Adoc - Tips - Operasi Baris Elementer Obe Dan Eliminasi Gauss Jo PDF
Adoc - Tips - Operasi Baris Elementer Obe Dan Eliminasi Gauss Jo PDF
Gauss-Jordan (EGJ)
Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016
MZI
Fakultas Informatika
Telkom University
FIF Tel-U
Agustus 2015
Slide ini disusun berdasarkan materi yang terdapat pada sumber-sumber berikut:
1 Aplikasi Matriks dan Ruang Vektor, Edisi 1 2014, oleh Adiwijaya.
2 Elementary Linear Algebra, 10th Edition, 2010, oleh H. Anton dan C. Rorres.
3 Slide kuliah Aljabar Linier di Telkom University oleh Jondri.
Beberapa gambar dapat diambil dari sumber-sumber di atas. Slide ini ditujukan
untuk keperluan akademis di lingkungan FIF Telkom University. Jika Anda
memiliki saran/ pendapat/ pertanyaan terkait materi dalam slide ini, silakan kirim
email ke <pleasedontspam>@telkomuniversity.ac.id.
7 SPL Homogen
Bahasan
7 SPL Homogen
Motivasi
Kita sudah melihat beberapa metode untuk memperoleh solusi dari SPL dengan 2
atau 3 peubah, diantaranya adalah: metode geometris (menggambar gra…k),
metode substitusi, metode eliminasi, dan metode eliminasi-substitusi.
Metode-metode tersebut memiliki kelemahan, yaitu:
Motivasi
Kita sudah melihat beberapa metode untuk memperoleh solusi dari SPL dengan 2
atau 3 peubah, diantaranya adalah: metode geometris (menggambar gra…k),
metode substitusi, metode eliminasi, dan metode eliminasi-substitusi.
Metode-metode tersebut memiliki kelemahan, yaitu:
1 Metode geometris sukar diterapkan untuk mencari solusi SPL dengan 3
peubah dan mustahil diterapkan jika kita ingin mencari solusi SPL dengan
banyak peubah lebih dari 3.
Motivasi
Kita sudah melihat beberapa metode untuk memperoleh solusi dari SPL dengan 2
atau 3 peubah, diantaranya adalah: metode geometris (menggambar gra…k),
metode substitusi, metode eliminasi, dan metode eliminasi-substitusi.
Metode-metode tersebut memiliki kelemahan, yaitu:
1 Metode geometris sukar diterapkan untuk mencari solusi SPL dengan 3
peubah dan mustahil diterapkan jika kita ingin mencari solusi SPL dengan
banyak peubah lebih dari 3.
2 Metode substitusi, eliminasi, maupun eliminasi-substitusi membutuhkan
waktu yang relatif lama. Selain itu penerapan metode-metode ini juga rentan
dengan kesalahan aritmetika. Singkatnya, metode-metode ini terlalu nguli.
Motivasi
Kita sudah melihat beberapa metode untuk memperoleh solusi dari SPL dengan 2
atau 3 peubah, diantaranya adalah: metode geometris (menggambar gra…k),
metode substitusi, metode eliminasi, dan metode eliminasi-substitusi.
Metode-metode tersebut memiliki kelemahan, yaitu:
1 Metode geometris sukar diterapkan untuk mencari solusi SPL dengan 3
peubah dan mustahil diterapkan jika kita ingin mencari solusi SPL dengan
banyak peubah lebih dari 3.
2 Metode substitusi, eliminasi, maupun eliminasi-substitusi membutuhkan
waktu yang relatif lama. Selain itu penerapan metode-metode ini juga rentan
dengan kesalahan aritmetika. Singkatnya, metode-metode ini terlalu nguli.
Pada kuliah ini, kita akan mempelajari operasi baris elementer (OBE) dan
eliminiasi Gauss-Jordan (EGJ) sebagai salah satu metode untuk mencari solusi
dari SPL dengan persamaan dan peubah yang cukup banyak.
Operasi baris elementer merupakan suatu operasi yang dilakukan pada suatu
matriks. Operasi ini terdiri atas:
1 OBE 1: Perkalian dengan skalar tak nol.
2 OBE 2: Penukaran baris.
3 OBE 3: Penjumlahan kelipatan skalar suatu baris dengan baris yang lain.
2x + 2y = 8
(2)
x y=2
2x + 2y = 8
(2)
x y=2
2x + 2y = 8
(2)
x y=2
Pada SPL (1) jika kita menukar posisi persamaan pertama dan persamaan kedua,
maka kita akan memperoleh SPL berikut
x y=2
(3)
x+y =4
Pada SPL (1) jika kita menukar posisi persamaan pertama dan persamaan kedua,
maka kita akan memperoleh SPL berikut
x y=2
(3)
x+y =4
OBE 3
Pada SPL (1) kita dapat mengalikan persamaan pertama dengan 1 dan
kemudian menambahkan hasilnya ke persamaan kedua. Dalam hal ini persamaan
pertama tetap, namun persamaan kedua berubah. Kita memiliki SPL baru berikut
OBE 3
Pada SPL (1) kita dapat mengalikan persamaan pertama dengan 1 dan
kemudian menambahkan hasilnya ke persamaan kedua. Dalam hal ini persamaan
pertama tetap, namun persamaan kedua berubah. Kita memiliki SPL baru berikut
x+y =4
(4)
2y = 2
OBE 3
Pada SPL (1) kita dapat mengalikan persamaan pertama dengan 1 dan
kemudian menambahkan hasilnya ke persamaan kedua. Dalam hal ini persamaan
pertama tetap, namun persamaan kedua berubah. Kita memiliki SPL baru berikut
x+y =4
(4)
2y = 2
Solusi dari SPL (4) adalah y = 1 dan x = 3, yang sama dengan solusi SPL (1).
OBE 3
Pada SPL (1) kita dapat mengalikan persamaan pertama dengan 1 dan
kemudian menambahkan hasilnya ke persamaan kedua. Dalam hal ini persamaan
pertama tetap, namun persamaan kedua berubah. Kita memiliki SPL baru berikut
x+y =4
(4)
2y = 2
Solusi dari SPL (4) adalah y = 1 dan x = 3, yang sama dengan solusi SPL (1).
Secara umum, jika kita mengalikan suatu persamaan dengan konstanta dan
menambahkan hasilnya ke persamaan lain, maka solusi SPL yang baru juga akan
tetap sama.
