Kelas : S1 C 2017
Sariawan (5)
Apoteker : “Selamat pagi, Ibu. Saya Absharina Qisthi, Apoteker di Apotek ini. Ada yang bisa
saya bantu, Bu?”
Pasien : “Hmm, Saya mau beli obat nih, saya lagi sariawan.”
Apoteker : “Maaf Ibu, sebelumnya dengan ibu siapa ini saya berbicara?”
Apoteker : “Ibu itha, sudah berapa lama ibu itha sariawan nya?”
Apoteker : “Sudah 3 hari ya bu.. Sebelumnya apakah ibu sudah ada mengkonsumsi obat atau
menggunakan obat untuk menyembuhkan sariawan ibu?”
Pasien : “Belum ada sih, saya cumin minum air putih saja.”
Apoteker : “Kalau boleh tau sariawan nya di bagian mana ya, bu?”
Apoteker : “Oh, disitu ya bu.. kalau begitu sebentra ya bu, saya carikan dulu obatnya.”
Pasien : [Mengangguk]
Apoteker : [Menunjukkan obat yang telah diambil] Ini obatnya ada obat kumur betadine
harganya 28.000, obat salep kenalog ini harganya 50.000 dan obat tablet kuldon
ini per strip nya isi 4 harganya 2.500 bu.”
Apoteker : “Kalau yang ini obatnya salep ya bu, Namanya obat kenalog. Apakah ibu
sebelumnya sudah pernah menggunakan salep ini bu?”
Apoteker : “Baik bu, nanti salep nya ini dioleskan pada bagian mulut yang sariawan, di
oleskan 3 kali sehari saja. Setelah makan kalau bisa ya bu, agar tidak terkena oleh
makanan dan tetap menempel lebih lama pada daerah yang sariawan, biar cepat
sembuh ya bu.”
Pasien : [Mengangguk]
Apoteker : “Nanti ibu simpan di kotak obat ya bu, hindarkan dari jangkauan anak-anak dan
dari tempat lembab.”
Apoteker : “Kalau bisa bu selama ibu mengkonsumsi obat ini, dibarengi juga ya bu
mengkonsumsi buah yang mengandung vitamin C seperti jeruk, apel, papaya dan
perbanyak minum air putih nya bu sama menjaga kebersihan mulut.”
Pasien : “ Baik.”
Apoteker : “Apakah penjelasan saya sebelumnya sudah jelas dan mudah dipahami, bu?”
Apoteker : “Selanjutnya silahkan coba ibu ulangi kembali cara penggunaannya yang telah
saya jelaskan bu.”
Pasien : “Baik. Ini obatnya salep, terus dipakai 3 kali sehari, dioles ditempat sariawan.
Setelah makan
Apoteker : [Mengangguk] “Iya, nanti ibu jangan makan makanan pedas dulu ya bu, goreng-
gorengan juga jangan dulu ya bu, nanti makin parah sariawan ibu.’
Pasien : [Mengangguk]
Apoteker : Baik ibu, tunggu sebentar saya ambil plastik nya ya bu.”
Pasien : “Sama-sama”