Anda di halaman 1dari 18

AKSI MITIGASI DAN

KEBUTUHAN DATA AKSARA


Kehutanan dan
Lahan
Berbasis Lahan KEGIATAN
INTI
Pertanian
kegiatan pembangunan
yang berdampak langsung
Energi pada penurunan emisi.
Sektor PRK

Energi Transportasi Kategori KEGIATAN


Ton CO2eq
Kegiatan / PENDUKUNG
Penurunan
Metodologi Kegiatan pendukung
Industri dan IPPU Emisi
Penghitungan adalah kegiatan yang
mendukung pelaksanaan
Air Limbah kegiatan inti. Mencakup
Pengelolaan sosialisasi, penelitian dan
Iimbah pengembangan, dan
Persampahan
pengembangan kapasitas.
Kawasan Pesisir
BlueCarbon
dan Kelautan

Mitigasi Perubahan Iklim adalah usaha pengendalian untuk mengurangi risiko akibat perubahan iklim
melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi atau meningkatkan penyerapan GRK dari berbagai
sumber emisi
Aksi Mitigasi Sektor Kehutanan

INTI PENDUKUNG
1. Penurunan Degradasi Hutan 1. Mempersiapkan kelembagaan pengelolaan tingkat
2. Penurunan Deforestasi Hutan tapak (KPH-Lindung)
3. Pemulihan Lahan Gambut Berdasarkan Tutupan 2. Mengidentifikasi potensi pemanfaatan dan
Lahan (Emisi Dekomposisi Gambut) pemungutan kawasan hutan lindung dalam rangka
4. Pencegahan Kebakaran Hutan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar hutan
5. Peningkatan Cadangan Karbon 3. Penegakan hukum serta mempercepat pengukuhan
kawasan hutan lindung
4. Fasilitasi bantuan bibit
5. Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan pada
DAS prioritas
6. Fasilitasi dan pengawasan
7. Fasilitasi Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR)
dan Gerakan Pengembangan Perikanan Pantai
Selatan dan Utara (GAPURA)
8. Fasilitasi pembangunan hutan rakyat kemitraan
9. Fasilitasi penetapan areal kerja dan pengelolaan
hutan kemasyarakatan (HKm); dll
Sumber : Buku Satu Data Bappenas, 2020
Aksi Mitigasi Sektor Pertanian

INTI PENDUKUNG
1. Peningkatan Cadangan Karbon Tanah Melalui Penggunaan 1. Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan
Pupuk Organik Sebagai Dampak Penggunaan UPPO Kebakaran Lahan dan Kebun
2. Mitigasi Emisi N2O Melalui Pemupukan Berimbang Pada 2. Perluasan dan Perlindungan lahan (Optimasi Lahan)
Tanaman Padi 3. Penelitian dan Pengembangan Varietas Unggul Tanaman
3. Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca Melalui Pertanian Tanpa Perkebunan
Bakar 4. Pembinaan dan Sertifikasi Desa Pertanian Organik Berbasis
4. Peningkatan Cadangan Karbon Tanah Melalui Penggunaan Komoditi Perkebunan
Biochar 5. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan
5. Peningkatan Cadangan Karbon Tanah Melalui Penerapan Sarana Pertanian
Sistem Tanam Tanpa Olah Tanah Atau Olah Tanah 6. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian
Minimum 7. Program Peningkatan Penyuluhan dan Pelatihan Pertanian
6. Mitigasi Emisi CH4 dari Lahan Sawah Melalui Pengaturan 8. Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Air dan Penggunaan Varietas Rendah Emisi
7. Mitigasi Emisi CH4 Melalui Aplikasi Biogas Kotoran Ternak
8. Mitigasi Emisi CH4 Enterik Melalui Perbaikan Kualitas
Pakan Ternak