Bahasan
7 SPL Homogen
1 1 x 4
=
1 1 y 2
Sekarang kita de…nisikan representasi matriks dalam bentuk yang “lain” untuk
SPL (1) sebagai berikut
1 1 x 4
=
1 1 y 2
Sekarang kita de…nisikan representasi matriks dalam bentuk yang “lain” untuk
SPL (1) sebagai berikut
1 1 j 4 1 1 4
atau (5)
1 1 j 2 1 1 2
Representasi SPL dalam bentuk (5) kita katakan sebagai matriks diperbesar
(augmented matrix) untuk SPL yang bersesuaian.
Bahasan
7 SPL Homogen
Contoh OBE
x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
berkaitan adalah
Contoh OBE
x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
1 1 4
berkaitan adalah . Langkah-langkahnya adalah
1 1 2
1 1 4
0). ;
1 1 2
Contoh OBE
x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
1 1 4
berkaitan adalah . Langkah-langkahnya adalah
1 1 2
1 1 4 1 1 4
0). ; 1). (R2 R2 R1 );
1 1 2 0 2 2
Contoh OBE
x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
1 1 4
berkaitan adalah . Langkah-langkahnya adalah
1 1 2
1 1 4 1 1 4
0). ; 1). (R2 R2 R1 );
1 1 2 0 2 2
1 1 4 1
2). R2 2 R2 ;
0 1 1
Contoh OBE
x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
1 1 4
berkaitan adalah . Langkah-langkahnya adalah
1 1 2
1 1 4 1 1 4
0). ; 1). (R2 R2 R1 );
1 1 2 0 2 2
1 1 4 1 1 0 3
2). R2 2 R2 ; 3). (R1 R1 R2 ).
0 1 1 0 1 1
Contoh OBE
x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
1 1 4
berkaitan adalah . Langkah-langkahnya adalah
1 1 2
1 1 4 1 1 4
0). ; 1). (R2 R2 R1 );
1 1 2 0 2 2
1 1 4 1 1 0 3
2). R2 2 R2 ; 3). (R1 R1 R2 ). Pada
0 1 1 0 1 1
langkah terakhir kita memiliki matriks
1 0 3
. (6)
0 1 1
Contoh OBE
x+y =4
Kita akan menyelesaikan SPL via OBE, matriks diperbesar yang
x y=2
1 1 4
berkaitan adalah . Langkah-langkahnya adalah
1 1 2
1 1 4 1 1 4
0). ; 1). (R2 R2 R1 );
1 1 2 0 2 2
1 1 4 1 1 0 3
2). R2 2 R2 ; 3). (R1 R1 R2 ). Pada
0 1 1 0 1 1
langkah terakhir kita memiliki matriks
1 0 3
. (6)
0 1 1
Untuk menghemat waktu dan kertas, kita bisa melakukan OBE secara simultan
dengan syarat tidak menimbulkan ambiguitas. Contoh:
rangkaian
0 OBE berikut
1
1 1 1 10
B 1 0 1 5 C
B C
@ 2 1 3 5 A
3 1 4 10
Untuk menghemat waktu dan kertas, kita bisa melakukan OBE secara simultan
dengan syarat tidak menimbulkan ambiguitas. Contoh:
rangkaian
0 OBE berikut
1 0 1
1 1 1 10 1 1 1 10
B 1 0 1 5 C B 5 C
B C ) B 0 1 0 C (R R2 R1 )
@ 2 1 3 5 A OBE @ 2 1 3 5 A 2
3 1 4 10 3 1 4 10
Untuk menghemat waktu dan kertas, kita bisa melakukan OBE secara simultan
dengan syarat tidak menimbulkan ambiguitas. Contoh:
rangkaian
0 OBE berikut
1 0 1
1 1 1 10 1 1 1 10
B 1 0 1 5 C B 5 C
B C ) B 0 1 0 C (R R2 R1 )
@ 2 1 3 5 A OBE @ 2 1 3 5 A 2
3 1 4 10 3 1 4 10
0 1
1 1 1 10
B 0 1 0 5 C
) B @
C (R R3 2R1 )
OBE 0 1 1 15 A 3
3 1 4 10
Untuk menghemat waktu dan kertas, kita bisa melakukan OBE secara simultan
dengan syarat tidak menimbulkan ambiguitas. Contoh:
rangkaian
0 OBE berikut
1 0 1
1 1 1 10 1 1 1 10
B 1 0 1 5 C B 5 C
B C ) B 0 1 0 C (R R2 R1 )
@ 2 1 3 5 A OBE @ 2 1 3 5 A 2
3 1 4 10 3 1 4 10
0 1
1 1 1 10
B 0 1 0 5 C
) B @
C (R R3 2R1 )
OBE 0 1 1 15 A 3
3 1 4 10
0 1
1 1 1 10
B 0 1 0 5 C
) B @
C (R R4 3R1 ).
OBE 0 1 1 15 A 4
0 2 1 20
dapat
0 dilakukan lebih
1 ringkas
0 sebagai 1
1 1 1 10 1 1 1 10 0 1
B 1 R2 R2 R1
B 0 1 5 CC ) B
B 0 1 0 5 C
C @ R3
@ 2 R3 2R1 A
1 3 5 A OBE @ 0 1 1 15 A
R4 R4 3R1
3 1 4 10 0 2 1 20
Meskipun OBE dapat dilakukan secara simultan, kita harus berhati-hati agar tidak
melakukan “operasi bertingkat (nested operation)”, karena hal ini dapat
menimbulkan ambiguitas.
Meskipun OBE dapat dilakukan secara simultan, kita harus berhati-hati agar tidak
melakukan “operasi bertingkat (nested operation)”, karena hal ini dapat
menimbulkan ambiguitas. Contoh operasi bertingkat yang menimbulkan
ambiguitas
0 1 0 1
1 1 1 10 2 2 2 20
@ 1 0 1 R1 2R1
5 A ) @ 3 2 3 25 A
OBE R2 R2 + R1
2 1 3 5 2 1 3 5
Meskipun OBE dapat dilakukan secara simultan, kita harus berhati-hati agar tidak
melakukan “operasi bertingkat (nested operation)”, karena hal ini dapat
menimbulkan ambiguitas. Contoh operasi bertingkat yang menimbulkan
ambiguitas
0 1 0 1
1 1 1 10 2 2 2 20
@ 1 0 1 R1 2R1
5 A ) @ 3 2 3 25 A
OBE R2 R2 + R1
2 1 3 5 2 1 3 5
Pada OBE tersebut, nilai dari R1 yang baru adalah 2R1 yang lama.
