Abstract
The hematology profile that include hematocrite value, erythrocyte count, leucocyte count, differential
leucocyte can used to determined the health state and diagnosis of fish diseases. The purpose of this research
is to study the hematology profiles of gabus (C. striata). This research was conducted on August to October
2016. Gabus with body length about 25-35 cm and the blood samples were collected from vena caudalis
(caudal vein) to evaluate hematocrite value, erythrocyte count, leucocyte count, eythrocyte and leucocyte
diameter and differential leucocyte. The result of the research showed that hematocrite values 23,25-24,83%,
erythrocyte counts 2,34-2,51x106cell/mm3, erythrocyte diameter 7,69-8,16 µm, leucocyte counts 1,53-
1,65x105cell/mm3, leucocyte diameter 5,73-6,53 µm, monocytes 5,73-6,53%, limphocytes 76,13-78,20% and
neutrophils 16,07-17,40%.
284
Protobiont
2017
Vol …(…):
150
Leukosit (x103)
100
50 y = -0,0263x + 163,27
R² = 0,0171
0
0 200 400 600
285
Protobiont
2017
Vol …(…):
Gambar 4. Hubungan Jumlah Eritrosit dan Jumlah berkorelasi positif, yaitu semakin panjang tubuh
Leukosit Ikan Gabus ikan maka semakin berat pula tubuhnya.
Jumlah eritrosit dan leukosit berkorelasi negatif Panjang tubuh dan jumlah eritrosit pada ikan gabus
pada ikan gabus, artinya semakin tinggi jumlah berkorelasi negatif, artinya semakin panjang tubuh
eritrosit maka semakin rendah jumlah leukositnya ikan maka semakin kecil jumlah eritrositnya.
(Gambar 4). Menurut Adebayo et al. (2007), panjang tubuh ikan
Parachanna obscura dari famili Channidae
500
y = -2,1231x + 304,02 berkorelasi negatif dengan jumlah eritrosit. Tidak
400 R² = 0,0048 hanya pada panjang tubuh ikan, berat tubuh juga
Eritrosit (x104)
2,004x106 sel/mm3. Hematokrit adalah gambaran pada ikan Parachanna obscura dari famili
persentase sel darah merah dalam darah (Hastuti & Channidae sekitar 4,01x103 sel/mm3. Jumlah
Subandiyono, 2010). Menurut Salasia et al. (2001), leukosit yang tinggi diduga karena stress pada ikan
nilai hematokrit berhubungan langsung dengan akibat kualitas air yang buruk dan tercemar.
jumlah eritrosit ikan, artinya nilai hematokrit akan Peningkatan jumlah leukosit disebut leukositosis
meningkat jika jumlah eritrosit mengalami (Erika, 2008). Jumlah leukosit dipengaruhi oleh
peningkatan. Hasil yang diperoleh pada penelitian beberapa faktor, yaitu spesies ikan, umur, nutrisi
ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai dan stress (Modra et al., 1998).
hematokrit maka semakin tinggi jumlah eritrosit.
Jumlah leukosit dan eritrosit pada ikan gabus
Nilai hematokrit normal pada ikan Teleostei
berkorelasi negatif, yaitu semakin tinggi jumlah
khususnya ikan air tawar berkisar antara 22%-60%
eritrosit semakin rendah jumlah leukositnya.
(Nabib & Pasaribu, 1989).
Menurut Adebayo et al. (2007), jumlah eritrosit
Campbell (2015) mengungkapkan bahwa kadar dan jumlah leukosit pada ikan P. obscura
hematokrit bervariasi tergantung pada faktor berkorelasi positif. Adanya perbedaan korelasi
nutrisi, umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan kemungkinan karena adanya perbedaan umur,
masa pemijahan. Pengukuran hematokrit dapat nutrisi dan kondisi fisik ikan.
dijadikan sebagai salah satu parameter untuk
Leukosit dibedakan menjadi dua macam
mengetahui kesehatan ikan, contohnya adalah
berdasarkan ada dan tidaknya butir-butir (granul) di
sebagai indikasi stress. Stress pada ikan dapat
dalam sel, yaitu granulosit dan agranulosit.
terjadi akibat beberapa faktor seperti faktor
Granulosit terdiri atas neutrofil, eosinofil dan
lingkungan, penanganan ketika pengambilan darah
basofil sedangkan agranulosit terdiri dari monosit
(injeksi) maupun karena infeksi patogen (Hardi et
dan limfosit (Campbell & Ellis, 2013). Hasil dari
al., 2011).
