Rencana Aksi adalah dokumen yang memuat sasaran, strategi, dan fokus kegiatan prioritas
yang digunakan sebagai acuan lembaga, dan pemerintah daerah dalam melaksanakan suatu
tema kebijakan tertentu.
Rencana Aksi Nasional (RAN) adalah dokumen perencanaan strategis nasional yang berlaku
selama lima tahun, sedangkan Rencana Aksi Daerah (RAD) adalah dokumen yang digunakan
oleh pemerintah daerah dalam melaksanakan suatu tema kebijakan tertentu.
Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca yang selanjutnya disebut RAN-
GRK adalah dokumen rencana kerja untuk pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara
langsung dan tidak langsung menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai dengan target
pembangunan nasional.
RAN-GRK terdiri dari kegiatan inti dan kegiatan pendukung. Kegiatan RAN-GRK meliputi
bidang: pertanian; kehutanan dan lahan gambut; energi dan transportasi; industri; pengelolaan
limbah; dan kegiatan pendukung lain. RAN-GRK merupakan pedoman bagi
Kementerian/lembaga untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan
evaluasi rencana aksi penurunan emisi GRK. RAN-GRK menjadi acuan bagi masyarakat dan
pelaku usaha dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan penurunan emisi GRK.
Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca yang selanjutnya disingkat RAD-
GRK adalah dokumen rencana kerja untuk pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara
langsung dan tidak langsung menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai dengan target
pembangunan daerah.
Penyusunan Renaksi TPB/SDGs perlu mengacu pada beberapa dokumen yang terkait,
antara lain:
Tingkat Nasional
a. Penyusunan Renaksi TPB/SDGs perlu mengacu pada beberapa dokumen yang terkait,
antara lain:
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020- 2024
c. Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024
d. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahunan
e. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
f. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) di Indonesia
Tahun 2019
g. Dokumen Kebijakan Lain yang Terkait
Tingkat Daerah
a. RPJMN 2020-2024
b. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan;
c. RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD yang berlaku;
d. Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodifikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
e. Peraturan Gubernur tentang TPB/SDGs Provinsi masing-masing daerah;
f. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) di Indonesia
Tahun 2019;
g. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) Tahun 2019 di
daerah masing-masing.
h. Rencana Aksi Nasional TPB/SDGs;
i. Dokumen yang terkait dengan tugas fungsi pemerintah daerah; dan
j. Dokumen Kebijakan Lain yang terkait
Topik 7 : Hubungan inventarisasi emisi dengan RAN GRK dan RAD GRK
Mengacu Peraturan Presiden No. 71/2011 tentang Penyelenggaraan Inventarisasi Emisi GRK
Nasional, status tingkat emisi GRK perlu dilaporkan dalam pelaporan inventarisasi emisi
GRK setiap tahun. Inventarisasi emisi GRK merupakan salah satu dasar melakukan
pengendalian dan menyusun perencanaan aksi-aksi mitigasi yang dapat menurunkan tingkat
emisi GRK yang mengacu pada Peraturan Presiden No. 61/2011 tentang Rencana Aksi
Nasional Penurunan Emisi GRK (RAN-GRK). Berdasarkan kedua peraturan ini, daerah juga
berkewajiban menyelenggarakan Inventarisasi GRK dan menyusun perencanaan aksiaksi
mitigasi untuk menurunkan emisi GRK (RAD GRK).
Inventarisasi emisi GRK (Gas Rumah Kaca) dapat membantu dalam mencapai tujuan RAN
GRK (Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca) dan RAD GRK (Rencana Aksi Daerah
GRK) melalui berbagai cara:
Mengumpulkan Data dan Informasi: Inventarisasi emisi GRK merupakan kegiatan untuk
memperoleh data dan informasi mengenai tingkat, status, dan kecenderungan perubahan
emisi GRK secara berkala dari berbagai sumber emisi dan penyerapnya, termasuk simpanan
karbon. Data ini dapat digunakan untuk mengembangkan RAN GRK dan RAD GRK, yang
membutuhkan informasi terkini tentang emisi GRK di setiap provinsi.
Mengendalikan dan Mengatur Emisi GRK: Inventarisasi emisi GRK merupakan salah satu
dasar melakukan pengendalian dan menyusun perencanaan aksi-aksi mitigasi yang dapat
menurunkan tingkat emisi GRK. Dengan data yang diperoleh, pemerintah dapat membuat
kebijakan yang efisien untuk mengendalikan dan mengatur emisi GRK di setiap provinsi,
yang merupakan tujuan utama RAN GRK dan RAD GRK.
•Moratorium Hutan dan Penundaan Pemberian Ijin Baru pada Hutan Primer dan Lahan
•Gambut
•Penerapan Pengelolaan Lahan Gambut tanpa bakar dan penerapan pertanian yang
•ramah lingkungan.
•Penurunan Deforestasi
Pertanian
Transposrtasi
Aksi mitigasi yang mendominasi pelaporan antara lain aksi mitigasi hari bebas kendaraan
bermotor (Car Free
Day), reformasi sistem transit (BRT), dan Smart Driving (Eco Driving).
LIMBAH
komposting di TPST/TPS 3R, dan daur ulang sampah organik di Bank Sampah
- PLTBayu 0 0 0 0