Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ainur Rizqi

NIM : 18.1414.S
Kelas / Prodi : 2A / Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II

Analisis Jurnal Nasional


Hubungan Infeksi Chlamydia Trachomatis Dengan Kejadian Abortus Spontan
Di Rsud Dr. Rasidin Dan Rsia Siti Hawa Padang

Infeksi merupakan salah faktor yang menyebabkan ada nya gangguan dalam
kehamilan, salah satu nya yaitu abortus. Infeksi intrauterin sering dihubungkan dengan
kejadian abortus spontan berulang. Organisme-organisme yang sering diduga sebagai
penyebabnya antara lain Chlamydia Ureaplasma, Mycoplasma, Cytomegalovirus, Listeria
monocytogenes dan Toxoplasma gondii. Salah satu infeksi yang dapat terjadi dalam
kehamilan yaitu infeksi C. Trachomatis yang disebabkan oleh Chlamydia Trachomatis.C.
trachomatis adalah bakteri intraseluler penyebab infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Secara umum, semua wanita yang aktif secara seksual berisiko terkena infeksi
C.trachomatis. infeksi C. trachomatis pada wanita tidak bergejala sehingga sehingga sulit
untuk menilai penyebaranya, biasanya ibu tidak menyadari infeksi ini dan tidak segera
mendapat pengobatan.
Infeksi C. Trachomatis dapat menyebabkan abortus spontan, kehamilan ektopik,
kematian janin dalam kandungan, infeksi perinatal, intrauterine growth restriction, kelainan
kongenital, ketuban pecah dini, prematuritas, chorioamnionitis, infeksi puerperalis dan
infeksi neonatal. Pada umum nya, infeksi C. Trachomatis susah untuk di diagnosis sehingga
dapat dengan cepat menjadi kronis dan juga dapat menimbulkan komplikasi lain yang lebih
serius. Infeksi C. Trachomatis yang tidak diobati dengan tepat dan cepat dapat menjadi
masalah kesehatan pada ibu hamil yang sudah terinfeksi dan juga janin yang ada didalam
kandungannya.
Ibu hamil yang sudah terinfeksi oleh C. Trachomatis dapat menyebabkan terjadiya
infeksi intrauterin maupun infeksi ekstrauterin. Hal ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan
juga janin. Selain itu, ibu hamil yang sudah terinfeksi C. Trachomatis faktor resiko terjadinya
abortus spontan menjadi lebih besar. Ketika C. Trachomatis langsung menginfeksi pada janin
didalam kandungan dapat menyebabkan terjadinya inflamasi dan kerusakan pada plasenta.
Penularan infeksi pada ibu ke janin terjadi secara kontak langsung saat proses
persalinan. Ibu yang terinfeksi C. Trachomatis dan melakukan persalinan secara pervaginam,
maka kemungkinan besar bayi juga akan terkena infeksi C. Trachomatis yang dapat
menyebabkan konjungtivitis, faringitis, pneumonia interstisial dan otitis media. Pada ibu
hamil yang mengalami infeksi C. Trachomatis dapat menyebabkan beberapa komplikasi,
salah satu nya yaitu infeksi radang panggul. Tanda gejala yang ditimbulkan akibat infeksi C.
Trachomatis antara lain yaitu servisitis mukopurulen, duh tubuh vagina yang purulen, nyeri
perut bawah, post-coital atau intermenstrual bleeding, disuria, didapatkan tanda-tanda PID
atau nyeri kronis pada pelvis.
Nama : Ainur Rizqi
NIM : 18.1414.S
Kelas / Prodi : 2A / Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II

Analisis Jurnal Internasional


Bacterial Vaginosis And Associated Infections In Pregnancy
( Vaginosis Bakteri dan Infeksi Terkait Kehamilan )

Bacterial Vaginosis (BV) adalah sindrom klinis yang dihasilkan dari perubahan
vagina normal flora. Lactobacili normal adalah vagina normal flora yang digantikan oleh
pertumbuhan organisme endogen berlebih. Vaginosis bakteri merupakan penyebab terjadinya
vaginitis baik pada wanita hamil maupun tidak hamil. Vaginosis bakteri adalah infeksi
superfisial, polimikrobial, yang melibatkan penurunan jumlah lactobacillus yang
menghasilkan hidrogen peroxide. Penurunan jumlah lactobacillus ini menyebabkan
pertumbuhan berlebih dari bakteri anaerob. Penelitian dalam negara maju membuktikan
bahwa vaginosis bakteri menjadi peran penting terjadinya komplikasi pada kehamilan.
Berkaitan dengan perilaku seksual, vaginosis bakteri dan infeksi terkait lebih sering
terjadi pada wanita yang melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan, riwayat
radang panggul sebelumnya, dan infeksi saluran kemih. Kebiasaan meminum alkohol dan
merokok juga berpengaruh terjadi nya infeksi pada kehamilan. Ada sebuah penelitian yang
menunjukkan bahwa wanita – wanita yang menderita vaginosis bakteri dan infeksi lainnya
menunjukkan bahwa vaginosis bakteri kemungkinan memiliki peran etiologis dalam
komplikasi kehamilan yang positif HIV.
Saat ini belum ada penelitian terhadap ibu hamil yang menggambarjan perubahan
flora vaguna atau prevalensi vaginosis bakteri selama kehamilan. Penilaian pravalensi
vaginosis bakteri fokus ditunjukkan menurut usia kehamilan dan korelasi antara peningkatan
kadar hormonal seks dan presentasi vaginosis bakteri. Munculnya vaginosis bakteri pada usia
kehamilan tertentu mungkin merupakan suatu faktor yang mempengaruhi terjadinya
komplikasi selanjutnya pada kehamilan dan resiko penyakit mungkin berubah berdasarkan
adanya vaginosis bakteri yang positif ditemukan selama tahapan usia kehamilan yang
berbeda. Contoh nya resiko persalinan prematur akibat vaginosis bakteri pada trimester
pertama selama perkembangan awal fetus dan plasenta, mungkin berbeda dibandingkan
dengan resiko persalinan prematur pada trimester kedua dan ketiga sekama berlimpahnya
fungsi plasenta.
Nama : Ainur Rizqi
NIM : 18.1414.S
Kelas / Prodi : 2A / Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II

PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF PADA KASUS PENYAKIT INFEKSI PADA IBU


HAMIL

Selamat ...
Perkenalkan nama saya ...
Saya yang bertugas ditempat pelayanan ini
Ibu silahkan duduk.
Ada yang bisa saya bantu?
1. Mohon maaf, siapa nama ibu?
2. Berapa usia ibu?
3. Dimana ibu tinggal?
4. Dengan siapa ibu datang ke tempat pelayanan ini?
5. Apa keluhan yang dirasakan ibu?
6. Sejak kapan keluhan nyeri dirasakan?
7. Apakah ibu mengalami nyeri pada bagian tangan dan kaki?
8. Jika saya beri angka 1 sampai 10, rasa nyeri ibu berada diangka berapa?
9. Seberapa sering ibu merasakan nyeri?
10. Bagaimana rasa nyeri yang ibu rasakan? Apakah seperti ditekan, tertusuk, atau yang
lain?
11. Apakah ibu mempunyai luka atau bengkak di anggota tubuh ibu?
12. Disebelah anggota tubuh bagian mana luka atau bengkak nya?
13. Adakah keluhan lain yang menyertai? Apakah ibu merasa lemas?
14. Apakah ibu merasa mual?
15. Apakah ibu merasa ingin muntah ?
Ibu saya persilahkan ke tempat tidur sambil saya lanjutkan wawancara, saya akan
melakukan pemeriksaan pada ibu
16. Apa yang telah ibu lakukan untuk mengatasi keluhan tersebut?
17. Menurut ibu apakah keluhan tersebut berkurang setelah tindakan yang ibu lakukan?
18. Adakah makanan yang masih biasa ibu konsumsi?
19. Seberapa banyak makanan yang masih bisa ibu konsumsi?
20. Apakah ibu suka mengonsumsi daging atau sayuran mentah?
21. Adakah minuman yang masih bisa ibu konsumsi?
22. Seberapa banyak minuman yang masih bisa ibu konsumsi?
23. Apakah ibu memelihara hewan dirumah?
24. Saat ibu memegang hewan peliharaan apakah ibu merasakan gatal pada tangan?
25. Apakah ibu pernah mengalami kondisi seperti ini sebelumnya ?
26. Ini kehamilan yang keberapa ya bu?
27. Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami keguguran?
28. Pada kehamilan sebelumnya apakah ibu mengalami gangguan kehamilan?
29. Apakah ibu melahirkan dengan proses normal atau operasi sesar?
30. Apakah ada masalah selama ibu melahirkan?
31. Apakah selama w nifas ibu mengalami gangguan atau masalah?
32. Apakah keluarga ibu ada yang pernah mengalami kondisi seperti ini sebelumnya?
33. Apakah kehamilan ini kehamilan yang diinginkan sebelumnya?
34. Apakah kehamilan ini telah direncanakan?
35. Bagaimana penerimaan ibu terhadap kehamilan ini ?
36. Bagaimana penerimaan suami ibu terhadap kehamilan ini ?
37. Bagaimana penerimaan keluarga ibu dan suami terhadap kehamilan ini ?
38. Adakah masalah keluarga yang mengganggu pikiran ibu sekarang?
39. Siapakah yang menjadi penangung jawab kehidupan keluarga saat ini?
40. Apakah suami bekerja? Apa pekerjaan suami sekarang?
41. Apa keluhan yang ibu sampaikan kepada petugas kesehatan waktu memeriksakan
kehamilan ini?
42. Apa nasehat yang disampaikan petugas kesehatan pada ibu?
43. Apakah nasehat dari tenaga kesehatan tersebut telah ibu lakukan?
44. Bagaimana cara ibu ketika ada masalah yang menggangu pikiran ibu?
45. Apa agama yang ibu anut?
46. Menurut ibu apa yang sedang terjadi pada kondisi ibu sekarang ini?
47. Apa harapan ibu sekarang ini?
Nama : Ainur Rizqi
NIM : 18.1414.S
Kelas / Prodi : 2A / Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II

PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF PADA KASUS PENYAKIT INFEKSI PADA IBU


HAMIL

1. Keadaan umum : baik atau penurunan keadaan umum


2. Kesadaran : compos mentis ataukah sudah ada penurunan kesadaran
3. Tekanan darah : adakah penurunan
4. Nadi : cepat & kecil
5. Suhu : adakah peningkatan
6. Pernafasan : cepat dan dalam
7. Wajah pucat atau tidak
8. Konjungtiva pucat atau tidak
9. Di ekstremitas atas dan bawah : ada bintik merah atau tidak
10. Mata : nyeri atau tidak
11. Muskuloskeletal : nyeri dan kelemahan
12. Abdomen : diare, mual, dan muntah
13. Integument : suka berkeringat malam, timbulnya rash pada kulit
14. Hasil pemeriksaan toxoplasma gondii
Nama : Ainur Rizqi
NIM : 18.1414.S
Kelas / Prodi : 2A / Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II

DIAGNOSA KEPERAWATAN KASUS PENYAKIT INFEKSI PADA IBU HAMIL

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologis.


2. Kerusakan intergitas kulit berhubungan dengan penurunan imunologis.
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas.
4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan suplai oksigen tidak adekuat

Anda mungkin juga menyukai