S
ituasi derajat kesehatan masyarakat dapat digambarkan oleh angka kematian ibu
melahirkan dan angka kematian bayi. Angka kematian ibu melahirkan dan angka
kematian bayi setiap tahunnya berubah-ubah hal ini disebabkan faktor-faktor yang
menyebabkan kematian tersebut beragam. Angka kematian ibu pada tahun 2018 ini tidak
ada. Angka kematian bayi sebanyak 7 orang, selanjutnya dapat dilihat pada penjelasan
berikut ini :
a. Angka Kematian Ibu
Angka kematian ibu melahirkan (maternal) masih tinggi di Indonesia. Kematian ibu
maternal adalah kematian yang disebabkan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas. Tahun
2018 tidak ada kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Bumi Makmur.
b. Angka Kematian Bayi
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan rutin bulanan Puskesmas Bumi Makmur
kematian bayi tercatat tahun 2018 sebanyak 1 bayi dari 205 kelahiran hidup, antara lain
disebabkan oleh Infeksi jalan lahir. Adapun kematian balita tidak ada pada tahun 2018 .
Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Jumlah Kematian Bayi dan Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
1 orang
Puskesmas 0 Orang
Sumber : Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Jun
Apr
Sep
Nop
Des
Mrt
Agt
Okt
Mei
Jul
TIFIK
Feb
1 Pantai Harapan
2 Sungai Rasau
3 Handil Maluka
4 Handil Lab. Amas
5 Handil Suruk
6 Handil Gayam
7 Kurau Utara
8 Bumi Harapan
9 Handil Babirik
10 Handil Bir. Bawah
11 Handil Bir.Atas
Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit yang sering
menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan menyebabkan kematian. Upaya-upaya yang
telah dilakukan dalam penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue adalah untuk
mencegah agar tidak terjadi penularan di lokasi yang ada kasus adalah antara lain
Fogging Focus, pemantauan jentik serta abatisasi. Upaya lain yang melibatkan peran
serta masyarakat yaitu dilakukan kegiatan penyuluhan – penyuluhan di posyandu dan
mengaktifkan juru pemantau jentik / jumantik
Jumlah kasus DBD tahun 2018 di wilayah kerja Puskesmas Bumi Makmur adalah
sebanyak 1 kasus ditemukan warga desa Handil Maluka. Kegiatan-kegiatan program
pemberantasan Demam Berdarah yaitu dengan pemantauan jentik berkala (PJB) yang
dilakukan sebanyak 3 kali oleh 22 orang jumantik dilaksanakan di Desa Kurau Utara, Desa
Sungai Rasau, Desa Pantai Harapan, Desa Bumi Harapan, Desa Handil Maluka, Desa
Tabel 3.4
Hasil Pemantauan Berkala Jentik Nyamuk Aedes Bulan April
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Rumah
Rumah
No Desa Jumlah Jumlah yang %
bebas %
yang ada diperiksa diperiksa
Jentik
1 Pantai Harapan 182 70 38.46 8 11.42
2 Sungai Rasau 387 33 8.52 5 15.15
3 Handil Maluka 215 40 18.60 7 17.50
4 Handil Labuan Amas 270 25 92.60 17 68.00
5 Handil Suruk 149 36 24.16 31 86.11
6 Handil Gayam 192 47 24.48 36 76.59
7 Kurau Utara 678 26 3.83 23 88.46
8 Bumi Harapan 210 33 15.71 9 27.27
9 Handil Babirik 399 35 87.71 30 85.71
10 Handil Birayang Bawah 221 15 6.78 15 100.00
11 Handil Birayang Atas 271 31 11.43 23 25.80
Tabel 3.5
Hasil Pemantauan Berkala Jentik Nyamuk Aedes Bulan Juli
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Rumah
No Desa Jumlah Jumlah yang % Rumah Bebas