Sumber : Buku Satu Data Bappenas, 2020


Aksi Mitigasi Sektor Energi

INTI PENDUKUNG
1. Pengoperasian pembangkit listrik tenaga air run-off-river yang 1. Insentif dan Harga
terhubung ke sistem interkoneksi tenaga listrik (on-grid) 2. Menyelesaikan kebijakan harga gas bumi dengan membentuk badan
2. Pengoperasian pembangkit listrik tenaga bayu/angin (PLTB) yang penyangga gas nasional
terhubung ke sistem interkoneksi tenaga listrik (on-grid) 3. Mempercepat lelang WK Panas Bumi
3. Pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang 4. Mengalokasikan pembiayaan pengembangan panas bumi melalui
terhubung ke sistem interkoneksi jaringan tenaga listrik (on-grid) Penyertaan Modal Negara (PMN) dan pinjaman kepada BUMN
4. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan Waduk 5. Menyusun kebijakan harga jual listrik (feed-in tariff) panas bumi
5. Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro dan Mikro Hidro (PLTM-MH)* 6. Menyempurnakan harga dan skema pembelian tenaga listrik dari
6. Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTHybrid) * Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
7. Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Palm Oil Mill Effluent 7. menyempurnakan harga patokan BBN/biofuel
(POME) * 8. Menetapkan kebijakan terkait kegiatan usaha dan harga pembangkit
8. Efisiensi Energi di Sektor Industri listrik tenaga arus, gelombang, dan perbedaan suhu lapisan laut
9. Penerapan Standar Kinerja Energi Minimum dan Label Tanda Hemat 9. Memberikan insentif fiskal dan non fiskal bagi pemanfaatan sumber
Energi untuk Peralatan Pemanfaat Energi: Lampu Swabalast * daya energi dan sumber energi setempat
10. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) * 10. Menyusun kebijakan dan penerapan ERP pada jalan-jalan utama
11. Pemanfaatan Biogas untuk Rumah Tangga * kota/perkotaan
12. Penerangan Jalan Umum: PJU Retrofit Lampu Hemat Energi * 11. Menyusun kebijakan dan penerapan biaya preservasi jalan yang
13. Penerangan Jalan Umum: PJU Tenaga Surya * dananya dipungut melalui mekanisme pendapatan pemerintah
12. Mengembangkan kebijakan harga energi yang kondusif dari usaha
EBT
13. mengalokasikan anggaran intensifikasi penggunaan BBG dalam APBN
dan APBD; dll
Sumber : Buku Satu Data Bappenas, 2020
Aksi Mitigasi Sektor Transportasi

INTI PENDUKUNG
1. Pengoperasian Area Traffic Control System (ATCS) 1. Kajian Pra-Feasibility Study (Pra-FS), Feasibility Study
2. Manajemen Parkir (FS) dan Detailed Engineering Design (DED)
3. Pengoperasian Angkutan Umum Semi BRT - Metode 2. Bimbingan Teknis aksi RAN-GRK
Asumsi* 3. Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan
4. Pelatihan Smart Driving (Eco Driving)* Fasilitas Pendukung Bandar Udara
5. Peremajaan Kendaraan* 4. Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan
6. Shore Connection Fasilitas Pendukung Pelabuhan
7. Pengoperasian Jalur Ganda Kereta Api Antar Kota 5. Pembangunan Fasilitas Pendukung Prasarana
8. Car Free Day Perkeretaapian
6. Sertifikat Kelaikan Sarana Perkeretaapian
7. Sertifikat Kelaikan Prasarana Perkeretaapian
8. Sosialisasi dan Peningkatan Sumber Daya Manusia
dalam Pelaksanaan Kegiatan Aksi Mitigasi Inti

Sumber : Buku Satu Data Bappenas, 2020


Aksi Mitigasi Sektor IPPU

INTI PENDUKUNG
1. Penerapan modifikasi proses dan teknologi pada
industri semen, melalui reduksi ratio klinker.
2. Peningkatan Efisiensi Industri Amonia melalui
Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi (Feedstock) dari
CO2 Recovery pada Primary Reformer
3. CO2 Recovery dan Improvement Process pada
Smelter dan Pemanfaatan Besi Bekas (Scrap) pada
Industri Besi dan Baja
4. Penggunaan Secondary Catalist untuk Mengurangi
Emisi N2O

