Anda di halaman 1dari 257

Operasi Baris Elementer (OBE) dan Eliminasi

Gauss-Jordan (EGJ)
Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016

MZI

Fakultas Informatika
Telkom University

FIF Tel-U

Agustus 2015

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 1 / 62


Acknowledgements

Slide ini disusun berdasarkan materi yang terdapat pada sumber-sumber berikut:
1 Aplikasi Matriks dan Ruang Vektor, Edisi 1 2014, oleh Adiwijaya.
2 Elementary Linear Algebra, 10th Edition, 2010, oleh H. Anton dan C. Rorres.
3 Slide kuliah Aljabar Linier di Telkom University oleh Jondri.
Beberapa gambar dapat diambil dari sumber-sumber di atas. Slide ini ditujukan
untuk keperluan akademis di lingkungan FIF Telkom University. Jika Anda
memiliki saran/ pendapat/ pertanyaan terkait materi dalam slide ini, silakan kirim
email ke <pleasedontspam>@telkomuniversity.ac.id.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 2 / 62


Bahasan

1 Motivasi dan Pengenalan OBE

2 Representasi Matriks untuk SPL

3 Operasi Baris Elementer (OBE)

4 Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

5 Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6 Latihan OBE dan EGJ (1)

7 SPL Homogen

8 Latihan OBE dan EGJ (2)

9 Latihan OBE dan EGJ (3)

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 3 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

Bahasan

1 Motivasi dan Pengenalan OBE

2 Representasi Matriks untuk SPL

3 Operasi Baris Elementer (OBE)

4 Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

5 Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6 Latihan OBE dan EGJ (1)

7 SPL Homogen

8 Latihan OBE dan EGJ (2)

9 Latihan OBE dan EGJ (3)

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 4 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

Motivasi

Kita sudah melihat beberapa metode untuk memperoleh solusi dari SPL dengan 2
atau 3 peubah, diantaranya adalah: metode geometris (menggambar gra…k),
metode substitusi, metode eliminasi, dan metode eliminasi-substitusi.
Metode-metode tersebut memiliki kelemahan, yaitu:

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 5 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

Motivasi

Kita sudah melihat beberapa metode untuk memperoleh solusi dari SPL dengan 2
atau 3 peubah, diantaranya adalah: metode geometris (menggambar gra…k),
metode substitusi, metode eliminasi, dan metode eliminasi-substitusi.
Metode-metode tersebut memiliki kelemahan, yaitu:
1 Metode geometris sukar diterapkan untuk mencari solusi SPL dengan 3
peubah dan mustahil diterapkan jika kita ingin mencari solusi SPL dengan
banyak peubah lebih dari 3.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 5 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

Motivasi

Kita sudah melihat beberapa metode untuk memperoleh solusi dari SPL dengan 2
atau 3 peubah, diantaranya adalah: metode geometris (menggambar gra…k),
metode substitusi, metode eliminasi, dan metode eliminasi-substitusi.
Metode-metode tersebut memiliki kelemahan, yaitu:
1 Metode geometris sukar diterapkan untuk mencari solusi SPL dengan 3
peubah dan mustahil diterapkan jika kita ingin mencari solusi SPL dengan
banyak peubah lebih dari 3.
2 Metode substitusi, eliminasi, maupun eliminasi-substitusi membutuhkan
waktu yang relatif lama. Selain itu penerapan metode-metode ini juga rentan
dengan kesalahan aritmetika. Singkatnya, metode-metode ini terlalu nguli.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 5 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

Motivasi

Kita sudah melihat beberapa metode untuk memperoleh solusi dari SPL dengan 2
atau 3 peubah, diantaranya adalah: metode geometris (menggambar gra…k),
metode substitusi, metode eliminasi, dan metode eliminasi-substitusi.
Metode-metode tersebut memiliki kelemahan, yaitu:
1 Metode geometris sukar diterapkan untuk mencari solusi SPL dengan 3
peubah dan mustahil diterapkan jika kita ingin mencari solusi SPL dengan
banyak peubah lebih dari 3.
2 Metode substitusi, eliminasi, maupun eliminasi-substitusi membutuhkan
waktu yang relatif lama. Selain itu penerapan metode-metode ini juga rentan
dengan kesalahan aritmetika. Singkatnya, metode-metode ini terlalu nguli.
Pada kuliah ini, kita akan mempelajari operasi baris elementer (OBE) dan
eliminiasi Gauss-Jordan (EGJ) sebagai salah satu metode untuk mencari solusi
dari SPL dengan persamaan dan peubah yang cukup banyak.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 5 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

Operasi Baris Elementer

Operasi baris elementer merupakan suatu operasi yang dilakukan pada suatu
matriks. Operasi ini terdiri atas:
1 OBE 1: Perkalian dengan skalar tak nol.
2 OBE 2: Penukaran baris.
3 OBE 3: Penjumlahan kelipatan skalar suatu baris dengan baris yang lain.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 6 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 1: Perkalian dengan Skalar Tak Nol

Pandang SPL berikut


x+y =4
(1)
x y=2
Dengan metode yang dipelajari di sekolah menengah, kita mengetahui bahwa
x=

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 7 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 1: Perkalian dengan Skalar Tak Nol

Pandang SPL berikut


x+y =4
(1)
x y=2
Dengan metode yang dipelajari di sekolah menengah, kita mengetahui bahwa
x = 3 dan y =

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 7 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 1: Perkalian dengan Skalar Tak Nol

Pandang SPL berikut


x+y =4
(1)
x y=2
Dengan metode yang dipelajari di sekolah menengah, kita mengetahui bahwa
x = 3 dan y = 1 adalah solusi dari SPL (1).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 7 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 1: Perkalian dengan Skalar Tak Nol

Pandang SPL berikut


x+y =4
(1)
x y=2
Dengan metode yang dipelajari di sekolah menengah, kita mengetahui bahwa
x = 3 dan y = 1 adalah solusi dari SPL (1). Jika kita mengalikan persamaan
pertama dengan 2, maka kita memperoleh SPL

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 7 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 1: Perkalian dengan Skalar Tak Nol

Pandang SPL berikut


x+y =4
(1)
x y=2
Dengan metode yang dipelajari di sekolah menengah, kita mengetahui bahwa
x = 3 dan y = 1 adalah solusi dari SPL (1). Jika kita mengalikan persamaan
pertama dengan 2, maka kita memperoleh SPL

2x + 2y = 8
(2)
x y=2

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 7 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 1: Perkalian dengan Skalar Tak Nol

Pandang SPL berikut


x+y =4
(1)
x y=2
Dengan metode yang dipelajari di sekolah menengah, kita mengetahui bahwa
x = 3 dan y = 1 adalah solusi dari SPL (1). Jika kita mengalikan persamaan
pertama dengan 2, maka kita memperoleh SPL

2x + 2y = 8
(2)
x y=2

Dengan metode yang dipelajari di sekolah menengah, kita mengetahui bahwa


x = 3 dan y = 1 juga solusi dari SPL (2).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 7 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 1: Perkalian dengan Skalar Tak Nol

Pandang SPL berikut


x+y =4
(1)
x y=2
Dengan metode yang dipelajari di sekolah menengah, kita mengetahui bahwa
x = 3 dan y = 1 adalah solusi dari SPL (1). Jika kita mengalikan persamaan
pertama dengan 2, maka kita memperoleh SPL

2x + 2y = 8
(2)
x y=2

Dengan metode yang dipelajari di sekolah menengah, kita mengetahui bahwa


x = 3 dan y = 1 juga solusi dari SPL (2). Secara umum, jika kita mengalikan
sembarang persamaan pada SPL (1) dengan sembarang konstanta tak nol, maka
solusi SPL baru yang diperoleh juga akan tetap sama.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 7 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 2: Menukar Persamaan

Pada SPL (1) jika kita menukar posisi persamaan pertama dan persamaan kedua,
maka kita akan memperoleh SPL berikut

x y=2
(3)
x+y =4

Jelas bahwa solusi dari SPL (3)

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 8 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 2: Menukar Persamaan

Pada SPL (1) jika kita menukar posisi persamaan pertama dan persamaan kedua,
maka kita akan memperoleh SPL berikut

x y=2
(3)
x+y =4

Jelas bahwa solusi dari SPL (3) juga x = 3 dan y = 1.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 8 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 3

Pada SPL (1) kita dapat mengalikan persamaan pertama dengan 1 dan
kemudian menambahkan hasilnya ke persamaan kedua. Dalam hal ini persamaan
pertama tetap, namun persamaan kedua berubah. Kita memiliki SPL baru berikut

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 9 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 3

Pada SPL (1) kita dapat mengalikan persamaan pertama dengan 1 dan
kemudian menambahkan hasilnya ke persamaan kedua. Dalam hal ini persamaan
pertama tetap, namun persamaan kedua berubah. Kita memiliki SPL baru berikut

x+y =4
(4)
2y = 2

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 9 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 3

Pada SPL (1) kita dapat mengalikan persamaan pertama dengan 1 dan
kemudian menambahkan hasilnya ke persamaan kedua. Dalam hal ini persamaan
pertama tetap, namun persamaan kedua berubah. Kita memiliki SPL baru berikut

x+y =4
(4)
2y = 2

Solusi dari SPL (4) adalah y = 1 dan x = 3, yang sama dengan solusi SPL (1).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 9 / 62


Motivasi dan Pengenalan OBE

OBE 3

Pada SPL (1) kita dapat mengalikan persamaan pertama dengan 1 dan
kemudian menambahkan hasilnya ke persamaan kedua. Dalam hal ini persamaan
pertama tetap, namun persamaan kedua berubah. Kita memiliki SPL baru berikut

x+y =4
(4)
2y = 2

Solusi dari SPL (4) adalah y = 1 dan x = 3, yang sama dengan solusi SPL (1).
Secara umum, jika kita mengalikan suatu persamaan dengan konstanta dan
menambahkan hasilnya ke persamaan lain, maka solusi SPL yang baru juga akan
tetap sama.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 9 / 62


Representasi Matriks untuk SPL

Bahasan

1 Motivasi dan Pengenalan OBE

2 Representasi Matriks untuk SPL

3 Operasi Baris Elementer (OBE)

4 Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

5 Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6 Latihan OBE dan EGJ (1)

7 SPL Homogen

8 Latihan OBE dan EGJ (2)

9 Latihan OBE dan EGJ (3)

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 10 / 62


Representasi Matriks untuk SPL

Representasi Matriks untuk SPL

Di sekolah menengah Anda sudah mengenal perkalian matriks 2 2 dengan suatu


vektor kolom 2 1. Contohnya, SPL (1) dapat kita tulis dalam bentuk

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 11 / 62


Representasi Matriks untuk SPL

Representasi Matriks untuk SPL

Di sekolah menengah Anda sudah mengenal perkalian matriks 2 2 dengan suatu


vektor kolom 2 1. Contohnya, SPL (1) dapat kita tulis dalam bentuk

1 1 x 4
=
1 1 y 2

Sekarang kita de…nisikan representasi matriks dalam bentuk yang “lain” untuk
SPL (1) sebagai berikut

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 11 / 62


Representasi Matriks untuk SPL

Representasi Matriks untuk SPL

Di sekolah menengah Anda sudah mengenal perkalian matriks 2 2 dengan suatu


vektor kolom 2 1. Contohnya, SPL (1) dapat kita tulis dalam bentuk

1 1 x 4
=
1 1 y 2

Sekarang kita de…nisikan representasi matriks dalam bentuk yang “lain” untuk
SPL (1) sebagai berikut

1 1 j 4 1 1 4
atau (5)
1 1 j 2 1 1 2

Representasi SPL dalam bentuk (5) kita katakan sebagai matriks diperbesar
(augmented matrix) untuk SPL yang bersesuaian.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 11 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Bahasan

1 Motivasi dan Pengenalan OBE

2 Representasi Matriks untuk SPL

3 Operasi Baris Elementer (OBE)

4 Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

5 Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6 Latihan OBE dan EGJ (1)

7 SPL Homogen

8 Latihan OBE dan EGJ (2)

9 Latihan OBE dan EGJ (3)

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 12 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer/ OBE


Diberikan suatu matriks A dengan baris-baris R1 ; R2 ; : : : ; Rm . Operasi baris
elementer (OBE) pada A adalah salah satu dari operasi-operasi berikut:

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 13 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer/ OBE


Diberikan suatu matriks A dengan baris-baris R1 ; R2 ; : : : ; Rm . Operasi baris
elementer (OBE) pada A adalah salah satu dari operasi-operasi berikut:
OBE1 Mengalikan suatu baris pada A dengan konstanta tak nol.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 13 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer/ OBE


Diberikan suatu matriks A dengan baris-baris R1 ; R2 ; : : : ; Rm . Operasi baris
elementer (OBE) pada A adalah salah satu dari operasi-operasi berikut:
OBE1 Mengalikan suatu baris pada A dengan konstanta tak nol. Jika A0 adalah
matriks baru yang diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan
Ri Ri .