Meskipun OBE dapat dilakukan secara simultan, kita harus berhati-hati agar tidak
melakukan “operasi bertingkat (nested operation)”, karena hal ini dapat
menimbulkan ambiguitas. Contoh operasi bertingkat yang menimbulkan
ambiguitas
0 1 0 1
1 1 1 10 2 2 2 20
@ 1 0 1 R1 2R1
5 A ) @ 3 2 3 25 A
OBE R2 R2 + R1
2 1 3 5 2 1 3 5
Pada OBE tersebut, nilai dari R1 yang baru adalah 2R1 yang lama. Kemudian
nilai R1 yang baru tersebut dijumlahkan dengan R2 yang lama untuk memperoleh
R2 yang baru.
Meskipun OBE dapat dilakukan secara simultan, kita harus berhati-hati agar tidak
melakukan “operasi bertingkat (nested operation)”, karena hal ini dapat
menimbulkan ambiguitas. Contoh operasi bertingkat yang menimbulkan
ambiguitas
0 1 0 1
1 1 1 10 2 2 2 20
@ 1 0 1 R1 2R1
5 A ) @ 3 2 3 25 A
OBE R2 R2 + R1
2 1 3 5 2 1 3 5
Pada OBE tersebut, nilai dari R1 yang baru adalah 2R1 yang lama. Kemudian
nilai R1 yang baru tersebut dijumlahkan dengan R2 yang lama untuk memperoleh
R2 yang baru. Padahal pada keterangan yang kita berikan kita hanya menulis
R2 R2 + R1 .
Meskipun OBE dapat dilakukan secara simultan, kita harus berhati-hati agar tidak
melakukan “operasi bertingkat (nested operation)”, karena hal ini dapat
menimbulkan ambiguitas. Contoh operasi bertingkat yang menimbulkan
ambiguitas
0 1 0 1
1 1 1 10 2 2 2 20
@ 1 0 1 R1 2R1
5 A ) @ 3 2 3 25 A
OBE R2 R2 + R1
2 1 3 5 2 1 3 5
Pada OBE tersebut, nilai dari R1 yang baru adalah 2R1 yang lama. Kemudian
nilai R1 yang baru tersebut dijumlahkan dengan R2 yang lama untuk memperoleh
R2 yang baru. Padahal pada keterangan yang kita berikan kita hanya menulis
R2 R2 + R1 . Jadi R1 di sini tidak jelas mengacu ke mana.
Bahasan
7 SPL Homogen
0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT?
0 0 0 0 0 0 1 3
0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT? Ya.
0 0 0 0 0 0 1 3
0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT? Ya.
0 0 0 0 0 0 1 3
0 1
1 0 2 4
@ 0 1 3 7 A EBT?
0 0 1 0
0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT? Ya.
0 0 0 0 0 0 1 3
0 1
1 0 2 4
@ 0 1 3 7 A EBT? Tidak, EB?
0 0 1 0
0 1
0 0 1 7 0 0 0 2
@ 0 0 0 0 0 1 0 4 A EBT? Ya.
0 0 0 0 0 0 1 3
0 1
1 0 2 4
@ 0 1 3 7 A EBT? Tidak, EB? Ya.
0 0 1 0
Bahasan
7 SPL Homogen
2).
2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris. Entri ini disebut pivot.
2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris.
2 Entri ini disebut3pivot.
2 2 0 2
4 0 2 1 7 5(R1 $ R2 )
2 1 1 3
3).
2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris.
2 Entri ini disebut3pivot.
2 2 0 2
4 0 2 1 7 5(R1 $ R2 )
2 1 1 3
2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris.
2 Entri ini disebut3pivot.
2 2 0 2
4 0 2 1 7 5(R1 $ R2 )
2 1 1 3
2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris.
2 Entri ini disebut3pivot.
2 2 0 2
4 0 2 1 7 5(R1 $ R2 )
2 1 1 3
2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris.
2 Entri ini disebut3pivot.
2 2 0 2
4 0 2 1 7 5(R1 $ R2 )
2 1 1 3
2). Jadikan entri terkiri dan teratas sebagai entri tak nol, jika perlu lakukan tukar
baris.
2 Entri ini disebut3pivot.
2 2 0 2
4 0 2 1 7 5(R1 $ R2 )
2 1 1 3
3). Jadikan
2 pivot bernilai
3 1.
1 1 0 1
4 0 2 1 7 5 R1 1
2 R1
2 1 1 3
4). Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
4).
2 Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7
0
4).
2 Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7
0 1
4).
2 Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7
0 1 1
4).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7 5(R3 R3 2R1 )
0 1 1 5
5).
4).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7 5(R3 R3 2R1 )
0 1 1 5
4).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7 5(R3 R3 2R1 )
0 1 1 5
4).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 2 1 7 5(R3 R3 2R1 )
0 1 1 5
6). Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
6).
2 Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5
0 0
6).
2 Gunakan OBE untuk membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5
0 0 1
6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3
7).
6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3
7). 1 utama untuk baris pertama dan kedua sudah diperoleh, untuk memperoleh 1
utama berikutnya, lakukan cara yang serupa seperti pada langkah 1).
6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3
7). 1 utama untuk baris pertama dan kedua sudah diperoleh, untuk memperoleh 1
utama berikutnya, lakukan cara yang serupa seperti pada langkah 1).
2
1 1 0 1
4 0 1 1 5
0 0
6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3
7). 1 utama untuk baris pertama dan kedua sudah diperoleh, untuk memperoleh 1
utama berikutnya, lakukan cara yang serupa seperti pada langkah 1).
2
1 1 0 1
4 0 1 1 5
0 0 1
6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3
7). 1 utama untuk baris pertama dan kedua sudah diperoleh, untuk memperoleh 1
utama berikutnya, lakukan
2 3 cara yang serupa seperti pada langkah 1).
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5. Lakukan OBE agar pivot bernilai 1.
0 0 1 3
2
1 1 0 1
4 0 1 1 5
0 0
6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3
7). 1 utama untuk baris pertama dan kedua sudah diperoleh, untuk memperoleh 1
utama berikutnya, lakukan
2 3 cara yang serupa seperti pada langkah 1).
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5. Lakukan OBE agar pivot bernilai 1.
0 0 1 3
2
1 1 0 1
4 0 1 1 5
0 0 1
6).
