Anda di halaman 1dari 4

Pengguna Zat Warna dari Ekstraksi Bunga Rosela pada Pewarnaan Kain

Nilon dengan Variasi pH

diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia Zat Warna

dari dosen pengampuh Ika Natalia

oleh

Akbar Danang Aprindha – 18020010 / 2K1

Akbar Yuzar Gurnita – 18020011 / 2K1

Alya Mutia Syifa – 18020015 / 2K1

Anita Prahasti – 18020016 / 2K1

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL

POLITEKNIK STT TEKSTIL BANDUNG

2019/2020
1. Makdsud dan Tujuan
1.1. Maksud
Melakukan proses pencelupan kain nilon menggunakan zat warna ekstraksi
bunga rosella dengan variasi suhu
1.2. Tujuan
Menentukan titik optimum pencelupan kain nilon menggunakan larutan zat
warna ekstraksi bunga rosella dengan variasi suhu

2. Kerangka pemikiran
Rosella mempunyai nama ilmiah “Hibiscus sabdarifa linn” merupakan
anggota famili Malvaceae. Pada bunga rosella bagian kelopak bunga dapat
dimanfaatkan sebagai zat warna, kandungan penting yang terdapat dalam
kelopak bunga rosella adalah pigmen antosianin yang membentuk flavonoid
yang berperan sebagai anti oksidan. Flavonoid rosella terdiri dari flavonols
dan pigmen antosianin. Pigmen antosianin ini membentuk warna ungu
kemerahan di kelopak bunga rosella.
Zat warna antosianin yaitu pigmen tanaman yang dapat memberikan
warna merah, biru, atau keunguan. Antosianin dapat larut dalam aquadest,
etanol, aseton, dan n-hexana. Pigmen antosianin berubah warna akibat
perubahan pH solvent. Dalam pH asam antosianin kebanyakan berwarna
merah, sedangkan dalam suasana alkali berubah menjadi biru.
Pengambilan zat warna dari rosella ini dapat dilakukan dengan
ekstraksi, teknik ekstraksi yang digunakan untuk pengambilan zat warna dari
kelopak bunga rosella ini merupakan ekstraksi zat padat ( leaching ).
Leaching merupakan suatu proses pemisahan atau pengambilan fraksi padat
yang diinginkan dari fraksi padat lain dalam suatu campuran padat-padat
dengan menggunakan solvent cair.(Mc.Cabe,1993)
3. Diagram Alir

4. Alat dan Bahan

5. Prosedur
 Timbang bahan sesuai kebutuhan dan potong kecil-kecil
 Dapatkan kandungan senyawa organik dari jaringam tumbuhan kering
( batang, biji kering, akar daun) dengan cara mengekstrasi-sinambung serbuj
bahan degan alat soxhlet menggunakan sederetan pelarut secara berganti-
ganti, mulai dengan eter, lalu eter minyak bumi, dan kloroform ( untuk
memisahkan lipid dan terpenoid )
 Untuk senyawa yang lebih polar gunakan alkohol dan etil asetat.
(dengan metode ini, jarang sekali dicapai pemisahan kandungan dengan
sempurna karena senyawa yang sama mungkin saja terdapat dalam beberapa
fraksi).
 Jernihkan ekstrak dengan peyaringn menggunakan celite, pompa dengan air,
lalu pekatka dalam ruang hampa.
 Lanjutkan dengan proses fraksinasi/isolasi (pemisahan golongan utama
kandungan yang satu dari golongan utama yang lainnya. Untuk memisahkan
golongan utama kandungan yang satu dari golongan utama yang lainnya,
dapat diunakan pada tumbuhan yang mengandug alkaloid dan dipisahkan
berdasarkan kepolarannya.

Anda mungkin juga menyukai