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 13 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer/ OBE


Diberikan suatu matriks A dengan baris-baris R1 ; R2 ; : : : ; Rm . Operasi baris
elementer (OBE) pada A adalah salah satu dari operasi-operasi berikut:
OBE1 Mengalikan suatu baris pada A dengan konstanta tak nol. Jika A0 adalah
matriks baru yang diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan
Ri Ri . Ini berarti baris Ri yang baru pada A0 sama dengan kali baris
Ri yang lama pada A.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 13 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer/ OBE


Diberikan suatu matriks A dengan baris-baris R1 ; R2 ; : : : ; Rm . Operasi baris
elementer (OBE) pada A adalah salah satu dari operasi-operasi berikut:
OBE1 Mengalikan suatu baris pada A dengan konstanta tak nol. Jika A0 adalah
matriks baru yang diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan
Ri Ri . Ini berarti baris Ri yang baru pada A0 sama dengan kali baris
Ri yang lama pada A.
OBE2 Menukar posisi dua baris pada A.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 13 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer/ OBE


Diberikan suatu matriks A dengan baris-baris R1 ; R2 ; : : : ; Rm . Operasi baris
elementer (OBE) pada A adalah salah satu dari operasi-operasi berikut:
OBE1 Mengalikan suatu baris pada A dengan konstanta tak nol. Jika A0 adalah
matriks baru yang diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan
Ri Ri . Ini berarti baris Ri yang baru pada A0 sama dengan kali baris
Ri yang lama pada A.
OBE2 Menukar posisi dua baris pada A. Jika A0 adalah matriks baru yang
diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan Ri $ Rj untuk baris Ri
dan Rj yang ditukar pada A.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 13 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer/ OBE


Diberikan suatu matriks A dengan baris-baris R1 ; R2 ; : : : ; Rm . Operasi baris
elementer (OBE) pada A adalah salah satu dari operasi-operasi berikut:
OBE1 Mengalikan suatu baris pada A dengan konstanta tak nol. Jika A0 adalah
matriks baru yang diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan
Ri Ri . Ini berarti baris Ri yang baru pada A0 sama dengan kali baris
Ri yang lama pada A.
OBE2 Menukar posisi dua baris pada A. Jika A0 adalah matriks baru yang
diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan Ri $ Rj untuk baris Ri
dan Rj yang ditukar pada A. Ini berarti baris Ri pada A0 menjadi baris Rj
pada A, dan sebaliknya.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 13 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer/ OBE


Diberikan suatu matriks A dengan baris-baris R1 ; R2 ; : : : ; Rm . Operasi baris
elementer (OBE) pada A adalah salah satu dari operasi-operasi berikut:
OBE1 Mengalikan suatu baris pada A dengan konstanta tak nol. Jika A0 adalah
matriks baru yang diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan
Ri Ri . Ini berarti baris Ri yang baru pada A0 sama dengan kali baris
Ri yang lama pada A.
OBE2 Menukar posisi dua baris pada A. Jika A0 adalah matriks baru yang
diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan Ri $ Rj untuk baris Ri
dan Rj yang ditukar pada A. Ini berarti baris Ri pada A0 menjadi baris Rj
pada A, dan sebaliknya.
OBE3 Mengalikan suatu baris pada A dengan suatu konstanta dan menambahkan
hasilnya ke suatu baris yang lain.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 13 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer/ OBE


Diberikan suatu matriks A dengan baris-baris R1 ; R2 ; : : : ; Rm . Operasi baris
elementer (OBE) pada A adalah salah satu dari operasi-operasi berikut:
OBE1 Mengalikan suatu baris pada A dengan konstanta tak nol. Jika A0 adalah
matriks baru yang diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan
Ri Ri . Ini berarti baris Ri yang baru pada A0 sama dengan kali baris
Ri yang lama pada A.
OBE2 Menukar posisi dua baris pada A. Jika A0 adalah matriks baru yang
diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan Ri $ Rj untuk baris Ri
dan Rj yang ditukar pada A. Ini berarti baris Ri pada A0 menjadi baris Rj
pada A, dan sebaliknya.
OBE3 Mengalikan suatu baris pada A dengan suatu konstanta dan menambahkan
hasilnya ke suatu baris yang lain. Jika A0 adalah matriks baru yang diperoleh
dengan OBE ini, kita berikan keterangan Rj Rj + Ri .

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 13 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi Baris Elementer/ OBE


Diberikan suatu matriks A dengan baris-baris R1 ; R2 ; : : : ; Rm . Operasi baris
elementer (OBE) pada A adalah salah satu dari operasi-operasi berikut:
OBE1 Mengalikan suatu baris pada A dengan konstanta tak nol. Jika A0 adalah
matriks baru yang diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan
Ri Ri . Ini berarti baris Ri yang baru pada A0 sama dengan kali baris
Ri yang lama pada A.
OBE2 Menukar posisi dua baris pada A. Jika A0 adalah matriks baru yang
diperoleh dengan OBE ini, kita berikan keterangan Ri $ Rj untuk baris Ri
dan Rj yang ditukar pada A. Ini berarti baris Ri pada A0 menjadi baris Rj
pada A, dan sebaliknya.
OBE3 Mengalikan suatu baris pada A dengan suatu konstanta dan menambahkan
hasilnya ke suatu baris yang lain. Jika A0 adalah matriks baru yang diperoleh
dengan OBE ini, kita berikan keterangan Rj Rj + Ri . Ini berarti baris
Rj yang baru pada A0 sama dengan baris Rj yang lama pada A ditambah
dengan kali baris Ri yang lama pada A.
MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 13 / 62
Operasi Baris Elementer (OBE)

Contoh OBE

x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
berkaitan adalah

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 14 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Contoh OBE

x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
1 1 4
berkaitan adalah . Langkah-langkahnya adalah
1 1 2
1 1 4
0). ;
1 1 2

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 14 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Contoh OBE

x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
1 1 4
berkaitan adalah . Langkah-langkahnya adalah
1 1 2
1 1 4 1 1 4
0). ; 1). (R2 R2 R1 );
1 1 2 0 2 2

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 14 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Contoh OBE

x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
1 1 4
berkaitan adalah . Langkah-langkahnya adalah
1 1 2
1 1 4 1 1 4
0). ; 1). (R2 R2 R1 );
1 1 2 0 2 2
1 1 4 1
2). R2 2 R2 ;
0 1 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 14 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Contoh OBE

x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
1 1 4
berkaitan adalah . Langkah-langkahnya adalah
1 1 2
1 1 4 1 1 4
0). ; 1). (R2 R2 R1 );
1 1 2 0 2 2
1 1 4 1 1 0 3
2). R2 2 R2 ; 3). (R1 R1 R2 ).
0 1 1 0 1 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 14 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Contoh OBE

x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
1 1 4
berkaitan adalah . Langkah-langkahnya adalah
1 1 2
1 1 4 1 1 4
0). ; 1). (R2 R2 R1 );
1 1 2 0 2 2
1 1 4 1 1 0 3
2). R2 2 R2 ; 3). (R1 R1 R2 ). Pada
0 1 1 0 1 1
langkah terakhir kita memiliki matriks

1 0 3
. (6)
0 1 1

Dari bentuk (6) kita dengan mudah mengetahui bahwa x = 3 dan y = 1


merupakan solusi dari SPL (1).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 14 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Contoh OBE

x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
1 1 4
berkaitan adalah . Langkah-langkahnya adalah
1 1 2
1 1 4 1 1 4
0). ; 1). (R2 R2 R1 );
1 1 2 0 2 2
1 1 4 1 1 0 3
2). R2 2 R2 ; 3). (R1 R1 R2 ). Pada
0 1 1 0 1 1
langkah terakhir kita memiliki matriks

1 0 3
. (6)
0 1 1

Dari bentuk (6) kita dengan mudah mengetahui bahwa x = 3 dan y = 1


merupakan solusi dari SPL (1). Bentuk ketika nilai-nilai dari variabel-variabel
suatu SPL dapat diketahui dengan mudah seperti pada (6) kita katakan sebagai
bentuk eselon baris tereduksi.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 14 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Melakukan OBE Simultan (1)

Untuk menghemat waktu dan kertas, kita bisa melakukan OBE secara simultan
dengan syarat tidak menimbulkan ambiguitas. Contoh:
rangkaian
0 OBE berikut
1
1 1 1 10
B 1 0 1 5 C
B C
@ 2 1 3 5 A
3 1 4 10

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 15 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Melakukan OBE Simultan (1)

Untuk menghemat waktu dan kertas, kita bisa melakukan OBE secara simultan
dengan syarat tidak menimbulkan ambiguitas. Contoh:
rangkaian
0 OBE berikut
1 0 1
1 1 1 10 1 1 1 10
B 1 0 1 5 C B 5 C
B C ) B 0 1 0 C (R R2 R1 )
@ 2 1 3 5 A OBE @ 2 1 3 5 A 2
3 1 4 10 3 1 4 10

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 15 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Melakukan OBE Simultan (1)

Untuk menghemat waktu dan kertas, kita bisa melakukan OBE secara simultan
dengan syarat tidak menimbulkan ambiguitas. Contoh:
rangkaian
0 OBE berikut
1 0 1
1 1 1 10 1 1 1 10
B 1 0 1 5 C B 5 C
B C ) B 0 1 0 C (R R2 R1 )
@ 2 1 3 5 A OBE @ 2 1 3 5 A 2
3 1 4 10 3 1 4 10
0 1
1 1 1 10
B 0 1 0 5 C
) B @
C (R R3 2R1 )
OBE 0 1 1 15 A 3
3 1 4 10

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 15 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Melakukan OBE Simultan (1)

Untuk menghemat waktu dan kertas, kita bisa melakukan OBE secara simultan
dengan syarat tidak menimbulkan ambiguitas. Contoh:
rangkaian
0 OBE berikut
1 0 1
1 1 1 10 1 1 1 10
B 1 0 1 5 C B 5 C
B C ) B 0 1 0 C (R R2 R1 )
@ 2 1 3 5 A OBE @ 2 1 3 5 A 2
3 1 4 10 3 1 4 10
0 1
1 1 1 10
B 0 1 0 5 C
) B @
C (R R3 2R1 )
OBE 0 1 1 15 A 3
3 1 4 10
0 1
1 1 1 10
B 0 1 0 5 C
) B @
C (R R4 3R1 ).
OBE 0 1 1 15 A 4
0 2 1 20

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 15 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

dapat
0 dilakukan lebih
1 ringkas
0 sebagai 1
1 1 1 10 1 1 1 10 0 1
B 1 R2 R2 R1
B 0 1 5 CC ) B
B 0 1 0 5 C
C @ R3
@ 2 R3 2R1 A
1 3 5 A OBE @ 0 1 1 15 A
R4 R4 3R1
3 1 4 10 0 2 1 20

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 16 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Melakukan OBE Simultan 2


Kemudian
0 rangkaian
1 OBE berikut
1 0 0 2
B 0 1 0 2 C
B C
@ 1 1 0 4 A
1 0 1 6

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 17 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Melakukan OBE Simultan 2


Kemudian
0 rangkaian
1 OBE berikut
1 0 0 2
B 0 1 0 2 C
B C
@ 1 1 0 4 A
1 0 1 6
0 1
2 0 0 4
B 0 1 0 2 C
) B C (R1 2R1 )
OBE @ 1 1 0 4 A
1 0 1 6

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 17 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Melakukan OBE Simultan 2


