Anda di halaman 1dari 4

METODE ANALISIS DATA

1. Editing, yaitu kegiatan meneliti jawaban responden dengan daftar pertanyaan agar benar-

benar valid.

2. Coding, yaitu proses pemberian kode tertentu terhadap macam jawaban dari kuisioner

untuk dikelompokan ke dalam kategori yang sama.

3. Scoring, yaitu kegiatan memberi nilai berupa angka pada jawaban untuk memperoleh data

4. Tabulating yaitu menyajikan data – data yang diperoleh dalam tabel.

ANALISIS DATA

UJI INSTRUMEN

Untuk memeperoleh data dari responden dengan baik, maka kuesioner sebagai instrumen

pengumpulan data penelitian harus memenuhi persyaratan uji validitas dan uji reliabilitas

UJI DESKRIPTIF

digunakan untuk memberikan informasi tentang ciri atau karakteristik variabel-variabel

penelitian yang utama.

ASUMSI KLASIK

Dalam melakukan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian perlu dilakukan

pengujian asumsi klasik yang meliputi Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas dan Uji

Heteroskedastisitas.
PENJELASAN HASIL UJI

UJI RELIABILITAS

Dari hasil tabel uji reliabilitas memperlihatkan bahwa nilai Cronbach Alpha masing – masing

variabel lebih besar dari 0,70. Dari hasil data uji reliabilitas bahwa variabel kualitas

pelayanan, variasi produk, persepsi harga dan volume penjualan dinyatakan reliabel.

UJI NORMALITAS

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan

variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, variabel

penggangu atau residual memiliki distribusi normal.

Dari tabel hasil pengujian normalitas menggunakan uji statistic kolmogrof-smirnov test yang

memiliki signifikasi sebesar 0,080 yang berarti lebih besar dari 0,05 yang artinya nilai

residual sudah berdistribusi normal.

UJI MULTIKOLINEARITAS

Uji Multikolinearitas yang bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antar variabel independen.

Hasil perhitungan tabel uji multikolinearitas bahwa nilai tolerance variabel independen

(kualitas pelayanan = 0,663, variasi produk 0,803, persepsi harga 0,801) diatas 10,00

sedangkan pada nilai VIF (kualitas pelayanan = 1,507, variasi produk = 1,246, persepsi harga

1,248) memiliki nilai lebih kecil dari 10,00. maka dapat disimpilkan bahwa tidak terjadi

problem multikolinieritas pada model regresi.

VIF (Variance Inflation Factor) / Faktor Inflasi Varian


UJI HETEROKEDASTISITAS

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak

samaan variance dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang lain

Dari tabel hasil uji heterokedastisitas menunjukkan output dari SPSS menunjukkan semua

hasil variabel independen (kualitas pelayanan = 0,530, variasi produk = 0,210, persepsi harga

= 0,658) mempunyai nilai signifikan lebih dari 0,05 hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak

terjadi ketidaksamaan variance dari pengamatan satu dengan pengamatan lainnya.

UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Koefisien determinasi (𝑅 2 ) pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Berdasarkan tabel uji koefisien determinasi bahwa besarnya Adjusted R Square (R 2) adalah

sebesar 0,529. Hal tersebut berarti 52,9% variasi variabel volume penjualan dapat dijelaskan

oleh variabel bebas berupa kualitas pelayanan, variasi produk, persepsi harga. Sedangkan

sisanyaa 47,1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti atau diluar model.

UJI T

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masingvariabel independen terhadap

variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen, yang di uji pada tingkat signifikansi.

Dari hasil tabel uji T dapat saya jelaskan variabel

1. Kualitas pelayanan di ketahui t hitung (0,141) < t tabel (0,1689) dan sig. (0,888) >

0,05. Artinya variabel kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap

volume penjualan.
2. Variasi produk t hitung (0,458) < t tabel (0,1689) dan sig. (0,648) > 0,05. Artinya

variabel variasi produk tidak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan.

3. Persepsi harga t hitung (9,217) > t tabel (0,1689) dan sig.(0,000) < 0,05. Artinya

variabel persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan.

ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang

jumlahnya lebih dari satu terhadap satu variabel dependen.

Dari hasil tabel uji analisis regresi linear berganda dapat saya jelaskan

1. Nilai koefisien regresi untuk variabel kualitas pelayanan sebesar 0,012. Artinya

semakin baik kualitas pelayanan akan semakin meningkatkan variabel volume

penjualan.

2. Nilai koefisien regresi untuk variabel variasi produk sebesar 0,036. Artinya

semakin baik variasi produk di Toko Tiara Rasa, akan semakin meningkat volume

penjualan..

3. Nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi harga sebesar 0,725. Artinya,

semakin baik persepsi harga akan semakin meningkat volume penjualan.

Anda mungkin juga menyukai