%
yang ada diperiksa diperiksa Jentik
1 Pantai Harapan 182 65 35.71 1 1.56
2 Sungai Rasau 387 38 9.81 2 5.26
3 Handil Maluka 215 40 18.60 12 30.00
4 Handil Labuan Amas 270 30 11.11 18 60.00
5 Handil Suruk 149 35 23.49 31 88.57
6 Handil Gayam 192 47 22.44 42 89.36
7 Kurau Utara 678 42 6.19 10 23.80
8 Bumi Harapan 210 30 14.28 14 46.66
9 Handil Babirik 399 45 11.27 37 82.22
10 Handil Birayang Bawah 221 37 16.74 34 91.89
11 Handil Birayang Atas 271 29 10.70 21 72.41
13.76
Puskesmas 3183 222 50.68
438
Sumber : Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Tabel 3.6
Rumah
No Desa Jumlah Jumlah yang % Rumah Bebas
%
yang ada diperiksa diperiksa Jentik
1 Pantai Harapan 182 57 31.31 10 17.54
2 Sungai Rasau 387 53 13.69 4 7.54
3 Handil Maluka 215 40 18.60 15 37.50
4 Handil Labuan Amas 270 38 14.07 3 7.89
5 Handil Suruk 149 43 28.86 34 79.06
6 Handil Gayam 192 26 13.54 25 96.15
7 Kurau Utara 678 57 8.40 52 96.49
8 Bumi Harapan 210 48 22.85 24 50.00
9 Handil Babirik 399 48 12.03 44 91.66
10 Handil Birayang Bawah 221 30 13.57 30 100.00
11 Handil Birayang Atas 271 34 12.54 23 67.64
Puskesmas 3183 474 14.89 264 56.05
Sumber : Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Tabel 3.7
Hasil Pemantauan Berkala Jentik Nyamuk Aedes Bulan Desember
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Rumah
No Desa Jumlah Jumlah yang % Rumah
%
yang ada diperiksa diperiksa Bebas Jentik
1 Pantai Harapan 182 0 0 0 0
2 Sungai Rasau 387 0 0 0 0
3 Handil Maluka 215 0 0 0 0
4 Handil Labuan Amas 270 0 0 0 0
5 Handil Suruk 149 0 0 0 0
6 Handil Gayam 192 0 0 0 0
7 Kurau Utara 678 0 0 0 0
8 Bumi Harapan 210 0 0 0 0
9 Handil Babirik 399 0 0 0 0
10 Handil Birayang Bawah 221 0 0 0 0
11 Handil Birayang Atas 271 0 0 0 0
3183
Puskesmas 0 0 0 0
Sumber : Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Pemantauan jentik berkala ini dilakukan hanya di 11 desa seperti yang ada pada
tabel diatas karena semua desa untuk wilayah Kecamatan Bumi Makmur perlu dilakukan
pemantauan jentik. Dari semua desa yang ada, telah dilaksanakan penyelidikan
epidemiologi (PE) dan abatisasi selektif secara acak dan tidak semua rumah didesa
dipantau akan tetapi dilakukan PJB secara bergantian . Persentase rumah bebas jentik
dari pemantauan berkala tertinggi pada bulan September yaitu 56,05 %, bulan ini angka
bebas jentik meningkat karena bertepatan musim kemarau yang tidak banyak terjadinya
Grafik 3.1
Hasil Pemantauan Berkala Jentik Nyamuk Aedes
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Tabel 3.9
Grafik 3.2
Hasil Pemantauan Berkala Jentik Nyamuk April
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Pada bulan ini, yang paling tinggi angka bebas jentik yaitu di desa handil birayang
bawah yaitu 100 % dan paling rendah di desa pantai harapan yaitu 11,42 %.
Tabel 3.10
Hasil Pemantauan Berkala Jentik Nyamuk Aedes Bulan Juli
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Grafik 3.3
Hasil Pemantauan Berkala Jentik Nyamuk Aedes Bulan Juli
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Pada bulan ini, yang paling tinggi angka bebas jentik yaitu di desa handil birayang
bawah yaitu 91.89 % dan paling rendah di desa pantai harapan yaitu 1.56 %.