2 Gunakan OBE untuk
3 membuat semua entri di bawah pivot bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 2R1 )
0 0 1 3
7). 1 utama untuk baris pertama dan kedua sudah diperoleh, untuk memperoleh 1
utama berikutnya, lakukan
2 3 cara yang serupa seperti pada langkah 1).
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5. Lakukan OBE agar pivot bernilai 1.
0 0 1 3
2 3
1 1 0 1
4 0 1 1 5 5(R3 R3 )
0 0 1 3
8). Semua 1 utama sudah diperoleh, sekarang saatnya membentuk EBT. Jadikan
semua entri di atas 1 utama paling kanan bernilai 0.
8). Semua 1 utama sudah diperoleh, sekarang saatnya membentuk EBT. Jadikan
semua
2 entri di atas 1 3
utama paling kanan bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 0 2 5(R2 R2 R3 )
0 0 1 3
9).
8). Semua 1 utama sudah diperoleh, sekarang saatnya membentuk EBT. Jadikan
semua
2 entri di atas 1 3
utama paling kanan bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 0 2 5(R2 R2 R3 )
0 0 1 3
9). Jadikan semua3entri di atas semua 1 utama berikutnya (dari kanan) bernilai 0.
2
1 0 0 1
4 0 1 0 2 5(R1 R1 + R2 )
0 0 1 3
8). Semua 1 utama sudah diperoleh, sekarang saatnya membentuk EBT. Jadikan
semua
2 entri di atas 1 3
utama paling kanan bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 0 2 5(R2 R2 R3 )
0 0 1 3
9). Jadikan semua3entri di atas semua 1 utama berikutnya (dari kanan) bernilai 0.
2
1 0 0 1
4 0 1 0 2 5(R1 R1 + R2 )
0 0 1 3
8). Semua 1 utama sudah diperoleh, sekarang saatnya membentuk EBT. Jadikan
semua
2 entri di atas 1 3
utama paling kanan bernilai 0.
1 1 0 1
4 0 1 0 2 5(R2 R2 R3 )
0 0 1 3
9). Jadikan semua3entri di atas semua 1 utama berikutnya (dari kanan) bernilai 0.
2
1 0 0 1
4 0 1 0 2 5(R1 R1 + R2 )
0 0 1 3
Bahasan
7 SPL Homogen
Latihan
Tentukan semua solusi (jika ada) dari SPL-SPL berikut menggunakan OBE
1
x 2y =4
2x 4y =5
x1 +2x2 = 66
2
x1 +x2 = 39
2x1 +3x2 = 105
2x1 +x2 = 51
2x1 +x2 +x3 =0
3 x1 2x2 +x3 =0
x1 +x2 2x3 =0
4
x +y +z =0
x +2y +3z =1
Solusi Soal 1
x 2y =4
Matriks diperbesar yang bersesuian dengan adalah
2x 4y =5
Solusi Soal 1
x 2y =4
Matriks diperbesar yang bersesuian dengan adalah
2x 4y =5
1 2 4
. Langkah-langkah OBE:
2 4 5
1).
Solusi Soal 1
x 2y =4
Matriks diperbesar yang bersesuian dengan adalah
2x 4y =5
1 2 4
. Langkah-langkah OBE:
2 4 5
1 2 4
1). (R2 R2 2R1 ). 2).
0 0 3
Solusi Soal 1
x 2y =4
Matriks diperbesar yang bersesuian dengan adalah
2x 4y =5
1 2 4
. Langkah-langkah OBE:
2 4 5
1 2 4 1 2 4 1
1). (R2 R2 2R1 ). 2). R2 3 R2 .
0 0 3 0 0 1
Solusi Soal 1
x 2y =4
Matriks diperbesar yang bersesuian dengan adalah
2x 4y =5
1 2 4
. Langkah-langkah OBE:
2 4 5
1 2 4 1 2 4 1
1). (R2 R2 2R1 ). 2). R2 3 R2 .
0 0 3 0 0 1
Akibatnya diperoleh persamaan 0x + 0y = 1, ini berarti SPL tidak konsisten.
Teorema
Solusi Soal 1
x 2y =4
Matriks diperbesar yang bersesuian dengan adalah
2x 4y =5
1 2 4
. Langkah-langkah OBE:
2 4 5
1 2 4 1 2 4 1
1). (R2 R2 2R1 ). 2). R2 3 R2 .
0 0 3 0 0 1
Akibatnya diperoleh persamaan 0x + 0y = 1, ini berarti SPL tidak konsisten.
Teorema
Diberikan suatu SPL (m persamaan dan n peubah) yang memiliki matriks
diperbesar A. Apabila E adalah bentuk EBT dari A, maka SPL tersebut
konsisten jika dan hanya jika E tidak mengandung baris berbentuk
0 0 0 1 .
Solusi Soal 2
x1 +2x2 = 66
x1 +x2 = 39
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan adalah
2x1 +3x2 = 105
2x1 +x2 = 51
Solusi Soal 2
x1 +2x2 = 66
x1 +x2 = 39
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan adalah
2x1 +3x2 = 105
2 3 2x 1 +x2 = 51
1 2 66
6 1 1 39 7
6 7
4 2 3 105 5. Langkah-langkah OBE:
2 1 51
1).
Solusi Soal 2
x1 +2x2 = 66
x1 +x2 = 39
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan adalah
2x1 +3x2 = 105
2 3 2x 1 +x2 = 51
1 2 66
6 1 1 39 7
6 7
4 2 3 105 5. Langkah-langkah OBE:
22 1 51 3
0 1 27
6 1 1 39 7 R1 R1 R2
1). 6
4 0 2 54 5
7 .
R3 R3 R4
2 1 51
2).
Solusi Soal 2
x1 +2x2 = 66
x1 +x2 = 39
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan adalah
2x1 +3x2 = 105
2 3 2x 1 +x2 = 51
1 2 66
6 1 1 39 7
6 7
4 2 3 105 5. Langkah-langkah OBE:
22 1 51 3
0 1 27
6 1 1 39 7 R1 R1 R2
1). 6
4 0 2 54 5
7 .
R3 R3 R4
2 1 51
2 3
1 1 39
6 0 1 27 7 R1 $ R2
2). 6
4 2
7 .
1 51 5 R3 $ R4
0 2 54
2 3
1 0 12 0 1
6 0 7 R R1 R2
1 27 7 @ 1
3). 6
4 2 R R3 R2 A.
0 24 5 3
R4 R4 2R2
0 0 0
4).