Sumber : Buku Satu Data Bappenas, 2020


Aksi Mitigasi Sektor Limbah

INTI PENDUKUNG
1. Pembangunan dan Operasionalisasi TPA Sanitary 1. Pembangunan Pusat Daur Ulang di Destinasi Wisata
landfill /Controlled landfill 2. Pelaksanaan ADIPURA
2. Pembangunan dan Operasionalisasi Tempat 3. Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Sampah Melalui
Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)/Tempat Bank Sampah
Pengolahan Sampah Reuse Reduce & Recycle (TPS 4. Pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) sampah
3R) spesifik - Bulky Waste
3. Pembangunan dan operasionalisasi Bank Sampah 5. Penyediaan Fasilitas Pengelolaan Sampah di DAS
4. Operasionalisasi IPAL Terpusat/Terpadu aerobik dan Citarum
operasionalisasi IPAL Komunal yang dilengkapi 6. Pembinaan Komunitas Pengelolaan Sampah
pemanfaatan metan 7. Pengembangan Sistem Database Pengelolaan
Sampah
8. Revitalisasi Program Adipura dalam Penerapan
Jakstranas

Sumber : Buku Satu Data Bappenas, 2020


Aksi Mitigasi Sektor Pesisir dan Kelautan

INTI PENDUKUNG
1. Penanaman Mangrove
2. Konservasi Mangrove

Sumber : Buku Satu Data Bappenas, 2020


KEBUTUHAN DATA TEKNIS
KEHUTANAN
Konsep aksi : peningkatan jumlah serapan karbon (penanaman) dan pencegahan kehilangan
karbon (dari kebakaran hutan, deforestasi, dll)

No Kategori Aksi mitigasi Data aktivitas yang diperlukan Sumber Data

1 Pencegahan Pengamanan (pencegahan dan Luas kawasan yang diamankan


Penurunan penurunan pembalakan liar, dan data kejadian kebakaran
Cadangan Karbon perambahan dan kebakaran hutan)
(PPCK) Kebijakan moratorium/penundaan Pertaturan daerah terkait
pemberian ijin baru moratorium / penundaan izin
baru
BKSDA, BPKH,
Operasionalisasi KPH Lokasi dan luas KPH
Dinas Kehutanan
2 Peningkatan Penanaman baik di kawasan hutan Jenis yang ditanam (spesies), tipe
Cadangan Karbon maupun di APL, Rehabilitasi Hutan dan penutupan lahan awal, lokasi,
(PCK) Lahan, Rehabilitasi mangrove, luas areal yang diintervensi, umur
Penamanan dengan tanaman tanaman pada tahun pelaporan,
perkebunan dan Perluasan Perkebunan jumlah tanaman yang masih
di tanah terbuka/lahan terlantar hidup
PERTANIAN
No Kategori Aksi mitigasi Deskripsi Data aktivitas yang diperlukan Sumber Data

1 Sistem Pemupukan Unit Pengolah Pupuk Mengurangi emisi gas rumah kaca dari penggunaan pupuk urea Jumlah UPPO, jumlah kumulatif,
Organik (UPPO) (CO(NH2)2) mensubstitusinya dengan pupuk organik yang akan jumlah ternak (sapi)
meningkatan kandungan C dalam tanah.
Penggunaan Pupuk Adanya peningkatan sekuestrasi atau penyerapan karbon dalam tanah Jumlah pupuk organik
organik dengan asumsi pupuk organik sudah dalam kondisi terdekomposisi
secara sempurna (Permentan No 70/2011).
2 Teknologi Budidaya System of Rice Sistem SRI menekankan pada pengelolaan dan penghematan air dengan Luas tanam SRI, Indeks Pertanaman
(Pengelolaan sawah) Intensification (SRI) metode pengairan macak-macak. Pengurangan masa penggenangaan
padi mampu menurunkan emisi GRK
Pengelolaan Tanaman Pengelolaan tanaman terpadu salah satu komponennya adalah Luas tanam PTT, Indeks
Terpadu (PTT) pengelolaan air secara intermittent. Penerapan sistem pengairan Pertanaman Dinas
berselang atau intermiten pada PTT mampu menurunkan emisi GRK Pertanian
secara signifkan.

Penggunaan Varietas Penanaman berbagai varietas unggul memiliki nilai tambah berupa Luas panen, varietas yang
padi rendah emisi rendahnya emisi metana yang dihasilkan. digunakan, umur tanaman
3 Pengelolaan Ternak BATAMAS mengurangi emisi gas rumah kaca dari gas metana yang dihasilkan dari Jumlah ternak yang digunakan
Biogas Ternak Asal kotoran hewan yang dibiarkan dan menghasilkan emisi gas CH4 ke dalam program biogas, kapasitas &
Masyarakat (BATAMAS) atmosfir melalui aksi methane capture. Selanjutnya dari gas metana jumlah biodigester
yang ditangkap akan dikonversi menjadi energi yang ramah lingkungan.
Energi yang dihasilkan dari biogas mensubstitusi penggunaan bahan
Biogas non-BATAMAS
bakar fosil
ENERGI
Konsep aksi : penggantian fossil fuel menjadi energi baru terbarukan, efisiensi (penghematan) energi,
teknologi pembangkit bersih

No Kategori Aksi mitigasi Deskripsi Data aktivitas yang diperlukan Sumber Data

1 Energi Baru Pembangunan Energi mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembakaran energi fosil Jumlah energi yang dihasilkan dalam
dan Terbarukan On Grid dengan membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik EBT baik setahun
Terbarukan secara On Grid maupun secara Offgrid
Pembangunan Energi Jumlah daya terpasang
Terbarukan Off Grid
Pembangunan Biogas POME adalah salah satu sumber energi terbarukan yang merupakan Jumlah daya terpasang, Laju alir
POME produk sampingan crude palm oil (CPO). Penggunaan POME sebagai limbah POME dan Kualitas COD
bahan bakar dimungkinkan karena POME menghasilkan gas metana Dinas Pertambangan
(CH4) yang dapat dipakai sebagai biogas. dan Energi

2 Efisiensi Efisiensi Energi Penerapan retrofit lampu PJU menjadi lampu hemat energi Jumlah unit lampu dan Daya yang
Energi merupakan bagian dari kegiatan mitigasi kategori efisiensi energi. dihemat
Retrofit PJU mengganti lampu PJU eksisting dengan lampu yang lebih
hemat energi, sehingga konsumsi energi untuk PJU menurun.
TRANSPORTASI
N Sumber
Kategori Aksi mitigasi Deskripsi Data aktivitas yang diperlukan
o Data

1 Avoid Hari Bebas Kendaraan Mengurangi / tidak memakai kendaraan akan • jenis bahan bakar, rata-rata jumlah kendaraan yang melewati
Bermotor (Car Free Day) mengurangi konsumsi bahan bakar fossil jalur penerapan car free day , lama pelaksanaan car free day per hari
Konsep aksi : Avoid (mengurangi perjalanan/panjang perjalanan) , Shift (perpindahan ke , rata-rata trip per hari
2 transportasi
Shifting Pembangunanumum),
IntelligentdanMengurangi
Improve (meningkatkan
hambatan, •
teknologi)
akan memperlancar Jenis bahan bakar , Rata-rata jumlah kendaraan, Rata-rata jumlah
Transport System/Area lalu lintas, dan mengurangi konsumsi bahan trip per hari , Panjang koridor
Traffic Control System bakar fossil
Reformasi Sistem Transit – Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, • jumlah bus sistem transit , kapasitas bus, panjang koridor BRT , jenis
CONTOH AKSI MITIGASI
BRT System akan mengurangi konsumsi bahan bakar fossil bahanDESKRIPSI
bakar , moda shift , tingkat okupansi
ReformasiPenerapan
System Transit – BRT
Manajemen Mengurangi penggunaan
Pengoperasian kendaraan
angkutan pribadi, jalan
massal berbasisi • rayaJenis bahan bakar
di perkotaan sebagai angkutan penumpang pengganti sistem angkutan
System Parkir – Park n Ride akanpenumpang
mengurangikonvensional
konsumsi bahan bakar fossil
yang sudah ada. • ketersediaan ruang parkir off-street maupun on street
• rata-rata jumlah kendaraan yang parkir off street dan on street per
Pengoperasian Area Traffic Control Pengoperasian peralatan ATCS pada jalur jalan tertentu
hari untuk
sebelummeningkatkan
penerapan kecepatan, memperlancar arus lalu lintas, Dinas
System (ATCS) •
mengurangi konsumsi bahan bakar dan menurunkan emisi GRK.
rata-rata jumlah kendaraan yang parkir off-street dan on street per Perhubung
hari setelah penerapan an
Pelatihan Smart Driving (Eco Driving) Pemberian pelatihan pada pengemudi sehingga • dapat
rata-rata jumlah trip
mengendarai per hari
dengan lebih efisien dan hemat bahan bakar.
• rata-rata panjang trip per hari
Improve Smart Driving (Eco-Driving) Mengubah cara mengemudi menjadi lebih • jenis kendaraan yang digunakan keseharian oleh peserta.
Penerapan kebijakan parkir yang mendorong terbangunnya fasilitas Park and Ride atau Off Street Parking, sehingga
Manajemen Parkir hemat BBM • jenis bahan bakar
komuter dapat menitipkan kendaraan pribadinya untuk kemudian menggunakan angkutan umum massal ke tujuan.
• jumlah peserta pelatihan smart driving (eco driving)
• rata-rata hari operasi per tahun, yaitu 300 hari.
Kegiatan penutupan jalan pada hari tertentu untuk mengurangi
• operasional buspenggunaan
per hari kendaraan pribadi dan meningkatkan
Car Free Day kesadaran masyarakat untuk beralih menggunakan angkutan umum.
• panjang trip per hari

