PETUNJUK TEKNIS
KELOMPOK BIDANG
BERBASIS LAHAN
Kegiatan mitigasi dalam bidang kehutanan dan lahan gambut terkait alih guna
lahan antara lain dengan aktivitas meningkatkan serapan karbon melalui
penanaman dan rehabilitasi pada hutan terdegradasi dan kegiatan menurunkan
emisi GRK melalui peningkatan pengelolaan hutan.
Pelaksanaan PEP aksi mitigasi Kelompok Bidang Berbasis Lahan meliputi (1)
Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut, dan (2) Bidang Pertanian.
Pada bagian ini disediakan Lembar Umum dan Lembar Perhitungan Penurunan
Emisi GRK untuk mengukur capaian aksi-aksi mitigasi di kedua bidang tersebut.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 7
Contoh kegiatan dalam kelompok kegiatan ini antara lain:
kebijakan pengendalian alih guna lahan
kebijakan moratorium/penundaan pemberian ijin baru
penyempurnaan tata kelola hutan
2) Bidang Pertanian terdiri dari satu kategori kegiatan inti yaitu Pertanian
dan Peternakan Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan; yang didefinisikan
sebagai kegiatan peningkatan produktivitas pertanian dan peternakan yang
sekaligus bertujuan menurunkan emisi; misalnya dengan mengurangi
kuantitas pupuk sintetis, penggantian dengan pupuk organik, pengurangan
masa penggenangan, penggunaan varietas padi rendah emisi, pengelolaan
kotoran, penerapan teknologi budidaya tanaman seperti Sekolah Lapang Iklim (SLI)
dan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) serta manajemen pakan
ternak.
Di dalam kelompok bidang tersebut terdapat aksi-aksi mitigasi di dalam RAD-
GRK yang dapat dikelompokkan secara khusus ke dalam kelompok kegiatan:
1. Sistem pemupukan
2. Teknologi budidaya
3. Pengelolaan ternak
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 8
Lembar Umum
Lembar umum digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap aksi mitigasi. Lembar
umum ini memuat daftar kegiatan, lokasi, anggaran dan realisasinya, indikator kinerja serta
manfaat selain karbon dari kegiatan tersebut (co-benefits). Lembar ini diisi oleh Pemerintah
Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan kewenangan masing-masing
Provinsi yang memiliki lahan gambut wajib melaporkan kegiatan mitigasi di lahan
gambut. Provinsi-provinsi tersebut adalah:
1. Aceh
2. Sumatra Utara
3. Sumatra Barat
4. Sumatra Selatan
5. Riau
6. Kepulauan Riau
7. Jambi
8. Bangka Belitung
9. Bengkulu
10. Lampung
11. Kalimantan Barta
12. Kalimantan Selatan
13. Kalimantan Tengah
14. Kalimantan Timur
15. Papua
16. Papua Barat
(b) Pertanian berkelanjutan
1. Sistem pemupukan
2. Teknologi budidaya
3. Pengelolaan ternak
Di dalam fomat excel lembar umum, pengguna disediakan pilihan kategori tersebut.
(3) Jika kegiatan tersebut memiliki unit luasan atau jumlah bibit, maka kegiatan tersebut dapat
dihitung penurunan emisinya, dan dihitung di lembar perhitungan (lihat di bagian lembar
teknis perhitungan untuk lebih detail).
(4) Jika kegiatan tersebut tidak dapat dihitung secara langsung penurunan emisinya, maka
kegiatan tersebut masuk kategori kegiatan pendukung.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 9
Lembar Umum Kegiatan
BIDANG :
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
7. Kolom ke-7 diisi dengan manfaat yang didapat selain karbon (co-benefits), misal: jasa
lingkungan (hidrologi, keanekaragaman hayati, dll) atau manfaat ekonomi lainnya
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 11
8. Kolom ke-9 diisi dengan tingkat emisi GRK BAU Baseline (dilihat di dalam
dokumen RAD. Jika tidak ada, maka harus dihitung)
Jika memungkinkan BAU baseline per aktivitas yang bisa langsung menurunkan
emisi [kegiatan inti]. Jika tidak ada, menggunakan BAU baseline per sector)
9. Kolom ke-10 diisi dengan nilai emisi GRK dari aksi mitigasi
10. Kolom ke-11 diisi dengan informasi lain atau keterangan yang dipandang perlu
untuk disampaikan.