2 3
1 0 12 0 1
6 0 7 R R1 R2
1 27 7 @ 1
3). 6
4 2 R R3 R2 A.
0 24 5 3
R4 R4 2R2
0 0 0
2 3
1 0 12
6 0 1 27 7
4). 6
4 0
7 (R R3 2R2 ).
0 0 5 3
0 0 0
Solusi Soal 3
Solusi Soal 3
1).
Solusi Soal 3
2).
Solusi Soal 3
2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
4).
2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
2 3
1 2 1 0
4). 4 0 1 1 0 5 (R2 R2 )
0 0 0 0
5).
2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
2 3
1 2 1 0
4). 4 0 1 1 0 5 (R2 R2 )
0 0 0 0
2 3
1 0 1 0
5). 4 0 1 1 0 5 (R1 R1 + 2R2 )
0 0 0 0
Diperoleh SPL
2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
2 3
1 2 1 0
4). 4 0 1 1 0 5 (R2 R2 )
0 0 0 0
2 3
1 0 1 0
5). 4 0 1 1 0 5 (R1 R1 + 2R2 )
0 0 0 0
x1 x3 = 0
Diperoleh SPL . Misalkan x3 = t, maka x1 =
x2 x3 = 0
2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
2 3
1 2 1 0
4). 4 0 1 1 0 5 (R2 R2 )
0 0 0 0
2 3
1 0 1 0
5). 4 0 1 1 0 5 (R1 R1 + 2R2 )
0 0 0 0
x1 x3 = 0
Diperoleh SPL . Misalkan x3 = t, maka x1 = x3 = t dan
x2 x3 = 0
x2 =
2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
2 3
1 2 1 0
4). 4 0 1 1 0 5 (R2 R2 )
0 0 0 0
2 3
1 0 1 0
5). 4 0 1 1 0 5 (R1 R1 + 2R2 )
0 0 0 0
x1 x3 = 0
Diperoleh SPL . Misalkan x3 = t, maka x1 = x3 = t dan
x2 x3 = 0
x2 = x3 = t. Jadi solusi SPL adalah
2 3
1 2 1 0
3). 4 0 3 3 0 5 (R3 R3 + R2 )
0 0 0 0
2 3
1 2 1 0
4). 4 0 1 1 0 5 (R2 R2 )
0 0 0 0
2 3
1 0 1 0
5). 4 0 1 1 0 5 (R1 R1 + 2R2 )
0 0 0 0
x1 x3 = 0
Diperoleh SPL . Misalkan x3 = t, maka x1 = x3 = t dan
x2 x3 = 0
x2 = x3 = t. Jadi solusi SPL adalah x1 = x2 = x3 = t, dengan t 2 R. Dengan
perkataan lain, solusi SPL adalah tupel (t; t; t), dengan t 2 R.
Solusi Soal 4
x +y +z =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan adalah
x +2y +3z =1
Solusi Soal 4
x +y +z =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan adalah
x +2y +3z =1
1 1 1 0
. Langkah-langkah OBE:
1 2 3 1
1 1 1 0
1). (R2 R2 R1 )
0 1 2 1
1 0 1 1
2). (R1 R1 R2 )
0 1 2 1
x z= 1
Diperoleh SPL . Misalkan z = t, maka y = 1 2t, dan x = t 1.
y + 2z = 1
Jadi diperoleh solusi x = t 1, y = 1 2t, dan z = t, dengan t 2 R. Dengan
perkataan lain solusi SPL adalah tupel (t 1; 1 2t; t), dengan t 2 R.
Bahasan
7 SPL Homogen
SPL Homogen
Suatu SPL dikatakan homogen apabila semua konstanta yang terdapat pada
SPL tersebut bernilai 0.
SPL Homogen
SPL homogen dengan m persamaan dan n peubah x1 ; : : : ; xn berbentuk
SPL Homogen
Suatu SPL dikatakan homogen apabila semua konstanta yang terdapat pada
SPL tersebut bernilai 0.
SPL Homogen
SPL homogen dengan m persamaan dan n peubah x1 ; : : : ; xn berbentuk
Pertanyaan
SPL Homogen
Suatu SPL dikatakan homogen apabila semua konstanta yang terdapat pada
SPL tersebut bernilai 0.
SPL Homogen
SPL homogen dengan m persamaan dan n peubah x1 ; : : : ; xn berbentuk
Pertanyaan
Apakah SPL homogen selalu memiliki solusi (apakah SPL homogen selalu
konsisten)?
SPL homogen selalu memiliki solusi. Kita akan segera melihat buktinya. Namun
sebelumnya tinjau SPL homogen berikut
SPL homogen selalu memiliki solusi. Kita akan segera melihat buktinya. Namun
sebelumnya tinjau SPL homogen berikut
SPL homogen selalu memiliki solusi. Kita akan segera melihat buktinya. Namun
sebelumnya tinjau SPL homogen berikut
Secara geometris, kita dapat membuat dua buah garis, yaitu `1 : ax + by = 0 dan
`2 : cx + dy = 0.
SPL homogen selalu memiliki solusi. Kita akan segera melihat buktinya. Namun
sebelumnya tinjau SPL homogen berikut
Secara geometris, kita dapat membuat dua buah garis, yaitu `1 : ax + by = 0 dan
`2 : cx + dy = 0. Jelas bahwa (0; 0) merupakan solusi SPL karena `1 dan `2 pasti
melalui titik (0; 0).
SPL homogen selalu memiliki solusi. Kita akan segera melihat buktinya. Namun
sebelumnya tinjau SPL homogen berikut
Secara geometris, kita dapat membuat dua buah garis, yaitu `1 : ax + by = 0 dan
`2 : cx + dy = 0. Jelas bahwa (0; 0) merupakan solusi SPL karena `1 dan `2 pasti
melalui titik (0; 0).
Pertanyaan yang sekarang muncul adalah: apakah (0; 0) merupakan satu-satunya
solusi?
SPL homogen selalu memiliki solusi. Kita akan segera melihat buktinya. Namun
sebelumnya tinjau SPL homogen berikut
Secara geometris, kita dapat membuat dua buah garis, yaitu `1 : ax + by = 0 dan
`2 : cx + dy = 0. Jelas bahwa (0; 0) merupakan solusi SPL karena `1 dan `2 pasti
melalui titik (0; 0).
Pertanyaan yang sekarang muncul adalah: apakah (0; 0) merupakan satu-satunya
solusi? Hal ini belum tentu terjadi ketika `1 dan `2 berimpit. Ketika hal ini
terjadi, maka SPL memiliki tak hingga banyak solusi.
