Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

4.1. Hasil Praktikum


Hasil dari praktikum terbagi menjadi 2, yaitu gambar benda kerja 2D dan 3D
4.1.1. Gambar Benda Kerja 2D dan 3D
Gambar benda kerja 2D dan 3D ini dibuat menggunakan software SolidWorks
2013
A. Gambar Benda Kerja Frais 2D
Berikut ini adalah hasil gambar benda kerja dalam bentuk 2D yang dibuat
dengan menggunakan software SolidWorks 2013

Gambar 4.1 Benda kerja frais 2D


( Sumber : SolidWorks 2013 )

35
B. Gambar Benda Kerja Frais 3D
Berikut ini adalah hasil gambar benda kerja dalam bentuk 3D yang dibuat
dengan menggunakan software SolidWorks 2013

Gambar 4.2 Benda kerja frais 3D


( Sumber : SolidWorks 2013 )

4.1.2. List Program


Sub-bab ini menjelaskan tentang kode-kode pemrograman yang digunakan
untuk membuat benda kerja

36
Tabel 4.3 List program
N G/M X Y Z F
00 92 -2200 -2200 200
01 M03
02 00 1250 -2200 200
03 00 1250 -2200 -50
04 01 1250 3750 -50
05 01 3750 3750 -50
06 01 3750 -2200 -50 50
07 01 3750 -2200 -100 50
08 01 3750 3750 -100 50
09 01 1250 3750 -100 50
10 01 1250 -2200 -100 50
11 00 1250 -2200 6000
12 M05
13 M06 D300 S2000 H-71 T02
14 M03
15 00 1250 -2200 100
16 00 1450 650 100
17 00 1450 650 00
18 91
19 72 2700 4300 -150 50
20 72 2700 4300 -200 50
21 72 2700 4300 -200 50
22 72 2700 4300 -300 50
23 72 2700 4300 -350 50
24 72 2700 4300 -400 50
25 00 00 00 00
26 92 1450 650 00
27 00 1750 950 00
28 01 1750 950 -450 50
29 01 1750 4050 -450 50
30 01 2650 4050 -450 50
31 02 3250 3450 -450 50
32 01 3250 1550 -450 50
33 02 2650 950 -450 50
34 01 1750 950 -450 50
35 01 1750 950 -500 50
36 01 1750 4050 -500 50
37 01 2650 4050 -500 50
38 02 3250 3450 -500 50
39 01 3250 1550 -500 50
40 02 2650 950 -500 50
41 01 1750 950 -500 50

37
42 00 1750 950 1000
43 M05
44 M06 D200 S2000 H1942 T03
45 M03
46 00 1750 950 100 100
47 00 575 575 100
48 73 -600 50
49 00 575 575 100
50 00 575 4425 100
51 73
52 00 575 4425 100
53 00 4425 4425 100
54 73 -600 50
55 00 4425 4425 100
56 00 4425 575 100
57 73 -600 50
58 00 4425 575 200
59 00 -2200 -2200 200
60 M30

4.1.3. Keterangan Program


Pada bagian ini menjelaskan tentang keterangan dari program-program yang
telah dimasukkan pada Tabel 4.3
Tabel 4.4 Keterangan Program
No. Urut
No. Proses Keterangan Gambar
Program
Menentukan sistem
1 00 acuan yang akan -
digunakan
Menjalankan
2 01 Pahat mulai berputar -
perintah
Memulai program
untuk facing benda
3 Facing 02 - 11
kerja

4 Penggantian 12 – 14 Pahat berhenti berputar -


pahat dan diganti dengan
pahat untuk proses

38
kerja selanjutnya
Membuat
Memulai program
profil
5 15- 25 untuk pembuatan
setengah
pocket
lingkaran

Memulai program
Membuat
6 26 – 42 untuk pembuatan profil
profil D
D pada benda kerja

Penggantian Mengganti pahat untuk


7 43-45 -
pahat proses kerja selanjutnya

Membuat Pembuatan lubang pada


8 46-59
lubang benda kerja

Mengakhiri
9 60 Pahat berhenti berputar -
program

4.1.4. Hasil Plotting


Hasil plotting yang didapat dari program yang telah dimasukkan pada mesin
frais CNC Emco TU-3A, dengan menggunakan kertas plotting dan pahat plotting.

Gambar 4.3 Hasil Plotting.


( Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Undip )
4.1.5. Hasil Benda Kerja
Hasil benda kerja ini didapat dari program yang telah dimasukkan pada mesin
frais CNC Emco TU-3A, dengan menggunakan material yang telah disediakan
sebelumnya.

39
Gambar 4.4 Hasil Benda Kerja
( Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Undip )

4.2. Analisa Hasil Praktikum


Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, proses pembuatan pola pada
benda kerja telah sesuai dengan jobsheet. Untuk mencapai keberhasilan pembuatan pola
tersebut, kami terlebih dahulu menentukan kode-kode pemrograman yang akan
menghasilkan pola yang sesuai dengan jobsheet kami.