Kemudian
0 rangkaian
1 OBE berikut
1 0 0 2
B 0 1 0 2 C
B C
@ 1 1 0 4 A
1 0 1 6
0 1 0 1
2 0 0 4 2 0 0 4
B 0 1 0 2 C B 0 3 0 6 C
) B C (R1 2R1 ) ) B C (R 3R2 )
OBE @ 1 1 0 4 A OBE @ 1 1 0 4 A 2
1 0 1 6 1 0 1 6

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 17 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Melakukan OBE Simultan 2


Kemudian
0 rangkaian
1 OBE berikut
1 0 0 2
B 0 1 0 2 C
B C
@ 1 1 0 4 A
1 0 1 6
0 1 0 1
2 0 0 4 2 0 0 4
B 0 1 0 2 C B 0 3 0 6 C
) B C (R1 2R1 ) ) B C (R 3R2 )
OBE @ 1 1 0 4 A OBE @ 1 1 0 4 A 2
1 0 1 6 1 0 1 6
0 1
2 0 0 4
B 0 3 0 6 C
) B @
C (R3
A 4R3 )
OBE 4 4 0 16
1 0 1 6

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 17 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Melakukan OBE Simultan 2


Kemudian
0 rangkaian
1 OBE berikut
1 0 0 2
B 0 1 0 2 C
B C
@ 1 1 0 4 A
1 0 1 6
0 1 0 1
2 0 0 4 2 0 0 4
B 0 1 0 2 C B 0 3 0 6 C
) B C (R1 2R1 ) ) B C (R 3R2 )
OBE @ 1 1 0 4 A OBE @ 1 1 0 4 A 2
1 0 1 6 1 0 1 6
0 1 0 1
2 0 0 4 2 0 0 4
B 0 3 0 6 C B 0 3 0 6 C
) B C (R3 4R3 ) ) @ B C (R 2R4 )
OBE @ 4 4 0 16 A OBE 4 4 0 16 A 4
1 0 1 6 2 0 2 12
dapat dilakukan lebih ringkas sebagai

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 17 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Melakukan OBE Simultan 2


Kemudian
0 rangkaian
1 OBE berikut
1 0 0 2
B 0 1 0 2 C
B C
@ 1 1 0 4 A
1 0 1 6
0 1 0 1
2 0 0 4 2 0 0 4
B 0 1 0 2 C B 0 3 0 6 C
) B C (R1 2R1 ) ) B C (R 3R2 )
OBE @ 1 1 0 4 A OBE @ 1 1 0 4 A 2
1 0 1 6 1 0 1 6
0 1 0 1
2 0 0 4 2 0 0 4
B 0 3 0 6 C B 0 3 0 6 C
) B C (R3 4R3 ) ) @ B C (R 2R4 )
OBE @ 4 4 0 16 A OBE 4 4 0 16 A 4
1 0 1 6 2 0 2 12
dapat
0 dilakukan lebih
1 ringkas
0 sebagai 10 1
1 0 0 2 2 0 0 4 R1 2R1
B 0 1 0 2 C B 0 3 0 6 C B R2 3R2 C
B C ) B CB C
@ 1 1 0 4 A OBE @ 4 4 0 16 A @ R3 4R3 A
1 0 1 6 2 0 2 12 R4 2R4
MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 17 / 62
Operasi Baris Elementer (OBE)

OBE yang Baik: Hindari Operasi Bertingkat

Meskipun OBE dapat dilakukan secara simultan, kita harus berhati-hati agar tidak
melakukan “operasi bertingkat (nested operation)”, karena hal ini dapat
menimbulkan ambiguitas.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 18 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

OBE yang Baik: Hindari Operasi Bertingkat

Meskipun OBE dapat dilakukan secara simultan, kita harus berhati-hati agar tidak
melakukan “operasi bertingkat (nested operation)”, karena hal ini dapat
menimbulkan ambiguitas. Contoh operasi bertingkat yang menimbulkan
ambiguitas
0 1 0 1
1 1 1 10 2 2 2 20
@ 1 0 1 R1 2R1
5 A ) @ 3 2 3 25 A
OBE R2 R2 + R1
2 1 3 5 2 1 3 5

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 18 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

OBE yang Baik: Hindari Operasi Bertingkat

Meskipun OBE dapat dilakukan secara simultan, kita harus berhati-hati agar tidak
melakukan “operasi bertingkat (nested operation)”, karena hal ini dapat
menimbulkan ambiguitas. Contoh operasi bertingkat yang menimbulkan
ambiguitas
0 1 0 1
1 1 1 10 2 2 2 20
@ 1 0 1 R1 2R1
5 A ) @ 3 2 3 25 A
OBE R2 R2 + R1
2 1 3 5 2 1 3 5

Pada OBE tersebut, nilai dari R1 yang baru adalah 2R1 yang lama.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 18 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

OBE yang Baik: Hindari Operasi Bertingkat

Meskipun OBE dapat dilakukan secara simultan, kita harus berhati-hati agar tidak
melakukan “operasi bertingkat (nested operation)”, karena hal ini dapat
menimbulkan ambiguitas. Contoh operasi bertingkat yang menimbulkan
ambiguitas
0 1 0 1
1 1 1 10 2 2 2 20
@ 1 0 1 R1 2R1
5 A ) @ 3 2 3 25 A
OBE R2 R2 + R1
2 1 3 5 2 1 3 5

Pada OBE tersebut, nilai dari R1 yang baru adalah 2R1 yang lama. Kemudian
nilai R1 yang baru tersebut dijumlahkan dengan R2 yang lama untuk memperoleh
R2 yang baru.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 18 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

OBE yang Baik: Hindari Operasi Bertingkat

Meskipun OBE dapat dilakukan secara simultan, kita harus berhati-hati agar tidak
melakukan “operasi bertingkat (nested operation)”, karena hal ini dapat
menimbulkan ambiguitas. Contoh operasi bertingkat yang menimbulkan
ambiguitas
0 1 0 1
1 1 1 10 2 2 2 20
@ 1 0 1 R1 2R1
5 A ) @ 3 2 3 25 A
OBE R2 R2 + R1
2 1 3 5 2 1 3 5

Pada OBE tersebut, nilai dari R1 yang baru adalah 2R1 yang lama. Kemudian
nilai R1 yang baru tersebut dijumlahkan dengan R2 yang lama untuk memperoleh
R2 yang baru. Padahal pada keterangan yang kita berikan kita hanya menulis
R2 R2 + R1 .

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 18 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

OBE yang Baik: Hindari Operasi Bertingkat

Meskipun OBE dapat dilakukan secara simultan, kita harus berhati-hati agar tidak
melakukan “operasi bertingkat (nested operation)”, karena hal ini dapat
menimbulkan ambiguitas. Contoh operasi bertingkat yang menimbulkan
ambiguitas
0 1 0 1
1 1 1 10 2 2 2 20
@ 1 0 1 R1 2R1
5 A ) @ 3 2 3 25 A
OBE R2 R2 + R1
2 1 3 5 2 1 3 5

Pada OBE tersebut, nilai dari R1 yang baru adalah 2R1 yang lama. Kemudian
nilai R1 yang baru tersebut dijumlahkan dengan R2 yang lama untuk memperoleh
R2 yang baru. Padahal pada keterangan yang kita berikan kita hanya menulis
R2 R2 + R1 . Jadi R1 di sini tidak jelas mengacu ke mana.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 18 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Tips OBE Simultan

Tips OBE Simultan


OBE dapat dilakukan secara simultan, namun kita harus menghindari operasi
bertingkat pada OBE yang kita lakukan:
1 Pada OBE 1, jika kita melakukan Ri Ri , maka tidak boleh ada operasi
lain yang mengubah nilai Ri .
2 Pada OBE 3, jika kita melakukan Rj Rj + Ri , maka tidak boleh ada
operasi lain yang mengubah nilai Rj dan Ri .

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 19 / 62


Operasi Baris Elementer (OBE)

Tips OBE Simultan

Tips OBE Simultan


OBE dapat dilakukan secara simultan, namun kita harus menghindari operasi
bertingkat pada OBE yang kita lakukan:
1 Pada OBE 1, jika kita melakukan Ri Ri , maka tidak boleh ada operasi
lain yang mengubah nilai Ri .
2 Pada OBE 3, jika kita melakukan Rj Rj + Ri , maka tidak boleh ada
operasi lain yang mengubah nilai Rj dan Ri .
Singkatnya pada operasi (kiri) (kanan), tidak boleh ada operasi lain yang
mengubah nilai (kanan).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 19 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bahasan

1 Motivasi dan Pengenalan OBE

2 Representasi Matriks untuk SPL

3 Operasi Baris Elementer (OBE)

4 Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

5 Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6 Latihan OBE dan EGJ (1)

7 SPL Homogen

8 Latihan OBE dan EGJ (2)

9 Latihan OBE dan EGJ (3)

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 20 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C
@ 0 0 0 A
0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi
@ 0 0 0 A
0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A
0 0 1 6

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi
0 0 1 6

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi x1 = 4, x2 = 5, dan x3 = 6.
0 0 1 6

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi x1 = 4, x2 = 5, dan x3 = 6.
0 0 0 1 6 1
1 0 1 1
@ 0 1 1 2 A
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi x1 = 4, x2 = 5, dan x3 = 6.
0 0 0 1 6 1
1 0 1 1
@ 0 1 1 2 A memberikan dua PL, yaitu
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi x1 = 4, x2 = 5, dan x3 = 6.
0 0 0 1 6 1
1 0 1 1
@ 0 1 1 2 A memberikan dua PL, yaitu x1 + x3 = 1
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi x1 = 4, x2 = 5, dan x3 = 6.
0 0 0 1 6 1
1 0 1 1
@ 0 1 1 2 A memberikan dua PL, yaitu x1 + x3 = 1 .
x2 + x3 = 2
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi x1 = 4, x2 = 5, dan x3 = 6.
0 0 0 1 6 1
1 0 1 1
@ 0 1 1 2 A memberikan dua PL, yaitu x1 + x3 = 1 . Misalkan x3 = t,
x2 + x3 = 2
0 0 0 0
maka diperoleh x1 =

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi x1 = 4, x2 = 5, dan x3 = 6.
0 0 0 1 6 1
1 0 1 1
@ 0 1 1 2 A memberikan dua PL, yaitu x1 + x3 = 1 . Misalkan x3 = t,
x2 + x3 = 2
0 0 0 0
maka diperoleh x1 = 1 t dan x2 =

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi x1 = 4, x2 = 5, dan x3 = 6.
0 0 0 1 6 1
1 0 1 1
@ 0 1 1 2 A memberikan dua PL, yaitu x1 + x3 = 1 . Misalkan x3 = t,
x2 + x3 = 2
0 0 0 0
maka diperoleh x1 = 1 t dan x2 = 2 t. Jadi solusi SPL-nya adalah tupel

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi x1 = 4, x2 = 5, dan x3 = 6.
0 0 0 1 6 1
1 0 1 1
@ 0 1 1 2 A memberikan dua PL, yaitu x1 + x3 = 1 . Misalkan x3 = t,
x2 + x3 = 2
0 0 0 0
maka diperoleh x1 = 1 t dan x2 = 2 t. Jadi solusi SPL-nya adalah tupel
(1 t; 2 t; t).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi x1 = 4, x2 = 5, dan x3 = 6.
0 0 0 1 6 1
1 0 1 1
@ 0 1 1 2 A memberikan dua PL, yaitu x1 + x3 = 1 . Misalkan x3 = t,
x2 + x3 = 2
0 0 0 0
maka diperoleh x1 = 1 t dan x2 = 2 t. Jadi solusi SPL-nya adalah tupel
(1
0 t; 2 t; t). 1
1 0 0 5
@ 0 1 0 4 A
0 0 0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi x1 = 4, x2 = 5, dan x3 = 6.
0 0 0 1 6 1
1 0 1 1
@ 0 1 1 2 A memberikan dua PL, yaitu x1 + x3 = 1 . Misalkan x3 = t,
x2 + x3 = 2
0 0 0 0
maka diperoleh x1 = 1 t dan x2 = 2 t. Jadi solusi SPL-nya adalah tupel
(1
0 t; 2 t; t). 1
1 0 0 5
@ 0 1 0 4 A tidak memiliki solusi (tidak konsisten),
0 0 0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Matriks Diperbesar dengan Solusi “Mudah Dilihat”


