I. Acara 1
a. Line Chart
Berdasarkan grafik line chart Nilai Mahasiswa Agribisnis, dapat diketahui bahwa nilai
mata kuliah Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris yang diperoleh antar
mahasiswa fluktuatif. Kita dapat mengetahui bahwa nilai tertinggi yaitu sebesar 90 terdapat
pada nilai Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris sedangkan nilai terendah
yaitu sebesar 50 terdapat pada nilai Matematika dan Bahasa Indonesia. Nilai tertinggi 90
dalam Matematika diraih oleh Azis, dalam Bahasa Indonesia diraih oleh Riski, dan dalam
Bahasa Inggris diraih oleh Nita dan Rani. Nilai terendah 50 dalam Matematika diraih oleh
Rani dan Riski dan dalam Bahasa Indonesia diraih oleh Nita.
b. Pie Chart
Berdasarkan grafik Pie Chart, nilai Bahasa Inggris, Matematika, dan Bahasa Indonesia
Mahasiswa Agribisnis didapatkan proporsi bagan yang sama pada ketiga mata kuliah, yang
ditentukan dari luar sepertiga lingkaran. Jadi, berdasarkan pie chart Nilai Mahasiswa
Agribisnis untuk nilai mata kuliah Bahasa Inggris, Matematika, dan Bahasa Indonesia
adalah sama besar luasnya. Pie Chart tidak dapat menggambarkan nilai terendah dan nilai
tertinggi mahasiswa.
c. Scatter Plot
Grafik IP Mahasiswa Agribisnis menunjukkan nilai IP dan nilai statistik mahasiswa
digolongkan berdasarkan jenis kelamin. Berdasarkan grafik scatter plot dapat diketahui
bahwa yang mendapat nilai IP tertinggi mendekati angka 4 adalah mahasiswa Agribisnis
berjenis kelamin laki-laki sedangkan nilai statistik tertinggi adalah mahasiswa Agribisnis
berjenis kelamin perempuan. Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa nilai statistik dan
nilai IP mahasiswa Agribisnis berjenis kelamin laki-laki relatif lebih baik dibandingkan
dengan mahasiswa Agribisnis berjenis kelamin perempuan. Scatter plot tidak dapat
menggambarkan perbedaan perolehan nilai IP berdasarkan jenis kelamin.
d. Histogram
Berdasarkan persebaran data produksi bawang putih dapat diketahui bahwa pada tahun
2010, rata-rata produksi bawang putih yang didapatkan adalah 15,53 kwintal/ha. Standar
deviasinya adalah 6,356 yang artinya bahwa jarak dengan rata-rata yaitu +6,536 dan -
6,536. Semakin besar nilai standar deviasi maka data dari sampel semakin menyebar
(bervariasi) dari rata-ratanya. Jumlah produksi bawang putih pada tahun 2010 ada 25 kali
produksi dan pada grafik akan didapatkan interval pada setiap batang diagram adalah 5 dan
jumlah kelasnya 6. Frekuensi data tertinggi terletak pada kelas 10,00 - 15,00 dan frekuensi
data terendah terletak pada kelas 0,00 - 5,00 Persebaran data produksi bawang putih pada
tahun 2010 berdistribusi rata.
Soal Latihan
II. Acara 2
● Analisis Deskriptif
Melalui analisis statistik deskriptif dapat diketahui jumlah sampel, rata-rata masing-
masing variabel, standart deviasi, varian, nilai minimum, dan nilai maksimum sesuai
kebutuhan atau keinginan kita. Dari hasil analisis statistik terhadap 30 data mengenai
tomat yang telah dilakukan, dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut :
❖ Data kandungan air pada tomat adalah 30 dengan jangkauan / range 4,56. Nilai
totalnya yaitu 2.755,65 dengan rata-rata 91,8550. Nilai minimum 89,34 ; nilai
maksimum 93,30 ; standart deviasinya 1,45494 ; serta nilai variannya 2,117.
❖ Data kandungan vitamin pada tomat adalah 30 dengan jangkauan / range 13,89. Nilai
totalnya yaitu 614,31 dengan rata-rata 20,4770. Nilai minimum 11,67 ; nilai
maksimum 25,56 ; standart deviasinya 3,93107 ; dan nilai variannya 15,453.
❖ Data kandungan asam pada tomat adalah 30 dengan jangkauan / range 13,89. Nilai
totalnya yaitu 17,505 dengan rata-rata 0,58350. Nilai minimum 0,234 ; nilai
maksimum 0,786 ; standart deviasinya 0,111770 ; dan nilai variannya 0,012.
❖ Pengujian Hipotesis
❖ One Sample T-Test (Data Atlet)
❖ H0 : T = 175 (rata-rata tinggi seluruh atlet sebesar 175 cm)
❖ H1 : T ≠ 175 (rata-rata tinggi seluruh atlet tidak sebesar 175
cm atau terdapat perbedaan rata-rata tinggi atlet)
❖ P value (0,002) < ∝ (0,05) berarti signifikan, H0 ditolak dan H1
diterima.
Kesimpulan
Rata-rata tinggi seluruh atlet tidak sebesar 175 cm atau terdapat perbedaan rata-rata
tinggi atlet dengan tingkat kepercayaan 95%.
TUGAS
III. Acara 3
b. Terdapat hubungan signifikan antara “Promosi” (promosi media cetak) dengan “Penjualan”
(Total penjualan) karena Sig 0,009 < 0,01 dengan korelasi sebesar 0,712 yang berarti antara
“Promosi” dengan “Penjualan” terdapat hubungan yang kuat. Adanya Promosi menarik yang
dilakukan, maka akan membuat konsumen tertarik untuk membeli sehingga total penjualan
akan semakin meningkat.
c. Tidak terdapat hubungan Signifikansi antara “Advertising” (Promosi media TV) dengan
“Penjualan” (Total Penjualan) karena Sig 0,073 > 0,01 dengan korelasi sebesar 0,534 yang
berarti antara “Advertising” dengan “Penjualan” tidak ada korelasi yang terjadi. Hal ini
dimungkinkan karena Advertising yang dilakukan kurang menarik atau tidak mengenai
sasaran sehingga penjualan tidak meningkat.
d. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara “Selling” (penjualan langsung) dengan
“Advertising” (Promosi media TV) karena Sig 0,098 > 0,01 dengan korelasi sebesar 0,499
yang berarti antara “Selling” dengan “Advertising” tidak ada korelasi yang terjadi. Hal ini
mungkin disebabkan karena jumlah barang yang terjual tidak bisa menghasilkan dana yang
sesuai untuk melakukan promosi iklan.
e. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara “Promosi” (promosi media cetak) dengan
“Advertising” (Promosi media TV) karena Sig 0,085 > 0,01 dengan korelasi sebesar 0,518
yang berarti antara “Promosi” dengan “Advertising” tidak ada korelasi yang terjadi. Hal ini
mungkin disebabkan karena iklan yang dilakukan tidak sesuai dengan promosi yang ada.
Terdapat hubungan yang signifikan antara “Selling” (Penjualan langsung) dengan “Penjualan”
karena Sig 0,006 < 0,01 dengan korelasi sebesar 0,764 yang berarti terdapat hubungan yang kuat.
Jika jumlah barang yang dijual meningkat maka total penjualan juga meningkat dengan variabel
kontrol Promosi.