Tabel 3.11
Hasil Pemantauan Berkala Jentik Nyamuk Aedes Bulan September
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
No Desa Jumlah Jumlah Rumah Target (%)
Grafik 3.4
Hasil Pemantauan Berkala Jentik Nyamuk Aedes Bulan September
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Pada bulan ini, yang paling tinggi angka bebas jentik yaitu di desa handil birayang
bawah yaitu 100 % dan pali ng rendah di desa sungai rasau yaitu 7.54 %.
Tabel 3.12
Jumlah Kasus dan Angka Penemuan BTA+
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Puskesmas 9 0 4 1 5 2
Sumber : Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Grafik 3.5
Penderita TBC Di Wilayah Kerja
HB
3
HLA BH
2
HS HBB
1
0
HG HBA
HM KU
PH SR
Tabel 3.13
Angka Kesakitan Penyakit Diare
Angka kesakitan diare pada tahun 2018 meningkat menjadi 242 kasus dengan
kasus terbanyak terdapat didesa Handil Babirik dengan 52 kasus, dan yang paling sedikit
di desa Kurau Utara dan Handil Birayang Bawah hanya 6 kasus. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa hal seperti sanitasi lingkungan yang kurang baik, kemudian penggunaan air
bersih yang kurang serta PHBS keluarga yang kurang berjalan, contohnya adalah cuci
tangan pakai sabun belum teraplikasi dengan baik.
Grafik 3.6
Angka Kesakitan Penyakit Diare
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Kasus klinis campak adalah kasus dengan gejala bercak kemerahan di tubuh
berbentuk makulo paupular yang didahului panas badan > 38 OC (teraba panas) selama
3 hari atau lebih dan disertai salah satu gejala batuk, pilek atau mata merah. Kasus
campak konfirmasi bila hasil pemeriksaan laboratorium serologi positif (IgM positif atau
kenaikan titer antibody 4 kali) atau isolasi virus campak positif. Kasus campak yang
mempunyai kontak langsung (ada hubungan epidemiologi) dengan kasus konfirmasi,
dalam periode waktu 1-2 minggu.
Program imunisasi campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982 dan masuk
dalam pengembangan program imunisasi. Pada tahun 1991, Indonesia dinyatakan telah
mencapai UCI secara nasional. Dengan keberhasilan tersebut memberikan dampak
positif terhadap kecenderungan penurunan insiden campak. Walaupun imunisasi
campak telah mencapai UCI namun di beberapa daerah masih dijumpai kasus campak,
terutama di daerah dengan cakupan imunisasinya rendah atau daerah kantong.
Di Puskesmas Bumi Makmur pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus campak.
a. Status Gizi
Tujuan umum
Menurunnya angka penyakit, gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh
masyarakat berpenghasilan rendah (di pedesaan maupun di perkotaan ) terutama pada
balita dan wanita.
Tujuan khusus
1. Penurunan angka kematian bayi, balita dan kematian ibu ,serta mendorong makin
terwujudnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
2. Memperbaiki keadaan gizi masyarakat pada umumnya melalui perbaikan pola
konsumsi pangan yang makin beraneka ragam, seimbang dan bermutu gizi.
Sasaran
1. Penurunan prevalensi KEP pada balita.
2. Penurunan prevalensi KEP KUA.
3. Penurunan prevalensi GAKI.
4. Penurunan prevalensi anemia gizi pada bumil.
5. Adanya perubahan pola konsumsi pangan keluarga yang makin beraneka ragam,
seimbang dan bermutu gizi.
Kelompok Status Gizi
Status gizi masyarakat biasanya digambarkan oleh masalah gizi yang dialami
oleh golongan penduduk dan rawan gizi terutama anak balita, golongan Ibu hamil
dan Ibu menyusui. Masalah gizi utama yang mendapat perhatian saat ini antara lain
Kurang Energi Protein, Kurang Energi Kronik (KEP/KEK), Kurang Vitamin A (KVA),
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) serta Anemia Besi.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah gizi tersebut, Yang
telah dilakukan oleh Pemerintah antara lain melalui Program Upaya Perbaikan Gizi
Keluarga (UPKG), Pemberian Kapsul Vitamin A untuk usia 1-5 tahun, pemberian
tablet besi (Fe) untuk ibu hamil dan upaya lain yang berhubungan dengan
peningkatan produksi pangan dan pendapatan masyarakat.