Box 1
Untuk membandingkan antara target dengan hasil penurunan emisi faktor
emisi yang digunakan harus sama antara yang dipakai dalam penyusunan BAU
Baseline RAD-GRK dengan yang dipakai di PEP RAD-GRK. Oleh karena itu, dalam
perhitungan penurunan emisi, mohon diperiksa kembali dokumentasi saat
penyusunan RAD-GRK.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 12
Lembar Perhitungan (Tabel 2)
Untuk perhitungan penurunan emisi GRK dari setiap aksi mitigasi di bidang Kehutanan dan
Lahan Gambut dan Pertanian, terdapat lembar teknis perhitungan penurunan emisi GRK yang
terdiri dari:
Lembar Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan gambut digunakan untuk
memantau dan mengevaluasi aksi mitigasi RAD-GRK yang termasuk dalam kategori
kegiatan inti. Kegiatan inti adalah kegiatan yang berdampak langsung pada
penurunan emisi dan dalam perhitungan penurunan emisi, diterjemahkan sebagai:
- Perubahan data aktivitas dibandingan skenario BAU, atau;
- Perubahan faktor emisi dibandingkan skenario BAU.
Data Aktivitas dalam bidang Kehutanan dan Lahan Gambut adalah luas hutan/
lahan yang mengalami perubahan penggunaan dan merupakan sumber emisi/
sekuestrasi.
Sedangkan faktor emisi adalah besarnya emisi atau serapan dari perubahan
cadangan karbon dari suatu penggunaan lahan atau sistem manajemen
pengelolaan lahan.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 13
Data aktivitas yang harus dikumpulkan untuk perhitungan penurunan emisi GRK di bidang
kehutanan, adalah sebagai berikut:
pengamanan (pencegahan dan koordinat/poligon lokasi yang BKSDA, BPKH, Dinas Kehutanan - bag.
penurunan pembalakan liar, diamankan; luas kawasan yang Pengamanan & Perlindungan Hutan;
perambahan dan kebakaran hutan) diamankan; data kejadian kebakaran bag. Monev
(luas & koordinat)
koordinat/poligon lokasi yang
pengendalian alih guna lahan diamankan; luas kawasan yang Bappeda
diamankan
tata batas koordinat/poligon lokasi yang
diamankan; luas kawasan yang BPKH
pengukuhan kawasan diamankan
Operasionalisasi KPH koordinat/poligon lokasi KPH; luas KPH Dishut. Provinsi; BPKH
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 14
mampu menurunkan emisi GRK secara signifkan, sedangkan pada SRI dengan
sistem pengairan macak-macak untuk menghemat air, juga mampu menurunkan
emisi GRK.
d) Emisi GRK dapat menurun karena persawahan menggunakan varietas rendah emisi dengan
faktor koreksi terhadap faktor emisi GRK lebih rendah.
Untuk menghitung besaran penurunan emisi dari kegiatan pertanian, terdapat 5 lembar
teknis perhitungan yaitu :
1. Lembar teknis perhitungan UPPO (lembar 2.2a)
2. Lembar teknis perhitungan pupuk organik (lembar 2.2b)
3. Lembar teknis perhitungan PTT (lembar 2.2c)
4. Lembar teknis perhitungan SRI (lembar 2.2d)
5. Lembar teknis perhitungan biogas/BATAMAS (lembar 2.2e)
6. Lembar teknis perhitungan penggunaan varietas (lembar 2.2f)
Data Aktivitas
Data aktivitas adalah satuan kegiatan manusia yang dinilai mengeluarkan emisi GRK. Data
aktivitas yang harus dikumpulkan untuk perhitungan penurunan emisi GRK di bidang
pertanian, adalah sebagai berikut:
1. Jumlah penggunaan pupuk organik. Data ini bisa diperoleh dari bagian tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan di SKPD terkait. Pengembangan perbenihan jika
menggunakan pupuk organik, juga bisa dimasukkan, dan harus tercatat kuantitasnya.
2. Instalasi peralatan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). Alat ini ataupun yang
sejenisnya (rumah kompos) mempunyai kontribusi dalam penurunan emisi dengan
asumsi pupuk organik yang diproduksi kemudian diaplikasikan ke lapang semuanya.