4.3. Analisa Kegagalan Proses Praktikum


Hasil dari hardware (mesin) tidak sama dengan yang terdapat pada simulasi.
Dari hasil proses permesinan, terdapat bagian yang tidak sesuai:
1. Material Benda Kerja
Kegagalan yang disebabkan oleh sifat dari material benda kerja tersebut (alumunium)
yang lunak, sehingga apabila benda kerja terkena pahat pada saat pahat kembali ke
posisi semula terkadang terjadi pemakanan pada benda kerja tersebut.

2. Mesin
Dimana pada saat pemasukkan kode-kode pemogramman tiba-tiba mesin
menghilangkan kode-kode pemogramman sehingga harus memasukkan kembali
kode-kode pemogramman dan mengakibatkan waktu yang terbuang cukup lama.

40
3. Operator
Dimana dalam pemasangan benda kerja tidak tercekam kuat sehingga pada saat
proses permesinan posisi benda kerja kadang berubah sehingga pemakanan yang
terjadi tidak merata.
4. Pahat aus
Keausan pahat terjadi karena pahat digunakan untuk mengeksekusi benda kerja
secara terus menerus dan tanpa bertahap. Hal ini dapat membuat benda kerja menjadi
patah. Tapi pada permesinan mesin CNC, keausan pahat jarang terjadi karena pada
mesin CNC kecepatan pemakanan relatif sama dan konstan sehingga kemungkinan
terjadi keausan sangatlah kecil. Beberapa jenis keausan pada pahat yaitu :
a. Aus Kawah (crater wear)
Aus ini disebabkan oleh suhu pemotongan yang tinggi pada batang kontak antara
serpihan dan pahat, dan pada tingkat tertentu terjadi pelarutan secara kimia antara
pahat dan benda kerja yang menyebabkan pengikisan. Aus ini akan meningkatkan
kerja sudut sadak pahat ( face edge), d an mengurangi daya potong. Kedalaman
kawah adalah parameter yang banyak di gunakan untuk mengatasi keausan
kawah.
b. Aus Tepi (Flank Wear)
Aus tepi adalah bentuk aus pada sisi (flank) pahat potong di akibatkan perubahan
bentuk radius ujung pahat oleh gesekan antara permukaan permesinan benda kerja
dengan sisi pahat karena kekauan benda kerja. Bidang aus didasarkan pada tebal
bidang aus, harus sejajar terhadap resultan arah potong. Tebal bidang aus
merupakan ukuran dari besarnya aus.
c. Aus Takikan (match wear)
Terjadi akibat takik pada dalamnya permukaan yang dapat menyebabkan
terjadinya kawah pada bagian pahat. Aus ini terjadi pada bidang kontak antara
benda kerja dan pahat.
d. Aus Ujung Pahat (note wear)
Saat permesinan dilakukan abrasif dan deformasi pada ujung pahat dapat terjadi.
Pada aus ujung ukuran berubah dan permukaan finishing benda kerja memburuk.
(Taufiq Rochim, 1993)

41
42
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pada kegiatan praktikum mesin bubut CNC TU-3A ini secara umum dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Mesin frais Emco TU-3A merupakan mesin CNC dengan 3 sumbu koordinat
yaitu X, Y, dan Z.
2. Mesin ini dapat dioperasikan secara manual dan secara otomatis (mode CNC).
3. Proses manual dengan cara menekan tombol asutan +Z, -Z, +X, -X, +Y, -Y.
Pahat akan bergerak sesuai dengan tombol yang ditekan.
4. Sedangkan mode CNC adalah dengan kode-kode pemrograman standar
internasional.
5. Praktikum ini proses kerjanya diawali dengan memasukkan program,
pengecekkan, menyiapkan plot, plotter, menentukan setting nol, membuat produk
kemudian membersihkan mesin.

5.2. Saran
Pada kegiatan praktikum ini terdapat masalah-masalah yang terjadi selama
praktikum, untuk itu agar tidak terjadi kesalahan yang sama pada masalah – masalah
tersebut, berikut ini beberapa saran yang dapat digunakan :
1. Diadakan pelatihan-pelatihan tentang pemahaman dan penggunaan mesin-mesin
CNC untuk mahasiswa baru, sehingga nantinya bisa menjadi bekal pada saat
praktikum CNC.
2. Kegiatan praktikum ini hendaknya tidak mengganggu kegiatan di selama kuliah,
karena jadwal dari praktikum itu sendiri bertabrakan dengan jadwal kuliah.
3. Menambah fasilitas yang ada di laboratorium supaya setiap praktikan dapat lebih
memahami prosedur kerja dari mesin CNC.
4. Sebaiknya pada saat briefing praktikum, diberi video tutorial tentang cara
pengoperasian mesin CNC TU-3A.
5. Diperluasnya ruang Laboratorium CNC agar praktikan lebih leluasa saat
praktikum.

43
6. Sebaiknya terdapat standar format tata cara penulisan dan isi laporan yang pasti
untuk semua asisten, agar tidak terjadi perbedaan isi laporan antara satu kelompok
dengan yang lainnya.

44

Anda mungkin juga menyukai