Teorema
Teorema
SPL homogen dengan m persamaan dan n peubah (seperti SPL (7)) selalu
konsisten.
Bukti
Teorema
SPL homogen dengan m persamaan dan n peubah (seperti SPL (7)) selalu
konsisten.
Bukti
n tupel (0; 0; : : : ; 0) merupakan salah satu solusi SPL homogen.
Solusi (0; 0; : : : ; 0) disebut sebagai solusi trivial dari suatu SPL homogen.
Latihan
Tentukan semua solusi dari SPL homogen berikut
3a b c d =0
1
a 3b +c +d =0
a +b 3c +d =0
a +b +c 3d =0
3a +2b c =0
2 a +2b 3c = 0
a +b c =0
2a 2b +c =0
3
a 2b 2c =0
2a +b 2c =0
a +3c =0
Solusi Soal 1
3a b c d =0
a 3b +c +d =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL
a +b 3c +d =0
a +b +c 3d =0
adalah
Solusi Soal 1
3a b c d =0
a 3b +c +d =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL
a +b 3c +d =0
2 3 a +b +c 3d =0
3 1 1 1 0
6 1 3 1 1 0 7
adalah 6
4 1 1
7. Langkah-langkah OBE:
3 1 0 5
1 1 1 3 0
Solusi Soal 1
3a b c d =0
a 3b +c +d =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL
a +b 3c +d =0
2 3 a +b +c 3d =0
3 1 1 1 0
6 1 3 1 1 0 7
adalah 6
4 1 1
7. Langkah-langkah OBE:
3 1 0 5
2 1 1 1 3 30
1 3 1 1 0
6 3 1 1 1 0 7
1). 6
4 1 1
7 (R $ R2 )
3 1 0 5 1
1 1 1 3 0
Solusi Soal 1
3a b c d =0
a 3b +c +d =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL
a +b 3c +d =0
2 3 a +b +c 3d =0
3 1 1 1 0
6 1 3 1 1 0 7
adalah 6
4 1 1
7. Langkah-langkah OBE:
3 1 0 5
2 1 1 1 3 30
1 3 1 1 0
6 3 1 1 1 0 7
1). 6
4 1 1
7 (R $ R2 )
3 1 0 5 1
1 1 1 3 0
2 3
1 3 1 1 0 0 1
6 0 R2 R2 3R1
8 4 4 0 7
2). 6
4 0
7 @ R3 R3 R1 A
4 4 0 0 5
R4 R4 R1
0 4 0 4 0
2 3
1 3 1 1 0 0 1
1
6 0 7 R 2 R2
2 1 1 0 7@ 2
3). 6
4 0 R3 1
4 R3
A
1 1 0 0 5 1
R4 4 R4
0 1 0 1 0
2 3
1 3 1 1 0 0 1
1
6 0 7 R 2 R2
2 1 1 0 7@ 2
3). 6
4 0 R3 1
4 R3
A
1 1 0 0 5 1
R4 4 R4
0 1 0 1 0
2 3
1 3 1 1 0
6 0 1 1 0 0 7
4). 6
4 0
7 (R $ R3 )
2 1 1 0 5 2
0 1 0 1 0
2 3
1 3 1 1 0 0 1
1
6 0 7 R 2 R2
2 1 1 0 7@ 2
3). 6
4 0 R3 1
4 R3
A
1 1 0 0 5 1
R4 4 R4
0 1 0 1 0
2 3
1 3 1 1 0
6 0 1 1 0 0 7
4). 6
4 0
7 (R $ R3 )
2 1 1 0 5 2
0 1 0 1 0
2 3
1 3 1 1 0
6 0 1 1 0 0 7 R3 R3 2R2
5). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R4 R4 R2
0 0 1 1 0
2 3
1 3 0 2 0
6 0 1 0 1 0 7 R1 R1 R3
6). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R2 R2 + R3
0 0 0 0 0
2 3
1 3 0 2 0
6 0 1 0 1 0 7 R1 R1 R3
6). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R2 R2 + R3
0 0 0 0 0
2 3
1 0 0 1 0
6 0 1 0 1 0 7
7). 6
4 0
7 (R R1 + 3R2 )
0 1 1 0 5 1
0 0 0 0 0
Diperoleh SPL
2 3
1 3 0 2 0
6 0 1 0 1 0 7 R1 R1 R3
6). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R2 R2 + R3
0 0 0 0 0
2 3
1 0 0
0 1
6 0 1 0
0 1 7
7). 6
4 0
7 (R1
5 R1 + 3R2 )
0 0
1 1
0 0 0 0
0
a d=0
Diperoleh SPL b d = 0 . Misalkan d = t, maka diperoleh
c d=0
2 3
1 3 0 2 0
6 0 1 0 1 0 7 R1 R1 R3
6). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R2 R2 + R3
0 0 0 0 0
2 3
1 0 0
0 1
6 0 1 0
0 1 7
7). 6
4 0
7 (R1
5 R1 + 3R2 )
0 0
1 1
0 0 0 0
0
a d=0
Diperoleh SPL b d = 0 . Misalkan d = t, maka diperoleh a = b = c = d = t.
c d=0
2 3
1 3 0 2 0
6 0 1 0 1 0 7 R1 R1 R3
6). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R2 R2 + R3
0 0 0 0 0
2 3
1 0 0 0 1
6 0 1 0 0 7 1
7). 6
4 0
7 (R R1 + 3R2 )
0 1 0 5 1
1
0 0 00 0
a d=0
Diperoleh SPL b d = 0 . Misalkan d = t, maka diperoleh a = b = c = d = t.
c d=0
Jadi solusinya adalah a = b = c = d = t 2 R.
2 3
1 3 0 2 0
6 0 1 0 1 0 7 R1 R1 R3
6). 6
4 0
7
0 1 1 0 5 R2 R2 + R3
0 0 0 0 0
2 3
1 0 0 01
6 0 1 0 0 7
1
7). 6
4 0
7 (R R1 + 3R2 )
0 1 0 5 1
1
0 0 00 0
a d=0
Diperoleh SPL b d = 0 . Misalkan d = t, maka diperoleh a = b = c = d = t.
c d=0
Jadi solusinya adalah a = b = c = d = t 2 R. Dengan perkataan lain solusi SPL
adalah tupel (t; t; t; t) dengan t 2 R.