Bedanya dengan data aktivitas dalam poin (1) adalah jika UPPO ini yang dikumpulkan
adalah berapa jumlah UPPO itu sendiri, yang kemudian akan diperhitungkan untuk
kemampuan produksi pupuknya. Data bisa diperoleh di bagian sarana dan prasarana
SKPD terkait.
3. Luas tanam/luas panen PTT. Pengelolaan tanaman terpadu dianggap mampu
menurunkan emisi GRK karena salah satu komponennya adalah pengelolaan air secara
intermittent. Data yang harus dikumpulkan adalah berapa luas tanam/luas panen
kegiatan ini. Data bisa didapatkan di bagian tanaman pangan dan hortikultura SKPD
terkait
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 15
4. Luas tanam/luas panen SRI. Pengelolaan tanaman terpadu dianggap mampu
menurunkan emisi GRK karena salah satu komponennya adalah pertanian hemat air
(penerapan pengairan macak-macak). Data yang harus dikumpulkan adalah berapa luas
tanam/luas panen yang menerapkan SRI. Data bisa didapatkan di bagian sarana dan
prasarana SKPD terkait
Besarnya penurunan emisi bidang pertanian, dihitung dengan cara mengurangkan emisi
kegiatan mitigasi terhadap emisi BAU baseline-nya. Sehingga untuk menghitung penurunan
emisi yang dicapai di tahun pelaporan, harus dibandingkan dengan emisi BAU di tahun
patokan (baseyear). Karena itu data perhitungan BAU baseline dan penurunan emisi harus
dipahami dan selalu disimpan bersama-sama.
Box 2
Kegiatan Pertanian yang terkait dengan perubahan penggunaan
lahan seperti misalnya intensifikasi pertanian dengan kebun
campuran atau perluasan kebun karet dan coklat pada lahan
terlantar, penurunan emisinya dihitung dengan menggunakan
LEMBAR 2.1a Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna
Lahan. Namun kegiatan yang dipindah ke tabel sektor kehutanan
hanya kegiatan yang berakibat pada perubahan cadangan C dalam
tanaman (above ground). Sementara untuk aspek manajemen, misal
penggunaan pupuk masih masuk di tabel pertanian.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 16
Box 3
Catatan untuk perkebunan (misalnya kelapa sawit atau karet)
• Pada lahan mineral, Stok Karbon yang hilang karena alih guna lahan, misalnya
dari hutan menjadi kelapa sawit, dipantau dalam Lembar Perhitungan
Kehutanan dan Lahan Gambut;
• Pada lahan mineral, emisi yang disebabkan karena pemupukan kelapa
sawit, dipantau dalam Lembar Perhitungan Kegiatan Pertanian Kategori
Pemupukan;
• Emisi yang berasal dari pabrik pengolahan kelapa sawit dimasukkan ke
dalam kelompok bidang industri, bukan kelompok bidang berbasis lahan.
Emisi dari Palm Oil Mill Effluent (POME) masuk dalam Sektor Limbah,
sedangkan emisi dari pemanfaatan metana dari POME untuk bahan
bakar, termasuk dalam bidang energi.
Lembar 2.1: Lembar Teknis Perhitungan Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut
Lembar 2.2a: Lembar Perhitungan Pencegahan Penurunan Cadangan Karbon
SEKTOR Kehutanan
TAHUN
INSTANSI PELAPOR
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Lokasi (5)
1 2 3 4 5a 5b 5c 5d
Petunjuk pengisian:
Kolom (1) tentukan kode aksi mitigasi (lihat bagian kodifikasi)
Kolom (2) kolom aksi mitigasi diisi berdasarkan kegiatan imitigasi GRK yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun pelaporan
Kolom (3) Penyebab penurunan cadangan karbon, misalnya: perluasan kebun dari lahan hutan, perambahan/illegal logging karena kebutuhan
ekonomi masyarakat sekitar, perluasan pemukiman, bencana alam, kebakaran dan lainnya
Kolom (4) Kategori kegiatan: aksi nyata, kebijakan tata guna lahan, peraturan kebijakan (pilihan tersedia di kolom)
Kolom (5) lokasi pelaksanaan kegiatan
(5a) diisi dengan Kabupaten/kota pelaksanaan kegiatan
(5b) diisi dengan koordinat (minimal satu titik di tengah)
(5c) diisi dengan fungsi kawasan yang diintervensi, tersedia pilihan di kolom (cagar alam, suaka margasatwa, hutan lindung, hutan produksi, dsb)
(5d) diisi dengan jenis tanah: mineral atau gambut (pilihan tersedia di kolom)
Lembar 2.2a: Lembar Perhitungan Pencegahan Penurunan Cadangan Karbon (lanjutan)
6 7 8 9
Petunjuk pengisian:
Kolom (6) diisi dengan instansi/lembaga yang terkait dengan kegiatan mitigasi (dapat diisi lebih dari satu), misalnya Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, Dinas yang menangani kehutanan di provinsi/kabupaten/kota, KPH, universitas, swasta, masyarakat dan/atau lainnya
(mohon disebutkan)
Kolom (7) diisi dengan sumber data/informasi yang digunakan dalam pelaporan PEP ini (dapat diisi lebih dari satu), antara lain: LAKIP, LKPJ, Buku
Statistik Kehutanan, dan/atau lainnya (mohon disebutkan). Jika kegiatan mitigasi berupa kebijakan/peraturan, mohon dilampirkan dalam laporan.
Kolom (8) diisi dengan indicator kegiatan mitigasi yang dihubungkan dengan peta perubahan lahan atau analisa citra pengindraan jauh, misalnya:
penurunan laju deforestasi/degradasi dalam kawasan tertentu, penurunan laju perluasan pemukiman
Kolom (9) dapat diisi dengan keterangan yang perlu ditambahkan, asumsi yang digunakan, dsb
Lembar 2.2b: Lembar Perhitungan Peningkatan Cadangan Karbon
SEKTOR Kehutanan
KATEGORI Berbasis lahan
TAHUN
PELAPOR
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Lokasi (4)
Kategori Kegiatan (Program Aksi
Jenis Tutupan/Penggunan Lahan
Kode Aksi Mitigasi Nyata/Kebijakan Tataguna
pada lokasi kegiatan
Lahan/Kebijakan Peraturan) Kabupaten/Kota Koordinat Fungsi Kawasan Lahan Mineral/Gambut
1 2 3 4a 4b 4c 4d 5
Petunjuk pengisian:
Kolom (1) tentukan kode aksi mitigasi (lihat bagian kodifikasi)
Kolom (2) kolom aksi mitigasi diisi berdasarkan kegiatan imitigasi GRK yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun pelaporan
Kolom (3) Kategori kegiatan: aksi nyata, kebijakan tata guna lahan, peraturan kebijakan (pilihan tersedia di kolom)
Kolom (4) lokasi pelaksanaan kegiatan
(4a) diisi dengan Kabupaten/kota pelaksanaan kegiatan
(4b) diisi dengan koordinat (minimal satu titik di tengah)
(4c) diisi dengan fungsi kawasan yang diintervensi, tersedia pilihan di kolom (cagar alam, suaka margasatwa, hutan lindung, hutan produksi, dsb)
(4d) diisi dengan jenis tanah: mineral atau gambut (pilihan tersedia di kolom)
Kolom (5) diisi dengan jenis tutupan/penggunaan lahan pada lokasi kegiatan (pilihan tersedia di kolom)
Lembar 2.2b: Lembar Perhitungan Peningkatan Cadangan Karbon (lanjutan)
6a 6b 6c 6d 7 8 9 10
Petunjuk pengisian:
Kolom (6) diisi dengan informasi mengenai penanaman atau pemeliharaan tanaman
(6a) jenis bibit pohon yang ditanam (bisa lebih dari satu jenis
(6b) luas penanaman/luas lokasi kegiatan
(6c) umur tanaman pada tahun pelaporan
(6d) jumlah pohon/tanaman yang masih hidup (rata-rata per hektar)
Kolom (7) diisi dengan instansi/lembaga yang terkait dengan kegiatan mitigasi (dapat diisi lebih dari satu), misalnya Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Dinas yang menangani kehutanan di provinsi/kabupaten/kota, KPH, universitas, swasta, masyarakat dan/atau lainnya (mohon disebutkan)
Kolom (8) diisi dengan sumber data/informasi yang digunakan dalam pelaporan PEP ini (dapat diisi lebih dari satu), antara lain: LAKIP, LKPJ, Buku Statistik
Kehutanan, dan/atau lainnya (mohon disebutkan). Jika kegiatan mitigasi berupa kebijakan/peraturan, mohon dilampirkan dalam laporan.
