Anda di halaman 1dari 3

Nama Jurnal

Review Jurnal

Judul Jurnal

Pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja dalam strategic supply relationship
dengan kerjasama sebagai variabel moderasi

Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian manajemen
terhadap kinerja dalam strategic supply relationship dengan kerjasama sebagai variabel moderasi.

Metode Penelitian

Metode penelitian dalam penelitiaan ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan rancangan
penelitian penjelasan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu
pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu.

Variabel Penelitian

Sistem pengendalian manajemen sebagai variabel independen, kinerja dalam strategic supply
relationship sebagai variabel independen, dan kerjasama sebagai variabel moderasi.

Hasil Penelitian

Dari hasil uji validitas untuk masing-masing item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid.
Semua item pertanyaan dalam kuesioner memiliki r hitung pada level 0,00-0,003 atau dibawah 0,05.

Dari hasil uji reliabilitas penelitian ini dinyatakan reliable karena didapatkan nilai Cronbach Alpha
lebih besar dari 0,70, yaitu sistem pengendalian manajemen sebesar 0,817, kinerja dalam strategic
supply relationship sebesar 0,712, serta kerjasama sebesar 0,824, sehingga semua variabel
penelitian ini dinyatakan reliable.

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dari semua variable dalam penelitian ini menunjukkan nilai
signifikansi karena uji normalitas diperoleh dengan metode Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari
0,05, yakni dari hasil pengujian normalitas kinerja dalam SSRs diperoleh nilai sig. Sebesar 0,183, pada
sistem pengendalian manajemen diperoleh nilai sig. Sebesar 0,180, dan pada kerjasama diperoleh
nilai sig. 0,866. Hal ini berarti semua data dinyatakan normal. Hasil uji normalitas juga dapat dilihat
pada metode grafik deteksi dengan melihat penyebaran data. Jika penyebaran data (titik) ada pada
suatu diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas menunjukkan bahwa masing-masing model regresi


tidak mengalami gejala multikolinieritas. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa nilai VIF untuk sistem
pengendalian manajemen sebesar 3,656 dan nilai tolerance sebesar 0,274. Model regresi IN_X1_X2
memiliki nilai VIF sebesar 3,656 dan nilai tolerance sebesar 0,274. Hasil nilai VIF lebih kecil dari 10
dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 sehingga tidak terjadi multikolonieritas.

Dari hasil uji heteroskedastisitas tidak ditemukan pola tertentu dan titik-titik yang menyebar di atas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas, sehingga model regresi linier pada penelitian ini tidak mengalami
heteroskedastisitas dan layak dipergunakan.

Dari hasil uji t, antara Sistem Pengendalian Manajemen dengan Kinerja dalam Strategic Supply
Relationship didapatkan signifikansi 0,001 (sig. Dan ttabel 2,06866. Hasil pengujian ini
menginpretasikan bahwa variabel Sistem Pengendalian Manajemen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja dalam Strategic Supply Relationship pada taraf signifiansi 5% atau dengan
kata lain H1 diterima. Variabel moderasi IN_X1X2 memiliki signifikansi 0,034 (sig. Ttabel 2,06866.
Hasil pengujian ini menginterpretasikan bahwa sistem pengendalian manajemen berpengaruh
signifikan terhadap kinerja dalam strategic supply relationship yang dimoderasi oleh kerjasama pada
taraf signifikansi 5% atau dengan kata lain hipotesis kedua diterima. Berdasarkan hasil uji koefisien
determinasi terlihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,395 (39,5%) yang artinya Kinerja dalam
Strategic Supply Relationship dijelaskan oleh Sistem Pengendalian Manajemen sebesar 39,5%,
sedangkan sisanya sebesar 60,5% dijelaskan oleh sebab lain diluar model ini.

Selanjutnya, hasil uji koefisien determinasi terlihat bahwa nilai adjusted R square didapatkan sebesar
0,505 (50,5%) yang artinya kinerja dalam strategic supply relationship dapat dijelaskan dengan
sistem pengendalian manajemen sebesar 50,5% jika dimoderasi oleh kerjasama, dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model ini.

Dari hasil uji statistik, menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel sistem pengendalian
manajemen adalah sebesar 0,379 dengan signifikansi 0,001 (sig. Dan ttabel 2,06866. Hasil pengujian
ini menginterpretasikan bahwa variabel Sistem Pengendalian Manajemen berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja dalam Strategic Supply Relationship. Hasil dari perhitungan thitung adalah positif
yang berarti semakin tingginya sistem pengendalian manajemen hotel di Kabupaten Buleleng, maka
Kinerja dalam Strategic Supply Relationship hotel di Kabupaten Buleleng akan semakin tinggi.
Begitupula sebaliknya, jika sistem pengendalian manajemen hotel di Kabupaten Buleleng semakin
rendah, maka Kinerja dalam Strategic Supply Relationship hotel di Kabupaten Buleleng akan semakin
rendah pula.

Hasil pengujian statistik sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja dalam SSRs yang
dimoderasi oleh kerjasama didapatkan hasil IN_X1X2 memiliki signifikansi 0,034 (sig. Ttabel 2,06866.
Dari hasil uji statistik tersebut, terdapat pengaruh yang signifikan yang diberikan dari variabel sistem
pengendalian manajemen terhadap kinerja dalam strategic supply relationship dengan kerjasama
sebagai variabel moderasi.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja
dalam strategic supply relationship hotel di Kabupaten Buleleng dengan kerjasama sebagai variabel
moderasi, maka selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pertama, Sistem pengendalian
manejemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dalam strategic supply relationship.
Kedua, Sistem pengendalian manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja dalam strategic
supply relationship yang dimoderasi oleh kerjasama.

Tanggapan

Sistem pengendalian manajemen sangat penting dan harus ada disetiap organisasi atau perusahaan
karena strategi yang diterapkan perusahaan sangat membutuhkan adanya sistem pengendalian
manajemen. Dan melalui sistem pengendalian manajemen pula dapat terwujud inovasi yang
merupakan kunci keberlanjutan dari hamper setiap perusahaan. Dengan inovasi pula, manajemen
semakin terpacu untuk meningkatkan kinerjanya dalam perusahaan, sehingga tercapai tujuan yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai