HIPOTESIS
maupun secara khusus berkaitan dengan variabel-variabel yang ada dalam judul
sumber dan literatur baik berupa buku maupun referensi lain sebagai dasar teori.
penelitian ini dari hasil para peneliti sebelumnya. Pada sub bab ini peneliti akan
membagi teori-teori yang digunakan menjadi tiga bagian yang dibuat kerangka
teorinya yaitu yang terdiri dari teori utama/besar (grand theory), teori menengah
(middle theory) dan teori aplikatif/terapan (applied theroy). Ketiga bagian teori
tersebut akan peneliti sajikan dalam sebuah kerangka, maka pada halaman
12
13
dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa
pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”. Dan menurut Buchari Alma (2016:10) manajemen adalah ilmu dan
pada pemahaman bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari
tentang proses mengatur sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara
bidang yang terdiri dari manejemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia,
1. Manajemen pemasaran
mengatur bagaimana supaya barang dan jasa dapat terjua; seoptimal mungkin
daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
3. Manajemen keuangan
berdaya guna dan berhasil untuk mencapai tujuan. Tugasnya yaitu bagaimana
4. Manajemen operasi
15
Hal-hal pokok yang dibahas dalam manajemen produksi ini meliputi masalah
dapat bersaing dalam pasar. Karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan
dimiliki oleh masing-masing pihak, misalnya pertukaran nilai yang dimiliki oleh
kebutuhan konsumen.”
16
diharapkan.
guna mengatur kegiatan pemasaran agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang
telah ditentukan. Menurut Kotler dan Keller (2016: 27) “marketing management
as the art and science of choosing target markets and getting, keeping, and
customer value”. Berbeda dengan pendapat dari Buchari Alma (2016: 132) yang
pengawasan dari aktivitas pemasaran dari perusahaan atau divisi dari perusahaan.
mengambil kesimpulan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu seni atau ilmu
mulut (Herington dan Weaven; 2009). Selain itu, tingkat pelayanan kualitas
1. Reliability
2. Tangibles
3. Emphaty
4. Responsiveness
5. Assurance
Weaven, 2009)
pengiriman produk dan layanan yang efisien dan efektif". Lebih khusus lagi,
quality sejauh mana sebuah situs web memfasilitasi efisiensi dan efektivitas
Service quality baik dalam konteks offline atau online dapat diukur
6. Web design (desain situs) mengacu pada fitur estetika, konten dan struktur
19
katalog online.
berdasarkan persepsi apa yang diterima dan apa yang diberikan. Dengan
manfaat yang didapatkan oleh pelanggan dan pengorbanan yang dilakukan oleh
manfaat fungsional atau emosional dan/atau mengurangi satu atau lebih dari
Menurut Sweeney & Soutar (2001), dimensi nilai terdiri atas empat aspek
utama sebagai berikut: emotional value, yaitu utilitas yang berasal dari perasaan
value, yaitu utilitas yang didapatkan dari kemampuan produk untuk meningkatkan
konsep diri-sosial konsumen; quality value, yaitu utilitas yang diperoleh dari
persepsi terhadap kualitas dan kinerja yang diharapkan atas produk; dan price
20
value for money, yaitu utilitas yang didapatkan dari produk karena reduksi biaya
2.1.8 E-Satisfaction
konsep yang jauh lebih luas dari hanya sekedar penilaian kualitas pelayanan, namun
juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu konsumen akan merasa puas apabila mereka
2. Kualitas produk, yaitu konsumen akan merasa puas apabila hasil mereka
3. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan
harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
konsumen.
4. Faktor situasi, yaitu keadaan atau kondisi yang dialami oleh konsumen.
kebutuhan pribadi.
commerce.
didefinisikan dalam jurnal (Ranjbarian et al., 2012), faktor – faktor dimensi yang
Serviceability.
1. Convenience
E-ritel dipromosikan secara luas sebagai jalan nyaman untuk belanja. Belanja
online dapat menghemat waktu dan tenaga dengan membuatnya mudah untuk
2. Merchandising
22
Persepsi positif merchandising secara online merupakan satu set elemen yang
penawaran online, terpisah dari desain situs dan kenyamanan berbelanja. Ini
online.
3. Serviceability
Umpan balik pada desain situs web, harga yang kompetitif, ketersediaan
(2014), minat beli timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif. Dalam proses
apakah telah memenuhi harapannya atau tidak yang kemudian akan menimbulkan
konsumen mengenai kinerja dari perusahaan baik itu dari segi produk atau
pelayanan dan harga apakah telah memenuhi harapan yang diinginkan konsumen.
Menurut Cronin (2000) dalam Dian dan Rusfian (2013) bahwa repurchase
secara positif terhadap e-service quality suatu perusahaan dan berniat untuk
jurnal Saidani dan Arifin (2012) yaitu : (1) Niat transaksional (2) Niat referensial
penyusunan penelitian serta dapat mempermudah untuk lebih fokus pada bidang
kajian yang sedang diteliti. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil yang telah
dilakukan oleh peneliti terdahulu, sekaligus sebagai acuan dan gambaran yang
yang akan dilakukan dapat dikatakan teruji karena telah ada yang membahas
terlebih dahulu mengenai penelitian yang akan dilakukan kajian yang akan
kinerja keuangan sesuai dengan latar belakang yang telah ditentukan sebelumnya.