Beberapa matriks diperbesar memiliki bentuk sehingga solusinya mudah
ditentukan.
0 1
1 0 1996
B 0 1 2015 C
B C memiliki solusi x1 = 1996 dan x2 = 2015.
@ 0 0 0 A
0 0 0 0 1
1 0 0 4
@ 0 1 0 5 A memiliki solusi x1 = 4, x2 = 5, dan x3 = 6.
0 0 0 1 6 1
1 0 1 1
@ 0 1 1 2 A memberikan dua PL, yaitu x1 + x3 = 1 . Misalkan x3 = t,
x2 + x3 = 2
0 0 0 0
maka diperoleh x1 = 1 t dan x2 = 2 t. Jadi solusi SPL-nya adalah tupel
(1
0 t; 2 t; t). 1
1 0 0 5
@ 0 1 0 4 A tidak memiliki solusi (tidak konsisten), baris terakhir ekivalen
0 0 0 1
dengan ekspresi 0 = 1 yang merupakan kontradiksi.
MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 21 / 62
Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris (EB)


1 Jika entri sebuah baris tidak seluruhnya nol, maka entri pertama dari kiri
adalah
0 1. Selanjutnya
1 1 ini akan kita sebut 1 utama (leading 1).
1 0 2 4
@ 0 1 3 6 A
0 0 1 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 22 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris (EB)


1 Jika entri sebuah baris tidak seluruhnya nol, maka entri pertama dari kiri
adalah
0 1. Selanjutnya
1 10 ini akan kita sebut
1 1 utama (leading 1).
1 0 2 4 1 1 0 3
@ 0 1 3 6 A EB. @ 0 1 3 0 A
0 0 1 0 0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 22 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris (EB)


1 Jika entri sebuah baris tidak seluruhnya nol, maka entri pertama dari kiri
adalah
0 1. Selanjutnya
1 10 ini akan kita sebut
1 1 utama
0 (leading 1).1
1 0 2 4 1 1 0 3 1 0 2 4
@ 0 1 3 6 A EB. @ 0 1 3 0 A EB. @ 0 1 0 1 A
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 22 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris (EB)


1 Jika entri sebuah baris tidak seluruhnya nol, maka entri pertama dari kiri
adalah
0 1. Selanjutnya
1 10 ini akan kita sebut
1 1 utama
0 (leading 1).1
1 0 2 4 1 1 0 3 1 0 2 4
@ 0 1 3 6 A EB. @ 0 1 3 0 A EB. @ 0 1 0 1 A EB .
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
2 1
0 utama pada baris
1 yang lebih bawah berada pada tempat yang lebih kanan.
1 0 2 4
@ 0 0 1 6 A
0 0 0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 22 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris (EB)


1 Jika entri sebuah baris tidak seluruhnya nol, maka entri pertama dari kiri
adalah
0 1. Selanjutnya
1 10 ini akan kita sebut
1 1 utama
0 (leading 1).1
1 0 2 4 1 1 0 3 1 0 2 4
@ 0 1 3 6 A EB. @ 0 1 3 0 A EB. @ 0 1 0 1 A EB .
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
2 1
0 utama pada baris
1 yang0 lebih bawah berada
1 pada tempat yang lebih kanan.
1 0 2 4 1 0 2 4
@ 0 0 1 6 A EB. @ 0 0 1 6 A
0 0 0 1 0 0 1 3

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 22 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris (EB)


1 Jika entri sebuah baris tidak seluruhnya nol, maka entri pertama dari kiri
adalah
0 1. Selanjutnya
1 10 ini akan kita sebut
1 1 utama
0 (leading 1).1
1 0 2 4 1 1 0 3 1 0 2 4
@ 0 1 3 6 A EB. @ 0 1 3 0 A EB. @ 0 1 0 1 A EB .
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
2 1
0 utama pada baris
1 yang0 lebih bawah berada
1 pada
0 tempat yang 1lebih kanan.
1 0 2 4 1 0 2 4 1 0 2 4
@ 0 0 1 6 A EB. @ 0 0 1 6 A EB. @ 0 1 1 6 A
0 0 0 1 0 0 1 3 1 0 0 3

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 22 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris (EB)


1 Jika entri sebuah baris tidak seluruhnya nol, maka entri pertama dari kiri
adalah
0 1. Selanjutnya
1 10 ini akan kita sebut
1 1 utama
0 (leading 1).1
1 0 2 4 1 1 0 3 1 0 2 4
@ 0 1 3 6 A EB. @ 0 1 3 0 A EB. @ 0 1 0 1 A EB .
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
2 1
0 utama pada baris
1 yang0 lebih bawah berada
1 pada
0 tempat yang 1lebih kanan.
1 0 2 4 1 0 2 4 1 0 2 4
@ 0 0 1 6 A EB. @ 0 0 1 6 A EB. @ 0 1 1 6 A EB.
0 0 0 1 0 0 1 3 1 0 0 3
3 Semua baris yang1seluruh entrinya 0 ditempatkan bersama di baris bawah.
0
1 2 3 4
B 0 0 1 3 C
B C
@ 0 0 0 1 A
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 22 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris (EB)


1 Jika entri sebuah baris tidak seluruhnya nol, maka entri pertama dari kiri
adalah
0 1. Selanjutnya
1 10 ini akan kita sebut
1 1 utama
0 (leading 1).1
1 0 2 4 1 1 0 3 1 0 2 4
@ 0 1 3 6 A EB. @ 0 1 3 0 A EB. @ 0 1 0 1 A EB .
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
2 1
0 utama pada baris
1 yang0 lebih bawah berada
1 pada
0 tempat yang 1lebih kanan.
1 0 2 4 1 0 2 4 1 0 2 4
@ 0 0 1 6 A EB. @ 0 0 1 6 A EB. @ 0 1 1 6 A EB.
0 0 0 1 0 0 1 3 1 0 0 3
3 Semua baris yang1seluruh
0 0 entrinya 0 ditempatkan
1 bersama di baris bawah.
1 2 3 4 1 2 3 4
B 0 0 1 3 C B 0 0 0 0 C
B C B C
@ 0 0 0 1 A EB. @ 0 0 1 0 A
0 0 0 0 0 0 0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 22 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris (EB)


1 Jika entri sebuah baris tidak seluruhnya nol, maka entri pertama dari kiri
adalah
0 1. Selanjutnya
1 10 ini akan kita sebut
1 1 utama
0 (leading 1).1
1 0 2 4 1 1 0 3 1 0 2 4
@ 0 1 3 6 A EB. @ 0 1 3 0 A EB. @ 0 1 0 1 A EB .
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
2 1
0 utama pada baris
1 yang0 lebih bawah berada
1 pada
0 tempat yang 1lebih kanan.
1 0 2 4 1 0 2 4 1 0 2 4
@ 0 0 1 6 A EB. @ 0 0 1 6 A EB. @ 0 1 1 6 A EB.
0 0 0 1 0 0 1 3 1 0 0 3
3 Semua baris yang1seluruh
0 0 entrinya 0 ditempatkan
1 bersama di baris bawah.
1 2 3 4 1 2 3 4
B 0 0 1 3 C B 0 0 0 0 C
B C B C
@ 0 0 0 1 A EB. @ 0 0 1 0 A EB.
0 0 0 0 0 0 0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 22 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris Tereduksi (EBT)


Sebuah matriks dikatakan dalam bentuk EBT apabila matriks tersebut berada
dalam bentuk EB dan memenuhi sifat tambahan berikut.
Semua entri matriks yang berada di atas 1 utama bernilai 0.
4

0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT?
0 0 0 0 0 0 1 3

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 23 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris Tereduksi (EBT)


Sebuah matriks dikatakan dalam bentuk EBT apabila matriks tersebut berada
dalam bentuk EB dan memenuhi sifat tambahan berikut.
Semua entri matriks yang berada di atas 1 utama bernilai 0.
4

0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT? Ya.
0 0 0 0 0 0 1 3

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 23 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris Tereduksi (EBT)


Sebuah matriks dikatakan dalam bentuk EBT apabila matriks tersebut berada
dalam bentuk EB dan memenuhi sifat tambahan berikut.
Semua entri matriks yang berada di atas 1 utama bernilai 0.
4

0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT? Ya.
0 0 0 0 0 0 1 3
0 1
1 0 2 4
@ 0 1 3 7 A EBT?
0 0 1 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 23 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris Tereduksi (EBT)


Sebuah matriks dikatakan dalam bentuk EBT apabila matriks tersebut berada
dalam bentuk EB dan memenuhi sifat tambahan berikut.
Semua entri matriks yang berada di atas 1 utama bernilai 0.
4

0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT? Ya.
0 0 0 0 0 0 1 3
0 1
1 0 2 4
@ 0 1 3 7 A EBT? Tidak, EB?
0 0 1 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 23 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris Tereduksi (EBT)


Sebuah matriks dikatakan dalam bentuk EBT apabila matriks tersebut berada
dalam bentuk EB dan memenuhi sifat tambahan berikut.
Semua entri matriks yang berada di atas 1 utama bernilai 0.
4

0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT? Ya.
0 0 0 0 0 0 1 3
0 1
1 0 2 4
@ 0 1 3 7 A EBT? Tidak, EB? Ya.
0 0 1 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 23 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris Tereduksi (EBT)


Sebuah matriks dikatakan dalam bentuk EBT apabila matriks tersebut berada
dalam bentuk EB dan memenuhi sifat tambahan berikut.
4 Semua entri matriks yang berada di atas 1 utama bernilai 0.
0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT? Ya.
0 0 0 0 0 0 1 3
0 1
1 0 2 4
@ 0 1 3 7 A EBT? Tidak, EB? Ya.
0 0 1 0
0 1
0 0 1 0
@ 0 1 0 2 A
0 0 0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 23 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris Tereduksi (EBT)


Sebuah matriks dikatakan dalam bentuk EBT apabila matriks tersebut berada
dalam bentuk EB dan memenuhi sifat tambahan berikut.
4 Semua entri matriks yang berada di atas 1 utama bernilai 0.
0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT? Ya.
0 0 0 0 0 0 1 3
0 1
1 0 2 4
@ 0 1 3 7 A EBT? Tidak, EB? Ya.
0 0 1 0
0 1
0 0 1 0
@ 0 1 0 2 A EBT? Tidak,
0 0 0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 23 / 62


Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

Bentuk Eselon Baris

Bentuk Eselon Baris Tereduksi (EBT)


Sebuah matriks dikatakan dalam bentuk EBT apabila matriks tersebut berada
dalam bentuk EB dan memenuhi sifat tambahan berikut.
4 Semua entri matriks yang berada di atas 1 utama bernilai 0.
0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT? Ya.
0 0 0 0 0 0 1 3
0 1
1 0 2 4
@ 0 1 3 7 A EBT? Tidak, EB? Ya.
0 0 1 0
0 1
0 0 1 0
@ 0 1 0 2 A EBT? Tidak, EB? Tidak.
0 0 0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 23 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

Bahasan

1 Motivasi dan Pengenalan OBE

2 Representasi Matriks untuk SPL

3 Operasi Baris Elementer (OBE)

4 Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

5 Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6 Latihan OBE dan EGJ (1)

7 SPL Homogen

8 Latihan OBE dan EGJ (2)

9 Latihan OBE dan EGJ (3)

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 24 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ): Pendahuluan

Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ) merupakan suatu cara untuk mencari solusi


SPL.
EGJ memberikan suatu metode sistematis dalam mengubah matriks
diperbesar dari suatu SPL dengan OBE sehingga diperoleh suatu matriks
dalam bentuk EBT. Singkatnya, EGJ melakukan hal berikut

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 25 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ): Pendahuluan

Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ) merupakan suatu cara untuk mencari solusi


SPL.
EGJ memberikan suatu metode sistematis dalam mengubah matriks
diperbesar dari suatu SPL dengan OBE sehingga diperoleh suatu matriks
dalam bentuk EBT. Singkatnya, EGJ melakukan hal berikut
0 1
a11 a12 a1n c1
B a21 a22 a2n c2 C
B C
B .. .. . . .
. .. C =) Bentuk EBT
@ . . . . . A serangkaian OBE
am1 am2 amn cm
matriks diperbesar dari SPL

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 25 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ): Pendahuluan

Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ) merupakan suatu cara untuk mencari solusi


