Anda di halaman 1dari 2

Nama : Absharina Qisthi Azhari / 1713015067

Christin Claritha / 1713015

Kelas : S1 C 2017

Sariawan (5)

Apoteker : “Selamat pagi, Ibu. Saya Absharina Qisthi, Apoteker di Apotek ini. Ada yang bisa
saya bantu, Bu?”

Pasien : “Hmm, Saya mau beli obat nih, saya lagi sariawan.”

Apoteker : “Maaf Ibu, sebelumnya dengan ibu siapa ini saya berbicara?”

Pasien : “Saya Itha.”

Apoteker : “Ibu itha, sudah berapa lama ibu itha sariawan nya?”

Pasien : “Sudah Sekitar 3 hari.”

Apoteker : “Sudah 3 hari ya bu.. Sebelumnya apakah ibu sudah ada mengkonsumsi obat atau
menggunakan obat untuk menyembuhkan sariawan ibu?”

Pasien : “Belum ada sih, saya cumin minum air putih saja.”

Apoteker : “Kalau boleh tau sariawan nya di bagian mana ya, bu?”

Pasien : [Menunjukkan sariawan di belakang bibir] “Disini, bu.”

Apoteker : “Oh, disitu ya bu.. kalau begitu sebentra ya bu, saya carikan dulu obatnya.”

Pasien : [Mengangguk]

Apoteker : [Mengambil obat]

Apoteker : [Menunjukkan obat yang telah diambil] Ini obatnya ada obat kumur betadine
harganya 28.000, obat salep kenalog ini harganya 50.000 dan obat tablet kuldon
ini per strip nya isi 4 harganya 2.500 bu.”

Pasien : “Yang ini aja bu yang salep yang di oleskan aja.”

Apoteker : “Kalau yang ini obatnya salep ya bu, Namanya obat kenalog. Apakah ibu
sebelumnya sudah pernah menggunakan salep ini bu?”

Pasien : [Menggelengkan kepala] “Belum”

Apoteker : “Baik bu, nanti salep nya ini dioleskan pada bagian mulut yang sariawan, di
oleskan 3 kali sehari saja. Setelah makan kalau bisa ya bu, agar tidak terkena oleh
makanan dan tetap menempel lebih lama pada daerah yang sariawan, biar cepat
sembuh ya bu.”

Pasien : [Mengangguk]

Apoteker : “Nanti ibu simpan di kotak obat ya bu, hindarkan dari jangkauan anak-anak dan
dari tempat lembab.”

Pasien : [Mengangguk] “Iya”

Apoteker : “Kalau bisa bu selama ibu mengkonsumsi obat ini, dibarengi juga ya bu
mengkonsumsi buah yang mengandung vitamin C seperti jeruk, apel, papaya dan
perbanyak minum air putih nya bu sama menjaga kebersihan mulut.”

Pasien : “ Baik.”

Apoteker : “Apakah penjelasan saya sebelumnya sudah jelas dan mudah dipahami, bu?”

Pasien : “Iya sudah jelas.”

Apoteker : “Apa ada yang ingin ibu tanyakan bu?”

Pasien : “Tidak ada.”

Apoteker : “Selanjutnya silahkan coba ibu ulangi kembali cara penggunaannya yang telah
saya jelaskan bu.”

Pasien : “Baik. Ini obatnya salep, terus dipakai 3 kali sehari, dioles ditempat sariawan.
Setelah makan

Apoteker : [Mengangguk] “Iya, nanti ibu jangan makan makanan pedas dulu ya bu, goreng-
gorengan juga jangan dulu ya bu, nanti makin parah sariawan ibu.’

Pasien : [Mengangguk]

Apoteker : “Ini harganya 50.000 bu.’

Pasien : [Mengangguk] “Iya”

Apoteker : Baik ibu, tunggu sebentar saya ambil plastik nya ya bu.”

Pasien : [Mengangguk] “Iya”

Apoteker : [Memberikan obat] “Ini obatnya ya bu”

Pasien : “Ini uangnya”

Apoteker : “Terima kasih banyak ya bu, semoga lekas sembuh ya bu.”

Pasien : “Sama-sama”

Anda mungkin juga menyukai