Kolom (9) diisi dengan indicator kegiatan mitigasi yang dihubungkan dengan peta perubahan lahan atau analisa citra pengindraan jauh, misalnya: penurunan laju
deforestasi/degradasi dalam kawasan, penurunan laju perluasan pemukiman
Kolom (10) dapat diisi dengan keterangan yang perlu ditambahkan, asumsi yang digunakan, dsb
Lembar 2.2b: Lembar Perhitungan Peningkatan Cadangan Karbon (lanjutan)
0
0.00
0
0.00
Petunjuk pengisian:
Lembar 2.2a: Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Pemupukan (UPPO)
Target
Koordinat (Jika ada)(5) Kegiatan RAD Data Aktivitas/Activity Data (8) Faktor emisi
GRK (6)
Penurunan
emisi (kumulatif
No. Aksi Mitigasi Provinsi/kab-kota Deskripsi Kegiatan Kategori Kegiatan Unit
sampai tahun
pelaporan)
Berat kotoran Berat kotoran
Jumlah UPPO hewan dan hewan dan
Jumlah/(tCO2e Jumlah Kumulatif kandungan C
*BT *LU atau *LS tahun pelaporan Jumlah sapi (ekor) Jerami yang Jerami yang
q) UPPO (unit) pada KA 20%
(unit) dihasilkan dihasilkan
(Kg/ekor/hari) (Kg/ekor/th)
1 2 3 4 5a 5b 6 7 8a 8b 8c 8d 8e 9 10a 10b
BIDANG
TAHUN
INSTANSI PELAPOR
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Kabupaten/Kota
Target Kegiatan
Data
Koordinat (Jika ada)/Coordinat RAN GRK
Aktivitas/Activity Faktor Emisi
(if available) (5) (6)/Target of RAN
Data Capaian
GRK's Activity
Kumulatif
Deskripsi Kategori
emission reduction Sampai Tahun
No. Aksi Mitigasi/Activity Provinsi Kegiatan/Description of Kegiatan/Activity Unit
(tCO2e) Pelaporan/Cum
Activity Categorization
ulative
Achievement
Jumlah/Amount of
Emission Jumlah pupuk kandungan C pupuk
*BT *LU atau *LS
Reduction organik (t) organik/kompos
(tCO2eq)
1 2 3 4 5a 5b 6 7 8 9 10 11 12
Target Kegiatan
Koordinat (Jika
RAD GRK
ada)/Coordinat (if Data Aktivitas/Activity Data (8) Emission Faktor (9) Emisi Tahun Pelaporan (10) Capaian (11)
(8)/Target of RAD
available) (5)
GRK's Activity
Deskripsi Kategori
No. Aksi Mitigasi/Activity Provinsi Kegiatan/Description of Kegiatan/Activity
Activity Categorization
Capaian
Emisi dari Luas
Jumlah/Amount of Emisi dari Luas Kumulatif
luas panen tahunan Emisi CH4 tahunan Panen SL PTT Persen
*LU atau Emission Umur Tanaman EF CH4 Panen Total (emisi Sampai Tahun
*BT SLPTT(padi sawah) CF Pengairan SLPTT (emission Net Emission Unit Capaian/Achiev
*LS Reduction (hari) (kg CH4/ha/hari) tanpa mitigasi) Pelaporan/Cum
(ha/tahun) (Ton CH4/tahun) reduction) (CO2 eq ement(%)
(tCO2eq) (CO2 eq t/th) ulative
t/th)
Achievement
BIDANG
TAHUN
INSTANSI PELAPOR
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Kabupaten/Kota
Target Kegiatan
Koordinat (Jika
RAD GRK
ada)/Coordinat (if Data Aktivitas/Activity Data (8) Emission Faktor (9) Emisi Tahun Pelaporan (10) Capaian (11)
(6)/Target of RAD
available) (5)
GRK's Activity
Deskripsi Kategori
No. Aksi Mitigasi/Activity Provinsi Kegiatan/Description of Kegiatan/Activity
Activity Categorization
Capaian
Emisi dari Luas
Jumlah/Amount of Emisi dari Luas Kumulatif
luas tanam tahunan Emisi CH4 tahunan Panen SRI Persen