SPL.
EGJ memberikan suatu metode sistematis dalam mengubah matriks
diperbesar dari suatu SPL dengan OBE sehingga diperoleh suatu matriks
dalam bentuk EBT. Singkatnya, EGJ melakukan hal berikut
0 1
a11 a12 a1n c1
B a21 a22 a2n c2 C
B C
B .. .. . . .
. .. C =) Bentuk EBT
@ . . . . . A serangkaian OBE
am1 am2 amn cm
matriks diperbesar dari SPL

Catatan: eliminasi Gauss: mengubah matriks diperbesar menjadi bentuk EB,


eliminasi Gauss-Jordan: mengubah matriks diperbesar menjadi bentuk EBT.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 25 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

Contoh Penerapan EGJ

Kita akan menentukan solusi dari SPL


2y +z = 7
2x 2y = 2 .
2x y +z = 3

Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL ini adalah

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 26 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

Contoh Penerapan EGJ

Kita akan menentukan solusi dari SPL


2y +z = 7
2x 2y = 2 .
2x y +z = 3

Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL ini adalah


2 3
0 2 1 7
4 2 2 0 2 5
2 1 1 3

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 26 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

1) Cari kolom paling kiri yang tak seluruhnya nol.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 27 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

1) Cari kolom paling kiri


2 3 yang tak seluruhnya nol.
0 2 1 7
4 2 2 0 2 5
2 1 1 3

2).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 27 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

1) Cari kolom paling kiri


2 3 yang tak seluruhnya nol.
0 2 1 7
4 2 2 0 2 5
2 1 1 3

2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris. Entri ini disebut pivot.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 27 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

1) Cari kolom paling kiri


2 3 yang tak seluruhnya nol.
0 2 1 7
4 2 2 0 2 5
2 1 1 3

2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris.
2 Entri ini disebut3pivot.
2 2 0 2
4 0 2 1 7 5(R1 $ R2 )
2 1 1 3

3).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 27 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

1) Cari kolom paling kiri


2 3 yang tak seluruhnya nol.
0 2 1 7
4 2 2 0 2 5
2 1 1 3

2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris.
2 Entri ini disebut3pivot.
2 2 0 2
4 0 2 1 7 5(R1 $ R2 )
2 1 1 3

3). Jadikan pivot bernilai 1.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 27 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

1) Cari kolom paling kiri


2 3 yang tak seluruhnya nol.
0 2 1 7
4 2 2 0 2 5
2 1 1 3

2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris.
2 Entri ini disebut3pivot.
2 2 0 2
4 0 2 1 7 5(R1 $ R2 )
2 1 1 3

3). Jadikan pivot bernilai 1.


2
1
4

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 27 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

1) Cari kolom paling kiri


2 3 yang tak seluruhnya nol.
0 2 1 7
4 2 2 0 2 5
2 1 1 3

2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris.
2 Entri ini disebut3pivot.
2 2 0 2
4 0 2 1 7 5(R1 $ R2 )
2 1 1 3

3). Jadikan pivot bernilai 1.


2
1 1
4

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 27 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

1) Cari kolom paling kiri


2 3 yang tak seluruhnya nol.
0 2 1 7
4 2 2 0 2 5
2 1 1 3

2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris.
2 Entri ini disebut3pivot.
2 2 0 2
4 0 2 1 7 5(R1 $ R2 )
2 1 1 3

3). Jadikan pivot bernilai 1.


2
1 1 0
4

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 27 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

1) Cari kolom paling kiri


2 3 yang tak seluruhnya nol.
0 2 1 7
4 2 2 0 2 5
2 1 1 3

2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris.
2 Entri ini disebut3pivot.
2 2 0 2
4 0 2 1 7 5(R1 $ R2 )
2 1 1 3

3). Jadikan
2 pivot bernilai
3 1.
1 1 0 1
4 0 2 1 7 5 R1 1
2 R1
2 1 1 3

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 27 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

4). Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 28 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

4).
2 Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7
0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 28 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

4).
2 Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7
0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 28 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

4).
2 Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7
0 1 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 28 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

4).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7 5(R3 R3 2R1 )
0 1 1 5

5).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 28 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

4).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7 5(R3 R3 2R1 )
0 1 1 5

5). 1 utama pertama sudah diperoleh. Untuk memperoleh 1 utama berikutnya,


lakukan cara yang serupa seperti langkah 1).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 28 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

4).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7 5(R3 R3 2R1 )
0 1 1 5

5). 1 utama pertama sudah diperoleh. Untuk memperoleh 1 utama berikutnya,


lakukan cara yang serupa
2 3 seperti langkah 1).
1 1 0 1
4 0 2 1 7 5. Lakukan OBE agar pivot bernilai 1.
0 1 1 5

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 28 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

4).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7 5(R3 R3 2R1 )
0 1 1 5

5). 1 utama pertama sudah diperoleh. Untuk memperoleh 1 utama berikutnya,


lakukan cara yang serupa
2 3 seperti langkah 1).
1 1 0 1
4 0 2 1 7 5. Lakukan OBE agar pivot bernilai 1.
0 1 1 5
2 3
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R2 $ R3 )
0 2 1 7

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 28 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6). Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 29 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6).
2 Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5
0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 29 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6).
2 Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5
0 0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 29 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3

7).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 29 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3

7). 1 utama untuk baris pertama dan kedua sudah diperoleh, untuk memperoleh 1
utama berikutnya, lakukan cara yang serupa seperti pada langkah 1).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 29 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3

7). 1 utama untuk baris pertama dan kedua sudah diperoleh, untuk memperoleh 1
utama berikutnya, lakukan cara yang serupa seperti pada langkah 1).
2
1 1 0 1
4 0 1 1 5
0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 29 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3

7). 1 utama untuk baris pertama dan kedua sudah diperoleh, untuk memperoleh 1
utama berikutnya, lakukan cara yang serupa seperti pada langkah 1).
2
1 1 0 1
4 0 1 1 5
0 0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 29 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3

7). 1 utama untuk baris pertama dan kedua sudah diperoleh, untuk memperoleh 1
utama berikutnya, lakukan
2 3 cara yang serupa seperti pada langkah 1).
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5. Lakukan OBE agar pivot bernilai 1.
0 0 1 3
2
1 1 0 1
4 0 1 1 5
0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 29 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3

7). 1 utama untuk baris pertama dan kedua sudah diperoleh, untuk memperoleh 1
utama berikutnya, lakukan
2 3 cara yang serupa seperti pada langkah 1).
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5. Lakukan OBE agar pivot bernilai 1.
0 0 1 3
2
1 1 0 1
4 0 1 1 5
0 0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 29 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3

7). 1 utama untuk baris pertama dan kedua sudah diperoleh, untuk memperoleh 1
utama berikutnya, lakukan
2 3 cara yang serupa seperti pada langkah 1).
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5. Lakukan OBE agar pivot bernilai 1.
0 0 1 3
2 3
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 )
0 0 1 3

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 29 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

8). Semua 1 utama sudah diperoleh,

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 30 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

8). Semua 1 utama sudah diperoleh, sekarang saatnya membentuk EBT.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 30 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

8). Semua 1 utama sudah diperoleh, sekarang saatnya membentuk EBT. Jadikan
semua entri di atas 1 utama paling kanan bernilai 0.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 30 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

8). Semua 1 utama sudah diperoleh, sekarang saatnya membentuk EBT. Jadikan
semua
2 entri di atas 1 3
utama paling kanan bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 0 2 5(R2 R2 R3 )
0 0 1 3

9).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 30 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

8). Semua 1 utama sudah diperoleh, sekarang saatnya membentuk EBT. Jadikan
semua
2 entri di atas 1 3
utama paling kanan bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 0 2 5(R2 R2 R3 )
0 0 1 3

9). Jadikan semua3entri di atas semua 1 utama berikutnya (dari kanan) bernilai 0.
2
1 0 0 1
4 0 1 0 2 5(R1 R1 + R2 )
0 0 1 3

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 30 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

8). Semua 1 utama sudah diperoleh, sekarang saatnya membentuk EBT. Jadikan
semua
2 entri di atas 1 3
utama paling kanan bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 0 2 5(R2 R2 R3 )
0 0 1 3

9). Jadikan semua3entri di atas semua 1 utama berikutnya (dari kanan) bernilai 0.
2
1 0 0 1
4 0 1 0 2 5(R1 R1 + R2 )
0 0 1 3

Bentuk EBT telah diperoleh, yaitu


2 3
1 0 0 1
4 0 1 0 2 5
0 0 1 3

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 30 / 62


Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

8). Semua 1 utama sudah diperoleh, sekarang saatnya membentuk EBT. Jadikan
semua
2 entri di atas 1 3
utama paling kanan bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 0 2 5(R2 R2 R3 )
0 0 1 3

9). Jadikan semua3entri di atas semua 1 utama berikutnya (dari kanan) bernilai 0.
2
1 0 0 1
4 0 1 0 2 5(R1 R1 + R2 )
0 0 1 3

Bentuk EBT telah diperoleh, yaitu


2 3
1 0 0 1
4 0 1 0 2 5
0 0 1 3

Ini berarti solusi dari SPL adalah x = 1, y = 2, dan z = 3.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 30 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Bahasan

1 Motivasi dan Pengenalan OBE

2 Representasi Matriks untuk SPL

3 Operasi Baris Elementer (OBE)

4 Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

5 Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6 Latihan OBE dan EGJ (1)

7 SPL Homogen

8 Latihan OBE dan EGJ (2)

9 Latihan OBE dan EGJ (3)

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 31 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Latihan OBE dan EGJ

Latihan
Tentukan semua solusi (jika ada) dari SPL-SPL berikut menggunakan OBE

1
x 2y =4
2x 4y =5
x1 +2x2 = 66
2
x1 +x2 = 39
2x1 +3x2 = 105
2x1 +x2 = 51
2x1 +x2 +x3 =0
3 x1 2x2 +x3 =0
x1 +x2 2x3 =0

4
x +y +z =0
x +2y +3z =1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 32 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 1
x 2y =4
Matriks diperbesar yang bersesuian dengan adalah
2x 4y =5

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 33 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 1
x 2y =4
Matriks diperbesar yang bersesuian dengan adalah
2x 4y =5
1 2 4
. Langkah-langkah OBE:
2 4 5
1).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 33 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 1
x 2y =4
Matriks diperbesar yang bersesuian dengan adalah
2x 4y =5
1 2 4
. Langkah-langkah OBE:
2 4 5
1 2 4
1). (R2 R2 2R1 ). 2).
0 0 3

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 33 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 1
x 2y =4
Matriks diperbesar yang bersesuian dengan adalah
2x 4y =5
1 2 4
. Langkah-langkah OBE:
2 4 5
1 2 4 1 2 4 1
1). (R2 R2 2R1 ). 2). R2 3 R2 .
0 0 3 0 0 1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 33 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 1
x 2y =4
Matriks diperbesar yang bersesuian dengan adalah
2x 4y =5
1 2 4
. Langkah-langkah OBE:
2 4 5
1 2 4 1 2 4 1
1). (R2 R2 2R1 ). 2). R2 3 R2 .
0 0 3 0 0 1
Akibatnya diperoleh persamaan 0x + 0y = 1, ini berarti SPL tidak konsisten.

Lebih jauh, kita memiliki teorema berikut.

Teorema

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 33 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 1
x 2y =4
Matriks diperbesar yang bersesuian dengan adalah
2x 4y =5
1 2 4
. Langkah-langkah OBE:
2 4 5
1 2 4 1 2 4 1
1). (R2 R2 2R1 ). 2). R2 3 R2 .
0 0 3 0 0 1
Akibatnya diperoleh persamaan 0x + 0y = 1, ini berarti SPL tidak konsisten.

Lebih jauh, kita memiliki teorema berikut.

Teorema
Diberikan suatu SPL (m persamaan dan n peubah) yang memiliki matriks
diperbesar A. Apabila E adalah bentuk EBT dari A, maka SPL tersebut
konsisten jika dan hanya jika E tidak mengandung baris berbentuk

0 0 0 1 .

