METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan manajemen pemasaran. Objek
penelitian dalam penelitian ini adalah mengenai reputasi merek dan kepercayaan merek dalam
meningkatkan loyalitas pelanggan. Objek penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu
variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variable
independen dalam penelitian ini adalah reputasi merek (X1), kepercayaan merek (X2), dan
variable dependen dalam penelitian ini adalah loyalitas pelanggan (Y). Penelitian ini dilakukan
kepada wanita pengguna Emina Cosmetics di Kota Sukabumi.
3.2 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan metode
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun
hubungan antara dua variabel atau lebih. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2016:53) menyatakan bahwa penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui keberadaan
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lain yang akan digunakan oleh peneliti untuk mendeksripsikan
mengenai variabel yang terkait. Sedangkan, menurut Sugiyono (2016:21) menyatakan bahwa
penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua
variabel atau lebih.
3.3 Model Penelitian
Model penelitian yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:
REPUTASI
MEREK
(X1)
LOYALITAS
PELANGGAN
(Y)
KEPERCAYAA
N MEREK
(X2)
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan 5% = 0,05
1 = Konstanta
Maka perhitungannya sebagai berikut:
50.800
n=
1+50.800 ( 0,05 ) 2
50.800
n=
128
n=396,875=397 ¿
¿
Berdasarkan hasil perhitungan dari Taro Yamane diperoleh nilai sampel yang akan
digunakan sebanyak 396,875 dan dibulatkan menjadi 397 responden. Sampel yang peneliti
gunakan pada penelitian ini, yaitu wanita yang menggunakan produk Emina Cosmetics lebih dari
satu kali, dengan rentang usia 15 hingga 34 tahun, serta merupakan pelajar atau mahasiswi,
karyawati dan IRT yang berdomisili di Kota Sukabumi.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas merupakan pengujian yang menunjukan sejauh mana alat pengukur yang kita
gunakan mampu mengukur apa yang kita ingin ukur dan bukan mengukur yang lain. Uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2018). Menurut Sugiyono (2017) menyatakan standar validitas
untuk mengukur validitas, yaitu jika r > 0,3 maka item-item pertanyaan dari kuesioner tersebut
adalah valid. Uji validitas menggunakan teknik korelasi product moment pearson Sugiyono
(2017) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
rhitung
Keterangan:
n = Jumlah responden
r = Koefisien korelasi antar x dan y
x = Skor item
y = Skor total
∑𝑋 = Jumlah skor butir
∑𝑌 = Jumlah skor total
∑ 𝑋2 = Jumlah kuadrat butir
∑ 𝑋𝑌 = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total
3.6.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2018:45) mengatakan bahwa uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Kuesioner dapat dikatakan realibel jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu.
Ferdinand (2014) mengemukakan bahwa uji reliabilitas merupakan sebuah skala atau instrumen
pengukur data dan data yang dihasilkan disebut reliabel atau terpercaya apabila instrumen itu
secara konsisten memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan pengukuran.
Menurut Sugiyono (2016:173) uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan
menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas kuesioner
dalam penelitian menggunakan rumus cronbach’s alpha dimana rumus yang digunakan
membuktikan nilai reliabilitas kriteria. Satu alat bisa dinyatakan dapat teruji jika mempunyai
reliabilitas yang sinkron serupa ukuran 0,6 atau 60% maupun bertambah. Untuk menguji
reliabilitas menggunakan uji konsistensi menggunakan cronbach’s alpha (Shinta, 2013) sebagai
berikut:
r 11=
k
k −1 {
x 1−
∑Sı
St }
Keterangan:
r11 = Nilai reliabilitas
∑ 𝑆𝑖 = Jumlah varians skor tiap item
𝑆𝑡 = Varians total
k = Jumlah item
3.6.3 Uji Normalitas
Menurut Sujarweni (2015) menyatakan bahwa uji normalitas merupakan perbandingan
antara data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar
deviasi yang sama dengan data kita. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji statistik yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik yang dapat digunakan
untuk kolmogorov-smirnov test (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0: Data residual berdistribusi normal
HA: Data residual berdistribusi tidak normal
Kolmogorov-Smirnov test (K-S) memiliki kriteria pengujian α=0,05 sebagai berikut:
a. Jika Sig > α=0,05 maka data yang diambil berdistribusi normal.
b. Jika Sig < α=0,05 maka data yang diambil tidak berdistribusi normal.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data. Adapun data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, sebagai
berikut :
3.7.1 Data Primer
Menurut Sugiyono (2017) mendefinisikan data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data primer bisa berupa wawancara, jajak pendapat
dari individual atau kelompok (orang) ataupun dapat juga dari hasil observasi dari suatu objek,
kejadian atau hasil pengujian (benda). Salah satu cara untuk mendapatkan data primer yaitu
sebagai berikut:
3.7.1.1 Kuesioner
Menurut Sugiyono (2017) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Pada penelitian ini, kuesioner yang akan diberikan memiliki kriteria serta bobot nilai
berdasarkan skala pengukuran semantic differential scale. Menurut Riduwan (2017) semantic
differential scale atau skala perbedaan semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua
kutub) seperti baik-tidak baik dan sangat setuju-sangat tidak setuju.
Berikut ini adalah kriteria penilaian yang digunakan pada simentic differential scale:
Tabel 3.2 Tabel Bobot Nilai Berdasarkan Semantic Differential Scale
No Pernyataan Rentang Bobot Nilai Rentang
1. Variabel Sangat Rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Tinggi
X1
2. Variabel Sangat Rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Tinggi
X2
3. Variabel Sangat Rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Tinggi
Y