*LU atau Emission Umur Tanaman EF CH4 Panen Total (emisi Sampai Tahun
*BT (padi sawah) CF Pengairan SRI (emission Net Emission Unit Capaian/Achiev
*LS Reduction (hari) (kg CH4/ha/hari) tanpa mitigasi) Pelaporan/Cum
(ha/musim) (Ton CH4/tahun) reduction) (CO2 eq ement(%)
(tCO2eq) (CO2 eq t/th) ulative
t/th)
Achievement
Lembar 2.2e: Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Pengelolaan Ternak
MATRIKS MER AKSI MITIGASI PENGURANGAN EMISI GAS RUMAH KACA
(KINERJA KEGIATAN INTI)
KEGIATAN INTI
BIDANG
TAHUN
INSTANSI PELAPOR
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Kabupaten/Kota
Target Kegiatan
Koordinat (Jika RAD GRK
Data Aktivitas/Activity Data (10)
ada)/Coordinat (if available) (5) (6)/Target of RAD
GRK's Activity
Deskripsi Kategori
emission
No. Aksi Mitigasi/Activity Provinsi/kab-kota Kegiatan/Description of Kegiatan/Activity Unit
reduction
Activity Categorization
1 2 3 4 5a 5b 6 7 8a 8b 8c 8d 8e 9a 9b
Lembar 2.2f: Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Penggunaan Varietas
BIDANG
TAHUN
INSTANSI PELAPOR
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Kabupaten/Kota
Target Kegiatan
Koordinat (Jika
RAD GRK
ada)/Coordinat (if Data Aktivitas/Activity Data (8) Emission Faktor (9) Emisi Tahun Pelaporan (10) Capaian (11)
(8)/Target of RAD
available) (5)
GRK's Activity
Deskripsi Kategori
No. Aksi Mitigasi/Activity Provinsi Kegiatan/Description of Kegiatan/Activity
Activity Categorization
Capaian
Emisi dari Luas
Jumlah/Amount of Emisi dari Luas Kumulatif
luas panen tahunan Emisi CH4 tahunan Panen non SL PTT Persen
*LU atau Emission Umur Tanaman Varietas yang EF CH4 Panen Total (emisi Sampai Tahun
*BT non SLPTT(padi CF Pengairan non SLPTT (emission Net Emission Unit Capaian/Achiev
*LS Reduction (hari) ditanam (kg CH4/ha/hari) tanpa mitigasi) Pelaporan/Cum
sawah) (ha/tahun) (Ton CH4/tahun) reduction) (CO2 eq ement(%)
(tCO2eq) (CO2 eq t/th) ulative
t/th)
Achievement
Petunjuk Pengisian
Cara pengisian lembar perhitungan penurunan emisi GRK dalam aktivitas pengelolaan sawah (Varietas di luar PTT) adalah sebagai berikut :
1. Kolom 1 : tentukan kode aksi mitigasi (lihat bagian kodifikasi)
2. Kolom 2 : kolom aksi mitigasi diisi berdasarkan rencana kegiatan inti mitigasi dalam RAD GRK yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun pelaporan
3. Kolom 3,4,5 : mengumpulkan dan melengkapi informasi yang terkait dengan lokasi pelaksanaan aktivitas (lokasi administrative, kawasan/zona, titik
koordinat)
4. Kolom 6 : diisi target penurunan emisi GRK dari bidang pertanian sesuai dalam dokumen RAD GRK
5. Kolom 7 : menentukan kategori kegiatan inti RAN/RAD GRK sesuai pembatasan yang telah ditetapkan, yaitu Pertanian dan peternakan ramah lingkungan
dan berkelanjutan
6. Kolom 8 : diisi dengan informasi besaran data aktivitas. (8a) luas panen tahunan PTT. (8b) umur tanaman
7. Kolom 9 : diisi dengan besaran factor emisi. (9a) factor koreksi pengairan. (9b) varietas yang ditanam. (9c) factor emisi CH4
