NIM : 18.1414.S Kelas : 3A / Semester 5 Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah III
PROSES TERJADINYA KONTRAKSI DAN RELAKSASI OTOT SERTA
PERGERAKAN TULANG
A. Kontraksi dan Relaksasi Otot
Kontraksi otot terjadi saat otot memendek dan menebal. Pada kedaan ini akan terbetuk aktomiosin yaitu berikatannya aktin (filamen tipis) dan miosin (filamen tebal) pada unit otot (sarkomer). Adapun relaksasi otot terjadi saat otot kembali ke keadaan semula dan mengendur. Otot yang berelaksasi akan terjadi penguraian aktomiosin menjadi aktin dan miosin kembali. Mekanisme kontraksi dan relaksasi otot ini digambarkan sebagai metode slidding filament yaitu pergeseran filamen otot yang membentuk aktomiosin dan terurainya kembali aktomiosin tersebut. Otot merupakan sekumpulan jaringan yang terdiri atas sel-sel khusus yang dapat berkontraksi bila dirangsang. Otot mempunyai kemampuan kontraksi dan relaksasi. Saat otot berkontraksi maksimal disebut tonus. Tonus biasanya diikuti dengan relaksasi. Jika tidak disertai relaksasi dapat mengakibatkan kejang otot atau disebut tetanus. Jenis otot yang berperan dalam pergerakan rangka adalah otot lurik atau yang biasa disebut dengan otot rangka. Otot lurik tersusun atas miofibril. Tiap miofibril tersusun atas sarkomer yang dibatasi dua garis Z. Sarkomer merupakan unit otot yang dibatasi garis gelap dan terang, dimana mengandung filamen tebal (miosin) dan filamen tipis (aktin) yang saling tumpang tindih. Sarkomer dibungkus oleh sarkolemma dan berisi cairan yang disebut dengan sarkoplasma. Susunan aktin dan miosin pada sarkomer terbentuk menjadi zona otot yaitu : 1. Bagian cerah (pita I), disebut daerah isotrop hanya memiliki aktin. Daerah ini dibagi dua garis Z (zwischenschreibe). Daerah antara 2 garis Z disebut sarkomer. 2. Bagian gelap (pita A), disebut daerah anisotrop memiliki aktin dan miosin. Daerah ini dibagi dua zona H. 3. Garis H (helleschreibe), terdapat dalam pita A, merupakan bagian agak cerah di kanan kiri garis M yang bebas dari unsur aktin. 4. Garis M (miitelschreibe), terdapat di tengah-tengah pita A, suatu garis yang disusun oleh bagian tengah filamen miosin yang menebal. 5. Garis Z (zwischenschreibe) atau intermediate disc berupa garis tipis dan gelap yang membagi pita I sama rata. Dalam 1 sarkomer terdapat garis-garis Z-I-A-H-M-H-A-I-Z (tepatnya interval antara 2 garis Z, 1 pita A, dan ½ dari garis I). Ketika berkontraksi, sel otot dapat memendek karena ada pemendekan dari zona zona atau pita pita di dalam srkomer meliputi zona Z, zona H dan pita I. Sedangkan pada saat relaksasi, maka selotot dapat memanjang karena ada pemanjangan dari zona zona atau pita pita di dalam srkomer meliputi zona Z, zona H dan pita I. Kontraksi otot memerluka energi. Energi tersebut disuplai dalam betuk energi kimia. Fase kontraksi disebut juga fase an-aerob karena energi diperoleh daripenguraian ATP dan kreatin fosfat yag berlangsung secara anaerob. Energi ini menghubungkan aktin dan misoin. Proses kimia yang terjadi saat kontraksi otot yaitu : 1. Kreatin fosfat + ADP ⇒ kreatin + ATP 2. ATP ⇒ ADP + energi 3. ADP ⇒ AMP + energi Saat energi habis maka otot akan berelaksasi. Fase relaksasi disebut juga fase aerob karena energi yang dihasilkan dari hasil pemecah glikogen yang berlangsug secara aerob. Asam laktat adalah hasil samping dari penguraian laktasinogen. Timbunan asam laktat berlebih di dalam otot menyebabkan otot terasa letih. Asam laktat yang menumpuk di otot akan diangkut oleh darah ke hati utuk diubah menjadi glukosa lalu glikogen. Glikogen disimpan dalam hati dan otot. B. Pergerakan Tulang Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum, gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Adanya gerak pada manusia ini lantaran alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak di tubuh manusia. Sistem gerak pada manusia terdiri dari rangka atau tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif, Disamping itu ada pula sendi yang merupakan tempat terhubungnya dua tulang atau lebih sehingga hubungan antar tulang-tulang dapat digerakan. Rangka merupakan susunan tulang yang saling berhubungan dan mempunyai fungsi utama yakni sebagai alat gerak pasif yang artinya tulang hanya bisa bekerja atau bergerak apabila ada bantuan dari otot. Tulang juga berfungsi sebagai penopang tubuh, tempat menempelnya otot, melindungi organ dalam, dan tempat pembentukan sel darah baik darah merah maupun darah putih. Tulang sendiri terbentuk dari kandungan kalsium yang berbentuk garam dan merekat erat dengan bantuan kolagen. Di dalam masa perkembangannya, bentuk tulang dapat berubah atau mengalami kelainan. Hal ini dikarenakan adanya infeksi penyakit, faktor nutrisi dan gizi ataupun posisi tubuh yang salah. Dalam sistem gerak pada manusia, struktur tulang terbagi ke dalam beberapa lapisan, yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spons, rongga sum-sum atau rongga medulla dan tulang rawan atau kartilago. Sedangkan berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang panjang (pipa), tulang pendek, tulang pipih, dan yang berbentuk tidak beraturan. Jika dilihat berdasarkan banyak tidaknya digerakan maka persendian dikelompokan menjadi 3, yaitu sinartrosis (hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan seperti tengkorak), sendi amfiartrosis (Hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan terbatas seperti sendi antar ruas belakang), dan yang terakhir sendi diartrosis (hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan). Adapun, sendi diartosis di bagi menjadi 5 buah, meliputi : 1. Sendi Peluru yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lainnya sebagai porosnya. Contohnya, tulang kepala dan leher. 2. Sendi engsel yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Contohnya tulang sikut dan lutut. 3. Sendi pelana yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Contohnya, pangkal ibu jari. 4. Sendi geser yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser. Contohnya, tulang pergelangan kaki dan hubungan antar tulang belakang. 5. Sendi ellipsoidal yaitu hubungan antar tulang berbentuk oval dan yang lainnya elips sehingga beputar di setiap arah kecuali aksial. Contohnya pada pergelangan tangan. Selain tulang dan sendi, gerak pada manusia juga bertumpu pada otot. Otot merupakan sebuah jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia yang fungsinya sebagai alat gerak aktif untuk membantu tulang agar dapat bergerak. Gerak pada manusia terjadi karena proses kontraksi otot yang membutuhkan energi dan relaksasi otot. Berdasarkan jenisnya. otot terbagi menjadi 3, yaitu otot polos yang ditemukan disaluran pencernaan seperti lambung maupun usus halus. Kedua, otot jantung yang ditemukan pada organ jantung, dan otot lurik yang melekat pada rangka.