Abstrak
Pandan wangi merupakan tanaman yang sering dimanfaatkan daunnya sebagai bahan
tambahan makanan, umumnya sebagai bahan pewarna hijau dan pemberi aroma. Daun
pandan memiliki banyak manfaat antara lain sebagai pewarna dan pemberi aroma pada
makanan, untuk kerajinan, sebagai pengawet alami pada makanan bahkan pengobatan luka
dalam luka luar karena memiliki kandungan flavonoid. Senyawa flavonoid memiliki
aktivitas sebagai antioksidan, antiaging, antiinflamasi, antivirus, antikanker, antidiabetes,
antibakteri, mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik. Metode pengambilan
senyawa flavonoid dari suatu tanaman dapat dilakukan dengan cara ekstraksi, yang
dilakukan dengan 3 metode yaitu metode sokletasi, perkolasi dan metode maserasi. Dalam
penelitian ini pembuatan ekstrak daun pandan dengan metode maserasi atau perendaman,
dimana 10 gram serbuk dimaserasi menggunakan larutan etanol 99,95% dan aseton 80%,
sebanyak 250 ml selama T menit dalam erlenmeyer. Hasil maserasi disaring menggunakan
kertas saring dan ditampung di labu alas bulat, pekatkan ekstrak dengan rotary evaporator,
atur suhu waterbath pada suhu titik didih pelarut, pelarut akan teruapkan dan tertampung di
labu penampung, uapkan pelarut hingga volume ekstrak sekitar 20 ml, setelah itu
pindahkan ekstrak yang sudah dipekatkan ke dalam cawan porselen, setelah itu
dimasukkan cawan porselen berisi ekstrak ke dalam oven dengan suhu 50 0 hingga
diperoleh ekstrak kering.
Kata kunci: flavonoid, maserase, daun pandan.