi dan Saefuddin, A. 2001.
Pada Sapi Australan Commercial Komposisi Potongan Komersial
Terhadap Konsumsi Nutrien dan Karkas Sapi Australian
Pertambahan Bobot Badan Commercial Cross Kebiri Yang
Harian. Buletin Peternakan Vol. 29 Digemukkan Secara Feedlot
(1). ISSN 0126-4400 Pada Lama Penggemukan Yang
Berbeda. Jurnal Ilmu-Ilmu
Anggraeny, Y. N., Mariyono, dan Pertanian Agroland 8(1): 90 – 96.
Prihandini, P. W. 2010. Kinerja
Reproduksi Sapi Brahman Cross James, O. 1980. History and development
Di Tiga Provinsi Di Indonesia : of zebu cattle in the united states.
Studi Kasus Di Provinsi Jawa J. Anim Sci. Vol 50, no 6
Timur, Jawa Tengah, dan
Kalimantan Selatan. Seminar Jose, F. 1996. The Effect Of Corn Particle
Nasional Teknologi Peternakan dan Size And Corn Silage Level On
Veteriner. The Performance Of Angus (Bos
Taurus) And Brahman (Bos Interactions. Department of
Indicus) Steers. Dissertation. Agricultural, Food and Nutritional
University of Florida:United States Science. University of Alberta