Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ainur Rizqi

NIM : 18.1414.S
Kelas : 3A / Semester 5
Mata Kuliah : Agama Islam dan Kemuhammadiyahan

A. Gerhana Matahari dan Bulan


Pergantian antara bulan dan matahari berjalan sangat teratur. Ada hukum ketetapan
yang telah mengaturnya. Dalam Alquran, hal ini dijelaskan pada Surat Ar Rahman ayat
5. " Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan." Pada titik tertentu, peredaran
bulan akan menimbulkan gerhana. Sebuah peristiwa ketika bulan, bumi, dan matahari,
berada pada posisi sejajar. Semua telah digariskan oleh Sang Pencipta, Allah SWT.
Gerhana merupakan pertanda keagungan dari kekuasaan Allah yang begitu sempurna.
Selain itu, gerhana juga merupakan bentuk bantahan Allah pada fenomena
penyembahan pada matahari dan bulan. Keyakinan yang menempatkan matahari dan
bulan sebagai sesembahan dianut oleh bangsa-bangsa besar zaman dulu. Dalam Surat Al
Fushshilat ayat 37, Allah SWT berfirman, " Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kalian sujud (menyembah) matahari
maupun bulan, tapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika memang kalian
beribadah hanya kepada-Nya."
Rasulullah Muhammad SAW sendiri menjelaskan gerhana tidaklah terkait dengan
kelahiran atau kematian seseorang. Kejadian ini murni sebagai fenomena alam.
Penjelasan ini tertuang dalam hadis riwaya Bukhari dan Muslim. "
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat (tanda) di antara ayat-ayat Allah.
Tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena kematian seseorang atau karena
hidup (lahirnya) seseorang. Apabila kalian melihat (gerhana) matahari dan bulan, maka
berdoalah kepada Allah dan sholatlah hingga tersingkap kembali."
B. Proses Embriologi
Terbentuknya embrio diawali fertilisasi atau pembuahan yaitu saat sperma bertemu
ovum di dalam rahim. Proses ini pun sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Insan
ayat 2, yang artinya : "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani
yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena
itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." Setelah sperma bertemu sel telur, maka
proses terjadinya kehamilan memasuki tahap paling awal. Dalam beberapa kasus, calon
ibu biasanya belum mendapati atau merasakan ada perubahan pada tubuhnya.
Proses pembentukan dan perkembangan embrio atau embriogenesis selanjutnya
mulai terjadi pada tubuh ibu. Tahapan ini dituliskan dalam Al-Qur'an surat Az-Zumar
ayat 6 sebagai tiga kegelapan, yang artinya: "Dia menciptakan kamu dari seorang diri
kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan
ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu
kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah,
Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka
bagaimana kamu dapat dipalingkan?" Ayat ini kemudian dijelaskan dalam buku Basic
Human Embriology karya Peter L Williams, yang kemudian dikutip dalam buku Hadits-
Hadits Sains, Fakta dan Bukti Ilmiah dalam Sabda Nabi Muhammad SAW dari Abdul
Syukur Al-Azizi. Berikut penjelasan terkait tiga kegelapan,
1. Tahap pre embrionik
Dalam tahap ini, pertemuan sperma dan ovum yang telah matang dalam fertilisasi
membentuk zigot. Sel kemudian membelah dan membesar hingga menjadi seperti
gumpalan yang menempel di rahim.
2. Tahap embrionik
Atas kuasa Allah SWT, sel zigot makin besar dan berkembang menjadi embrio. Pada
tahap ini mulai terlihat calon anggota tubuh yang makin sempurna
seiring perkembangan embrio. Zigot mulai menjadi embrio biasanya terjadi pada usia
kehamilan 5,5 minggu.
3. Tahap fetus
Fetus terjadi pada kehamilan usia delapan bulan hingga terlahir ke dunia. Ciri khusus
pada tahap ini adalah bentuknya yang sudah sangat mirip manusi. Saat lahir, fetus
telah memiliki seluruh organ tubuh yang berfungsi dengan baik.
Proses fertilisasi perkembangan embrio hingga akhirnya memiliki sel manusia