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 33 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 2
x1 +2x2 = 66
x1 +x2 = 39
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan adalah
2x1 +3x2 = 105
2x1 +x2 = 51

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 34 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 2
x1 +2x2 = 66
x1 +x2 = 39
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan adalah
2x1 +3x2 = 105
2 3 2x 1 +x2 = 51
1 2 66
6 1 1 39 7
6 7
4 2 3 105 5. Langkah-langkah OBE:
2 1 51

1).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 34 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 2
x1 +2x2 = 66
x1 +x2 = 39
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan adalah
2x1 +3x2 = 105
2 3 2x 1 +x2 = 51
1 2 66
6 1 1 39 7
6 7
4 2 3 105 5. Langkah-langkah OBE:
22 1 51 3
0 1 27
6 1 1 39 7 R1 R1 R2
1). 6
4 0 2 54 5
7 .
R3 R3 R4
2 1 51

2).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 34 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 2
x1 +2x2 = 66
x1 +x2 = 39
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan adalah
2x1 +3x2 = 105
2 3 2x 1 +x2 = 51
1 2 66
6 1 1 39 7
6 7
4 2 3 105 5. Langkah-langkah OBE:
22 1 51 3
0 1 27
6 1 1 39 7 R1 R1 R2
1). 6
4 0 2 54 5
7 .
R3 R3 R4
2 1 51
2 3
1 1 39
6 0 1 27 7 R1 $ R2
2). 6
4 2
7 .
1 51 5 R3 $ R4
0 2 54

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 34 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

2 3
1 0 12 0 1
6 0 7 R R1 R2
1 27 7 @ 1
3). 6
4 2 R R3 R2 A.
0 24 5 3
R4 R4 2R2
0 0 0

4).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 35 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

2 3
1 0 12 0 1
6 0 7 R R1 R2
1 27 7 @ 1
3). 6
4 2 R R3 R2 A.
0 24 5 3
R4 R4 2R2
0 0 0
2 3
1 0 12
6 0 1 27 7
4). 6
4 0
7 (R R3 2R2 ).
0 0 5 3
0 0 0

Jadi SPL memiliki solusi x1 = 12 dan x2 = 27.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 35 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 3

2x1 +x2 +x3 =0


Matriks diperbesar yang bersesuian dengan x1 2x2 +x3 = 0 adalah
x1 +x2 2x3 =0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 36 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 3

2x1 +x2 +x3 =0


Matriks diperbesar yang bersesuian dengan x1 2x2 +x3 = 0 adalah
2 3 x1 +x2 2x3 =0
2 1 1 0
4 1 2 1 0 5. Langkah-langkah OBE:
1 1 2 0

1).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 36 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 3

2x1 +x2 +x3 =0


Matriks diperbesar yang bersesuian dengan x1 2x2 +x3 = 0 adalah
2 3 x1 +x2 2x3 =0
2 1 0 1
4 1 2 0 5. Langkah-langkah OBE:
1
12 1 2 0 3
1 2 1 0
1). 4 2 1 1 0 5 (R1 $ R2 ).
1 1 2 0

2).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 36 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 3

2x1 +x2 +x3 =0


Matriks diperbesar yang bersesuian dengan x1 2x2 +x3 = 0 adalah
2 3 x1 +x2 2x3 =0
2 1 0 1
4 1 2 0 5. Langkah-langkah OBE:
1
12 1 2 0 3
1 2 1 0
1). 4 2 1 1 0 5 (R1 $ R2 ).
1 1 2 0
2 3
1 2 1 0
R2 R2 + 2R1
2). 4 0 3 3 0 5
R3 R3 R1
0 3 3 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 36 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0

4).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 37 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
2 3
1 2 1 0
4). 4 0 1 1 0 5 (R2 R2 )
0 0 0 0

5).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 37 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
2 3
1 2 1 0
4). 4 0 1 1 0 5 (R2 R2 )
0 0 0 0
2 3
1 0 1 0
5). 4 0 1 1 0 5 (R1 R1 + 2R2 )
0 0 0 0

Diperoleh SPL

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 37 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
2 3
1 2 1 0
4). 4 0 1 1 0 5 (R2 R2 )
0 0 0 0
2 3
1 0 1 0
5). 4 0 1 1 0 5 (R1 R1 + 2R2 )
0 0 0 0

x1 x3 = 0
Diperoleh SPL . Misalkan x3 = t, maka x1 =
x2 x3 = 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 37 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
2 3
1 2 1 0
4). 4 0 1 1 0 5 (R2 R2 )
0 0 0 0
2 3
1 0 1 0
5). 4 0 1 1 0 5 (R1 R1 + 2R2 )
0 0 0 0

x1 x3 = 0
Diperoleh SPL . Misalkan x3 = t, maka x1 = x3 = t dan
x2 x3 = 0
x2 =

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 37 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
2 3
1 2 1 0
4). 4 0 1 1 0 5 (R2 R2 )
0 0 0 0
2 3
1 0 1 0
5). 4 0 1 1 0 5 (R1 R1 + 2R2 )
0 0 0 0

x1 x3 = 0
Diperoleh SPL . Misalkan x3 = t, maka x1 = x3 = t dan
x2 x3 = 0
x2 = x3 = t. Jadi solusi SPL adalah

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 37 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
2 3
1 2 1 0
4). 4 0 1 1 0 5 (R2 R2 )
0 0 0 0
2 3
1 0 1 0
5). 4 0 1 1 0 5 (R1 R1 + 2R2 )
0 0 0 0

x1 x3 = 0
Diperoleh SPL . Misalkan x3 = t, maka x1 = x3 = t dan
x2 x3 = 0
x2 = x3 = t. Jadi solusi SPL adalah x1 = x2 = x3 = t, dengan t 2 R. Dengan
perkataan lain, solusi SPL adalah tupel (t; t; t), dengan t 2 R.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 37 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 4

x +y +z =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan adalah
x +2y +3z =1

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 38 / 62


Latihan OBE dan EGJ (1)

Solusi Soal 4

x +y +z =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan adalah
x +2y +3z =1
1 1 1 0
. Langkah-langkah OBE:
1 2 3 1
1 1 1 0
1). (R2 R2 R1 )
0 1 2 1

1 0 1 1
2). (R1 R1 R2 )
0 1 2 1

x z= 1
Diperoleh SPL . Misalkan z = t, maka y = 1 2t, dan x = t 1.
y + 2z = 1
Jadi diperoleh solusi x = t 1, y = 1 2t, dan z = t, dengan t 2 R. Dengan
perkataan lain solusi SPL adalah tupel (t 1; 1 2t; t), dengan t 2 R.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 38 / 62


SPL Homogen

Bahasan

1 Motivasi dan Pengenalan OBE

2 Representasi Matriks untuk SPL

3 Operasi Baris Elementer (OBE)

4 Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

5 Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6 Latihan OBE dan EGJ (1)

7 SPL Homogen

8 Latihan OBE dan EGJ (2)

9 Latihan OBE dan EGJ (3)

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 39 / 62


SPL Homogen

SPL Homogen
Suatu SPL dikatakan homogen apabila semua konstanta yang terdapat pada
SPL tersebut bernilai 0.
SPL Homogen
SPL homogen dengan m persamaan dan n peubah x1 ; : : : ; xn berbentuk

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 40 / 62


SPL Homogen

SPL Homogen
Suatu SPL dikatakan homogen apabila semua konstanta yang terdapat pada
SPL tersebut bernilai 0.
SPL Homogen
SPL homogen dengan m persamaan dan n peubah x1 ; : : : ; xn berbentuk

a11 x1 + a12 x2 + a1n xn =0


a21 x1 + a22 x2 + a2n xn =0
.. .. .. .. (7)
. . . .
am1 x1 + am2 x2 + amn xn =0

dengan aij 2 R untuk setiap 1 i m dan 1 j n.

Pertanyaan

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 40 / 62


SPL Homogen

SPL Homogen
Suatu SPL dikatakan homogen apabila semua konstanta yang terdapat pada
SPL tersebut bernilai 0.
SPL Homogen
SPL homogen dengan m persamaan dan n peubah x1 ; : : : ; xn berbentuk

a11 x1 + a12 x2 + a1n xn =0


a21 x1 + a22 x2 + a2n xn =0
.. .. .. .. (7)
. . . .
am1 x1 + am2 x2 + amn xn =0

dengan aij 2 R untuk setiap 1 i m dan 1 j n.

Pertanyaan
Apakah SPL homogen selalu memiliki solusi (apakah SPL homogen selalu
konsisten)?

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 40 / 62


SPL Homogen

Solusi SPL Homogen

SPL homogen selalu memiliki solusi. Kita akan segera melihat buktinya. Namun
sebelumnya tinjau SPL homogen berikut

ax + by = 0 (a dan b tak keduanya 0)


cx + dy = 0 (c dan d tak keduanya 0).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 41 / 62


SPL Homogen

Solusi SPL Homogen

SPL homogen selalu memiliki solusi. Kita akan segera melihat buktinya. Namun
sebelumnya tinjau SPL homogen berikut

ax + by = 0 (a dan b tak keduanya 0)


cx + dy = 0 (c dan d tak keduanya 0).

Secara geometris, kita dapat membuat dua buah garis, yaitu

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 41 / 62


SPL Homogen

Solusi SPL Homogen

SPL homogen selalu memiliki solusi. Kita akan segera melihat buktinya. Namun
sebelumnya tinjau SPL homogen berikut

ax + by = 0 (a dan b tak keduanya 0)


cx + dy = 0 (c dan d tak keduanya 0).

Secara geometris, kita dapat membuat dua buah garis, yaitu `1 : ax + by = 0 dan
`2 : cx + dy = 0.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 41 / 62


SPL Homogen

Solusi SPL Homogen

SPL homogen selalu memiliki solusi. Kita akan segera melihat buktinya. Namun
sebelumnya tinjau SPL homogen berikut

ax + by = 0 (a dan b tak keduanya 0)


cx + dy = 0 (c dan d tak keduanya 0).

Secara geometris, kita dapat membuat dua buah garis, yaitu `1 : ax + by = 0 dan
`2 : cx + dy = 0. Jelas bahwa (0; 0) merupakan solusi SPL karena `1 dan `2 pasti
melalui titik (0; 0).

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 41 / 62


SPL Homogen

Solusi SPL Homogen

SPL homogen selalu memiliki solusi. Kita akan segera melihat buktinya. Namun
sebelumnya tinjau SPL homogen berikut

ax + by = 0 (a dan b tak keduanya 0)


cx + dy = 0 (c dan d tak keduanya 0).

Secara geometris, kita dapat membuat dua buah garis, yaitu `1 : ax + by = 0 dan
`2 : cx + dy = 0. Jelas bahwa (0; 0) merupakan solusi SPL karena `1 dan `2 pasti
melalui titik (0; 0).
Pertanyaan yang sekarang muncul adalah: apakah (0; 0) merupakan satu-satunya
solusi?

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 41 / 62


SPL Homogen

Solusi SPL Homogen

SPL homogen selalu memiliki solusi. Kita akan segera melihat buktinya. Namun
sebelumnya tinjau SPL homogen berikut

ax + by = 0 (a dan b tak keduanya 0)


cx + dy = 0 (c dan d tak keduanya 0).

Secara geometris, kita dapat membuat dua buah garis, yaitu `1 : ax + by = 0 dan
`2 : cx + dy = 0. Jelas bahwa (0; 0) merupakan solusi SPL karena `1 dan `2 pasti
melalui titik (0; 0).
Pertanyaan yang sekarang muncul adalah: apakah (0; 0) merupakan satu-satunya
solusi? Hal ini belum tentu terjadi ketika `1 dan `2 berimpit. Ketika hal ini
terjadi, maka SPL memiliki tak hingga banyak solusi.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 41 / 62


SPL Homogen

Solusi Trivial SPL Homogen

Teorema

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 42 / 62


SPL Homogen

Solusi Trivial SPL Homogen

Teorema
SPL homogen dengan m persamaan dan n peubah (seperti SPL (7)) selalu
konsisten.

Bukti

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 42 / 62


SPL Homogen

Solusi Trivial SPL Homogen

Teorema
SPL homogen dengan m persamaan dan n peubah (seperti SPL (7)) selalu
konsisten.

Bukti
n tupel (0; 0; : : : ; 0) merupakan salah satu solusi SPL homogen.