Penelitian terdahulu diambil dari beberapa jurnal yang berasal dari internet.
Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang diambil dari beberapa jurnal
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Pengaruh e-
satisfaction
terhadap e-
repurchase
intention
berdasarkan hasil
penelitian
menunjukan
hubungan positif
dan signifikan.
25
Pengaruh e-
security dan e-
service quality
terhadap e-
satisfaction
berdasarkan hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa e-security
dan e-service
quality secara
bersama-sama
memiliki pengaruh
positif dan
signifikan.
2 The Effect of Shopee Variabel Eksplanatory Hasil penelitian
e-Service Quality and Dependen: research menunjukkan
Price Perception on dengan bahwa e-
Repurchase E-Service pendekatan SERVQUAL,
Intention: Customer Quality dan kuantitatif persepsi harga, dan
Satisfaction as Price kepuasan
Mediation Variable. Perception pelanggan
memiliki pengaruh
Variabel positif dan
Rohwiyati and Independen: signifikan terhadap
Praptiestrini (2019)
niat pembelian
Repurchase kembali. Hasil uji
Intention sobel
menunjukkan
Variabel
bahwa kepuasan
Intervening:
pelanggan
memediasi
Customer pengaruh e-
Satisfaction SERVQUAL pada
niat pembelian
kembali. Namun,
kepuasan
pelanggan tidak
dapat memediasi
pengaruh persepsi
harga terhadap niat
pembelian
kembali. Implikasi
dari penelitian ini,
manajer
pemasaran harus
26
memberikan
layanan yang baik
kepada pelanggan,
karena e-
SERVQUAL akan
dapat
meningkatkan
kepuasan
pelanggan, dan
kemudian
kepuasan
pelanggan akan
menciptakan niat
pembelian
kembali.
3 The Influence Of Variabel Eksplanatory Hasil penelitian
Perceived Service Dependen: research menunjukkan
And E-Service dengan bahwa perceived
Quality To E-Service pendekatan service dan e-
Repurchase Intention Quality dan kuantitatif service quality
The Mediating Role Perceived memiliki
Of Customer Service hubungan yang
Satisfaction. signifikan terhadap
Variabel customer
Independen: satisfaction. Di
Agus Santoso and
Atik Aprianingsih bawah ini adalah
(2017) Repurchase ringkasan dari
Intention hasilnya:
Variabel Perceived service
Intervening: dan e-service
quality memiliki
Customer hubungan positif
Satisfaction dengan customer
satisfaction.
Perceived service
dan e-service
quality memiliki
hubungan positif
dengan
Repurchase
Intention.
Customer
Satisfaction
memiliki
27
hubungan positif
dengan
Repurchase
Intention.
4. Pengaruh E-Service Variabel Field Penelitian ini juga
Quality dan Dependen: Research menunjukkan
Perceived Value dengan bahwa e-service
Terhadap E- E-Service pendekatan quality, percieved
Satisfaction yang Quality dan kuantitatif value dan e-
Berdampak pada E- Perceived satisfaction secara
Loyalty Value simultan (bersama-
Mataharimall.com sama) dapat
Variabel mempengaruhi e-
Independen: loyalty
MatahariMall.com.
E-Loyalty Namun, dengan
melihat nilai
Variabel
signifikan yang
Intervening:
dihasilkan,
diketahui bahwa
E- variabel perceived
Satisfaction value tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
e-loyalty.
ini yang disertai dengan paradigma peneltian untuk memberikan gambaran yang
penjualan pada e-commerce. E-service quality yang baik akan dapat menarik
service quality yang kurang baik maka memungkinkan konsumen untuk mencari
e-commerce yang memiliki e-service quality yang lebih baik, apabila e-service
quality baik maka dapat dipastikan akan mendapatkan peluang besar dan dapat
29
commerce lain. Begitupun dengan perceived value, ketika nilai yang dirasakan
(repurchase intention).
Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Agus dan Atik (2017)
intention. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Mim Farisal
pengaruh yang signifikan terhadap repurchase intention. Maka dari itu timbul
bagian dari model indeks kepuasan konsumen dan salah satu faktor dari kepuasan
jasa secara keseluruhan atas keunggulan suatu jasa atau produk yang seringkali
perceived value yang tinggi dalam arti produk yang dibeli menunjukkan kualitas
daripada yang telah dibayar maka akan muncul kepuasan sehingga akan menjadi
pada tempat yang sama karena mempunyai pengalaman yang menyenangkan pada
beli. Seperti yang (Cronin, Brady, & Hult, 2000) ditemukan bahwa niat membeli
pembelian ulang. Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alfi (2018)
E-Service Quality
Perceived Value
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
JD.ID.
JD.ID.
pada JD.ID.
JD.ID.
JD.ID.
pada JD.ID.
JD.ID.
33
JD.ID.
satisfaction
satisfaction