Anda di halaman 1dari 1

Pengaruh Kebudayaan Cina terhadap Kehidupan Masyarakat Betawi

Kebudayaan Cina berasal dari orang-orang Cina yang bermigrasi ke Nusantara, terutama
Pulau Jawa untuk misi dagang, model pendidikan biksu ke Sriwijaya, pelarian politik musibah
dan bencana alam, dan juga impor kuli dari Cina pada masa kolonial. Hubungan Nusantara
dengan Cina sudah berlangsung sejak lama, oleh karena itu terjadilah akulturasi yang masih
berkembang hingga sekarang ini.

Bangsa Cina datang membawa kebudayaan dari provinsi Hokkian ke tanah Nusantara.
Salah satu wilayah yang mereka datangi adalah Jakarta, sehingga terjadi proses asimilasi budaya
dengan kebudayaan Betawi. Asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan asli sehingga
membentuk kebudayaan yang baru. Proses asimilasi ini berlangsung dalam kehidupan
bermasyarakat seperti berdagang, pernikahan, dan lain-lain.

Bahasa betawi merupakan bahasa yang terbuka, sehingga tanpa disadari bahasa yang kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari merupakan bahasa pinjaman dari kebudayaan negara lain,
kebudayaan yang paling banyak mempengaruhi bahasa betawi adalah kebudayaan tionghoa,
contohnya saya "gua" , kamu "lu". Peminjaman ini biasanya disebabkan untuk mempermudah
komunikasi karena dianggap lebih luwes dan lebih mudah untuk diucapkan.

Pengaruh Budaya Cina pada arsitektur bangunan suku Betawi dapat dilihat pada Rumah
Kebaya, Masjid Hidayatullah, dan Masjid Kebun Jeruk. Atap Rumah Kebaya menyerupai
bangunan yingshan ding di Cina, tata letak ruangannya menggunakan konsep fengshui, namun
jendela dan pintunya menggunakan model jajake yang merupakan khas betawi. Begitu pula
dengan Masjid Hidayatullah dan Kebun jeruk yang atapnya menyerupai kelenteng Cina, dan
terdapat ukiran melati khas Cina pada mimbar Masjid Hidayatullah.

Adat-istiadat Betawi memiliki kemiripan dengan adat-istiadat Tionghoa. Dan, cara orang
Betawi memperkenalkan diri juga seperti orang Tionghoa. pengaruh Tionghoa terasa pula dalam
tradisi pernikahan Betawi, yaitu petasan dan mambawa senjata yang disebut toya. Terdapat juga
palang pintu yang menggabungkan seni beladiri dengan seni sastra pantun. Ada juga tradisi
angpau yang diberi orang dewasa kepada anak muda.

Budaya Cina yang datang ke Indonesia lama-kelamaan akan berakulturasi dengan budaya
lokal sehingga menciptakan budaya baru yang berasal dari perpaduan keduanya. Budaya baru
hasil perpaduan ini sering disebut budaya peranakan. Salah satunya adalah soto. Asal mula soto
adalah dari makanan Cina bernama Caudo. Selain soto, terdapat juga lumpia, tahu pong, bakpao,
cakue, capjay, bacang, dan banyak makanan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai