Anda di halaman 1dari 3

Konsep Keperawatan Berdasarkan Teori Dorothea Orem

Nama : Muhamad Amin Effendi

NIM : I1F018020

PENDAHULUAN

Pelayanan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat akan sangat mempengaruhi
mutu asuhan keperawatan yang diterima oleh klien. Berbagai model konseptual keperawatan
yang telah dikembangkan oleh para ahli, salah satunya adalah Self Care Defisit oleh Dorothea
Orem. Teori ini juga merupakan suatu landasan bagi perawat dalam memandirikan klien sesuai
tingkat ketergantungannya bukan menempatkan klien dalam posisi dependent, karena menurut
Orem, self care itu bukan proses intuisi tetapi merupakan suatu prilaku yang dapat dipelajari.
Menurut saya konsep Self Care Defisit akan sangat membantu meningkatkan kemandirian
klien dengan melibatkan peran aktif mereka serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan
mereka sendiri. Ini sejalan dengan peran perawat sebagai edukator dan konsultan dimana tujuan
akhirnya adalah meningkatkan kemampuan klien sehingga di harapkan kemandirian pasien
berangsur-angsur dapat terwujud.

KONSEP SELF CARE DOROTHEA OREM

Dorothea Orem mengembangkan konsep keperawata “self care” dan pada tahun 1971
dipublikasikan Nursing; Concepts of Practice. Orem mengembangkan teori Self Care Deficit
meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu : 1). Self Care, 2). Self care defisit dan 3) nursing system.
Ketiga teori tersebut dihubungkan oleh enam konsep sentral yaitu; self care, self care agency,
kebutuhan self care therapeutik, self care defisit, nursing agency, dan nursing system, serta satu
konsep perifer yaitu basic conditioning factor (faktor kondisi dasar).
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat pada saat memberikan pelayanan
keperawatan dapat digambarkan sebagi domain keperawatan. Orem (1991) mengidentifikasikan
lima area aktifitas keperawatan yaitu:
1. Masuk kedalam dan memelihara hubungan antara perawat dengan pasien dengan
individu, keluarga, kelompok, sampai pasien dapat melegitimasi rencana keperawatan.
2. Menentukan kapan dan bagaimana pasien dapat di bantu melalui keperawatan.
3. Bertanggung jawab atas permintaan pasien keinginan dan kebutuhan untuk kontrak dan
dibantu perawat.
4. Menjelaskan, memberikan dan melindungi pasien secara langsung dalan bentuk
keperawatan.
5. Mengkoordinasi dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari-hari pasien
atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan sosial dan edukasi yang
dibutuhkan atau yang akan diterima.

Dari beberapa jurnal yang saya pilih, secara garis besar penerapan dalam praktek
keperawatan didasarkan kepada kemampuan perawat dalam mengidentifikasi tingkat kebutuhan
klien. Sehingga kita bisa memberikan intervensi dalam merangsang perubahan tingkah laku
secara tepat dan terus menerus di dukung atas pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal.
Self-care ini akan meningkatkan harga diri seseorang dan dapat mempengaruhi dalam perubahan
(konsep diri). Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien tingkat Self-care tinggi atau rendah
dapat menyebabkan kejadian komplikasi yang di tujukan melalui hubungan yang rendah dan
pasti. Peran perawat adalah sebagai advokat dan edukator dalam melindungi hak pasien dan
memberikan informasi tentang pentingnya penerapan self-care dalam kehidupan sehari-hari,
disamping peran-peran yang lain termasuk sebagai inovator dalam rangka meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan.

KESIMPULAN

Kondisi yang sering dijumpai di lapangan adalah belum adanya penerapan yang optimal
tentang konsep self care, perawat cenderung memberikan bantuan kepada klien yang seharusnya
sudah mampu dilakukan secara mandiri baik oleh klien maupun keluarganya, seperti;
memandikan klien ditempat tidur, membantu pemberian makanan, eliminasi dan lain-lain.
Diperlukan adanya standar yang baku dalam memandirikan klien dan peningkatan kemampuan
serta tingkat pendidikan tenaga keperawatan.

Daftar Pustaka :

Wahyuni,K dan Hidayati,W. JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman
244 – 251. Retreived from https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnursing/article/view/457
Afelya,TI (2014). Penerapan Teori Self Care Dorothea Orem Pada Asuhab Keperawatan Pasien DM Type
2 Dengan Multiple Ulkus. Retreived from http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-2/20391318-SP-
Titi%20Iswanti%20Afelya.pdf
Muhlisin,A dan Irdawati (2010). Teori Self Care dari Orem dan Pendekatan Dalam Praktek Keperawatan.
Retreived from http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/view/3800/2460
Sari,I (2018). Konsep Keperawatan Berdasarkan Teori Orem. Retreived from
https://www.academia.edu/9007194/Konsep_Keperawatan_Berdasarkan_TEORI_OREM
“TEORI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA OREM”

Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan
Yang Diampu Oleh Ibu Made Sumarwati, MN

Disusun oleh :

Muhamad Amin Effendi


NIM. I1F018020

KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2018

Anda mungkin juga menyukai