I FUEL MINERAL :
· COAL
· OIL & GAS
· NUCLEAR ENERGY MINERAL
II. METALS :
III. FERROUS METALS :
IV. IRON ORE (Fe)
V. FERRO ALLOY ORES :
· MANGANESE (Mn)
· CHROMIUM (Cr)
· NICKEL (Ni)
· VANADIUM (Va)
· MOLYBDENUM (Mo)
· COLUMBIUM (Col)
C. LIGHT METALS :
· ALUMINIUM (Al)
· MAGNESIUM (Mg)
· TITANIUM
D. MINOR METALS :
· ANTIMONY
· BERYLLIUM (Be)
· MERCURY (Hg)
· TUNGSTEN
A. CONSTRUCTION MINERAL :
· AGGREGATE
· ASBESTOS
· GYPSUM
· CEMENT
· LIME
· VERMICULITE
BIJIH BESI
Bijih besi dalam pemasaran diklasifikasikan dalam 3
kategori :
1. DIRECT SHIPPING
2. CONCENTRATE
3. AGGLOMERATED , pellet atau sinter
1. Ferro manganese
2. Ferro chrome
3. Ferro silicon
4. Ferro tungsten
5. Ferro phosphorus
6. Ferro vanadium
7. Ferro molybdenum
8. Ferro nickel
9. Ferro columbium
MANGANESE (Mn)
Kegunaan Mangaan :
1. 95% untuk kebutuhan industri baja, sebagai ferro
manganese maupun sebagai manganese metal.
2. 5% untuk pemakaian khusus, seperti baterai, untuk
keperluan metalurgi, untuk ditambahkan pada makanan
binatang dan pada pupuk sebagai pelengkap mineral.
Perdagangan mangaan :
1. konsentrat
2. logam.
CHROMIUM (KROMIT)
Kegunaan kromit :
1. pembuatan “stainless steels”
2. paduan baja yang lain
3. super alloy, kromit digunakan karena mempunyai sifat :
· meningkatkan kekerasan
· meningkatkan ketahanan terhadap abrasi
dan pemakaian
· meningkatkan “carburization”
4. pasir cetak
5. industri kimia
Tipe Bijih
Bijih chromium dikategorikan oleh 3 bentuk pasar
secara umum adalah :
1. Metallurgical Ore
Dikarenakan chromit ore dilebur dalam electric
arc furnace untuk menghasilkan ferrochromium, maka
perbandingan Cr:Fe sangat penting.
Komponen pengotornya seperti MgO, Al 2O3 dan
SiO2 sangat diperhatikan untuk mengontrol analisa
produksi yang merefleksikan jumlah tenaga listrik yang
diperlukan untuk meleburnya.
2. Refractory Ore
Berhubung bijih langsung digunakan apa adanya
dalam pabrik refractory dasar, maka keseragaman
ukuran butir sangat penting.
Silica mempunyai kecenderungan menurunkan
titik lebur, maka diusahakan serendah mungkin.
Kandungan besi yang rendah lebih disukai, tetapi
pada industri refractory dapat distabilkan dengan MgO,
yang Al2O3.
3. Chemical Ore
Bijih ini harus mempunyai kandungan silica yang
rendah karena produksi chromium chemical dimulai
dengan “alkali roast” dan kandungan silica menyebabkan
kehilangan alkali. Kandungan Cr2O3 minimum 44%.