8. Kolom 10 : perhitungan emisi tahun pelaporan. (10a) emisi CH4 tahunan SLPTT. (10b) emisi dari luas panen SLPTT.
(10c) emisi dari luas panen total (emisi tanpa mitigasi). (10d) net emission atau emisi neto yaitu emisi tanpa aksi mitigasi (BAU) dikurangkan emisi
setelah mitigasi. (10e) diisi dengan unit satuan penurunan emisi (t CO2e/th)
9. Kolom 11 : capaian. (11a) capaian kumulatif sampai tahun pelaporan. (11b) prosentase capaian
DAFTAR TABEL FAKTOR EMISI, FAKTOR KOREKSI DAN
FAKTOR SKALA DARI BIDANG PERTANIAN
* Diambil dari berbagai sumber: IAERI 2004a, IAERI 2003a, IAERI 2003b, IAERI 2002a, IAERI 2002b, IAERI
2002c, IAERI 2001d, IAERI 2001e, IAERI 1999, IAERI 1998a, IAERI 1997, Mulyadi et. al 2004, Setyanto,
P 1999; Setyanto, P 2000; Setyanto, P 2004; Setyanto, et al 2008; Setyanto, et al 2000; Suharsih, et al
2004; Husin, Y.A 1994; Konsorsium PI 2009
* Diambil dari berbagai sumber: IAERI 2004b; IAERI 2005; IAERI 2006b; IAERI 2006c; IAERI 2007c; IAERI
2007d. Baseline untuk varietas padi yaitu varietas yang umum ditanam oleh petani di lahan pasang
surut
* Diambil dari berbagai sumber: IAERI 2004b; IAERI 2005; IAERI 2006b; IAERI 2006c; IAERI 2007c; IAERI
2007d. Baseline untuk varietas padi yaitu varietas yang umum ditanam oleh petani di lahan pasang
surut
Contoh pengisian data:
Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap, cek kembali kegiatan tersebut dalam DPA. Satu hal yang penting bagi pelapor adalah mengetahui jenis
penggunaan lahan sebelum pelaksanaan kegiatan/aksi mitigasi.
Referensi:
Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Ditjen Planologi Kehutanan,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan R.I. (2014). Potensi
Sumber Daya Hutan Dari Plot Inventarisasi Hutan Nasional.
Rochmayanto, Y.,A.Wibowo., M.Lugina., T.Butarbutar.,R.M.Mulyadin dan
D.Wicaksono.2014.Cadangan karbon pada Berbagai Tipe Hutan di
Indobnesia( Edisi Revisi).Pusat penelitian dan pengembangan Perubahan
Iklim dan Kebijakan.
Balai Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu Mataram. 2015.
Pertumbuhan beberapa jenis model hutan tanaman di Kebun Percobaan
KHDTK Rarung, Nusa Tenggara barat.
Yuniati, D dan H.Kurniawan. 2011. Potensi Simpanan karbon Hutan Tanaman jati
(Tectona grandis):Studi Kasus di kabupaten Kupang dan Belu Propinsi
Nusa Tenggara Timur. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Volume 8 Nomor 2. Pusat Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. Hal;
148-164
Hardjana, A.K.2010. Potensi Biomassa dan karbon Pada Hutan Tanaman Acacia
mangium Di HTI PT.Surya Hutani jaya, Kalimantan Timur. Jurnal
Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 7 No.4 hal;237-249
Laporan Hasil Kegiatan Tahun 2013. Pembangunan Plot Sampel Permanen (PSP)
untuk mendukung sistem MRV stok karbon hutan di KHDTK Aek Nauli,
Propinsi Sumut
Laporan Hasil kegiatan 2013. Pembangnan Plot Sampl Permanen ((PSP) sebagai
upaya penyediaan data dan monitoring stok karbon serta perubahan
stok karbon pada berbagai tipe hutan di Propinsi Papua Barat.
Laporan Akhir monitoring Perubahan karbon stok di HKM Santong, KHDTK
Rarung dan kawasan mangrove Propinsi Nusatenggara barat. 2013.
Laporan Kegiatan monitoring permanen sampel plot (PSP) Forest Carbon
Partnership Facility (FCPF) Project Propinsi Sumatera Selatan.BPK
Sumatera Selatan.2014