METODE PENELITIAN
kuantatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih
Definisi operasional variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas
dependen (Sugiyono, 2010 : 39). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas (Sugiyono, 2010 : 39). Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini
Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Menurut Sugiyono (2013 : 116) sampel adalah bagian dari jumlah dan
dengan pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat besar jumlahnya. Sehingga
sampel yang berdasarkan pada pertimbangan kriteria dan syarat tertentu dan harus
mewakili populasi yang akan diteliti. Kriteria yang digunakan adalah member
32
Herbalife Samarinda yang telah melakukan pembelian minimal 1 kali. Kriteria ini
sampel minimal adalah 5 kali dari jumlah item pertanyaan yang terdapat
dikuesioner. Indicator dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel bebas dan 1
n x 5 = Jumlah sampel
n : Jumlah indokator
13 x 5 = 65
Jadi jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 65 responden.
pengumpulan data yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Adapun teknik
Field Work Research dalam penelitian ini adalah melalui Interview, yaitu metode
berhubungan langsung dengan objek yang diteliti, dalam hal ini konsumen
dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
(2010 : 93) skala yang digunakan secara luas yang mengharuskan responden
untuk menunjukan derajat setuju atau tidak setuju pada setiap pernyataan yang
berkaitan dengan objek yang diteliti. Pengukuran dilakukan pada variabel bebas
dan variabel terikat yang didapatkan dari penyebaran kuesioner yang berisi
Tabel 3.2
Skala Likert dan Pembobotanya
Sangat setuju/Sangat baik Skor = 5
Setuju/Baik Skor = 4
metode analisa data kuantitatif dalam penelitian ini dengan permodelan analisis
regresi linier berganda. Adapun tahapan – tahapan dalam analisisi ini yaitu :
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah
disusun dalam kuesioner dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur
ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok
penelitian.
mengkorelasikan masing – masing skor item dengan skor total item (penjumlahan
dari skor item). Item - item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor
mengungkap apa yang ingin diungkap dan dinyatakan valid. Sedangkan item –
item pertanyaan yang tidak valid harus dibuang atau tidak dipakai sebagai
item terhadap total item lebih besar dari koefisien korelasi pada tabel dengan
tingkat kepercayaan yang dipilih, atau jika nilai signifikan korelasi item terhadap
b. Uji Reliabilitas
reliabilitasnya, untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang
digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
yaitu apakah alat tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat
pengukuran yang tidak berubah-ubah dan tidak akan memberikan hasil yang
digunakan pada skor berbentuk skala (missal 1-4,1-5) atau skor rentangan (missal
0-20,0-50). Metode alpha dapat juga digunakanpada skor dikotomi (0 dan 1).
Suatu instrument dapat dikatakan reliable jika nilai alpha lebih desar dari r kritis
instrument dikatakan reliable jika koefisien alpha hitung >0,60 (Sudarmanto, 2005
: 89-99).
Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh linier dan
dapat dikatakan (valid) untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian
a. Uji Multikolinearitas
korelasi antara variable bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi multikolinearitas antara variable bebas. Dalam output SPSS, masalah
b. Uji Heteroskedastisitas
untuk mengetahui variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua
pengamatan. Persyaratan yang harus di penuhi dalam model regresi adalah tidak
titik-titik yang tidak membentuk pola yang menyebar di atas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y.
c. Uji Normalitas
Klomogorof- Smirnov.-hitung>Alpha.
d. Uji Autokorelasi
apakah ada korelasi dalam model regresi linier antara variable bebas. Jika terjadi
korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu metode pengujian yang
dapat digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan
sebagai berikut :
3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), tidak
a. Persamaan Regresi
pengaruh iklan dan citra merek terhadap keputusan pembelian Herbalife di kota
dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut (Ghozali, 2005 : 82) :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Keputusan Pembelian
X1 = Variabel Iklan
Berikut rumus untuk perhitungan koefisien korelasi menurut (Sunyoto, 2011 : 63)
b 1 ∑ X 1 y +b 2 ∑ X 2 y
R= 2
∑y
Besar kecilnya hasil yang didapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada
Table 3.3
Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukan oleh besarnya
koefisien determinasi (R2) antara 0 dan 1. Koefisien determinasi (R2) nol variable
independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variable dependen. Selain itu
variable tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variable bebas (X).
39
hasil uji F ini, maka digunakan rumus sebagai berikut, (Priyanto, 2009 : 81) :
2
R (n−k−1)
F=
k (1−R 2)
Dimana :
parsial (Ghozali 2005:84). Uji t (parsial)ini dapat diperoleh dengan rumus sebagai
berikut :
bi
thitung =
S bi
Dimana :
bi : koefisien regresi
H0 :bi = 0, artinya variable kualitas pelayanan dan citra merek secara parsial tidak
Samarinda.
Ha : bi ≠0, artinya variable kualitas pelayanan dan citra merek secara parsial
signifikansi thitung :
melihat nilai koefisien regresi baku,dimana nilai yang paling besar adalah ist yang
Paling berpengaruh.
41