pengamatan preparat apus darah, diketahui jenis
Jumlah eritrosit pada ikan Teleostei berkisar antara leukosit yang ditemukan adalah monosit, limfosit
(1,05-3,0)x106 sel/mm3 (Robert, 2012). Rata-rata dan neutrofil. Eosinofil dan basofil tidak ditemukan
jumlah eritrosit pada ikan gabus (242,1x104 ketika dilakukan pengamatan. Menurut Jain (1993)
sel/mm3) masih dalam kisaran normal baik pada eosinofil dan basofil berperan di dalam infeksi
jantan maupun betina. parasit dan respon alergi serta dihubungkan dengan
penyakit yang bersifat akut. Oleh karena itu, dalam
Rata-rata diameter eritrosit pada ikan gabus jantan
kondisi ikan yang normal atau kondisi kesehatan
(8,16 µm) lebih besar dibandingkan ikan betina
yang tidak terlalu parah keduanya tidak ditemukan.
(7,69 µm), akan tetapi keduanya memiliki bentuk
Ikan gabus jantan memiliki ukuran diameter
sel yang hampir sama yaitu berbentuk oval dengan
leukosit yang lebih besar (7,82 µm) dibandingkan
inti di tengah. Diameter eritrosit ikan gabus dan
ikan betina (7,24 µm).
lebih kecil dibandingkan ikan mas yaitu sekitar
10,32 µm dan pada ikan nila sekitar 9,24 µm Persentase monosit pada ikan gabus betina (6,53%)
(Salasia et al., 2001). Menurut Maciak et al. (2011), lebih besar dibandingkan pada ikan jantan (5,73%).
perbedaan ukuran sel pada ikan dapat disebabkan Campbell & Ellis (2013), melaporkan bahwa
oleh beberapa hal, yaitu umur, laju pertumbuhan jumlah monosit pada ikan Teleostei adalah kurang
individu, ketahanan dalam kecepatan berenang dan dari 5%. Ikan gabus memiliki rata-rata persentase
laju metabolisme. Ikan yang memiliki diameter monosit yang tinggi. Hal ini kemungkinan
eritrosit yang kecil, laju metabolismenya lebih disebabkan adanya infeksi pada ikan. Menurut
tinggi dibandingkan dengan ikan yang diameternya Robert (2012), jumlah monosit pada ikan akan
lebih besar. Ikan gabus memiliki laju metabolisme meningkat dalam waktu yang singkat jika ikan
yang besar dibandingkan ikan mas dan ikan nila terinfeksi. Monosit pada ikan gabus berukuran
yang memiliki diameter eritrosit yang lebih besar. besar dengan diameter8-15µm. Bentuk inti selnya
bermacam-macam, ada yang berbentuk seperti
Leukosit merupakan komponen sel darah yang
ginjal hingga yang berbentuk dua lobus besar. Inti
berperan sebagai sistem pertahanan tubuh ikan
sel monosit biasanya mengisi kurang dari 50% dari
(Robert, 2012). Menurut Hartika et al. (2014)
volume sitoplasma. Menurut Thrall et al. (2012),
jumlah leukosit pada ikan berkisar antara 20.000-
monosit pada semua jenis ikan mirip dengan
150.000 sel per mm3 darah. Ikan gabus memiliki
monosit yang ada pada vertebrata lain.
rata-rata jumlah leukosit di atas kisaran normal.