Solusi (0; 0; : : : ; 0) disebut sebagai solusi trivial dari suatu SPL homogen.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 42 / 62


SPL Homogen

Latihan SPL Homogen

Latihan
Tentukan semua solusi dari SPL homogen berikut
3a b c d =0
1
a 3b +c +d =0
a +b 3c +d =0
a +b +c 3d =0
3a +2b c =0
2 a +2b 3c = 0
a +b c =0
2a 2b +c =0
3
a 2b 2c =0
2a +b 2c =0
a +3c =0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 43 / 62


SPL Homogen

Solusi Soal 1
3a b c d =0
a 3b +c +d =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL
a +b 3c +d =0
a +b +c 3d =0

adalah

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 44 / 62


SPL Homogen

Solusi Soal 1
3a b c d =0
a 3b +c +d =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL
a +b 3c +d =0
2 3 a +b +c 3d =0
3 1 1 1 0
6 1 3 1 1 0 7
adalah 6
4 1 1
7. Langkah-langkah OBE:
3 1 0 5
1 1 1 3 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 44 / 62


SPL Homogen

Solusi Soal 1
3a b c d =0
a 3b +c +d =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL
a +b 3c +d =0
2 3 a +b +c 3d =0
3 1 1 1 0
6 1 3 1 1 0 7
adalah 6
4 1 1
7. Langkah-langkah OBE:
3 1 0 5
2 1 1 1 3 30
1 3 1 1 0
6 3 1 1 1 0 7
1). 6
4 1 1
7 (R $ R2 )
3 1 0 5 1
1 1 1 3 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 44 / 62


SPL Homogen

Solusi Soal 1
3a b c d =0
a 3b +c +d =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL
a +b 3c +d =0
2 3 a +b +c 3d =0
3 1 1 1 0
6 1 3 1 1 0 7
adalah 6
4 1 1
7. Langkah-langkah OBE:
3 1 0 5
2 1 1 1 3 30
1 3 1 1 0
6 3 1 1 1 0 7
1). 6
4 1 1
7 (R $ R2 )
3 1 0 5 1
1 1 1 3 0
2 3
1 3 1 1 0 0 1
6 0 R2 R2 3R1
8 4 4 0 7
2). 6
4 0
7 @ R3 R3 R1 A
4 4 0 0 5
R4 R4 R1
0 4 0 4 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 44 / 62


SPL Homogen

2 3
1 3 1 1 0 0 1
1
6 0 7 R 2 R2
2 1 1 0 7@ 2
3). 6
4 0 R3 1
4 R3
A
1 1 0 0 5 1
R4 4 R4
0 1 0 1 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 45 / 62


SPL Homogen

2 3
1 3 1 1 0 0 1
1
6 0 7 R 2 R2
2 1 1 0 7@ 2
3). 6
4 0 R3 1
4 R3
A
1 1 0 0 5 1
R4 4 R4
0 1 0 1 0
2 3
1 3 1 1 0
6 0 1 1 0 0 7
4). 6
4 0
7 (R $ R3 )
2 1 1 0 5 2
0 1 0 1 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 45 / 62


SPL Homogen

2 3
1 3 1 1 0 0 1
1
6 0 7 R 2 R2
2 1 1 0 7@ 2
3). 6
4 0 R3 1
4 R3
A
1 1 0 0 5 1
R4 4 R4
0 1 0 1 0
2 3
1 3 1 1 0
6 0 1 1 0 0 7
4). 6
4 0
7 (R $ R3 )
2 1 1 0 5 2
0 1 0 1 0
2 3
1 3 1 1 0
6 0 1 1 0 0 7 R3 R3 2R2
5). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R4 R4 R2
0 0 1 1 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 45 / 62


SPL Homogen

2 3
1 3 0 2 0
6 0 1 0 1 0 7 R1 R1 R3
6). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R2 R2 + R3
0 0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 46 / 62


SPL Homogen

2 3
1 3 0 2 0
6 0 1 0 1 0 7 R1 R1 R3
6). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R2 R2 + R3
0 0 0 0 0
2 3
1 0 0 1 0
6 0 1 0 1 0 7
7). 6
4 0
7 (R R1 + 3R2 )
0 1 1 0 5 1
0 0 0 0 0

Diperoleh SPL

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 46 / 62


SPL Homogen

2 3
1 3 0 2 0
6 0 1 0 1 0 7 R1 R1 R3
6). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R2 R2 + R3
0 0 0 0 0
2 3
1 0 0
0 1
6 0 1 0
0 1 7
7). 6
4 0
7 (R1
5 R1 + 3R2 )
0 0
1 1
0 0 0 0
0
a d=0
Diperoleh SPL b d = 0 . Misalkan d = t, maka diperoleh
c d=0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 46 / 62


SPL Homogen

2 3
1 3 0 2 0
6 0 1 0 1 0 7 R1 R1 R3
6). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R2 R2 + R3
0 0 0 0 0
2 3
1 0 0
0 1
6 0 1 0
0 1 7
7). 6
4 0
7 (R1
5 R1 + 3R2 )
0 0
1 1
0 0 0 0
0
a d=0
Diperoleh SPL b d = 0 . Misalkan d = t, maka diperoleh a = b = c = d = t.
c d=0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 46 / 62


SPL Homogen

2 3
1 3 0 2 0
6 0 1 0 1 0 7 R1 R1 R3
6). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R2 R2 + R3
0 0 0 0 0
2 3
1 0 0 0 1
6 0 1 0 0 7 1
7). 6
4 0
7 (R R1 + 3R2 )
0 1 0 5 1
1
0 0 00 0
a d=0
Diperoleh SPL b d = 0 . Misalkan d = t, maka diperoleh a = b = c = d = t.
c d=0
Jadi solusinya adalah a = b = c = d = t 2 R.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 46 / 62


SPL Homogen

2 3
1 3 0 2 0
6 0 1 0 1 0 7 R1 R1 R3
6). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R2 R2 + R3
0 0 0 0 0
2 3
1 0 0 01
6 0 1 0 0 7
1
7). 6
4 0
7 (R R1 + 3R2 )
0 1 0 5 1
1
0 0 00 0
a d=0
Diperoleh SPL b d = 0 . Misalkan d = t, maka diperoleh a = b = c = d = t.
c d=0
Jadi solusinya adalah a = b = c = d = t 2 R. Dengan perkataan lain solusi SPL
adalah tupel (t; t; t; t) dengan t 2 R.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 46 / 62


SPL Homogen

Solusi Soal 2

3a +2b c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL a +2b 3c = 0 adalah
a +b c =0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 47 / 62


SPL Homogen

Solusi Soal 2

3a +2b c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL a +2b 3c = 0 adalah
2 3 a +b c =0
3 2 1 0
4 1 2 3 0 5. Langkah-langkah OBE:
1 1 1 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 47 / 62


SPL Homogen

Solusi Soal 2

3a +2b c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL a +2b 3c = 0 adalah
2 3 a +b c =0
3 2 1 0
4 1 2 3 0 5. Langkah-langkah OBE:
12 1 1 0 3
1 2 3 0
1). 4 3 2 1 0 5 (R1 $ R2 )
1 1 1 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 47 / 62


SPL Homogen

Solusi Soal 2

3a +2b c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL a +2b 3c = 0 adalah
2 3 a +b c =0
3 2 1 0
4 1 2 3 0 5. Langkah-langkah OBE:
12 1 1 0 3
1 2 3 0
1). 4 3 2 1 0 5 (R1 $ R2 )
1 1 1 0
2 3
1 2 3 0
R2 R2 3R1
2). 4 0 4 8 0 5
R3 R3 R1
0 1 2 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 47 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 3 0 1
R2 4 R2
3). 4 0 1 2 0 5
R3 R3
0 1 2 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 48 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 3 0 1
R2 4 R2
3). 4 0 1 2 0 5
R3 R3
0 1 2 0
2 3
1 0 1 0
R1 R1 2R2
4). 4 0 1 2 0 5
R3 R3 R2
0 0 0 0

Diperoleh SPL

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 48 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 3 0 1
R2 4 R2
3). 4 0 1 2 0 5
R3 R3
0 1 2 0
2 3
1 0 1 0
R1 R1 2R2
4). 4 0 1 2 0 5
R3 R3 R2
0 0 0 0

a+c=0
Diperoleh SPL . Misalkan c = t, maka
b 2c = 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 48 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 3 0 1
R2 4 R2
3). 4 0 1 2 0 5
R3 R3
0 1 2 0
2 3
1 0 1 0
R1 R1 2R2
4). 4 0 1 2 0 5
R3 R3 R2
0 0 0 0

a+c=0
Diperoleh SPL . Misalkan c = t, maka a = t dan b = 2t.
b 2c = 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 48 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 3 0 1
R2 4 R2
3). 4 0 1 2 0 5
R3 R3
0 1 2 0
2 3
1 0 1 0
R1 R1 2R2
4). 4 0 1 2 0 5
R3 R3 R2
0 0 0 0

a+c=0
Diperoleh SPL . Misalkan c = t, maka a = t dan b = 2t. Jadi
b 2c = 0
solusinya adalah a = t, b = 2t, dan c = t dengan t 2 R.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 48 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 3 0 1
R2 4 R2
3). 4 0 1 2 0 5
R3 R3
0 1 2 0
2 3
1 0 1 0
R1 R1 2R2
4). 4 0 1 2 0 5
R3 R3 R2
0 0 0 0

a+c=0
Diperoleh SPL . Misalkan c = t, maka a = t dan b = 2t. Jadi
b 2c = 0
solusinya adalah a = t, b = 2t, dan c = t dengan t 2 R. Dengan perkataan lain
solusi SPL adalah tupel ( t; 2t; t) dengan t 2 R.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 48 / 62


SPL Homogen

Solusi Soal 3
2a 2b +c =0
a 2b 2c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL adalah
2a +b 2c =0
a +3c =0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 49 / 62


SPL Homogen

Solusi Soal 3
2a 2b +c =0
a 2b 2c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL adalah
2a +b 2c =0
2 3 a +3c =0
2 2 1 0
6 1 2 2 0 7
6 7. Langkah-langkah OBE:
4 2 1 2 0 5
1 0 3 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 49 / 62


SPL Homogen

Solusi Soal 3
2a 2b +c =0
a 2b 2c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL adalah
2a +b 2c =0
2 3 a +3c =0
2 2 1 0
6 1 2 2 0 7
6 7. Langkah-langkah OBE:
4 2 1 2 0 5
12 0 3 0 3
1 2 2 0
6 2 2 1 0 7
1). 6
4 2 1
7 (R $ R2 )
2 0 5 1
1 0 3 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 49 / 62


SPL Homogen

Solusi Soal 3
2a 2b +c =0
a 2b 2c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL adalah
2a +b 2c =0
2 3 a +3c =0
2 2 1 0
6 1 2 2 0 7
6 7. Langkah-langkah OBE:
4 2 1 2 0 5
12 0 3 0 3
1 2 2 0
6 2 2 1 0 7
1). 6
4 2 1
7 (R $ R2 )
2 0 5 1
1 0 3 0
2 3
1 2 2 0 0 1
6 0 R2 R2 2R1
2 5 0 7
2). 6
4 0
7 @ R3 R3 2R1 A
5 2 0 5
R4 R4 R1
0 2 5 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 49 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 2 0
6 0 2 5 0 7
3). 6
4 0
7 (R R4 R2 )
5 2 0 5 4
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 50 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 2 0
6 0 2 5 0 7
3). 6
4 0
7 (R R4 R2 )
5 2 0 5 4
0 0 0 0
2 3
1 2 2 0
6 0 2 5 0 7
4). 6
4 0
7 R3 R3 5
2 R2
0 21
2 0 5
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 50 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 2 0
6 0 2 5 0 7
3). 6
4 0
7 (R R4 R2 )
5 2 0 5 4
0 0 0 0
2 3
1 2 2 0
6 0 2 5 0 7
4). 6
4 0
7 R3 R3 5
2 R2
0 21
2 0 5
0 0 0 0
2 3
1 2 2 0
6 0 2 5 0 7
5). 6
4 0
7 R3 2
21 R3
0 1 0 5
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 50 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 0 0
6 0 2 0 0 7 R1 R1 + 2R3
6). 6
4 0
7
0 1 0 5 R2 R2 5R3
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 51 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 0 0
6 0 2 0 0 7 R1 R1 + 2R3
6). 6
4 0
7
0 1 0 5 R2 R2 5R3
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
6 0 2 0 0 7
7). 6
4 0
7 (R R1 + R2 )
0 1 0 5 1
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 51 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 0 0
6 0 2 0 0 7 R1 R1 + 2R3
6). 6
4 0
7
0 1 0 5 R2 R2 5R3
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
6 0 2 0 0 7
7). 6
4 0
7 (R R1 + R2 )
0 1 0 5 1
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
6 0 1 0 0 7
8). 6
4 0
7 R2 1
2 R2 .
0 1 0 5
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 51 / 62


SPL Homogen

2 3
1 2 0 0
6 0 2 0 0 7 R1 R1 + 2R3
6). 6
4 0
7
0 1 0 5 R2 R2 5R3
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
6 0 2 0 0 7
7). 6
4 0
7 (R R1 + R2 )
0 1 0 5 1
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
6 0 1 0 0 7
8). 64 0 0 1 0 5 R2
7 1
2 R2 .

