Anda di halaman 1dari 9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Pada kajian pustaka, akan dikemukakan teori-teori, penelitian-penelitian, dan publikasi umum
yang ada hubungannya dengan pemasaran untuk dijadikan landasan teori dalam pelaksanaan penelitian
ini, (Sugiyono 2016 : 58). Kajian pustaka adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan melakukan
kajian secara sungguh-sungguh tentang teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan topik
yang akan diteliti.

2.1.1 Ilmu Manajemen

Ilmu manajemen dapat diartikan sebagai salah satu cara keberhasilan sebuah organisasi bisnis
dalam melaksanakan dan mengatur rencana, membangun organisasi, mengarahkan, pengawasan, dan
pengendalian.

Menurut George R. Terry, ilmu manajemen adalah suatu kumpulan pengetahuan yang
disistematikan, yang dikumpulkan dan diterima dengan memberi referensi kepada pengertian kebenaran
umum tentang managemen. Menurut Kerlinger (Rowell 1997), tujuan pokok ilmu adalah
menghasilkan teori dan termasuk untuk memperoleh pengertian, menerangkan, meramalkan, dan
mengendalikan.

Manajemen menurut James Lundy (2011 : 7) “Management is principally a task of planning,


coordinating, motivating and controlling the efforts of other towards a specific objective. It involves the
combining of the traditional factors of production land, labour, capital in an optimum manner, paying
due attention, of course, particular goals of the organization”. Maksudnya adalah pencapaian tujuan
dari organisasi dapat diraih melalui perencanaan, pengkoordinasian, pemotivasian dan pengendalian
sumber-sumber daya yang dimiliki organisasi secara optimal.

Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan (2014 : 1) mendefinisikan Manajemen adalah ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Irham Fahmi (2011 : 2) mendefinisikan manajemen sebagai suatu ilmu yang
mempelajari secara komperehensif tentang bagaimana mengarahkan dan mengelola orang-orang
dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

Dari berbagai pengertian tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa manajemen adalah
proses kegiatan kerjasama melalui orang lain sesuai urutannya mengarah pada tujuan perusahaan
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian untuk menentukan
sasaran atau tujuan perusahaan serta menentukan cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Adanya manajemen agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. Efektif berarti
berarti membuat keputusan dengan tepat dan mengimplelentasikan dengan sukses, sedangkan efisien
berarti menggunakan sumber daya secara bijaksana dan dengan cara yang hemat biaya.

Manajemen telah digambarkan sebagai proses sosial yang melibatkan tanggung jawab untuk
perencanaan dan pengaturan operasi yang efektif dari suatu perusahaan dalam pemenuhan tujuan yang
telah ditetapkan. Maka dari itu manajemen adalah proses dinamis yang terdiri dari berbagai elemen dan
aktivitas.

Menurut pendekatan dan sudut pandang fungsi, seorang manajer menjalankan fungsi-fungsi
atau aktivitas-aktivitas tertentu dalam rangka mengelola pekerjaan orang lain secara efektif dan efisien.
Pendapat Stephen P. Robbins dan Marry Coulter yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2010 : 24)
menyebutkan bahwa fungsi-fungsi tersebut atau lebih dikenal sebagai fungsi manajemen adalah sebagai
berikut :

1. Fungsi Perencanaan / Planning

Berarti mengidentifikasi berbagai tujuan untuk kinerja organisasi dimasa mendatang seperti
penetapan tujuan, strategi, kebijakan, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing

Berarti proses penentuan,pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas


berdasarkan yang diperlukan organisasi guna mencapai tujuan.

3. Penggerakan / Actuating

Berarti proses penggerakan para karyawan agar menjalankan suatu kegiatan yang akan menjadi
tujuan bersama.

4. Pengawasan / Controlling

Berarti proses mengamati berbagai macam pelaksanaan kegiatan organisasi untuk menjamin
semua pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.2 Manajemen Pemasaran

Suatu perusahaan atau organisasi tidak dapat mengenalkan maksud dari suatu produk atau jasa
secara maksimal tanpa adanya manajemen pemasaran. Mananjemen pemasaran pun menjadi dasar
pengetahuan atau tindakan kemanakah suatu produk dari perusahaan akan diperkenalkan. Manajemen
pemasaran pun menjadi pedoman dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan yaitu sejak
dimulainya proses produksi hingga barang sampai pada konsumen.

Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2016:27) adalah sebagai berikut :
Marketing management as the art and science of choosing target markets and getting, keeping, and
growing customers through creating, delivering and communicating superior customer value.
Adapun pengertian lain yang dikemukakan oleh Ben M. Enis dalam Buchari Alma (2014 : 130)
menyatakan bahwa manajemen pemasaran adalah proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau perusahaan.

Pengertian manajemen pemasaran yang dikutip dari Asymar Abdul Aziz (2017) manajemen
pemasaran adalah proses pengambilan suatu keputusan, perencanaan, pengawasan aspek-aspek
pemasaran sesuatu perusahaan sehubungan dengan konsep pemasaran, di dalam sistem pemasaran.”

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran
adalah ilmu dan seni dalam serangkaian proses analisis, perencanaan, implementasi, dan pengawasan
dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Pemasaran telah menjadi aspek penting didalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Setiap saat dalam kehidupan manusia selalu berhubungan dengan produk yang
dihasilkan melalui sistem pemasaran. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memertahankan
kelangsungan hidup perusahaan dalam perluasan usahanya. Adapun salah satu yang menjadi ukuran
mengenai baik buruknya suatu perusahaan adalah dilihat dari jumlah permintaan produk yang
dihasilkan dan memiliki kinerja pemasaran yang baik.

Pemasaran pun ada dalam setiap jenis usaha disamping itu dalam kondisi pasar yang semakin
kompetitif, banyak barang heterogen bahkan barang yang bersifat homogen atau sejenis yang
berdatangan mengisi setiap segmentasi pasar. Sehingga menuntut produsen untuk memasarkan
produknya dengan kreatif dan memunyai karakter. Kegiatan pemasaran produk atau jasa yang sejenis
menyebabkan suatu perusahaan harus mampu mengatur strategi terbaik untuk bersaing. Sehubungan
dengan ini maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pemasaran.

Menurut Buchary Alma dan Djaslim Saladin (2010 : 2), yang menjelaskan bahwa pemasaran
adalah suatu proses sosial dan manajerial menyangkut individu atau kelompok untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran (nilai) produk dengan yang
lain. Dalam kegiatan pemasaran sendiri, aktifitas pertukaran menjadi hal sentral dimana seseorang
berusaha untuk menawarkan sejumlah uang barang atau jasa dengan jumlah nilai ke berbagai macam
kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa pemasaran merupakan


kegiatan tidak berbatas pada pengenalan barang atau jasa, tetapi juga untuk membangun kepercayaan
konsumen lebih jauh dari itu untuk membangun hubungan dengan konsumen melalui kepuasan
konsumen terhadap barang atau jasa yang ditawarkan. Pemasaran pun merupakan fungsi organisasional
dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai dalam
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia.

2.1.3 Pengertian E-Marketing

Menurut Chen-Ling, & Lie, dalam Journal of American Academy of Business (2006),
emarketing adalah Proses memasarkan produk dan layanan kepada pelanggan dengan menggunakan
media web. Promosi, Iklan, transaksi dan pembayaran dapat dilakukan melalui halaman web. Pengguna
internet marketing dapat dengan mudah mengakses informasi dimana saja dengan komputer yang
terhubung ke internet.

Menurut El-Gohary (2010), Pemasaran Elektronik (E-Marketing) dapat dipandang sebagai


sebuah filosofi baru dan praktek bisnis moderen yang terlibat dengan pemasaran barang, jasa, informasi
dan ide melalui internet dan elektronik lainnya.

Menurut Mohammed, et al. (2003), internet marketing adalah sebuah proses untuk membangun
dan memelihara hubungan dengan pelanggan melalui kegiatan secara online sebagai sarana untuk
pertukaran pendapat, produk, dan jasa sehinga dapat mencapai tujuan bersama kedua kelompok.

Sedangkan menurut Chaffey et all (2000); dalam Achmad Fauzi (2017;117)“internetmarketing


adalah sarana untuk memasarkan produk atau jasa 9 10 melalui internet marketingjuga merupakan
aplikasi dari internet dan teknologiteknologi digital terkait untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran”.

Internet marketing suatu tindakan pemasaran produk atau jasa yang dipasarkan melalui media
internet (online). Artinya segala usaha untuk melakukan pemasaran menggunakan media internet.
Kegiatan pemasaran internet umumnya berhubungan dengan pembuatan periklanan, pencarian calon
pembeli, penulisan kalimat iklan (copywriting) dan isi pesan.