Adebayo et al. (2007) melaporkan jumlah leukosit
287
Protobiont
2017
Vol …(…):
Persentase limfosit pada ikan Teleostei adalah 60- Erika, Y, 2008, Gambaran Diferensiasi Leukosit pada
80% dan persentase neutrofil adalah 6-8% dari Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di
proporsi leukosit yang ada (Robert, 2012). Daerah Ciampea Bogor, Skripsi, Fakultas
Persentase limfosit pada ikan gabus jantan Kedokteran Hewan, Institut Pertanian
Bogor, Bogor, diakses tanggal 23
(76,13%) dan betina (78,20) masih berada dalam
September 2016
kisaran normal, sedangkan persentase neutrofil <http://s3.amazonaws.com/academia.edu.d
cukup tinggi yaitu pada ikan jantan sekitar 17,40% ocuments/34200926/B08yer.pdf?awsacces
dan betina 16,07%. Persentase neutrofil yang tinggi skeyid=akiaiwowyygz2y53ul3a&expires=
kemungkinan disebabkan adanya stress akibat air 1485657566&signature=74gvekjvpnmvjud
yang tercemar. Menurut Modra et al. (1998), ud1ajejuwhzo%3d&response-content-
persentase neutrofil yang meningkat dapat disposition=attachment%3b%20filename%
disebabkan oleh polusi air akibat polutan logam 3dgambaran_diferensiasi_leukosit_pada_ik
dan organik. an.pdf>
Limfosit ikan gabus berbentuk bulat, memiliki Hardi, E.H., Sukenda, E. Harris dan A.M. Lusiastuti,
2011, ‘Karakteristik dan Patogenitas
sedikit sitoplasma, tidak bergranula dan berwarna
Streptococcus agalactiae Tipe β-hemolitik
biru cerah atau ungu pucat. Bentuk limfosit pada dan Non-hemolitik pada Ikan Nila’, Jurnal
ikan mirip dengan bentuk limfosit pada semua Veteriner, vol. 12, No. 2:152-164, diakses
hewan vertebrata (Salasia et al., 2001). Neutrofil tanggal 18 Desember 2015
pada ikan gabus berbentuk sel bulat yang besar <https://www.mysciencework.com/publica
dengan banyak sitoplasma yang jernih dan tion/download/a6ff9437bcff5a8dec7a3703
bergranul. Inti selnya berwarna ungu berbentuk c216c0f7/ba4c7841c8b51d9e8ac14d69a2d
bulat, memanjang dan kadang-kadang membentuk ba2f8>
beberapa lobus. Hartika, R., Mustahal dan A.N. Putra, 2014, ‘Gambaran
Darah Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Ucapan Terima Kasih dengan Penambahan Dosis Prebiotik yang
Terima kasih kepada Muhammad Martadinata Berbeda dalam Pakan’, Jurnal Perikanan
yang telah membantu dalam pengambilan sampel dan Kelautan, vol. 4, No. 4: 259-267,
ikan gabus. diakses tanggal 7 Desember 2015
<http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpk/ar
ticle/download/259-267/108>
DAFTAR PUSTAKA
Hastuti, S. & Subandiyono, 2011, ‘Performa
Adebayo, O.T., O.A. Fagbenro, C.B. Ajayi dan O.M. Hematologis Ikan Lele Dumbo (Clarias
Popoola, 2007, ‘Normal Haematological gariepinus) dan Kualitas Air Media pada
Profile of Parachanna obscura as a Sistim Budidaya dengan Penerapan Kolam
Diagnostic Tool in Aquaculture’, Biofiltrasi’, Jurnal Saintek Perikanan, vol.
International Journal of Zoological 6, No. 2, hal: 1-5, diakses tanggal 11 Januari
Research 3, (4): 193-199, diakses tanggal 2015
30 November 2015 <http://download.portalgaruda.org/article.p
<https://www.researchgate.net/publication/ hp?article=20745&val=1249>
269652798_Normal_Haematological_Profi
Heath, A.G., 1995, Water Pollution and Fish
le_of_Parachanna_obscura_as_a_Diagnost
Physiology, CRC Press, Florida
ic_Tool_in_Aquaculture>
Hidayat, R., E. Harpeni dan Wardiyanto, 2014, Profil
Andayani, S., Marsoedi, Sanoesi, E. Wilujeng, A. E. dan
Hematologi Kakap Putih (Lates calcallifter)
H. Suprastiani. 2014. ‘Profil Hematologis
yang Distimulasi dengan Jintan Hitam
Beberapa Spesies Ikan Air Tawar
(Nigela sativa) dan Efektivitasnya terhadap
Budidaya’,Green Technology. 3: 363-365,
Infeksi Vibrio dengan Alginolyticus, Jurnal
diakses tanggal 29 November 2015
Rekayasa dan Teknologi Budidaya
<http://saintek.uin-malang.ac.id/wp-
Perairan, vol. 3 no. 1, hal: 327-334, diakses
content/uploads/2014/05/363-365.pdf>
tanggal 29 November 2015
Campbell, T.W. & C.K. Ellis, 2013, Avian and Exotic <http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/bdpi/
Animal Hematology, Blackwell Publishing, article/download/470/443>
Iowa
Ikeda, T., 1970, Relationship Between Respiration Rate
Campbell, T.W., 2015, Exotic Animal Hematology and and Body Size in Marine Plankton Animals
Cytology, Wiley Blackwell, Iowa as a Function of the Temperature of Habitat,
288
Protobiont
2017
Vol …(…):