Solusi Soal 2
3a +2b c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL a +2b 3c = 0 adalah
a +b c =0
Solusi Soal 2
3a +2b c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL a +2b 3c = 0 adalah
2 3 a +b c =0
3 2 1 0
4 1 2 3 0 5. Langkah-langkah OBE:
1 1 1 0
Solusi Soal 2
3a +2b c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL a +2b 3c = 0 adalah
2 3 a +b c =0
3 2 1 0
4 1 2 3 0 5. Langkah-langkah OBE:
12 1 1 0 3
1 2 3 0
1). 4 3 2 1 0 5 (R1 $ R2 )
1 1 1 0
Solusi Soal 2
3a +2b c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL a +2b 3c = 0 adalah
2 3 a +b c =0
3 2 1 0
4 1 2 3 0 5. Langkah-langkah OBE:
12 1 1 0 3
1 2 3 0
1). 4 3 2 1 0 5 (R1 $ R2 )
1 1 1 0
2 3
1 2 3 0
R2 R2 3R1
2). 4 0 4 8 0 5
R3 R3 R1
0 1 2 0
2 3
1 2 3 0 1
R2 4 R2
3). 4 0 1 2 0 5
R3 R3
0 1 2 0
2 3
1 2 3 0 1
R2 4 R2
3). 4 0 1 2 0 5
R3 R3
0 1 2 0
2 3
1 0 1 0
R1 R1 2R2
4). 4 0 1 2 0 5
R3 R3 R2
0 0 0 0
Diperoleh SPL
2 3
1 2 3 0 1
R2 4 R2
3). 4 0 1 2 0 5
R3 R3
0 1 2 0
2 3
1 0 1 0
R1 R1 2R2
4). 4 0 1 2 0 5
R3 R3 R2
0 0 0 0
a+c=0
Diperoleh SPL . Misalkan c = t, maka
b 2c = 0
2 3
1 2 3 0 1
R2 4 R2
3). 4 0 1 2 0 5
R3 R3
0 1 2 0
2 3
1 0 1 0
R1 R1 2R2
4). 4 0 1 2 0 5
R3 R3 R2
0 0 0 0
a+c=0
Diperoleh SPL . Misalkan c = t, maka a = t dan b = 2t.
b 2c = 0
2 3
1 2 3 0 1
R2 4 R2
3). 4 0 1 2 0 5
R3 R3
0 1 2 0
2 3
1 0 1 0
R1 R1 2R2
4). 4 0 1 2 0 5
R3 R3 R2
0 0 0 0
a+c=0
Diperoleh SPL . Misalkan c = t, maka a = t dan b = 2t. Jadi
b 2c = 0
solusinya adalah a = t, b = 2t, dan c = t dengan t 2 R.
2 3
1 2 3 0 1
R2 4 R2
3). 4 0 1 2 0 5
R3 R3
0 1 2 0
2 3
1 0 1 0
R1 R1 2R2
4). 4 0 1 2 0 5
R3 R3 R2
0 0 0 0
a+c=0
Diperoleh SPL . Misalkan c = t, maka a = t dan b = 2t. Jadi
b 2c = 0
solusinya adalah a = t, b = 2t, dan c = t dengan t 2 R. Dengan perkataan lain
solusi SPL adalah tupel ( t; 2t; t) dengan t 2 R.
Solusi Soal 3
2a 2b +c =0
a 2b 2c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL adalah
2a +b 2c =0
a +3c =0
Solusi Soal 3
2a 2b +c =0
a 2b 2c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL adalah
2a +b 2c =0
2 3 a +3c =0
2 2 1 0
6 1 2 2 0 7
6 7. Langkah-langkah OBE:
4 2 1 2 0 5
1 0 3 0
Solusi Soal 3
2a 2b +c =0
a 2b 2c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL adalah
2a +b 2c =0
2 3 a +3c =0
2 2 1 0
6 1 2 2 0 7
6 7. Langkah-langkah OBE:
4 2 1 2 0 5
12 0 3 0 3
1 2 2 0
6 2 2 1 0 7
1). 6
4 2 1
7 (R $ R2 )
2 0 5 1
1 0 3 0
Solusi Soal 3
2a 2b +c =0
a 2b 2c =0
Matriks diperbesar yang bersesuaian dengan SPL adalah
2a +b 2c =0
2 3 a +3c =0
2 2 1 0
6 1 2 2 0 7
6 7. Langkah-langkah OBE:
4 2 1 2 0 5
12 0 3 0 3
1 2 2 0
6 2 2 1 0 7
1). 6
4 2 1
7 (R $ R2 )
2 0 5 1
1 0 3 0
2 3
1 2 2 0 0 1
6 0 R2 R2 2R1
2 5 0 7
2). 6
4 0
7 @ R3 R3 2R1 A
5 2 0 5
R4 R4 R1
0 2 5 0
2 3
1 2 2 0
6 0 2 5 0 7
3). 6
4 0
7 (R R4 R2 )
5 2 0 5 4
0 0 0 0
2 3
1 2 2 0
6 0 2 5 0 7
3). 6
4 0
7 (R R4 R2 )
5 2 0 5 4
0 0 0 0
2 3
1 2 2 0
6 0 2 5 0 7
4). 6
4 0
7 R3 R3 5
2 R2
0 21
2 0 5
0 0 0 0
2 3
1 2 2 0
6 0 2 5 0 7
3). 6
4 0
7 (R R4 R2 )
5 2 0 5 4
0 0 0 0
2 3
1 2 2 0
6 0 2 5 0 7
4). 6
4 0
7 R3 R3 5
2 R2
0 21
2 0 5
0 0 0 0
2 3
1 2 2 0
6 0 2 5 0 7
5). 6
4 0
7 R3 2
21 R3
0 1 0 5
0 0 0 0
2 3
1 2 0 0
6 0 2 0 0 7 R1 R1 + 2R3
6). 6
4 0
7
0 1 0 5 R2 R2 5R3
0 0 0 0
2 3
1 2 0 0
6 0 2 0 0 7 R1 R1 + 2R3
6). 6
4 0
7
0 1 0 5 R2 R2 5R3
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
6 0 2 0 0 7
7). 6
4 0
7 (R R1 + R2 )
0 1 0 5 1
0 0 0 0
2 3
1 2 0 0
6 0 2 0 0 7 R1 R1 + 2R3
6). 6
4 0
7
0 1 0 5 R2 R2 5R3
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
6 0 2 0 0 7
7). 6
4 0
7 (R R1 + R2 )
0 1 0 5 1
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
6 0 1 0 0 7
8). 6
4 0
7 R2 1
2 R2 .
0 1 0 5
0 0 0 0
2 3
1 2 0 0
6 0 2 0 0 7 R1 R1 + 2R3
6). 6
4 0
7
0 1 0 5 R2 R2 5R3
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
6 0 2 0 0 7
7). 6
4 0
7 (R R1 + R2 )
0 1 0 5 1
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
6 0 1 0 0 7
8). 64 0 0 1 0 5 R2
7 1
2 R2 .
0 0 0 0
Diperoleh solusi a = b = c = 0. Dengan perkataan lain solusi SPL adalah tupel
(0; 0; 0), atau dapat dikatakan SPL memiliki solusi trivial.
