Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ainur Rizqi

NIM : 18.1414.S
Kelas / Prodi : 2A / Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II

Analisis Jurnal Nasional


Hubungan Kejadian Kanker Serviks Dengan Jumlah Paritas Di Rsud Dr.
Moewardi Tahun 2013

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel – sel di leher rahim. Serviks
adalah bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Salah satu fungsi serviks adalah
memproduksi lendir atau mukus. Lendir membantu menyalurkan sperma dari vagina ke
rahim saat berhubungan seksual. Selain itu, serviks juga akan menutup saat kehamilan untuk
menjaga janin tetap di rahim, dan akan melebar atau membuka saat proses persalinan
berlangsung.
Infeksi Human papilloma virus (HPV) telah terbukti seara biologi dan epidemiologi
dalam menyebabkan kanker serviks. Selain HPV, kanker seviks juga disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain penggunaan jangka panjang kontrasepsi hormonal, paritas tinggi,
merokok, imunosupresi, kekurangan makanan tertentu, genetik dan faktor virus. Paritas
merupakan salah satu faktor risiko terjadinnya kanker serviks dengan besar risiko 4,55 kali
untuk terkena kanker serviks pada wanita dengan paritas >3 dibandingkan wanita dengan
paritas 3. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan dengan terjadinya eversi epitel
kolumner serviks selama kehamilan yang menyebabkan dinamika baru epitel metaplastik
imatur yang dapat meningkatkan risiko transformasi sel serta trauma pada serviks sehingga
memudahkan terjadi infeksi HPV.
Wanita yang semakin sering melahirkan, maka resiko terjadinya kanker serviks
menjadi semakin besar. Paritas dapat meningkatkan terjadinya kanker serviks, lebih banyak
merupakan refleksi dari aktivitas seksual dan saat mulai kontak seksual pertama kali daripada
akibat trauma persalinan. Pada wanita dengan paritas 5 atau lebih mempunyai risiko
terjadinya kanker serviks 2,5 kali lebih besar dibanding dengan perempuan dengan paritas 3
atau kurang. Wanita yang mempunyai paritas tinggi sebaiknya melakukan skrining dengan
pemeriksaan pap smear karena karena dapat menurunkan kejadian kanker serviks terutama
pada usia tua.
Nama : Ainur Rizqi
NIM : 18.1414.S
Kelas / Prodi : 2A / Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II

Analisis Jurnal Internasional


Risk Factors Of Invasif Servical Cancer in Mali

Kanker serviks adalah kanker yang paling umum terjadi pada wanita di mali dengan
tingkat kejadian standar usia 24,4 per 200.000 perempuan dan merupakan penyebab kedua
tersering kematian akibat kanker. Infeksi human papillomavirus ikut berkontribusi dalam
perkembangan kanker serviks. Human papillomavirus adalah suatu infeksi endemik di Sahara
– Afrika. Usia dini saat inisiasi seksual, paritas tinggi, merokok, dan penggunaan kontrasepsi
oral menkadi faktor yang efek onkogenik dari infeksi HPV. Selain faktor – faktor tersebut,
ada faktor lain yang menjadi faktor resiko terjadinya kanker serviks. Faktor tersebut yaitu
kebersihan diri. Wanita yang kebersihan dirinya buruk, maka faktor resiko terkena kanker
serviks nya menjadi lebih besar.
Dalam penelitian jurnal ini, paritas menjadi faktor paling beresiko terjadinya kanker
serviks pada wanita. Semakin besar pritas pada seorang wanita, maka resiko terkena kanker
serviks menjadi lebih besar pula. Kemudian faktor resiko terjadinya kanker serviks
selanjutnya yaitu kebersihan diri. Wanita yang tidak bisa menjaga kebersihan diri lebih rentan
dan beresiko besar terkena kanker serviks. Dari hasil penelitian di Mali, ditemukan bahwa
wanita di Mali menggunakan pembalut secara berulang. hal ini yang menyebabkan
meningkatnya terjadinya kanker serviks di Mali.
Faktor selanjutnya yaitu perilaku seksual pasangan. Laki – laki yang memiliki istri
lebih dari satu memiliki resiko besar menyebabkan terjadinya kanker serviks pada istrinya.
Selain itu, menikah dibawah umur atau usia sekitar 15 tahun akan meningkatkan terjadinya
infeksi HPV. Kondisi sosial yang buruk, paritas yang tinggi, dan kebersihan diri merupakan
faktor yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks. Untuk mencegah
terjadinya kanker serviks bisa diawali dengan menjaga kebersihan diri dengan cara
menggunakan pembalut sekali pakai. Selain itu juga dihindari pernikahan dibawah umur,
untuk menghindari terjadinya infeksi HPV.
Nama : Ainur Rizqi
NIM : 18.1414.S
Kelas / Prodi : 2A / Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II

PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF PADA KASUS KANKER SERVIKS

Selamat ...
Perkenalkan nama saya ...
Saya yang bertugas ditempat pelayanan ini
Ibu silahkan duduk.
Ada yang bisa saya bantu?
1. Mohon maaf, siapa nama ibu?
2. Berapa usia ibu?
3. Dimana ibu tinggal?
4. Dengan siapa ibu datang ke tempat pelayanan ini?
5. Apa keluhan yang dirasakan ibu?
6. Apakah ibu merasakan nyeri pada daerah panggul dan punggung bagian bawah?
7. Jika saya berikan angka 1 sampai 10, nyeri ibu berada diangka berapa?
8. Bagaimana rasa nyeri yang ibu rasakan? Apakah seperti ditekan, tertusuk, atau yang
lain?
9. Seberapa sering ibu merasakan nyeri tersebut?
10. Sejak kapan ibu merasakan nyeri ini?
11. Apakah ibu mengalami pendarahan?
12. Sejak kapan pendarahan terjadi?
13. Apakah darah yang keluar banyak?
14. Apa warna darah yang keluar? Apakah merah segar?
Ibu saya persilahkan ke tempat tidur sambil saya lanjutkan wawancara, saya akan
melakuka pemeriksaan pada ibu.
15. Pada usia berapa ibu menikah?
16. Mohon maaf ibu sebelumnya, apakah ini pernikahan ibu yang pertama?
17. Apakah ibu pernah melahirkan? Berapa kali ibu melahirkan?
18. Apakah ibu melahirkan dengan proses normal atau operasi sesar?
19. Apakah ibu ada masalah pada saat masa kehamilan, proses melahirkan, dan masa nifas?
20. Bagaimana dengan siklus mentruasi ibu?
21. Apakah selama menstruasi ibu mengalami keluhan?
22. Darah yang keluar berbentuk cair, kental, atau bergumpal?
23. Bagaimana dengan warna darah yang keluar?
24. Bagaimana dengan bau darah yang keluar?
25. Dalam sehari berapa kali ibu mengganti pembalut?
26. Mohon maaf ibu sebelumnya, apakah ibu merokok dan mengonsumsi minuman
beralkohol?
27. Apakah ibu sering mengkonsumsi makanan cepat saji?
28. Apakah ibu merasakan sensasi berat pada perut bagian bawah?
29. Apakah dikeluarga ibu ada yang pernah mengalami keluhan seperti yang ibu rasakan saat
ini?
30. Apakah sebelumnya ibu pernah memeriksakan diri dengan keluhan yang sama seperti
saat ini?
31. Kemana ibu memeriksakan diri?
32. Apa yang dikatakan oleh petugas kesehatan pada ibu?
33. Apa nasehat yang disampaikan kepada ibu?
34. Apakah nasehat dari petugas kesehatan tersebut sudah ibu lakukan?
35. Bagaimana cara ibu ketika ada masalah yang mengganggu pikiran ibu?
36. Apa agama yang ibu anut?
37. Apa harapan ibu saat ini?
Nama : Ainur Rizqi
NIM : 18.1414.S
Kelas / Prodi : 2A / Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II

PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF PADA KASUS KANKER SERVIKS

1. Keadaan umum : baik atau penurunan kesadaran


2. Kesadaran : compos mentis atau sudah mengalami penurunan kesadaran
3. Tekanan darah : adakah penurunan tekanan darah
4. Nadi : cepat
5. Suhu : adakah peningkatan
6. Pernafasan : cepat dan dalam
7. Wajah terlihat pucat
8. Mata pasien terlihat cekung
9. Akral teraba dingin
10. Palpasi perut : adanya nyeri tekan pada perut bagian bawah
11. Pemeriksaan pervaginam : keputihan, bau, warna, dan kebersihan
12. Hasil pemeriksaan IVA dan Pap Smear
13. Hasil Pemeriksaan Biopsi
14. Hasil pemeriksaan Konisasi
15. Hasil pemeriksaan Gineskopi
16. Hasil pemeriksaan Schilntest
Nama : Ainur Rizqi
NIM : 18.1414.S
Kelas / Prodi : 2A / Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II

DIAGNOSA KEPERAWATAN KASUS KANKER SERVIKS

1. Nyeri berhubungan dengan penekanan sel kanker pada syaraf dan kematian sel
2. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan pengeluaran pervaginam
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah karena
proses eksternal radiologi
4. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur pengobatan
5. Resiko tinggi kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan efek dari prosedur
pengobatan
6. Resiko injuri berhubungan dengan kelelahan dan kelemahan.
7. Gangguan pola seksual berhubungan dengan metaplasia penyakit
8. Resti syok hipovelemik berhubungan dengan perdarahan pervaginam

Anda mungkin juga menyukai