Peremajaan
Peremajaan Armada
Kendaraan Kendaraan baru, teknologi
Penggantian baru lebih
armada angkutan • Jenis
umum yang tidak bahan bakar
laik beroperasi dengan yang baru untuk jenis dan trayek yang sama.
Transportasi Umum cenderung lebih efisien dan hemat BBM • jumlah angkutan umum yang diremajakan
• operasional angkutan yang diremajakan per hari
• rata-rata panjang trip per hari
PENGELOLAAN LIMBAH
No Kategori Aksi mitigasi Deskripsi Data aktivitas yang diperlukan Sumber Data

1 Persampahan Pembangunan TPA Penangkapan gas metan • Jumlah sampah masuk TPA,
Domestik Sanitary landfill + yang merupakan GRK • Jumlah gas yang dibakar/flaring,
Pemanfaatan sebelum gas terlepas Jumlah KK yang dilayani gas TPA
gas,Controlled landfill + bebas ke atmosfir dan
Pemanfaatan gas • Jumlah KWH pembangkit listrik
Composting Jumlah sampah organik yang
dikompos Dinas Kebersihan
3R Mengurangi timbulan Jumlah sampah kertas yang didaur Kabupaten/Kota,
sampah, mengurangi ulang Dinas Pekerjaan
potensi gas metan Umum, Dinas Cipta
Karya, Badan
2 Air Limbah IPLT Sistem Anaerobik Penangkapan gas metan Jumlah KK yang terlayani dan Volume
Lingkungan Hidup
Domestik dengan pemanfaatan gas yang merupakan GRK air limbah yang terolah
metana sebelum gas terlepas
IPLT Sistem Aerobik bebas ke atmosfir Jumlah KK yang terlayani dan Volume
air limbah yang terolah
IPAL Skala Kota Jumlah KK yang terlayani
Sanimas (MCK++) Jumlah KK yang terlayani
Kawasan Pesisir dan Kelautan
CONTOH AKSI MITIGASI DESKRIPSI

Aktifitas penanaman bibit mangrove yang dilakukan di ekosistem mangrove. Secara alami mangrove ini dapat menyerap
konsentrasi CO2 selama proses fotosintesis dan karbon disimpan dalam bentuk biomassa atas (daun, batang, dan ranting) dan
Penanaman Mangrove biomassa bawah (akar) dan terakumulasi di tanah yang mana menyimpan karbon dalam jumlah yang lebih banyak serta dalam
waktu yang lebih lama dibandingkan dengan biomassa (McLeod et al. 2011; Howard et al. 2014).

Upaya yang dilakukan untuk tetap mempertahankan ekosistem mangrove yang dalam kondisi existing. Ekspektasinya dari
mempertahankan ekosistem mangrove ini adalah agar dapat tumbuh tunas-tunas baru mangrove melalui proses semai, anakan,
Konservasi Mangrove hingga menjadi pohon. Pengaruh nya sangat besar dalam melindungi ekosistem mangrove yang sudah ada, dimana luasan
rehabilitasi dapat meningkat keberhasilannya.
https://youtu.be/SWzU5gyAlIg
https://youtu.be/2tSEn5rbrGA
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai