Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 13

Nama dan NIM : 1. Dewi Masitoh (12402173135)

2. Barod Chrismonaldo (12402173136)

3. Risa Binti Fuaddah (12402173137)

Fakultas / Jurusan / Kelas : FEBI / ES / 5-C

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Ekonomi Syari’ah

Dosen : Muhammad Aswad, S.Ag., MA.,

PENGARUH IKLAN ROKOK DI TELEVISI RCTI TERHADAP


PERILAKU MEMBELI PADA REMAJA RT 01 RW 01 DESA SIABU
KECAMATAN SALO KABUPATEN KAMPAR

Permasalahan:

Televisi merupakan media iklan yang paling ampuh daripada yang lainnya
karena dapat menunjukkan cara bekerjanya suatu produk pada saat produk
tersebut digunakan, misalnya produk makanan, kosmetik, obat, dan lain
sebagainya. Walaupun iklan televisi merupakan iklan yang mahal diantara
lainnya, namun daya jangkaunya yang luas maka biaya iklan televisi justru yang
paling murah diantara media lainnya, jika melihat dari sejumlah orang yang dapat
menjangkaunya. Iklan rokok merupakan salah satu iklan yang ditayangkan di
media televisi. Iklan rokok berbeda dengan iklan lainnya, dimana iklan rokok
tidak boleh menyajikan kemasan rokok secara utuh seperti memperlihatkan
produknya dan tidak boleh terang-terangan mengajak atau membujuk seseorang
untuk merokok, serta harus menyantumkan peringatan yang berisi informasi
tentang bahaya merokok secara mencolok. Iklan rokok memiliki tampilan
menonjol dibanding produk iklan lainnya. Hal ini terlihat dari merek iklan rokok
yang muncul sekarang dengan mengedepankan kreatifitas kata dan meminimalisir
aspek visual dalam iklan. Penelitian ini dilakukan di Desa Siabu khususnya pada
RT 01 RW 01. Berdasarkan data yang penulis dapatkan, remaja RT 01 RW 01
suka menonton program televisi RCTI karena programnya menarik. Sehingga
dalam kasus ini, peneliti ingin mengetahui “Apakah berpengaruh iklan rokok di
televisi RCTI terhadap perilaku membeli pada remaja RT 01 RW 01 Desa Siabu
Kecamatan Salo Kabupaten Kampar?”

Output yang dihasilkan berdasarkan analisis data dengan menggunakan


alat analisis SPSS sebagai berikut:

1. Variabel
2. Model Summary, pada tabel kedua ini menjelaskan tentang
 Angka R sebesar 0,357 menunjukkan bahwa korelasi
variabel independen yaitu pengaruh iklan rokok terhadap
perilaku membeli adalah lemah.
 Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,127
(berasal dari 0,357×0,357). Nilai adjusted square pada
model ini adalah 0,109 hal ini berarti 10,9% variabel
perilaku membeli bisa dijelaskan oleh variabel pengaruh
iklan rokok. Sedangkan sisanya (100% - 10,9% = 89,1%)
dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
3. Anova, tabel anova menjelaskan perhitungan uji F dimana dari uji
ANOVA atau F-test didapat F hitung model ini adalah 7,144
dengan tingkat signifikasi 0,010. Karena probabilitas (0,010)
melebihi tingkat signifikasi yang disyaratkan 0,05 maka bisa
dikatakan bahwa variabel pengaruh iklan rokok tidak berpengaruh
terhadap perilaku membeli.
4. Tabel terakhir output regresi adalah coefficients. Nilai koefisien
regresi menjelaskan makna dari persamaan regresi dari penelitian
ini adalah:
 Perilaku membeli = 1,497+0,338 pengaruh iklan rokok.
 Nilai konstanta menyatakan jika tidak ada variabel
independen tersebut, maka jumlah perilaku membeli
adalah 1,497.
 Koefisien regresi 0,338 menyatakan bahwa setiap
penambahan satu-satuan skor pengaruh iklan rokok akan
meningkatkan skor perilaku membeli sebesar 0,338.

Maka berdasarkan nilai signifikasi, variabel Iklan Rokok


berpengaruh terhadap Perilaku Membeli.

Anda mungkin juga menyukai