Tahap-Tahap dalam Melakukan Pemasaran Internet :

Menurut Kotler dan Armstrong (2013) dalam Ari Setiyaningrum (2015:385) tahap-tahap dalam
melakukan pemasaran adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan sebuah website

2. Pemasangan iklan atau promosi online

3. Pembuatan jejaring sosial atau komunitas online

4. Penggunaan e-mail.

Berdasarkan tahap-tahap dalam melakukan pemasaran yang dikemukan tersebut maka peneliti
akan menjelaskan tahap-tahap melakukan pemasaran sebagai berikut :

1.Pembuatan sebuah website

Perusahaan menyediakan website bertujuan untuk menciptakan nilai, kesenangan dan


kemudahan bagi pengunjung. Memudahkan untuk berkomunikasi, informasi tentang produk dan harga,
kontak perusahaan yang bisa dihubungi. Bahkan ada fasilitas-fasilitas yang ada, dengan informasi
tersebut memudahkan berkomunikasi dalam bentuk antara pihak perusahaan dan konsumen.

2.Pemasangan iklan atau promosi online

Iklan dengan menggunakan internet bersifat dinamis dan interaktif. Iklan di internet dapat
diperbarui kapan saja dengan biaya yang cukup rendah dan tepat pada waktunya.

3.Pembuatan jejaring sosial atau komunitas online


Jejaring sosial tidak hanya sebagai gaya hidup, tetapi sudah digunakan dalam kegiatan bisnis.
Pelaku bisnis menggunakan sosialmediamarketing untuk mempromosikan bisnisnya karena 12
memiliki jangkauan lebih luas, sehingga mudah untuk menjangkau konsumen dan calon konsumen
dengan luas tanpa batasan waktu.

4.Penggunaan e-mail

Meskipun perusahaan telah melakukan iklan diberbagai media. Namun sebenarnya perusahaan
tetap membutuhkan email karena memudahkan komunikasi, memperkenalkan profil perusahaan,
memberikan kesan sebagai perusahaan yang profesional, meningkatkan image perusahaan dan
memberikan informasi-informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan.

Indikator Internet Marketing

Internet dianggap penting untuk diterapkan dalam kegiatan pemasaran perusahaan karena
memiliki kesempatan untuk mencapai target pelanggan yang lebih luas serta lebih hemat biaya
pemasaran.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya internet marketing dapat diukur dengan empat indikator
adalah sebagai berikut :

1. Seach Engine Optimization (SEO)

Salah satu bagian penting dari internetmarketing terutama menggunakan website adalah Search
Engine Optimization (SEO) atau proses pengaturan konten dari website agar mudah ditemukan oleh
pengguna internet yang mencari konten yang relevan dengan yang ada di website, dan juga mengajikan
konten agar dapat dengan mudah ditemukan oleh setiap konsumen.

2. Sosial Media Marketing

Sebuah peluang pemasaran, namun saat ini belum ada seseorangpun yang bisa menawarkan
sistem periklanan dengan sangat fokus ke kelompok masyarakat yag sangat kecil (niche) atas dasar
informasi profil yang didapatkan dari situs-situs jejaring sosial.

3. Iklan (Advertising)

Iklan yang ditampilkan pada situs web atau blog untuk mengarahkan lalu lintas web perusahaan.
Dengan melakukan iklan secara langsung akan meningkatkan produksi perusahaan. Iklan meningkatkan
produktivitas perusahaan juga bisa dilakukan dengan memasang iklan yaitu dengan menampilkan pada
blog atau web yang selanjutnya akan diarahkan ke website perusahaan yang bersangkutan. Sebaiknya
menggunakan iklan dibagian-bagian yang memiliki pengguna internet yang sangat banyak.

4. Affliate Marketing
Affliate marketing disebut juga dengan istilah kegiatan bermitraan. Kegiatan bermitra dengan
organisasi / perusahaan lain dan website-website untuk mencapai keuntungan bersama dari sebuah
kerjasama untuk mempromosikan produk atau layanan.

Definisi Gaya Hidup ( Lifestyle)

Menurut Setiadi (2010 : 77) gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang
diidentifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka
anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat).

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa gaya hidup mempunyai pengaruh dibidang
pemasaran. Seperti dalam memproduksi barang atau jasa, pemasar harus mengetahui apa saja yang
diinginkan para konsumen agar dapat memenuhi apa yang diperlukan dan dibutuhkan konsumen. Maka
dari itu, pemasar harus melihat dari sudut pandang konsumen mulai dari lingkungan, kebutuhuan,
demografis, kepribadian, dan salah satunya adalah gaya hidup.

