TINJAUAN PUSTAKA
tujuan yang diinginkan perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong (2000 : 9),
pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu
dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
pihak lain.
sebagai kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari
milik atas benda dan jasa-jasa yang menimbulkan distribusi fisik mereka.
Jadi yang dimaksud pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas benda dan jasa-jasa yang
hubungan. Dapat pula dikaitkan bahwa kegiatan pemasaran ini diciptakan oleh
penjual dan pembeli. Kedua belah pihak sama-sama ingin mencapai kepuasan.
mendapatkan laba.
organisasi.
saluran distribusi, komunikasi dan promosi yang dibuat untuk perusahaan dengan
Selanjutnya definisi singkat dari Stanto dalam Alma (2013 : 131), manajemen
implikasi :
dengan sebaik-baiknya.
perusahaan.
10
proses sistematik yang mencakup barang dan jasa, dengan tujuan untuk
adalah suatu orientasi pengelolaan yang menganut pandangan bahwa kunci untuk
mencapai tujuan organisasi adalah pada penentuan kebutuhan dan keinginan dari
pasar sasaran dan pada pemberian keputusan yang diinginkan dengan lebih efektif
dan efisien daripada para pesaing. Secara definisi dapat diartikan bahwa konsep
perusahaan.
konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar ke dalam. Konsep ini berfokus
laba.
Dengan laba ini,perusahaan dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar
keseluruhan.
service quality adalah penilaian pelanggan terhadap kseluruhan kinerja jasa yang
diberikan. Menurut Goeth dan Davis yang dikutip Tjiptono (2012:51) bahwa
sebuah kegiatan atau keuntungan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada
keunggulan seberapa besar pelayanan dapat diterima sesuai dengan harapan dan
konsumen terhadap perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang tentunya
alat ukur kualitas layanan yang disebut “SERVQUAL” (service Quality). Ada
luar. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perubahan serta
secara akurat dan terpercaya. Kinerja yang harus sesuai dengan harapan
pada sikap penyedia jasa yang penuh perhatian,cepat dan tepat dalam
karyawan.
untuk berkomunikasi yang baik dengan para karyawan dan usaha perusahaan
keyakinan, ide dan kesan bahwa seseorang memegang mengenai objek. Menurut
Assael dalam Alma (2011 : 148) Citra adalah total presepsi subjek yang dibentuk
14
dengan memproses informasi dari berbagai sumber dari waktu ke waktu. Menurut
Aaker dalam Alma (2011 : 148) Citra adalah kesan total dari apa yang kelompok
orang berfikir dan tahu tentang objek. Dari definisi diatas, bahwa citra adalah
kesan atau presepsi pada suatu objek yang diperoleh dari pengetahuan, informasi,
Suatu produk dapat dibedakan dari produk lainnya dari segi merek (brand).
Merek tersebut dapat dipakai sebagai alat untuk menciptakan pandangan tertentu
dari para pembeli baik melalui periklanan maupun melalui kegiatan promosi yang
lain. Merek dapat menambah nilai produk dank arena itu merupakan aspek
tadi, untuk menyebutkan barang-barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok
penjual agar terbedakan dari para pesaingnya. Selanjutnya menurut Walker dalam
Alma (2011 : 149) sebuah merek adalah suatu nama,istilah,tanda atau desain atau
Memilih suatu nama merek bagi suatu produk merupakan kegiatan yang
tujuan yaitu :
Adapun enam makna yang bisa disampaikan melalui suatu merek (Kotler,
emosional.
merek baik itu positif atau negative. Menurut Setiadi (2007 : 120) citra merek
dari informasi dan pengalaman masalalu terhadap merek tersebut. Citra terhadap
merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap
suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu
Menurut Kotler (2008 : 338) citra merek (brand image) adalah merupakan
segala suatu yang berhubungan dengan ingatan akan suatu dimana konsumen
Menurut Ferrinadewi (2009 : 203). Citra merek (brand image) adalah konsep
yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subjektif dan emosi pribadinya.
Dengan menampilkan produk yang memiliki citra merek yang positif dapat
untuk membeli yang semakin lama kan menjadi konsumen yang loyal terhadap
produk tersebut.
Menurut Kotler dan Keller (2008 : 78) bahwa pengukuran citra merek dapat
dilakukan aspek suatu merek yang dapat diukur dengan melalui yaitu :
a. Kekuatan (strengthness)
dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek
lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek
tersebut.
b. Keunikan (uniqueness)
dengan produk lainnya,termasuk dalam kelompok unik ini antara lain : variasi
produk.
c. Favorable
dimuali jauh sebelum pembelian actual dilakukan dan memiliki dampak yang
Gambar 2.1.
Tahapan Pengambilan Keputusan
Perilaku
Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan
Pasca
Masalah Informasi Altenatif Pembelian
Pembelian
a. Pengenalan Masalah
b. Pencarian Informasi
informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi dibagi manjadi dua tingkat,
yaitu situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang
c. Evaluasi Alternatif
Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua
konsemen atau satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Konsep dasar
suatu kebutuhan dan mencari manfaat tertentu dari solusi produk serta
d. Keputusan Pembelian
dan konsumen membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai.
orang lain dan faktor situasi yang tidak terantisipasi serta dapat mengubah niat
pembeli.
2011:187).
ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan untuk memahami dengan seksama
Suatu survey dari penelitian yang telah dilakukan oleh Khusaini (2016 : 57)
keseluruhan presepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman
sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen
yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek,akan lebih memungkinkan
pembelian. Maka hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh positif dan
pembelian konsumen. Maka hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini
adalah :
a. Aina (2017) yang berjudul Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap
mengetahui apakah adapengaruh dari variable iklan (X) dan citra merek (X)
variable iklan (X) dan citra merek (X) terhadap keputusan pembelian (Y)
berada pada tingkat hubungan kuat. Pada uji determinasi terdapat pengaruh
sebesar 36,1%dari variable iklan (X) dan citra merek (X) terhadap keputusan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variable iklan (X) dan citra merek (X),
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variable iklan (X) dan citra merek (X),
Bekasi Utara dan untuk mengetahui seberapa jauh brand image berpengaruh
Herbalife (studi kasus lima rumah sehat di Bekasi Utara), (2) Menganalisis
pengaruh brand image pembelian ulang produk Herbalife (studi kasus lima
rumah sehat di Bekasi Utara). Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan sekunder. Data primer didapat dari penyebaran
kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur, artikel dan
internet. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini antara lain analisis
23
dominasi oleh perempuan dan konsumen Herbalife berada dalam usia > 40
Pada kelompok atau karakteristik usia kisaran umur 31-40 tahun menyatakan
sangat penting 81%. Hal ini menunjukkan produk yang bervariasi sangat
sebesar 86% dalam hal fungsi produk sesuai dengan kebutuhan dengan
dari Herbalife.
0,854 dan nilai reliabilitas sebesar 0,964. Subjek penelitian yang digunakan
puas sebesar 26,15%,sangat tidak puas 20,0% dan sangat puas 10,77%.
Tabel 2.1
Penelitan Terdahulu
Nama
Variabel Perbedaan
No dan
dan dan Hasil
. Judul
Alat Analisis Persamaan
Penelitian
1 Aina (2017) Iklan (X1) Tahun penelitian Variable iklan
Pengaruh Citra Merek (X2) berbeda dan citra merek
Iklan dan Keputusan Objek dan lokasi secara simultan
Citra Merek Pembelian (Y) yang diteliti berpengaruh
Terhadap Menggunakan berbeda signifikan
Keputusan analisis regresi Variable terhadap
Pembelian berganda penelitian yang keputusan
Sepeda Motor sama yaitu pembelian
Honda Beat variable citra Variable citra
di Kelurahan merek merek secara
Mugirejo Menggunakan parsial
Kecamatan alat analisis yang berpengaruh
Sungai sama yaitu regresi sedangkan
Pinang berganda variable iklan
Samarinda. tidak terhadap
keputusan
pembelian
Yang paling
berpengaruh
ialah variable
Citra Merek (X2)
25
sebagai berikut :
a. Diduga kualitas pelayanan (X1) dan citra merek (X2) secara simultan
b. Diduga kualitas pelayanan (X1) dan citra merek (X2) secara parsial
c. Diduga citra merek (X2) adalah variable yang paling berpengaruh terhadap
perlu dilakukan oleh perusahaan agar mampu bertahan dan tetap memperoleh
kepercayaan konsumen.
Citra merek adalah presepsi konsumen terhadap suatu merek baik itu positif
dari kekuatan yang dimiliki sebuah merek dan keunikan merek tersebut dari
merek yang lainnya sehingga mengarah pada kemampuan merek untuk mudah di
tersebut didasari oleh berapa tahapan seperti konsumen mengenali akan kebutuhan
dengan produk lainnya. Setelah konsumen yakin atas produk yang dipilih,
konsumen melakukan pembelian dan konsumen akan mengalami level puas atau
Gambar 2.2
Kerangka Pikir Penelitian
Teori Penelitian Terdahulu
Menurut Kotler (Sinambela, 2010 : 4-5), pelayanan Aina (2017)
adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam Variable iklan dan citra merek secara simultan
suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu Variable citra merek secara parsial berpengaruh
peroduk secara fisik sedangkan variable iklan tidak terhadap keputusan
pembelian. Yang paling berpengaruh ialah variable Citra
Citra merek menurut Ferrinadewi (2009:203)adalah Merek (X2)
konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan Saraswati (2014)
subjektif dan emosi pribadinya. Variable brand image berpengaruh nyata terhadap
keputusan pembelian ulang herbalife
Keputusan pembelian menurut Kotler dalam Sumarwan Khusaini (2016)
(2011:186) terdapat limahap proses pembelian.proses Variable kualitas pelayanan berpengaruh nyata terhadap
pembelian actual dilakukan dan memiliki dampak yang
kepuasan konsumen
lama setelah itu.
Hipotesis
Diduga kualitas pelayanan (X1) dan citra merek (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y) produk herbalife.
Diduga kualitas pelayanan (X1) dan citra merek (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y) produk herbalife.
Diduga citra merek (X2) adalah variable yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) produk
herbalife.
Uji Statistik
Metode analisa data kuantitatif dalam penelitian ini
dengan permodelan analisis regresi linier berganda.
Uji Hipotesis
Gambar 2.3
Kerangka Konsep Penelitian
Kualitas Pelayanan H2
(X1)
Keputusan Pembelian
(Y)
Citra Merek H3
(X1)
H1