Keadaan gizi balita saat ini diukur dengan menggunakan standard NCHS-WHO
untuk indeks berat badan menurut umur. Kekurangan Energi Protein (KEP) pada
balita digolongkan dalam 2 kategori :
• KEP nyata, yaitu status gizi kurang tambah status gizi Buruk.
• KEP total, yaitu status gizi sedang, kurang dan buruk.
Berikut ini gambaran tentang pemantau status gizi di wilayah Puskesmas
Bumi Makmur tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tabel : 3.14
Prevalensi Status Gizi Balita ( BB/U )
STATUS GIZI
NO DESA
BURUK KURANG BAIK LEBIH
1 Pantai Harapan 0 10 75 0
2 Sungai Rasau 0 9 125 0
3 Handil Maluka 0 8 117 0
4 Handil Labuan Amas 0 12 130 1
5 Handil Suruk 0 6 76 0
6 Handil Gayam 0 6 83 1
7 Kurau Utara 0 10 147 0
8 Bumi Harapan 0 12 72 0
9 Handil Babirik 0 8 166 1
10 Handil Birayang Bawah 0 6 83 1
11 Handil Birayang Atas 0 8 138 0
Puskesmas 0 95 1212 4
Sumber : Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa prevalensi gizi kurang pada balita
berdasarkan BB/U secara keseluruhan sebesar 4,17 %, gizi baik sebesar 95,1 % dan gizi
lebih sebesar 0,6 %.
Berdasarkan data laporan bulanan program gizi diketahui bahwa cakupan-
cakupan kegiatan program gizi dalam upaya untuk mengatasi masalah gizi, telah
dilakukan antara lain melalui Program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPKG),
Pemberian Kapsul Vitamin A untuk usia 1-5 tahun, pemberian tablet besi (Fe) untuk Ibu
Hamil.
b. Pemberian Vitamin A
Cakupan distribusi vitamin A dosis tinggi di tingkat desa dalam wilayah Puskesmas
Bumi Makmur Tahun 2016, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel : 3.15
Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi
Di Tingkat Desa dalam wilayah Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
Cakupan Vitamin A
Bayi Balita (12-59) bln
Jumlah Vitamin A Jumlah Vitamin A
NO BULAN
Proyeksi
Proyeksi
Proyeksi
Proyeksi
Riil
Riil
Riil
Riil
Cakupan riil bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A 100.000 IU 1 kali
sebanyak 165 bayi bulan Februari dan 165 bayi pada bulan Agustus. Cakupan rill anak 1-
5 tahun yang mendapat vitamin A 200.000 IU 2kl/th sebanyak 1346 anak pada bulan
1 K/S
(Tingkat liputan program) - 95.56
2 N/S
(Tingkat pencapaian program) - 77.13
3 N/D
(Tingkat keberhasilan penimbangan) 50 82.78
4 D/K
(Tingkat kelangsungan penimbangan) - 97.50
5 D/S
(Tingkat partisipasi masyarakat) 80 93.17
Tabel : 3.21
Cakupan Hasil Penimbangan Balita (12-59 bulan) Di Tingkat Desa
Dalam wilayah Puskesmas Bumi Makmur Tahun 2018
1 K/S - 83.39
(Tingkat liputan program)
2 N/S - 80.80
(Tingkat pencapaian program)
3 N/D 50 96.74
(Tingkat keberhasilan penimbangan)
4 D/K - 85.54
(Tingkat kelangsungan penimbangan)
5 D/S 80 83.53
(Tingkat partisipasi masyarakat)
Tabel : 3.23
Cakupan Hasil Pemantauan Garam Beryodium Di Tingkat Masyarakat