Anda di halaman 1dari 3

A1

Teori Asam Basa

Dari keseluruhan teori asam basa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

Teori Asam Basa Arrhenius

Teori asam basa Arrhenius didasarkan pada pembentukan ion dan pada larutan
berair (aqueous solution).

 Asam adalah spesies yang menghasilkan ion H+ atau H3O+ dalam larutan
berair.
 Basa adalah  spesies yang menghasilkan ion OH- dalam larutan berair.

Teori Asam Basa Lewis

Teori asam basa Lewis didasarkan pada transfer pasangan elektron.

 Asam adalah spesies penerima (akseptor) pasangan elektron.


 Basa adalah spesies pemberi (donor) pasangan elektron.

Teori Asam Basa Brønsted-Lowry

Teori asam basa Brønsted-Lowry didasarkan pada transfer proton.

 Asam adalah spesies pemberi (donor) proton.


 Basa adalah spesies penerima (akseptor) proton.

Sifat-sifat Asam Basa

Sifat Asam

 Mempunyai rasa asam (awas jangan sekali-sekali mencicipinya!). Kata


asam berasal dari bahasa Latin acere yang berarti asam.
 Mengubah lakmus dari warna biru ke merah.
 Larutan asam menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
 Bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
 Menghasilkan gas hidrogen ketika bereaksi dengan logam (seperti logam
alkali, alkali tanah, seng, aluminium).

Sifat Basa

 Mempunyai rasa pahit (awas jangan sekali-sekali mencicipinya!).


 Terasa licin atau bersabun (awas jangan secara langsung menyentuhnya!).
 Mengubah lakmus dari warna merah ke biru.
 Larutan basa menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
 Bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.

Contoh Asam Basa

Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari:

 Vitamin C (asam askorbat)


 Asam cuka (mengandung sekitar 5% asam asetat)
 Asam karbonat (terdapat pada minuman ringan)

Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari:

 Deterjen
 Sabun
 Amonia rumah tangga

Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam
atau basa,atau
netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH
tertentu,kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira
pH suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik
akhir kosentrasi pada beberapasenyawa organik dan senyawa anorganik
Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya
ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta
derajat ionisasi zat tersebut.
Ø  Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan
basa yaitu teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang
apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut
merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang
apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH -, dan ion
tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.

Ø  Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia
inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa
broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut
asam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) di sebut basa. Dari definisi
tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi
dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima proton akan
membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.

Ø Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah
zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan
kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam
adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.

Anda mungkin juga menyukai