Bahasan
7 SPL Homogen
Latihan
Diberikan SPL
x +2y 3z =4
3x y +5z =2
4x +y + a2 14 z =a+2
Tentukan nilai a agar SPL tersebut:
1 Tidak mempunyai solusi.
2 Memiliki solusi tunggal.
3 Memiliki tak hingga banyak solusi.
Matriks
2 diperbesar yang bersesuaian
3 dengan SPL adalah
1 2 3 4
4 3 1 5 2 5. Dengan OBE, tinjau bahwa:
2
4 1 a 14 a + 2
2 3
1 2 3 4
R2 R2 3R1
1). 4 0 7 14 10 5
2 R3 R3 4R1
0 7 a 2 a 14
2 3
1 2 3 4
2). 4 0 7 14 10 5 (R3 R3 R2 )
0 0 a2 16 a 4
Latihan
Diberikan SPL
bx =0
(1 b) y +z =0
+y + (1 b) z =0
Tentukan nilai b agar SPL homogen di atas memiliki tak hingga banyaknya solusi.
Tuliskan semua kemungkinan solusi dari SPL tersebut.
SPL
2 memiliki tak hingga3 banyaknya solusi apabila matriks
b 0 0 0
4 0 1 b 1 0 5 memiliki baris nol. Hal ini dapat terjadi dalam kasus
0 b b 0
berikut:
Nilai b =
2 3
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
diperoleh
23
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
2 3
0 1 1 0
diperoleh 4 0 0 0 0 5 (R1 $ R2 ). Akibatnya diperoleh
0 0 0 0
23
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
2 3
0 1 1 0
diperoleh 4 0 0 0 0 5 (R1 $ R2 ). Akibatnya diperoleh y + z = 0.
0 0 0 0
23
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
2 3
0 1 1 0
diperoleh 4 0 0 0 0 5 (R1 $ R2 ). Akibatnya diperoleh y + z = 0.
0 0 0 0
Misalkan z = t dengan t 2 R, maka nilai y = t.
2 3
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
2 3
0 1 1 0
diperoleh 4 0 0 0 0 5 (R1 $ R2 ). Akibatnya diperoleh y + z = 0.
0 0 0 0
Misalkan z = t dengan t 2 R, maka nilai y = t. Karena nilai x tidak bergantung
pada y dan z, maka misalkan x = s dengan s 2 R.
2 3
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
2 3
0 1 1 0
diperoleh 4 0 0 0 0 5 (R1 $ R2 ). Akibatnya diperoleh y + z = 0.
0 0 0 0
Misalkan z = t dengan t 2 R, maka nilai y = t. Karena nilai x tidak bergantung
pada y dan z, maka misalkan x = s dengan s 2 R. Akibatnya solusi SPL adalah
x = s, y = t, dan z = t, dengan s; t 2 R.
2 3
0 0 0 0
Nilai b = 0, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 0 0 0
2 3
0 1 1 0
diperoleh 4 0 0 0 0 5 (R1 $ R2 ). Akibatnya diperoleh y + z = 0.
0 0 0 0
Misalkan z = t dengan t 2 R, maka nilai y = t. Karena nilai x tidak bergantung
pada y dan z, maka misalkan x = s dengan s 2 R. Akibatnya solusi SPL adalah
x = s, y = t, dan z = t, dengan s; t 2 R. Dalam bentuk tupel,
solusi SPL adalah (s; t; t), dengan t 2 R .
Nilai b =
2 3
2 0 0 0
Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 2 2 0
diperoleh
2 3
2 0 0 0
Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 2 2 0
diperoleh
2 3
1 0 0 0 1
4 0 R1 2 R1
1 1 0 5
R3 R3 + 2R2
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
4 0 1 1 0 5 (R2 R2 ).
0 0 0 0
2 3
2 0 0 0
Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 2 2 0
diperoleh
2 3
1 0 0 0 1
4 0 R1 2 R1
1 1 0 5
R3 R3 + 2R2
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
4 0 1 1 0 5 (R2 R2 ).
0 0 0 0
2 3
2 0 0 0
Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 2 2 0
diperoleh
2 3
1 0 0 0 1
4 0 R1 2 R1
1 1 0 5
R3 R3 + 2R2
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
4 0 1 1 0 5 (R2 R2 ).
0 0 0 0
2 3
2 0 0 0
Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 2 2 0
diperoleh
2 3
1 0 0 0 1
4 0 R1 2 R1
1 1 0 5
R3 R3 + 2R2
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
4 0 1 1 0 5 (R2 R2 ).
0 0 0 0
2 3
2 0 0 0
Nilai b = 2, akibatnya diperoleh matriks 4 0 1 1 0 5, dengan OBE
0 2 2 0
diperoleh
2 3
1 0 0 0 1
4 0 R1 2 R1
1 1 0 5
R3 R3 + 2R2
0 0 0 0
2 3
1 0 0 0
4 0 1 1 0 5 (R2 R2 ).
0 0 0 0
Bahasan
7 SPL Homogen
Latihan
Jawablah soal-soal berikut dengan menyertakan langkah-langkahnya.
2a 8b = 12
1 Tentukan solusi SPL 3a 6b =9 .
a +2b = 4
2w 2x y +3z =4
2 Tentukan solusi SPL w x +2z =1
2w +2x 4z = 2
x1 5x2 4x3 7x5 =0
2x1 +10x2 7x3 +x4 7x5 =0
3 Tentukan solusi SPL
x3 +x4 +7x5 =0
2x1 10x2 +8x3 +x4 +18x5 =0
x1 +2x2 +x3 =0
x2 +2x3 =0 .
k 2 x1 + (k + 1) x2 +x3 =0