0 0 0 0
Diperoleh solusi a = b = c = 0. Dengan perkataan lain solusi SPL adalah tupel
(0; 0; 0), atau dapat dikatakan SPL memiliki solusi trivial.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 51 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Bahasan

1 Motivasi dan Pengenalan OBE

2 Representasi Matriks untuk SPL

3 Operasi Baris Elementer (OBE)

4 Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

5 Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6 Latihan OBE dan EGJ (1)

7 SPL Homogen

8 Latihan OBE dan EGJ (2)

9 Latihan OBE dan EGJ (3)

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 52 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Latihan SPL Non Homogen

Latihan
Diberikan SPL
x +2y 3z =4
3x y +5z =2
4x +y + a2 14 z =a+2
Tentukan nilai a agar SPL tersebut:
1 Tidak mempunyai solusi.
2 Memiliki solusi tunggal.
3 Memiliki tak hingga banyak solusi.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 53 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Solusi Latihan SPL Non Homogen

Matriks
2 diperbesar yang bersesuaian
3 dengan SPL adalah
1 2 3 4
4 3 1 5 2 5. Dengan OBE, tinjau bahwa:
2
4 1 a 14 a + 2
2 3
1 2 3 4
R2 R2 3R1
1). 4 0 7 14 10 5
2 R3 R3 4R1
0 7 a 2 a 14
2 3
1 2 3 4
2). 4 0 7 14 10 5 (R3 R3 R2 )
0 0 a2 16 a 4

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 54 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat a = 4 .

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat a = 4 .
2 Jika SPL memiliki solusi tunggal, maka baris ketiga harus berbentuk

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat a = 4 .
2 Jika SPL memiliki solusi tunggal, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 m n , dengan m 6= 0.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat a = 4 .
2 Jika SPL memiliki solusi tunggal, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 m n , dengan m 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat a = 4 .
2 Jika SPL memiliki solusi tunggal, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 m n , dengan m 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 6= 0. Akibatnya SPL
memiliki solusi tunggal saat

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat a = 4 .
2 Jika SPL memiliki solusi tunggal, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 m n , dengan m 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 6= 0. Akibatnya SPL
memiliki solusi tunggal saat a 6= 4 .

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat a = 4 .
2 Jika SPL memiliki solusi tunggal, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 m n , dengan m 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 6= 0. Akibatnya SPL
memiliki solusi tunggal saat a 6= 4 .
3 Jika SPL memiliki tak hingga banyak solusi, maka baris ketiga harus
berbentuk

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat a = 4 .
2 Jika SPL memiliki solusi tunggal, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 m n , dengan m 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 6= 0. Akibatnya SPL
memiliki solusi tunggal saat a 6= 4 .
3 Jika SPL memiliki tak hingga banyak solusi, maka baris ketiga harus
berbentuk 0 0 0 0 .

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat a = 4 .
2 Jika SPL memiliki solusi tunggal, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 m n , dengan m 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 6= 0. Akibatnya SPL
memiliki solusi tunggal saat a 6= 4 .
3 Jika SPL memiliki tak hingga banyak solusi, maka baris ketiga harus
berbentuk 0 0 0 0 . Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat a = 4 .
2 Jika SPL memiliki solusi tunggal, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 m n , dengan m 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 6= 0. Akibatnya SPL
memiliki solusi tunggal saat a 6= 4 .
3 Jika SPL memiliki tak hingga banyak solusi, maka baris ketiga harus
berbentuk 0 0 0 0 . Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 dan a 4 = 0.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat a = 4 .
2 Jika SPL memiliki solusi tunggal, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 m n , dengan m 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 6= 0. Akibatnya SPL
memiliki solusi tunggal saat a 6= 4 .
3 Jika SPL memiliki tak hingga banyak solusi, maka baris ketiga harus
berbentuk 0 0 0 0 . Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 dan a 4 = 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 = 0, maka
SPL memiliki tak hingga banyak solusi saat

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Matriks terakhir sudah berada dalam bentuk EB.


1 Jika SPL tidak memiliki solusi, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 0 n , dengan n 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 tetapi a 4 6= 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 6= 0, maka
SPL tidak memiliki solusi saat a = 4 .
2 Jika SPL memiliki solusi tunggal, maka baris ketiga harus berbentuk
0 0 m n , dengan m 6= 0. Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 6= 0. Akibatnya SPL
memiliki solusi tunggal saat a 6= 4 .
3 Jika SPL memiliki tak hingga banyak solusi, maka baris ketiga harus
berbentuk 0 0 0 0 . Karena baris ketiga adalah
0 0 a2 16 a 4 , maka haruslah a2 16 = 0 dan a 4 = 0.
Dari a2 16 = 0, diperoleh a = 4 atau a = 4. Karena a 4 = 0, maka
SPL memiliki tak hingga banyak solusi saat a = 4 .

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 55 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Latihan SPL Homogen

Latihan
Diberikan SPL
bx =0
(1 b) y +z =0
+y + (1 b) z =0
Tentukan nilai b agar SPL homogen di atas memiliki tak hingga banyaknya solusi.
Tuliskan semua kemungkinan solusi dari SPL tersebut.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 56 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Solusi Latihan SPL Homogen

Matriks diperbesar yang


2 bersesuaian
3 dengan SPL adalah
b 0 0 0
4 0 1 b 1 0 5. Dengan OBE, tinjau bahwa:
0 1 1 b 0
2 3
b 0 0 0
R1 R1
1). 4 0 1 b 1 0 5
R3 R3 R2
0 b b 0

SPL
2 memiliki tak hingga3 banyaknya solusi apabila matriks
b 0 0 0
4 0 1 b 1 0 5 memiliki baris nol. Hal ini dapat terjadi dalam kasus
0 b b 0
berikut:

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 57 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Nilai b =

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 58 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 58 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

2 3
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0

diperoleh

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 58 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

23
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
2 3
0 1 1 0
diperoleh 4 0 0 0 0 5 (R1 $ R2 ). Akibatnya diperoleh
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 58 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

23
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
2 3
0 1 1 0
diperoleh 4 0 0 0 0 5 (R1 $ R2 ). Akibatnya diperoleh y + z = 0.
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 58 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

23
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
2 3
0 1 1 0
diperoleh 4 0 0 0 0 5 (R1 $ R2 ). Akibatnya diperoleh y + z = 0.
0 0 0 0
Misalkan z = t dengan t 2 R, maka nilai y = t.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 58 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

2 3
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
2 3
0 1 1 0
diperoleh 4 0 0 0 0 5 (R1 $ R2 ). Akibatnya diperoleh y + z = 0.
0 0 0 0
Misalkan z = t dengan t 2 R, maka nilai y = t. Karena nilai x tidak bergantung
pada y dan z, maka misalkan x = s dengan s 2 R.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 58 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

2 3
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
2 3
0 1 1 0
diperoleh 4 0 0 0 0 5 (R1 $ R2 ). Akibatnya diperoleh y + z = 0.
0 0 0 0
Misalkan z = t dengan t 2 R, maka nilai y = t. Karena nilai x tidak bergantung
pada y dan z, maka misalkan x = s dengan s 2 R. Akibatnya solusi SPL adalah
x = s, y = t, dan z = t, dengan s; t 2 R.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 58 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

2 3
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
2 3
0 1 1 0
diperoleh 4 0 0 0 0 5 (R1 $ R2 ). Akibatnya diperoleh y + z = 0.
0 0 0 0
Misalkan z = t dengan t 2 R, maka nilai y = t. Karena nilai x tidak bergantung
pada y dan z, maka misalkan x = s dengan s 2 R. Akibatnya solusi SPL adalah
x = s, y = t, dan z = t, dengan s; t 2 R. Dalam bentuk tupel,
solusi SPL adalah (s; t; t), dengan t 2 R .

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 58 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Nilai b =

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 59 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 59 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

2 3
2 0 0 0
Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 2 2 0
diperoleh

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 59 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

2 3
2 0 0 0
Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 2 2 0
diperoleh
2 3
1 0 0 0 1
4 0 R1 2 R1
1 1 0 5
R3 R3 + 2R2
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
4 0 1 1 0 5 (R2 R2 ).
0 0 0 0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 59 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

2 3
2 0 0 0
Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 2 2 0
diperoleh
2 3
1 0 0 0 1
4 0 R1 2 R1
1 1 0 5
R3 R3 + 2R2
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
4 0 1 1 0 5 (R2 R2 ).
0 0 0 0

Akibatnya diperoleh x = 0 dan y z = 0.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 59 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

2 3
2 0 0 0
Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 2 2 0
diperoleh
2 3
1 0 0 0 1
4 0 R1 2 R1
1 1 0 5
R3 R3 + 2R2
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
4 0 1 1 0 5 (R2 R2 ).
0 0 0 0

Akibatnya diperoleh x = 0 dan y z = 0. Misalkan z = t dengan t 2 R, maka


nilai y = t.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 59 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

2 3
2 0 0 0
Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 2 2 0
diperoleh
2 3
1 0 0 0 1
4 0 R1 2 R1
1 1 0 5
R3 R3 + 2R2
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
4 0 1 1 0 5 (R2 R2 ).
0 0 0 0

Akibatnya diperoleh x = 0 dan y z = 0. Misalkan z = t dengan t 2 R, maka


nilai y = t. Akibatnya solusi SPL adalah x = 0, y = t, dan z = t, dengan t 2 R.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 59 / 62


Latihan OBE dan EGJ (2)

2 3
2 0 0 0
Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 2 2 0
diperoleh
2 3
1 0 0 0 1
4 0 R1 2 R1
1 1 0 5
R3 R3 + 2R2
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
4 0 1 1 0 5 (R2 R2 ).
0 0 0 0

Akibatnya diperoleh x = 0 dan y z = 0. Misalkan z = t dengan t 2 R, maka


nilai y = t. Akibatnya solusi SPL adalah x = 0, y = t, dan z = t, dengan t 2 R.
Dalam bentuk tupel, solusi SPL adalah (0; t; t), dengan t 2 R .

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 59 / 62


Latihan OBE dan EGJ (3)

Bahasan

1 Motivasi dan Pengenalan OBE

2 Representasi Matriks untuk SPL

3 Operasi Baris Elementer (OBE)

4 Bentuk Eselon Baris (EB) dan Eselon Baris Tereduksi (EBT)

5 Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

6 Latihan OBE dan EGJ (1)

7 SPL Homogen

8 Latihan OBE dan EGJ (2)

9 Latihan OBE dan EGJ (3)

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 60 / 62


Latihan OBE dan EGJ (3)

Latihan
Jawablah soal-soal berikut dengan menyertakan langkah-langkahnya.
2a 8b = 12
1 Tentukan solusi SPL 3a 6b =9 .
a +2b = 4
2w 2x y +3z =4
2 Tentukan solusi SPL w x +2z =1
2w +2x 4z = 2
x1 5x2 4x3 7x5 =0
2x1 +10x2 7x3 +x4 7x5 =0
3 Tentukan solusi SPL
x3 +x4 +7x5 =0
2x1 10x2 +8x3 +x4 +18x5 =0

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 61 / 62


Latihan OBE dan EGJ (3)

4 Berikan matriks X yang memenuhi


3 1 1 4 2 2
X X = .
1 2 2 0 5 4
5 Diberikan SPL homogen

x1 +2x2 +x3 =0
x2 +2x3 =0 .
k 2 x1 + (k + 1) x2 +x3 =0

Tentukan nilai k agar SPL homogen ini memiliki solusi tunggal.

MZI (FIF Tel-U) OBE dan EGJ Agustus 2015 62 / 62

Anda mungkin juga menyukai