lengkap yang menjadi organ tentunya juga dijelaskan dalam hadist. Selain menciptakan,
Allah SWT juga menentukan jenis kelamin, ajal, dan rezeki janin yang akan lahir ke
dunia
Demi zat yang tiada Ilah kecuali Dia, sesungguhnya setiap kalian ada yang
melaksanakan perbuatan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dan surga hanyalah
sehasta, namun dia telah didahului oleh al kitab (ketetapan/takdir), maka dia
mengerjakan perbuatan ahli neraka, lalu dia masuk ke dalamnya. Di antara kalian ada
yang mengerjakan perbuatan ahlin naar (penduduk neraka), sehingga jarak antara dirinya
dan neraka cuma sehasta, namun dia telah didahului oleh taqdirnya, lalu dia mengerjakan
perbuatannya ahli surga, lalu dia memasukinya." (HR Bukhari Muslim).
Sains kemudian membuktikan, setelah 40 hari janin berkembang dan memasuki
tahap embrio. Sel terus membelah, bertambah, dan membentuk berbagai organ yang
diperlukan manusia selama hidupnya
C. Misteri Laut
Salah satu ayat Alquran yang membahas tentang laut ada pada surah an-Nur ayat
40. "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak yang di
atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih bertindih, apabila
dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang
tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun."
Ayat tersebut memang ditempatkan dalam konteks sebagai analogi terhadap orang
kafir seperti tertera dalam ayat sebelumnya. Selain mengqiyaskan orang-orang kafir
berada di kegelapan, Allah SWT pun sebelumnya menyematkan kondisi fatamorgana
yang ada di dalam orang-orang kafir pada ayat 39. Meski demikian, tiap ayat Alquran
punya rahasia, termasuk dalam ayat tentang kegelapan lautan di atas.
Apa yang dikatakan Alquran tentang kegelapan yang bertindih-tindih di dalam
lautan seolah mengulangi apa yang dibuktikan dunia sains saat ini. Mengutip buku
Oceans karangan Danny Elder dan John Pernetta, kegelapan lautan dan samudra
dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Di kedalaman ini, hampir tidak dijumpai
cahaya. Sedangkan di bawah kedalaman seribu meter, tidak terdapat cahaya sama sekali.
Penjelasan Harun Yahya tentang dunia bawah laut pun bisa menegaskan kembali
betapa benar firman Allah tentang gulita yang bertindih-tindih. Pengukuran dengan
teknologi saat ini berhasil mengungkapkan bahwa antara tiga hingga 30 persen sinar
matahari dipantulkan oleh permukaan laut. Jadi, hampir semua tujuh warna yang
menyusun spektrum sinar matahari diserap satu demi satu ketika menembus permukaan
lautan hingga kedalaman 200 meter kecuali sinar biru. Di bawah kedalaman seribu
meter, tidak dijumpai sinar apa pun.
Tidak hanya itu, Harun Yahya yang mengutip buku Oceanography, a View of the
Earth pun mencoba meneliti kalimat lain da lam ayat di atas. Ketika masih ada ombak
lain di atas ombak. Apa yang disebutkan itu ternyata juga dibuktikan secara ilmiah oleh
penelitian modern saat ini. Para ilmuwan menemukan keberadaan gelombang di dasar
lautan yang terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut dengan kerapatan atau
masa jenis berbeda.
Gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan
samudra. Pada kedalaman ini, air laut punya massa jenis lebih tinggi dibandingkan
lapisan air di atasnya. Ajaibnya, gelombang internal ini punya sifat gelombang
permukaan. Dia bisa pecah seperti ombak. Meski tidak bisa dilihat dengan mata manusia,
keberadaannya dapat dikenali lewat suhu atau perubahan kadar garam di tempat tempat
tertentu.
Meski demikian, kita tidak bisa memungkiri bahwa dunia barat yang tidak
mengenal Alquran justru amat giat menggali ayat-ayat kauniyah yang bertebaran di alam
semesta. Beragam penelitian justru membuka tabir-tabir kebenaran yang sudah tertera
pada ayat-ayat suci. Padahal, Allah SWT memberi perintah pertama kali kepada kita
untuk membaca. Dengan nama Tuhan yang menciptakan.

Anda mungkin juga menyukai