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga
penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari
penelitian terdahulu, penulis idak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul
penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam
memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa
beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Tabel

Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Masalah Tujuan Hasil
Penelitian
1. Assidiqi, Analisis faktor- Teknologi Menawarkan Internet dapat dapat
Hasbi. faktor yang mengubah konsumen mengurangi biaya
(2009) mempengaruhi cara cara yang marketing sehingga
perilaku konsumen lebih baik dalam dapat tetap bersaing
keputusan berperilaku. melihat dalam pasar yang
konsumen dalam suatu produk. semakin kompetitif.
pembelian
online unuk
kategori industri
barang
elektronik.
2. Hardiawan, Pengaruh Keputusan Mengetahui Konsumen akan
Anandia kemudahan dan konsumen pengaruh semakin cenderung
Cahya. kualitas dalam kemudahan dan melakukan
(2014) informasi membeli kualitas keputusan
terhadap suatu produk informasi pembelian secara
keputusan secara online. terhadap online karena
pembelian keputusan kemudahannya
secara online. pembelian. dalam mendapatkan
informasi suatu
produk.
3. Hawangga Membangun Merosotnya Mendeskripsikan Strategi pemasaran
Dhiyaul pemasaran dunia bisnis pemasaran online maupun
Fadli, online dan dan ekonomi online dan digital branding
Sutama. digital branding akibat digital branding merupakan strategi
(2020) ditengah pandemi ditengah pemasaran yang
pandemi covid. covid. pandemi. sangat efektif,
mengingat
perkembangan
teknologi pada
zaman sekarang
yang semakin pesat
dan sudah
memasuki era
revolusi industri
4.0.
4. Hariyanti, Pengaruh Apakah Mengetahui Penerapan influencer
Novi Tri. influencer influencer pengaruh marketing sangat
Wirapraja, marketing dapat dan peran cocok diterapkan
Alexander. sebagai strategi mempengaruh dari untuk meningkatkan
(2018) pemasaran i minat influencer cira merek (brand
digital era marketing
beli image) secara efektif
modern terhadap
konsumen? dan
salah
satu dari strategi meningkatkan brand
pemasaran awareness
digital dengan konsumen
menggunakan terhadap
media sosial. merek tersebut.
5. Mr Liardo Manajemen Tantangan Mengatasi Memberikan
(2018) Pemasaran manajemen tantangan pemahaman dalam
pemasaran manajemen hal pemasaran
pemasaran manajemen dan
dalam dunia menambah wawasan
usaha kepada pebisnis agar
tahu resiko dan
peluang dalam
pemasaran.
2.2 Kerangka Pemikiran
E-marketing

(X1)

Pengambilan keputusan
pembelian konsumen

(Y)

Gaya Hidup (Lifestyle)

(X2)

Keterangan : Pengaruh secara individu

Pengaruh secara simultan

Pengaruh secara individu

Dapat disampaikan pada kerangka konseptual diatas, bahwa E-marketing dan Gaya Hidup
(lifestyle) seorang konsumen dapat mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan pembelian
terhadap suatu produk.

2.3 Hipotesis Penelitian

E-Marketing seperti telah didefinisikan merupakan persepsi penilaian, yang berasal dari suatu
proses evaluasi dimana pelanggan membandingkan ekspektasinya dengan pemasaran yang
dipersepsikan akan diterima diatas, emarketing juga dijelaskan sebagai suatu bentuk tahap-tahap
strategi pemasaran yang dikaitkan dengan model penjualan, yang berasal dari perbandingan ekspektasi
yang diharapkan dengan yang terjadi sesuai kenyataannya sehingga memutuskan seseorang dalam
mengambil keputusan pembelian.

Keputusan pembelian konsumen juga tidak terlepas dari gaya hidup mereka yang ingin membeli
produk yang bermanfaat dan mempunyai kualitas yang baik. Maka dari itu, pemasar harus melihat dari
sudut pandang konsumen mulai dari lingkungan, kebutuhuan, demografis, kepribadian, dan salah
satunya adalah gaya hidup

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa komponen pengambilan keputusan


pembelian konsumen merupakan salah satu hal yang penting dalam hal pendugaan terhadap pembelian
dalam keputusan pembelian dapat dijelaskan dengan lebih baik apabila pemasaran dilibatkan.

Informasi sebuah produk yang didapatkan melalui e-marketing dengan gaya hidup konsumtif
seseorang terhadap sebuah produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian produk oleh seseorang
konsumennya.

Anda mungkin juga menyukai